You are on page 1of 36

Antibiotik: mekanisme cara kerja dan klasifikasinya

Kemampuan suatu terapi antimikrobial sangat bergantung kepada obat, pejamu, dan agen penginfeksi.[1] Namun dalam keadaan klinik hal ini sangat sulit untuk diprediksi mengingat kompleksnya interaksi yang terjadi di antara ketiganya.[2] Namun pemilihan obat yang sesuai dengan dosis yang sepadan sangat berperan dalam menentukan keberhasilan terapi dan menghindari timbulnya resistansi agen penginfeksi.[3] Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.[4] Literatur lain mendefinisikan antibiotik sebagai substansi yang bahkan di dalam konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri dan fungi.[5] Berdasarkan sifatnya (daya hancurnya) antibiotik dibagi menjadi dua: 1. Antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap bakteri. 2. Antibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri. Cara yang ditempuh oleh antibiotik dalam menekan bakteri dapat bermacam-macam, namun dengan tujuan yang sama yaitu untuk menghambat perkembangan bakteri. Oleh karena itu mekanisme kerja antibiotik dalam menghambat proses biokimia di dalam organisme dapat dijadikan dasar untuk mengklasifikasikan antibiotik sebagai berikut:[6] 1. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Beta-laktam, Penicillin, Polypeptida, Cephalosporin, Ampicillin, Oxasilin. a) Beta-laktam menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan pada enzim DDtranspeptidase yang memperantarai dinding peptidoglikan bakteri, sehingga dengan demikian akan melemahkan dinding sel bakteri Hal ini mengakibatkan sitolisis karena ketidakseimbangan tekanan osmotis, serta pengaktifan hidrolase dan autolysins yang mencerna dinding peptidoglikan yang sudah terbentuk sebelumnya. Namun Beta-laktam (dan Penicillin) hanya efektif terhadap bakteri gram positif, sebab keberadaan membran terluar (outer membran) yang terdapat pada bakteri gram negatif membuatnya tak mampu menembus dinding peptidoglikan.[7] b) Penicillin meliputi natural Penicillin, Penicillin G dan Penicillin V, merupakan antibiotik bakterisidal yang menghambat sintesis dinding sel dan digunakan untuk penyakitpenyakit seperti sifilis, listeria, atau alergi bakteri gram positif/Staphilococcus/Streptococcus. Namun karena Penicillin merupakan jenis antibiotik pertama sehingga paling lama digunakan telah membawa dampak resistansi bakteri terhadap antibiotik ini. Namun demikian Penicillin tetap digunakan selain karena harganya yang murah juga produksinya yang mudah. c) Polypeptida meliputi Bacitracin, Polymixin B dan Vancomycin. Ketiganya bersifat bakterisidal. Bacitracin dan Vancomycin sama-sama menghambat sintesis dinding sel.

Bacitracin digunakan untuk bakteri gram positif, sedangkan Vancomycin digunakan untuk bakteri Staphilococcus dan Streptococcus. Adapun Polymixin B digunakan untuk bakteri gram negatif. d) Cephalosporin (masih segolongan dengan Beta-laktam) memiliki mekanisme kerja yang hampir sama yaitu dengan menghambat sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri. Normalnya sintesis dinding sel ini diperantarai oleh PBP (Penicillin Binding Protein) yang akan berikatan dengan D-alanin-D-alanin, terutama untuk membentuk jembatan peptidoglikan. Namun keberadaan antibiotik akan membuat PBP berikatan dengannya sehingga sintesis dinding peptidoglikan menjadi terhambat.[8] e) Ampicillin memiliki mekanisme yang sama dalam penghancuran dinding peptidoglikan, hanya saja Ampicillin mampu berpenetrasi kepada bakteri gram positif dan gram negatif. Hal ini disebabkan keberadaan gugus amino pada Ampicillin, sehingga membuatnya mampu menembus membran terluar (outer membran) pada bakteri gram negatif.[9] f) Penicillin jenis lain, seperti Methicillin dan Oxacillin, merupakan antibiotik bakterisidal yang digunakan untuk menghambat sintesis dinding sel bakteri. Penggunaan Methicillin dan Oxacillin biasanya untuk bakteri gram positif yang telah membentuk kekebalan (resistansi) terhadap antibiotik dari golongan Beta-laktam. g) Antibiotik jenis inhibitor sintesis dinding sel lain memiliki spektrum sasaran yang lebih luas, yaitu Carbapenems, Imipenem, Meropenem. Ketiganya bersifat bakterisidal. 2. Antibiotik yang menghambat transkripsi dan replikasi. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Quinolone, Rifampicin, Actinomycin D, Nalidixic acid, Lincosamides, Metronidazole. a) Quinolone merupakan antibiotik bakterisidal yang menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara masuk melalui porins dan menyerang DNA girase dan topoisomerase sehingga dengan demikian akan menghambat replikasi dan transkripsi DNA.[10] Quinolone lazim digunakan untuk infeksi traktus urinarius. b) Rifampicin (Rifampin) merupakan antibiotik bakterisidal yang bekerja dengan cara berikatan dengan -subunit dari RNA polymerase sehingga menghambat transkripsi RNA dan pada akhirnya sintesis protein.[11] Rifampicin umumnya menyerang bakteri spesies Mycobacterum. c) Nalidixic acid merupakan antibiotik bakterisidal yang memiliki mekanisme kerja yang sama dengan Quinolone, namun Nalidixic acid banyak digunakan untuk penyakit demam tipus. d) Lincosamides merupakan antibiotik yang berikatan pada subunit 50S dan banyak digunakan untuk bakteri gram positif, anaeroba Pseudomemranous colitis. Contoh dari golongan Lincosamides adalah Clindamycin. e) Metronidazole merupakan antibiotik bakterisidal diaktifkan oleh anaeroba dan berefek menghambat sintesis DNA.

3. Antibiotik yang menghambat sintesis protein. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Macrolide, Aminoglycoside, Tetracycline, Chloramphenicol, Kanamycin, Oxytetracycline. a) Macrolide, meliputi Erythromycin dan Azithromycin, menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara berikatan pada subunit 50S ribosom, sehingga dengan demikian akan menghambat translokasi peptidil tRNA yang diperlukan untuk sintesis protein. Peristiwa ini bersifat bakteriostatis, namun dalam konsentrasi tinggi hal ini dapat bersifat bakteriosidal. Macrolide biasanya menumpuk pada leukosit dan akan dihantarkan ke tempat terjadinya infeksi.[12] Macrolide biasanya digunakan untuk Diphteria, Legionella mycoplasma, dan Haemophilus. b) Aminoglycoside meliputi Streptomycin, Neomycin, dan Gentamycin, merupakan antibiotik bakterisidal yang berikatan dengan subunit 30S/50S sehingga menghambat sintesis protein. Namun antibiotik jenis ini hanya berpengaruh terhadap bakteri gram negatif. c) Tetracycline merupakan antibiotik bakteriostatis yang berikatan dengan subunit ribosomal 16S-30S dan mencegah pengikatan aminoasil-tRNA dari situs A pada ribosom, sehingga dengan demikian akan menghambat translasi protein.[13] Namun antibiotik jenis ini memiliki efek samping yaitu menyebabkan gigi menjadi berwarna dan dampaknya terhadap ginjal dan hati. d) Chloramphenicol merupakan antibiotik bakteriostatis yang menghambat sintesis protein dan biasanya digunakan pada penyakit akibat kuman Salmonella. 4. Antibiotik yang menghambat fungsi membran sel. Contohnya antara lain Ionimycin dan Valinomycin. Ionomycin bekerja dengan meningkatkan kadar kalsium intrasel sehingga mengganggu kesetimbangan osmosis dan menyebabkan kebocoran sel.[14] 5. Antibiotik yang menghambat bersifat antimetabolit. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Sulfa atau Sulfonamide, Trimetophrim, Azaserine. a) Pada bakteri, Sulfonamide bekerja dengan bertindak sebagai inhibitor kompetitif terhadap enzim dihidropteroate sintetase (DHPS).[15] Dengan dihambatnya enzim DHPS ini menyebabkan tidak terbentuknya asam tetrahidrofolat bagi bakteri.[16] Tetrahidrofolat merupakan bentuk aktif asam folat[17], di mana fungsinya adalah untuk berbagai peran biologis di antaranya dalam produksi dan pemeliharaan sel serta sintesis DNA dan protein.[18] Biasanya Sulfonamide digunakan untuk penyakit Neiserria meningitis. b) Trimetophrim juga menghambat pembentukan DNA dan protein melalui penghambatan metabolisme, hanya mekanismenya berbeda dari Sulfonamide. Trimetophrim akan menghambat enzim dihidrofolate reduktase yang seyogyanya dibutuhkan untuk mengubah dihidrofolat (DHF) menjadi tetrahidrofolat (THF). c) Azaserine (O-diazo-asetyl-I-serine) merupakan antibiotik yang dikenal sebagai purinantagonis dan analog-glutamin. Azaserin mengganggu jalannya metabolisme bakteri dengan cara berikatan dengan situs yang berhubungan sintesis glutamin, sehingga mengganggu pembentukan glutamin yang merupakan salah satu asam amino dalam protein.[19]

Yang perlu diperhatikan dalam pemberian antibiotik adalah dosis serta jenis antibiotik yang diberikan haruslah tepat. Jika antibiotik diberikan dalam jenis yang kurang efektif atau dosis yang tanggung maka yang terjadi adalah bakteri tidak akan mati melainkan mengalami mutasi atau membentuk kekebalan terhadap antibiotik tersebut.
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/antibiotik-mekanisme-cara-kerja-danklasifikasinya/ http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=farmakodinamik%20vitamin%20b1&source=web&cd=5 &ved=0CDgQFjAE&url=http%3A%2F%2Ffarmakologi.files.wordpress.com%2F2010%2F02%2Fvitamin -mineral-dan-terapicairan2.pdf&ei=B3nXTsm1HcrHrQegqNjaDQ&usg=AFQjCNG05pvfh4ruoqp4YGPIwK9BQGPGw&cad=rja vit.

VITAMIN MINERAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Munculnya nama-nama baru dalam bidang kesehatan khususnya obat terkadang membuat para konsumen bingung untuk menentukan pilihan obat mana yang terbaik untuk mereka konsumsi. Kurangnya pengetahuan mereka tentang unsur yang terkandung dalam obat maupun vitamin tersebut membuat mereka memilih secara asal tanpa tahu apa efek samping yang akan ditimbulkan setelah mengkonsumsi obat atau vitamin tersebut. Hal yang terpenting bagi mereka adalah obat atau vitamin yang mereka konsumsi tersebut dapat menghilangkan secara cepat rasa tidak nyaman yang mereka alami. Kebanyakan efek samping dari obat yang mereka konsumsi tidak akan timbul langsung setelah mengkonsumsinya untuk pertama kali, tetapi efek samping tersebut akan timbul setelah pengkonsumsian secara berulang dan dalam skala yang terlalu sering. Tingkat kesadaran yang rendah membuat mereka enggan untuk datang ke sarana kesehatan yang terdapat disekitar mereka sekedar hanya untuk meminta obat. Hal ini menjadi kendala terbesar yang dihadapi di masyarakat sekarang. Beberapa pendekatan dari petugas kesehatan sekitar dapat menjadi salah satu pemecahan masalah yang dapat dipilih. Selain itu, masalah keluarga berencana menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh pemerintah kita. Kurangnya keinginan masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi dan anggapan lalu yang mengatakan bahwa banyak anak banyak rejeki menjadi kendala terbesar dalam usaha pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian vitamin dan mineral? 2. Kegunaan dari vitamin dan mineral? 3. Obat hormone apa saja yang digunakan untuk kelamin? 4. Jenis-jenis alat kontrasepsi dan penjelasannya. C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui jenis-jenis dan kegunaan dari vitamin dan mineral bagi tubuh dan kehidupan kita. 2. Untuk mengetahui cara kerja dari obat hormone kelamin dalam tubuh kita. 3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari obat hormone kelamin. 4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari setiap jenis alat kontrasepsi.

