You are on page 1of 182

1

A. PENGARUH AKTIVITAS BACA DIPERPUSTAKAAN DAN

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA AHMAD WAHID

HASY’IM TEBUIRENG JOMBANG

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Didalam Garis - Garis Besar Haluan Negara (GBHN ) 1998 dinyatakan

bahwa : “pendidikan nasional berdasarkan pancasila, bertujuan untuk

meningkatkan kualitas manusia indonesia ,yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,

berdisplin, bekerja keras, tangguh, bertangung jawab, mandiri, cerdas dan terampil

serta sehat jasmani dan juga sehat rohani “

Keterangan diatas menunjukkan bahwa dasar pendidikan nasional adalah

pancasila, sedangkan salah satu dari tujuan pendidikan nasional tersebut

meningkatkan kualitas manusia indonesia, yaitu manusia yang cerdas dan

terampil. Untuk mencapai manusia yang cerdas dan terampil, banyak hal yang

dapat mempengaruhinya, diantaranya adalah ketekunan belajar, membaca buku -

buku yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan yang ditekuni.

Untuk memperoleh ilmu pengetahuan , agar menjadi cerdas dan terampil,

maka untuk menuntut banyak belajar dari berbagai buku yang merupakan sumber

ilmu pengetahuan. Begitu juga dengan ilmu pengetahuan yang ditekuni.

Tapi karena keterbatasan siswa dalam memilki buku, maka perpustakaan sangat

dominan dalam usah membantu siswa meningkatkan kecerdasannya, baik melalui

perpustakaan umum, perpustakaan pribadi, yang kesemuanya tidak dapat


dipisahkan dengan kegiatan belajar

Mengingat pentingnya belajar / baca dalam kaitannya dengan kecerdasan

dan prestasi belajar siswa maka setiap lembaga pendidikan, baik tingkat dasar,

menengah maupun perguruan tinggi, swasta maupun negeri ,tidak dapat

dipisahkan dengan adanya perpustakaan sebagai salah satu penunjang terhadap

prestasi belajar siswa. Dalam hal ini termasuk pula pada di Sekolah Menengah

Atas (SMA ) A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang.

Keberadaan perpustakaan saat ini menjadi sangat penting dengan

diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Diharapkan

perpustakaan sekolah dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu

perpustakaan sekolah perlu dikembangkan sehingga bisa berfungsi sebagai sumber

belajar bagi warga sekolah. Tulisan ini pada kelembagaan perpustakaan sekolah,

strategi dan peluang pengembangan perpustakaan sekolah, pengembangan

paramater sekolah yang ideal, dan pembinaan minat dan kebiasaan membaca di

lingkungan sekolah untuk mendukung keberadaan perpustakaan sekolah sebagai

sumber belajar.

Keberadaan perpustakaan sekolah di lingkungan sekolah masih kurang

mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pertumbuhan

perpustakaan pada lembaga pendidikan, khususnya pada tingkat Pendidikan

Menengah dan Pendidikan Dasar.Dari 175.268 unit sekolah diseluruh Indonesia,

baru 12.620 sekolah yang memiliki perpustakaan. Untuk SD baru 5 % yang

mempunyai perpustakaan sekolah, SMP sekitar 42% dan SMU sekitar 68% (Suara
3

Merdeka, Rabu 9 Juni 2004). Kondisi ini menyiratkan bahwa perhatian penentu

kebijakan di lingkungan sekolah belum memprioritaskan perpustakaan sekolah

sebagai program sekolah yang perlu diperhatikan untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar.

Sementara itu dalam kurikulum tahun 2006 yaitu Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) menyiratkan perlunya peningkatan peran perpustakaan

sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar siswa dan guru. Kurikulum tingkat

satuan pendidikan menuntut guru untuk lebih aktif dalam mengembangkan

pembelajaran khususnya dalam mengembangkan indikator pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk itu pada setiap satuan unit sekolah perlu

didukung adanya perpustakaan yang mampu berfungsi dengan baik.

Secara sederhana pengertian perpustakaan: Adalah salah satu bentuk

organisasi /sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk

buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai (guru, siswa, dan

masyarakat) dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kecakapannya.

Menurut Wiryokusaumo (dalam Darmono,2004) dengan memanfaatkan

perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi untuk memecahkan berbagai

masalah, sumber untuk menentukan kebijakan tertentu, serta berbagai hal yang

sangat penting untuk keperluan belajar

Jika dilihat dari pengertian tersebut, hakikat perpustakaan adalah pusat

sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat pula

diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan
diorganisasikan sebagai media belajar siswa. Wafford (dalam Darmono, 2004)

menterjemahkan perpustakaan sebagai salah satu organisasi sumber belajar yang

menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku

maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum.

