You are on page 1of 21

FOTOSINTESIS

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

OLEH Nama NIM Kelompok Asisiten : Demes Chornelia. M : J1C107009 : II : Echka Sastrawati B.

PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU November,2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di dunia baik secara langsung atau tidak langsung. Organisme memperoleh senyawa organik yang digunakannya untuk energi dan rangka karbon dengan satu atau dua cara utama, nutrisi autotrofik atau heterotrofik. Tumbuhan disebut autotrof, karena nutiren satusatunya yang mereka butuhkan ialah karbondioksida dari udara, dan air serta mineral dari tanah. Secara khusus tumbuhan merupakan foto autotrof, yaitu organisme yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk mensintesis karbohidrat,lipid, protein, dan bahan organik lainnya (Campbell,1996). Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses dimana terjadi sintesa karbohidrat tertentu dari karbondioksida dan air yang dilakukan oleh sel - sel berklorofil dengan cahaya matahari dan disebabkannya gas oksigen. Proses fotosintesis ini kadang kadang disebut juga dengan istilah asimilasi karbon. Pertumbuhan dipengaruhi oleh cahaya yang merupakan sumber energi untuk fotosintesis (Azidin,2002). Percobaan pertama yang di rancang untuk menyelidiki sifat fotosintesis ialah yang dilaporkan oleh seorang dokter dari Belanda yaitu Van helmot pada tahun 1648, helmot menempatkan 200 pon tanah di dalam pot besar yang telah dikeringkan dalam tungku. Kemudian tanah itu dibasahi dengan air hujan dan di dalamnya ditanam pucuk tanaman willow seberat 5 pon. Dan tanaman itu disiram selama lima tahun, setelah itu ditimbang beratnya, ternyata beratnya menjadi 163 pon, menurutnya ini karena air (Kimball, 1983). Jan Ingenhousz adalah orang yang menemukan fotosintesis, Ingenhousz memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata kedalam bejana yang berisi air. Bejana itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang telah diberi air sampai penuh. Bejana itu diletakkan diterik sinar matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan tersebut. Gelembung udara itu menandakan adanya gas, dan setelah diuji ternyata oksigen. Dari penelitian tersebut Ingenhousz menyatakan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen ( Syamsuri, 2002). Fotosintesis merupakan proses pemanfaatan enegi matahari oleh tumbuhan hijau yang terjadi pada kloroplast. Dalam fotosintesis terdapat dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap (siklus Calvin). Reaksi terang terjadi pada grana (granum), sedangkan reaksi Calvin terjadi di dalam stroma.Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam siklus Calvin terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam siklus Calvin diperoleh dari reaksi terang (Kimball,1983). Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang (Kimball,1983).