BAB II DASAR TEORI Vitamin dan mineral Vitamin Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan metabolism tubuh. Jumlah kecukupan asupan per hari untuk perawatan kesehatan ditetapkan sebagai RDA (Recommended Daily Allowence). Vitamin merupakan zat-zat organic yang dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memlihara fungsi metabolism yang normal. Penggunaan vitamin yang utama adalah untuk pengobatan terhadap defisiensi (kekurangan), dan penyakit-penyakit menurun. Selain itu vitamin juga digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, mislanya kanker (vit. A, C, dan E), jantung dan saluran napas (vit. E dan C), skizofrenia (vit. B3). Produk vitamin sebagai obat bebas biasanya digunakan untuk mengatasi masalah kelelahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan setelah operasi, kebutuhan wanita hamil dan menyusui, serta pertumbuhan anak dan remaja. Beberapa vitamin tertentu yang diberikan dalam dosis tinggi mempunyai sifat antioksidan yang

membantu system imiunitas tubuh dalam menetralkan racun yang berasal dari radikal bebas dan kuman penyakit. Macam Macam Jenis Vitamin A. Vitamin A Vitamin A atau nama lainnya adalah retinol sangat berpengaruh terhadap kesehatan mata dan berperan dalam proses penyembuhan luka. Dalam kegiatan pertumbuhan dan perkembangan jaringan epithelial vitamin A mempertahankan kesehatan dan struktur kulit, rambut dan gigi. Vitamin A juga menjadi antioksidan yang membantu merangsang dan memperkuat daya tahan tubuh dalam meningkatkan aktivitas sel pembunuh kuman (natural killer cell), memproduksi limfosit, fagositis, dan antibody. Kegunaan vitamin A termasuk memperkuat kekebalan selular (system sel) yang menghancurkan sel kanker. Selain itu, vitamin A mencegah dan memperbaiki penciutan kelenjar timus yang terjadi karena stress kronis. Fungsi tubuh lain yang dibantu oleh vitamin A antara lain adalah system reproduksi, pembuatan dan aktivitas hormone adrenalin, pembuatan dan aktivitas hormone tyroid, mempertahankan struktur dan fungsi sel-sel saraf, menjaga kekebalan tubuh pada umumnya, serta memperbaharui sel jaringan tubuh. Suplementasi vitamin A dalam dosis tinggi tidak boleh digunakandalam waktu panjang, karena vitamin A yang larut lemak akan disimpan dalm jaringan tubuh. Bila terjadi penumpukan vitamin A dalam jumlah besar akan menjadi racun bagi tubuh dengan gejala nyeri kepala, mual, kulit kering, dan nyeri sendi. Sumber vitamin A yang berasal dari makanan ada dua, yaitu berasal dari hewani (mengandung retinol) adalah hati ayam/sapi, ikan, susu, dan produk olahannya. Sedangkan yang berasal dari nabati (mengandung karoten) adalah sayuran hijau gelap (seperti bayam, katuk), sayuran kuning atau oranye (wortel, kentang, tomat, labu kuning) dan buah-buahan. Perhatian untuk ibu hamil dalam mengkonsumsi sumplementasi vitamin A , karena dari riset terungkap bahwa vitamin A dengan dosis 10.000 IU sehari dapat meningkatkan resiko kelainan pada janin. B. Vitamin B1 (Thiamine, aneurine) Vitamin B1 berfungsi sebagai koenzim penting dalam system metabolismetubuh untuk menghasilkan energy dari karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin B1 juga dikenal dengan morale vitamine karena mempunyai efek yang menguntungkan pada system saraf pusat serta sikap mental, juga membantu fungsi normal saraf tepi, otot dan jantung. Vitamin B1 berperan dalam memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak, membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan mengatur sirkulasi dan fungsi darah. Kekurangan vitamin B1 sering terjadi pada lanjut usia, dengan gejala munculnya gangguan system pencernaan yang berupa penyerapan buruk, sembelit, peka atau tak tahan dengan bahan makanan tertentu, dan hilangnya nafsu makan. Selain itu muncul gangguan saraf berupa penurunan daya ingat, gelisah, dan matirasa pada tangan dan kaki.

Vitamin B1 dapat ditemukan pada beras dan gandum utuh (beras merah), kuning telur, ikan, kacangkacangan, dan polong-polongan. C. Vitamin B2 (Riboflavin) Vitamin B2 adalah komponen penting dalam produksi energy pada metabolism karbohidrat, lemak, dan protein. Fungsi lainnya yaitu membantu pertumbuhan dan reproduksi, menjaga kesehatan mata, serta menjaga kesehatan kulit, kuku, rambut, mulut, bibir dan tenggorokan. Kekurangan vitamin B2 dapat mengakibatkan terjadinya gejala penurunan daya penglihatan, katrak, depresi, ganguan kulit, pening, rambut rontok,, radang mata, lesi mulut, gelisah, dan gejala neurologis (mati rasa, hilang sensasi, seperti kena syok listrik). Gejala lainnya adalah kejang, sensitive pada cahaya, mengantuk dan lemah. Vitamin B2 dapat diperoleh dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan jantung (ayam/ sapi). Sedangkan dari pangan nabati adalah sayur sayuran hijau. Konsumsi yang berlebihan dari vitamin B2 akan dibuang kembali oleh tubuh melalui urine dengan warna kuning-hijau fluorescent (menyala). D. Vitamin B3 (Niacine, Asam Nikotinat) Niasin berhubunhan dengan kinerja saraf, kekurangan niasin dapat menyebabkan gejala Pellagra, ditandai dengan terjadinya kulit pecah-pecah dan bersisik (dermatitis), otak tidak berfungsi dengan sempurna sehingga sering bingung (demensia), dan diare akibat melemahnya produksi lendir dalam system pencernaan. Sebagai koenzim NAD dan NADP, niacin berperan dalam metabolism karbohidrat, lemak dan protein,. Dengan enzim yang berbeda, niacin teribat dalam 50 reaksi kimia yang berbada untuk menghasilkan energy, metabolism lemak, kolesterol, dan karbohidrat serta pembuatan beberapa senyawa tubuh penting seperti hormone seks dan adrenaline. Niacin adalah vitamin peni=urun lemak yang mencegah penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol, dan memperbaiki aliran darah pada kasus terjadinya penyuumbatan pembuluh kapiler. Bentk niacin yang efektif untuk pelindung jantung adalah seabgai senyawa innositol hexaniacinnate. Niacin tergolong vitamin non essensial dan dapat dibuat oleh tubuh dengan mengubah triptofan yang menjadi bahan bakunya. Vitamin B3 paling banyak ditemukan pada hati, daging (ayam/sapi), telur, ikan, kacang-kacangan, susu, dan advokad. E. Vitamin B5 (Asam Pantotenat) Asam pantotenat berperan dalam sitem imun. Dalam proses pencernaan, asam pantotenat sebagai konezim A yang terlibat dalam metabolism karbohidrat, lemak, dan protein, dsn khususnya produksi energy. Berperan pula dalam produksi hormone adrenalin dan sel-sel darah merah. Berperan penting untuk berfungsinya adrenalin produksi energy. Berperan pula dalam produksi hormone adrenalin dan sel-sel darah merah. Berperan penting untuk berfungsinya adrenalin yang optimum sehingga dianggap sebagai vitamin anti stress . Juga merupakan sumber dari pantein, bentuk

paling aktif asam pantotenat mampu menurunkan tingkat kolesterol dan trigeserida darah. Kekurangan asam pantotenat dapat berakibat muntah, gangguan saluran cerna, gangguan salauran cerna, susah tidur, dan lelah.defisiensi asam pantotenat dapat menyebabkan gejala nyeri otot, depresi, eksema, kelelahan, kerontokan rambut, insomnia, tekanan darah rendah, dan kooardinasi buruk. Hal tersebut banyak terjadi pada usia lanjut karena diet dan penyerapan yang buruk. Suplemen asam pantotenat diperlukan untuk kasus tertentu, untuk membantu memperkuat system imun dengan meningkatkan produksi antibody. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin B5 berasal dari hewani adalah kan, telur, susu, hati, ginjal (ayam/sapi), dan khamir (yeast). Sedangkan dari nabati adalah ubi jalar, brokoli, kembang kol, jeruk, strawberi, kacang-kacangan dan gandum. F. Vitamin B6 (Piridoksin) Vitamin B6 berperan dalam pembentukan protein tubuh, sel-sel dararh merah, prostaglandin, dan senyawa structural yang berfungsi sebagai transmitter kimia dalam system saraf. Vitamin B6 juga berperan dalam mempertahankan keseimbangan hormone dan fungsi kekebalan tubuh. Selain itu, juga merupakan koenzim dan terlibat dalam metabolism asam amino. Kekurangan vitamin B6 ditandai dengan gejala depresi, kejang-kejang (terutama pada anak), tak tahan gula (glucose intolerance), melemahnya saraf yang berhubungan dengan daya ingat, anemia, dan gangguan kulit (dermatitis). Sumber dari makanan : Paling banyak ditemukan pada khamir (ragi kering), daging, hati, ginjal, dan jantung (ayam/sapi), susu, telur, unggas, ikan, kentang, ubi jalar, sayur sayuran, sereal, gandum dan beras tumbuk, kacang kacangan, pisang, kubis dan kembang kol. Penggunaan : Berperan dalam metabolism karbohidrat, protein dan lemak, menguatkan kekebalan tubuh, membantu transmisi inpuls saraf, menjaga keseimbangan elektrolit tubuh (natriun dan kalium), merangsang pertumbuhan sel darah merah, membantu sintesa DNA dan RNA. Dosis RDA 2 mg sehari, terapi 25 100 mg perhari. BIOTIN Vitamin B8 Biotin yang berperan dalam produksi antibody, disebut juga sebagai vitamin H, ditemukan oleh M.A. Boas pada tahun 1927. Defisiensi biotin dapat menimbulkan gangguan jantung, kurang nafsu makan, anoreksia, mual, depresi, sakit otot, lemah, kulit kering bersisik, dermatitis dan rambut rontok. Pada wanita hamil dengan usia kehamilan dibawah 6 bulan dapat muncul gejala gejala bisul, ketombe (seborrheic dermatitis) dan rambut rontok. Dalam system pencernaan, biotin berperan sebagai koenzim (bagian enzim) dari berbagai enzim metabolism e yang mengatur penggunaan lemak dan asam amino. Tanpa biotin, metabolism lemak dan asam amino dapat menjadi terganggu. Biotin termasuk vitamin non esensial yang disintesa oleh tubuh disaluran pencernaan. Sumber dari makanan : banyak terdapat pada keju, hati kedele, kembang kol, daging, susu, kacang tanah, sayuran, pisang, tomat, jeroan, telur (terutama bagian kuningnya), jamur, kacang kacangan dan gandum lengkap. Namun, perlu diperhatikan bahwa putih telur mengandung avidin, yaitu suatu protein yang mengikat biotin, sehingga akan mencegah penyerapan biotin oleh tubuh. Penggunaan : Untuk mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Dosis RDA 300mcg sehari.

