You are on page 1of 85

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 METODE PELAKSANAAN Pekerjaan

Pembangunan Gedung Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Univers itas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh A. PENDAHULUAN Proyek Pembangunan Gedung Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laborato rium Univeristas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh ini merupakan Pekerjaan yang dibi ayai dari sumber pendanaan : Bantuan "New Zewland Aid" melalui MFAT (Ministry of Foreign Affairs and Trade). Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut direnc anakan berlangsung selama 270 (dua ratus tujuh puluh ) hari kalender atau setara 9 (sembilan) bulan. B. LINGKUP PEKERJAAN Secara umum Komplek Bangunan ini merup akan bangunan baru di lokasi Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh yang bent uk dan fungsinya telah ditata ulang, nantinya akan meliputi pekerjaan : Pembangu nan Gudang Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laborarorium. C. URAIAN SINGKAT PEKERJAAN NO. SU.1 SU.2 SU.3 SU.4 SU.5 SU.6 SU.7 SU.8 SU.9 SU. 10 SU.11 SU.12 SU.13 SU.14 SU.15 SU.16 TN.1 TN.2 TN.3 TN.4 URAIAN PEKERJAAN SEKS I 1. UMUM Penyiapan gambar kerja, Pembuatan Metode kerja dan Laporan pekerjaan K esehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pengadaan Fasilitas di Kantor Lapangan Penyi apan, Pemeliharaan dan Pengetesan bahan di laboratorium Survey & Sewa alt ukur, Pengukuran & Pemasangan Bowplank Biaya Personil Kontraktor Mobilisasi dan Demobi lisasi Pagar Sementara & Akses jalan angkutan sementara Penyiapan Pembangkit Lis trik untuk pelaksanaan Telekomunikasi Fasilitas air bersih proyek Dokumentasi Ba ngunan Sementara Pemeliharaan lokasi pekerjaan & lingkungan Pengadaan Papan Nama Proyek Biaya Jaminan Pelaksanaan dan Uang Muka SEKSI 2 - PEKERJAAN TANAH Pember sihan lokasi pekerjaan Galian lokasi pekerjaan Urugan tanah Urugan Pasir VOLUME 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 9,00 1,00 1,00 3.639,00 1.820,00 5.538,00 462,00 SATUAN L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. L.S. Bulan L.S. L.S. m2 m3 m3 m3 PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 1

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 TN.5 TN.6 TN.7 TN.8 ST.1 ST.2 ST.3 ST.4 ST.5 ST.6 ST.7 ST.8 ST.9 ST.10 AR.1 AR.2 AR.3 AR.4 AR.5 AR.6 AR.8 AR.9 AR.10 AR.11 AR.12 AR.13 AR.14 AR.15 AR.16 AR.17 A R.18 AR.19 AR.20 AR.21 AR.22 AR.23 AR.24 AR.25 AR.26 AR.27 AR.28 AR.29 AR.30 AR. 31 AR.32 Galian pondasi Pekerjaan Dewatering Pekerjaan Penyemprotan Anti Rayap Pasangan B atu Kali Penahan Tanah Urug SEKSI 3 - STRUKTUR Pengadaan dan Pemancangan Tiang P ancang Mini ukuran 20 cm x 20 cm, termasuk pemotongan kepala tiang Percobaan Pem bebanan Dinamis Tiang Pancang (PDA Test) Pekerjaan lantai kerja Pembesian Pengec oran beton K.225 untuk Kolom Pengecoran beton K 225 untuk Balok dan Pelat Beton (roof fl) Pengecoran beton K 225 untuk Balok dan Pelat Beton (2nd fl) Pengecoran beton K 225 untuk Lantai dasar/slab (1st fl) Pengecoran beton K 225 untuk Kepal a Tiang Pondasi Penyediaan sealant untuk sambungan SEKSI 4 - ARSITEKTUR Pasangan dinding bata Pekerjaan plasteran Pekerjaan Rangka Atap Baja ringan Pekerjaan Ge nteng metal termasuk Nok Genteng Pekerjaan lisplank atap beton Pekerjaan lisplan k atap kayu PINTU DAN JENDELA RUANG KULIAH Penyediaan dan pemasangan kusen dan d aun pintu type P1 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P2 Penyedi aan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P3 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P4 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J1 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J2 Penyediaan dan pemasang an kusen dan daun jendela type J3 Penyediaan dan pemasangan ventilasi type V1 Pe nyediaan dan pemasangan ventilasi type V2 Penyediaan dan pemasangan ventilasi ty pe V3 Penyediaan dan pemasangan kunci dan pegangan pintu type P1 Penyediaan dan pemasangan Folding Gate Penyediaan dan pemasangan Sunscreen PINTU DAN JENDELA LA BORATORIUM DAN PERPUSTAKAAN Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P1 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun pintu type P2 Penyediaan dan pemasan gan kusen dan daun pintu type P3 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendel a type J1 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J1 Penyediaan da n pemasangan kusen dan daun jendela type J3 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J4 Penyediaan dan pemasangan kusen dan daun jendela type J5 Pe nyediaan dan pemasangan ventilasi type V1 Penyediaan dan pemasangan kunci dan pe gangan pintu type P1 Penyediaan dan pemasangan engsel Pintu Penyediaan dan pemas angan engsel Jendela 1.580,00 1,00 9.639,00 342,00 6.156,00 8,00 109,00 254.065,00 250,00 331,00 291, 00 286,00 127,00 480,00 4.668,00 10.756,00 1.239,00 1.239,00 74,00 368,00 1,00 2 0,00 20,00 4,00 68,00 4,00 4,00 44,00 16,00 8,00 1,00 84,00 68,00 4,00 16,00 12, 00 8,00 26,00 8,00 16,00 2,00 23,00 4,00 4,00 60,00 m3 Ls Ltr m3 m' Bh m3 kg m3 m3 m3 m3 m3 m' m2 m2 m2 m2 m3 m' Bh Bh Bh Bh Bh Bh B h Bh Bh Bh set m2 Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh set set PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 2

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 AR.33 AR.34 AR.35 AR.36 AR.37 AR.38 AR.39 AR.40 AR.41 AR.42 AR.43 AR.44 AR.45 AR .46 AR.47 AR.48 AR.49 AR.50 AR.51 AR.52 AR.53 AR.54 AR.55 0 LRK.1 LRK.2 LRK.3 LR K.4 LRK.5 LRK.6 LRK.7 LRK.8 LRK.9 LRK.10 LRK.11 LRK.12 LRK.13 ABB. 1 ABB. 2 ABB. 3 ABB. 4 ABB. 5 ABB. 6 ABB. 7 ABB. 8 ABB. 9 ABB. 10 ABB. 11 ABB. 12 Penyediaan dan pemasangan Door Closer Penyediaan dan pemasangan kait angin, kunc i slot Jendela Penyediaan Pemasangan Plafond Penyediaan dan pemasangan keramik l antai (40x40cm) Penyediaan dan pemasangan keramik lantai (20x20cm) Penyediaan da n pemasangan Kramik Lantai (60x60cm) Penyediaan dan pemasangan keramik dinding ( 20x20cm) Penyediaan dan pemasangan keramik dinding (20x25cm) Pekerjaan pengecata n dinding dalam ruangan Pekerjaan pengecatan luar ruangan Pekerjaan pengecatan p lafond Pekerjaan Waterproofing Pekerjaan tiang dan railing tangga Stailess 4" Pek erjaan tiang dan railing tangga Stailess 3" Pekerjaan tiang dan railing tangga St ailess 2" Pekerjaan tiang dan railing tangga kayu Pekerjaan Tangga Putar dari 2nd Fl ke Roof Penyediaan dan pemasangan Batu Alam Andesit Penyediaan dan Pemasanga n step nosing tangga Penyediaan dan pemasangan Logo Univ. Muhammadiyah Penyediaa n dan pemasangan Relief Aceh Pekerjaan Melamik Kusen Kayu Penyediaan dan pemasan gan ventilasi Rrooster Kayu (type. V2) KELISTRIKAN Penyediaan dan pemasangan sto p kontak Penyediaan dan pemasangan Single Saklar Penyediaan dan pemasangan Doubl e Saklar Penyediaan dan pemasangan fitting lampu Penyediaan dan pemasangan lampu TL 2 x 36 Watt Penyediaan dan pemasangan lampu Baret 20 Watt Penyediaan dan pem asangan lampu spot down light Penyediaan dan pemasangan Sambungan Daya dari PLN Penyediaan dan Pemasangan MCB Penyediaan dan Pemasangan Panel Listrik Penyediaan dan pemasangan Penangkal petir lengkap Pengadaan Unit AC Pengadaan Unit Exchaus Fan MEKANIKAL Penyediaan dan Pemasangan Pipa PVC 1" Penyediaan dan Pemasangan P ipa PVC 3/4" Penyediaan dan Pemasangan Pipa PVC 1/2" Penyediaan dan pemasangan K ran Air Penyediaan dan pemasangan Water Jet Penyediaan dan pemasangan Kloset Dud uk lengkap Penyediaan dan pemasangan Kloset Jongkok Penyediaan dan pemasangan pa rtisi toilet Penyediaan dan pemasangan Urinoir Penyediaan dan pemasangan Wastafe l Penyediaan dan pemasangan Kaca rias Penyediaan dan pemasangan Tempat sabun cuc i tangan (Soap Holder) 16,00 60,00 3.600,00 3.344,00 552,00 99,00 518,00 130,00 5.887,00 6.962,00 3.427 ,00 1.938,00 169,00 468,00 672,00 22,00 2,00 306,00 264,00 2,00 99,00 1.446,00 6 4,00 57,00 50,00 12,00 390,00 390,00 28,00 48,00 1,00 63,00 2,00 20,00 32,00 16, 00 220,00 128,00 108,00 66,00 32,00 22,00 13,00 12,00 6,00 12,00 9,00 24,00 set set m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m' m' m' m' set m2 m' set m1 m2 bh bh bh b h bh bh bh bh Ls bh bh ttk bh bh m' m' m' bh bh bh bh m2 bh bh m2 bh PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 3

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 ABB. 13 ABB. 14 ABB. 15 ABB. 16 ABB. 17 ABB. 18 ABB .19 DR. 1 DR. 2 DR. 3 DR. 4 DR. 5 DR. 6 DR. 7 DR. 8 Penyediaan dan pemasangan tempat tissue lap tangan (Tissue holder) Penyediaan da n pemasangan Pengering Tangan (Hand Dryer) Penyediaan dan pemasangan tempat tiss ue gulung untuk KM/WC Penyediaan dan pemasangan Floor drain Penyediaan dan pemas angan keramik lantai KM/WC Penyediaan dan pemasangan keramik dinding KM/WC Penye diaan dan pemasangan Roof Drain Lengkap SEKSI 6 - DRAINASE Galian tanah untuk se lokan Saluran beton bentuk U 30 Saluran beton bentuk U 40 Penutup saluran penang kap, beton 1:2:3 lengkap Penutup saluran bentuk grill, lengkap Trasram, adukan 1 : 2 Pekerjaan Lantai kerja Pekerjaan Septic Tank 5,00 5,00 36,00 54,00 280,00 410,00 58,00 484,00 64,00 256,00 31,00 64,00 46,00 33,00 6,00 bh bh bh bh m2 m2 titik m3 m' m' set m' m' m3 unit D. TAHAP PELAKSANAAN SEKSI 1 : UMUM SU. 1. Penyiapan gambar kerja, Pembuatan Metode kerja dan Laporan pekerjaan Peru sahaan kami akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut : gambar-gambar, do kumen-dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum dalam Do kumen Kontrak kepada MK untuk dimintakan persetujuannya : 1. Gambar konstruksi d an gambar kerja 2. Metode pelaksanaan konstruksi 3. Data-data produk material Bi lamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh MK, maka akan merupakan ba gian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak. Seluruh jenis pekerjaan dilaksana kan sesuai dengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konst ruksi yang sudah disyahkan. Apabila diperlukan oleh MK untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kami juga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denah konstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebut untuk d isyahkan oleh MK. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 4

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 2. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 2.A. UMUM Bagian ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan keselamatan dan kesehatan ker ja (K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang berhubun gan dengan : 1. pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, pr oses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. 2. Penanganan K3 mencakup pen yediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan perlindungan Kesehatan kerja konstr uksi maupun penyediaan personil yang kompeten dan organisasi pengendalian K3 Kon struksi sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa. 3. Piha k Kami akan mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang dalam Per aturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, UNDANG -UNDANG KESELAMATAN KERJA Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970 (Tambahan Lembaran Ne gara No. 1918) dan peraturan terkait lainnya. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 5

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 2.B. SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI 1. Pihak Kami akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikas i bahaya, Penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai de ngan Rencana K3 Kontrak (RK3K) yang telah disetujui oleh MK.Pihak Kami akan meli batkan Ahli K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3 tinggi atau seku rangkurangnya Petugas K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan risiko K3 sedang dan kecil. Ahli K3 Konstruksi atau Petugas K3 bertugas untuk merencanakan, mela ksanakan dan mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi. Tingkat risiko K3 dite tapkan oleh Pengguna Jasa. Pihak Kami akan membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3) b ila: jumlah pekerja paling sedikit 100 orang, Pihak Kami akan melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi. Pihak Kami akan melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu dilakukan kaji ulang) setiap bulan secara berkesi nambungan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung. 2. 3. 4. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 6

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 2.C. KANTOR LAPANGAN K3 DAN FASILITASNYA FASILITAS PENCUCIAN Pihak Kami akan menyediakan fasilitas pencucian yang memadai dan sesuai dengan p ekerjaan yang dilakukan untuk seluruh pekerja konstruksi. Fasilitas pencucian te rmasuk penyediaan air panas dan zat pembersih untuk kondisi berikut ini: a. Jika pekerja beresiko terpapar kontaminasi kulit yang diakibatkan oleh zat beracun, zat yang menyebabkan infeksi dan iritasi atau zat sensitif lainnya; b. Jika peke rja menangani bahan yang sulit dicuci dari kulit jika menggunakan air dingin; c. Jika pekerja harus membersihkan seluruh badannya; d. Jika pekerja terpapar pada kondisi panas atau dingin yang berlebih, atau bekerja pada kondisi basah yang t idak biasa sehingga menyebabkan para pekerja harus membersihkan seluruh badannya , maka Pihak Kami akan menyediakan pancuran air (shower) dengan jumlah yang mema dai dengan jumlah yang memadai. e. Untuk kondisi normal, Pihak Kami akan menyedi akan pancuran air untuk mandi dengan jumlah sekurangkurangnya satu untuk setiap 15 orang. TOILET FASILITAS SANITASI a. b. Pihak Kami akan menyediakan toilet yang memadai baik toilet khusus pria ma upun toilet khusus wanita yang diperkerjakan di dalam atau di sekitar tempat ker ja. Jika jumlah pekerja lebih dari 15 orang tenaga kerja, maka: i. Kami menyedia kan 1 urinal peturasan untuk jumlah pekerja 15 orang, ditambah apabila jumlah pe kerja lebih dari 15 orang sampai dengan tambahan 30 orang maka kami akan tambah satu urinal peturasan untuk setiap 30 orang tambahan; ii. Satu kloset untuk juml ah pekerja kurang dari 15 orang, apabila jumlah pekerja lebih dari 15 orang samp ai dengan tambahan 30 orang maka kami menambah satu kloset ditambah beberapa klo set untuk setiap 30 orang tambahan. Toilet pria dan wanita akan dipisahkan denga n dinding tertutup penuh. Toilet mudah diakses, mempunyai penerangan dan ventila si yang cukup, dan terlindung dari cuaca. Toilet dibuat dan ditempatkan sedemiki an rupa sehinga dapat menjaga privasi orang yang menggunakannya dan terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan. c. AIR MINUM Kami akan menyediakan pasokan air minum yang memadai bagi seluruh pekerja dengan persyaratan: a. b. Mudah diakses oleh seluruh pekerja dan diberi label yang jel as sebagai air minum; Kontainer untuk air minum harus memenuhi standar kesehatan yang berlaku; PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 7

