You are on page 1of 8

Makalah KEMUHAMMADIYAHAN

BACA TULIS QURAN AL- LAHAB

Disusun Oleh : HERDA YETI KIKI ARFIAN OKTAVIANTI MAULIANI SENA DWI TAMARA SUPRIHATIN TIKA MELINDA PRATIWI SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK PRODI S1 KEPERAWATAN 2010

Surat Al-Lahab al-Lahab

artinya : Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. 1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa 2. Tiadalah faedah kepadanya harta bendanya dari apa yang ia usahakan 3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak 4. dan (begitu pulalah) dengan pembawa kayu baker 5. yang dilehernya ada tali dari sabut Surat ini turun di Makkah sehingga ia menjadi surat kelompok Makkiyah turun sesudah surat Al Muddassir. Surat Al Lahab terdiri dari 5 ayat. Surat ini turun berkenaan dengan satu peristiwa besar di dalam dakwah Islam yang disampaikan oleh Rasullah

SAW. Pada saat Nabi Muhammad memanggil saudara-saudara beliau kaum Quraisy atas perintah Allah SWT. Beliau memanggil mereka satu persatu dengan nama-nama mereka. Mereka semua datang, bagi yang tidak bisa hadir mereka mengirim utusan mereka. Rasul berdiri di atas puncak buki Safa dan beliau berkata "hai saudarasaudaraku, ketahuilah bahwa seorang pemimpin tidak akan menipu kaumnya sendiri, demi Allah kalau aku boleh menipu bangsa-bangsa niscaya aku tidak akan melakukan kepada kalian, ketahuilah bahwa kalian akan dibangkitkan dari kubur". Selanjutnya Rasulullah bertanya kepada mereka "bagaimana pendapat kalian jika aku beritahu jika dibelakang bukit itu ada musuh yang siap menggempur kita, kalian percaya?", mereka menjawab percaya!. Kemudian nabi menyampaikan "ketahuilah bahwa aku ini adalah Rasul Allah". Mendengar pernyataan itu salah seorang kerabat Nabi bernama Abu Lahab berang dan mengatakan "binasalah kamu sepanjang hari ini, dan selanjutnya ia mengatakan "apakah karena urusan sekecil itu kamu memanggil kami?"

Lalu saat itu juga Allah menurunkan ayat pertama surat Al-Lahab yang artinya sebagai jawaban langsung atas bantahan dari Abu Lahab,

Sebab Turunnya Ayat


Dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju Bathha`, kemudian beliau naik ke bukit seraya berseru, "Wahai sekalian manusia." Maka orang-orang Quraisy pun berkumpul. Kemudian beliau bertanya, "Bagaimana, sekiranya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik bukit ini) akan segera menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?" Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda lagi, "Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi

kalian. Sesungguhnya di hadapanku akan ada adzab yang pedih." Akhirnya Abu Lahab pun berkata, "Apakah hanya karena itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu." Maka Allah menurunkan firman-Nya: "TABBAT YADAA ABII LAHAB.." Hingga akhir ayat. (HR. Bukhari no. 4972 dan Muslim no. 208)

Kajian surah Al Lahab ayat 1-5 (ayat 1) "binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa". Setelah mendengar ayat ini semua hadirin bubar dan kemudian Abu Lahab berkata "aku akan melindungi diriku dengan harta-harta dan anak-anakku di hari akhir". Atas pernyataan ini Allah SWT menurunkan ayat yang kedua dari suat Al-Lahab yang artinya: GejolakApi

(ayat 2) "tiadalah faedah kepadanya harta bendanya dari apa yang ia usahakan". Dikisahkan pula bahwa pernah salah seorang anak Abu Lahab melamar salah seorang puteri Rasullulah tapi kemudian dia meminta anaknya untuk memutuskan lamaran tersebut.

Ayat 3, "Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak" . Ayat ini diturunkan pada saat yang berbeda. Ternyata akhirnya Abu Lahab dia benarbenar binasa di dunia, dia mati dalam keadaan yang sangat tragis. Dia terkena penyakit kulit yang sangat parah sehingga dia dibenci oleh masyarakat dan dia disingkirkan karena

mereka takut akan tertular penyakit yang diderita oleh Abu Lahab. Dia dimasukkan ke dalam gua batu sembari dilempari oleh warga dan didorong dengan kayu sehingga dia masuk ke dalam lobang dan lobangnya ditimbun dengan batu dan dia mati disana. Sekarang terbukti siapa yang binasa, Rasulullah ataukah abu Lahab? Hari kematiannya bertepatan 6 hari setelah perang Badar. Selama dia hidup, dia mengikuti kemana saja Rasullulah pergi berdakwah, setiap Rasullulah selesai memberikan ceramah maka Abu Lahab maju dan langsung menjelek-jelekkan dakwah Rasullulah dan menfitnahnya . Ayat 4 "dan (begitu pulalah) dengan pembawa kayu bakar" Yang dimaksud si pembawa kayu bakar disini adalah isteri dari Abu Lahab. Dia dipanggili dengan panggilan itu karena di malam hari dia menyembunyikan identitasnya dengan menjadi pencari kayu duri yang diikatkan didirinya dan dibawa dan dilemparkan ke halaman rumah Rasullulah dengan tujuan agar Nabi terkena duri dan celaka pada saat Nabi pulang ke rumahnya di malam hari setelah pulang berdakwah. Di neraka kelak dia juga akan diikat dengan kayu tersebut dan digantung dilehernya ada sabut tali yang terbakar dan apinya tidak pernah padam.