ASAM FOLAT (Flic Acid) Vitamin B9, syn, Folacin Asam folat yang berperan dalam banyak system enzim penting, digunakan secara klinis pada tahun 1945 oleh T. D. Spies untuk mengatasi anemia karena kehamilan. Salah satu fugsi asam folat adalah sebagai bahan pembentuk senyawa THF (tetrahidrofolok), koenzim yang diperlikan dalam sintesa DNA, dan pematangan sel darah merah. Asam folat berperan dalam pencegahan penyakit jantung dan stroke dengan memecah hemosistein, substansi dalam darah yang meningkatkan risiko penyakit tersebut. Dengan mempertahankan kadar kolin (cholline) yang b erperan meningkatkan daya ingat, asam folat membantu mencegah penyakit Alzheimer(gangguan pada daya ingat). Dari peranannya dalam membantu sintesa DNA, asam folat mencegah kanker dengan memperbaiki kerusakan pada DNA yang menjadi awal dari perkembangan penyakit ini. Defisiensi asam folat dapat berakibat anemia makrositik, diare, mudah terkena infeksi, lidah merah dan licin, depresi gangguan mental, lelah dan pingsan. Seharusnya defisiensi ini tidak perlu terjadi karena asam folat termasuk vitamin yang non esensial yang disintesa di dalam saluran cerna dan juga terdapat dalam jumlah cukup pada bahan makanan sehari hari. Sumber dari makanan : banyak terdapat pada hati, daging, ginjal, sayuran hijau, gandum, telur, ikan, kacang hijau dan khamir. Sumber lain adalah jeruk, stroberi, wheat germ dan kacang kacangan. Penggunaan : untuk membantu pembentukan sel darah merah dan mempertahankan kesehatan system pencernaan.Dosis RDA untuk pria 170 mcg dan untuk wanita 150 mcg ssehari. Ibu hamil disarankan untuk mendapatkan tambahan 400 mcg asam folat sehari, karena dari penelitian terungkap bahwa asam folat dapat mengurangi resiko cacat bawaan pada bayi. VITAMIN B12 (Sianokobalamin) Vitamin B 12 adalah vitamin yang banyak dihubungkan dengan darah dan system saraf pusat. Vitamin B12 berperan dalam menjaga agar sel-sel berfungsi normal, terutama sel-sel saluran pencernaan, system saraf, dan sum-sum tulang, serta memecah homositein atau substansi dalam darah yang meningkatkan resiko stroke dan penyakit alzeimer. Manfaat lain dari vitamin B12 yaitu membantu pembentukan sel darah merah, mengatur sistem saraf, berperan dalam sintesa DNA yang mengontrol pembentukan sel-sel baru, mencegah kerusakan sistem saraf, meningkatkan nafsu makan, mencegah anemia, menjaga kesehatan jantung dan kekebalan tubuh, berperan dalam metabolisme protein, memicu produksi hormon untuk kesehatan kulit dan rambut. Bila kekurangan dapat mengganggu sistem saraf, menurunkan daya ingat, mudah bingung dan murung, gampang mengalami delusi (berkhayal), lelah, hilang keseimbangan, refleks menurun, mati rasa, menimbulkan gangguan pendengaran, menyebabkan gejala anemia yang meliputi kelelahan, hilang nafsu makan, diare, menimbulkan gangguan pembentukan sel saraf, mengakibatkan kerusakan sistem saraf, dan mengakibatkan kekurangan asam folat. Sumber makanan hewani daging beserta produk olahannya, ginjal, hati, kerang, ketam, kepiting, ikan (salmon dan tuna), ragam makanan laut lainnya, unggas, telur, susu dan produk olahannya, produk fermentasi kedelai (tauco dan tempe yang diolah secara tradisional), susu kedelai yang diperkaya dengan vitamin dan mineral, sereal. Vitamin B12 berguna untuk mengatur pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan dinding saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energy. 3. VITAMIN C (asam Askorbat) Adalah vitamin esensial karena tubuh tidak dapat menghasilkan vitamin sendiri sehingga diperlukan

asupan dari luar. Vitamin C memiliki peran penting dalam berbagai mekanisme imunologis. Kadarnya yang tinggi dalam sel darah putih(10-80 kali lebih tinggi dari kadar plasma),terutama limfosit. Vitamin C sering digunakan untuk melindungi sel darah putih dari enzim yang dilepaskan saat mencerna bakteri yang telah ditelannya. Manfaat: membantu pembentukan tulang, otot dan kulit, berperan dalam proses penyerapan zat besi, berperan dalam penyembuhan luka, menghambat infeksi karena kemampuannya melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, mempertahankan fungsi daya tahan tubuh secara keseluruhan, mempengaruhi fungsi otak dan mempertajam kesadaran,membantu menambah masa hidup dan mengurangi terjadinya katarak. Selain itu vitamin C berguna untuk pembentukan kolagen interseluler, menjaga kesehatan gusi, mencegah terjadinya memar,dan sebagai antioksidan. Fungsi lainnya yaitu penghasil senyawa transmitter syaraf dan hormone tertentu. Vitamin C membantu memperbaiki sel tubuh dan meningkatkan kerja enzim sebagai factor penyerap dan pengguna zat gizi lainnya. Vitamin C juga mengurangi tekanan darah tinggi,dan menurunkan kolesterol darah. Bila kekurangan: sariawan di mulut maupun perut, kulit cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, menyebabkan rawan perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia pernisiosa dengan gejala-gejala kelelahan, sakit kepala, dan lekas marah. Bila kelebihan: dapat mengakibatkan diare, pusing, sakit kepala, dan lelah. Dampaknya hampir sama dengan kekurangan vitamin C. Sumber: buah-buahan seperti jambu biji, jeruk, tomat, arbei,nanas,mangga,sirsak, stroberi. Sayurmayur seperti asparagus,bayam,brokoli,kentang,cabai, kol.Hewani seperti susu, mentega, ikan dan hati. Perhatian untuk vitamin C dalam dosis tinggi dapat memberikan efek mengikis sampai melukai lambung dengan akibat murus-murus. 4. VITAMIN D (kalciferol) Manfaat: meningkatkan penyerapan kalsium dan fostor untuk kekuatan tulang dan gigi, mengatur kadar kalsium dalam darah, dan mengatur produksi hormon. Seharusnya suplementasi vitamin D tidak diperlukan, karena selain diproduksi oleh tubuh dan diaktifkan oleh sinar matahari, vitamin ini juga bisa didapatkan dari makanan. Bila kekurangan vitamin D mengakibatkan gangguan seperti gelisah,sulit tidur,rapuh tulang, pertumbuhan lambat, tungkai bengkok, muncul tonjolan pada perut, pembentukan gigi salah. Sumber: keju, telur, margarin, ikan, tahu, tempe, susu, minyak ikan,minyak nabati. 5. VITAMIN E (tocoferol) Vitamin E sebagai antioksidan intraseluler yang kuat melindungi limfosit dan monosit dari radikal bebas pada DNA, oleh karena itu vitamin ini menbantu dalam memperlambat penuaan. Vitamin E juga dikenal sebagai antioksidan dengan efek protektif terhadap penyakit jantung dan perawatan kulit. Vitamin E terlibat dalam total system imun sehingga defisiensi vitamin E dapat menurunkan kemampuan daya tahan tubuh secara menyeluruh. Vitamin E meningkatkan reaksi hipersensitifitas lambat dari system imun,suatu respon imunologi untuk melawan kampus,parasit (cacing),dan infeksi kronis. Selain itumemberikan efek perlindungan terhadap vitamin A dari oksidasi di dalam saluran cerna. Untuk mencegah kanker vitamin E alami sebagai senyawa d-alpha tocoferol adalah bentuk terbaik. Manfaat: menyehatkan kulit, menguatkan sel darah merah, melindungi tubuh dari radikal bebas,

mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, memelihara struktur dan fungsi sistem saraf, membantu pengeringan luka, membantu perkembangan otak. Bila kekurangan: menekan produksi antibodi dan merusak respon kekebalan, serta memperlambat perkembangan saraf otot. Bila kelebihan: meningkatkan risiko pendarahan dalam tubuh. Sumber: minyak sayur, alpukat, kacang-kacangan, sayuran, margarin, tepung gandum, daging, susu dan produk olahan susu, ikan, telur, salad, dan makanan segar lainnya. Perhatian untuk mencegah terjadinya efek antagonis jika mengkonsumsi obat koagulan konsultasikan dahulu dengan dokter. 6. Vitamin K (quinone) Vitamin k dihubungkan dengan proses pembekuan darah untuk menghentikan perdarahan pada waktu terjadi luka. Proses tersebut merupakan salah satu pertahanan tubuh menghadapi inveksi, dengan membentuk thrombin yang akan menutup luka dengan pembekuan darah. Vitamin K berfungsi membantu terbentuknya senyawa-senyawa pembeku darah yang disebut sebagai protrombin untuk menjadi thrombin. Selain itu membantu mengaktifkan osteocalsin, protein pembangun tulang, dan menjaga tulang dari kerapuhan (osteoporosis) pada usia tua. Sumber makanan hewani seperti kuning telur dan minyak hati ikan. Sumber nabati seperti minyak sayur, sayuran berdaun hijau, brokoli, lettuce, the hijau, asparagus, havermut, gandum, hati, kubis, kembang kol, dan kacang polong hijau segar. Berikut table mengenai fungsi dan catatan khusus untuk masing-masing vitamin Vitamin Fungsi Catatan A Kesehatan mata Membantu penyembuhan jerawat, kulit kering, bersisik Pernapasan : membantu proses penyembuhan pilek dan bronkitis Diet orang dewasa per hari: 5000 IU Dosis besar bias keracunan: hilangnya nafsu makan, berat badan kurang, demam ringan, kulit gatal dan kering, rambut rontok B-1 Mengatasi gangguan saraf otot disertai nyeri, rematik Mengobati defisiensi: beri-beri, lesu, jantung berdebar-debar Mengatasi gangguan metabolism (alkoholisme, hipertiroidisme) Mengatasi gangguan peredaran darah: rematik jantung, radang otot jantung/miokardisis Diet orang dewasa perhari: 1-1,5 mg Bila muncul efek samping berupa: ruam dan gatal di kulit, periksa ke dokter Simpan di tempat terlindung dari cahaya dan panas B-6 Mengatasi defisiensi:kejang-kejang akibat kelainan bawaaan (pada bayi), anemia (pada anak dan dewasa) Kombinasi pada pengobatan TBC Diet orang dewasa per hari: 20-200 mg Diperlukan terutama bagi penderita TBC yang mendapatkan obat INH (isoniasid) B komplek Mengobati defisiensi Mempercepat penyembuhan setelah pengobatan dengan antibiotic dan sulfonamide Merupakan kombinasi dari: vit. B1, vit. B2, as nikotnat, vit. B6, as pantotenat C Mengatasai defisiensi seperti scorbut Mengasamkan air kemih pada infeksi saluran kemih Membantu mengatasi keracunan nikotin Diet orang dewasa perhari: 40-60 mg