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 c. Jika disimpan dalam kontainer, kami pastikan kontrainer bersih dan terlindungi d ari kontaminasi dan panas; dikosongkan dan diisi air minum setiap hari dari sumb er yang memenuhi standar kesehatan. FASILITAS PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN(P3K) a. b. Peralatan P3K kami sediakan dalam seluruh kendaraan konstruksi dan di temp at kerja. Di tempat kerja kami tempatkan pekerja yang sudah terlatih dan/atau be rtanggung jawab dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. AKOMODASI UNTUK MAKAN DAN BAJU a. b. c. d. Akomodasi yang memadai bagi pekerja, tempat untuk makan, istirahat, dan perlindungan dari cuaca. Akomodasi mempunyai lantai yang bersih, dilengkapi meja dan kursi, serta furnitur lainnya untuk menjamin tersedianya tempat istirah at makan dan perlindungan dari cuaca. Penyediaan tempat sampah, dikosongkan dan dibersihkan secara periodik. Penyediaan tempat ganti baju untuk pekerja dan temp at penyimpanan baju pakaian yang tidak digunakan selama bekerja. PENERANGAN a. b. Penyediaan penerangan harus di seluruh tempat kerja, termasuk di ruangan, jalan, jalan penghubung, tangga dan gang. Semua penerangan dapat dinyalakan keti ka setiap orang melewati atau menggunakannya. Penerangan tambahan harus disediak an untuk pekerjaan detil, proses berbahaya, atau jika menggunakan mesin. Peneran gan darurat yang memadai. c. PEMELIHARAAN FASILITAS Pihak Kami akan menjamin terlaksananya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang dis ediakan dalam kondisi bersih dan higienis, serta dapat diakses secara nyaman ole h pekerja. VENTILASI a. b. Seluruh tempat kerja mempunyai aliran udara yang bersih. Pada kondisi temp at kerja yang sangat berdebu misalnya tempat pemotongan beton, penggunaan bahan kimia berbahaya seperti perekat, dan pada kondisi lainnya, Pihak Kami akan menye diakan alat pelindung nafas seperti respirator dan pelindung mata. 2.D. KETENTUAN BEKERJA PADA TEMPAT TINGGI PEKERJA YANG BERPENGALAMAN Bekerja di tempat kerja yang tinggi dilakukan oleh pekerja yang mempunyai penget ahuan, pengalaman dan mempunyai sumberdaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan p ekerjaan dengan selamat. Pelindung Keselamatan kerja untuk bekerja pada tempat tinggi dapat menggunakan satu atau b eberapa pelindung sebagai berikut: terali pengaman lokasi kerja, jaring pengaman , sistem penangkap jatuh. Pengamanan di sekeliling pelataran kerja atau tempat kerja a. b. Membuat terali pengaman lokasi kerja sepanjang tepi lantai kerja atau temp at kerja yang terbuka. Menggunakan Jaring Pengaman, Jika pelataran kerja atau te mpat kerja berada di atas jalan umum dan untuk mencegah jika ada PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 8

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 bahaya material atau barang lain jatuh pada pengguna jalan, dan pengamanan daera h di bawah pelataran kerja atau tempat kerja bebas dari akses orang. Terali pengaman lokasi kerja Terali pengaman memenuhi syarat, Jika terali pengaman lokasi kerja digunakan di sekeliling bangunan, atau bukaan di atap, lantai, atau lubang lift : - 900 1100 mm dari pelataran kerja; - Mempunyai batang tengah (mid-rail); - Mempunyai papan bawah (toeboard) jika terdapat resiko jatuhnya alat kerja atau material dari at ap/tempat kerja. Jaring pengaman c. Pekerja yang memasang jaring pengaman harus dilindungi dari bahaya jatuh. Dig unakan kendaraan khusus (mobile work platform) saat memasang jaring pengaman. Ak an tetapi jika peralatan mekanik tersebut tidak tersedia maka pekerja yang memas ang jaring harus dilindungi dengan tali pengaman (safety harness) atau menggunak an perancah (scaffolding). Jaring pengaman dipasang sedekat mungkin pada sisi da lam area kerja. Jaring pengaman dipasang dengan jarak bersih yang cukup dari per mukaan lantai/tanah sehingga jika seorang pekerja jatuh pada jaring tidak akan t erjadi kontak dengan permukaan lantai/tanah. d. e. Sistem pengaman jatuh individu (individual fall arrest system) a. b. c. d. Sistem pengaman jatuh individu (individual fall arrest system) terma suk sistem rel inersia (inertia reel system), safety harness dan tali statik. Pe kerja yang diharuskan menggunakan alat ini akan dilatih terlebih dahulu. Jenis s abuk pinggang tidak akan digunakan untuk pekerjaan atap. Pekerja yang menggunaka n safety harness tidak akan diperbolehkan bekerja sendiri. Pekerja yang jatuh da n tergantung pada safety harness harus diselamatkan selama-lamanya 20 menit seja k terjatuh. Perhatian penuh diberikan pada titik angker untuk tali statik, jalur rel inersia, dan/atau jaring pengaman. Tangga Jika tangga akan digunakan, maka Pihak Kami akan: a. Memilih jenis tangga yang s esuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan; b. Menyediakan pelatihan penggunaan tangga; c. Mengikat bagian atas dan bawah tangga untuk mencegah kecelakaan akiba t bergesernya tangga; d. Tempatkan tangga sedekat mungkin dengan pekerjaan; e. T angga digunakan untuk naik ke lantai kerja di atas, kami pastikan tangga tersebu t berada sekurangkurangnya 1m di atas lantai kerja; Perancah (scaffolding) a. Perancah dengan tinggi lebih dari 5 m dari permukaan dibangun oleh orang yang mempunyai kompetensi sebagai scaffolder. Seluruh perancah diinspeksi oleh orang yang berkompeten pada saat: sebelum digunakan, sekurang-kurangnya seminggu seka li saat digunakan, setelah cuaca buruk atau gangguan lain yang dapat mempengaruh i stabilitasnya, jika perancah tidak pernah digunakan dalam jangka waktu lama. H asil inspeksi harus dicatat, termasuk kerusakan yang diperbaiki saat inspeksi. C atatan tersebut ditandatangani oleh orang yang melakukan inspeksi. Orang yang me lakukan inspeksi memastikan bahwa: Tersedia akses yang cukup pada lantai kerja p erancah. Semua komponen tiang diletakkan di atas pondasi yang kuat dan dilengkap i dengan plat dasar. Jika perlu, gunakan alas kayu atau cara lainnya untuk mence gah tiang bergeser dan/atau tenggelam. b. c.

PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 9

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012

Perancah telah terhubung dengan bangunan/struktur dengan kuat sehingga dapat men cegah runtuhnya perancah dan menjaga agar ikatannya cukup kuat. - Jika beberapa pengikat telah dipindahkan sejak perancah didirikan, maka ikatan tambahan atau c ara lainnya untuk mengganti harus dilakukan. Perancah telah diperkaku (bracing) dengan cukup untuk menjaminstabilitas. Tiang, batang, pengaku (bracing), atau st rut belum diindahkan. Papan lantai kerja telah dipasang dengan benar, papan bers ih dari cacat dan telah tersusun dengan baik. Seluruh papan harus diikat dengan benar agar tidak terjadi pergeseran. Tersedia pagar pengaman dan toeboard di set iap sisi dimana suatu orang dapat jatuh. Perancah didesain dan dibangun untuk me nahan beban material, kami pastikan bebannya disebarkan secara merata. Tersedia penghalang atau peringatan untuk mencegah orang menggunakan perancah yang tidak lengkap. 2.E. ELEKTRIKAL Pasokan listrik Alat elektrik portabel yang dapat digunakan di situasi lembab hanyalah alat yang memenuhi syarat: a. b. c. d. e. Mempunyai pasokan yang terisolasi dari earth de ngan voltase antar konduktor tidak lebih dari 230 volt. Mempunyai sirkuit earth yang termonitor dimana pasokan listrik pada alat akan secara otomatis terputus j ika terjadi kerusakan pada earth. Alat mempunyai insulasi ganda. Mempunyai sumbe r listrik yang dihubungkan dengan earth sedemikian rupa sehingga voltase ke eart h tidak akan melebihi 55 volt AC; atau Mempunyai alat pengukur arus sisa (residu al). Supply Switchboard Sementara Perhatian Utama Dan Harus: a. b. c. d. Jika ditempatkan di luar ruangan, harus dibuat sedemikian rupa sehin gga tidak akan terganggu oleh cuaca. Dilengkapi dengan pintu dan kunci. Pintu ha rus dirancang dan dan ditempel sedemikian rupa sehingga tidak akan merusak kabel lentur yang tersambung dengan panel dan harus dapat melindungi switch dari keru sakan mekanis. Pintu harus diberi tanda: HARAP SELALU DITUTUP. Mempunyai slot ya ng terinsulasi di bagian bawah. Ditempelkan pada dinding permanen atau struktur yang didesain khsus untuk ini. Inspeksi peralatan Seluruh alat dan perlengkapan kelistrikan harus diinspeksi sebelum digunakan unt uk pertama kali dan setelahnya sekurang-kurangnya tiap tiga bulan. Seluruh alat dan perlengkapan kelistrikan harus mempunyai tanda identifikasi yang menginforma sikan tanggal terakhir inspeksi dan tanggal inspeksi selanjutnya. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 10

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 Jarak bersih dari saluran listrik Alat crane, excavator, rig pengebor, atau plant mekanik lainnya, struktur atau p erancah tidak boleh berada kurang dari 4 m di bawah saluran listrik udara tanpa ijin tertulis dari pemilik saluran listrik. 2.F MATERIAL DAN KIMIA BERBAHAYA Alat pelindung diri Pihak Kami bertanggung jawab untuk menyediakan alat pelindung diri bagi pekerjan ya dengan ketentuan: a. b. c. d. e. f. g. Seluruh pekerja dan personil lainnya y ang terlibat harus dilatih cara penggunaan alat pelindung diri dan harus memaham i alasan penggunaannya. Jika dipandang tidak praktis untuk melindungi bagian ata s dan jika ada resiko terluka dari objek jatuh, maka Penyedia Jasa menyediakan h elm pelindung dan seluruh personil yang terlibat di lapangan harus menggunakanny a. Perlindungan mata harus digunakan jika terdapat kemungkinan kerusakan mata ak ibat pekerjaan las, atau dari serpihan material seperti potongan gergaji kayu, a tau potongan beton. Sepatu yang digunakan harus mampu melindungi kaki pekerja. G unakan sepatu dengan ujung besi di bagian jari kaki. Pelindung kebisingan harus digunakan jika tingkat kebisingan tinggi Sarung tangan akan diperlukan pada bebe rapa pekerjaan. Perlindungan pernafasan harus disediakan untuk pekerja yang tere kspos pada bahaya seperti asbes, asap dan debu kimia. Bahaya Pada Kulit a. b. c. d. e. Setiap pekerja harus melapor jika mendapatkan masalah kulit, teru tama di tangan akibat penggunaan bahan berbahaya. Tangan dan mata pekerja harus dilindungi terhadap kontak dengan semen. Usahakan kontak dengan semen seminimum mungkin. Penggunaan krim pelindung dapat mengurangi resiko kerusakan kulit. Seda pat mungin, pakaian pelindung harus digunakan selama pekerjaan. Pakaian ini term asuk baju lengan panjang, sarung tangan dan sepatu pelindung. Pihak Kami Jasa ha rus menyediakan fasilitas untuk mencuci badan dan mengganti pakaian. Alat pelind ung pernapasan harus digunakan selama proses pemeraman beton dimana debu mulai t erbentuk. Penggunaan bahan kimia a. b. c. Pihak Kami akan mempunyai prosedur yang mengatur tata cara menangani ba han kimia atau zat berbahaya dengan sehat, tata cara penyimpanan, tata cara pemb uangan limbah. Seluruh bahan kimia harus disimpan di kontainer asalnya dalam sua tu tempat yang aman dan berventilasi baik. Seluruh pekerja harus dilatih jika me nangani bahan kimia atau zat berbahaya termasuk tindakan darurat yang perlu dila kukan jika terjadi masalah. Asbestos a. b. c. Seluruh pekerja yang terlibat harus menggunakan pakaian overall sekali pakai atau overall yang dapat dicuci ulang. Perlengkapan pernafasan harus selalu digunakan. Gunakan jaring dengan lembar yang tidak lulus udara. Lakukan uji uda ra sebelum menggunakan daerah kerja. Pemotongan dan pengelasan dengan gas bertekanan tinggi Pihak Kami akan memperhatikan potensi bahaya sebagai berikut: - Kebakaran akibat kebocoran bahan bakar (propana, asetilen), biasanya dari kerusakan pada selang atau pada sambungan selang. - Ledakan tabung akibat kebocoran oksigen dari selan g atau alat pijar pemotong. - Menghisap asap berbahaya dari pengoperasian las. Kebakaran dari material yang mudah terbakar di sekeliling tempat las. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 11

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 Penanganan tabung a. b. c. Tabung tidak boleh digelindingkan di permukaan tanah atau ditangani den gan kasar. Jika memungkinkan, gunakan troli dengan mengikat tabung dengan rantai . Tabung tidak boleh ditempatkan berdiri bebas sendiri untuk mencegah jatuhnya t abung. Tabung harus diberi waktu beberapa saat ketika diposisikan berdiri sebelu m digunakan Penyimpanan a. b. Seluruh selang dan aksesoris pemotong harus dibuka ketika pekerjaan selesa i dan disimpan jauh dari tabung. Tabung harus disimpan dalam posisi jauh dari ba han mudah terbakar dan sumber api. Peralatan a. a. b. c. d. Hanya selang yang memenuhi standar yang dapat digunakan. Selang h arus diperiksa setiap hari untuk memeriksa tanda kerusakan. Selang yang digunaka n harus sependek mungkin. Jika selang harus disambung akibat adanya bagian yang rusak, gunakan hose coupler dan hoseclamps. Jika terjadi kebocoran dan tidak bis a dihentikan, tabung harus dipindahkan ke tempat aman dan dalam udara terbuka da n segera kontak suppliernya. Peralatan pemadam kebakaran dan alat pelindung a. Bahan mudah terbakar harus dip indahkan dari daerah kerja dan alat pemadam yang memadai harus disediakan oleh P enyedia Jasa. b. Pekerja harus menggunakan pelindung mata dan pakaian pelindung untuk melindungi dari api. 2.G PENGAMANAN 1. Pihak Kami akan bertanggung jawab untuk pelaksanaan pengamanan pelaksanaan ko nstruksi dan harus menyediakan anggota Satuan Pengamanan (SatPam) yang cukup jum lahnya untuk memenuhi syarat-syarat ini. Tugas dari Satpam Penyedia adalah menja ga ketertiban dan keamanan di lokasi proyek, melakukan pengawalan, mengatur lalu lintas dilokasi proyek, mencatat dan memeriksa kendaraan setiap tamu yang kelua r-masuk, dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk perlindungan pelaksanaan kon struksi didalam lokasi proyek termasuk perlindungan dan penjagaan peralatan, mat erial Penyedia, MK dan orang-orang yang bekerja serta berhubungan dengan proyek ini secara terus menerus pada jam kerja maupun bukan jam kerja siang dan malam s elama pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini sampai selesainya seluruh pekerjaan d an telah diserahterimakan atau Penyedia secara keseluruhan telah didemobilisasi dari lapangan yang dianggap terakhir dari kedua hal tersebut Pihak Kami akan mey akinkan bahwa seluruh karyawan penyedia, perwakilan penyedia atau Subpenyedia me makai kartu tanda pengenal yang disediakan oleh penyedia. Kartu harus memperliha tkan identitas penyedia, subpenyedia, Nomor induk karyawan dan harus selalu dipa kai dilokasi proyek. Pihak Kami akan meyakinkan bahwa seluruh kendaraan yang dig unakan oleh Penyedia dan subpenyedia termasuk peralatan penyedia harus diberi la bel nama dari penyedia atau subpenyedia. 2. 3. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 12

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 2.H PENYIAPAN PERALATAN STANDARD YANG HARUS DISIAPKAN UNTUK K3. Sesuai dengan standard keselamatan kerja, kami menyediakan perlengkapan K3 seper ti diuraikan berikut ini: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Helm safety dengan minimum jumlah Sepatu safety berjumlah minimum Safet y harness berjumlah minimum Sarung tangan berjumlah minimum Rompi safety berjuml ah minimum Ear plug berjumlah minimum Masker berjumlah minimum Kacamata safety b erjumlah minimum Baricade berjumlah minimum Tali pengaman dengan panjang minimum Jaring Pengaman dengan luas minimum Penyiapan papan peringatan dan petunjuk K3 Tempat sampah organic dan non organic berjumlah minimum Tangga scaffolding berju mlah minimum Lampu Trobolight berjumlah minimum APAR (Alat Pemadam Api Ringan) m inimum Jas hujan berjumlah minimum Kotak P3K berjumlah minimum : : : : : : : : : : : : : : : : : : 150 buah 150 buah 24 buah 2700 buah 150 buah 900 buah 2700 bu ah 150 buah 20 roll 233 m 1000 m2 Lump sum (1) 20 buah 2 1 set 10 set 50 setel 6 set Dan lain-lain yang berhubungan dengan K3. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 13

