You are on page 1of 11

Rangkaian Charger Aki 6 Volt Berikut ini adalah diagram sirkuit dari pengisi daya yang rendah untuk

6 volt baterai.Sirkuit ini membutuhkan 10V-DC diatur depan mampu menyuplai 2 Amps. Dimulaiperiode pengisian pada 240mA dan dikenakan biaya penuh switch secara otomatis ke kondisi mengapung dari 12mA. Kapasitor harus menjadi 25V elektrolitik atau lebih besar.

Switching transistor T1 adalah sebuah transistor NPN TIP31C, Si-Output Power / SW,dengan kasus TO-220 dan dapat diubah dengan menggunakan pengganti yang tepat seperti NTE291, ECG291, dll Timer / Osilator U1 adalah 8-pin NE555V dan dapat diubahdengan NTE955M atau ECG955M. Resistor R4, R5, R6, dan R7 adalah jenis logam 1%film.

RANGKAIAN CHARGER OTOMATIS | PRINSIP KERJA CHARGER BATERE OTOMATIS Seperti pada postingan-postingan saya sebelumnya yang berisikan berbagai macam rangkaian elektronika yang sederhana beserta prinsip kerjanya, maka kali ini juga saya akan menghidangkan rangkaian - rangkaian charger otomatis yang sangat sederhana. Rangkaian charger di bawah ini terdiri dari dua tujuan penggunaan yaitu yang pertama untuk pengisi batere 9 volt atau 1.5 volt dan yang kedua pengisi aki 12 volt. Secara prinsip kerja kedua rangkaian ini memiliki pola yang sama, hanya saja dibedakan oleh komponen switching yang memang disesuaikan dengan besar arus yang akan dialirkan. Pada rangakain pengisi batere kita bisa menggunakan transistor sebagai komponen switchingnya karena memang arus yang akan diailrkan relative kecil sedangkan untuk rangkaian pengisi accu 12 volt harus digunakan kompenen yang lebih sesuai seperti SCR (Silicon Controlled Rectifier) atau anda bisa juga tetap menggunakan transistor tetapi harus mempunyai dispasi daya yang mencukupi. CHARGER BATERE OTOMATIS | RANGKAIAN PENGISI BATERE OTOMATIS

Gambar rangkaian charger batere otomatis | Gambar rangkaian pengisi batere otomatis Pada dasarnya rangkaian yang saya rancang diatas memiliki cara kerja yang sangat sederhana, dimana rangkaian tersebut dirancang supaya tidak terjadi short circuit atau hubungan pendek antara tegangan supply dengan batere yang akan di-charge. Memang benar jika ada salah seorang ingin mencoba untuk mengghubungkan langsung antara supply dengan batere maka batere bisa dipastikan akan terisi. Tetapi arus yang mengalir melalui batere yang dicharge tidak bisa dikontrol serta jika batere sudah penuh maka batere tersebut akan rusak atau soak jika tetap pada kondisi hubungan pendek. Prinsip Kerja Charger Batere

Pada saat batere kosong kita pasang pada terminal pengisian, transistor Q1 akan langsung aktif dikarenakan arus akan mengalir melalui R1 dan akan memicu basis transistor Q1. Pada kondisi ini arus yang akan mengisi batere sebagian besar berasal dari kolektor Q1 yang terhubung langsung dengan terminal positif supply. Kemudian selama proses pengisian berlangsung kenaikan tegangan pada batere akan memperbesar arus yang mengalir pada basis Q2 melalui R5 10 Kohm, VR1 dan dioda D2. VR1 merupakan komponen yang digunakan sebagai kalibrasi awal untuk menentukan posisi yang tepat dalam perencanaan proses switching rangkaian. Untuk VR1 anda bisa menggunakan trimpot atau potensio sesuai dengan selera anda. Pada awal pengisian, aturlah potensio pada posisi led indicator D3 pada kondisi mati, serta arus yang mengalir masuk pada kolektor Q1 tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Jika batere sudah terisi penuh maka led indicator secara otomatis akan menyala dikarenakan kenaikan tegangan pada batere yang di charge akan menyebabkan kenaikan arus yang mengalir pada basis transistor Q2 serta akan memutuskan siklus pengisian akibat transistor Q1 mengalami cut-off dikarenakan kekurangan arus basis. Mengapa pada kondisi tersebut Q1 akan mengalami kekurangan arus basis hal ini dikarenakan hampir semua arus yang mengalir pada R1 10 Kohm akan berpindah ke dioda D1 yang secara logika terhubung langsung dengan ground akibat Q2 mengalami jenuh. . Daftar Komponen 1. Resistor : R1 (10 Kohm), R2 (680 ohm), R3 (100 Kohm), R5 (10 Kohm) dan VR1 (Potensio / Trimpot = 100 Kohm) 2. Dioda : D1 & D2 ( IN4002) dan D3 (Led) 3. Transistor : Q1 dan Q2 (2N3904) 4. Catu daya 9 volt CHARGER ACCU OTOMATIS | RANGKAIAN PENGISI AKI OTOMATIS