Lebih dari 1,5 g perharidapat menimbulkan diare dan batu ginjal Bila warna tablet berubah jangan gunakan lagi Hati-hati penderita maag D Mengobati defisiensi: pada anak berupa rakhitis (kaki bengkok), pada dewasa adalah tulang lembek Membantu mengatasai penyakit-penyakit tulang Mengatasi kurangnya fungsi paratiroid (missal setelah operasi gondok) Diet orang dewasa per hari 400 IU Kelebihan dosis menyebabkan terhambatnya pertumbuhan anak, batu ginjal, katarak, pengapuran pembuluh darah jantung, hipertensi, kerusakan jaringan, mual, muntah, diare, mengantuk, haus, sering kencing E Mengobati defisiensi: bayi premature dengan anemia khas Membantu pengobatan gangguan jantung, saraf, kelebiahn kolesterol. Penyakit kulit Diet orang dewasa per hari: 20-30 IU Dosis lebih besar dari 300 UI sehari dapat menyebabkan gangguan lambung dan usus, sakit kepala, lemah, luka sulit sembuh K Mengobati defisiensi: hambatan pembekuan darah Untuk bayi-bayi prematur Diet orang dewasa per hari: 50 mcg Kelebihan dosis dapat menimbulkan nyeri dada dan perubahan warna kulit Mineral Mineral merupakan zat organic yang sebagaimana vitamin dalam jumlah kecil bersifat esensial bagi banyak proses metabolisme dalam tubuh. Yang paling banyak dibutuhkan tubuh adalah: kalium (K), natrium (Na), kalisum (Ca), magnesium (Mg), Fosfor (P), dan Klorida (Cl). Mineral yang dibutuhkan dalan jumlah kecil (sering disebut elemen spura) adalah: besi (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu), mangan (Mn). Dalam umlah kecil beberapa mineral dibutuhkan tubuh untuk menjaga agar organ tubuh berfungsi secara normal.diantaranya fungsi sebagai koenzim dan anti oksidan. Beberapa fungsi mineral: Kekuatan kerangka/tulang: Ca, P System sel (pendapar system intraseluler): K, Mg, P Tekanan darah dan tekanan osmotic: Na, Cl Membantu proses metabolisme penting: Fe, Zn, Mn, Mg, mo, Cu Tulang, gigi dan email: F, Sr Dalam keadaan normal pemberian elemen-elemen tersebut tidak perlu apabila seseorang telah makan makanan yang bergizi secara cukup dan seimbang. Namun dalam keadaan-keadaan tertentu dimana kebutuhan meningkat (seperti hamil, menyusui, baru proses penyembuhan sakit, susah makan), maka dapat dikonsumsi. 1. Kalsium Fungsi utama kalsium adalah dalam proses pembentukkan tulang dan gigi. Selain itu kalsium juga berperan dalam tekanan darah dan system hormonal. Kalsium meningkatkan kemampuan konsentrasi selama hari-hari pramenstruasi, saat perubahan hormonal yang dapaty mempengaruhi suasana emosi. Kebutuhan akan kalsium meningkat pada saat pertumbuhan untuk membangun system tulang yang kuat. Uga teradi pada masa menopause untuk mempertahankan kekuatan tulang dan mencegah resiko terjadinya osteoporosis. Sumber dari makanan: susu dan produk olahannya (keju dan yogurt), brokoli.

Penggunaan: untuk membantu pembentukkan gigi dan tulang, pembekuan darah pada luka, mempertahankan kesehatan fungsi dan otot. Dosis RDA 1000 mg sehari. 2. Magnesium Magnesium diperlukan untuk kesehatan jantung dengan membantu mengatur ritme dan aktivitas elektrik jantung. Kegunaan magnesium untuk usia lanjut adalah membantu penyerapan kalsium oleh tubuh untuk menjaga kesehatan tulang dari resiko osteoporosis. Defisiensi magnesium sering terjadi pada usia lanjut akibat kekurangan aasupan magnesium dari diet sehari hari, yang menyebabkan melamahnya arteri jantung dan terjadi serangan jantung. Penggunaan : untuk menjaga kesehatan jantung dosis 400mg sehari, efek sampingnya adalah terjadinya murus murus. 3. Fosfor Fosfor bersama kalsium dan protein adalah unsure penting dalam pembentukan tulang. Selain itu juga berperan dalam sintesa hormone testosterone (hormone pria yang penting untuk libido), pembentukan otot dan penngaturan deposit kalsium ditulang. Sumber dari makanan : makanan laut seperti kerang kerangan, tiram, udang dan kepiting. Penggunaan : untuk menaga tulang dari kehilangan kalsium, membentuk otot dan membantu sintesa hormone testosterone. Dosis RDA 2-5mg sehari. 4. Zat Besi Fungsi zat besi adalah membantu pembentukan sel darah merah dan sel otot serta menghindarkan anemia fisik. Ada 2 bentuk zat besi yaitu bese heme dan besi non heme. Besi heme merupakan besi yang berikatan dengan hemoglobin dan mioglobin. Besi heme terdapat dalam produk produk hewani. Jenis besi inbi merupakan bentuk besi yang paling efisien diserap tubuh. Besi non heme terdapat pada tanaman pangan. Dibandingkan dengan besi heme besi non heme lebih sedikit diserap oleh tubuh. Sumber dari makanan : daging, hati, jantung sapi, daging ayam, ikan, kuning telur, kacang kacangan, kedele, sayuran berwarna hijau. Penggunaan : untuk membantu pembentukan sel hemoglobin dalam darah merah dan mencegah anemia. Dosis RDA 18 mg/hari. 5. Mangan Mangan adalah trace mineral yang berfungsi pada beberapa system enzim termasuk enzim yang terlibat dalam pengontrolan gula darah, metabolisme energy dan fungsi hormone tiroid. Mangan juga berperan dalam fungsi otak dalam pengontrolan neurotransmitter system saraf, dan menolong mencegah teradinya serangan Antung yang tiba-tiba. Sumber dari makanan: kacang-kacangan, sayuran berwarna hiau, bit, dan gandum. Penggunaan: dosis RDA 2-5 minggu sehari, dan sebagai antioksidan dosis 10 mgsehari 6. Kalium Kalium adalah mineral utama yang dibutuhkan dalam kegiatan metabolism tubuh. Kalium berfungsi menjaga tekanan osmotic cairan dalam sel, menaga keseimbangan air tubuh, mengatur fungsi normal jantung, sebagai katalis karbohidrat, mengantar pesan saraf ke otot, menurunkan tekanan darah, mengirim oksigen ke otak dan membantu aktivasi reaksi enzim. Defisiensi kalim dapat menyebabkan stress fisik dan mental, oedem, serta hipoglikemi, meskipun kalium biasanya bisa cukup diperoleh dari makanan. Sumber dari makanan : jeruk, semangka, tomat, sayuran berdaun hijau, pisang, kentang, kacang polong, susu dan daging. Penggunaan : untuk mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh, dan kesehatan

fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 800 mg sehari. 7. Natrium (Sodium) natrium bersama kalium berguna untuk fungsi saraf dan oto yang efektif. Selain itu, berguna juga untuk menjaga keseimbangan asam basa tubuh, membantu mempertahankan tekanan osmosa darah, mengatur impuls saraf, mempertahankan aktivitas sel, meregulasi membrane sel dan sebagai penyerapan serta pembawa zat gizi. Defisiensi natrium dapat mengakibatkan kurang sempurnanya pencernaan karbohidrat. Defisiensi natrium ini jarang terjadi, karena natrium terdapat hampir pada semuabahan pangan mentah maupun yang telah diolah. Sumber makanan : wortel, sayuran berdaun hijau, telur dan susu. Penggunaan : untuk mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh dan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 500 mgsehari. 8. Selenium Selenium adalah trace mineral yang termasuk antioksidan glutation periksida, yang bekerja sama dengan vitamin E mencegah kerusakan membrane sel akibat oksidasi radikal bebas. Selenium membantu tubuh dalam memecah bahan kimia beracun, menstimulasi system kekebalan tubuh untuk melawan kanker dan meningkatkan kepekaan terhadap kerusakan gigi. Tingkat selenium yang rendah akan meningkatkan resiko terkena kanker, penyakit kardiovaskuler, pembengkakan, dan kondisi lain yang behubungan dengan meningkatnya kerusakan akibat radikal bebas, termasuk penuaan dan pembentukan katarak. Sumber dari makanan : bawang, tomat, brokoli, kubis, gandum dan ikan tuna. Perhatian : dosis selenium lebih dari 400mcg sehari dalam pemakaian lama bisa meracini tubuh. 9. Seng (Zinc) Seng adalah transmineral yang berperan sebagai kofaktor (membantu agar bekerja) untuk berbagai enzim penting didalam tubuh yang berkaitan dengan system kekebalan. Defisiensi seng mengakibatkan rusaknya fungsi indera dan muncul gejala mudahnya terkena infeksi. Sumber dari makanan: kerang, tiram, ikan, daging merah, kacang-kacangan, biji-bijian dan gandum. Penggunaan: dosis RDA 15 mg/ hari. Sebagai anti oksidan untuk meningkatkan imunitas dosis 25 mg/ hari. 10. Tembaga (Copper) Tembaga mengaktifkan enzim superoksida dismutase (enzim anti oksidan) dan enzim iodotironin iodinase (pengaktif hormone tiroid). Dalam system metabolism tubuh peran utama tembaga yaitu dalam pembentukan struktur kolagen, serta produksi hemoglobin dan energy. Penggunaan: dosis RDA 1,5 mg sehari, sebagai antioksidan dosis 5 mg sehari 11. Boron Adalah suatu mineral nutrisional untuk membantu memperbaiki status mineral tulang dan mengurangi resiko osteoporosis, terutama pada kelompok vegetarian. Manfaat boron lain adalah untuk mencegah atritis, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, serta menjaga ingatan jangka pendek. Sumber dari makanan: buah-buahan dan sayur-sayuran hijau, jamur, kacang-kacangan, asparagus, pangan hewani, apel, pear, brokoli dan wortel. Penggunaan: untuk mengatasai osteoporosis diberikan dalam dosis 3 mg sehari, dikombinasi dengan natrium sitrat 800-1000 mg, magnesium sitrat 50 mg, dan Vit. K 1 mg. 12. Sulfur (sulphur atau belerang)

adalah mineral utama sebagai komponen utama 4 asam amino penting, yaitu metionin, i-sistein, sistin atau tourin. Sulfur menjadi komponen dari enzim yang mengkalisa reaksi oksigen untuk mengubah nutrisi menjadi energy yang diperlukan dalam kegiatan otak. Sumber dari makanan: kacang-kacangan, bawang putih, bawang merah, bawang bomabai, kubis, gandum. 13. Yodium (iodine) Iodium berpengaruh langsung pada fungsi kelenjar tyroid agar dapat berjalan dengan normal untuk mengendalikan kecepatan aktivitas metabolic tubuh, kekurangan iodium menghambat pertumbuhan normal pada anak, dan menyebabkan terjadinya degredasi mental. Selain itu, kekurangan iodium dapat pula berakibat terjadinya pembengkakan kelenjar tyroid, yang biasa disebut sebagai kelenjar gondok Sumber dari makanan : ikan laut, sayur-sayuran laut dan bawang Penggunaan : untuk membantu kesehatan metabolisme tubuh, mencegah GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium). Dosis RDA100mg sehari 14. Kromium Kromium terlibat dalam pengaturan gula darah, baik ketika kekurangan maupun kelebihan gula dalam tubuh. Dapat dkatakan bahwa kadar kromium menjadi factor penentu utama dalam sensifitas insulin, sebagai pengatur transfortasi gula di dalam tubuh Sumber dari makanan : kentang , cabe hijau, apel, pisang, bayam, wortel dan jeruk. Berikut table mengenai akibat kekurangan beserta efek samping mineral: Mineral Akibat Defisiensi Efek Samping Ca Pelunakan tulang, mudah terangsangnya saraf otot, penyakit hipoparatirosis, gagal ginjal Iritasi lambung, usus dan sembelit, denyut jantung lemah, aritmia (jantung). Jarang: batu ginjal, kelemahan otot, kesadaran menurun, sering kencing, haus, koma K Kelemahan otot, rasa sangat letih, gangguan konsentrasi dan irama jantung Gangguan lambung dan usus Na Cl Mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, lengan dan perut Pembengkakan dan naiknya tekanan darah Mg Tetania/kejang otot, aritmia (jantung) Mual, muntah, haus, hipotensi, mengantuk, lemah diare, aritmia (jantung) P Penyakit riketsia Diare Obat generic tersedia untuk masing-masing vitamin, sedangkan contoh-contoh komposisi beserta nama merek obatnya: Komposisi Obat Contoh Nama Merek Obat Vitamin A, C, E Acevit, Antion, Bececar, Beta C-E, Nicaro, Progence, Vitalene, Viceten Vitamin B1 Akatace, Becombion, Bekamin B Complex, Bional, Citoviplex, Fundifar, Hufaneuron, Lapibion, Sohocom, Vitabex, Yeastafort Vitacimin C Abriscor Bekamin C Forte, Bernas, Cebion, Ce-up, Erice, Kiddyce, Poncocee, Soho-C, Vitacimin, Vicee, Vitalong C, Xon-Ce Vitamin E Astelia, Evigra, Evion, Evipon, Evirol, Lanturol, Natur-E, Original-E, Santa-E, Tocopherine, Tokovin Multivitamin Abdec, Abdelyn, Adelsin, Alsine, Ascoplex, Balivit, Becefort, Becom C, Biolysin, Cavital, Citovit, Decalysin, Erphavilita, Kunavit, Lyvit, Lysmin, Minivita, Omelysta, Sakatonik ABC plus, Surbex T, Vitabiol, Zegavit