Lebih luas lagi pengertian perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang

berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur

koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai

sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan. Jika

dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah

memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan belajar

siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.

Melalui penyediaan perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat

langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan

sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan,

dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan

keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan siswa dapat

mendidik dirinya secara berkesinambungan.

Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan

pertimbangan bahwa:

a. Perpustakaan merupakan sumber belajar

b. Merupakan salah satu komponen sistem instruksional,

c. Sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran,


5

d. Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam

dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan

berkomunikasi.

Jika dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaan

merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di

lingkungan sekolah. Mengacu pada definisi sumber belajar yang diberikan oleh

Association for Education Communication Technology (AECT) maka pengertian

sumber Belajar adalah: berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud

tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan

secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga memper mudah siswa dalam

mencapai tujuan belajarnya.

Ditinjau dari segi pendayagunaan, AECT membedakan sumber belajar

menjadi dua macam yaitu:

a. Sumber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat untuk digunakan dalam

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar

yang dirancangtersebut dapat berupa buku teks, buku paket, slide, film, video

dan sebagainya yang memang dirancang untuk membantu mencapai tujuan

pembelajaran tertentu,

b. sumber belajar yang tidak dirancang atau tidak sengaja dibuat untuk membantu

mencapai tujuan pembelajaran. Jenis ini banyak terdapat disekeliling kita dan

jika suatu saat kita membutuhkan, maka kita tinggal memanfaatkannya. Contoh

sumber belajar jenis ini adalah tokoh masyarakat, toko, pasar, museum.
Mengacu pada definisi AECT tentang sumber belajar, maka sumber belajar

jenis pertama yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat untuk membantu

pencapaian tujuan sumber belajar tadi ditempatkan dan diorganisasikan di

perpustakaan. Dengan demikian maka perpustakaan merupakan salah satu sarana

yang dibutuhkan di lingkungan berbagai lembaga, termasuk sekolah guna

membantu tercapainya setiap upaya pembelajaran.

Perpustakaan yang mampu menyediakan buku buku yang sesuai dengan

pekembangan ilmu pengetahuan, dapat mendorong kepada siswa aktif mencari dan

mempelajari hal hal yang diperlukan. Keaktifan siswa memanfaatkan perpustakaan

sekolah ini, selaian dapat mengembangkan jiwa, juga membantu guru dalam

mengajar pelajaran kepada siswa secara menyeluruh.

Secara lebih jelas dapat diartikan bahwa seorang siswa yang lebih aktif

membaca atau belajar diperpustakaan akan mempunyai pengetahuan yang lebih

banyak dari siswa yang tidak aktif membaca atau belajar dengan demikian siswa

yang berpengetahuan lebih banyak atau luas akan memungkinkan siswa itu untuk

berprestasi yang lebih tinggi.

Karena erat hubungannya antara perpustakaan sekolah dengan

perkembangan pengetahuan siswa, maka diperlukan adanya study yang lebih

mendalam terhadap hubungan antar perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar

siswa. Pengetahuan tersebut bukan hanya berguna untuk perkembangan

pengetahuan tetapi juga bermanfaat bagi para pengelola perpustakaan dan para

pembina lebaga pendidikan. Oleh karena itu dalam penulisan ini akan dikaji secara
7

mendalam sebuah judul :

“Pengaruh Aktivitas Baca Diperpustakaan Terhadap Prestasi Belajar

Siswa di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang.

C. RUMUSAN MASALAH

Dari dasar latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah

dengan beberapa pertanyaan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana aktivitas membaca siswa di SMA A.Wahid Hasy’im

Tebuireng jombang?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im

Tebuireng Jombang?

3. Apakah terdapat pengaruh antara aktivitas baca siswa di

perpustakaan dengan prestasi belajar siswa si SMA A.Wahid Hasy’im

Tebuireng Jombang?

D. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka penelitian ini bertujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana aktiviatas membaca siswa

diperpustakaan SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang?

2. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa di SMA

A.Wahid Hasy’im TBI Jombang?

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh baca diperpustakaan

terhadap prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im?


E. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya.

