You are on page 1of 14

Model Pembelajaran Examples Non Examples Laporan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Belajar Pembelajaran

Pendidikn Teknologi Agroindustri dengan dosen pengampu Drs. Radjulaini, M.P.

Oleh: Asri Najmi Fathillah Julaeha Nopiyani Siti Solihat Tedy Tarudin Yulian Arthia Putri NIM 1000664 NIM 1003097 NIM 1002394 NIM 1000684 NIM 1000822

Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia 2012

Kata Pengantar Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah model pembelajaran ini tepat pada waktunya. Dan tak lupa shalawat serta salam kita tunjukan kepada nabi kita Muhammad SAW berserta keluarga sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Drs. Radjulaini, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Belajar Pembelajaran Pendidikan teknologi Agroindustri yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini, serta kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta memberikan dukungan kepada kami. Penyusunan makalah model pembelajaran Examples Non Examples ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah kuliah Belajar Pembelajaran Pendidikan teknologi Agroindustri. Dalam proses penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi institusi pendidikan maupun pihak lainnya, khususnya bagi penyusun.

Bandung, Maret 2012 Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i DAFTAR ISI................................................................................................ ii BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1 1.1 Latar Belakang.....................................................................1 1.2 Rumusan Masalah................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan..................................................................2 BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................3 2.1 Metode Pembelajaran Examples Non Examples..................3 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran...........................................4 2.3 Motivasi Belajar...................................................................5 2.4 Hasil Belajar.........................................................................7 2.5 Kunggulan dan Kekurangan Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples............................................................8 BAB 3 KESIMPULAN...............................................................................9 3.1 Kesimpulan.................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengajar belajar adalah kegiatan guru murid untuk mencapai tujuan tertentu. Diduga, makin jelas tujuan makin besar kemungkinan ditemukan model pembelajaran dan metode penyampaian yang paling serasi. Namun tidak ada pegangan yang pasti tentang cara mendapatkan model dan metode mengajar yang paling tepat. Tepat tidaknya suatu model dan metode, baru terbukti dari hasil belajar murid. Mengajar pada umumnya usaha guru untuk menciptakan kondisikondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara murid denganlingkungan, termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya yang disebut dengan proses belajar, sehingga tercapai tujuan yang telah ditentukan. Demikian pula menggunakan suatu model dan metode mengajar untuk segala tujuan belajar tidak akan efektif. Yang menimbulkan kesulitan ialah untuk mengetahui yang manakah model dan metode yang paling serasi untuk mencapai tujuan pelajaran tertentu. Metode pembelajaran examples non examples merupakan metode pembelajaran yang menggunakan alat peraga seperti gambar, dan melibatkan keaktifan dan kerjasama siswa dalam pembelajran yaitu siswa melakukan diskusi kelompok dan menyampaikan hasil diskusinya. Berdasarkan alasan tersebut diharapkan ada peningkatan minat atau motivasi belajar siswa. Penerapan model pembelajaran examples non examples diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalamseperti kondisi fisiologis dan psikologis sedangkan faktor dari luar seperti faktor merupakan fraktor yang mempengaruhi hasil belajar dari luar, tetapi dapat mempengaruhi kondisi psikologis siswa seperti: kecerdasan, minat, motivasi dan kemampuan kognitif.
1

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud Pembelajaran Examples Non Examples ? 1.2.2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran pada model Examples Non

Examples ?
1.2.3. Bagaimana motivasi belajar pada model Examples Non Examples ? 1.2.4. Apakah hasil belajar dari model Examples Non Examples ? 1.2.5. Apasajakah kunggulan dan kekurangan menggunakan model Pembelajaran

Examples Non Examples ?

1.3. Tujuan Penulisan 1.3.1. Mengetahui dan memahami mengenai model-model Pembelajaran.
1.3.2. Mengetahui dan memahami salah satu model yakni model Examples Non

Examples.
1.3.3. Mengetahui langah-langkah pembelajaran pada model Examples Non

Examples.
1.3.4. Mengetahui hasil belajar dari model Examples Non Examples. 1.3.5. Mengetahui keunggulan dan kekurangan dari model Examples Non

Examples.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Metode Pembelajaran Examples Non Examples.

Menurut Buehl (1996) examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari examples non examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa utnuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Menurut Buehl (1996) keuntungan dari metode examples non examples antara lain:

a. Siswa berangkat dari suatu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek.
b. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong

mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari examples non examples.
c. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari

suatu

konsep

dengan

mempertimbangkan

bagian non

examples yang

dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian examples. Tennyson dan Pork (1980) dalam Slavin 1994 menyarankan bahwa jika guru akan menyajikan contoh dari suatu konsep maka ada tiga hal yang seharusnya diperhatikan, yaitu: a. Urutkan dari yang gampang sampai yang ke sulit. b. Pilih contoh yang berbeda satu sama lainnya. c. Bandingkan dan bedakan contoh-contoh dan bukan contoh. Menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non contoh akan membantu siswa untuk membangun pemikiran yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting. Joyce and Weil (1986) dalam Buehl (1996) telah memberikan kerangka konsep terkait strategi tindakan, yang menggunakan model inkuiri untuk memperkenalkan konsep yang baru dengan metode example non example. Kerangka konsep tersebut antara lain:
a. Menggeneralisasikan

pasangan antara contoh dan non contoh yang

menjelaskan beberapa dari sebagian esar kareakter atau atribut dari konsep baru. Menyajikannya dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. mereka apa yang membuat kedua daftar tersebut berbeda.
4

