Professional Documents
Culture Documents
SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN Sekretariat : Jalan Raya Cirendang Cigugur Kuningan Telp/Fax. (0232) 871404
E-Mail : smk_karnas.kng@plasa.com
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Jamur Tiram putih (Pleuratus florida) merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi. Spesies jamur tiram, Pleurotus ostreatus selain dapat dikonsumsi juga bernilai ekonomi tinggi. Selain itu masih banyak species jamur tiram lainnya dari Genus Pleurotus yang telah dibudidayakan antara lain Pleurotus umbellatus, P. flabellatus, P. dryngeus, P. sajor caju, P. iringii, P. abalonus. Jamur tiram yang banyak dikenal oleh petani jamur secara umum antara lain : Tiram putih (Pleurotus ostreatus), jenis ini memiliki tangkai bercabang. Disebut jamur tiram putih karena jamur ini memang berwarna putih, tudungnya bulat 3-15 cm. Tiram abuabu (Pleurotus cystidius), jenis jamur ini tangkainya tidak bercabang, tudung bulat dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan tiram putih. Tiram abu-abu keunggulannya mempunyai rasa manis. Tiram raja (Pleurotus umbellatus), atau King oyster tidak bercabang, tudung besar berwarna kecoklat-coklatan dan pecah-pecah bagian pinggirnya. Disamping rasanya yang lezat - bahkan mirip dengan daging ayam - juga memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat, sehingga saat ini sudah menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai makanan yang layak dikonsumsi. Hal tersebut menjadikan permintaan pasar akan jamur tiram semakin meningkat, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga permintaan dari luar negeri yang masih sangat besar peluangnya. Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas. Jamur tiram cukup toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Diversifikasi produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget.
1.2. PERMASALAHAN Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial. Beberapa pertimbangan kelayakan usaha ini antara lain :
1. Daya serap pasar sangat tinggi dan semakin meningkat 2. Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsi masyarakat seharihari. 3. Bahan baku mudah diperoleh dan murah 4. Kebutuhan skill tidak begitu tinggi 5. Proses pemeliharaan tergolong mudah 6. Tidak memerlukan lahan yang luas 7. Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan keuntungan terus menerus sepanjang tahun. 8. Jamur tiram merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi. 9. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. 10. Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk kolam ikan, campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media memelihara cacing. 1.3. PEMBATASAN MASALAH Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah : a. Penyusun memfokuskan kepada budidaya jamur tiram
1.4. TUJUAN DAN MANFAAT Adapun penulis menyusun makalah ini dengan tujuan untuk : 1. Memberikan tambahan informasi kepada siapa saja yang berminat untuk memulai bisnis (usaha) sampingan dan menambah penghasilan keluarga. 2. Memberi motivasi kepada orang yang mempunyai waktu luang sehingga dapat mempergunakan waktunya dengan lebih terarah. 3. Mendidik dan menanamkan sifat berwiraswasta dan mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya kepada anak.
1.
Serbuk gergajian kayu dicampur kapur dan dedak, lalu diaduk dan diayak dengan sedikit air/dibasahi 2. 3. 4. 5. Sterilisasi selama 5 jam dengan 100 derajat, dalam karung atau plastic Setelah dingin diinokulasi/masukin bibit Lalu masukan kapas, ikat dengan karung Disimpan di ruang inkubasi selama dua bulan, baru kemudian dipanen. Perlu diingat, untuk menghasilkan jamur tiram yang bagus, harus memiliki kelembaban suhu 18-25 derajat. Untuk media tanamnya dapat berupa serbuk kayu (yang paling baik adalah serbuk gergajian kayu albasia karena sifatnya yang empuk dan tidak terlalu keras seperti kayu akasia, sehingga memudahkan akar jamur mencengkeram media tanam), jerami padi, alangalang, limbah kertas, ampas tebu dan lainnya. Sebagai campuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15:5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam. Sterilisasi bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrobia lain yang bersifat antagonis dan menjadi penghambat pertumbuhan bagi tanaman induk dalam hal ini jamur tiram. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas selama 8-12 jam pada suhu 95 C. Setelah sterilisasi selesai, baglog didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi baglog.