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 14

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 3. PENYIAPAN STANDARD FASILITAS DIKANTOR LAPANGAN 1. SU.3A UMUM Pihak Kami akan menyediakan fasilitas untuk aktifitas yang dilaksanakan di kanto r lapangan seperti : meja, kursi, white board, meja gambar, meja rapat bersama, filing cabinet, rak buku, dll yang merupakan standard penunjang untuk kinerja se lama pelaksanaan konstruksi. 2. SU.3.B. PERSYARATAN Kami menyediakan fasilitas standard ini ke MK Jumlah fasilitas standard minimum yang harus disediakan antara lain : Untuk Pihak Kontraktor dan untuk rapat: - Me ja biro : 8 buah - Kursi lipat : 16 buah - Rak buku : 2 buah - Filing cabinet : 2 buah - Meja rapat : 1 set - White board : 1 buah Untuk MK : - Meja biro - Kurs i lipat - Rak Buku - Filing cabinet - White board : : : : : 4 buah 4 buah 1 buah 1 buah 1 buah 4. PENYIAPAN, PEMELIHARAAN DAN PENGETESAN BAHAN BAHAN DILAPANGAN DAN DILABORATOR IUM 4.A. UMUM 1. Seluruh material dan tata laksana kerja harus sesuai dengan persyaratan-persy aratan standard SNI (Standard Nasional Indonesia) dan standard lain yang umum be rlaku, misal : ACI (American Concrete Institute), American Society of Testing an d Materials (ASTM), AWS (American Welding Society), JIS (Japan International Sta ndard). Apabila bahan-bahan dan tata laksana kerja dipersyaratkan pada Dokumen K ontrak ini mengikuti peraturan dan Standard yang tercantum maka menjadi tanggung jawab Pihak Kami akan untuk menyiapkan bahan-bahan dan tata laksana kerja yang sesuai dengan Standard yang sudah ditentukan dalam Kontrak. Juga menjadi tanggun g jawab Pihak Kami akan apabila dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak ataupun per mintaan tertulis dari MK untuk menyampaikan seluruh bukti-bukti yang dipersyarat kan bahwa bahan-bahan ataupun tata laksana kerja sesuai dengan atau melebihi per syaratan dari standard yang tercantum. Bukti tersebut harus dalam bentuk formuli r dan diajukan secara tertulis kepada MK dan diperlukan juga salinan laporan ser tifikasi pengetesan. 2. 3. 4.B. STANDARISASI Pihak Kami akan selalu menyediakan di kantor lapangannya paling tidak satu (1) s alinan untuk setiap Standard dan Peraturan yang mengacu kepada Dokumen Kontrak, disyahkan sesuai dengan Kontrak dan hal penting lainnya untuk pelaksanaan pekerj aan dan selalu sedia sebagai referensi oleh MK bila diperlukan.. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 15

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 4.C. INSPEKSI, PENGUJIAN DAN PENGETESAN BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN 1. Bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan harus diperiksa, diuji dan di t es sebagaimana yang tercantum dalam kontrak. Untuk mempersingkat waktu pemeriksa an, pengujian dan pengetesan maka Pihak Kami akan mengajukan kepada MK dua salin an seluruh pemesanan bahan termasuk gambar-gambar dan informasi lainnya yang men cakup bahan dan alat yang akan digunakan atau mengajukan bukti lainnya melalui s urat, email atau facsimile. Pemeriksaan, pengujian dan pengetesan bahanbahan dan alat tersebut tidak serta merta membebaskan tanggung jawab kontraktor untuk men yediakan material dan alat yang memenuhi persyaratan sesuai kontrak. Seluruh pen gujian dan pengetesan harus dilaksanakan oleh Pihak Kami akan dan disaksikan ole h MK, sesuai dengan standardisasi dan persyaratan. Pengujian dan pengetesan dila ksanakan dilapangan dimana diperlukan. Pengujian dan pengetesan yang dilaksanaka n di luar lokasi pekerjaan dilakukan dilaboratorium yang disetujui oleh MK. MK m empunyai hak untuk menolak setiap bahan atau alat yang tidak sesuai dengan persy aratan yang ada di kontrak. Pihak Kami akan tidak berhak untuk memperoleh tambah an pembayaran atau perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaan berkenaan den gan penolakan bahan atau alat yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ada diko ntrak atau karena tertundanya waktu karena pelaksanaan ulang pengujian dan penge tesan. Pihak Kami akan menyiapkan bahan-bahan yang akan di test dan bersedia mem bantu dan bekerjasama guna memberikan izin pelaksanaan pengetesan ditempat kerja dilapangan termasuk juga menghentikan pekerjaan untuk keperluan pengetesan. Pih ak Kami akan menyerahkan satu (1) asli dan satu (1) salinan untuk setiap hasil l aporan pengetesan dan catatancatatan lainnya untuk pekerjaan Sipil, arsitektur d an M&E dengan format yan g disetujui oleh MK dalam waktu 7 hari setelah selesain ya pengetesan 2. 3. 4. 5. 4.D. PENGETESAN DI LABORATORIUM DAN LAPANGAN 1. 2. 3. Pihak Kami akan melaksanakan pengetesan lapangan untuk seluruh pekerjaa n Sipil, Arsitektur dan M&E sesuai dengan yang disyaratkan dalam kontrak . Untuk pengetesan-pengetesan tersebut Pihak Kami akan boleh menyiapkan alat-alat labor atorium sendiri ataupun dari laboratorium dan alat pihak ketiga yang sudah diset ujui oleh MK. Pihak Kami akan mengajukan kepada MK bukti bahwa alat alat pengete san yang digunakan sudah dikalibrasi dengan benar sebelum dilakukannya pengetesa n baik itu dilaboratorium sendiri atau laboratorium pihak ketiga yang sudah dise tujui MK. Selama pelaksanaan konstruksi Pihak Kami akan tetap harus mempertahank an alat instrument tersebut terkalibrasi dari badan sertifikasi resmi. Informasi kalibrasi tersebut harus dimasukkan oleh Pihak Kami akan dalam Sistem QA&QC Pih ak Kami akan. Pihak Kami akan menyiapkan skedul pengetesan lapangan dan laborato rium dengan mempertimbangkan dan mengkorelasikan juga Skedul Pelaksanaan dan Kem ajuan pekerjaan dan mengajukannya kepada MK untuk dikaji. Dalam pengetesan Pihak Kami akan mengikuti prosedur QA&QC yang sudah disetujui guna meyakinkan bahwa b ahan-bahan dan alat sudah sesuai dengan persyaratanpersyaratan MK dan hal-hal la in yang tercantum dalam Kontrak. MK berhak menyaksikan pengetesan yang dilakukan oleh Pihak Kami akan guna keperluan pengendalian mutu pekerjaan dan sebagai bag ian dari audit system QA&QC Pihak Kami akan. Alat pengetesan laboratorium atau l apangan harus setiap saat disiapkan dan dapat diakses oleh MK. Setiap kesaksian pengetesan dari MK bukan berarti Pihak Kami akan lepas dari kewajiban yang terca

ntum dalam Kontrak. Pihak Kami akan menunjukkan lokasi-lokasi pengetesan termasu k juga pengetesan yang diarahkan oleh MK dan memasukkan hal tersebut dalam lapor an pengetesan. 4. 5. 6. 7. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 16

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 8. Satu asli dan satu salinan dari masing-masing laporan pengetesan dan catatan-cat atan lainnya sesuai dengan yang ada dalam Dokumen Kontrak sesuai format yang dis etujui oleh MK akan diajukan ke MK sesegera mungkin dalam waktu maksimum 3 hari. 4.E. JAMINAN MUTU PEKERJAAN 1. Faham dengan Standard-standard dan Peraturan. Dalam pengadaan bahan-bahan yan g ada di item pekerjaan adalah tanggung jawab Pihak Kami akan untuk memverifikas i persyaratan-persyaratan secara rinci dalam standard dan peraturan guna meyakin i bahwa bahan-bahan yang disiapkan sudah memenuhi atau melampaui standard dan pe raturan yang berlaku. Penolakan atas item pekerjaan yang tidak sesuai standard M K mempunyai hak untuk menolak item pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan min imum yang ada. 2. 3. 5. SURVEY DAN PENGUKURAN 5.A TITIK KONTROL SURVEY 1. Penggunaan titik control survey untuk elevasi dan sudut dilapangan untuk memu lai pekerjaan nantinya akan ditentukan oleh MK. Pembuatan BM dan referensi nanti nya akan dilakukan oleh Pihak Kami akan setelah disetujui oleh MK 2. Setiap titi k control survey yang rusak akibat dari Pihak Kami akan atau Subpenyedia harus d iganti oleh Pihak Kami akan dengan biaya sendiri. Titik kontrol yang diperbaiki akan diperiksa oleh MK atas biaya Pihak Kami akan. Pihak Kami akan boleh membuat titik kontrol sementara, akan tetapi masing-masing titik ditempatkan dilokasi y ang mantap dan aman dari gangguan pelaksanaan pekerjaan Pihak Kami akan atau Sub penyedia. Setiap titik bantu harus secara akurat berhubungan dengan titik contro l survey yang permanen. Masing-masing titik control survey termasuk yang sementa ra harus secara rutin diperiksa oleh Pihak Kami akan selama pelaksanaan konstruk si guna meyakinkan bahwa titik-titik tersebut tidak rusak atau bergeser. 2. 3. 5.B. SURVEY LAPANGAN 1. 2. Pihak Kami akan secara bersamaan atau segera setelah memulai setting out m elakukan pengukuran dan menyiapkan profil potongan melintang dan memanjang dari kondisi lapangan yang ada (0%)sesuai dengan instruksi dari MK untuk persiapan Ga mbar-gambar Konstruksi ataupun untuk setting out struktur. Hasil pengukuran akan diajukan ke MK untuk kaji ulang dan persetujuan.. 5.C. PEMATOKAN (STAKING OUT) PEKERJAAN KONSTRUKSI 1. 1. 2. Pihak Kami akan bertanggung jawab untuk menentukan patok untuk pengukur an dan harus menyiapkan tenaga surveyor yang berpengalaman dan cakap dalam peker jaan tersebut yang disetujui oleh MK. Pihak Kami akan dalam penawarannya harus m emasukkan semua bahan-bahan, buruh dan alat survey termasuk juga patok-patok, te mplate dan lain-lain yang dibutuhkan penyedia dalam melaksanakan setting out set iap pekerjaan yang dilaksanakan. Pihak Kami akan menggunakan alat survey yang me mpunyai keakuratan yang baik guna menetapkan titik survey yang benar dan untuk k ontrol atas hasil pengukuran nantinya. Apabila pada saat pengukuran selama masa konstruksi terdapat kesalahan atas posisi bangunan, elevasi, dimensi dll, maka P ihak Kami akan atas instruksi MK harus memperbaiki kesalahan tersebut atas biaya penyedia sendiri sampai MK menerima hasil pengukuran dimaksud 3.

5.D. DATA SURVEY DAN PERHITUNGAN Pihak Kami akan menyerahkan seluruh data survey, informasi, perhitungan, hasil-h asil dan catatan-catatan lain kepada MK segera setelah dokumen dimaksud siap dis erahkan. 5.E. SURVEY UNTUK PENGUKURAN VOLUME PEKERJAAN 1. Apabila Pembayaran Bulanan berdasarkan persentase pekerjaan aktual terhadap t otal kuantitas pekerjaan, maka penyedia harus mengukur volume/kuantitas pekerjaa n dimaksud yang dilaksanakan pada bulan PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 17

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 2. bersangkutan dengan teknik pengukuran alat survey kecuali jika pengukuran volume pekerjaan bisa langsung dilakukan berdasarkan gambar-gambar yang sudah disetuju i. Pengukuran volume pekerjaan dengan alat survey hanya bisa dilakukan dengan di saksikan oleh MK. Pihak Kami akan memberitahukan MK dalam waktu 24 jam sebelum p elaksanaan pengukuran tersebut. 6. MOBILISASI DAN BIAYA TIDAK LANGSUNG PERSONIL (INDIRECT COST) 6.A UMUM Mobilisasi dimaksudkan disini adalah transportasi dari tempat asal ke lokasi pek erjaan untuk peralatan penyedia, personil inti dan staff lainnya berdasarkan jad wal. Apabila mobilisasi alat dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat peny edia sudah lengkap dan dapat beroperasi, maka penyedia harus mengajukan dokument asi yang diperlukan ke MK untuk persetujuan dan sertifikasi pembayaran. Jadwal dan pemberitahuan transportasi alat Bersamaan dengan pengajuan skedul pelaksanaan dan rencana kerja penyedia harus m enyerahkan ke MK rencana mobilisasi alat ke lokasi pekerjaan. Pihak Kami akan te rus memberitahukan MK untuk kedatangan alat, dan bahan-bahan penyedia dilapangan . 1. Biaya tidak langsung personil . Pihak Kami akan memasukkan semua biaya tida k langsung personil Pihak Kami akan, seperti : mobilisasi, gaji, biaya cuti, Jam sostek, THR dan bonus personil. 2. Pihak Kami akan menyiapkan jumlah personil mi nimum seperti berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. 1 orang Construction Manager 1 orang Site Engineer (untuk penyiapan gambar konstruksi, gambar kerja, QA&QC, dll) 1 Orang Safety Officer dan 1 orang safety man 1 orang sekretaris/ad ministrasi 3 Orang supervisor (Untuk pekerjaan sipil dan gedung) 1 Orang drafter 2 orang surveyor 6 orang security 2 orang warehouse keeper (pengelola gudang) 1 orang Office boy Jamsostek pekerja sesuai peraturan pemerintah untuk seluruh st af inti dan pekerja/buruh dilapangan. Biaya pengamanan eksternal (Social cost) m inimum perbulan 0.09 % dari total nilai pengajuan kontrak. 3. Pihak Kami akan terus memberitahukan MK untuk kedatangan personil. 6.B. RAPAT PRA KONSTRUKSI (PRE CONSTRUCTION MEETING) Dalam waktu 3 atau 7 hari setelah Penandatanganan Kontrak, Pihak Kami akan harus mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri UnMuha /PCC, Manajemen Konstruksi, dan Pihak Kami akan untuk membahas semua hal baik ya ng teknis maupun yang non teknis dalam proyek ini. 7. DEMOBILISASI 7.A. UMUM Demobilisasi mencakup pemulangan peralatan penyedia dan personil inti serta staf f lainnya dari lokasi pekerjaan . Apabila demobilisasi alat dan personil yang ad a dalam daftar yang dibuat penyedia sudah dipulangkan dari lokasi PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 18

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 pekerjaan, maka penyedia harus mengajukan dokumentasi yang diperlukan ke MK untu k persetujuan dan sertifikasi pembayaran. 8. PAGAR SEMENTARA DAN AKSES JALAN ANGKUTAN SEMENTARA 8.A. PAGAR SEMENTARA a. Pihak Kami akan membangun pagar sementara disekeliling areal proyek guna menc egah gangguan aktivitas konstruksi terhadap kegiatan perkuliahan. Taksiran panja ng keliling pagar yang dibangun sekitar 387 m dengan tinggi pagar 2 m. Pagar terbu at dari seng gelombang dengan tiang dolken dan gelagar kayu dan dicat. Pondasi t iang terbuat dari beton dan berjarak sekitar 2m antar tiang. Pintu depan harus di buat gerbang yang mudah dibuka tutup. Menjadi tanggung jawab kami untuk melaksan akan pemeliharaan pagar sementara selama pelaksanaan konstruksi. Pagar sementara harus diperbaiki apabila terjadi kerusakan b. 8.B. JALAN AKSES SEMENTARA a. Pihak Kami akan membangun jalan akses sementara ke lokasi pekerjaan termasuk drainase yang diperlukan. Untuk 50 m pertama dari tepi jalan masuk kedalam area k ampus, jalan yang ada hanya cukup untuk beberapa kali lintasan truk kapasitas 8 m3 sehingga diperlukan penimbunan kembali lapis pondasi baru setelah beberapa ka li dilalui sedangkan sisa sekitar 95 m berikutnya penyedia harus menyiapkan selai n lapis pondasi juga timbunan. Pihak Kami akan mendesain dan membangun jalan aks es sementara dengan lebar aman yang cukup yang diperuntukkan nantinya dilalui ol eh kendaraan angkut kapasitas 8 10 m3. Seluruh permukaan jalan akses harus dilap isi dengan lapis pondasi aggregate (minimum kelas C) dengan ketebalan yang cukup . Desain jalan akses sementara tersebut diajukan ke MK untuk persetujuannya. b. 8.C. PEMELIHARAAN JALAN AKSES Menjadi tanggung jawab penyedia untuk melaksanakan pemeliharaan jalan dimaksud s elama pelaksanaan konstruksi. Dalam memelihara jalan akses ini penyedia harus me lakukan hal-hal sebagai berikut : a. b. c. d. Menambal lobang jalan dengan mater ial yang sesuai seperti disebutkan dalam klausul 8 A. (2) diatas jika terjadi ke rusakan. Permukaan jalan akan tetap dijaga baik dan dilakukan perataan permukaan setelah selesai ditambal Memelihara struktur sementara jalan akses Menjaga agar jangan ada jatuhan batu besar, pohon, ranting, timbunan yang berlebihan diatas jalan akses sementara. Jika terdapat jatuhan material tersebut akan segera diber sihkan. Menjaga agar drainase samping jalan akses sementara tidak terganggu. SEKSI 2 - PEKERJAAN TANAH 1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan tanah ini akan meliputi antara lain : Pekerjaan g alian Pekerjaan penahan tanah Pemompaan air tanah Pekerjaan drainase sementara ekerjaan urukan Pekerjaan pemadatan tanah Pembuangan material galian 2. PEKERJAA N PERSIAPAN (a) Pihak Kami menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat da n sarana pengangkutan serta peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah . PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 19

