You are on page 1of 3

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN : REHABILITASI SALURAN TAMBAK DESA TANJONG BARO KECAMATAN SAMALANGA

A. Rencana umum pelaksanaan. Rencana umum dalam rangka pelaksanaan pekerjaan REHABILITASI SALURAN TAMBAK DESA TANJONG BARO akan disesuaikan dengan jadwal yang telah direncanakan. Hal ini akan merupakan tahap-tahap penyelesaian suatu item pekerjaan yang akan mewujudkan prestasi pekerjaan secara berkala mulai dari kegiatankegiatan awal/persiapan dan lain-lain. Pengadaan alat berat , pengadaan bahan-bahan dan tenaga kerja secara efesien akan dapat menghasilkan volume kerja yang sesuai, disamping memudahkan dalam pengaturan kerja dilapangan dan akan menciptakan kualitas kerja yang baik dan waktu penyelesaian yang ideal sesuai rencana. SKETSA DIAGRAM :

Alat-alat

Produksi Ideal Waktu Penyelesaian Rencana

Pekerjaan

Bahan-bahan

Penggunaan Efisien Produksi dan mutu

Tenaga kerja

B. Metode Pekerjaan. 1. Pekerjaan Persiapan. a. Pengukuran penampang/profil melintang dan memanjang. b. Penentuan elevasi dasar dan tanggul saluran. c. Penggalian sesuai dengan elevasi dasar pada setiap profil maupun elevasi terhadap profil memanjang serta pembentukan talud/lereng saluran sesuai dengan desain atau sesuai kondisi tanah yang ada agar tidak terjadi kelongsoran.

2. Pekerjaan Perapihan.
Pekerjaan perapihan meliputi pembersihan daerah yang akan dilakukan, uraian terinci dari pekerjaan perapihan adalah : a. Daerah berkayu ringan termasuk sawah, daerah terang berumput dengan pohon-pohon yang jarang b. Daerah perkampungan termasuk dengan tanaman terpelihara dan bangunan kayu kecil dan jarang. c. Hutan termasuk hutan muda dimana pohon yang jatuh sedikit. 3. Pekerjaan Galian Tanah (AB) a) Cakupan Pekerjaan penggalian mencakup pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan berikut : Pembersihan, pencabutan dan pengupasan Pemotongan Penggalian Parit Penggalian tempat pengambilan batu gunung dan bahan bangunan batu kali, pasir dan tanah

Penggalian lain yang diperintahkan oleh Direksi

b) Perencanaan dan Persetujuan untuk Mulai Pekerjaan Sebelum pekerjaan penggalian dimulai kontrktor harus menyerahkan kepada Direksi rencana kerja terinci meliputi lokasi dan cakupan daerah kerja, jenis pekerjaan penggalian, metode kerja dan peralatan, urutan dan tahap pekerjaan serta jadwal kerja untuk mendapat persetujuan. Persetujuan Direksi tidak membebaskan kontraktor dan tanggung jawab kontraktor menyangkut keamanan pekerjaan dan kerusakan terhadap pekerjaan atau pihak ketiga yang timbul akibat pekerjaan kontraktor. c) Pembuangan dan Pengunaan Hasil Galian Hasil galian mungkin terdiri atas dua jenis bahan yaitu bahan yang bisa digunakan dalam pembangunan selanjutnya dan bahan yang tidak bisa dimanfaatkan dan harus dibuang ditempat pembuangan. Pemanfaatan hasil galian untuk bahan bangunan harus mendapat persetujuan dari Direksi. Metode penggalian harus sedemikian rupa sehingga banyak mungkin hasil galian bisa dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Kontraktor boleh menggunakan hasil galian yang akan dibuang untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan untuk bangunan sementara seperti misalnya jalan sementara, perkerasan di daerah gudang sementara dan lain sebagainya. Hasil galian yang tidak bisa dimanfaatkan harus dibuang ketempat pembuangan yang telah ditentukan oleh Direksi. Cara pembuangan bahan galian mengikuti cara yang ditentukan oleh Direksi. Pembuangan hasil galian ke sungai atau luar daerah yang ditentukan tidak diperbolehkan dan kontraktor harus menanggung kerugian yang timbul akibat pembuangan yang tidak memenuhi ketentuan Direksi kepada Pihak Ketiga. d) Penggalian Dalam Air Sebagian kecil penggalian bendungan pengelak (cofferdam) dan saluran pengelak mungkin harus dilakukan didalam air. Kontraktor harus menggunakan metode dan peralatan yang sesuai dan untuk itu kontraktor harus sudah memperhitungkan dalam harga satuan yang diusulkan. e) Klafikasi Penggalian Untuk keperluan perhitungan dan pembanyaran penggalian dibagi menjadi tiga macam : Penggalian Batu Penggalian batu adalah penggalian batu atau bahan alam lainnya yang tidak dikerjakan dengan alat pemindah tanah konvensional dan tidak dapat dibongkar dengan cara menggaru (ripping) menggunakan alat berat, maka dari itu untuk membongkar bahan alam ini harus digunakan ledakan. Bongkah atau batu lepas yang volumenya lebih dari 1 m3 yang tertanam dalam tanah dapat diklasifikasikan sebagai batu untuk pembayaran galian. Penggalian Tanah Penggalian tanah meliputi penggalian dan pemindahan semua jenis hasil pelapukan atau tanah terangkut yang tidak termasuk dalam dua macam penggalian terdahulu, bahan ini dapat digali dan

dipindahkan dengan alat berat (excavator) tanpa peledakan atau penggaruan. 4. Administrasi / Dokumentasi Pada pekerjaan administrasi dan dokumentasi Kontraktor harus mengadakan dan menyerahkan kepada proyek photo-photo dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan lengkap. Photo-photo tersebut harus dibuat pada setiap keadaan/tahapan pekerjaan dengan tempat/posisi pengambilan yang tetap, yaitu: 1. Satu keadaan pada saat pekerjaan belum dimulai (kondisi 0%) 2. Satu keadaan pada saat pekerjaan sedang dikerjakan (kondisi 50%) 3. Satu keadaan pada saat pekerjaan telah selesai dikerjakan (kondisi 100%) 4. Membuat laporan berkala dan kemajuan pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak. Demikianlah metode pelaksanaan ini kami perbuat untuk dapat menggambarkan urutan langkah-langkah kerja dalam pelaksanaan konstruksi nantinya, agar tercapai waktu pelaksanaan yang sesuai dengan rencana waktu pelaksanaan (time schedule).

Bireuen, 22 April 2010 CV. SAFIKA MANDIRI

AHYUNI Direktris

You might also like