You are on page 1of 12

A.

Pengertian Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus-menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulangulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

B. Proses Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai di lapangan.

1. Analisis sebelum di lapangan Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menetukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitianini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Jadi ibarat seseorang ingin mencari pohon jati di suatu hutan. Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim, maka dapat diduga bahwa hutan tersebut ada pohon jatinya.Oleh karena itu peneliti dalam membuat proposal penelitian, fokusnya adalah ingin menemukan pohon jati pada hutan tersebut, berikut karakteristiknya. Setelah peneliti masuk ke hutan beberapa lama, ternyata hutan tersebut tidak ada pohon jatinya. Kalau peneliti kuantitatif tentu akan membatalkan penelitiannya. Tetapi kalau peneliti kualitatif tidak, karena focus penelitian bersifat sementara dan akan berkembang setelah di lapangan. Bagi peneliti kualitatif, kalau focus penelitian yang dirumuskan pada proposal tidak ada di lapangan, maka peneliti akan merubah fokusnya, tidak lagi mencari kayu jati lagi di hutan, tetapiakan berubah dan mungkin setelah masuk hutan tidak lagi tertarik pada kayu jati, tetapi beralih ke pohon-pohon yang lain, bahkan juga mengamati binatang yang ada di hutan tersebut.

2. Analisis selama di lapangan model Miles and Huberman Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman dalam Sugiyono ( : 91), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa, setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data. Anticipatory data reduction is occurring as the research decides (often without full awarness) which conceptual frame work, which sites, which research question, which data collection approach to choose.

a. Data Reduction (reduksi data) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Kegiatan reduksi data meliputi merangkum, mengambil data yang pokok dan penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil, dan angka. Data yang tidak penting yang diilustrasikan dalam bentuk simbul-simbul seperti %, #, @ dsb, dibuang karena dianggap tidak penting bagi peneliti. Apabila dalam penelitian, peneliti menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam mereduksi data. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendidkusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

b. Data Display Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sebagainya. Miles and Huberman dalam Sugiyono (..:95) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan teks naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network dan chart. Untuk mengecek apakah peneliti telah memahami apa yang didisplaykan, maka perlu dijawab pertanyaan berikut. Apakah anda tahu, apa yang didisplaykan? Fenomena sosial yang bersifat kompleks dan dinamis menyebabkan data yang ditemukan di lapangan masih dapat berkembang. Untuk itu, peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetikitu berkembang atau tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung oleh data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti, dan akan berkembang menjadi teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan datadata yang ditemukan di lapangan, selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku yang tidak lagi

berubah. Pola tersebut selanjutnya didisplaykan pada laporan akhir penelitian.

c. Conclusion Drawing / verification Langkah ke-tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman (Sugiyono, :99) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukungpada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga stelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

3. Analisis Data Selama di Lapangan model Spradley Spradley membagi analisis data dalam penelitian kualitatif berdasark 1. Memilih situasi sosial 2. Melaksanakan observasi partisipan 3. Mencatat hasil observasi dan wawancara 4. Melakukan observasi deskriptif 5. Melakukan analisis domain 6. Melakukan observasi terfokus 7. Melaksanakan analisis taksonomi 8. Melakukan observasi terseleksi 9. Melakukan analisis komponensial 10. Melakukan analisis tema 11. Temuan Budaya 12. Menulis laporan penelitian kualitatif

an tahapan dalam penelitian kualitatif. Tahapan penelitian kualitatif menurut Spradley ditunjukkan oleh bagan berikut.

Berdasarkan bagan di atas terlihat bahwa, proses penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seseorang informan kunci key informant yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu membukakan pintu kepada peneliti untuk memasuki objek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara. Setelah itu perhatian penelitipada objek penelitian dan memulai mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil

wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan analisis domain. Pada langkah ke tujuh peneliti sudah menentukan fokus, dan melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil dari analisis taksonomi, selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan

kontras, yang dilanjutkan dengan analisis komponensial. Hasil dari analisis komponensial, selanjutnya peneliti menemukan tema-tema buday.

Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya peneliti menuliskan laporan penelitian etnografi. Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokus, dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan komponensial, analisis tema kultural.

a. Analisis Domain Mendekati suatu masalah secara langsung, dirasakan sulit apabila tanpa mengenal masalah tersebut secara umum. Teknik analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara umum atau di tingkat permukaan, namun relatife utuh tentang objek penelitian tersebut. Teknik analisis domain ini amat terkenal sebagai teknik yang dipakai dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Artinya, analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan objek penelitian tersebut. Misalnya seorang peneliti menganalisis lembaga sosial, maka domain atau kategori simbolik dari lembaga sosial antara lain: keluarga, perguruan tinggi, rumah sakit, pesantren, dan sebagainya. di samping itu pula, domain pesantren dapat terdiri dari : Kyai, santri, guru, juru masak, petugas kebersihan, dan sebagainya. Sehubungan dengan kemungkinan bervariasinya domain, maka Spradley menyarankan Hubungan Semantik (Semantic Relationship) yang bersifat universal dalam analisis domain sebagai berikut:

1. Jenis (Strict Inclution) 2. Ruang (Spatial) 3. Sebab Akibat (Cause-effect) 4. Rasional (Rationale) 5. Lokasi kegiatan (Location for action) 6. Cara ke tujuan (Means-End) 7. Fungsi (Function) 8. Urutan (Sequence) 9. Atribut (Atribution)

CONTOH ANALISIS HUBUNGAN SEMANTIK PENDIDIKAN KEJURUAN No. 1. 2. 3. Hubungan Jenis Ruang Sebab akibat Bentuk X adalah jenis dari Y X adalah tempat Y X adalah akibat dari Y Contoh SMK adalah jenis pendidikan kejuaraan Bengkel adalah tempat praktek siswa SMK Masuk sekolah kejuruan karena ingin segera dapat bekerja

4.

Lokasi untuk X merupakan tempat Laboratorium melakukan untuk melakukan Y merupakan tempat sesuatu untuk pengujian bahan Cara mencapai tujuan Fungsi X merupakan cara Belajar rajin dan tekun untuk mencapai merupakan cara untuk tujuan mencapai sukses X digunakan fungsi Y untuk LCD digunakan guru sebagai media pembelajaran teknik

5.

6.

7.

Urutan

X merupakan tahap Belajar praktek dengan

setelah Y

mesin konvensionaldulu, sebelum belajar dengan mesin yang dikendalikan komputer Karakteristik sekolah kejuruan adalah adanya bengkel untuk tempat praktek.

8.

Atribut

X merupakan karakteristik Y

b. Analisis Taksonomi Analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Dengan demikian domain yang telah ditetapkan menjadi cover term oleh peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan mendalam melalui analisis taksonomi ini. Teknik analisis taksonomi terfokus pada domain-domain tertentu, kemudian memilih domain tersebut menjadi sub-sub domain serta bagian-bagian yang lebih khusus dan terperinci yang umumnya merupakan rumpun yang memiliki kesamaan. Pemilihan domain yang akan menjadi fokus analisis ditentukan oleh seberapa besar peranan domain tersebut dapat menjelaskan lebih banyak tentang penelitian yang sedang dilakukan. Dengan demikian, dominasi sebuah domain terhadap diskripsi penelitian tertentu menjadi pertimbangan peneliti. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak (box diagram), diagram garis dan simpul (lines and node diagram) dan out line. Gambar Diagram kotak

COVER TERM A 1 a b 2 3 B C D 1 2 3

Gambar diagram garis dan simpul


Cover Term

B 1

C 2 3

Gambar Diagram Out Line

COVER TERM A. . 1. .. a. . b. . B. . C. . D. . 1. 2.

c. Analisis Komponensial Teknik analisis komponensial berbeda dengan teknik analisis taksonomi yang menggunakan pendekatan non kontras antar alemen. Teknik analisis komponensial adalah teknik analisis yang cukup menarik dan yang paling mudah dilakukan karena menggunakan pendekatan kontras antar elemen. Teknik analisisis komponensial digunakan dalam analisis kualitatif untuk menganalisis unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan yang kontras satu sama lain dalam domain-domain yang telah ditentukan untuk dianalisis secara terperinci. Unsur-unsur atau elemen-elemen yang kontras akan dipilah oleh peneliti dan selanjutnya akan dicari term-term yang dapat mewadahinya.

d. Analisis Tema Kultural Menurut Sanapiah Faisal dalam Sugiyono (: 114), Analisis tema atau discovering cultural themes, sesungguhnya merupakan upaya mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang ada. Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi dan komponensial tersebut, maka selanjutnya akan dapat

tersusun suatu konstruksi bangunan situasi sosial/objek penelitian yang sebelumnya masihgelap atau remang-remang, dan setelah dilakukan penelitian, maka menjadi lebih terang dan jelas. Analisis tema berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat pada domain-domain yang dianalisis sehingga akan membentuk suatu kesatuan yang holistic, terpola dalam suatu complex pattern yang akhirnya akan menampakkan ke permukaan tentang tema-tema atau faktor yang paling mendominasi domain tersebut dan mana yang kurang mendominasi.

You might also like