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 (b) Pihak Kami terlebih dahulu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah (Geotechni cal Investigation Report) yang telah dilaksanakan di lokasi proyek, sebelum memu lai pekerjaan tanah. Ringkasan Boring Log telah dilampirkan pada Dokumen lelang, sedangkan Laporan lengkapnya bisa diminta pada UnMuha melalui Manajemen Konstru ksi dengan permohonan tertulis. (c) Semua penggalian dan cara pengukuran sesuai ketentuan spesifikasi teknik dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi atau wakiln ya (Pengawas Lapangan). (d) Karena sifat tanah yang berbeda, ada kemungkinan ter jadi perubahan perancangan pada pelaksanaan pekerjaan tanah. Perubahan tersebut dilakukan Pihak Kami dengan persetujuan Manajemen Konstruksi. 3. KEADAAN TANAH P ihak Kami berkewajiban untuk memeriksa keadaan lapangan sebelum mengajukan penaw aran, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan tanah yang ak an digali dan diurug, menaksir galian yang akan dikeluarkan dan tanah urug yang akan dibutuhkan, serta apakah tanah hasil galian akan kiranya memenuhi syarat un tuk dipakai kembali sebagai tanah urug. Perkiraan ini semata-mata menjadi resiko dari penyedia dan tidak akan diadakan pertimbangan-pertimbangan dan penyesuaian . 4. LEVEL LAPANGAN Level lapangan dan titik-titik atau kontur dianggap berlaku pada BM (bench mark) utama. Bilamana Pihak Kami tidak yakin dengan ketepatan dar i peil pengukuran BM utama maka Pihak Kami menyatakan hal ini secara tertulis ke pada Manajemen Konstruksi sebelum penggalian, pengukuran dan pemadatan dimulai.K laim ketidaktepatan peil pengukuran tidak akan dipertimbangkan. 5. GALIAN 5.1. Uraian Umum 1. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi sepe rti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Manajem en Konstruksi, termasuk di dalamnya adalah pekerjaan galian untuk septictank, re servoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar. 2. Gal ian tanah untuk septictank, reservoir, saluranair, pondasi dan galian-galian lai nnya sesuai dengan peil-peil yang tercantum di dalam gambar. 3. Semua bekas-beka s pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan / aspal, akar dan pohon-pohon yang terdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan dibongkar dan dibuang. Bekasbekas pipa saluran yang tidak terpakai disumbat. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran. 4. Galian tanah untuk pondasi, khususnya pile cap, dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar rencana. Dalam nya semua galian sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dari Manajemen Ko nstruksi sebelumnya. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaa n bersih dan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug sesuai gambar. 5. Pih ak Kami melaporkan hasil pekerjaan penggalian tanah yang telah selesai, dan menu rut pendapatnya sudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi, khususnya pile c ap, kepada Manajemen Konstruksi untuk dimintakan persetujuannya. Semua pekerjaan yang dilaksanakan tanpa persetujuan Manajemen Konstruksi, dapat mengakibatkan d ibongkarnya kembali pekerjaan tersebut. Pekerjaan pembongkaran dan pemasangan ke mbali pondasi atau pile cap adalah menjadi tanggung jawab Pihak Kami. 6. Penggal ian dilakukan pada bagian-bagian yang lebih tinggi dari elevasi tanah yang diren canakan untuk ketinggian dasar struktur dan dasar pondasi, dan bila ada juga unt uk parit pipa serta saluran drainase. Hasilhasil galian diangkut ke tempat-tempa t dimana diperlukan pengurugan, bila memang memenuhi syarat sebagai tanah urug, atau ke tempat lain yang disetujui Manajemen Konstruksi. Dalam hal ini Pihak Kam i hendaknya menyediakan satu tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi untuk me nampung tanah hasil galian, yang setelah mencapai jumlah tertentu, segera dising kirkan ke tempat lain yang ditunjuk oleh Manajemen Konstruksi. 7. Galian tanah b aru bisa dimulai setelah pemasangan patok atau bouwplank disetujui Manajemen Kon struksi. 8. Penggalian sesuai dengan garis dan elevasi yang telah tertera pada g ambar rencana. 9. Kemiringan sisi galian membentuk sudut kemiringan yang aman de ngan memperhatikan stabilitas kemiringan lereng untuk jenis tanah di lokasi kerj a. Untuk penentuan sudut kemiringannya, disamping perlu mempelajari Laporan Peny

elidikan Tanah terdahulu, juga perlu meninjau karakteristik visual lapisan tanah yang dijumpai di lokasi kerja. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 20

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 10. Pihak Kami menjaga pengaruh-pengaruh luar kepada lubang galian seperti air t anah, hujan, air permukaan, kelongsoran, lumpur yang masuk, maupun juga benda-be nda lain yang tidak diinginkan. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan d alam biaya penawaran. 11. Jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat hal-h al tersebut di atas, maka penyedia bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan tersebut dan memperbaikinya kembali sesuai dengan instruksi Manajemen Konstruks i. 12. Untuk galian-galian yang memotong saluran-saluran di bawah tanah, baik it u berupa kabel listrik, telekomunikasi, saluran air dan sebagainya, maka Pihak K ami bertanggung jawab penuh agar tidak terjadi gangguan/kerusakan pada saluran-s aluran tersebut, untuk kemudian segera melapor kepada Manajemen Konstruksi, dan bila diperlukan, memindahkannya ke tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi. 1 3. Penyimpanan/pembuangan tanah galian tidak boleh mengganggu kedudukan patok-pa tok/bouwplank, atau bagian-bagian yang tidak diperbolehkan terganggu kedudukanny a. 5.1.2 Kedalaman galian Kedalaman galian dilaksanakan sesuai dengan yang ditun jukkan dalam gambar rencana. Namun demikian, bila diperlukan, atau bila diperint ahkan oleh Manajemen Konstruksi, lubang galian digali lebih dalam sampai kedalam an yang diperlukan/ ditentukan, dan sampai didapat dasar galian yang bersih. Set elah galian selesai, permukaan tanah diratakan, dibasahi seperlunya dan dipadatk an dengan baik. Penggalian tanah untuk pondasi dan pile cap 1. Penggalian dilaku kan sesuai dengan kebutuhan lebar lantai kerja pondasi atau pile cap, dimana ler eng tanah disebelah kiri-kanan galian dimiringkan keluar arah pondasi atau pile cap, dengan sudut kemiringan yang aman dan stabil sehingga tidak menimbulkan ker untuhan. 2. Untuk pekerjaan penggalian tanah yang cukup luas dan dalam, serta bi la lokasinya memungkinkan, maka dipertimbangkan penggunaan alat berat dengan kap asitas yang sesuai. 3. Kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, dasar dari galian datar (waterpass). Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu, kotora n-kotoran dan bagian-bagian tanah yang berongga (tidak padat), maka bagian itu d ikeluarkan seluruhnya, dan lubang yang terjadi diisi dengan pasir. 4. Setiap kel ebihan galian di bawah permukaan yang telah ditentukan diurug kembali sampai per mukaan semula (yang direncanakan) dengan pasir , untuk mencegah turunnya struktu r atas yang akan dikerjakan. Pekerjaan pengurugan kembali tersebut dilaksanakan dengan biaya Pihak Kami. 5. Penggalian lapisan 15 cm terakhir dari dasar pondasi dilakukan dengan tangan, tidak diperbolehkan menggunakan alat-alat berat, agar bisa didapatkan dasar galian yang rata dan bersih. 6. Air yang tergenang di lapa ngan atau galian yang ditimbulkan oleh mata air, hujan, kebocoran pipa-pipa, ata u sebab-sebab lainnya selama pelaksanaan pekerjaan, dikeringkan dan dipompa kelu ar atas biaya Pihak Kami, dimana hal ini sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan pekerjaan. 7. Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka Pihak Kami membuat turap penahan tanah atau sheet pile atas biaya Pihak Kami. H al ini juga sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan galian di dalam penawaran. Penggalian batuan dan batuan besar Batu-batu besar yang dijumpai pad a waktu pengisian dikeluarkan atas biaya Pihak Kami. Hal ini sudah diperhitungka n dan termasuk dalam harga satuan galian. 5.1.3 5.1.4 6. PENGAWASAN PENGGALIAN Semua galian diperiksa terlebih dulu oleh Manajemen Konstr uksi sebelum lapisan lantai kerja, pembesian, dan elemen-elemen lain dipasang. B ila dipadatkan keadaan kurang memuaskan atau ternyata peil galian yang tercantum dalam galian belum mencapai kedalaman yang disyaratkan, maka Pihak Kami mendapa t ijin Manajemen Konstruksi sebelum galian selanjutnya dilaksanakan. PENYIMPANGA

N-PENYIMPANGAN PADA GALIAN Semua penyimpangan-penyimpangan penggalian akan diuku r dari waktu ke waktu, dicatat, dan untuk selanjutnya disahkan oleh Manajemen Ko nstruksi. Pihak Kami tidak boleh menutup kembali galian tersebut sebelum penguku ran disetujui. LANTAI KERJA 7. 8. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 21

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 Apabila konstruksi beton bertulang akan langsung terletak di atas tanah, maka di bawahnya dibuat lantai kerja yang rata. Sebelum lantai kerja ini dibuat, maka se mua lapisan tanah di bawahnya akan dipadatkan dan diratakan dengan baik, serta k emudian dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar. Lap isan pasir ini juga selanjutnya dipadatkan sesuai dengan prosedur pemadatan, sam pai didapatkan permukaan yang padat dan rata, hal mana diperiksa dan disetujui o leh Manajemen Konstruksi. Untuk memadatkan tanah digunakan alat pemadat tanah ya ng disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-12 5 menurut N1-2, atau setara dengan fc 10 Mpa menurut SKSNI-T151991, kecuali bila disebutkan lain dalam spesifikasi ini. Tebal dan peil lantai kerja sesuai dengan gambar. Jika tidak dinyatakan secara khusus dalam gambar, maka tebal lantai ker ja diambil setebal 10 cm. 9. PENGURUGAN TANAH Material yang digunakan untuk subgrade memenuhi standar spesifikasi AASHTO-M.57-64 dan diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Material yang di pakai untuk timbunan atau sub-grade memenuhi syarat pemadatan tanah untuk mencap ai 95% dari berat jenis kering maksimum (maximum dry density) menurut AASHTO-T.9 9. Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan , maka penyedia mendatangkan tanah urug yang baik dan cukup jumlahnya serta mend apatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi. Pengurugan tanah dibentuk sesuai dengan peil ketinggian, kemiringan dan ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi. Untuk me ndapatkan hasil pemadatan yang baik, tanah urug ditempatkan dalam lapisan-lapisa n setebal maksimum 20 cm dan dipadatkan sebaik baiknya dengan penambahan air sec ukupnya sehingga didapat pemadatan yang optimum. Bila permukaan tanah akhir akan dibuat miring, maka kemiringan tanah diselesaikan secara rata atau bertangga se bagaimana diminta oleh Manajemen Konstruksi. Alat berat tidak boleh digunakan di tempat-tempat yang oleh Manajemen Konstruksi. dianggap berbahaya atau dengan ja rak yang kurang dari 45 cm terhadap saluran, batas-batas atau pekerjaan lain yan g mungkin bisa menjadi rusak oleh karenanya. Pengurugan kembali dari pondasi ata u pile cap dilaksanakan dengan memadatkan tanah urug dalam lapisanlapisan seteba l maksimum 20 cm. Pengurugan ini tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi. 10. URUGAN PASIR Urugan pasir dilakukan di bawah semua pondasi, pile cap, atau lantai yang berhubungan langsung dengan tana h, dengan ketebalan sesuai gambar, termasuk lantai rabat beton. Urugan pasir dis iram air kemudian ditumbuk hingga padat. Bahan urugan pasir bersih, dan disetuju i oleh Manajemen Konstruksi. 11. TEMPAT PEMBUANGAN MATERIAL Tempat pembuangan ma terial hasil galian, sampah atau bongkaran menjadi tanggung jawab Pihak Kami. Pi hak Kami menjaga tempat pembuangan material agar tidak merusak lingkungan. Timbu nan tanah bekas galian dibuat dan diatur sedemikian rupa sehingga aman dari terj adinya longsoran. 12. PEMOMPAAN AIR TANAH (DEWATERING) Penggalian tanah dikerjak an dalam keadaan kering. Bila karena adanya hujan, air permukaan lingkungan, air tanah atau mata air sehingga lokasi pekerjaan atau galian menjadi tergenang, ma ka Pihak Kami bertanggung jawab untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah ya ng sudah dimasukkan dalam biaya penawaran lelang. Pemompaan dapat dikerjakan den gan memompa secara langsung, atau cara-cara lain yang disetujui Manajemen Konstr uksi. BAB 2. PEKERJAAN PONDASI 1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan pondasi ini akan meliputi semua pengadaan tenaga kerja dan bahan-bahan material untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut, termasuk pe ngadaan dan pelaksanaan tiang pancang, pembuangan pile cap, serta pondasi PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 22

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 dangkal/telapak bila diminta dalam gambar, dan semua pekerjaan lainnya yang berh ubungan dengan pelaksanaan pondasi, sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar. 2. JENIS PONDASI Sesuai dengan kondisi tanah di lokasi pekerjaan, tiang pancang mini akan dipakai sebagai elemen pondasi utama bangunan ruang kelas. Untuk itu t elah dipilih penggunaan tiang beton pracetak mini, seperti ditunjukkan dalam gam bar. Untuk pondasi penunjang, bila ditunjukkan dalam gambar, akan digunakan pond asi dangkal/telapak beton untuk mendukung beban-beban yang ringan. 3. PEKERJAAN TIANG PANCANG (a) Uraian umum 1. Lingkup pekerjaan Lingkup pekerjaan yang akan k ami kerjakan adalah : Menyediakan semua bahan-bahan, tenaga kerja, perlengkapan kerja dan peralatan, serta melaksanakan semua pekerjaan sehubungan dengan pengad aan tiang pancang beton pracetak mini, dan pelaksanaan pemancangan. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini tidak akan diterima oleh Manajemen Kons truksi, dan dengan demikian diulang dengan biaya sepenuhnya dari Pihak Kami. 2. Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang mini beton pracetak memerlukan ketepatan, ke telitian dan pengetahuan pelaksanaan yang cukup tinggi. Karenanya, Pihak Kami ma mpu menyediakan peralatan yang baik, lengkap dan pekerja-pekerja/pengawas-pengaw as ahli yang terampil dan berpengalaman. 3. Sebelum pemesanan tiang pancang dila kukan, Pihak Kami memberi tahu Manajemen Konstruksi minimal satu minggu sebelumn ya, untuk mendapatkan persetujuannya. (b) Mutu bahan Untuk pondasi utama banguna n ruang kelas, dipakai tiang pancang mini beton pracetak berpenampang bujur sang kar dengan sisi luar 200 mm kelas A seperti produksi Wijaya Karya atau setara ya ng disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Di bawah ini adalah spesifikasi tiang pa ncang : Sisi : 200 mm x 200 mm Mutu beton : minimal dengan kuat tekan silinder f c = 40 MPa, artinya mempunyai kuat tekan hancur karakteristik sebesar 40 MPa pada benda uji silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat tekan tersebut di atas adalah lebih kurang setara dengan mutu beton K-500 pada NI-2, yaitu kuat tekan hancur karakteristik sebesar 500 kg/cm2 pada b enda uji kubus dengan sisi 150 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat tekan karakteri stik adalah kuat tekan beton yang sudah memperhitungkan adanya deviasi secara st atistik pada sejumlah benda uji beton, baik itu silinder maupun kubus. Spesifika si teknis : Sesuai dengan ACI 543R-74 atau JIS A. 5335. (c) Pelaksanaan pemancan gan 1. Driving cap Selama pekerjaan pemancangan, kepala tiang dilindungi dengan bantalan pancang (driving cap). 2. Hammer Pemancangan memakai alat pancang winch operated drop hammer atau setara. Untuk pemancangan tiang mini 200 mm x 200 mm di pakai hammer berkapasitas paling tidak 1,8 ton, yang mendapatkan persetujuan dar i Manajemen Konstruksi. Pengikat Selama pekerjaan pemancangan, tiang pancang dii kat sedemikian rupa sehingga tiang tidak dapat bergerak pada arah horizontal. Pe netrasi a. Tiang pancang dipancang sampai kedalaman tanah keras, dengan terus me mantau secara teliti besarnya penetrasi pemancangan sampai mencapai nilai penetr asi akhir (final sets) untuk tiap pukulan seperti yang 3. 4. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 23