Berdasarkan pernyataan pernyataan yang diuraikan dalam rumusan masalah dan

Setelah memperhatikan permasalahan penelitian tesebut diatas, maka dapat

diajukan hipotesis sebagai berikut :

“ Tedapat pengaruh yang fositif antara aktivitas membaca diperpustakaan

dengan prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang “

F. KEGUNAAN PENELITIAN

kegunaan ) penelitian dengan judul sebagaimana diatas, memuat unsur –

unsur pokok, yaitu :

1. Secara teoritis:

• keilmuan dapat menambah wawasan keilmuan dan mikiran

penelitian, sekaligus memberikan memberikan kontribusi

positif betapa pentingnya bagi siswa agar bisa membiasakan

diri untuk belajar atau membaca diperpustakaan

• Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang

keterkaitan antara aktivitas membaca diperpustakaan dengan

prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng

jombang

2. Secara Praktis Akademis,.


9

Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pengaruh antara aktivitas

belajar diperpustakaan dengan pretasi belajar siswa di SMA AWH

Tebuireng Jombang.

G. BATASAN OPERSIONAL VARIABEL ( BOV )

Untuk menghindari dari kekaburan dan tidak terjadi kesalah fahaman dan

salah pengertian dalam isi dan maksud yang terkandung dalam pembahasan ini.

Maka penulis merasa perlu untuk memberikan uraian sebagai penjelasan dari judul

diatas, sehingga dalam penulisan ini nanti akan terketahui makna yang sebenarnya

yang terkandung dalam pembahasan ini. Adapun Batasan Operasionalnya adalah

sebagai berikut:

1. Yang dimaksud aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan

oleh siswa.

2. baca adalah pekerjaan membaca.

3. Perpustakaan adalah bagian integral dari lembaga

pendidikan tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang

diatur dan dikelola secara sistematik sebagai bahan/ sumber

informasi ( dalam hal ini perpustakaan SMA A.Wahid

Hasy’im tebuireng jombang )

4. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang

dicapai oleh siswa, yang berupa nilai semester siswa di

SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang


11

H. KAJIAN PUSTAKA

A. Pembahasan Tentang Pengertian aktivitas baca

Menurut I Gusti Ngurah Oka (1983) mengatakan : “Membaca sebagai

proses pemberian makna pada simbol simbol visual”.

Membaca sampai saat ini mempunyai arti yang banyak, bentuk, isi, dan

sifatnya pun beraneka ragam. Ada yang menggambarkan membaca sebagai

proses melisankan paparan bahasa tulis. Ada pula yang mengartikan bahwa

membaca itu sebagai kegiatan mempersepsikan tuturan tertulis. Selain itu ada

pula yang memegang pengertian bahwa membaca adalah penerapan seperangkat

keterampilan kognitif untuk memperoleh pemahaman dari tuturan tertulis yang

dibaca. Dipihak lain cukup banyak pula yang mengikuti pengertian yang

menganggap membaca sebagai proses berpikir dan bernalar.

Masih banyak lagi pengertian tentang membaca yang lain yang

diketengahkan orang lebih lebih lagi kalau mau didaftarkan satu persatu. Namun,

terlepas dari jenis – jenis yang belum sempat disajikan dalam kesempatan ini,

beberapa contoh pengertian diatas agaknya sudah cukup menggambarkan bahwa

pengertian membaca itu beragam.

Faktor kuat yang melatar belakangi keragaman pengertian tentang

membaca itu ialah orang atau kelompok yang merumuskan pengertian tentang

membaca itu. Dalam menyusun perumusannya ada perbedaan-perbedaan dalam :

1. Teori atau pendekatan yang dipakainya

sebagai dasar atau landasan


2. Tujuan atau maksud batasan membaca

yang disususnya.

3. Pemilihan aspek masalah membaca

yang dijadikan pusat perhatiannya.

 Faktor – faktor yang Mendorong Aktivitas Baca

Faktor – faktor yang Mendorong Aktivitas Baca bagi kita khususnya umat

islam adalah :

1. Sebagai

kewajiban

dalam rangka

menuntut

ilmu, karena

membaca

adalah bagian

dari

menuntut

ilmu.

2. Untuk

memperoleh

derajat yang

sempurna
13

sebagai

manusia.

3. Dan masih

banyak lagi

faktor yang

mendorong

manusia

secara

umum, atau

secara

khusus

sebagai umat

islam,

diataranya :

untuk

mengeahui

hal ikhwal

ilmu

pengetahuan

yang

bermacam

macam
dewasa ini,

manusai

dituntut

untuk dapat

membaca.

B. Pembahasan tentang Pengertian Perpustakaan

Menurut kamus baru bahasa indonesia (1975 ) perpustakaan: adalah

“himpunan kitab - kitab atau bibliotik” ( pusat pembinaan dan pengembangan

bahasa indonesia, departemen pendidikan dan kebudayaan RI : 194 ).