Vitamin dan Mineral Anavit, Becom-zet, Calcidin, Calvitran, Cetavit, Corovit, Danzet, Enfavit, Galanta C, Megavit, Optalvit, Pehavral, Supertin, Supradyn, Vitalex, Vitonal

OBAT KB DAN HORMON KELAMIN A. Hormon Pada Laki-laki a. Zat Androgen Hormon pria yang dihasilkan khusus dalam testis di dalam sel- sel leydig sebanyak 4-14 mg/hari. 1. Testosteron Menyebabkan ciri-ciri seks sekunder pria dan kemampuan reproduksi Cara erja Meningkatkan perkembangan dan pemeliharaan organ seks pria, produksi sperma,, massa otot, libido, dan ciri seks sekunder lain. Indikasi Defisiensi androgen (defisit pertumbuhan, impotensi), pubertas terlambat pada pria, meringankan kanker payudara, pembengkakan dan nyeri payudara pasca persalinan\ Efek Samping Wanita virilisme (hirsutisme), menstruasi yang tidak teratur. Pria-hiperplasia atau kanker prostate, ginekomastia (dosis tinggi pada penyakit hati), kebotakan berpola, penurunan jumlah sperma (umpan balik negatif). 2. Kedua jenis kelamin hiperkalsemia, koagulopati, retensi air dan natrium, hiperlipidemia, aterosklerosis, hepatitis kolestasis, kanker hati. B. Hormon Pada Perempuan a. Estrogen Mekanisme Menginduksi sintesis protein spesifik melalui reseptor intrasel Menekan efek androgen

Indikasi Kontrasepsi, vaginitis atrofik, osteoporosis, penyakit kardiovaskuler yang terkait menopause, perdarahan menstruasi hemoragik, kegagalan perkembangan ovarium, hirsutisme, kanker prostate.

Efek Samping Nausea (memburuk pada waktu pagi, kemudian terjadi toleransi), nyeri tekan payudara dan edema, dan ginekomastia. Peran estrogen dalam mengubah risiko penyakit kardiovaskuler belum jelas. Kontraindikasi Kehamilan teratogenik, neoplasma yang tergantung estrogen, perdarahan pervaginam, kerusakan hati, kelainan tromboembolik Farmakokinetik Sebagian besar estrogen diabsorpsi dengan baik secara oral. Estrogen cenderung cepat didegradasi oleh hati selama lintasan pertama dari saluran cerna. Metabolitnya adalah glukororonida dan konjugat sulfide yaitu estradiol, estron dan estriol. Manfaat: 1. Efek feminisasi 2. Proliferasi rahim 3. Laktasi 4. Efek anabolic 5. Efek anti ovulasi 6. Efek anti androgen 7. Retensi garam dan air 8. Lipida air b. Progesteron Mekanisme Menginduksi sintesis protein spesifik melalui reseptor intrasel Indikasi Kontrasepsi, perdarahamenstruasihemoragik/ tidak teratur, karsinoma endometrium, hipoventilasi Efek samping Maskulinisasi pada penggunaan lama, toksisitas minimal Farmakokinetik Dimetabolisme oleh hati menjadi glukoronida atau konjugat sulfat. Sebagian besar dosis awal cepat didegradasi oleh metabolisme lintasan pertama, sehingga progesterone tidak mencapai jaringan bila diberikan secara oral. Progestin sintetis sebaliknya tidak rentan terhadap metabolisme lintasan pertama sehingga dapat diberikan secara oral.

OBAT SISTEM ENDOKRIN 1. LEVONOGESTREL,ETHINYLESTRADIOL a. Nama dagang : Planotab(Triyasa), Microgynon(Schering) Komposisi: setiap blister terdiri dari 28 tablet yang berisi : 21 tablet kecil yang mengandung 0,15 mg lenogestrel dan 0,03 mg ethylestradol 7 tablet inert yang lebih besar Indikasi: kontrasepsi oral Cara kerja obat : Efek kontrasepsi KOK (kontrasepsi oral kombinasi) didasarkan atas interaksi beberapa factor yang terpenting diantaranya terlihat jelas sebagai inhibisi ovulasi dan perubahan-perubahan sekresi leher rahim. Di samping perlindungan terhadap kehamilan,KOK mempunyai beberapa sifat positif disamping efek-efek negatif yang berguna dalam menentukan metode kontrol kelahiran. Siklus menjadi lebih teratur dan menstruasi tidak terasa nyeri dan perdarahan menjadi sedikit. Hal terakhir ini menyebabkan terjadinya penurunan kekurangan zat besi. Di samping itu terdapat bukti penurunan resiko kangker rahim dan kangker indung telur. Terlebih lagi KOK dengan dosis yang lebih tinggi , menunjukan penurunan terjadinya kista ovarium ,penyakit radang panggul, tumor jinak pada payudara, dan kehamilan ektopik. Apalagi hal ini juga berlaku pada KOK dosis rendah masih perlu dibuktikan. Dosis dan capa penggunaan: Tablet diminum sesuai petunjukan yang terdapat pada kemasan setiap hari pada hari yang sama dengan air secukupnya. Tablet diminum secara terus menerus. Satu tablet diminum setiap hari selama 28 hari berturut-turut. Kemasan berikutnya dimulai setelah tablet pada kemasan sebelumnya habis. Perdarahan lucut biasanya terjadi pada hari ke 2-3 setelah mulai minum tablet placebo dan belum tentu berhenti sebelum kemasan berikutnya dimulai. Peringatan dan perhatian: Resiko kehamilan dapat terjadi apabila terlupa makan tablet,terutama pada awal siklus. Apabila 2 tablet terlupa,metoda tambahan pencegahan kehamilan tanpa hormon harus dilakukan sampai selesai 1 siklus. Tes kehamilan hendaknya dapat dilakukan apabila menstruasi tidak terjadi pada waktunya Apabila 3 atau lebih tablet terlupa , maka tablet selanjutnya dihentikan dan harus dilakukan metoda pencegahan kehamilan tanpa hormon sampai 2 minggu pada siklus blister berikutnya. Pasien yang menggunakan kontrasepsi oral harus melakukan pemeriksaan terhadapp tekanan darah,urine,perabaan hati,gula darah,kadar lemak,dll Efek samping: Efek samping ringan dan bersifat sementara meliputi:mual,mastalgia, perdarahan antar haid,sakid

kepala ringan ,edema,perubahan berat badan ,pigmentasi kulit ,eksaserbasi jerawat. Mungkin terjadi amenorhea,gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan lipoprotein,serta gangguan sirkulasi darah atau payudara lunak. Kontra indikasi: Kontrasepsi oral kombinasi tidak boleh digunakan jika terdapat salah satu dari keadaan tersebut yang tercantum dibawah ini. Jika salah satu dari keadaan tersebut terjadi untuk pertama kali sewaktu pemakaian KOK pemakaiannya harus segera dihentikan. 1. Adanya atau riwayat trombotik/ tromboembolik vena atau arteri yang pernah terjadi (misalnya trombosis vena dalam, embolisme paru-paru, infark miokard) atau serangan pada pembuluh otak. 2. Adanya atau riwayat tumor hati (jinak atau ganas) 3. Riwayat migren dengan gejala-gejala neurologi fokal. 4. Diabetes militus yang berkaitan dengan pembuluh darah 5. Adanya atau di perkirakan adanya kehamilan 6. Adanya atau riwayat penyakit hati yang parah selama fungsi hati belum kembali normal. 7. Hipersensitifitas terhadap zat aktif atau zat-zat tambahan CARA PENYIMPANAN Simpan di tempat yang sejuk (15-25) 0C dan kering 2. MEDROXY PROGESTERONE Nama dagang : Depo progestin ( harsen) Komposisi : tiap 3 ml mengandung medroxy progesterone acetat 150 mg. Tiap 1 ml mengandung medroxy progesterone acetat 150 mg Indikasi Depo progestin di gunakan untuk kontrasepsi oral Cara kerja obat Menghambat ovulasi. Depo progestin dengan takaran 150 mg yang di berikansecara IM. Tiap 3 bulan bekerja sebagai kontrasepsi pada wanita, apabila di berikan selama masa 5 hari pertama dari siklus haid yang normal atau secepatnya setelah melahirkan. Selama pengobatan , siklus haidyang teratur berubah menjadi tidak menentu dan terjadi perdarahan di vagina yang tidak dapat di perkirakan dan/ atau spotting yang bermacam-macam lamanya atau amenorea sempurna. Lamanya perdarahan dan atau spotting pada sebagian besar wanita adalah 7hari atau kurang dari setiap bulan. Kekerapan perdarahan cenderung menurun dengan dilanjutkan pemberian suntikan.kadang timbul perdarahan yang berlebihan atau waktu yang lama terutama pada awal pengobatan dan biasanya dapat diatasi dengan pemberian estrogen secara oral atau parenteral yang setara dengan 0,05 sampai 0,1 mg ethnyl estradiol setiap hari selama 7-21 hari. Pemulihan kembali siklus haid yang normal membutuhkan waktu 5-28hari setelah suntikan terakhir Depo Progestin. Dosis Takaran yang dianjurkan adalah 150mg Efek samping Peristiwa-peristiwa tersebut telah disusun berdasarkan kegawatannya danbukan karena kekerapan terjadinya: Reaksi anafilaksis dan anafilaktik Penyakit tromboembolik dan emboli paru-paru Sistem sarap pusat gelisah, tidak bisa tidur,mengantuk,letih,depresi,pusing dan sakit kepala