1.2 Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen (O2) dan mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya cahaya dan sintesis yang artinya penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2 dengan bantuan energi cahaya. Organel yang berperan dalam proses fotosintesis adalah kloroplas yang mengandung pigmen klorofil dan menyebabkan warna hijau pada daun . Kloroplas mempunyai membran ganda (luar dan dalam) yang mengelilingi matriks fluida yang disebut stroma. Stroma mengandung enzim yang berperan untuk menangkap CO2 dan mereduksinya. System membrane di dalam stroma membentuk kantung-kantung datar yang disebut tilakoid, dimana di beberapa tempat bertumpukan membentuk grana. Ruangan didalam setiap tilakoid saling berhubungan dengan ruangan tilakoid lain (Campbell,1996). Semua bagian yang berwarna hijau pada tumbuhan,memiliki kloroplas, daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan. Terdapat kira-kira setengan juta kloroplas tiap milimeter persegi permukaan daun. Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di dalam kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas (Biggins,1987). Bukti bahwa kloroplas menguraikan molekul air, membuat para peneliti dapat menelusuri atom melalui fotosintesis. Fotosintesis dirangkum sebagai : 6 CO2 + 6H2O + Energi Cahaya C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2O Percobaan menunjukkan bahwa kloroplas menguraikan air menjadi hidrogen ke dalam ikatan molekul gula. Fotosintesis merupakan proses redoks H2O dioksidasi, CO2 direduksi (Esau,1965). Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang (lightdependent reaction) dan reaksi gelap (light- independent reaction). Reaksi terang berlangsung jika ada cahaya, sedangkan reaksi gelap berlangsung tanpa memerlukan cahaya. a. Reaksi terang (Light- Dependent Reaction) Reaksi terang merupakan langkah-langkah fotosintesis yang mengubah energi matahari menjadi energi kimiawi. Cahaya yang diserap oleh klorofil menggerakkan transfer elektron dan hidrogen dari air ke penerima disebut NADP+, yang menyimpan elektron berenergi ini untuk sementara. Air terurai dalam proses ini, sehingga reaksi terang fotodintesislah melepas O2 sebgai produk samping (Salisbury dan Ross,1995). Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid, yang didalamya terdapat pogmen klorofill a dan klorofil b, dan pigmen tambahan yaitu karoten. pigmenpigmen ini menyerap cahaya ungu, biru, dan merah, lebih baik daripada warna cahaya lain. Reaksi terang merupakan reaksi penangkapan energi cahaya. Elektron berenergi rendah yang berasal dari H2O dinaikkan energinya ketika membrane tilakoid menyerap energi matahari (Kimball,1983). Elektron-elektron bergerak dari klorofil a menuju system transpor elektron yang menghasilkan ATP. Elektron- elektron berenergi ini pula ditangkap oleh NADP+. setelah menerima elektron NADP+ segera berubah menjadi NADPH. Molekul-molekul ini menyimpan energi untuk sementara waktu dalam bentuk elektron berenergi yang akan digunakan untuk mereduksi CO2 (Kimball,1983). Dalam tilakoid terdapat beberapa pigmen yang berfungsi menyerap energi cahaya. Pigmen itu adalah klorofil a dan klorofil b. setiap jenis pigmen menyerap cahaya denhan panjang gelombang tertentu. Molekul klorofil dan pigmen asesori

(tambahan) membentuk suatu kesatuan unit sistem yang dinamakan fotosistem. Setiap fotosistem menangkap cahaya dan memindahkan energi itu ke pusat reaksi, yaitu suatu kompleks klorofil dan protein-protein yang berperan langsung dalam fotosintesis. Fotosistem I, terdiri atas klorofil a dan pigmen tambahan yang menyerap kuat energi cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga sering disebut P700. sementara itu Fotosistem II, tersusun atas klorofil a yang menyerap kuat energi cahaya dengan panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680 (Kimball,1983). Dalam reaksi terang, terdapat 2 jalur perjalanan elektron, yaitu jalur elektron siklik dan jalur elektron nonsiklik. 1. Jalur elektron siklik Jalur elektron siklik dimulai setelah kompleks pigmen fotosistem I menyerap energi matahari. Dalam jalur ini elektron berenergi tinggi (e-) meninggalkan pusat reaksi fotosistem I, tetapi akhirnya elektron itu kembali lagi. Namun sebelum kembali, elektron-elektron itu memasuki system transpor elektron, yaitu suatu rangkaian protein pembawa ke protein pembawa berikutnya. Ketika elektron melalui pembawa protein ke pembawa berikutnya, energi yang akan digunakan untuk membentuk ATP dilepaskan dan disimpan dalam bentuk gradien hidrogen (H+). Ketika ion hidrogen ini melalui gradient elektrokimia melalui kompleks ATP-sintase, terjadilah pembentukan ATP. ATP terbentuk karena adanya penambahan gugus fosfat pada senyawa ADP yang diatru oleh energi cahaya sehingga prosesnya disebut fotosforilasi (Kimball,1983). 2. Jalur elektron nonsiklik Reaksi ini dimulai ketika kompleks pigmen fotosistem II menyerap energi cahaya dan elektron berenergi tinggi meninggalkan molekul pusat reaksi (Klorofil a). Fotosistem II mengambil elektron dari hasil penguraian air (fotolisis) yang menghasilkan oksigen, melalui reaksi berikut : H2O 2H+ + 2e- + O2 Oksigen disini dilepaskan oleh kloroplas sebagai gas oksigen. Sementara itu ion hidrogen (H+) untuk sementara waktu tinggal di ruang tilakoid. Elktron-elektron berenergi tinggi yang meninggalkan fotosistem II ditangkap oleh akseptor elektron dan mengirimnya ke system transport elektron. Ketika ion-ion hidrogen melewati grasien elektrokimia serta kompleks sintase ATP maka terbentuklah ATP secara kemiosmosis. Ketika fotosistem I menyerap energi cahaya elektron-elektron berenergi tinggi meninggalkan pusat reaksi (Klorofil a) dan ditangkap oleh akseptor elektron. Selanjutnya system transport elektron membawa elektronelektron ini ke NADP+. Setelah itu, NADP+ mengikat ion H+ terjadilah NADPH2. Jalur elektron nonsiklik mengahasilkan ATP dan NADPH2. NADPH2 dan ATP yang dihasilkan dalam elektron nonsiklik akan digunakan dalam reaksi tahap kedua sintesis karbohidrat (Kimball,1983).