Tahapan selanjutnya adalah proses inokulasi. Inokulasi adalah proses penularan miselium dari bibit (F3) ke media tanam. Proses ini dilakukan dengan steril dan dalam ruang inokulasi. Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur. Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 - 60 hari sampai baglog berwarna putih. Suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah cahaya 22- 28 C dengan kelembaban 70 90 %. Setelah baglog berwarna putih merata, kemudian dipindahkan ke kumbung. Biasanya, umur baglog yang dipindahkan telah mencapai 40 hari. Proses
penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka ujung baglog untuk memberikan ruang pada tubuh buah jamur. Biasanya 7-14 hari kemudian, tubuh buah akan tumbuh. Setelah 7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh buah yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen (3-4 hari). Selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara harus dijaga dengan baik pada kisaran suhu 20- 22 C dan kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan kumbung. Panen pertama 30 hari sejak penyobekan baglog, sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Tubuh buah yang sudah siap panen harus segara panen agar kualitas jamur baik. Untuki penanganan pascapanen langkah-langkah yang harus dilakukan adalah segera bersihkan jamur dari kotoran yang menempel pada tubuh buah jamur. Hal itu bertujuan untuk menjaga daya tahan produk. Jamur tiram segera disimpan dalam freezer agar tahan dalam waktu 1 sampai dua minggu. Sementara untuk produk jamur kering, dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari selama kurang lebih 5 hari. ANALISIS KELAYAKAN USAHA JAMUR TIRAM Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial. Usaha budidaya jamur tiram dapat dilakukan secara parsial ataupun keseluruhan. beberapa sub usaha yang bisa dilakukan diantaranya :
Produksi Bibit (Kultur Murni/parental) Produksi Bibit induk F1 Produksi bibit Tebar F2 Produksi F3 (log produksi) Produksi Jamur Tiram Segar Produk Olahan : Keripik Jamur, Jamur crispy, Burger Jamur (vegetarian Burger), Kerupuk Jamur, Abon Jamur, dll.
Tempat Wisata : Wisata Petik Jamur, restoran healthy food, dan lain-lain
Sebetulnya ada banyak pilihan usaha dalam budidaya jamur tiram ini beberapa diantaranya di bawah ini 1. Produksi bibit F1/bibit botol dan F2 Dengan teknik sederhana dan modal yang relatif ringan kita bisa mengkhususkan diri untuk memproduksi bibit dan menjualnya pada para petani yang membutuhkan. prospek usaha ini cukup baik dikarenakan belum banyak petani yang memiliki keahlian memproduksi bibit, kebanyakan petani membeli bibit yang sudah jadi kepada produsen / perusahaan besar.Yang diperlukan untuk usaha ini diantaranya ruangan mini laboratorium. dimana kebersihannya senantiasa terjaga. Selain itu diperlukan beberapa peralatan lab yang tersedia banyak di toko kimia. dengan modal awal sekitar 1 juta rupiah usaha ini sudah bisa berjalan. teknik pembuatan bibit relatif mudah untuk dilakukan. 2. Budidaya jamur tiram segar Waktu yang diperlukan untuk satu musim sekitar 5 bulan. Gambaran sederhananya adalah asumsi budidaya 5000 baglog Sewa kumbung satu musim Pembelian 5000 baglog jamur Upah pegawai 5 bulan Total : Rp. 1.500.000 : Rp. 9.000.000 : Rp. 1.500.000 : Rp.12.000.000
persentase kegagalan dari 5000 log sebanyak 10% = 500 log terbuang Perbaglog bisa menghasilkan rata rata total : 0,5 kg 4500 log x 0,5 = 2250 kg harga 1 kg pemasaran melalui agen rata rata Rp. 7000 total omset = 2250 kg x Rp. 7000 = Rp. 15.750.000 keuntungan 3.750.000 dalam satu musim Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.750.000 per bulan dengan asumsi tidak banyak mengeluarkan waktu dan tenaga karena pemeliharaan maupun pemasaran sudah dikerjakan orang lain. untuk hasil yang lebih memuaskan ada baiknya memotong jalur pemasaran tidak melalui agen melainkan dipasarkan langsung ke pasar tradisional, atau bahkan langsung ke konsumen. lebih baik lagi jika ada link ke swalayan/supermarket/hotel. tentu harganya jauh lebih tinggi dan menguntungkan. Bisa diatas Rp 10.000 /kg. tapi tentu butuh usaha lebih.
3. Produksi olahan jamur tiram Untuk meningkatkan harga jual dan meningkatkan kreatifitas kita tentunya, sangat dianjurkan untuk rajin otak atik membuat olahan jamur tiram semisal keripik jamur, burger jamur, abon jamur dan lain-lain.
B. SARAN Dari hasil yang penyusun dapat dari makalah organisasi ini, maka penulis menyarankan : Berdasarkan hasil Analisis kelayakan usaha budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www. cybertokoh.com/news/jamur.htm 2. http://www.trubus.com 3. (http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Liputankhusus&id=158949 16 Maret 2009) 4. http://organikganesha.wordpress.com/2009/11/01/prospek-usaha-budidaya-jamur-tiramanalisis-usaha/