Sedangkan menurut pengertian yang diberikan departemen Agama RI

( 1984 ) dalam buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan perguruan agama

islam tingkat atas menyatakan : Perpustakaan adalah suatu tempat kumpulan

buku - buku yang diatur menurut sistem tertentu untuk tujuan pendidikan,

penyedian informasi, peneltitan , rekresi, peservasi dan lain - lain. (Proyek

pembinaan perguruan agama islam tingkat atas).

Dari dua pengertian tersebut diatas dapat dipahami bahwa, Perpustakaan

secara luas bukan hanya merupakan suatu tempat sekumpulan buku - buku saja,

tetapai merupakan himpunan ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia dari

masa kemasa sesuai dengan perkembangn jaman, yang didalmnya terdapat

sistem penyususnan, penyelenggaraan, staf, organisasi dantata laksan kerja.

Pengertian perpustakaan sebenarnya sudah muncul cukup lama. Sejak

dipertemukannya bahan dan cara untuk menulis pada jaman babilonia, maka
15

sejak itu pula embrio istilah perpustakaan mulai timbul. Namun demikian, yang

dimakasud dengan istilah perustakaan yang dikenal pada masa kini dengan

perkembangan pengertian perpusatakan itu tejadi sesaat, tetapi berubah secara

berangsur angsur sejajar dengan perjalanan sejarah.

Ada lima unsur pokok dalam pengertian perpustakaan itu yaitu :

1. Tempat mengumpulkan, menyimpan dan

memelihara koleksi bahan pustaka

2. Koleksi bahan pustaka itu dikelola dan diatur

secara sistematis dengan cara tertentu.

3. Untuk digunakaan secara terus menerus oleh

pemakainya.

4. Sebagai sumber informasi.

5. Merupakan suatu unit kerja.

1. Peranan perpustakaan dalam

meningkatkan prestasi belajar

Dalam kegiatan belajar, buku teks masih mempunyai peranan penting

untuk bidang bidang tertentu. Tetapi tidaklah ada buku pelajaran yang isinya

lengkap mencakup segala sesuatu yang perlu diketahui dan diperlukan oleh

anak didik. Maka untuk mencapai tujuan yang lebih luas diperlukan

perpustakaan yang berisikan berbagai jenis sumber pengetahuan dan memberi

kesempatan kepada tiap tiap siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan bakat

masing – masing. Maka perpustakaan sekolah mepunyai perananan penting


dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Pengorganisasian perpustakaan

Tujuan dari organisasi dan administrasi perpustakaan adalah pengaturan

personalia perpustakaan untuk mencapai tujuan dari lembaga yang didirikan,

termasuk pembagian kedalam kelompok – kelompok yang diperlukan untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. Jika pengaturan kerja dijalankan dengan

baik, niscaya layanan yang diberikan kepada kepada pembaca akan tinggi

mutunya. Masalahnya memang sederhana, bagaimana perpustakaan bisa

mamilih buku yang tepat dan selanjutnya dapat menyajikan kepada para

pemakai dengan tepat (Depag RI, 1985: 9).

Berdasarkan tujuan perpustakaan diatas, maka pekerjaan perpustakaan

meliputi tiga kegiatan yang satu sama lain erat sekali hubungannya, yakni:

1) Administratif

Pekerjaan administratif ini meliputi:

1. Merencanakan program perpustakaan

2. Merencanakan perkembangan koleksi perpustakaan

3. Memelihara hubungan yang mesra dengan siswa,

dengan guru dan pimpinan sekolah

4. Menyimpan laporan, survei, studi dan analisa

pelayanan perpustakaan

5. Mengadakan kerjasama dengan perpustakaan lain.

2) Teknis
17

1. Seleksi dan pengadaan

- Bersama para guru dan pimpinan sekolah

mengadakan pemilihan koleksi

- Verifikasi bibioglafi, pesanan para siswa dan guru

sebelum dilakukan pemesanan

- Memesan buku – buku, majalah dan lain – lain

2. Katalogisasi

- Katalog dan klasifikasi

- Mengetik, merevisi dan menyusun kartu – kartu

- Membuat pencatatan statistik yang diperlukan

3) Pelayanan pembaca

- Memberikan pinjaman dengan efisien dan cepat

- Menjelaskan susunan fasilitas perpustakaan

- Menjawab pertanyaan referensi

- Menyusun bibliografi dan indeks

- Menyelenggarakan pinjaman antar perpustakaan

- Memberikan bimbingan bibliografi

4) Strktur organisasi

- Perpustakaan sekolah bernaung dibawah sekolah

tersebut didirikan. Dengan demikian kepala

perpustakaan bertanggung jawab kepada pimpinan

sekolah
- Dalam menjalankan progam perpustakaan, kepala

perpustakaan dibantu oleh sekretaris yang

melaksanakan tugas – tugas administratif.