Selaput kulit dan lendir,urtilkaria,prunitis,bercak merah,jerawat,hirsutism,dan alopecia Gastrointestinal:mual Payudara lembek dan galaktorrea Leher rahim: perubahan pada erosi dan sekresi Mischellaneus: hyperphyrexia,perubahan berat badan dan moonfacies Reaksi setempat sakit: gumpalan dari sisa yang ketinggalan dan perubahan warna kulit ditempat suntikan Kontra indikasi : Penderita yang peka terhadap Medroxy progesterone acetate Perdarahan divagina yang tidak tau penyebabnya Keluhan patologis payudara yang tidak diketahui penyebabnya Perdarahan pada saluran kemih yang tidak diketahui penyebabnya Kehamilan Cara penyimpanan : simpan ditempat yang sejuk (15-25)o C dan kering 3. LYNESTRENOL Nama dagang: Exluton 28 (Organon) Komposisi : tiap tablet mengandung lynestrenol (suatu progesteron) 0,5 mg indikasi :kontrasepsi oral cara kerja obat: karakteristik preparat kontrasepsi oral dosis rendah jenis hanya progesteron yang mengandung zat aktif lynestrenol. Lynestrenol memperoleh khasiat kontraseptfnya terutama pada kerjanya pada mucus serviks (hostilitas serviks) pada saat yang sama endometrium dipengaruhi sedemikian rupa sehingga nidasi terganggu. Tambahan lagi, berdasarkan penekanan kadar puncak LH pertengahan siklus dan tidak ada peningkatan progestreon berikutnya, ovulasi dan pembentukan korpus luteum dihambat pada sebanyak 70% dari wanita yang diobati dengan Lynestrenol. Karena itu, resiko kehamilan ektopik sangat kecil. Untuk preparat hanya progesterone,lynestrenol memiliki khasiat kontrasepsif yang baik (Perl indek 0,4 untuk kegagalan tablet) . bahkan lebih daripengguna kontrasepsi oral kombinasi ,penggunaan lynestrenol yang teratur sangat penting untuk memperoleh khasiat kontrasepsif yang optimal . dengan lynestrenol kontrol siklus adalah baik setelah masa adaptasi awal dan seperti yang diduga,terdapat insiden perdarahan tidak teratur yang lebih tinggi daripada penggunaan kontrasepsi oral kombinasi. Dosis dan cara pemberian Tablet diminum dari kemasan pertama dimulai dari hari pertama haid. Ini juga diterapkan jika ganti dari kontrasepsi oral merk lain. Satu tablet diminum setiap hari pada waktu yang sama,tanpa interupsi. Jika interval waktu antara minum dua tablet adalah lebih dari 27 jam,khasiat kontrasepsi akan dipengaruhi. Kemasan berikutnya harus dimulai setelah kemasan lama habis tanpa interval bebas tablet. Setelah kelahiran, pemakaian dapat di mulai pada hari pertama haid spontan pertama. Jia di perlukan untuk di mulai lebih awal misalnya segera setelah melahirkan, tindakan pencegahan kontrasepsi tambahan di perlukan selama 14 hari pertama minum tablet. Setelah aborsi atau keguguran harus di mulai segera. Dalam hal ini tidak di perlukan tindakan pencegahan kontrasepsi tambahan.

Peringatan dan perhatian : Pengobatan harus di hentikan bila tes fungsi hati menjadi tidak normal. Selama pengobatan jangka panjang dengan progesteron di srankan untuk melakukan pemeriksaan medis periodik. Efek samping: Saluran kemih kelamin Perdarahan antar haid ,amenore pasca-medikasi, perubahan sekresiserviks,infeksi vagina tertentu misalnya candidiasis. Payudara Rasa nyeri Saluran pencernaan Mual ,muntah muntah , kolelistiasis,ikterus kolestatik Kulit Kloasma,rash Ssp Sakit kepala,migren,perubahan suasana lain-lain Retensi cairan,berkurangnya toleransi glukosa,perubahan berat badan. Kontra indikasi: Kehamilan Penyakit hati berat atau riwayat keadaan ini jika hasil tes fungsi hati gagal untuk kembali normal,ikterus kolestatik, riwayat ikterus kehamilan atau ikterus karena penggunaan steroid, sindroma rotor dan sindroma dubin-johnson Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa Riwayat dari kehamilan tuba atau salpingitis Riwayat selama kehamilan atau sebelum menggunakan steroid dari proritis berat atau herpes gistations Interaksi obat Dapat terjadi perdarahan yang tidak teratur dan berkurangnya reliabilitas bila kontrasepsi oral digunakan bersama-sama dengan obat-obat seperti misalnya anti-epileptik, barbiturate,rivampicin,carbo actif,dan lakxantif tertentu. Kontrasepsi oral dapat mengurangi toleransi glukosa dan meningkatkan kebutuhan akan insulin atau obat-obat anti diabetikal lainnya. Berkurangnya reliabilitas. Bila lynestrenol diminum sesuai dengan aturan pemakaian sangat tidak mungkin terjadi kehamilan. Namun demikian reliabilitas kontrasepsi oral dapat berkurang jika: tablet tidak diminum sesuai dengan aturan pemakaian misalnya terlupa minum 1 tablet atau lebih gangguan saluran pencernaan dengan diare dan atau muntah-muntah yang terjadi dalam waktu 4jam setelah minum tablet. Pemakaian bersama dengan obat-obat lain Cara penyimpanan Simpan di tempat yang sejuk(15-25)oC dan kering. 4. PROGESTERON Nama dagang : cygest( aventis)

Komposisi : cygest 200mg : tiap perssary mengandung progesteron 200 mg Cygest 400: tiap perssary mengandung progesteron 400 mg Indikasi : Pengobatan perdarahan uterus disfungsional (PUD) atau sebagai penyokong fase liteal pada konsepsi Pengobatan syndrome premenstrual Cara kerja obat : progesteron adalah hormon steroid progestasional Dosis dan cara pemberian : Pemberian dapat secara vaginal atau rektal Dosis: Penyokong fase luteal: sehari 2 x 400mg Sindrome premenstrual : sehari 1x200mg sampai 2x400mg Pengobatan dimulai pada hari ke 14 siklus menstruasi dan terus dilanjutkan sampai terjadi menstruasi Jika keluhan muncul pada saat ovulasi,pengobatan dimulai pada hari ke 12 Overdosis: Batas keamanan cygest pessary cukup luas namun jika overdosis, dapat terjadi euporia/ dismenore Peringatan dan perhatian: sebaiknya gunakan cygest perektal jika pasien menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim;sedang menderita infeksi vagina (terutama moniliasis) atau infeksi saluran kemih/sistitis;atau pasien setelah melahirkan. Gunakan cygest pervaginal bila pasien sedang menderita colitis atau inkontinensia feses atau konstipasi Progesteron di metabolisme dihati dan harus hati-hati penggunaannya pada pasien dengan kelainan fungsi hati. Cygest mengandung hormon progesteron yang tersedia dalam jumlah yang cukup pada wanita selama periode siklus menstruasi dan selama kehamilan. Hal ini harus diketahui dengan jelas terutama ketika mengobati pasien yang sensitif terhadap hormon. Kehamilan dan menyusui: Sesuai indikasi dengan prosuk ini khususnya penunjang kehamilan,cygest aman digunakan pada saat kehamilan,baik sebagai penunjang pada saat awal kehamilan maupun pada kehamilan lanjut. Efek samping: Menstruasi dapat terjadi lebih cepat atau lebih jarang dari yang diperkirakan ; menstruasi dapat pula tertunda pada pemberian perektal dapat terjadi nyeri,diare dan rasa kembung. Kebocoran kecil dapat terjadi pada bahan dasar pessary sama seperti persediaan pessary lain. Kontra indikasi: Perdarahan melalu vagina yang tidak diketahui penyebabnya. Cara penyimpanan: tempat sejuk suhu dibawah 25oC 5. NORETISTERON Nama dagang : primolut N(shering) Komposisi: Satu tablet primolut N mengandung noretisteron 5mg Indikasi : perdarahan disfungsional,amenorea primer dan sekunder,sindroma premenstrasi,mastopati siklik,pengaturan waktu menstruasi,endometriosis Cara kerja obat: noretisteron merupakan progesteron kuat dengan efek androgenik yang lemah .penghambatan sekresi gonadotropin dan tidak terjadinya ovulasi dapat dicapai dengan pemberian

noretisteron 0,5mg perhari. Efek positif premolun N pada gejala premenstruasi dapat ditandai dengan fungsi ovarium. Pemberian premolut N dapat digunakan untuk merubah jadwal menstruasi seperti progesteron,noretisteron bersifat termogenik dan meningkatkan temperatur basal tubuh. Dosis dan cara pemberian : Tablet harus ditelan secara utuh dengan air Khasiat premolut N dapat berkurang jika pengguna lupa minum tablet sesuai petunjuk . wanita tersebut harus meminum tablet yang terlupakan sesaat setelah ingat dan meneruskan tablet pada waktu biasanya pada hari-hari selanjutnya. Jika pencegahan kontrasepsi dibutuhkan sebaiknya digunakan metoda kontrasepsi non hormonal. Efek samping: efek yang diinginkan terjadi pada bulan-bulan pertama setelah dimulainya pemakaian primolut N, dan berkurang seiring dengan pemakaian obat.untuk indikasi endometriosis,perubahan dalam bentuk perdarahan termasuk perdarahan tidak teratur, perdarahan sedikit dan amenore dapat terjadi. Efek samping lainnya adalah Sistem organ Kelainan mata Gangguan penglihatan Gangguan saluran cerna Nausea Gangguan umum dan kondisi bagian pemberian Sakit kepala.edema Gangguan sistem saraf Migren Gangguan pernafasan,torak dan media stinum Dyspnea Gangguan kulit dan jaringan subkutan Reaksi hypersensitifitas(RASH) urticaria Kontraindikasi : primolut N sebaiknya tidak digunakan bila : Diketahui atau diduga hamil Menyusui Proses tromboemboli DM dengan keterlibatan vaskuler Riwayat atau menderita penyakit hati yang parah Riwayat atau menderita tumor hati ringan dengan atau(akut) Diketahui atau menderita keganasan yang tergantung pada hormon seks Hypersensitifitas terhadap zat aktif atau zat tambahan lain Interaksi obat: dapat menimbulkan peningkatan klirens hormon seks,dapat menimbulkan penurunan efikasi terapetik.hal ini berlaku terhadap obat yang menginduksi enzim hati termasuk venitoin, barbitura,perimidon dll 6. CLOMIFENE CITRAT Nama dagang : provula(dexa medica),provertil(kalbe farma),fertin(interbat) Komposisi: setiap tablet mengandung clomifene citrat 50 mg Indikasi : infertilitas pada wanita Menambah spermatogenesis pada penderita oligo sperma Cara kerja: obat ini dapat menstimulasi pelepasan pytuitari gonadotropin, FSH dan LH yang berakibat pada berkembangnya dan matangnya folikel ovarium, ovulasi, dan kemudian berkembang berfungsinya corpus luteum. Ini juga dapat mempengaruhi secara langsung biosintesa hormon ovarium. Dosis: Infertilitas wanita: satu tablet sehari selama 5 hari mulai pada haid ke-5 atau setiap waktu pada kasus amenorea. Ovulasi biasanya terjadi pada 5-14 hari setelah pemberian. Jika ovulasi tidak terjadi

dosis ditingkatkan menjadi 2x sehari satu tablet selama 5 hari yang dimulai paling cepat 30hari pengobatan pertama. Apabila ovulasi tetap tidak terjadi maka diagnosa harus analisa terjadi. Oligosperma: satu tablet sehari elama 40-90 hari. Efek samping: yang paling umum adalah pembesaran ovarium atau membentukan kista dan gangguan vasomotor seperti hotflases.efek samping lainnya adalah abdominal atau pelvis tidak enak ;gangguan penglihatan seperti: pandangan kabur,diplopia, skotomata,fosfenes,fotofobia;mual atau muntah;bertambahnya frekuensi atau volume urine;nafsu makan bertambah;berbagai kondisi dermatologik termasuk urtikaria,rash atau alergik dermatitis;buah dada tidak enak ;pusing;gelisah;insomnia;depresi lelah dan rambut rontok. Gangguan tersebut biasanya berkurang atau tidak muncul bila pengobatan tidak dilakukan Kontraindikasi: Menderita penyakit hati atau yang mempunyai latar belakang disfungsi hati,evaluasi klinik,fungsi hati harus selalu dilakukan sebelum terapi. Penderita yang mengalami perdarahan uterus abnormal yang tidak diketahui sumbernya.

