You are on page 1of 8

LAPORAN RANCANGAN LISTRIK III

Oleh : Nama : Ida Bagus Rahadi Gangga putra NIM : 1115333028

POLITEKNIK NEGERI BALI TEKNIK ELEKTRO 2012

DESKRIPSI KERJA POMPA


Pompa 1 dimanfaatkan untuk mengangkat air dari sumur ke tangki bawah. Pompa 2 dan 3 mengangkat air dari tangki bawah ke tangki atas. Rangkaian dapat dioperasikan secara manual dan otomatis. Pada posisi manual pompa bias dihidupkan salah satu maupun bersamaan. Pada posisi otomatis kerja pompa sebagai berikut : Pompa 1 ON bila air pada tangki bawah pada posisi min, dan OFF pada posisi max. Pompa 2 dan 3 bekerja secara bergantian mengisi tangki atas. Bila air pada tangki atas pada posisi min pompa 2 atau pompa 3 ON dan OFF pada posisi max. bila pertama pompa 2 ON, maka berikutnya pompa 3 demikian seterusnya. Pompa 2 atau pompa 3 ON bila posisi air pada tangki bawah pada posisi max, dan air pada tangki atas pada posisi min. Jika air pada tangki bawah pada posisi min, pompa 2 atau 3 tak akan bekerja walaupun air pada tangki atas pada posisi min. Sensor yang dipergunakan : WLC Omron type 61F-G. Untuk kerja bergantian pompa 2 dan 3 dipergunakan stepping relay. Lengkapi juga dengan lampu indikator : Overload pompa 1,2,3 Run motor 1,2,3 High & low level tangki atas dan bawah

GAMBAR RANCANGAN

Cara Pengoperasian Pompa


Pompa 1 digunakan untuk mengangkat air dari sumur ke tangki bawah. Pompa 2 dan 3 digunakan untuk mengangkat air dari tangki bawah ke tangki atas. Rangkaian dapat dioperasikan secara manual dan otomatis. Manual : Pada Saat Selector Switch pada posisi M (Manual), pompa 1, 2 dan 3 dapat bekerja bersamaan atau hanya salah satu pompa yang bekerja. Pompa 1 dapat di ON kan dengan cara menekan tombol tekan NO S1. Pompa 2 dapat di ON kan dengan menekan tombol tekan NO S2. Pompa 3 dapat di ON kan dengan menekan tombol tekan NO S3. Untuk meng OFF kan pompa 1, 2 dan/ 3 dapat dilakukan dengan menekan tombol tekan NC S0 atau meletakkan posisi Selector Switch pada posisi 0. : Saat Selector Switch pada posisi A (Automatic), pompa 1 ON bila air pada tangki bawah berada di min level, dan OFF saat air pada posisi max level. Pompa 2 dan pompa 3 ON bila posisi air pada tangki bawah pada posisi max level, dan air pada tangki atas pada posisi min level. Pompa 2 dan pompa 3 bekerja secara bergantian menggunakan stepping relay untuk mengisi tangki atas. Bila air pada tangki atas pada posisi min, pompa 2 dan pompa 3 ON dan OFF pada posisi max. Bila pertama pompa 2 ON maka berikutnya pompa 3 ON demikian seterusnya. Jika air pada tangki bawah pada posisi min, pompa 2 dan pompa 3 tidak akan bekerja walaupun air pada tangki atas pada posisi min. Untuk meng OFF kan pompa dapat dilakukan dengan meletakkan posisi selector switch pada posisi 0.

Otomatis

Cara Kerja Rangkaian


Rangkaian tersebut dapat dioperasikan secara manual dan otomatis. Berikut adalah cara kerja rangkaian : Manual :
Untuk pengoprasian pompa secara manual , langkah yang pertama dilakukan adalah menghidupkan ke empat MCB, kemudian letakkan selector switch pada posisi M (manual). Pompa 1, 2 dan 3 dapat bekerja secara bersama-sama maupun bekerja sendiri-sendiri. Untuk meng ON-kan Pompa 1 dapat di lakukan dengan cara menekan tombol tekan S1, setelah ditekan maka arus akan mengalir dari sumber langsung menuju K1. Karena K1 mendapat fasa maka anak kontak K1 akan menutup, menutupnya anak kontak K1 menyebabkan pompa 1 hidup, yang ditunjukkan dengan hidupnya lampu tanda H1. Untuk meng-Off-kan pompa 1, dapat dilakukan dengan menekan tombol tekan SO1. Pompa 2 dapat di ON-kan dengan cara menekan tombol tekan S2, setelah ditekan maka arus mengalir langsung ke K2 yang menyebabkan pompa 2 bekerja. Hidupnya pompa 2 ditandai dengan hidupnya lampu tanda H2. Untuk meng-OFF-kan pompa 2, dapat dilakukan dengan cara menekan tombol tekan SO2. Pompa 3 dapat di ON-kan dengan cara menekan tombol tekan S3, setelah ditekan maka arus akan mengalir langsung ke K3. Karena K3 mendapat fasa, maka arus langsung mengalir ke pompa3, yang menyebabkan pompa 3 hidup. Hidupnya pompa 3 ditandai dengan hidupnya lampu tanda H3. Untuk meng-OFF-kan pompa 3, dapat dilakukan dengan cara menekan tombol tekan SO3.