Agar kondisi perpustakaan dapat menjanlakan fungsinya dengan baik,

maka hendaknya anggota komisi perpustakaan mempunyai minat yang sungguh

sungguh terhadap perkembangan perpustakaan secara keseluruhan. kepala

perpustakaan harus mempunyai kepercayaan akan manfaat komisi perpustakaan

dan harus timbul adanya kerja sama yang serasi. Untuk itu, biasanya kepala

perpustakaan karena jabatannya menjadi seketaris komisi perpustakaan

C. Pembahasan Tentang Pengertian Prestasi Belajar

Menurut kamus bahasa Indonesia “prestasi adalah kemampuan”, dan

banyak para ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian prestasi

belajar sesuai dengan penekanan dan sasaran yang berbeda.

Sedangkan menurut kamus Sosiologi, prestasi belajar adalah :

Penguasaan suatu pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1975:144).

Mengenai makna kata ‘Prestasi dan Belajar’ialah : Prestasi pada dasarnya

adalah hasil yang diperoleh suatu aktivitas, sedangkan belajar pada dasarnya

adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yakni

perubahan tingkah laku. Dengan demikian dapat diambil pengertian yang cukup

sederhana mengenai hal ini. Prestasi belajar adalah hasil yan g diperoleh
19

berupa kesan kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu

sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Kalau perubahan tingkah laku adalah tujuan yang mau dicapai dari

aktivitas belajar, maka perubahan tingkah laku itu adalah salah satu indikator

yang hendak dijadikan pedoman untuk mengetahui kemajuan individu dalam

segala hal yang hendak diperolehnya disekolah.

Kemajuan yang diperoleh ini tidak hanya berupa ilmu pengetahuan, tetapi

juga berupa kecakapan atau keterampilan. Semuanya bisa diperoleh dibidang

suatu mata pelajaran tertentu. Kemudian untuk mengetahui penguasaan setiap

siswa terhadap mata pelajaran tertentu dilaksanakan evaluasi. Dari hasil

evaluasi ini akan dapat diketahui kemajuan siswa. Dengan demikian, dapat

dipahami bahwa prestasi belajar adalah hak yang dipelajari disekolah yang

menyangkut pengetahuan atau kecakapan atau keterampilan yang dinyatakan

sesudah hasil penilaian

1. Pentingnya Prestasi Belajar

Di dalam Islam, belajar dengan prestasi yang baik sangat ditekankan,

karena dengan prestasi yang baik, manusia dapat memenuhi tuntutannya. Ha ini

telah disinyalir oleh Allah dalam Firman-Nya yang berbunyi :


“Hai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru

langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat melintasi atau

menembusnya melainkan dengan kekuatan (Q.S.Ar Rahman : 33)

Dari urain ayat diatas, Tuhan memberikan kesempatan kepada semua

hamba-Nya untuk memanfaatkan dan menggali seluruh ciptaan-Nya dalam arti

semua untuk manusia. Tetapi itu akan diraih, atau didapat oleh manusia hanya

karena ilmu dan kekuatan (prestasi). Jadi meraih prestasi didalam belajar adalah

penting bila manusia ingin menjadi makhluk yang paling mulia dan berderajat

tinggi.

2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi

Belajar

Diatas telah dijelaskan bahwa belajar adalah suatu proses yang

menimbulkan terjadinya perubahan dari dalam diri manusia, baik mengenai

tingkah laku maupun perbuatan. Menurut Ngalim Purwanto (1988:106) bahwa

faktor yang mempengaruhi belajar itu digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Faktor yang ada

pada diri organisme

itu sendiri yang kita

sebut faktor

individual

2. Faktor yang ada diluar

individual yang kita sebut


21

faktor sosial

Yang termasuk individual adalah faktor kematangan/ pertumbuhan, latihan,

kecerdasan dan faktor pribadi

Sedangkan yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga, guru dan

cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar dan lingkungan.

D. Pembahasan Tentang Pengaruh Aktivitas Baca Diperpustakaan

Terhadap Prestasi Belajar

Sekolah merupakan institusi yang mempunyai tanggung jawab terhadap

keberhasilan dari siswa dalam belajar. Namun prestasi yang dicapai oleh siswa

tidak hanya dikarenakan faktor dari guru, aktivitas dan kreatvitas siswa juga

sangat menentukan prestasi belajarnya.