Gambar rangkaian charger accu 12 volt otomatis | Gambar pengisi aki otomatis

Untuk rangkaian pengisi accumulator di atas mempunyai cara kerja yang sama dengan rangkaian charger batere di atas. Dimana pada kedua rangkaian memanfaatkan kenaikan tegangan pada batere untuk mentrigger komponen switching pemutus pengisian rangkaian. Hanya saja jika kita menggunakan transistor seperti pada rangkaian pengisi batere otomatis, besarnya arus yang diloloskan melalui kolektor berbanding linier dengan penurunan arus yang mengalir pada basis akibat kenaikan tegangan batere yang di-charge. Tetapi jika menggunakan SCR seperti pada rangkaian pengisi batere, perbandingan arus gate dengan source tidak linier, atau dengan kata lain SCR tidak berfungsi sebagai penguat tetapi hanya sebagai saklar elektronik. Itu sih sebenarnya analisa saya secara simple, tetapi secara teoritis pasti ada rumus dan perhitngan secara matematis pada masing-masing komponen sesuai sfesifikasinya. Untuk pengaturan awal rangkaian anda cukup memutar potensio atau trimpot hingga led indicator dalam keadaan mati dan arus yang mengalir memasuki source SCR tifak terlalu besar. Jika batere sudah terisi penuh maka led indicator akan menyala secara otomatis. Jika pada prakteknya anda mengalami kendala dan merasa nilai dari potensio atau resistor yang lain tidak sepenuhnya tepat, anda bisa memodifikasinya sendiri seusai dengan keinginan sendiri. Yang penting jika garis besar dari cara kerja rangkaian sudah anda pahami, anda bisa mengembangkan sesuai selera. Saran : Sebaiknya anda menggunakan protoboard terlebih dahulu dalam membuat rangkaian charger batere otomatis dan charger accu otomatis di atas. Jika kerja rangkaian telah sempurna baru anda bisa membuatnya dengan PCB

Charger Baterai Otomatis Dengan IC 555 Charger Baterai Otomatis Dengan IC 555 merupakan charger batere yang dapat digunakan untuk mengisi muatan aki basah (accumulator). komponen utama yang digunakan padarangkaian charger batere otomatis ini adalah komparator internal IC NE555 yang difungsikan untuk membaca level tegangan charge batere. Rangkaian ini dapat mengisi accu basah dan setelah muatan terisi penuh maka rangkaian Charger Baterai Otomatis Dengan IC 555 ini akan memutus arus pengisian secara otomatis. Rangkaian Charger Baterai Otomatis Dengan IC 555 ini menggunakan relay sebagai pemutus arusnya.Rangkaian Charger Baterai Otomatis Dengan IC 555 ini dapat digunakan untuk mengisi accu 12 volt dan 6 volt, tergantung dari seting titik referensi dan pemilihannya. Pembacaan tegangan puncak (full charge) menggunakan komparator yang ada pada IC NE555. Rangkaian ini dilengkapi saklar Starter charging yang berfungsi untuk memulai proses pengisian accu tersebut. Untuk membuat Charger Baterai Otomatis Dengan IC 555 dapat melihat skema rangkaian dan komponen yang digunakan seperti pada gambar berikut.

Rangkaian Charger Baterai Otomatis Dengan IC 555

Rangkaian Charger Baterai Otomatis Dengan IC 555 diatas menggunakan Power Charge berupa transistor NPN A671 dan pembatas arus pengisian adalah R 27 Ohm. Tegangan referensi penanda posisi full charge diatur dengan 2 buah variable resistor 22K dan pemilihannya dengan saklar selektor. Titik yang dipilih saklar tersebut diatur ke 14 Volt untuk Accu 12 Volt dan 7,5 Volt untuk accu 6 volt. Transitor A671 pada rangkaian Charger Baterai Otomatis Dengan IC 555 dapat diganti dengan tipe yang lebih besar, transistor ini perlu dilengkapi dengan pendingin, karena akan mengeluarkan panas pada saat charger digunakan.