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 diminta oleh Manajemen Konstruksi. Untuk keperluan pekerjaan ini, maka pemancang an boleh dihentikan bila dicapai penetrasi pada 10 pukulan terakhir sebesar nila i penetrasi akhir yang diperoleh dari formula dinamik seperti Hiley atau ENR. Ni lai penetrasi akhir hasil perhitungan formula yang akan digunakan untuk pemancan gan tersebut perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Perencana Strukt ur dan Manajemen Konstruksi. b. Untuk tiap tiang yang dipancang, maka grafik kal endering dibuat oleh Pihak Kami, terutama untuk 10 pukulan terakhir, dan selanju tnya segera diserahkan kepada Manajemen Konstruksi untuk dievaluasi kinerja dan daya dukungnya. 5. Tiang pancang tambahan Sesuatu tiang pancang yang rusak pada saat pemancingan atau pengangkatan/pengangkutan, yang mengakibatkan keutuhan/int egritas struktur tiang tidak dapat dipertanggungjawabkan lagi, diganti atau dica but atau dipakai tiang pancang tambahan dengan persetujuan Manajemen Konstruksi tanpa biaya tambahan kepada Pihak Kami. Tiang-tiang pancang tidak boleh menyimpa ng lebih dari 1,25% kemiringan, dan bergeser lebih dari yang dibatasi oleh dafta r berikut ini : Toleransi sendiri Toleransi satu tiang terhadap tiang didekatnya 75 mm 100 mm Paling lambat 5 hari setelah pemancangan selesai, Pihak Kami mengi rimkan data kemiringan dan letak akhir tiang pancang terhadap as struktural yang seperti ditunjukan dalam gambar. Penyambungan a. Apabila diperlukan, penyambung an dilaksanakan sesuai petunjuk dari pembuat tiang (manufacturing). b. Masing-ma sing pasangan (antara yang disambung dan penyambungnya) diberi tanda. c. Sambung an dilakukan dengan las mengikuti AWS Code, dan dikerjakan oleh ahli las bersert ifikat. d. Sambungan diberi cat anti karat/epoxy yang sudah disetujui oleh Manaj emen Konstruksi sebelumnya. Data-data karakteristik dari alat pancang yang akan dipakai berikut proposal prosedur pemancangan termasuk prosedur kalendering dan percobaan pembebanan lengkap (untuk mengantisipasi jika terdapat kasus) dengan c ara interprestasi hasilnya, diberikan kepada Manajemen Konstruksi minimal dua mi nggu sebelum memulai pemancangan. Pemancangan hanya dapat dimulai setelah mendap atkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Data-data pemancangan dari semua tiang p ancang diberikan paling lambat hari berikutnya sesudah hari pemacangan tiang yan g bersangkutan dan data ini disahkan oleh Manajemen Konstruksi. Bila tiang panca ng dicabut, karena kesalahan dalam pemancangan, dan bila tidak dipancang kembali , maka lubang yang ditimbulkan diisi dengan batu-batu koral atau pasir. Pencabut an dilakukan dengan peralatan yang cukup efisien dengan kapasitas yang memadai. Pencabutan dilakukan sedemikian rupa sehingga kerusakan yang terjadi pada pole h ead maupun tanah sekitarnya diusahakan seminimal mungkin. 6. 7. 8. 9. 10. Bagian atas dari semua tiang-tiang yang menonjol (karena tidak dapat dipukul masuk lagi ke dalam tanah) dimana elevasi tinggi puncak tiang (setelah pemancan gan) berada di atas dari yang diminta oleh gambar rencana, dipotong pada level k etinggian 100 mm di atas level ketinggian sisi bawah pile cap. Pemotongan tiang pancang boleh dilakukan setelah tiang tersebut stabil, dan tidak menunjukkan lag i indikasi pergerakan (delayed upward). (d) Panjang tiang dan daya dukung 1. Day a dukung (yang diijinkan) tiang pancang mini beton pracetak 200 mm x 200 mm yang dipakai sebagai pondasi utama bangunan ruang kelas, direncanakan sebesar 52,66 ton. Untuk mencapai daya dukung tersebut, maka pemancangan dilakukan dengan jeni s hammer yang sesuai (seperti disebutkan dalam spesifikasi ini) sampai mencapai nilai penetrasi yang disepakati pada 10 pukulan terakhir. 2. Diperkirakan kedala

man tiang adalah 12 M dari titik 0 struktur. Namun bila melihat pada data penyeli dikan tanah yang tersedia, dimana terlihat kondisi tanah yang agak heterogen, ma ka Pihak Kami dianjurkan untuk secara teliti mengevaluasi panjang tiang yang dib utuhkan pada masing-masing lokasi bangunan. Panjang yang tercantum adalah perkir aan. Apabila dianggap perlu, Pihak Kami dapat melakukan driving test atas biaya sendiri untuk mengetahui panjang tiang secara lebih pasti. Bila sampai terjadi p anjang tiang yang dipancang melebihi apa yang sudah diperkirakan, maka dalam hal apapun Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi tidak akan menanggapi tuntutan (claim ) baik penyesuaian harga maupun waktu pelaksanaan pekerjaan dalam PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 24

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 Kontrak yang sudah ditetapkan bagi pekerjaan tiang pancang, sebagai akibat keleb ihan panjang tiang tersebut di atas. (e) Percobaan pembebanan tiang pancang 1. P ercobaan pembebanan tiang pancang hanya dilakukan jika terjadi keraguan terhadap daya dukung tiang pancang berdasarkan kondisi seluruh tiang pancang setelah pem ancangan; dan nilai kalendering dari seluruh tiang pancang. 2. Percobaan beban v ertical tekan secara statik akan dilaksanakan setelah dilakukan pemancangan tian g sesuai lokasi dalam gambar. Posisi tiang percobaan akan ditentukan kemudian ol eh Manajemen Konstruksi/Konsultan Perencana Struktur berdasarkan hasil pemancang an. Besarnya beban uji akan diambil sampai dengan sebesar 150% beban rencana (De sign Load) untuk percobaan yang dilakukan pada tiang yang dipakai (working plane ), dan 200% beban rencana untuk percobaan yang dilakukan pada tiang yang tidak d ipakai (tiang percobaan atau test pile). Bila tidak diinstruksikan lain oleh Man ajemen Konstruksi, maka percobaan pembebanan mengikuti prosedur ASTM-D.1143. Seb elum percobaan pembebanan dilaksanakan, Pihak Kami menyerahkan usulan teknik sec ara rinci yang meliputi prosedur percobaan pembebanan, letak dan dimensi balok p enahan beban, cara pemasangan alat pengukur penurunan dan sebagainya, untuk memp eroleh persetujuan Manajemen Konstruksi. Dalam hal percobaan akan menggunakan si stem angkur pada tiang pancang sebagai penahan beban, maka working pile tidak bo leh dipergunakan sebagai anchor pile. Usulan ini sudah diserahkan minimal dua mi nggu sebelum uji pembebanan dilaksanakan. Dalam hal digunakan sistem tiang angku r, maka jumlah tiang angkur harus mencukupi untuk mencegah terjadinya pergerakan yang berlebihan pada tiang angkur. Semua peralatan pengukuran dilindungi dari p anas matahari. Jarak antara penyangga alat pengukur penurunan dengan tiang angku r ataupun tiang percobaan diambil minimum sebesar 2.50 meter. Jumlah percobaan b eban statik yang akan dilakukan adalah 2 buah (1 buah untuk pembebanan pada work ing pile, dan 1 buah pada test pile, atau bila dijumpai kesulitan pengadaan tian g angkur disekitar working pile, maka atas persetujuan Manajemen Konstruksi , 2 buah keseluruhannya bisa dilakukan pada test piles, yang lokasinya akan ditentuk an kemudian berdasarkan hasil pemancangan tiang. Disamping dilakukan percobaan p embebanan statik konvensional, maka untuk alternatif pengujian jika disetujui Ko nsultan Perencana Struktur dan Manajemen Konstruksi, dapat dilakukan 8 (delapan) buah uji pembebanan dinamik pada 8 buah tiang yang dipilih, dengan cara PDA (Pi le Driving Analysis) atau SST (Seismic Shock Test). Cara mana yang dipakai menda patkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Untuk itu usulan pengujian beserta semu a prosedur lengkapnya, baik dengan cara PDA maupun SST, sudah disampaikan kepada Manajemen Konstruksi minimal dua minggu sebelum uji pembebanan akan dilaksanaka n. Lokasi pengujian akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil pemancangan tiang . Dalam hal percobaan beban tidak memenuhi kriteria keamanan yang ditentukan unt uk daya dukung tiang, Pihak Kami berkewajiban untuk mengulangi percobaan beban p ada tiang yang dicurigai yang lain atas biaya sendiri. Disamping itu, Pihak Kami berkewajiban menambah tiang pada kelompok tiang dimana terjadi kegagalan kriter ia keamanan pada percobaan beban. Pihak Kami diwajibkan mencatat semua kejadian pada saat dilakukan percobaan pembebanan. Sehubungan percobaan beban hanya dilak sanakan pada beberapa tiang, Pihak Kami tetap bertanggung jawab dan menjamin sem ua tiang memenuhi syarat toleransi daya dukung yang ditentukan. Dapat dipenuhiny a beberapa tiang tidak melepaskan Pihak Kami dari tanggung jawab atas keseluruha n pekerjaan pondasi. 3. 4. 5. 6.

7. 8. 9. (f) Prosedur dan peralatan uji beban statik 1. Acuan prosedur Yang dimaksud deng an prosedur disini ialah prosedur pengujian beban statik tiang tunggal vertikal untuk menentukan hubungan antara beban vertikal dengan penurunan tiang (diukur d ari kepala tiang). Prosedur pengujian dan peralatan yang digunakan untuk percoba an pembebanan mengikuti prosedur ASTM-D.1143 dengan cara pembebanan Standard Load ing Procedure. Percobaan pembebanan tiang pancang hanya PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 25

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 dilakukan jika terjadi keraguan terhadap daya dukung tiang pancang berdasarkan k ondisi seluruh tiang pancang setelah pemancangan; dan nilai kalendering dari sel uruh tiang pancang. 2. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk percobaan ini a dalah : a. Hydraulic Jack. b. Balok penahan beban dan sistem penyangga alat peng ukur penurunan. c. Dial gauge yang sudah dikalibrasi dan dibuktikan dengan serti fikat, dengan tingkat ketelitian pengukuran 0,01 mm (atau 1/100 mm). d. Alat wat erpass untuk mengontrol kemungkinan tercabutnya tiang angkur. e. Peralatan lain yang diperlukan. Alat pembebanan Cara yang digunakan untuk melimpahkan beban ver tikal pada tiang dilakukan sebagai berikut : Beban dilimpahkan pada tiang dengan jalan mengoperasikan hydraulic jack yang ditahan oleh baja profil, dimana balok baja tersebut dihubungkan pada sistem tiang angkur untuk menahan gaya tarik seb agai kontra reaksi. Bila ternyata sulit dipakai sistem angkur karena kapasitas t arik tiang angkur tidak memenuhi syarat, maka dapat diberikan kontra beban berup a blokblok beton di atas balok baja, yang mempunyai berat total yang secara aman bisa menahan beban percobaan. Cara maupun yang dipakai, mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Manajemen Konstruksi. Dial gauge Dial gauge dipasang pada tiang percobaan melalui sistem penyangga bebas. Sistem ini disebut penyangga beb as karena diletakkan sedemikian rupa sehingga pada saat berlangsungnya uji pembe banan, pembacaan dial gauge bebas dari pengaruh (tidak boleh dipengaruhi) penuru nan tiang percobaan maupun gerakan tiang angkur. Dial gauge mempunyai ketelitian pembacaan 0,01 mm. Prosedur pembebanan Prosedur pembebanan mengikuti Standar Loa ding Procedure dari ASTMD. 1143. Beban percobaan diambil sampai satu setengah kal i beban rencana untuk working pile, dan minimum sampai dua kali beban rencana pa da unused pile atau tiang pe-rcobaan. Dengan demikian, beban percobaan diambil s ampai : - 1,5 x 17,8 ton = 27 ton (dibulatkan) untuk working pile, dan - 2,0 x 1 7,8 ton = 36 ton (minimum) untuk unused pile. Laporan Laporan dari percobaan pem bebanan mencantumkan informasi-informasi berikut : a. Kondisi dari tanah pada lo kasi percobaan pembebanan. b. Data-data alat pancang, misalnya berat hammer, ene rgy blow, dan lain-lain. c. Data-data tiang dan driving record termasuk besarnya final driving sets dalam 10 pukulan terakhir. d. Pembacaan dari penurunan tiang dengan interval waktu tertentu setiap penambahan dan pengurangan beban. e. Graf ik yang menggambarkan hasil percobaan pembebanan dalam siklus lengkap, dalam ben tuk kurva waktu-beban-penurunan kepala tiang. f. Catatan mengenai hal-hal yang t idak umum yang terjadi selama proses percobaan pembebanan. Hal-hal lain a. Pengg unaan jack ditempatkan pada tempat yang terlindungi dari sinar matahari, hal ini untuk menghindari oli dari jack tersebut memuai yang dapat mengakibatkan tidak konstannya beban. b. Jika terjadi lendutan dari balok penahan yang cukup besar, maka bila hal ini bisa mempengaruhi posisi penyangga alat pembaca penurunan, pem bacaan penurunan tiang diadakan koreksi. c. Kalibrasi jack serta manometer yang dipakai baru (sesudah dikalibrasi tidak boleh pernah dipakai di proyek lain). 3. 4. 5. 6. 7. (g) Perhitungan volume pekerjaan Bila disepakati dalam Kontrak bahwa prestasi pe kerjaan tiang pancang akan didasarkan pada volume riil yang terlaksana di lapang an (bukan berdasarkan lumpsum), maka volume pekerjaan tiang pancang yang dibayar kan,

PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 26

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 akan dihitung berdasarkan panjang tiang pancang terpasang, yang diperhitungkan d ari level ketinggian tiang sesudah dipotong 4. PEKERJAAN POER ( PILE CAP ) a. Uraian umum 1. Pekerjaan pile cap dilaksanakan setelah selesainya pekerjaan p emancangan, dengan tujuan untuk membuat tiang-tiang bekerja sebagai satu kesatua n dalam menahan bebas dari struktur atas, baik itu vertikal, lateral maupun guli ngan. 2. Pekerjaan pile cap dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam ga mbar rencana. 3. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini tidak akan diterima oleh Manajemen Konstruksi, dan dengan demikian diulang dengan biaya se penuhnya dari Pihak Kami. b. Pekerjaan galian 1. Untuk melaksanakan pile cap den gan ukuran dan level ketinggian yang sesuai dengan permintaan gambar rencana, pe rlu dilakukan penggalian sampai minimal selebar ukuran lantai kerja dan sedalam level dasar lapisan pasir yang diisyaratkan. Dalamnya galian diperiksa dan menda patkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi. 2. Karena keadaan tiang pancang ya ng cukup rapat, maka bila penggalian sulit dilaksanakan dengan menggunakan alatalat berat, penggalian dilakukan dengan tenaga orang. 3. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaan bersih dan cukup padat. Karenanya dalam pe kerjaan penggalian tanah termasuk juga pembuangan segala benda yang ditemukan da lam bentuk apapun yang dapat mengganggu pelaksanakan pekerjaan pile cap. 4. Tana h hasil galian diangkut ke tempat-tempat dimana diperlukan pengurukan, bila mema ng memenuhi syarat sebagai tanah uruk, atau ke tempat lain yang disetujui Manaje men Konstruksi. Dalam hal ini Pihak Kami hendaknya menyediakan satu tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi untuk menampung tanah hasil galian, dimana setela h mencapai jumlah tertentu, segera disingkirkan ke tempat lain yang ditunjuk ole h Manajemen Konstruksi. 5. Pada sisi tepi batas galian, kemiringan galian memben tuk sudut kemiringan yang aman dengan memperhatikan stabilitas kemiringan lereng untuk jenis tanah di lokasi kerja. Untuk penentuan sudut kemiringannya, disampi ng perlu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah terdahulu, juga perlu meninjau k arakteristik visual lapisan permukaan tanah yang dijumpai di lokasi kerja. Namun dalam kondisi apapun, stabilitas dan permukaan galian selama pekerjaan berlangs ung merupakan tanggung jawab dari Pihak Kami, yang memperbaiki semua kelongsoran -kelongsoran bila terjadi. Untuk itu bila dirasa perlu Pihak Kami membuat penyan gga-penyangga penahan selama pekerjaan galian. 6. Pihak Kami menjaga pengaruh-pe ngaruh luar kepada lubang galian seperti air tanah, air permukaan, kelongsoran, lumpur yang masuk, maupun juga benda-benda lain yang tidak diinginkan. Biaya unt uk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran. Jika ada kerusakankerusakan yang terjadi akibat hal-hal tersebut di atas, maka Pihak Kami bertangg ung jawab penuh atas segala kerusakan tersebut dan memperbaikinya kembali sesuai dengan intruksi Manajemen Konstruksi. 7. Bila karena adanya hujan, atau karena tingginya air permukaan lingkungan atau air tanah, atau karena adanya mata air s ehingga lokasi pekerjaan atau galian menjadi tergenang, maka Pihak Kami bertangg ung jawab untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah yagn sudah dimasukkan da lam biaya penawaran lelang. c. Pekerjaan persiapan pembetonan 1. Bagian atas dar i semua tiang-tiang yang menonjol (karena tidak dapat dipukul masuk lagi ke dala m tanah) dimana elevasi tinggi puncak tiang (setelah pemancangan) berada di atas dari yang diminta oleh gambar rencana, dipotong pada level ketinggian 100 mm di atas level ketinggian sisi bawah pile cap. Pemotongan tiang hanya boleh dilakuk an setelah tiang tesebut stabil, dan tidak menunjukkan lagi indikasi pergerakan (delayed upward displacement). 2. Untuk persiapan pembetonan pile cap, maka dasa r galian perlu terlebih dahulu dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyar atkan dalam gambar rencana, dan yang kemudian dipadatkan sesuai prosedur pemadat an. Hasil pelapisan dan pemadatan pasir tersebut diperiksa dan mendapatkan perse tujuan Manajemen Konstruksi. 3. Selanjutnya sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar, dibuat lantai kerja dengan ukuran dan tebal seperti yang disyaratkan da

lam gambar. 4. Lantai kerja dibuat dari beton dengan mutu fc = 10 MPa menurut SKS NI-T15-1991, atau lebih kurang setara dengan K-125 menurut N1-2. Peil akhir lant ai kerja diperiksa kembali terhadap level ketinggian yang disyaratkan dalam gamb ar rencana. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 27

