Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Getaran
Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu
Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang
ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem
yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang
merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan
kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami
kΔ
Posisi tanpa
peregangan
Δ K(Δ + x ) Posisi
kesetimbangan
statik
x
m m
x˙ x¨
Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar,
jika rangsangan tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada
frekuensi rangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi
natural sistem, maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi besar yang
berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung
oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan hal yang utama.
Gerak osilasi dapat berulang secara teratur atau dapat juga tidak teratur,
jika gerak itu berulang dalam selang waktu yang sama maka gerak itu disebut gerak
disebut frekuensi. Jika gerak dinyatakan dalam fungsi waktu x (t), maka setiap
Bentuk gerak periodik yang paling sederhana adalah gerak harmonik. Hal
ini dapat diperagakan dengan sebuah massa yang digantung pada sebuah sebuah
pegas ringan. Jika massa tersebut dipindahkan dari posisi diamnya dan dilepaskan,
maka massa tersebut akan berosilasi naik turun sehingga dapat dinyatakan dengan
persamaan :
t
x = A sin 2π τ .................. (William.T. Thomson, hal : 2)
dimana : A = Amplitudo
t = τ Gerak berulang
Gerak Hormonik sering juga dinyatakan sebagai proyeksi suatu titik yang
2
ω =τ = 2πf ....................... (William.T. Thomson, hal : 3)
π
'
π
X = ωA cos ωt = ωA sin ωt =
2
............(William T. Thomson, hal : 3)
"
X = −ω 2 A sin ωt = ω 2 A sin ( ωt = π )
Dimana :
'
X = Kecepatan
"
X = Percepatan
Sistem osilasi yang paling sederhana terdiri dari massa dan pegas seperti
mempunyai massa yang dapat diabaikan dan kekakuan k Newton per meter
Bila digerakkan, osilasi akan terjadi pada frekuensi natural fn, yang
dasar yang dihubungkan dengan getaran bebas dengan satu derajat kebebasan.
Hukum Newton kedua adalah dasar pertama untuk meneliti gerak sistem.
Seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.1.4, perubahan bentuk pegas pada posisi
kesetimbangan statik adalah ∆, dan gaya pegas k∆ adalah sama dengan gaya
k∆ = w = mg................................................................................ (2.1.4-1)
yang bekerja pada m adalah k ( ∆ + x ) dan w. Dengan x yang dipilih positif dalam
arah kebawah, semua besaran – gaya, kecepatan dan percepatan juga positif dalam
arah kebawah.
k
Posisi tanpa kΔ
peregangan
Δ K(Δ + x ) Posisi
kesetimbangan
statik
x
m m
x˙ x¨
mx = ∑ F = w − k (∆ + x)
mx = kx ……………………………………………………(2.1.4-2)
Jelas bahwa pemilihan posisi kesetimbangan statik sebagai acuan untuk x untuk
mengeliminasi w, yaitu gaya yang disebabkan grafitasi, dan gaya pegas statik k∆
dari persamaan gerak, hingga gaya resultante pada m adalah gaya pegas karena
simpangan x saja.
k
ω 2n = ………………………………………………… (2.1.4-3)
m
Dengan A dan B adalah kedua konstanta yang perlu. Konstanta – konstanta ini
dihitung dari kondisi awal x (0) dan x (0), dan persamaan (2.1.4-5)dapat
ditunjukkan menjadi
x (0)
x= sin ω n t + x(0) cos ω n t ........................................... (2.1.4-6)
ωn
k
τ = 2π .................................................................. (2.1.4-7)
m
1 1 k
fn = = ………………………………………….(2.1.4-8)
τ 2π m
1 g
fn = ................................................................... (2.1.4-9)
2π ∆
Dan frekuensi natural sistem dengan satu derajat kebebasan ditentukan secara unik
(2.1.4-9) menjadi :
1 9,81 15,76
fn = = ………………………… (2.1.4-10)
2π ∆ mm x10 −3
∆ mm