Rangkaian pengisi accu adalah rangkaian yang sangat banyak di gunakan di tiap-tiap kendaraan, khususnya kendaraan bermotor. Rangkaian pengisi accumemiliki fungsi untuk menghidupkan mesin dan mengaktifkan sistem kerja pengapian, menjadikan peran aki tidak bisa di sepelekan bahkan menjadi amat penting. Itu sebabnya aki jadi salah satu yang perlu jadi perhatian dan perawatan spesial. Aki atau accu yang kebanyakan sering di pakai untuk mobil dan motor adalah type accu basah. accu basah yang saya maksud adalah lead acid battery. Sekurang-kurangnya kita harus memperhatikan ketinggian air accu 1 bulan sekali yang bisa kita lihat dari bagian samping accu tersebut. Jangan sampai air yang ada didalam accu sampai menyentuh garis di bawah level minimumnya sebab akan mengakibatkan kerusakan sel accu itu sendiri. Ciri-ciri accu yang telah rusak adalah saat tidak dapat menyimpan arus listrik dengan baik atau tegangannya turun dari yang semestinya. Umumnya di tandai dengan bunyi klakson yang tidak senyaring pada umumnya, lampu utama tidak seterang pada umumnya, waktu akan starter mesin jadi lebih panjang apalagi dapat lebih parah hingga tidak dapat di starter sekalipun. Agar dapat mengisi aki otomatis di perlukan rangkaian automatic lead acid baterry charger. Rangkaian yang satu ini akan memberikan arus pengisian ke aki dengan cara konstan, setelah muatan terisi penuh lantas rangkaian pendeteksi tegangan penuh akan otomatis memutus arus pengisian dengan cara otomatis. Rangkaian automatic charger ini bisa di pakai mengisi aki 6, 12 dan 24 volt, bergantung dari setting pada trimpot vr. kapasitas accu yang dapat di isi maksimal adalah 60 ah, bila anda menghendaki kapasitas yang semakin besar maka komponen scr bisa di ganti dengan jenis yang lebih besar. Rangkaian pengisi accu ini tidak menggunakan relay sebagai pemutus arusnya, namun menggunakan scr sehingga mempunyai tahanan yang semakin baik.

Gambar skema rangkaian diatas adalah rangkaian pengisi accu yang bisa mengisi dengan otomatis pada arus 4 ampere, penggunaan dioda pun mesti memiliki daya kerja pada 4a atau 40 volt.

Rangkaian Pengisi Aki Otomatis

Skema Rangkaian

Tata Letak Rangakaian

Tata Jalur Rangkaian

Komponen-Komponen Resistor R1 = 500 ohm Resistor R2 = 3,3 kilo ohm Resistor R3 = 1 kilo ohm Resistor R4 = 1 ohm Resistor R5 = 230 ohm Resistor R6 = 15 kilo ohm Resistor R7 = 0,2 ohm/10 W Kapasitor C1, C3 = 1 mikrofarad Kapastor C2 = 1 mikrofarad/25 V IC1 = LM301 IC2 = LM350 LED 1 = LED 5 mm Diode D1 = 1N4148 Switch S1 = push button

Rangkaian ini berfungsi untuk melakukan pengisian pada aki. IC2 (LM350) merupakan variabel volt regulator yang berfungsi sebagai pembatas tegangan keluaran. Batas tegangan yang digunakan untuk melakukan pengisian aki adalah 12,6 14,4 volt . Aki dapat rusak jika tegangan pengisiannya melebihi batas tegangan atau aki diisi dalam waktu yang sangat lama. Rangkaian

ini dapat memutus jalur pengisian listrik pada kai secara otomatis jika tegangan pada aki telah mencapai batas tegangan.
Rangkaian Pengisi Aki Otomatis

Skema Rangkaian

Tata Letak Rangakaian

Tata Jalur Rangkaian

Komponen-Komponen Resistor R1 = 500 ohm Resistor R2 = 3,3 kilo ohm Resistor R3 = 1 kilo ohm Resistor R4 = 1 ohm Resistor R5 = 230 ohm Resistor R6 = 15 kilo ohm Resistor R7 = 0,2 ohm/10 W Kapasitor C1, C3 = 1 mikrofarad Kapastor C2 = 1 mikrofarad/25 V IC1 = LM301 IC2 = LM350 LED 1 = LED 5 mm Diode D1 = 1N4148 Switch S1 = push button

Rangkaian ini berfungsi untuk melakukan pengisian pada aki. IC2 (LM350) merupakan variabel volt regulator yang berfungsi sebagai pembatas tegangan keluaran. Batas tegangan yang digunakan untuk melakukan pengisian aki adalah 12,6 14,4 volt . Aki dapat rusak jika tegangan pengisiannya melebihi batas tegangan atau aki diisi dalam waktu yang sangat lama. Rangkaian

ini dapat memutus jalur pengisian listrik pada kai secara otomatis jika tegangan pada aki telah mencapai batas tegangan.

You might also like