Selama siswa

memikirkan tentang tiap example dan non example tersebut, tanyakanlah pada

b. Menyiapkan examples non examples tambahan, mengenai konsep yang lebih

spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang baru.
c. Meminta siswa untuk bekerja berpasangna untuk menggeneralisasikan

konsep examples non examples mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikan secara klaikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
d. Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep

yang elah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari examples non examples.
2.2. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkhah-langkah: a. Guru menggunakan gambar/tulisan sesuai tengan tujuan pembelajaran. b. Guru menempelkan gambar/tulisan dipapan atau ditayangkan . c. Guru memberi petunjuk pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis.
d. Guru

memberi

kesempatan

pada

peserta

didik

untuk

memperhatikan/menganalisis. e. Melalui diskusi gambar tersebut dicatat pada kertas.


f. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

g. Guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang dicapai. h. Kesimpulan


2.3. Motivasi Belajar 2.3.1. Pengertian motivasi belajar

Motivasi berpangkal dari kata motiv yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas
5

tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiap siagaan). Adapun menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energi dalamdiri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut, mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanaya feeling, dan rangsang karena adanya tujuan. Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivbasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar. 2.3.2. Jenis motivasi belajar Motivasi ada dua yaitu: 1) Motivasi instrinsik Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari luar.
2)

Motivasi ekstrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu.

2.3.2. Strategi yang digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar

siswa
1)

Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seseorang guru menjelaskan mengenai tujuan instruksional khusus yang akan dicapai
6

kepada siswa makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar. 2) Hadiah Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat meraka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum berprestai akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3) 4)

Saingan atau kompetisi Guru berusaha mengadakan persaingan diantara siswanya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
5)

Pujian Pujian yang bersifat membangun kepada siswa yang berprestasi.

6)

Hukuman Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau mengubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

7)

Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.

8)
9)

Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.

10)

Menggunakan metode yang bervariasi.


7

11)

Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2.4. Hasil Belajar

2.4.1. Pengertian Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian tehadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menysun dan membina kegiatan-kegitan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar dibagi dalam tiga macam hasil belajar yaitu: a. b. c. Keterampilan dan kebiasaan. Pengetahuan dan pengertian Sikap dan cita-cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah, (Nana Sudjana, 2004: 22)
2.4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

1) Faktor internal Faktor ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. 2) Faktor eksternal Pencapaian tujuan belajar perlu diciptka adanya sistem lingkkungan belajar yang kondusif. Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa. (Nana Sudjana, 1989: 111)
2.5. Kunggulan dan Kekurangan Menggunakan Model Pembelajaran

Examples Non Examples


8

2.5.1. Keunggulan dalam Menggunakan Model Examples Non Examples

Ada beberapa keunggulan dalam menggunakan model examples non examles, diantaranya adalah sebagai berikut. 1) Siswa lebih berpikir kritis dala mengenalisis gambar yang relevan dengan kompetensi dasar (KD). 2) Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar yang relevan dengan kompetensi dasar (KD). 3) Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya mengenai analisis gambar yang relevan dengan kompetensi dasar (KD). 2.5.2. Kelemahan dalam Menggunakan Model Examples Non Examples Ada dua kelemahan dalam menggunakan model Examles non examples, adalah sebagai berikut: 1) Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar. 2) Memakan waktu yang lama.

BAB 3 KESIMPULAN

Pada pembelajaran penerapan metode atau model pada cara mengajar sangat menentukan hasil belajar, tetapi keberhasilan juga sangat bergantung pada situasi kelas. Situasi kelas menjadi bahan pertimbangan utama ketika menentukan model pembelajaran yang akan digunkan. Pembelajaran Examples Non Examples, Examples gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh pada suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan Non Examples gambaran yang bukan contoh dari materi. Siswa akan diarahkan untuk dapat mengetahui gambaran dari Examples dan menganalisis gambaran dari Non Examples sehingga siswa akan merasa terpacu untuk menggali lebih jauh lagi materi yang di berikan. Pembelajaran Examples Non Examples akan menjadi motivasi belajar yang baik, dengan langkah yang menyenangkan, sehingga akan menghasilkan hasil belajr yang baik pula. Namun pada sisi pengajar model seperti ini memerlukan pemikiran yang kreatif serta pengaplikasin yang sesuai dengan materi, karena tidak semua materi dapat di gambarkan dengan model Pembelajaran Examples Non Examples.

10

Daftar Pustaka Anonim. [2011]. Penerapan Metode Pembelajaran Examples. [Online]. Tersedia: http://sirakbarkurniawan.blogspot.com/2011/01/penerapan-metodepembelajaran-examples_15.html [ 1 April 2012]. Sinaga, Novita. [2011]. Model Examples Non Examples. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/46542482/13/Model-Examples-Non-Examples [1 April 2012].

You might also like