You are on page 1of 3

KD 15.

Membandingkan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Indonesia/terjemahan dengan Hikayat.

Oleh Kelompok: Kemas Aji R Nadyatul H Oktavia Jayanti Raudhah T.W. Thesa Ihtiar (14) (19) (21) (23) (27)

Pengertian Novel dan Hikayat Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah atau sepotong berita". Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.

Peerbedaan Antara Novel dan Hikayat Novel merupakan bentuk kesustraan baru sedangkan hikayat bentuk kesustraan lama Novel menceritakan kehidupan masyarakat sedangkan hikayat menceritakan kehidupan raja-raja, dewa-dewa, dan hal-hal yang ajaib Novel dihiasi ilustrasi kehidupan yang realis sedangkan hikayat dihiasi dongengan yang serba indah dan fantasis

Unsur Intrinsik yang terkandung dalam novel dan hikayat Yaitu unsur yang membangun karya sastra dari dalam, diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tema Penokohan Alur Sudut pandang Gaya bahasa Latar atau setting Amanat

Unsur-unsur Ekstrinsik dalam Novel dan Hikayat Ialah unsur yang membangun karya sastra dari luar. Unsur- unsur ektrinsik adalah unsur luar yang berpengaruh terhadap isi novel itu. Termasuk ke dalam unsur luar itu adalah latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, dan tempat atau lokasi novel itu dikarang. a. Latar belakang latar belakang pengarang menyangkut asal daerah atau suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, dan ideologi pengarang. b. Kondisi Sosial budaya Kondisi sosial budaya, misalnya novel yang dibuat pada zaman kolonial akan berbeda dengan novel pada zaman kemerdekaan, atau pada masa reformasi. c. Tempat atau kondisi alam d. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Perbandingan Unsur Ekstrinsinsik Hikayat dan Novel No 1. Unsur Ekstrinsik Latar Belakang Sosial budaya Novel Sebagian hampir semua tidak terpengaruh budaya lokal, namun cenderung pencampuran antara budaya lokal dan asing Merupakan produk masyarakat Melayu Klasik Mencerminkan kehidupan yang homogen dan kultural Anonim (tidak diketahui pengarangnya) Hikayat Masih erat dengan tradisi dan adat-istiadat

2. 2.

Latar belakang Masyarakat Nilai-Nilai

3.

Penulis

Merupakan Produk masyarakat modern Mencerminkan kehidupan yang heterogen dan multikultural Nama pengarang disertakan, biasanya latar belakan pengarang juga ikut ditulis. Ada beberapa yang anonim (tidak diketahui pengarangnya

Perbandingan Unsur Intrinsik Novel dan Hikayat No 1. Unsur Intrinsik Tema Hikayat Berkisah kehidupan raja-raja dewadewa, kephlawanan. Jarang sekali menceritakan kehidupan masyarakat biasa. Sehingga mempunyai logika tersendiri yang ajaib dan fantasis Menggunakan bahasa melayu, ada beberapa macam diksi dan penggunaan kalimat yang tidak efektif (bertele-tele) Lebih banyak menggunakan sudut pandang orang ketiga (kecuali hikayat Abdullah, menggunakan sudut pandang orang pertama) Pada akhir cerita, tokoh untama baiklah yang selalu menang, dan tokoh utama jahat mengalami kekalahan. Penulisan akhir alur (ending) tidak menggantung Latar sosial budaya masih erat kaitannya dengan tradisi Latar tempat hikayat biasanya di lingkungan istana atau tempattempat yang disucikan Tokoh utama baik dicirikan mempunyai kesaktin mandraguna dan kelebihan lainnya Memiliki pesan yang ingin disampaikan Novel Berkisah kehidupan masyarakat sehari-hari seperti keluarga, percintaan, dll. Sehingga menggunakan logika umum (not fantasis) Menggunakan Bahasa Indinesia/asing/ percampuran keduanya minim diksi dan kalimat mudah dimengerti Antara sudut pandang orang pertama dan ketiga seimbang Akhir alur (ending) kadang menggantung . Kadang tokoh utama jahat yang mengalami kemenangan dan tokoh utama baik mengalami kekalahan Latar sosial budaya sudah tercampur unsur asing Latar tempat novel dapat dimana saja, tak terbatas oleh tempat. Tokoh utama baik terkadang biasa-biasa saja, tidak menonjolakan kelebihan dalama dirinya. Memiliki pesan yang iingin disampaikan

2.

Gaya bahasa

3.

Sudut pandang

4.

Alur

5. 6.

Latar Latar (tempat)

7.

Penokohan

8.

Amanat

You might also like