Siswa yang sering melakukan aktivtas membaca diperpustakaan akan

semakin terbuka wacana dan pola pikirnya, ha ini sangat membantu dalam

memperdalam penguasaan materi mata pelajaran yang dberikan oleh guru atau

ilmu yang lain dan juga semakin meningkatkan kemampuan dan pengetahuan

yang dimiliki. Dengan demikian siswa tersebut diharapkan pula adanya

peningkatan prestasi yang dicapainya.

Prestasi belajar tidak akan bisa dicapai tampa adanya usaha yang maksimal

dari siswa yang bersangkutan. Guru harus melakukan fungsi edukasinya

terhadap anak didiknnya. Bahkan secara psikologis guru harus memberikan

motivasi terhadap anak didiknya utuk melakukan aktivitas membaca yang

semaksimal mungkin, demi tercapainya prestasi yang diharapkan. Guru


mempunyai kewajiban untuk mendidik dan mengajari anak didiknya agar lebi

berkembang pengetahuan yang dimilikinya. Karena dalam lingkunga sekolah

guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan siswanya.

Hakikat dari aktivitas membaca adalah bertambahnya pengetahuan yang

dimiliki dan perubahan pada diri individu. Perubahan itu nantinya akan

mempengaruhi pola pikir individu dalam bertindak. Bila individu telah

melakukan akivitas belajar namun tidak ada sedikitpun kesan dapat diserap

maka individu itu tidak berhasil mengadakan perubahan dalam dirinya, aktivitas

yang demikian itu adalah suatu aktivitas yang sia-sia. Ini berari hakikat belajar

sebagai inti dari kegiatan belajar tidak mampu diselami.

Prestasi yang dimiliki oleh siswa diharapkan akan semakin bertambah

dengan adanya peningkatan aktivitas membaca diperpustakaan. Secara umum

dapat diperhatikan bahwa siswa yang lebih aktif dalam membaca

diperputakaan, maka lebih banyak pula pengetahuannya dan kemajuan yang

diperolehnya. Kemajuan yang diperoleh itu tidak hanya berupa ilmu

pengetahuan, tetapi juga berupa kecakapan atau keterampilan, terutama prestasi

belajarnya yang diperoleh dibidang suatu mata pelajaran tertentu

I. METODE PENELITIAN

1. Rancangan penelitian

Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang berbetuk ex post

fakto. Menurut Sugiono ( 1994:3 ) :

Fakto adalah suatu penelitian yang kasusnya sudah terjadi dan kemudian
23

meruntut kebelakang. Melalui data tersebut untuk menentukan faktor faktor

yang mendahului atau sebab - sebab yang mungkin mempengaruhi atas

pristiwa yang diteliti.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian koresional yang berusaha

untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Aktivitas Baca di Perpustakaan Dengan

Prestasi Belajar Siswa di SMA A.Wahid Hasyim TBI Jombang.

Dalam usaha mempeoleh datayang dibutuhkan maka penulis melakukan

penelitian yang merupakan suatu upaya untuk mendapatkan data yag sebenarnya

dan dapat dipertanggung jawabkan secara obyektif.kegiatan penelitian ini

bertujuan untuk menguj hipotesis yang diajukan, maka penulis mnggunakan

metode metode yang sesuai dengan penelitian ini.

Sesuai dengan judul diatas, maka penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

A. Variabel bebas : Aktivitas

Baca di Perpustakaan siswa

SMA A.Wahid Hasy’im

Tebuireng Jombang

B. Variabel Terikat : Prestasi

Belajar siswa adalah hasil

belajar yang dicapai siswa SMA

A.Wahid Hasy’im Tebuireng

Jombang.

Untuk memperoleh data data yang diperlukan, maka penelitian


dilaksanakan di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng jombang, dengan objek

penelitian seluruh siswa pada semester 1 tahun pelajaran 2007 – 2008

Menurut Nana Sujana dan ibrahim (1989 :2) “Bahwa penelitian pada

hakeketnya adalah mencari jawaban atas masalah yang menurut jawaban yang

benar. Setidak tidaknya mendekati kebenaran yang logis menurut penalaran

manusia yang didukung fakta empiris”

Dalam penelitian ini peneliti berusaha mencari adakah pengaruh keaktifan

siswa membaca di perpustakaan dengan prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid

Hasy’im tebuireng jombang. Sehingga dalam penelitian ini yang dicari adalah

hubungan kedua variabel tersebut, yakni variabel independen ( yang

mempengaruhi )adalah aktifitas membaca diperpustakaan, sedangkan variabel

dependen ( yang di pengaruhi ) adalah prestasi belajar siswa. Maka dalam

penelitian ini peneliti berusaha untuk mengatahui ada tidaknya pengaruh aktivitas

membaca di perpustakaan dengan prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im

Tebuireng jombang.