Skema reaksi terang fotosintesis

b. Reaksi gelap (Light-Independent Reaction) Reaksi gelap merupakan reaksi tahap kedua dari fotosintesis. Disebut reaksi gelap karena reaksi ini tidak memerlukan cahaya. Reakasi gelap terajdi didalam stroma kloroplas. Reaksi gelap pertama kai ditemukan oleh Malvin Calvin dan Andrew Benson. Oleh karena itu reaksi gelap sering disebut sikuls Calvin-Benson atau siklus Calvin. Siklus Calvin berlangsung tiga tahap, yaitu fase fiksasi, fase reduksi, dan fase regenarasi (Campbell,1996). Pada fase fiksasi terjadi penambatan CO2 oleh riboluse bifosfat menjadi 3-fosfogliserat. Reaksi ini dikatalis oleh enzim ribulose bifosfat karboksilase. Pada fase reduksi diperlukan ATP dan ion H+ dan NADPH2 untuk mereduksi 3fosfogliserat menjadi 1,3-bifosfogliserat kemudian membentuk fosfogliseraldehid. Pada fase regenerasi, terjadi pembentukan kembali RuBP dari PGAL/G3P. Dengan terbentuknya RuBP, penambatan CO2 kembali berlangsung (Kimball,1983).

Secara ringkas reaksi gelap atau siklus Calvin dijelaskan dalam skema berikut :

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis: 1. Intensitas cahaya Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. 2. Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. 3. Suhu Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. 4. Kadar air Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. 5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang (Salisbury dan Ross,1995).

BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 21 November 2007, pukul 16.00 18.00 Wita bertempat diruang Biologi 1 Laboratorium Dasar FMIPA, Banjarbaru. 3.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah beaker glass, corong kaca, tabung reaksi, kawat, cutter, cawan petri, lampu spirtus, kaki tiga, penjepit. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Hydrilla verticillata, air kolam, larutan 0,25 % NaHCO3, daun tumbuhan segar, larutan JKJ, alkohol 95%, almunium foil. 3.3 Prosedur Kerja 3.3.1 Pembentukan Oksigen Pada Proses Fotosintesis 1. Dimasukkan beberapa cabang Hydrilla verticillata yang sehat serpanjang kira - kira 15 cm ke dalam corong kaca. 2. Dimasukkan corong kaca (I) ke dalam beaker gelas yang berisi medium, dimana setiap 100 ml air ditambahkan 2 ml NaHCO3 0,25% dengan posisi corong menghadap ke bawah. 3. Ditutup bagian atas corong dengan tabung reaksi yang diusahakan sebagian besar medium, dalam keadaan terbalik ( didalam bak yang berisi air). 4. Ditandai masing- masing perlakuan dengan label A, B, C, D, E, dan F dimana A = medium air dan diletakkan ditempat terang dalam ruangan. B = medium air yang diletakkan diluar ruangan dibawah pohon. C = medium air yang diletakkan diluar ruangan, ditempat terbuka. D = medium air + larutan NaHCO3 diletakkan ditempat terang dalam ruangan. E = medium air + larutan NaHCO3, diletakkan diluar ruangan dibawah pohon. F = medium air + larutan NaHCO3, diletakkan diluar ruangan, ditempat terbuka. 5. Diamati timbulnya gelembung- gelembung gas yang muncul dari potongan cahaya / ranting yang terjadi selama 5, 10, 15, menit. Banyaknya gelembung muncul persatuan waktu dapat digunakan sebagai penunjtk laju fotosintesis. Perhitungan dilakukan tiga kali dan diambil rata- ratanya. 6. Ditampilkan hasil pengamatan yang diperoleh dalam bentuk grafik. Dibuat pembahasan dan kesimpulan. 3.3.2 Pembentukan karbohiodrat dan fotosintesis 1. Ditutup sebagian daun tumbuhan yang belum kena sinar matahari dengan menggunakan aluminium foil dan penjepit selama 2 x 24 jam ( sore hari I s.d pagi hari III). 2. Direbus air dalam beaker gelas sampai mendidih pada lampu spritus atau panci berisi air mendidih diatas kompor. 3. Dipanaskan alcohol didalam beaker gelas kecil pada air mendidih ( 2). 4. Dimasukkandaun tumbuhan yang diuji kedalam air panas ( 5 menit) sampai layu, kemudian kemudian kedalam alcohol panas ( 5 menit).

5. Diulangi percobaan ini dengan menggunakan daun lain yang tidak diberi perlakuan air panas. 6. Dicuci daun (4) tersebut dengan air oanas dan dimasukkan ke dalam larutan JKJ selama beberapa menit. 7. Dicuci dengan air kemudian membentangkan dan mengamati perubahan yang menjadi ( amilum + JKJ diberikan warna biru sampai kehitaman).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan 1.1.1 Pembentukkan Oksigen Pada Proses Fotosintesis Keterangan gambar : 1. Tabung reaksi 2. Beaker glass 3. Corong kaca 4. Hydrilla Verticillata 5. Air

Gambar 1 : Cara Kerja pada percobaan Fotosintesis

Perlakuan A B C D 5 Menit 1 2 4 0

Jumlah Gelombang 10 Menit 15 Menit 10 16 7 9 10 14 13 22

1.1.2 Pembentukan karbohidrat pada Fotosintesis Percobaan 1 : Daun Mangga Keterangan : 1. Warna daun hijau 2. lembaran daun

Gambar 2 : Bentuk daun utuh

Keterangan : 1. Almunium foil 2. Bagian daun yang tidak tertutup almunium foil.

Gambar 3 : Daun Yang ditutupi Almunium foil Keteranagan : 1. Lembaran daun bekas Tertutup almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Warna daun berubah kuning kecoklatan

Gambar 4 : Daun setelah dimasukkan di air panas 1 Keterangan : 1. Warna daun kuning Kecoklatan agak gelap

Gambar 5 : Daun setelah dimasukkan dilarutan alkohol Keterangan : 1. Warna daun kuning kecoklatan

Gambar 6 : Daun setelah dimasukkan di air panas 2

Keterangan : 1. Bagian daun yang tertutup Almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Bintik-bintik hitam

Gambar 7 : Daun setelah dalam larutan JKJ Percobaan 2 : Daun Rambutan Keterangan : 1. Warna daun hijau 2. lembaran daun

Gambar 8 : Bentuk daun utuh Keterangan : 1. Almunium foil 2. Bagian daun yang tidak tertutup almunium foil.

Gambar 9 : Daun Yang ditutupi Almunium foil Keteranagan : 1. Lembaran daun bekas Tertutup almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Warna daun berubah hijau kekuningan

Gambar 10 : Daun setelah dimasukkan di air panas 1

Keterangan : 1. Warna daun hijau Kekuningan agak gelap

Gambar 11 : Daun setelah dimasukkan dilarutan alkohol Keterangan : 1. Warna daun hijau kekuningan

Gambar 12 : Daun setelah dimasukkan di air panas 2 Keterangan : 1. Bagian daun yang tertutup Almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Bintik-bintik hitam

Gambar 13 : Daun setelah dalam larutan JKJ Percobaan 3 : Daun Bougenvil Keterangan : 1. Warna daun hijau 2. lembaran daun

Gambar 14 : Bentuk daun utuh

Keterangan : 1. Almunium foil 2. Bagian daun yang tidak tertutup almunium foil.