ALAT KONTRASEPSI 1. Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat. a) Kondom Adalah suatu karet yang tipis, berwarna atau tak bewarna, dipakai untuk menutupu zakar yang tegang sebelum dimasukkan ke dalam vagina sehingga mani tertampung didalamnya dan tidak masuk vagina, dengan demikian mencegah terjadinya pembuahan. Kondom yang menutupi zakar juga untuk mencegah penularan penyakit kelamin. Keuntungan: Murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter Mudah dipakai sendiri Dapat mencegah penularan penuakit kelamin Efek samping hampir tidak ada Mudah dibawa kemanapun digunakan sewaktu-waktu, tidak membebani istri Kerugian: Menggangu kenyamanan bersenggama Selalu harus menggunakan kondom yang baru Selalu harus ada persediaan

Alergi Tingkat kegagalan cukup tinggi, bila terlambt pemakaiannya Sobek bila memasukkannya tergesa-gesa b) Diafragma/Kap: Terbuat dari karet yang berbentuk mangkok, dipakai untuk menutup serviks, untuk mencegah masuknya mani kedalam serviks. Keuntungan: Tidak menimbulkan efek samping Mencegah penularan penyakit kelamin Kerugian: Pemasangannya mmebutuhkan keterampilan Tidak mudah didapat Alergi c) Kream, Jeli dan tablet atau cairan berbusa: Disebut juga spermiside, adalah suatu bahan kimia yang menghentikan gerak atau melumpuhkan spermatizoa didalam vagina, sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Keuntungan: Tidak memerlukan resep dokter Mencegah penyakit kelamin Mudah pemakaiannya Sebagai pelicin

Kerugian: Memerlukan motivasi terus-menerus Dapat menimbulkan reaksi alergi dan iritasi d) Intravag (tisu KB): Adalah alat kontrasepsi wanita yang digunakan dalam vagina sebelum bersenggama yang berbentuk kertas tipis dan menggandung obat spermatisida. Efek samping: Gatal-gatal Perubahan masa menstruasi 0,85% Meningkatnya pengeluaran cairan vagina Iritasi dinding vagina 2. Metode Kontrasepsi Efektif: Adalah metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas/ tingkat kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi serta alat kegagalan lebih rendah bila dibandingkan dengan metode kontrasepsi sederhana. a. PIL KB Adalah alat kotrasepsi wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau hanya progesteron saja. Keuntungan: Reversibilitasnya lebih tinggi

Mudah menggunakannya Mengurangi rasa sakit pada waktu menstruasi Mencegah anemia defisiensi zat besi Mengurangi kemungkinan infeksi panggul dan kehamilan ektopik Mengurangi resiko kanker ovarium Cocok digunakan untuk menunda kehamilan pertama dari PUS muda Tidak mempengaruhi produksi ASI Kerugian: Memerlukan disiplin dari pemakaian Dapat meningkatkan resiko infeksi klamidia, external genital warts Tidak dianjurkan pada wanita yang berumur diatas 30 tahun b. SUNTIKAN KB Terdapat dua jenis kontasepsi hormon suntikan KB. Jenis yang beredar di Indonesia adalah: 1. Yang hanya mengandung hormon progesteron yaitu: - Depo Provera 150 mg - Depo progestin 150 mg - Depo Geston 150 mg - Noristerat 200 mg 2. Yang menggandung 25 mg Medroxy progesteron acetat dan 5 mg estradiol cypionate Cycloferm Keuntungan: Praktis, efektif dan aman Tidak mempengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui Dapat menurunkan kemungkinan anemia c. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) Atau juga disebut implant adalah kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit. Yang terdiri dari 6 kapsul silstik, dimana setiap kapsulnya berisi levornorgestrel sebanyak 36 mg. Keuntungan Implan: Tidak menekan produksi ASI Praktis, efektif Tidak ada faktor lupa Masa pakai jangka panjang (5 tahun) Membantu mencegah anemia Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen Kekurangan Implant: Implan harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih Petugas kesehatan perlu dilatih khusus dan praktek untuk pemasangan dan pengangkatan susuk/implant Implant lebih mahal daripada KB dan cara KB jangka pendek lainnya -Implant sering mengubah pola haid Wanita tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri Susuk mungkin dapat terlihat di bawah kulit d. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR/IUD)

Adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polietiline). Jenis-jenis AKDR yang beredar: IUD Generasi Pertama Berbentuk spiral atau huruf S ganda terbuat dari plastik (polyethyline) IUD Generasi Kedua Cu T 200 B = Berbentuk huruf T yang batangnya dililit tembaga (Cu) dengan kandungan tembaga Cu 7 = Berbentuk angka 7, yang batangnya dililit tembaga MI Cu 250 =Berbentuk 2/3 lingkaran ellips yang bergerigi yang batangnya dililit tembaga IUD Generasi Ketiga Cu T. 380 A = Berbentuk huruf T dengan lilitan tembaga yang lebih banyak dan perak MI Cu 375 = Batangnya dililit tembaga berlapis perak Nova T. Cu 20 A = Batangnya dan lengannya dililit tembaga Medussa Pessar = Batangnya dililit tembaga Keuntungan : Praktis, ekonomi, mudah dikontrol, aman untuk jangka panjang dan kembalinya kesuburan cukup tinggi Tidak dipengaruhi faktor lupa seperti pil e. Metode Kontrasepsi Mantap (Kontap) Ialah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan atau dengan kata lain setiap tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi. Secara umum ada 3 syarat yang harus dipenuhi oleh setiap calon peserta kontrasepsi mantap, yaitu: 1) Sukarela 2) Bahagia 3) Kesehatan Vasektomi Merupakan operasi kecil yang lebih ringan daripada sunat pada pria. Berguna untuk menghalangi transport spermatozoa (sel mani/bibit) di pipa-pipa sel mani (saluran mani pria). Keuntungan Tidak ada mortalitas (kematian) Morbilitas (akibat sakit) kecil sekali Kekurangan Harus dengan tindakan pembedahan Masih dimungkinkan ada komplikasi seperti perdarahan Tubektomi Tubektomi atau sterilisasi atau kontrasepsi mantap wanita ialah suatu kontrasepsi permanen, dilakukan dengan cara tindakan pada kedua saluran. Tubektomi pada wanita dapat dilakukan dengan anestesi lokal dan tanpa mondok. Keuntungan

Tehniknya mudah Perlengkapan dan peralatan bedah sederhana Dapat dilakukan pada pasca persalinan, pasca keguguran dan interval Indikasi kontra yang mutlak tidak banyak Komplikasi terbilang kecil Biaya murah

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peran vitamin dan mineral sangat penting dalam proses metabolism tubuh manusia. Penggunaan vitamin yang utama adalah untuk pengobatan terhadap defisiensi (kekurangan), dan penyakit-penyakit menurun. Selain itu vitamin juga digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, mislanya kanker (vit. A, C, dan E), jantung dan saluran napas (vit. E dan C), skizofrenia (vit. B3). Defisiensi vitamin dan mineral dapat berdampak negative dalam tubuh. Penggunaan vitamin dan mineral dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada system kerja tubuh sehingga diperlukan pengambilan keputusan yang tepat dalam mengkonsumsi vitamin dan mineral. Pemenuhan kebutuhan akan vitamin dan mineral dapat dipenuhi dari konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral misalnya daging, sayuran hijau dan biji-bijian. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa alat kontrasepsi penting dalam menjalankan program KB . penggunaan alat kontrasepsi disini tentunya satu dengan yang lain terdapat kelebihan dan kekurangan. Selain itu juga ada efek samping. Sebaiknya dalam menggunakan alat kontrasepsi harus sesuai dengan keinginan pasangan.

http://arifahpratidina.blogspot.com/2011/04/vitamin-mineral.html

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=dasar%20teori%20anti%20inflamasi%20non%20steroid &source=web&cd=1&ved=0CBgQFjAA&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F12 3456789%2F3478%2F1%2Ffarmakologiaznan4.pdf&ei=lHzXTsHDEcPNrQeMpLmCDg&usg=AFQjCNFnnoYHuKEKp0POZpCMZKlNCKjatQ&cad= rja anti infla

anti Inflamasi
Diposkan oleh ella elly di 10:14

DASAR TEORI Inflamasi adalah suatu respon jaringan terhadap rangsangan fisik atau kimiawi yang merusak.

Rangsangan ini menyebabkan lepasnya mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, bradikinin, prostaglandin dan lainnya yang menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah, bengkak dan disertai gangguan fungsi. Nyeri merupakan suatu keadaan yang tidak nyaman dan menyiksa bagi penderitanya, namun terkadang nyeri dapat digunakan sebagai tanda adanya kerusakan jaringan. Inflamasi merupakan manifestasi dari terjadinya kerusakan jaringan, dimana nyeri merupakan salah satu gejalanya. Karena dipandang merugikan maka inflamasi memerlukan obat untuk mengendalikannya. (Jeanne Esvandiary, Maria Firmina Sekar Utami, Yosef Wijoyo, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

Obat obat anti radang dibagi menjadi dua golongan utama, golongan kortikostreroid dan nonsteroid.

Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan kelompok obat yang paling banyak dikonsumsi untuk mendapatkan efek analgetika, antipiretika dan anti inflamasi. OAINS merupakan pengobatan dasar untuk mengatasi peradangan. Kebanyakan OAINS lebih dimanfaatkan pada pengobatan musculoskeletal seperti arthritis rheumatoid, ostoeartritis dan spondilitis ankilosa. OAINS merupakan pengobatan dasar untuk mengatasi peradangan peradangan di dalam dan di sekitar sendi seperti lumbago, artralgia, osteoarthritis, arthritis rheumatoid dan gout arthritis. Di samping itu, OAINS juga banyak pada penyakit - penyakit non rematik, seperti kolik empedu dan saluran kemih, thrombosis serebri, infark miokardium dan dismenorea. Namun, OAINS hanya meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan penyakitnya secara simtomatik, tidak menghentikan, memperbaiki atau mencegah kerusakan jaringan pada kelainan musculoskeletal. ( Godman & Gilmans The Pharmacological Basis of Therapeitic, 10 th ed. 2001)

Aktivitas antiinflamasi OAINS mempunyai mekanisme kerja melalui penghambatan biosintesis prostaglandin. Efek terapi dan efek samping OAINS berhubungan dengan mekanisme kerja sediaan ini pada enzim cyclooxygenase-1 (COX-1) dan cyclooxygenase-2 (COX-2) yang dibutuhkan dalam biosintesis prostaglandin. Prostaglandin sendiri merupakan sediaan pro-inflamasi, tetapi juga merupakan sediaan gastroprotektor. Oleh karena AINS dengan selektivitas menghambat COX-2, maka sediaan ini diduga bebas dari efek samping yang menakutkan pada saluran cerna. Pada kenyataannya, tidak satupun AINS dengan selektivitas penghambat COX-2 bebas dari efek samping pada saluran cerna dan berbagai efek samping lainnya diluar saluran cerna, misalnya pada sistem kardiovaskuler. (Drs. Tan Hoan Tjay, Drs. Kirana Rahardja, 2007)