Adapun paradigma dari penelitian ini adalah :

X ---------> Y

X : Variabel Independen, Yaitu : Aktivitas belajar diperpustakaan

Y : Variabel Dependen, Yaitu : Prestasi belajar siswa SMA AWH TBI Jombang

2. Populasi dan sampel ( Subjek Penelitian )

Didalam penelitian, populasi merupakan suatu keharusan yang mutlak, karena

dari populasi inilah data data yang diinginkan akan diperoleh. Penentuan subjek
25

penelitian dapat juga disebut sebagai penelitian populasi.

Adapun untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai populasi,

maka berikut ini akan peneliti kemukakan suatu pendapat yang mengatakan

bahwa populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki atau di

teliti.

Suharsimi Arikunto ( 1998 : 115 ) menyimpulkan bahwa populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa

SMA A.Wahid Hasy’im TBI Jombang yang berjumlah 459 yang terdiri dari 16

kelas putra dan putri

Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(suharsimi A.1998:117).

Dari pendapat diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk

memperoleh tingkat ketetapan yang tinggi dalam menerangkan atau meluluskan

populasi diperlukan penelitian sampel yang tepat. Maka peneliti mengambil dari

populasi yaitu 10% dari 459 siswa yang terbagi dalam 16 kelas putra dan putri.

Yaitu kelas X ( 1, 2, 3, 4 dan 5), kelas XI ( 1, 2, 3, 4, dan 5 ) dan kelas XII ( 1, 2, 3,

4, 5, dan 6 ), Maka didapat 45,9 siswa, digenapkan menjadi 45 siswa

Sedangkan pengambilan sampelnya dilakukan secara acak ( random

sampling ). Tekhnik ini dilakukan dengan cara undian, yaitu nomor undian bukan

terletak pada setiap siswa tetapi pada setiap kelas untuk menghemat waktu

penelitian. Dengan demikian nomer undiannya adalah nomor 1 sampai 16

menurut jumlah kelasnya, sehingga sampel yang terambil dari satu nomor undian
terdiri dari satu kelas dengan tetap membatasi jumlah sampelnya.

3. Instrumen Penelitian ( Jenis dan Sekala Data, Jabaran Variabel,

Validitas dan Reliabilitas Instrumen )

Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode pengumpulan

data. Penggunaan instrumen pada penelitian ini disesuaikan dengan pengumpulan

data. Untuk meneliti Pengaruh Aktivitas Belajar Diperpustakaan Terhadap

Prestasi Belajar Siswa SMA .A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang. Maka

susunan instrumen penelitian ini dikembangkan sebagai berikut :

a. Aktivitas Baca di Perpustakaan

Untuk mengetahui tingkat ativitas belajar siswa diperpustakaan disusun

instrumen berupa angket yang dikembangkan dari operasionalisasi aktivitas

belajar siswa diperpustakaan. Dari operasionalisasi diatas disusun sebuah

angket tertutup yang yang trdiri dari pilihan jawaban a, b, dan c dengan

penskoran nilai sekala likert 3, 2 dan 1

b. Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui nilai prestasi belajar siswa kelas XI diambil dari

semester 1 tahun pelajaran 2008– 2009, yang diperoleh melalui raport siswa

atau leger.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Penggunaan metode pengumpulan data yang tepat dan relevan dengan

kejelasan data yang digali adalah merupakan langkah yang paling penting dalam

suatu kegiatan penelitian


27

Adapun dalam penelitian ini digunaan metode sebagai berikut ;

1) Metode angket untuk variabel yaitu metode

pengumpulan data dengan menyebarkan pertanyaan

tertulis kepada responden. Dimana angket dibuat

dengan jenis angket tertutup dan bentuk konstruksi

angket ini digunakan untuk memperoleh data

mengenai aktivitas belajar siswa dperpustakaan

2) Mode dokumentasi, yaitu pecarian data yang diambil

dari sebuah dokumentasi, seperti raport, leger, foto

dan sebagainya. Sedangkan metode tersebut

( dokumentasi )dipergunakan untuk memperoleh

nilai prestasi belajar siswa

3) Meode interview, yaitu metode wawancara / tanya

jawab. Metode ini digunakan untuk memperoleh

informasi informasi yang sangat penting terhadap

data data yang dikumpulkan.

