You are on page 1of 1

. 1.Jawaban Pertanyaan A pada zaman rosullulah dasar dari sumber hukum islam adalah al Quran dan al hadist.

Awal penerapan hukum ini rosullulah mengalami kesulitan sehingga rosullulah hanya mengajarkan tentang akidah dan ibadah dan belum meluas cangkupannya.ketika nabi hijjrah ke madinah barulah saat itu nabi memulai meluaskan cangkupan tentang hukum islam dalam mnyelesaikan masalah walaupun saat itu masyarakat madinah masih belum sepenuhnya meyakini dengan sepenuh hati. Jika terdapat masalah yang tidak terdapat dalam al Quran dan Al hadist rosull menggunakan metode qiyas dalam menyelesaikan masalah. Pada zaman sepeninggal rosullulah para sahabat mengalami kesulitan dalam menentukan hukum hukum islam karena para sahabat yang hapal al Quran dan al Hadist berpencar. Maka pada zaman ke khalifahan umar dibuatkan penulisan tentang al Quran dan al Hadist. Dan saat itu pula terjadi perpecahan yang boleh menentukan hukum selain yang berada di al Quran dan al Hadist disebabkan karena perbedaan keyakinan antara nash dan tidak. Perbedaan pendapat tersebut yang menyebabkan perbedaan perbedaan yang lain semakin meruncing. Para sahabat mengunaka metode istihad dan qiyas dalam menyelesaikan suatu masalah. Dan dalam perkembangannya hukum islam akan berbeda satu sama lain karena di akibatkan oleh perbedaan kultur dan daerah karena para sahabat menyebarkan siar islam di daerah-daerah.dan dalam perkembangannya muncul empat madzab yang sangat mempengaruhi dunia. Diantaranya adalah madzab Syafii, madzab Hambali, madzab Maliki, dan madzab Hanifah.dan dalam perkembangannya empat madzab tersebut yang dipakai sebagai patokan umat islam dalam menjalankan hukum islam. 2.Jawaban Pertanyaan D beliau lahir di tanahpalestina pada tahun 150 H. ketika beliau tinggal di makah beserta ibunya beliau belajar pada muhhamad bin idris.Kemudian beliau juga belajar dari Dawud bin Abdurrahman Al-Atthar, juga belajar dari pamannya yang bernama Muhammad bin Ali bin Syafi, dan juga menimba ilmu dari Sufyan bin Uyainah, Guru yang lainnya dalam fiqih ialah Abdurrahman bin Abi Bakr Al-Mulaiki, Said bin Salim, Fudhail bin Al-Ayyadl dan masih banyak lagi yang lainnya. Dia pun semakin menonjol dalam bidang fiqih hanya dalam beberapa tahun saja duduk di berbagai halaqah ilmu para Ulama fiqih kemudian belajar di madinah dan belajar pada guru fiqh Imam Malik bin Anas. Ia mengaji kitab Muwattha kepada Imam Malik dan menghafalnya dalam 9 malam, beliau kembali ke Mekkah pada saat namanya mulai dikenal. Maka mulailah ia mengajar di tempat dahulu ia belajar. Ketika musim haji tiba, ribuan jamaah haji berdatangan ke Mekkah. Mereka yang telah mendengar nama beliau dan ilmunya yang mengagumkan, bersemangat mengikuti pengajarannya sampai akhirnya nama beliau makin dikenal luas. Salah satu di antara mereka adalah Imam Ahmad bin Hanbal. Karangan pertama beliau adalah, Ar-Risalah. Jumlahnya menurut Ibnu Zulaq mencapai 200 bagian, sedangkan menurut al-Marwaziy mencapai 113 kitab tentang tafsir, fiqih, adab dan lain-lain. Yaqut al-Hamawi mengatakan jumlahnya mencapai 174 kitab yang judul-judulnya disebutkan oleh Ibnu an-Nadim dalam al-Fahrasat Yang paling terkenal di antara kitab-kitabnya adalah al-Umm, yang terdiri dari 4 jilid berisi 128 masalah, dan ar-Risalah al-Jadidah (yang telah direvisinya) mengenai Alquran dan As-Sunnah serta kedudukannya dalam syariat.Terdapat banyak atsar tentang ketidaksukaan beliau kepada Ahli Ilmu Kalam .Setiap orang yang berbicara (mutakallim) dengan bersumber dari Alquran dan sunnah, maka ucapannya adalah benar, tetapi jika dari selain keduanya, maka ucapannya hanyalah igauan belaka. Pendapat imam syafii

You might also like