Gambar 15 : Daun Yang ditutupi Almunium foil Keteranagan : 1. Lembaran daun bekas Tertutup almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Warna daun hijau agak coklat

Gambar 16: Daun setelah dimasukkan di air panas 1 Keterangan : 1. Warna daun hijau coklat agak gelap

Gambar 17 : Daun setelah dimasukkan dilarutan alkohol Keterangan : 1. Warna daun hijau coklat

Gambar 18: Daun setelah dimasukkan di air panas 2

Keterangan : 1. Bagian daun yang tertutup Almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Bintik-bintik hitam

Gambar 19 : Daun setelah dalam larutan JKJ Percobaan 4 : Daun Ketapang Keterangan : 1. Warna daun hijau agak kuning 2. lembaran daun

Gambar 20 : Bentuk daun utuh Keterangan : 1. Almunium foil 2. Bagian daun yang tidak tertutup almunium foil.

Gambar 21 : Daun Yang ditutupi Almunium foil Keteranagan : 1. Lembaran daun bekas Tertutup almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Warna daun berubah kuning kecoklatan

Gambar 22 : Daun setelah dimasukkan di air panas 1

Keterangan : 1. Warna daun kuning Kecoklatan agak gelap

Gambar 23 : Daun setelah dimasukkan dilarutan alkohol Keterangan : 1. Warna daun kuning kecoklatan

Gambar 24 : Daun setelah dimasukkan di air panas 2 Keterangan : 1. Bagian daun yang tertutup Almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Bintik-bintik coklat

Gambar 25 : Daun setelah dalam larutan JKJ Percobaan 5 : Daun Kresen Keterangan : 1. Warna daun hijau 2. lembaran daun

Gambar 26 : Bentuk daun utuh

Keterangan : 1. Almunium foil 2. Bagian daun yang tidak tertutup almunium foil.

Gambar 27 : Daun Yang ditutupi Almunium foil Keteranagan : 1. Lembaran daun bekas Tertutup almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Warna daun berubah kuning kecoklatan

Gambar 28 : Daun setelah dimasukkan di air panas 1 Keterangan : 1. Warna daun kuning Kecoklatan agak gelap

Gambar 29 : Daun setelah dimasukkan dilarutan alkohol Keterangan : 1. Warna daun kuning kecoklatan

Gambar 30 : Daun setelah dimasukkan di air panas 2

Keterangan : 1. Bagian daun yang tertutup Almunium foil 2. Bagian yang tidak tertutup 3. Bintik-bintik hitam