Pertimbangan farmakologi dalam pemilihan AINS sebagai antinyeri rematik secara rasional adalah 1) AINS terdistribusi ke sinovium, 2) mula kerja AINS segera (dini), 3) masa kerja AINS lama (panjang), 4) bahan aktif AINS bukan rasemik, 5) bahan aktif AINS bukan prodrug, 6) efek samping AINS minimal, 7) memberikan interaksi yang minimal dan 8) dengan mekanisme kerja multifactor. (Aznan Lelo, D. S. Hidayat, Fakultas Kedokteran Bagian Farmakologi dan Terapeutik, Universitas Sumatera Utara)

Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di bagian korteks kelenjar adrenal sebagai tanggapan atas hormone adrenokortikotropik (ACTH) yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis atau atas angiotensin II. Hormone ini berperan pada banyak system fisiologis pada tubuh, misalnya tanggapan terhadap stress, tanggapan system kekebalan tubuh dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar elektrolit darah, serta tingkah laku. Dengan efek yang sama, bahkan berlipat ganda, maka kortikosteroid sanggup mereduksi sistem imun (kekebalan tubuh) dan inflamasi. (doctorology.net)

ALAT DAN BAHAN :

Alat Plestimograf Alat suntik Spuit 1ml Beker glass Sonde Bahan Tikus Karagenin 1% Na diklofenak :

Deksametason Metil prednisolon Ibuprofen CMC Na Aquadest

PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini dilakukan uji anti inflamasi. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan

untuk mempelajari daya anti inflamasi obat pada binatang dengan radang buatan. Tidak seperti praktikum sebelumnya, pada percobaan kali ini digunakan hewan uji tikus. Digunakan tikus karena, pada kaki tikus lebih besar dan mudah disuntik secara subplantar, sedangkan jika digunakan mencit, kaki mencit harus dipotong tiap kali uji. Sebelumnya kaki tikus sebelah kanan harus ditandai sebatas mata kaki untuk menyamakan persepsi pembacaan saat dicelupkan pada alat pletismograf. Pastikan sebelum kaki tikus dimasukkan pada alat plestimograf cairan pada pengukur berada pada titik nol. Pada alat plestimograf digunakan air raksa karena memiliki daya kohesi yang tinggi sehingga tidak membasahi kaki tikus. Digunakan air raksa dan air berwarna merah karena air raksa yang memiliki daya kohesi lebih besar daripada daya adhesi tidak dapat bercampur dengan air berwarna sehingga dapat mendorong cairan berwarna untuk lebih mudah dibaca skalanya. Penggunaan cairan bisa diganti dengan cairan lain dengan penambahan warna lain namun harus memiliki prinsip cairan tidak bercampur satu sama lain. Sebagai anti inflamasi, digunakan Deksametason, dan sebagai radang buatan digunakan karagenin 1%. Digunakan karagenin karena karagenin bersifat sebagai pengembang, tidak diabsorbsi, tidak merusak sel, jika karagenin habis maka sel akan kembali ke bentuk semula. Pada kelompok kami digunakan Deksametason dengan dosis 0.126 mg/ kgBB yang diberikan secara per oral. Setelah jeda setengah jam diberikan karagenin 1% sebanyak 0,1 ml secara subplantar. Pemberian Deksametason terlebih dahulu bertujuan agar obat tersebut memberikan efek anti inflamasi baru diberikan karagenin yang menyebabkan bengkak, kerja dari karagenin selama 6 jam jadi meskipun diberi obat antiinflamasi tidak akan reda secara keseluruhan dan masih saja ada bengkak pada hewan uji. jika tidak ada karagenin dapat diganti dengan albumin. Mekanisme radang diawali dari terjadi kerusakan membrane sel akibat rangsangan mekanis, kimia dan fisika kemudian menuju fosfolipida (membrane sel) terdapat enzim fosfolipase yang akan mengeluarkan asam arakidonat. Dengan adanya enzim siklooksigensae maka asam arakidonat akan dirubah menjadi prostaglandin. Siklooksigenase mensintesa siklik endoperoksida yang akan dibagi menjadi dua produk COX 1 dan COX 2. COX 1 berisi tromboksan ,protasiklik (yang dapat menghambat produksi asam lambung yang berfungsi untuk melindugi mukosa lambung). COX 2 (asam meloksikam) berisi prostaglandin (penyebab peradangan). Sedangkan lipooksigenase akan mengubah asam hidroperoksida yang merupakan precursor leukotrien LTA (senyawa yang dijumpai

pada keadaan antifilaksis) kemudian memproduksi LBT 4 (penyebab peradangan) dan LTC4,LTD4 dan LTE4. Ciri- ciri terjadinya radang adanya rubor (rasa nyeri), kalor (panas), dolor (kemerahan), tumor (bengkak) dan adanya keterbatasan gerak yang akan menjadi semakin parah apabila tidak segera diobati. Obat antiradang dibagi menjadi steroid dan nonsteroid. Pengunaaan obat nonsteroid lebih dianjurkan untuk radang ringan baru setelah tidak ada penurunan digunakan obat steroid. Efek samping dari obat nonsteroid adalah dapat meningkatkan asam lambung oleh karena itu diberikan setelah makan. Efek samping dari obat steroid lebih berbahaya dari nonsteroid karena menyebabkan cushing (tensi cairan yang berlebih), osteoporosis, menghambat pertumbuhan, immunosukresif dan moonface pada wajah,terjadi lisis karbohidrat dan trigliserida yang menyebabkan hiperglikemia sehingga kadar insulin meningkat. Menurut literature penggunaan obat berdasarkan dari urutan yang paling baik dexametason lebih baik dari metal predisolon dalam antiradang.Meskipun dalam satu golongan, tetapi Deksametason mempunyai efek lebih kuat dibanding metil prednisolon. Hal ini dikarenakan Deksametason mempunyai gugus metil (CH3) pada rantai samping yang tidak dimiliki oleh Metil Prednisolon dan glukokortikoid lainnya, akibatnya Deksametason mempunyai lipofilitas lebih besar sehingga potensi yang dihasilkan lebih kuat. Sedangkan pada Na.Diklofenac lebih baik daripada Ibuprofen dalam antipiretik dan analgetik. Pada uji anava satu jalan didapatkan hasil bahwa F hitung lebih besar daripada F table sehingga menyebabkan perbedaan antar kelompok. Tetapi setelah diuji pasca anava dapat terlihat perbedaan yang signifikan antara ibuprofen dengan semua obat. Sedangkan untuk Metil Prednisolon vs Na.Diklofenak, Metil Prednisolon vs Deksametason,dan Na.Diklofenak vs Deksametason tidak ada perbedaan yang signifikan.Hal ini disebabkan karena daya anti inflamasi Ibuprofen lebih rendah dibandingkan dengan obat-obat yang lain.

KESIMPULAN

1. Inflamasi terjadi karena adanya rangsangan mekanis, fisika dan kimia yang akan menyebabkan kerusakan membran sel sehingga terjadi rasa nyeri, panas, bengkak dan keterbatasan gerak. 2. Deksametason digunakan sebagai obat antiinflamasi, sedangkan karagenin sebagai penyebab peradangan. 3. Obat antiinflamasi dibagi menjadi nonsteroid dan steroid. 4. Terjadinya peradangan karena adanya COX 2 dari siklooksigenase dan LBT4 dari leukotrien yang ada pada lipooksigenase. 5. Dari hasil percobaan obat yang memiliki daya inflamasi paling besar adalah Metil Prednisolon dan yang paling rendah adalah Ibuprofen. 6. Pada uji anava satu jalan didapatkan hasil bahwa F hitung lebih besar daripada F tabel, menyebabkan perbedaan antar kelompok. Tetapi setelah diuji pasca anava dapat terlihat perbedaan yang signifikan antara ibuprofen dengan semua obat. http://marermurer.blogspot.com/2011/04/anti-inflamasi.html OBAT DIURETIK

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air. Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal. Diuretik dapat dibagi menjadi 5 golongan yaitu :
1. 2. 3. 4. 5. Diuretik osmotik diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase diuretik golongan tiazid diuretik hemat kalium diuretik kuat

1. Diuretik osmotik Diuretik osmotik mempunyai tempat kerja : a. Tubuli proksimal Diuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya. b. Ansa enle Diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun. c. Duktus Koligentes Diuretik osmotik ini bekerja pada Duktus Koligentes dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain. Istilah diuretik osmotik biasanya dipakaiuntuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oeh ginjal. Contoh dari diuretik osmotik adalah ; manitol, urea, gliserin dan isisorbid. 2. Diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase Diuretik ini bekerja pada tubuli Proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi bikarbonat. Yang termasuk golongan diuretik ini adalah asetazolamid, diklorofenamid dan meatzolamid. 3. Diuretik golongan tiazid Diuretik golongan tiazid ini bekerja pada hulu tubuli distal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium klorida. Obat-obat diuretik yang termsuk golongan ini adalah ; klorotiazid, hidroklorotiazid, hidroflumetiazid, bendroflumetiazid, politiazid, benztiazid, siklotiazid, metiklotiazid, klortalidon, kuinetazon, dan indapamid. 4. Diuretik hemat kalium Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus koligentes daerah korteks dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium dengan jalan antagonisme kompetitif (sipironolakton) atau secara langsung (triamteren dan amilorida). 5. Diuretik kuat Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian dengan epitel tebal dengan cara menghambat transport elektrolit natrium, kalium, dan klorida. Yang termasuk diuretik kuat adalah ; asam etakrinat, furosemid dan bumetamid. Penggunaan klinik diuretik 1. Hipertensi Diuretik golongan Tiazid, merupakan pilihan utama step 1, pada sebagian besar penderita. Diuretik kuat (biasanya furosemid), digunakan bila terdapat gangguan fungsi ginjal atau bila diperlukan efek diuretik yang segera. Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat, bila ada bahaya hipokalemia. 2. Payah jantung kronik kongestif Diuretik golongan tiazid, digunakann bila fungsi ginjal normal. Diuretik kuat biasanya furosemid, terutama bermanfaat pada penderita dengan gangguan fungsi ginja. Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat bila ada bahaya hipokalemia. 3. Udem paru akut Biasanya menggunakan diuretik kuat (furosemid) 4. Sindrom nefrotik Biasanya digunakan tiazid atau diuretik kuat bersama dengan spironolakton.

5. Payah ginjal akut Manitol dan/atau furosemid, bila diuresis berhasil, volume cairan tubuh yang hilang harus diganti dengan hati-hati. 6. Penyakit hati kronik spironolakton (sendiri atau bersama tiazid atau diuretik kuat). 7. Udem otak Diuretik osmotik 8. Hiperklasemia Diuretik furosemid, diberikan bersama infus NaCl hipertonis. 9. Batu ginjal Diuretik tiazid 10. Diabetes insipidus Diuretik golongan tiazid disertai dengan diet rendah garam 11. Open angle glaucoma Diuretik asetazolamid digunakan untuk jangka panjang. 12. Acute angle closure glaucoma Diuretik osmotik atau asetazolamid digunakan prabedah. Untuk pemilihan obat Diuretik a yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.

Di apotik online medicastore anda dapat mencari obat diuretik dengan merk yang berbeda dengan isi yang sama secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore. Sehingga anda dapat memilih dan beli obat diuretik sesuai dengan kebutuhan anda.
http://medicastore.com/apotik_online/obat_jantung/obat_diuretik.htm

You might also like