Ayat 5 "yang dilehernya ada tali dari sabut" . Begitu dia tahu bahwa ayat ini diturunkan isteri Abu Lahab marah sekali dan ingin membunuh Nabi dengan cara melemparkan batu. Pada saat itu ada sahabat Nabi Abu Bakar berada dekat Nabi dan sangat khawatir jika Nabi terkena lemparan batu itu. Nabi katakan kepada Abu Bakar bahwa tidak asaha khawatir karena sesungguhnya isteri

Abu Lahab tidak melihat keberadaan Nabi karena Allah telah mengelabui matanya.

Beberapa point penting dari surat Al Lahab; 1. Dalam mengembangkan dakwah perlu menggunakan sarana yang tersedia seperti yang dicontohkan oleh Nabi dimana beliau memanggil saudara-saudaranya sambil berdiri di atas puncak Bukit Sofa agar beliau bisa melihat semuanya dan suara beliau dapat di dengar dengan baik. 2. Bahwa untuk berdakwah adalah usaha yang penuh dengan tantangan, setiap dakwah yang baik pasti ada yang menentang dan tantangan itu harus bisa diatasi. 3. Setiap kejahatan harus diexpose dengan menyebutkan nama-nama oknumnya seperti Abu Lahab. 4. Surat ini juga menegaskan tentang kebenaran ajaran Rasullulah dan kebinasaan yang ditimpakan kepada penentang ajarannya seperti Abu Lahab. Faedah berharga dari Surat Al Lahab 1. Allah telah menetapkan akan kebinasaan Abu Lahab dan membatalkan tipu daya yang ia perbuat pada Rasulnya. 2. Hubungan kekeluargaan dapat bermanfaat jika itu dibangun di atas keimanan. Lihatlah Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan Abu Lahab punya kedekatan dalam kekerabatan, namun hal itu tidak bermanfaat bagi Abu Lahab karena ia tidak beriman. 3. Anak merupakan hasil usaha orang tua sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Sesungguhnya anak adalah hasil jerih payah orang tua. (HR.

An Nasai no. 4452, Ibnu Majah no. 2137, Ahmad 6/31. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini shahih). Jadi apa pun amalan yang dilakukan oleh anak baik shalat, puasa dan amalan lainnya, orang tua pun akan memperoleh hasilnya. 4. Tidak bermanfaatnya harta dan keturunan bagi orang yang tidak beriman, namun sebenarnya harta dan keturunan dapat membawa manfaat jika seseorang itu beriman. 5. Api neraka yang bergejolak. 6. Mendengar berita neraka dan siksaan di dalamnya seharusnya membuat seseorang takut pada Allah dan takut mendurhakai-Nya sehingga ia pun takut akan maksiat. 7. Bahaya saling tolong menolong dalam kejelekan sebagaimana dapat dilihat dari kisah Ummu Jamil yang membantu suaminya untuk menyakiti Nabi shallallahu alaihi wa sallam. 8. Akibat dosa namimah, yaitu menyulut api permusuhan sehingga diancam akan disiksa dengan dikalungkan tali sabut dari api neraka. 9. Siksaan pedih akibat menyakiti seorang Nabi. 10. Terlarang menyakiti seorang mukmin secara mutlak. 11. Setiap Nabi dan orang yang mengajak pada kebaikan pasti akan mendapat cobaan dari orang yang tidak suka pada dakwahnya. Inilah sunnatullah yang mesti dijalani dan butuh kesabaran. 12. Akibat jelek karena infaq dalam kejelekan dan permusuhan. 13. Benarnya nubuwwah (kenabian) Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. 14. Ummu Jamil dan Abu Lahab mati dalam keadaan kafir secara lahir dan batin, mereka akan kekal dalam neraka.

15. Tidak boleh memakai nama dengan bentuk penghambaan kepada selain Allah, karena Abu Lahab disebut dalam ayat ini tidak menggunakan nama aslinya yaitu Abdul Uzza (hamba Uzza). Padahal Al Quran biasa jika menyebut nama orang akan disebut nama aslinya. Maka ini menunjukkan terlarangnya model nama semacam ini karena mengandung penghambaan kepada selain Allah. (Ahkamul Quran, Al Jashshosh, 9/175) 16. Nama asli (seperti Muhammad) itu lebih mulia daripada nama kunyah (nama dengan Abu ... dan Ummu ...). Alasannya karena dalam ayat ini demi menghinakan Abu Lahab, ia tidak disebut dengan nama aslinya namun dengan nama kunyahnya. Sedangkan para Nabi dalam Al Quran selalu disebut dengan nama aslinya (seperti Muhammad) dan tidak pernah mereka dipanggil dengan nama kunyahnya. (Ahkamul Quran, Ibnul Arobi, 8/145) 17. Kedudukan mulia yang dimiliki Abu Lahab dan istrinya tidak bermanfaat di akhirat. Ini berarti kedudukan mulia tidak bermanfaat bagi seseorang di akhirat kelak kecuali jika ia memiliki keimanan yang benar. 18. Imam Asy Syafii menyebutkan bahwa pernikahan sesama orang musyrik itu sah, karena dalam ayat ini Ummu Jamil dipanggil dengan imro-ah (artinya: istrinya). Berarti pernikahan antara Ummu Jamil dan Abu Lahab yang sama-sama musyrik itu sah.

You might also like