5. Tekhnik Analisa Data

Menurut winarno surachmad ( 1985 : 109 ): “mengelola data adalah usaha

konkrit untuk membuat data itu berbicara, sebab betapapun besar jumlahnya dan

tinggi nilainya, data yang terkumpul sebagai hasil pelaksanaan pengumpulan data

apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematika yang

baik, niscahya data itu tetap merupakan bahan baku yang membisu seribu bahasa”.
Tekhnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ teknik

product moment “ dan rumusnya adalah :

Rxy =

0100090000036c330000000003170000000016100000

26060f002220574d46430100000000000100651a0000

00000200000000200000101800001038000001000000

6c0000000000000000000000e9000000300000000000

000000000000d9160000bd05000020454d4600000100

103800000c0000000100000000000000000000000000
29
31
33
35
37
39
41
43
45
47
49
51
53
55
57
59
61
63
65
67
69
71
73
75
77
79
81
83
85
87
89
91
93
95
97
99
101
103
105
107
109
111
113
115
117
119
121
123
125
127
129
131
133
135
137
139
141
143
145
147
149
151
153
155
157
159
161
163
165
167
169
171
173
175
177

Rxy = indeks korelasi “r” product moment

∑X = jumlah skor distribusi X

∑Y = jumlah skor distribusi Y

∑XY = jumlah perkalian skor X dan Y

N = Jumlah Responden X dan Y yang mengisi angket atau koesioner

∑X² = jumlah kuadrat skor distribusi X

∑Y² = jumlah kuadrat skor distribusi Y

(Drs.Mardalis, 1989 :83 )


LAMPIRAN 1

Operasionalisasi Akivitas Baca di Perpustakaan


variabel Operasional variabel Aspek No.
Soal
Aktivitas Baca Anak yang aktif membaca - Perasaan memperoleh 1
diPerpustakaan akan menambah ilmu tambahan pengetahuan
pengetahuan yang dimiliki - Lebih luas pengetah- 2
uannya tentang
pelajaran

Mempunyai kebisaan 3
membaca diperpustakaan - Membaca berbagai
buku / media informasi 4
yang tersedia di
perpustakaaan
- Menambah ilmu
pengetahuan dengan
Mengatur waktu untuk sering membaca 5
membaca diperpustakaan
- Memanfaatkan waktu
istirahat dengan 6
membaca di
perpustakaan 7
- Membaca
diperpustakaan diwaktu
jam kosong
Berusaha menambah - Membaca / belajar di 8
keilmuan dari aktivitas perpustakaan walaupun 9
membaca diperpustakaan tidak mendapat tugas

- Mencatat hal-hal
Dengan banyak membaca penting 10
akan meningkatkan - Lebih mudah menjawab
prestasi belajar soal soal ujian

- Merasa prestasi belajar


meningkat dengan aktif
membaca
diperpustakaan
179

Lampiran II

Angket Aktivitas Balajar Diperpustakaan

Siswa SMA A.Wahid Hasy’im Asy’ari Tebuireng Jombang

Nama :

Nomor ;

Kelas :

Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban

huruf a, b, atau c, dengan memberi tanda silang ( X ) !

1. Apakah anda seorang siswa yang aktif belajar di perpustakaan ?

a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak

2. Apakah anda mendapat ilmu pengetahuan jika sering atau aktif membaca di

perpustakaan ?

a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak

3. Apakah setiap masuk perpustakaan hanya buku buku pelajaran yang anda

baca ( bukan koran, novel atau majalah ) ?

a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak

4. Apakah pengetahuan anda tentang pelajaran yang anda pelajari, lebih anda

kuasai jika sering belajar diperpustakaan ?


a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak
181

5. Apakah setiap waktu istirahat anda pergunakan untuk belajar diperpustakaan ?

a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak

6. Jika ada jam yang kosong apakah anda pergunakan untuk belajar

diperpustakaan ?

a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak

7. Apakah anda belajar diperpustakaan jika hanya sedang ada tugas dari guru?

a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak

8. Didalam aktivitas anda belajar diperpustakaan, apakah setiap menemukan

yang berhubungan dengan salah satu mata pelajaran anda catat ?

a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak

9. Apakah dengan aktif belajar diperpustakaan, mempermudahkan anda

menjawab soal soal ujian disekolah ?

a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak

10. Apakah dengan aktif belajar diperpustakaan, prestasi anda lebih meningkat

dari sebelum anda aktif belajar diperpustakaan?

a. Ya b. Kadang – kadang c. Tidak

You might also like