You are on page 1of 3

LAPORAN PENDAHULUANHALUSINASI PENDENGARAN A. Gangguan B. 1.

bangun, dasarnya mungkin organik, psikotik ataupun histerik (Maramis, Persepsi PROSES KASUS Sensori : TERJADINYA (MASALAH halusinasi UTAMA) pendengaran MASALAH Pengertian 1994).

Halusinasi adalah penyerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indra sesorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar atau Halusinasi dapat terjadi pada klien gangguan mental organik, psikosis, sindroma putus obat, keracunan obat, gangguan afektif, gangguan keseimbangan endokrin, gangguan tidur. Halusinasi merupakan salah satu disfungsi yang paling sering terjadi pada skizofrenia yang menggambarkan 2. Menurut Stuart and Sunden (1998 : 305) a. Faktor Biologis hilangnya Faktor faktor predisposisi yang menimbulkan halusinasi, kemampuan penilaian realitas. Predisposisi antara lain :

Abnormalitas otak yang menyebabkan respons neurobiologik. Beberapa bahan kimia juga dikaitkan dapat menyebabkan respon neurbiologis misalnya: dopamine neurotransmiter yang berlebihan, ketidakseimbangan antara dopamine neurotransmiter lain dan masalah-masalah pada sistem receptor dopamine.

b. c.

Faktor Faktor

sosial

budaya Psikologis

Stres yang menumpuk, kemiskinan, peperangan, dan kerusuhan, dapat menunjang terjadinya respon neurobiologis yang maladaptif. Penolakan dan kekerasan yang dialami klien dalam keluarga dapat menyebabkan timbulnya respon neurobiologis yang maladaptif. 3. Menurut a. ketidakmampuan b. berusaha c. 1. Gizi 2. yang buruk, kurang tidur, kurang tidur, keletihan, ansietas sedang sampai berat, dan gangguan proses menghadapi rangsangan. Stres Stuart and sunden (1998: 310), Faktor faktor Faktor biologis ini dapat menyebabkan respon dan stressor Pemicu lingkungan yang neurobiologis yang pencetus terjadinya halusinasi antara Pencetus lain: biologis maladaptif. Lingkungan terjadi. Gejala Kesehatan informasi. Lingkungan

Gangguan dalam putaran balik otak yang memutar proses informasi dan abnormaltas pada mekanisme pintu masuk dalam otak mengakibatkan Faktor menyesuaikan diri Faktor Stres terhadap

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan merupakan stressor lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan perilaku. Klien

Tekanan dalam penampilan (kehilangan kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari), rasa bermusuhan dan lingkungan yang selalu mengkritik, masalah perumahan, gangguan dalam hubungan interpersonal, kesepian (kurang dukungan sosial), tekanan pekerjaan, keterampilan sosial, 3. yang kurang, Sikap/ dan kemiskinan. perilaku

Konsep diri yang rendah, keputusasaan (kurang percaya diri), kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas, perilaku amuk dan agresif. 4. a. membicarakan b. yang c. harum. d. tanah, e. Karakteristik f. ditandai dengan benda Halusinasi merasakan sesuatu yang Halusinasi Biasanya luas dan apa yang sedang Halusinasi kompleks. Halusinasi berhubungan Halusinasi mati atau pengecap busuk, sinestetik amis dan dengan stroke, Penglihatan bisa Macam-macam Halusinasi dipikirkannya dan memerintahkan penglihatan menyenangkan penghidu tumor, peraba orang kejang dan atau untuk melakukan halusinasi pendengaran sesuatu. : menakutkan. : dementia. : lain. : menjijikkan. :

Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara suara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang

Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan / atau panorama

Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti : darah, urine atau feses. Kadang kadang terhidu bau

Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik datang dari

Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine. (Menurut 5. a. Fase Stuart, Fase-fase pertama 2007) halusinasi (Comforting)

Pada fase ini klien mengalami kecemasan, stres, perasaan yang terpisah, kesepian. Klien mungkin melamun atau memfokuskan pikiran pada hal yang menyenangkan untuk menghilangkan kecemasan dan stres. Cara ini menolong sementara. Klien masih dapat mengontrol kesadarannya dan b. mengenal pikirannnya Fase namun intensitas kedua persepsi meningkat. (Condemning)

Kecemasan meningkat dan berhubungan dengan pengalaman internal dan eksternal, klien berada pada tingkat listening pada halusinasi. Pemikiran internal menjadi menonjol seperti gambaran suara dan sensasi. Halusinasi dapat berupa bisikan yang tidak jelas. Klien takut apabila orang lain mendengar, klien merasa tidak mampu mengontrolnya. Klien membuat jarak antara dirinya dan halusinasi dengan memproyeksikan seolah-olah c. kesenangan d. dan Fase halusinasi datang Fase rasa dari orang ketiga aman keempat yang lain atau tempat lain. (Controling) sementara. (Consquering)

Halusinasi lebih menonjol, mengusai dan mengontrol. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya pada halusinasinya. Halusinasi memberi

Klien merasa terpaku dan tidak berdaya melepasakan diri dariu kontrol halusinasinya. Halusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi. Klien tidak dapat berhubungan dengan orang lain karena terlaslu sibuk dengan halusinasinya. Klien mungkin berada dalam dunia yang menakutkan dalam waktu yang singkat, beberap a jam atau selamanya. Proses ini menjadi kronik jika tidak 6. Rentang Adaptif Keterangan: Adaptif 1. 2. 3. 4. 5. Maladaptif 1. 2. 3. 4. 5. Antara 1. 2. 3. 4. 5. C. Resiko Gangguan Gangguan Gangguan D. Masalah 1. 2. Resiko Gangguan mencederai persepsi diri, sensori : orang lain halusinasi dan pendengaran lingkungan (Core mencederai persepsi hubungan konsep diri, sensori sosial diri MASALAH : : Reaksi Perilaku Menarik POHON orang lain halusinasi : dan pendengaran menarik harga lingkungan (Core diri diri emosi aneh/tidak Adaptif Distorsi Sulit Perilaku Isolasi dan berespon Gangguan pikir Halusinasi emosi disorganisasi sosial Maladaptif pikir Ilusi meningkat biasa diri MASALAH (Efek) Problem) (Etiologi) rendah KEPERAWATAN Keperawatan (Efek) Problem) Pikiran Persepsi Emosi Perilaku Berhub. logis kuat konsisten sesuai Sosial respon halusinasi sampai ( dilakukan Rentang berdasarkan Stuart dengan dan Laria, intervensi. Respon 2001) maladaftif

3. 4. E. 1. 2. Gangguan Gangguan

Gangguan Gangguan

hubungan konsep

sosial diri DIAGNOSA

: :

menarik harga

diri diri

(Etiologi) rendah KEPERAWATAN

persepsi

sensori sosial

Halusinasi : menarik

pendengaran diri

berhubungan

dengan

gangguan

hubungan diri :

sosial

menarik diri

diri.

hubungan

berhubungan

dengan

gangguan

Konsep

harga

rendah.

3. Gangguan Konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan mekanisme koping inefektif.

You might also like