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 d. Pekerjaan beton bertulang 1. Beton bertulang untuk pile cap dilaksanakan deng an standar mutu bahan sebagai berikut : Mutu beton : Minimal dengan kuat tekan s ilinder fc = 22,5 MPa artinya mempunyai kuat tekan hancur karakteristik sebesar 2 2,5 MPa pada benda uji silinder dengan diameter150 mm dan tinggi 300 mm, saat um ur beton 28 hari .Kuat tekan tersebut di atas adalah lebih kurang setera dengan mutu beton K-275 pada NI-2, yaitu kuat tekan hancur karakteristik sebesar 275 kg /cm2 pada benda uji kubus dengan sisi 150 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat teka n karakteristik adalah kuat tekan beton yang sudah memperhitungkan adanya devias i secara statistik pada sejumlah benda uji beton, baik itu silinder maupun kubus . BJTP-30, artinya baja tulangan polos dengan batas elastis atau tegangan leleh sebesar 300 MPa, untuk tulangan kecil dengan diameter lebih kecil dari 13 mm BJT S-40, artinya baja tulangan ulir (deformed) dengan batas elastis atau tegangan l eleh sebesar 400 MPa. Tulangan baja : 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sebelum penyetelan dan pemasangan baja tulangan dimulai, Pihak Kami membuat renc ana kerja pemotongan dan pembengkokan baja tulangan (bar bending schedule), yang sebelumnya diserahkan kepada Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan . Tulangan bebas dari kotoran-kotoran seperti lemak, karet lepas, tanah, serta b ahan-bahan atau kotoran yang bisa mengurangi daya rekatnya. Semua besi beton beb as dan bersih dari karat sesuai dengan ukuran pabrik, bersih pula dari olie, gem uk, cat dan lain sebagainya, atau hal lain yang dapat menyebabkan berkurangnya d aya ikat besi beton terhadap beton. Apabila diinginkan atau dipandang perlu, mak a Manajemen Konstruksi akan memerintahkan untuk menyikat dengan sikat kawat untu k membersihkan besi beton tersebut sebelum dipergunakan. Pembengkokan baja tulan gan dilakukan secara hati-hati dan teliti, sesuai dengan aturan dalam SKSNI. Pem bengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga yang ahli, dengan menggunakan ala t-alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat, patah dan retak-retak p ada batang baja. Acuan dibuat dari bahan yang disetujui oleh Manajemen Konstruks i , seperti kayu dan multiplex/triplex dengan tebal minimum 5 mm, atau bahan lai n yang diinstruksikan oleh Manajemen Konstruksi, serta memenuhi syaratsyarat kek uatan dan daya tahan, serta mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finish ing pada bagian yang berada di atas permukaan tanah (bila ada). Pihak Kami membe rikan contoh dari perhitungan kekuatan bahan yang akan dipakai untuk acuan, untu k disetujui oleh Manajemen Konstruksi . Acuan dipasang sesuai dengan ukuran-ukur an jadi yang ada di dalam gambar dan menjamin bahwa ukuranukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran. Acuan juga dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran. Pema sangan dan penyetelan tulangan baja dilakukan berdasarkan ukuran, bentuk dan pei l yang sesuai dengan gambar rencana, dan sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya. Pemasangan dilakukan dengan menggunakan pengganjal jarak selimut beton (beton decking) untuk mendapatkan tebal selimut seperti yang disyaratkan d alam gambar. Apabila hal tersebut tidak tercantum di dalam gambar atau dalam spe sifikasi, maka dapat digunakan ketentuan peraturan yang berlaku. Adukan beton be

rupa ready mixed concrete dan memenuhi syaratsyarat SKSNI. Di lokasi batching plan t yang disiapkan sebelumnya, Pihak Kami mengadakan/membuat adukan beton menurut komposisi adukan dan proporsi campuran yang baik, dan bertanggung jawab penuh at as kekuatan beton yang disyaratkan. Penggunaan air sedemikian rupa sehingga dapa t menghasilkan beton dengan kinerja yang baik. Sebelum produksi beton, Pihak Kam i diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes) untuk mendapatkan proporsi c ampuran yang menghasilkan beton dengan mutu dan kinerja seperti yang disyaratkan , untuk disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Dalam hal ini adukan percobaan perl u dibuat dalam beberapa proporsi campuran yang berbeda (utama dan pendamping) un tuk mendapatkan campuran yang optimum. Proporsi campuran bahan dasar beton diten tukan sedemikian agar beton yang dihasilkan memberkan kekuatan tekan dan tingkat kelecakan (workability) serta konsistensi yang memungkinkan pengerjaan beton (p enuangan, peralatan dan pemadatan) secara mudah ke dalam acuan dan ke sekitar tula ngan, tanpa menimbulkan kemungkinan segregasi agregat dan terpisahnya air (bleed ing) secara berlebihan. Bila tempat pengadukan beton (batching plant) tidak bera da di lokasi pekerjaan, maka adukan beton secepatnya dibawa ke tempat pengecoran , untuk menghindarkan sudah terjadinya setting di awal atau degradasi mutu beton akibat waktu transportasi yang lama. Dalam hal ini penggunaan alat transportasi pengangkut adukan beton haruslah mendapat persetujuan Manajemen Konstruksi. Sem ua alat pengangkut yang dipergunakan selalu dibersihkan dari sisasisa adukan bet on yang mengeras. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 28

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 9. 10. 11. 12. 13. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat yang akan dicor terlebih dahulu dibersih kan dari segala kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lainlain) dan dibasahi d engan air semen. Sama sekali tidak diperkenankan mengadakan pengecoran beton seb elum besi yang terpasang telah diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi . Pengecoran dilakukan secara berlapis dan kontinyu, atau dengan metode pengecor an yang diusulkan Pihak Kami dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi, dengan mem perhatikan cara atau urutan pengecoran karena volume pengecoran yang cukup besar , agar tidak terjadi cold joint dan juga menghindari kemungkinan degradasi atau kerusakan beton akibat panas hidrasi yang berlebihan. Untuk itu, sebelum pengeco ran dilaksanakan, Pihak Kami menyampaikan usulan prosedur pengecoran yang optimu m kepada Manajemen Konstruksi, dengan memperhatikan semua aspek terutama masalah panas hidrasi pada beton massa seperti tersebut di atas, untuk mendapatkan pers etujuan Manajemen Konstruksi. Dalam segala hal tidak dibenarkan untuk menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang terlampau tinggi sehingga bisa menimbulkan pengendapan agregat, yang dengan demikian akan menurunkan mutu dan kinerja beton. Bila pengecoran dihentikan untuk kemudian dilanjutkan dalam w aktu lebih dari 24 jam, atau bila dipandang perlu oleh Manajemen Konstruksi, mak a permukaan beton lama yang akan disambung terlebih dahulu dibersihkan dan bila perlu dikasarkan dengan menyikat, atau dengan cara lain bila betonnya sudah sang at mengeras, ditambahkan lapisan tipis bonding additive sejenis epoxy resin atau setara, atau minimal disiram dengan air semen dan selanjutnya baru dicor dengan beton baru. Tempat dimana pengecoran akan dihentikan mendapat persetujuan Manaj emen Konstruksi. 14. Agar supaya kualitas beton yang digunakan dapat dikontrol dengan baik sesuai spesifikasi dan standar yang ada, maka selama proses pengecoran, perlu dilakuka n uji slump dan pengambilan contoh benda uji, dengan disaksikan oleh Manajemen K onstruksi. Prosedur uji slump, jumlah dan cara pengambilan contoh benda uji dan contoh cetakannya sesuai dengan SKSNI dan terlebih dahulu mendapat persetujuan d ari Manajemen Konstruksi. Dalam segala hal jumlah benda uji yang diambil tidak k urang dari 30 (tiga puluh) buah untuk pengecoran pile cap, yang harus diambil mi nimal 1 buah benda uji setiap 5 m 3 pengecoran beton untuk volume pengecoran yan g kurang dari 300 m3, atau minimal 1 buah benda uji setiap 10 m3 pengecoran beto n untuk volume pengecoran yang lebih dari 300 m3, dalam bentuk silinder berdiame ter 150 mm dan tinggi 300 mm. 15. Selama proses pengecoran berlangsung, beton di padatkan dengan menggunakan vibrator, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga ti dak merusak acuan maupun posisi tulangan. Pihak Kami menyediakan vibrator dalam jumlah yang cukup untuk menjamin efisiensi pengecoran dan pemadatan tanah adanya penundaan. Jenis vibrator dan ukurannya harus terlebih dahulu mendapatkan perse tujuan Manajemen Konstruksi. Pemadatan beton secara berlebihan sehingga bisa men yebabkan pengendapan agregat, kebocoran acuan dan lain sebagainya, harus dihinda rkan. 16. Setelah selesai pengecoran, beton dilindungi dan dirawat (concrete cur ing) selama berlangsungnya proses pengerasan, terutama terhadap panas matahari, cuaca atau aliran air dan juga pengeringan sebelum waktunya. Bila tidak ditentuk an lain oleh Manajemen Konstruksi, maka semua permukaan beton yang terbuka dijag a tetap basah selama minimal 14 hari, dengan cara menyemprotkan air atau menggen ai dengan air pada permukaan beton tersebut, atau dengan cara lain yang diusulka n Pihak Kami. Metode curing terlebih dahulu diusulkan dan mendapatkan persetujua n Manajemen Konstruksi, sebelum proses pengerasan beton. Juga untuk pengecoran b eton pada waktu cuaca panas, curing dan perlindungan atas beton diperhatikan. Pi hak Kami bertanggung jawab atas retaknya beton karena kelalaian ini. 17. Untuk m

engetahui kualitas mutu beton yang sudah dilaksanakan, maka contoh benda uji bet on diperiksa dengan uji tekan hancur pada umur 3 (tiga) hari, 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari. Proporsi jumlah uji tekan (pada umur beton yang be rbeda) mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Hasil uji tekan segera disa mpaikan kepada Manajemen Konstruksi untuk di evaluasi. 5. PEKERJAAN PONDASI BETON DANGKAL (a) Uraian Umum 1. Bila ditunjukkan dalam gambar atau dalam hal dibutuhkan ponda si dangkal diluar pondasi tiang pancang, maka untuk beban-beban yang ringan, bis a dipakai pondasi beton dangkal berupa pondasi telapak atau jalur. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 29

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 2. 3. Walaupun pondasi tipe ini hanya akan dipakai sebagai pondasi sekunder, namun pel aksanaannya mengikuti sebagaimana yang diminta dalam spesifikasi ini dan gambar yang terkait. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini tidak akan di terima oleh Manajemen Konstruksi, dan dengan demikian diulang dengan biaya sepen uhnya dari Pihak Kami. (b) Pekerjaan galian 1. Untuk pelaksanaan pondasi yang sesuai dengan gambar, per lu dilakukan penggalian sampai minimal selebar ukuran lantai kerja dan sedalam l evel dasar lapisan yang disyaratkan. Dalam galian diperiksa dan mendapatkan pers etujuan dari Manajemen Konstruksi. 2. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaan bersih dan cukup padat. 3. Pihak Kami menjaga pengaruh-pengar uh luar kepada lubang galian, seperti air tanah, hujan, air permukaan, kelongsor an, lumpur yang masuk, maupun juga benda-benda lain yang tidak diinginkan. Bila karena adanya hujan, air permukaan lingkungan, air tanah atau mata air sehingga lokasi pekerjaan atau galian menjadi tergenang, maka Pihak Kami bertanggung jawa b untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah yang sudah harus dimasukkan dala m biaya penawaran lelang. (c) Pekerjaan persiapan pembetonan 1. Untuk persiapan pembetonan pondasi, maka dasar galian perlu terlebih dahulu dilapisi dengan lapi san pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar rencana, dan yang kemudian dipad atkan sesuai prosedur pemadatan. Hasil pelapisan dan pemadatan pasir tersebut di periksa dan mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi. 2. 3. Selanjutnya sesu ai dengan yang ditunjukkan dalam gambar, dibuat lantai kerja dengan ukuran dan t ebal seperti yang disyaratkan dalam gambar. Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-125 menurut NI-2, atau lebih kurang setara dengan fc = 10 MPa menurut SKSNI-T15 -1991. Peil akhir lantai kerja diperiksa kembali terhadap level ketinggian yang disyaratkan dalam gambar rencana. (d) Pekerjaan beton bertulang 1. Bahan beton untuk pondasi dangkal dilaksanakan dengan standar mutu bahan sebagai berikut : Mutu beton : Minimal dengan kuat tek an silinder fc = 20 MPa, artinya mempunyai kuat tekan hancur karakteristik sebesa r 20 MPa pada benda uji silinder dengan diamater 150 mm dan tinggi 300 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat tekan tersebut diatas adalah lebih kurang setara dengan mutu beton K-250, pada NI-2, yaitu kuat tekan hancur karakteristik sebesar 250 kg/cm2 pada benda uji kubus dengan sisi 150 mm, saat umur beton 28 hari. : - BJT P-24, artinya baja tulangan polos dengan batas elastis atau tegangan leleh sebes ar 240 MPa, untuk tulangan kecil dengan diameter lebih kecil dari 13 mm. - BJTS40, artinya baja tulangan ulir (deformed) dengan batas elastis atau tegangan lel eh sebesar 400 MPa, untuk tulangan besar dengan diameter lebih besar atau sama d engan 13 mm. Tulangan baja Tulangan bebas dari kotoran-kotoran seperti lemak, karet lepas, tanah, serta bah an-bahan atau kotoran yang bisa mengurangi daya rekatnya. Semua besi beton bebas dan bersih dari karat sesuai dengan ukuran pabrik, bersih pula dari olie, gemuk , cat dan lain sebagainya, atau hal lain yang dapat menyebabkan berkurangnya day a ikat besi beton terhadap beton. Apabila diinginkan atau dipandang perlu, maka Manajemen Konstruksi akan memerintahkan untuk menyikat dengan sikat kawat untuk membersihkan besi beton tersebut sebelum dipergunakan. 2. 3. Sama sekali tidak d iperkenankan mengadakan pengecoran beton sebelum besi yang terpasang telah diper iksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi Acuan dipasang sesuai dengan ukuran -ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan menjamin bahwa ukuranukuran tersebut t idak akan berubah sebelum dan selama pengecoran. Acuan juga dipasang sedemikian

rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 30

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 4. Pemasangan dan penyetelan tulangan baja dilakukan berdasarkan ukuran, bentuk dan peil yang sesuai dengan gambar rencana. 5. Adukan beton berupa ready mixed concr ete dan memenuhi syaratsyarat SKSNI. Pada batching plant, Pihak Kami harus mengad akan/membuat adukan beton menurut komposisi adukan dan proporsi campuran yang ba ik, dan bertanggung jawab penuh atas kekuatan beton yang diisyaratkan. Penggunaa n air sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan beton dengan kinerja yang baik . 6. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat yang akan dicor terlebih dahulu dib ersihkan dari segala kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) dan diba sahi dengan air semen. 7. Pengecoran dilakukan secara berlapis dan kontinyu, ata u dengan metode pengecoran yang diusulkan Pihak Kami dan disetujui oleh Manajeme n Konstruksi. Dalam segala hal tidak dibenarkan untuk menuangkan adukan dengan m enjatuhkan dari suatu ketinggian yang terlampau tinggi sehingga bisa menimbulkan pengendapan agregat, yang dengan demikian akan menurunkan mutu dan kinerja beto n. 8. Agar supaya kualitas beton yang digunakan dapat dikontrol dengan baik sesu ai spesifikasi dan standar yang ada, maka selama proses pengecoran perlu dilakuk an uji slump dan pengambilan contoh benda uji, dengan disaksikan oleh Manajemen Konstruksi. Jumlah benda uji yang diambil akan ditentukan oleh Manajemen Konstru ksi, sesuai dengan volume pengecoran. Prosedur uji slump, pengambilan contoh ben da uji dan contoh cetakannya sesuai dengan SKSNI dan terlebih dahulu mendapat pe rsetujuan dari Manajemen Konstruksi. 9. Selama proses pengecoran berlangsung, be ton dipadatkan dengan menggunakan vibrator, yang dilakukan sedemikian rupa sehin gga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan. 10. Setelah selesainya pengecora n, beton dilindungi dan dirawat (concrete curing) selama berlangsungnya proses p engerasan, terutama terhadap panas matahari, angin, hujan atau aliran air dan ju ga pengeringan sebelum waktunya. 6. PASANGAN BATU (a) UMUM 1) Uraian a) Pekerjaan meliputi pemasokan semua bahan, penyiapan pondas i dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pasangan batu sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi sep erti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara te rtulis oleh MK. Penerbitan Detil Pelaksanaan Detil pelaksanaan untuk pasangan ba tu yang tidak disertakan dalam Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan diterbi tkankan oleh MK sebelum memulai pelaksanaan. b) (b) BAHAN 1) Batu a) Batu bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu dibentuk untuk menghilang kan bagian yang tipis atau lemah. b) Batu rata, lancip atau lonjong bentuknya da n dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama-sama. c) Terkecuali di perintahkan lain oleh MK, batu memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kuran g dari satu setengah kali lebarnya. 2) Adukan a. Adukan haruslah adukan semen da n pasir yang memenuhi syarat sesuai standard yang berlaku untuk semen dan aggreg ate halus (mengacu pada : Bab 3. Seksi 3a dan 3b Pekerjaan Struktur Beton di spe sifikasi ini).. Campuran adukan berupa 1 bagian semen dan 3 bagian pasir. b. Unt uk permukaan bagian luar dari pasangan batu di areal Ruang Kuliah dan Laboratori um/Perpustakaan permukaan pasangan batu diplester minimum tebal 2 3 cm dan diber i acian sehingga permukaan terlihat mulus dan usahakan tidak mengalami keretakan permukaan. 3) Pengecatan Permukaan pasangan yang sudah diplester agar di beri c at tembok. (c) PELAKSANAAN PASANGAN BATU 1) Persiapan Pondasi

PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 31

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 Pondasi untuk struktur pasangan batu disiapkan sesuai dengan syarat (lihat Seksi .5, Galian). Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada Gambar, dasar po ndasi untuk struktur dinding penahan tegak lurus, atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka dari dinding. 2) Pemasangan Batu Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya dipasang pada pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan digunaka n untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian diberikan untuk menghindarka n pengelompokkan batu yang berukuran sama. Batu dipasang dengan muka yang terpan jang mendatar dan muka yang tampak dipasang sejajar dengan muka dinding dari bat u yang terpasang. Batu ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau memindah kan batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok disediakan untuk mema-sang b atu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelind ingkan atau menggulingkan batu pada pekejaan yang baru dipasang tidak diperkenan kan. 3) Penempatan Adukan Sebelum pemasangan, batu dibersihkan dan dibasahi samp ai merata dan dalam waktu yang cukup sehingga untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus dibasa hi dan selanjutnya landasan dari adukan disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang. Tebal dari landasan adukan pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh ro ngga antara batu yang dipasang terisi penuh. Banyaknya adukan untuk landasan yan g ditempatkan pada suatu waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pa da adukan baru yang belum mengeras. Bilamana batu menjadi longgar atau lepas set elah adukan mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut dibongkar, dan adukanny a dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang baru. 4) Ketent uan Lubang Sulingan dan Delatasi Dinding dari pasangan batu dilengkapi dengan lu bang sulingan. Kecuali ditunjukkan lain pada Gambar atau diperintahkan oleh Dire ksi Pekerjaan, lubang sulingan ditempatkan dengan jarak antara tidak lebih dari 2 m dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan berdiameter 50 mm. Pada struktur panjan g yang menerus seperti dinding penahan tanah, maka delatasi dibentuk untuk panja ng struktur tidak lebih dari 20 m. Delatasi 30 mm lebarnya dan diteruskan sampai seluruh tinggi dinding. Batu yang digunakan untuk pembentukan sambungan dipilih sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi y ang disyaratkan di atas. 5) Pekerjaan Akhir Pasangan Batu a) Sambungan antar bat u pada permukaan dikerjakan hampir rata dengan permukaan pekerjaan, tetapi tidak sampai menutup batu, sebagaimana pekerjaan dilaksanakan. b) Terkecuali disyarat kan lain, permukaan horisontal dari seluruh pasangan batu dikerjakan dengan tamb ahan adukan tahan cuaca setebal 2 cm, dan dikerjakan sampai permukaan tersebut r ata, mempunyai lereng melintang yang dapat menjamin pengaliran air hujan, dan su dut yang dibulatkan. Lapisan tahan cuaca tersebut dimasukkan ke dalam dimensi st ruktur yang disyaratkan. c) Segera setelah batu ditempatkan, dan sewaktu adukan masih baru, seluruh permukaan batu dibersihkan dari bekas adukan. d) Permukaan y ang telah selesai dirawat seperti yang disyaratkan untuk Pekerjaan Beton dalam P asal 7.1.5.(4) dari Spesifikasi ini. e) Bilamana pekerjaan pasangan batu yang di hasilkan cukup kuat, dan dalam waktu yang tidak lebih dini dari 14 hari setelah pekerjaan pasangan selesai dikerjakan, penimbunan kembali dilaksanakan seperti d isyaratkan, atau seperti diperintahkan oleh pihak Manajemen Konstruksi. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 32

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 SEKSI 3. PEKERJAAN STRUKTUR BETON 1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan beton ini akan meliputi semua pengadaan material dan tenaga kerja untuk produksi serta pelaksanaan pekerjaan beton dan beton bert ulang, termasuk uji kekuatan dan perawatannya, yang akan meliputi antara lain : Material pembentukan beton Pengadaan beton Baja tulangan Pekerjaan beton bertula ng Perawatan beton Uji kelayakan dan kekuatan beton 2. PENGADAAN, MUTU DAN KINER JA BETON (a) Semua pekerjaan beton yang termasuk dalam lingkup spesifikasi ini b erupa ready mixed concrete, kecuali bila ditetapkan lain secara khusus dalam spesi fikasi. Semua pekerjaan beton memenuhi syarat-syarat SKSNIT15- 1991. (b) Pihak K ami mengadakan/membuat adukan beton menurut komposisi adukan dan proporsi campur an yang baik, dan bertanggung jawab penuh atas kekuatan beton yang disyaratkan. Penggunaan air sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan beton dengan kinerja yang baik. (c) Sebelum produksi beton, Pada batching plant, Pihak Kami dikan mem buat adukan percobaan (trial mixes) untuk mendapatkan proporsi campuran yang men ghasilkan beton dengan kinerja seperti yang diisyaratkan, untuk disetujui oleh M anajemen Konstruksi. Dalam hal ini adukan percobaan perlu dibuat dalam beberapa proporsi campuran yang berbeda (utama dan pendamping) untuk mendapatkan campuran yang optimum. (d) Proporsi campuran bahan dasar beton ditentukan sedemikian aga r beton yang dihasilkan memberikan kekuatan tekan dan tingkat kelecakan (workabi lity) serta konsistensi yang memungkinkan pengerjaan beton (penuangan, perataan dan pemadatan) secara mudah ke dalam acuan dan ke sekitar tulangan, tanpa menimbul kan kemungkinan segregasi agregat dan terpisahnya air (bleeding) secara berlebih an. (e) Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat yang akan dicor terlebih dahulu dibersihkan dari segala kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) dan d ibasahi dengan air semen. (f) Mutu beton untuk masing-masing elemen struktur ban gunan memenuhi pada umumnya kriteria dibawah ini, kecuali bila ditentukan lain s ecara khusus dalam spesifikasi : Mutu Beton : Minimal dengan kuat tekan silinder fc = 22,5 MPa, artinya mempunyai kuat tekan hancur karakteristik sebesar 22,5 MP a pada benda uji silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, saat umur be ton 28 hari. Kuat tekan tersebut di atas adalah lebih kurang setara dengan mutu beton K-275 pada NI-2, yaitu kuat tekan hancur karakteristik sebesar 275 kg/cm2 pada benda uji kubus dengan sisi 150 mm, saat umur beton 28 hari. Kuat tekan kar akteristik adalah kuat tekan beton yang sudah memperhitungkan adanya deviasi sec ara statistik pada sejumlah benda uji beton, baik itu silinder maupun kubus, ses uai dengan SKSNI-T15-1991, atau NI-2-1971 dalam hal benda uji kubus. BJTP-30, ar tinya baja tulangan polos dengan batas elastis atau tegangan leleh sebesar 300 M Pa, untuk tulangan kecil dengan diameter lebih kecil dari 13 mm BJTS-40, artinya baja tulangan ulir (deformed) dengan batas elastis atau tegangan leleh sebesar 400 MPa. Tulangan baja : 3. BAHAN-BAHAN (a) Semen Portland 1. 2. Semen yang dipakai adalah jenis Porland Cem ent normal tipe-I yang segara dengan tidak ada tanda-tanda prahidrasi (proses pe mbatuan), dan yang memenuhi semua ketentuan dan kriteria standar SII 0013-81 dan Standar Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986, atau ASTM-C150. Semen disimpan di d alam gudang yang kedap air, berventilasi baik, di atas lantai tumpuan setinggi + 30 cm, dengan tumpukan kantong semen tidak melebihi sepuluh lapis. PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 33

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 3. Penyimpanan selalu terpisah untuk setiap pengiriman serta dipakai sesuai urutan pengirimannya. (b) Pasir (agregat halus) 1. 2. 3. Agregat halus atau pasir untuk beton, berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau pasir buatan y ang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu, sesuai dengan ketentuan dan persyara tan dari SII 0052-80 Mutu dan cara uji agregat beton, atau ASTM-C33, dan yang dise tujui oleh Manajemen Konstruksi. Agregat halus terdiri dari butir yang keras dan tajam. Butir-butir agregat bersifat kekal, artinya tidak menjadi lapuk atau han cur oleh pengaruhpengaruh cuaca, seperti terik matahari atau hujan. Agregat halu s tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melaui ayakan 0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5% maka agregat dicuci dulu sebelum dipakai dala m pengadukan, dengan metode pencucian yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Agregat halus terdiri dari butir-butir yang beraneka raqam besarnya dan mempunya i penyebaran gradasi butiran yang baik sesuai dengan standar yang berlaku. Pasir laut tidak dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton. 4. (c) Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) 1. Agregat kasar untuk beton berupa b atu pecah yang diperoleh dari pemecah batu, sesuai dengan ketentuan dan persyara tan dari SII 0052-8- Mutu dan cara uji agregat beton, atau ASTM-C33, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Pada umumnya yang dimaksudkan dengan agregat kasar a dalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm. Sesuai dengan syarat-syarat pe ngawasan mutu agregat untuk berbagai mutu beton, maka agregat kasar memenuhi ket entuan-ketentuan di bawah ini. Ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar tidak melebihi : 3/4 jarak bersih minimum antar batang tulangan atau berkas bat ang tulangan, atau 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau 1 /3 dari tebal plat. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam b esarnya dan mempunyai penyebaran gradasi butiran yang baik sesuai dengan standar yang berlaku. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpo ri. Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya. Agregat kasar tidak mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat k ering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui aya kan 0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 1% maka agregat dicuci dulu sebelum digunakan dalam adukan beton, dengan metode pencucian yang disetujui oleh Manaj emen Konstruksi. Agregat kasar tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat reaktif alkali. 2. 3. 4. (d) Gradasi butiran agregat halus dan kasar susunan butiran agregat halus dan ka sar untuk semua beton struktural diperiksa dengan melakukan analisa ayakan, sesu ai standar yang berlaku. Untuk itu ditetapkan susunan ayakan dengan lubang-luban g persegi, dengan ukuran lubang dalam mm berturut-turut 31,5-16,0-8,0-4,0-2,0-1, 0-0,5-0,25 (ayakan ISO).Kecuali untuk beton yang dipakai pada lantai kerja. (e) Air 1. 2. 3. Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air YANG tidak menga

ndung minyak, asam, alkali, bahanbahan organik atau bahan-bahan lain yang bisa m erusak beton dan/atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air yang lu lus pengujian di laboratorium sebagai air tawar yang dapat diminum. Apabila terd apat keraguan mengenai air dianjurkan untuk mengirimkan contoh air ke lembaga pe meriksaan bahan-bahan yang diakui untuk diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang bisa merusak beton dan/atau baja tulangan. Apabila pemer iksaan contoh air seperti disebutkan diatas tidak dapat dilakukan, maka dalam ha l adanya keragu-raguan mengenai air, diadakan percobaan perbandingan antara teka nan kekuatan mortar (semen dan pasir) dengan memakai air itu dan dengan memakai air minum. Air tersebut dianggap dapat dipakai, apabila kekuatan tekan mortar de ngan menggunakan air itu pada umur 7 dan 28 hari paling sedikit 90% dari kekuata n tekan mortar dengan memakai air minum. Jumlah air yang dipakai untuk membuat a dukan beton diusahakan secermat-cermatnya dan setepat-tepatnya, dengan sudah mem perhitungkan semua koreksi yang perlu dilakukan akibat kadar air yang berbeda ya ng dikandung agregat di lapangan. 4. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 34

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 (f) Baja tulangan 1. 2. Baja tulangan untuk beton struktural pada umumnya menggu nakan baja tulangan ulir atau deform (BJTD) dengan tegangan leleh 400 MPa, kecua li untuk tulangan kecil dengan diameter lebih kecil 13 mm atau untuk tulangan sp iral bisa digunakan baja tulangan polos (BJTP) dengan tegangan leleh 240 MPa. Se mua baja tulangan beton struktural yang dipakai dalam pekerjaan ini memenuhi sal ah satu dari syarat dan ketentuan berikut : (a) Mutu dan cara uji baja tulangan beton SII 0136-84. (b) Specification for deformed and plain billet-steel bars fo r concrete reinforcement ASTM-A615. (c) Specification for rail-steel deformed an d plain bars for concrete reinforcement ASTM-A616. Disamping itu terhadap baja t ulangan dilakukan uji lengkung (bend test) dan hasil ujinya memenuhi persyaratan uji lengkung untuk batang tulangan baja poros (axle-steel) ASTM-A617, mutu 400. (d) Specification for axle-steel deformed and plain bars for concrete reinforce ment ASTM-A617. (e) Standar specification for low-alloy steel deformed bars for concrete reinforcement ASTM-A706. Pemakaian baja tulangan dari jenis yang berlai nan dari ketentuan diatas, mendapat persetujuan Manajemen Konstruksi. Baja tulan gan deform/ulir yang mempunyai tegangan leleh melampaui 400 MPa boleh dipakai as alkan tegangan lelehnya memberikan regangan awal leleh sebesar 0.35% dan baja tu langan tersebut memenuhi salah satu syarat dan ketentuan dalam spesifikasi di at as serta mendapat persetujuan Manajemen Konstruksi. Baja tulangan disuplai dari satu sumber (manufacture), akan dilakukan pengujian tarik baja tulangan pada lab oratorium yang disetujui Manajemen Konstruksi, berjumlah minimum 3 (tiga) batang untuk setiap jenis percobaan, untuk besi yang diameternya diatas 13 mm dengan p anjang + 100 cm untuk masing-masing. Percobaan mutu baja tulangan juga akan dila kukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh Manajemen Konstruksi. Semua biay a-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kami. Pengiri man contoh benda uji ke laboratorium dilakukan bersama-sama wakil Manajemen Kons truksi. Pemasangan baja tulangan dilakukan sesuai dengan gambar dan mendapat per setujuan Manajemen Konstruksi. Hubungan antara baja tulangan yang satu dengan la innya menggunakan kawat beton, diikat dengan teguh, tidak menggeser selama penge coran dan pemadatan beton, serta bebas dari kotoran berminyak, tanah dan lain se bagainya. Hanya bila ditunjukkan dalam gambar dengan suatu tanda khusus, baja tu langan boleh dilas dengan seijin Manajemen Konstruksi. Dalam hal ini disertakan standar SII atau ASTM mengenai baja tulangan, untuk keperluan laporan tentang si fat bahan guna memenuhi prosedur pengelasan yang ditetapkan dalam Structural weld ing code for reinforcing steel (AWSD1.4) dari Amerian Welding Society. Penggunaan jaringan baja tulangan yang sudah jadi seperti steel wire-mesh dan sejenisnya t erlebih dahulu mendapat persetujuan Manajemen Konstruksi. Bila disetujui oleh Ma najemen Konstruksi, maka jaringan baja tulangan tersebut memenuhi ketentuan dan syarat dalam SII 0784-83 Jaringan kawat baja las untuk tulangan beton atau Specific ation for welded steel wire fabricated for concrete reinforcement ASTM-A185. 3. 4. 5. 6. (g) Bahan campuran tambahan ( additives / admixtures ) Jika disetujui secara ter tulis oleh Manajemen Konstruksi, maka bahan campuran tambahan atau additives/adm ixtures boleh dipakai. Bahan tambahan merupakan cairan, atau bubuk yang bisa dit ambahkan ke dalam adukan beton selama proses pencampuran/pengadukan, untuk mempe rbaiki sifat fisik dan/atau kimiawi adukan beton (fresh concrete) maupun beton y ang sudah mengeras (hardened concrete). dimana tujuan penggunaan bahan tambahan yang bisa dibenarkan dalam pekerjaan ini adalah bila memenuhi salah satu tujuan: a. Perbaikan sifat adukan beton. b. Meningkatkan mutu beton. c. Meningkatkan wo

rkability tanpa menambahkan kadar air. d. Mengurangi kadar air untuk meningkatka n mutu beton namun tidak mengurangi workability beton. e. Memperlambat setting a wal untuk mengantisipasi transportasi yang jauh. f. Mengurangi slump loss (kecep atan penurunan nilai slump). g. Meningkatkan pumpability (kemudahan pemompaan). h. Mengurangi panas hidrasi yang timbul, terutama pada proses pengecoran beton m assa. i. Membuat ekspansi volume untuk keperluan grouting. j. Meningkatkan ketah anan anti korosi pada beton, terutama pada lingkungan yang agresif seperti di ba wah tanah atau di dekat laut. k. Membuat beton kedap air. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 35