Otomatis : Pertama-tama kita ON kan terlebih dahulu MCB 1, MCB 2, MCB 3 dan MCB F1 .
Untuk pengoperasian otomatis pertama letakkan selector switch pada posisi A (otomatis), maka pada posisi ini kerja pompa 1, 2 dan 3 ditentuakan oleh posisi air yang ada di bak penampung atas dan bak penampung bawah. Dalam hal ini posisi air di kedua bak berada pada posisi min. Saat posisi air pada bak penampung bawah berada pada posisi min, arus mengalir dari sumber melewati selector switch, kemudian masuk ke K7 yang menyebabkan anak kontak K7 menutup. Selain itu arus juga mengalir melewati Tc dan Tb WLC kemudian langsung menuju lampu tanda H12, dan menyebabkan H12 ON, H12 merupakan lampu tanda bahwa air pada bak penampung bawah berada pada posisi min. Pada saat anak kontak K7 menutup, K1 mendapat arus yang menyebabkan anak kontak K1 menutup. Menutupnya anak kontak K1 menyebabkan pompa 1 mendapat fasa dari sumber, maka pompa 1 bekerja mengisi air pada bak penampung bawah hingga air berada pada posisi max, hidupnya pompa 1 ditandai dengan menyalanya lampu tanda H1. Pada saat air berada pada posisi max level, koil U pada WLC 1 mendapat fasa dan netral sehingga koil U bekerja dan menyebabkan anak kontak koil U pada WLC berubah posisi dari pertama Tc dan Tb tersambung menjadi Tc dan Ta yang tersambung. Sehingga arus mengalir melalui Tc dan Ta ke lampu tanda H11. H11 merupakan lampu tanda bahwa posisi air pada bak penampung bawah berada pada posisi max. Selain itu saat air pada bak penampung bawah berada pada posisi max level, ini menyebabakan arus mengalir melewati Tc dan Tb WLC 2 dan langsung menuju H22 yang merupakan lampu tanda bahwa air pada bak penampung atas berada pada posisi min, selain itu arus juga mengalir melewati anak kontak stepping relay langsung menuju K2. Karena K2 mendapat arus maka anak kontak K2 menutup, sehingga pompa 2 mendapat arus dan

menyebabkan pompa 2 bekerja mengisi air pada bak penampung atas hingga mencapai posisi max. Bekerjanya pompa 2 ditandai dengan hidupnya lampu tanda H2. Saat air pada bak penampung atas berada pada posisi max, maka koil U pada WLC mendapat fasa dan netral akibatnya koil U bekerja. Bekerjanya koil U menyebabkan anak kontak koil U pada WLC berpindah posisi dari semula menyambung Tc dan Tb menjadi menyambung Tc dan Ta. Sehingga arus mengalir melewati Tc dan Ta langsung menuju H21 dan SR. H21 merupakan lampu tanda bahwa air pada bak penampung atas berada pada posisi max dan SR merupakan relay yang dipasang pada rangkaian untuk membuat pompa 2 dan 3 bekerja bergantian pada posisi otomatis. Karena SR mendapat arus maka anak kontak SR akan langsung berpindah dari semula menyambung ke K2 menjadi ke K3. Saat posisi air pada bak penampung atas kembali berada pada posisi sedikit lebih rendah di bawah min level, maka koil U berhenti bekerja karena tidak mendapat netral. Ini mengakibatkan anak kontak koil U kembali menyambung Tc dan Tb. Maka arus kembali mengalir menuju H22 dan juga melewati anak kontak SR kemudian menuju K3. Karena K3 mendapat fasa maka anak kontak K3 menutup yang akan menyebabkan pompa 3 mendapat fasa. Maka pompa 3 pun bekerja mengisi air pada bak penampung atas hingga berada posisi max. Bekerjanya pompa 3 ditandai dengan menyalanya lampu tanda H3. Saat air kembali berada pada posisi max, koil U mendapat netral dan menyebabkan koil U bekerja dan anak kontaknya berubah posisi menjadi menyambung Tc dan Ta. Maka arus mengalir melewati Tc dan Ta langsung menuju H21 dan SR. Karen SR mendapat fasa, maka anak kontak SR akan berpindah dari menyambung K3 menjadi kembali menyambung K2. Begitu seterusnya prinsip kerja rangkaian otomatis secara berulang-ulang. Apabila pompa 1 mengalami over load maka anak kontak NO OL 1 akan menutup sehingga lampu H7 menyala yang menandakan pompa 1 over load dan anak kontak NC OL 1 akan terbuka sehingga tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian kontrol. Apabila pompa 2 mengalami over load maka anak kontak NO OL 2 akan menutup sehingga lampu H8 menyala yang menandakan pompa 2 over load dan anak kontak NC OL 2 akan terbuka sehingga tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian kontrol. Apabila pompa 3 mengalami over load maka anak kontak NO OL 3 akan menutup sehingga lampu H9 menyala yang menandakan pompa 3 over load dan anak kontak NC OL 3 akan terbuka sehingga tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian kontrol.

Daftar Material :

1. Pompa 2. WLC Omron 61F-G 3. MCB 4. Kontaktor 5. Stepping Relay 6. Lampu tanda 7. Selector Switch 8. Tombol tekan NO 9. Tombol tekan NC 10. Over Load

:3 :2 :4 :4 :1 : 10 :1 :3 :3 :3

Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah

You might also like