You are on page 1of 14

LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Oleh: Eka Kurnia Pratiwi Febri Helvita Ferdiansyah Giatri Ramadhania Hartika

UNIVERSITAS LAMPUNG STRATA 1 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ............................................................ i iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................ 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1.1 1.2 1.3 1.5. Ruang Lingkup Masalah ........................................................... Metode Pengumpulan Data ....................................................... Maksud dan Tujuan ................................................................... Waktu dan Tempat PKL............................................................

1 1 1 2 2 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 2.1 2.2 2.3 Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................... Jenis Usaha/ Kegiatan .............................................................. Stuktur Organisasi .................................................................... 2.3.1. Uraian Kerja (Job Description) ................................... 2.3.1. Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan...................................

4 4 7 7 8 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 3.1. Kesimpulan................................................................................ 3.2. DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

22 22 23

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan Ilmu dan teknologi, terutama teknologi informasi menyebabkan arus komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada bidang norma kehidupan dan ekonomi, seperti tersingkirnya tenaga kerja yang kurang berpendidikan dan kurang terampil, terkikisnya budaya lokal karena cepatnya arus informasi dan budaya global, serta menurunnya norma-norma masyarakat kita yang bersifat pluralistik sehingga rawan terhadap timbulnya gejolak sosial dan disintegrasi bangsa. Adanya pasar bebas, kemampuan bersaing, penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi semakin penting untuk kemajuan suatu bangsa. Ukuran kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari modal fisik atau sumber daya alam ke modal intelektual, pengetahuan, sosial, dan kepercayaan. Hal ini membutuhkan pendidikan yang memberikan kecakapan hidup (Life Skill), yaitu yang memberikan keterampilan, kemahiran, dan keahlian dengan kompetensi tinggi pada peserta didik sehingga selalu mampu bertahan dalam suasana yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif dalam kehidupannya. Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa sejak dini mulai pendidikan formal di sekolah maupun yang bersifat informal, yang akan membuatnya menjadi masyrakat berpengetahuan yang belajar sepanjang hayat (Lige Long Learning). Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan

pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan. Makalah ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya. Landasanlandasan pendidikan tersebut adalah filosofis, sosiologis, kultural, psikologis, serta ilmiah dan teknologi. 1.2.Rumusan Masalah a. Apakah yang dimaksud dengan landasan pendidikan? b. Apa saja macam-macam landasan pendidikan? 1.3.Tujuan a. Untuk mengetahui pengertian landasan pendidikan. b. Untuk mengetahui macam-macam landasan pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

Landasan Pendidikan Pendidikan sebagai usaha dasar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan. Bab ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan pendidikan. Landasan-landasan pendidikan tersebut adalah filosofis, kultural, psikologis, serta ilmiah dan teknologi.

1.

Landasan Filososfis a. Pengertian Landasan Filosofis Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme

1.

Esensialisme Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial. Mazhab esensialisme mulai lebih dominan di eropa sejak adanya semacam pertentangan diantara para pendidik, sehingga mulai timbul pemisahan antara pelajaran-pelaran teoritik (liberal arts) yang

memerdekakan akal dengan pelajaran-pelajaran praktek (practical arts) . Pendidikan yang dikembangkan pada zaman Belanda di Indonesia didasarkan atas mazhab esensialisme, sedangkan yang mengembangkan mazhab perenialisme ialah pihak swasta. 2. Perenialisme Perensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal. Adapun persamaan antara esensialisme dan perensialisme, yakni keduanya membela kurikulum tradisional yang berpusat pada mata pelajaran yang pokok-pokok (subject centered). Perbedaanya ialah perenialisme menekankan keabadian teori kehikmatan. Mazhab perenialisme memiliki penganut pada perguruan swasta Indonesia, karena mengintegrasikan kebenaran agama dengan kebenaran ilmu. Karena kebenaran itu satu, maka harus ada satu sistem pendidikan yang berlaku umum dan terbuka kepada umum.

3.

Pragmatisme dan Progresifvisme Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional. Progesivisme atau gerakan pendidikan progresif mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada beberapa prinsip, antara lain: a. Anak harus bebas untuk dapat berkembang secara wajar. b. Pengalaman langsung merupaka cara tyerbaik untuk merangsang minat belajar. c. Guru harus menjadi seorang peneliti dan pembimbing kegiatan belajar. d. Sekolah progresif harus merupakan suatu laboratorium untuk melakukan reformasi pedagosis dan eksperimentasi.

4.

Rekonstruksionisme Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat. Keunikan mazhab rekonstruksionisme ialah teorinya mengenai peranan guru, yakni sebagai pemimpin dalam metode proyek yang memberi peranan kepada murid cukup besar dalam proses pendidikan. Namun sebagai pemimpin penelitian, guru dituntut supaya menguasai

sejumlah pengetahuan dan ilmu esensial, demi keteratahan pertumbuhan muridnya. b. Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidkan Nasional Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.

2.

Landasan Sosiologis a. Pengertian Landasan Sosiologis Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat. Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang: 1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain. 2. Hubungan kemanusiaan. 3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya. 4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya. Filsafat sosiologis sering membedakan manusia sebagai individu dan manusia sebagai anggota masyarakat. Pandangan aliran-aliran filsafat

tentang relitas sosial itu berbeda-beda, sehingga dapat ditemukan bermacam-macam aliran filsafat sosial. Landasan sosiologis mempelajari berbagai tindakan sosial yang menjelma dalam realitas sosial. Mengingat banyaknya realitas sosial, maka lahirlah berbagai cabang sosiologis seperti, sosiologi kebudayaan, sosiologi, ekonomi, sosiologi agama, sosiologi pengetahuan, sosiologi pendidikan, dll. Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial didalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang: 1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain. 2. Hubungan kemanusiaan di sekolah. 3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya. 4. Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain didalam

komunitasnya. b. Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem

Pendidikan Nasional Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan Ke-Bhineka tunggal Ika-an, baik melalui

kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)

3.

Landasan Kultural

a. Pengertian Landasan Kultural Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal. Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

b. Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidikan Nasional Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.

4.

Landasan Psikologis

a. Pengertian Landasan Filosofis Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan. Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan. b. Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

5.

Landasan Ilmiah dan Teknologis

a. Pengertian Landasan IPTEK Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat

dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut. b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat.

BAB III KESIMPULAN

Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak tampak. Diperlukan satu generasi untuk melihat hasil akhir dari pendidikan itu, oleh karena itu, apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada umumnya sudah terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan itu dirancang dan dilaksanakan memperhatikan sejumlah landasan pendidikan. Landasan-landasan itu adalah: a. Landasan Filososfis b. Landasan Sosiolagis c. Landasan Kultural d. Landasan Psikologis e. Landasan Ilmiah dan Teknologis secermat mungkin dengan

DAFTAR PUSTAKA

Tirtaraharja, Umar. dan, Sulo, La, 2000. Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta. Undang-Undang tentang Sistem pendidikan Nasional (UU RI No. 2 Tahun 1989) dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta: Sinar Grafika. Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentaliet dan Pembangunan,

Bungarampai, Jakarta: Gramedia.

You might also like