Gambar 31 : Daun setelah dalam larutan JKJ Pembahasan Percobaan mengenai pembentukan oksigen pada pada proses fotosintesis Hydrilla verticillata, dilakukan di dua tempat yaitu luar ruangan dan didalam ruangan , dengan waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Daun Hydrilla verticillata dibagi menjadi empat perlakuan, yaitu perlakuan A, B, C, dan D. Untuk perlakuan A dan C diletakkan didalam ruangan, dengan perlakuan C ditetesi dengan larutan NaHCO3. Dan untuk perlakuan B dan D diletakkan diluar ruangan, dengan perlakuan D ditetesi dengan larutan NaHCO3. Masing-masing perlakuan dihitung jumlah gelembungnya, dalam waktu 5 menit,10 menit, 15 menit. Dari percobaan ini dapat dilihat adanya perubahan laju fotosintesis. Laju fotosintesis dapat bertambah dan berkurang. Pengurangan kecepatan fotosintesis ini salah satunya disebabkan karena adanya pengaruh kadar air dalam daun. Laju fotosintesis dalam praktikum dapat dilihat dari banyaknya gelembung yang muncul per satuan waktu. Laju fotosintesis juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya, ini dapat dilihat pada perlakuan yang diletakan diluar ruangan, gelembungnya lebih cepat muncul, daripada yang diletakan di luar ruangan. Dalam percobaan ini juga kita dapat melihat ada dua proses berlainan yang terlibat, yaitu reaksi yang memerlukan cahaya dan reaksi yang tidak memerlukan cahaya. Percobaan kedua, untuk menentukan kandungan amilum pada jaringan daun, pada percobaan ini digunakan lima macam daun yang berbeda, yaitu daun mangga, daun rambutan, daun bougenvil, daun ketapang, daun kresen. Kelima daun tersebut bagian tengahnya ditutup dengan almunium foil. Untuk menguji ada tidaknya kandungan amilum pada daun, masing-msing daun diamsukkan kedalam air panas selama 5 menit, lalu dimasukkan ke dalam alkohol yang telah dipanaskan selama 2 menit, dimasukkan lagi kedalam air panas selama 2 menit, dan terkahir diberi larutan JKJ. Saat daun dimasukkan ke dalam air panas terjadi perubahan warna daun, berubah menjadi agak kecoklatan, daun mangga beubah menjadi kuning kecoklatan, daun rambutan berubah menjadi hijau kecoklatan, daun ketapang, berubah menjadi kuning kecoklatan, daun bougenvil, berubah menjadi hijau kecoklatan, daun kresen, berubah menjadi hijau kecoklatan. Pada saat diamsukan ke dalam alkohol, larutan warna daun menjadi lebih pudar, ini dikarenakan alkohol dapat melunturkan klorofil. Saat ditetesi larutan JKJ pada permukaan daun terlihat bintik-bintik hitam, namun pada daun ketapang warnanya bukan bintik-bintik hitam, tetapi bintik-bintik coklat. Bintik-bintik hitam atau coklat tersebut menandakan adanya kandungan amilum pada jaringan daun.

Daun yang ditutupi keras almunium foil masih dapat melakukan respirasi dan transpirasi walaupun tidak mendapatkan sinar matahari yng cukup, hal ini terlihat adanya amilum pada daun yang ditutupi almunium foil jumlah amilumnya lebih sedikit. Namun pada daun yang tidak mendapat perlakuan terdapat banyak amilum sebagai tanda melakukan proses fotosintesis. Perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan bagian daun yang berbeda warna disebabkan kurangnya cahaya matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melakukan fungsi fisiologisnya secara sempurna.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan yang telah dilaksanakan adalah : 1. Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan didunia baik secara langsung maupun tidak langsung. Fotosintesis adalah suatu proses dimana terjadi sintesa karbohidrat dari karbondioksida dan air yang dilakukan oleh sel-sel berklorofil dan disebabkan gas oksigen. 2. Laju fotosintesis dapat bertambah dan berkurang. Laju fotosintesis dapat dilihat pada jumlah gelembung per satuan waktu. Laju fotosintesis dipengaruhi oleh kadar air dan intensits cahaya. 3. Pada daun yang ditutupi dengan almunium foil, kandungan amilumnya lebih sedikit dibandingkan dengan bagian daun yang tidak ditutupi dengan almunium foil. 5.2 Saran Untuk para praktikan sebaiknya lebih berhati-hati dalam menggunakan alat dan saat diadakannya praktikum tolong diusahakan untuk tidak ribut. Agar parktikum dapat berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA Azidin. 2000. Biologi 2. Intan Pariwara, Klaten. Biggins,J. 1987. Progress in Photosynthesis Research. Martinus Nijhoff Publishers, Netherlands. Campbell, N.A.1996. Bilogy. Fourth Edition.The Benjamin/Cummings Publishing Company, California. Esau, Katherine. 1965. Plant Anatomy. Wiley, New York. Kimball, J. W. 1983. Biologi Jilid I. Erlangga, Jakarta. Salisbury,F. B dan Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Penerbit ITB, Bandung.

You might also like