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 4. UJI MUTU DAN KINERJA BETON (a) Adukan percobaan ( trial mixes ) Pihak Kami se kurang-kurangnya dua minggu sebelum memulai pekerjaan beton membuat adukan perco baan (trial mixes) dengan menggunakan contoh bahan-bahan beton (semen, agregat, air dan bahan tambahan) yang akan digunakan nantinya, untuk menunjukkan bahwa ca mpuran tersebut memenuhi kriteria untuk mencaai mutu kerja kinerja beton yang di isyaratkan. (b) Uji mutu dan kinerja beton Agar supaya kualitas beton yang digun akan dapat dikontrol dengan baik sesuai spesifikasi dan standar yang ada, Pihak Kami melakukan uji mutu dan kinerja beton, baik untuk campuran percobaan maupun secara kontinyu selama proses pelaksanaan pekerjaan. Untuk keperluan tersebut, m inimal ada dua teks yang dilakukan. 1. Uji tekan hancur. 2. Uji slump. Prosedur pengujian bak uji tekan maupun uji slump dilakukan berdasarkan peraturan yang be rlaku. Hasil dari pengujian ini segera diserahkan kepada Manajemen Konstruksi un tuk dievaluasi. Jumlah dan prosedur pembuatan contoh benda uji sesuai dengan ket entuan dalam SKSNI-T15-1991, dengan benda uji berbentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm, dimana mutu beton diperiksa pada umur 3 (tiga) hari, 7 (t ujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari untuk setiap macam adukan yang diambi l contohnya (c) Standar mutu ( Standar of Acceptance ) Pihak Kami dikan membuat pengujian pendahuluan (trial test) atas benda uji silinder sejumlah minimum 30 b uah untuk setiap proporsi adukan yang dikehendaki, yang diuji pada umur beton 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Trial test ini sudah dilaksanakan segera setelah adany a Surat Perintah Kerja atau penunjukan Pihak Kami. 5. PELAKSANAAN (a) Adukan Bet on 1. Adukan beton berupa ready mixed concrete dan memenuhi syarat-syarat SKSNI. P ihak Kami mengadakan/membuat adukan beton menurut komposisi adukan dan proporsi campuran yang baik, dan bertanggung jawab penuh atas kekuatan beton yang ditentu kan/disyaratkan dalam spesifikasi ini, sesuai dengan jenis atau bagian pekerjaan yang dilaksanakan. Penggunaan air sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan b eton dengan kinerja yang baik. Sebelum produksi beton, Pihak Kami akan membuat a dukan percobaan (trial mixes) untuk mendapatkan proporsi campuran yang menghasil kan beton dengan mutu dan kinerja seperti yang disyaratkan, untuk disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Dalam hal ini adukan percobaan perlu dibuat dalam beberap a proporsi campuran yang berbeda (utama dan pendamping) untuk mendapatkan campur an yang optimum. Proporsi campuran bahan dasar beton ditentukan sedemikian agar beton yang dihasilkan memberikan kekuatan tekan dan tingkat kelecakan (workabili ty) serta konsistensi yang memungkinkan pengerjaan beton (penuangan, perataan da n pemadatan) secara mudah ke dalam acuan dan ke sekitar tulangan, tanpa menimbulka n kemungkinan segregasi agregat dan terpisahnya air (bleeding) secara berlebihan . Untuk struktur atas bangunan, karena pengecoran dilakukan hingga elevasi yang cukup tinggi, maka beton yang dihasilkan juga mempunyai tingkat kemudahan pemomp aan (pumpbality) yang baik sebagai flowing concrete, agar supaya pada saat penge coran, agregat kasarnya tidak mudah tertinggal dari pada semennya, serta dapat m engisi dengan padat semua rongga di dalam acuannya. Dalam hal ini, bila diperluk an, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi, admixture atau addtive boleh diguna kan dengan jenis dan dosis yang sesuai. 2. 3. 4. (b) Adukan beton yang dibuat setempat ( site mixing) Adukan beton yang dibuat se tempat untuk volume kecil, memenuhi syarat syarat - sebagai berikut : 1. Pelaksa nan penakaran semen dan agregat dengan kotak-kotak takaran yang volumenya sama s esuai hasil trial mixes dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 36

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 2. 3. 4. 5. 6. 7. Banyaknya air untuk campuran beton sesuai dengan trial mixes, sedemikian rupa se hingga tercapai sifat kemudahan kerja (workability) yang sesuai dengan penggunaa nnya. Adukan beton dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk beton (batch mixer), dimana tipe dan kapasitasnya mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi . Kec epatan pengadukan sesuai dengan rekomendasi dari pembuat mesin tersebut. Jumlah adukan beton tidak melebihi kapasitas mesin pengaduk. Lama pengadukan tidak kura ng dari 5 menit sesudah semua bahan berada dalam mesin pengaduk. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit dibersihkan duludari sisa-sisa beton lama sebelum dimulainya adukan beton yang baru. (c) Lantai kerja Lantai kerja pada umumnya dibuat dari beton dengan mutu fc = 10 MPa menurut SKSNI-T15-1991, atau lebih kurang setara dengan K-125 menurut NI-2. Peil akhir lantai kerja diperiksa kembali terhadap level ketinggian yang disyara tkan dalam gambar rencana. Khusus untuk lantai kerja pondasi dangkal/telapak, la ntai kerja bisa dibuat dari beton mutu B0 menurut NI-2, atau lebih kurang setara dengan fc = 8 MPa menurut SKSNI-T15-1991. Sebagai pedoman umum, beton dengan mut u B0 (menurut NI-2) dapat dibuat dari campuran semen, pasir dan kerikil dengan p erbandingan 1 : 3 : 5. Namun demikian hal apapun, perbandingan jumlah pasir dan kerikil (atau batu pecah) terhadap jumlah semen, tidak melampaui 8 : 1. (d) Peng gunaan beton 1. Beton secepat mungkin dicorkan setelah pengadukan, dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pengendapan agregat maupun bergesernya p osisi tulangan atau acuan. Pengecoran dilaksanakan secara kontinyu dalam satu el emen struktur atau diantara siar pelaksanaan (construction joint) yang telah dis etujui. 2. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum acuan/bekisti ng dan pemasangan baja tulangan selesai diperiksa dan mendapat persetujuan Manaj emen konstruksi. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat yang akan dicor terlebi h dahulu dibersihkan dari segala kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lainlai n) dan dibasahi dengan air semen. 5. Pengecoran dilakukan secara berlapis dan ko ntinyu, atau dengan metode pengecoran yang diusulkan Pihak Kami dan disetujui ol eh Manajemen Konstruksi , dengan memperhatikan cara atau urutan pengecoran terut ama untuk volume pengecoran yang besar (beton massa), agar tidak terjadi cold jo int dan juga menghindari kemungkinan degradasi atau kerusakan beton akibat panas hindrasi yang ditimbulkan. Untuk itu, sebelum pengecoran dilaksanakan, Pihak Ka mi menyampaikan usaha prosedur pengecoran yang optimum kepada Manajemen Konstruk si, untuk mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi . 7. Selama proses pengec oran, perlu dilakukan uji slump dan pengambilan contoh benda uji, dengan disaksi kan persetujuan dari Manajemen Konstruksi. Prosedur uji slump, jumlah dan cara p engambilan contoh benda uji dan contoh cetakannya sesuai dengan SKSNI, dan terle bih dahulu mendapat persetujuan dari Manajemen Konstruksi. Namun dalam segala ha l jumlah benda uji yang diambil tidak kurang dari 30 (tiga puluh) buah untuk pen gecoran dengan mutu beton yang sama, yang diambil minimal 1 buah benda uji setia p 5 m3 pengecoran beton untuk volume pengecoran yang kurang dari 300 m3, atau mi nimal 1 buah setiap 10 m3 pengecoran beton untuk volume pengecoran yang lebih da ri 300 m3, dalam bentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm. (e) Pemad atan beton 1. Selama pengecoran berlangsung, beton dipadatkan dengan memakai vib rator, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan. Pihak Kami menyediakan vibrator dalam jumlah yang cukup untuk menjami n efisiensi pekerjaan tanpa adanya penundaan. Pemadatan beton secara berlebihan sehingga menyebabkan pengendapan agregat, kebocoran acuan dan lain sebagainya, d ihindarkan. 2. Beton pada umumnya dicor secara berlapis. Lapisan-lapisan ini mas ing - masing dipadatkan, dan dijaga sedemikian rupa supaya mempunyai ikatan yang baik satu sama lain. (f) Siar pelaksanaan ( construction joint) Posisi dan peng aturan adanya siar pelaksanaan mendapat persetujuan Manajemen Konstruksi. Namun

secara umum perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Siar vertikal dalam dinding supaya dihindari. 2. Siar dibuat sesedikit dan sekecil mungkin, serta at as persetujuan Manajemen Konstruksi. Sebelum pengecoran beton baru, permukaan da ri beton lama (di tempat siar penyambungan) supaya dibersihkan dengan seksama da n dikasarkan. Kotorankotoran disingkirkan dengan cara menyemprotkan air ke permu kaan PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 37

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 beton lama dan menyikatnya sampai bersih. Setelah permukaan siar tersebut bersih , ditambahkan lapisan tipis bonding additive sejenis epoxy resin atau setara, at au minimal air semen, sesuai dengan instruksi dan persetujuan Manajemen Konstruk si, merata ke seluruh permukaan, untuk memperkuat ikatan antara beton lama denga n pengecoran selanjutnya. (g) Perawatan beton (curing) 1. 2. Beton dirawat (curi ng) dan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap panas mataha ri, angin, hujan atau aliran air dan pengeringan sebelum waktunya. Semua permuka an beton yang terbuka dijaga tetap basah selama minimal 14 hari, dengan cara men yemprotkan air atau menggenangkan air pada permukaan beton tersebut, atau dengan cara lain yang diusulkan Pihak Kami. Metode curing lebih dahulu diusulkan dan m endapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi, sebelum proses pengerasan beton. Un tuk pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan perlindungan atas beton diperhatikan. Pihak Kami bertanggung jawab atas retaknya beton karena kelalaian dalam melaksanakan pekerjaan curing ini. 3. (h) Pembengkokan dan penyetelan baja tulangan 1. 2. 3. 4. Sebelum penyetelan dan pemasangan baja tulangan dimulai, Pihak Kami membuat rencana kerja pemotongan d an pembengkokan baja tulangan (bar bending schedule), yang sebelumnya diserahkan kepada Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan. Tulangan bebas dari kotoran-kotoran seperti lemak, karet lepas, tanah, serta bahan-bahan atau kotora n yang bisa mengurangi daya letaknya. Pembengkokan baja tulangan dilakukan secar a hati-hati dan teliti, sesuai dengan aturan dalam SKSNI. Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga yang ahli, dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa se hingga tidak menimbulkan cacat, patah dan retak-retak pada batang baja. Pemasang an dan penyetalan tulangan berdasarkan peil-peil yang sesuai dengan gambar, dan sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya. Pemasangan dilakukan denga n menggunakan pengganjal jarak selimut beton (beton decking) untuk mendapatkan t ebal selimut yang sesuai dengan gambar. Apabila hal tersebut tidak tercantum di dalam gambar atau dalam spesifikasi, maka dapat dipakai ketentuan dalam peratura n yang berlaku. Yang dimaksud dengan selimut beton adalah jarak minimum yang ter dapat antara permukaan dari setiap besi beton termasuk begel terhadap permukaan beton yang terkecil atau terdekat untuk setiap bagian dari masing-masing pekerja an beton. Adapun ketebalan selimut beton minimum yang disyaratkan adalah : Minim um (mm) 75 50 50 40 40 25 KONDISI A B C D E F 5. 6. Seluruh beton yang di cor dan berhubungan langsung den gan tanah. Balok pondasi, pelat pondasi, poer pondasi, pondasi diatas lantai ker ja. Balok, kolom yang berhubungan atau terkena langsung dengan cuaca. Balok, kol om yang tidak berhubungan atau tidak terkena langsung dengan cuaca. Pelat, dindi ng beton yang berhubungan/ terkena langsung dengan cuaca. Pelat, dinding beton y ang tidak berhubungan atau tidak terkena langsung Tulangan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama pengecoran tidak a kan berubah tempatnya. Ketebalan selimut beton dibuat dengan pengganjal yang umu m dipakai dalam praktek, seperti terbuat dari beton (dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor), dengan jumlah minimum 4 buah setiap m2 cetakan atau lantai kerja, atau seperti yang diinstruksikan oleh Manajemen Konst ruksi, dan tersebar merata. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 38

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 7. Pada tulangan rangkap, tulangan atas ditunjang dari tulangan bawah oleh batang-b atang penunjang, atau ditunjang langsung dari tepi bawah cetakan atau lantai ker ja oleh blok-blok beton yang tinggi. (i) Acuan pengecoran beton a. Perlu sangat diperhatikan perencanaan kinerja beto n yang dicor, agar bisa menunjang kecepatan, keamanan dan kualitas pelaksanaan s istem acuan ini, terutama yang berhubungan denga usaha keseragaman waktu setting beton , terlebih lagi bila digunakan admixture semacam retarder, yang seringkal i perlu diberikan untuk meningkatkan kinerja beton pada saat pengecoran. Kondisi pengerasan beton yang tidak merata bisa mengakibatkan retak-retak atau pecahnya beton pada saat pendongkarakan acuan ini. Oleh sebab itu, minimal dua minggu se belum pelaksanaan pengecoran, sudah menyerahkan kepada Manajemen Konstruksi semu a prosedur pelaksanaan pengecoran, lengkap dengan gambar kerjanya, untuk mendapa tkan persetujuan Manajemen Konstruksi. Acuan beton menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukka n oleh gambar maupun yang diinstruksikan oleh Manajemen Konstruksi. Bila ditunju kkan dalam gambar, acuan dipasang sedemikian rupa sehingga membentuk lawan lendu t seperti tertera pada gambar. Apabila acuan memikul beban-beban yang besar atau mempunyai bentang besar yang bebas, maka membuat perhitungan dan gambar rencana yang khusus. Disamping kekuatan dan kekauannya, stabilitas dari acuan juga dipe rhitungkan dengan baik. Tiang-tiang acuan dari besi atau kayu dipasang di atas p apan kayu yang kokoh dan dapat disetel dengan mudah dan dengan ketepatan yang ba ik. Tiang-tiang tidak boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak disok ong ke arah samping. Bambu tidak boleh digunakan sebagai tiang acuan. b. c. d. e. (j) Pembongkaran acuan 1. 2. Pembongkaran acuan dilaporkan dan mendapat persetuj uan Manajemen Konstruksi, serta dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebelum pembongkaran, meyakini bahwa bagian-bagian konstruksi yang akan dibongka r acuannya sudah dapat memikul berat sendiri dan beban- beban pelaksanaan. Apabi la setelah acuan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos at au cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka peny edia segera memberitahukan kepada Manajemen Konstruksi untuk meminta persetujuan Manajemen Konstruksi mengenai cara pengisian, perbaikan atau penutupannya. Semu a resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya pengisia n, perbaikan atau penutupan bagian tersebut menjadi tanggungan penyedia. Bila be ton yang keropos atau cacat tersebut diragukan mutunya, maka Manajemen Konstruks i berhak untuk meminta melaksanakan uji coba non destruktif seperti Ultrasonic P ulse Velocity Test, atau kalau dianggap perlu, mengadakan pengujian dengan melak ukan core drilling pada bagian beton yang benda ujinya gagal memenuhi syarat spe sifikasi. Dalam hal ini, coring beton dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengala man agar bisa didapat hasil coring yang baik, serta juga persiapan dan pemotonga n benda uji (hasil coring) yang memenuhi syarat, untuk bisa mendapatkan hasil uj i mutu beton yang obyektif. Ketentuan penerimaan atau lolos tidaknya hasil uji t ekan dan uji lainnya yang dianggap perlu dari specimen coring mengikuti peratura n beton Indonesia yang berlaku. Acuan hanya boleh dibongkar apabila bagian konst ruksi yang ditopangnya telah mencapai umur dan kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang akan bekerja padanya. Kekuatan i ni ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan benda uji yang bersangkutan. Apabila unt uk menentukan saat pembongkaran tidak dibuat benda-benda uji seperti ditentukan

di atas, maka acuan baru boleh dibongkar setelah beton berumur minimal 2 minggu. Khusus untuk cetakan samping boleh dibongkar setelah beton berumur minimal 5 ha ri, kecuali bila dapat dibuktikan sebaliknya atau bila diijinkan oleh Manajemen Konstruksi. 3. 4. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 39

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 Flow Chart of Concrete Placement for Footing Foundation Periksa spesifikasi beton & rebar & persyaratan Mengatur Rebar dan Formulir untuk Pondasi Pijakan Periksa barang yang akan tertanam seperti lengan, penjangkaran, dll INSP T Periksa semua peralatan dan alat Y Mengatur jumlah yang dibutuhkan dari b eton Menuangkan Beton Pengawetan Checking level as required Memeriksa tingkat yang diperlukan INSP Tanah pengurukan dan Pemadatan Tahap Selanjutnya PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 40

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 Dinding dan Beton Kolom Perkerasan pelat pada kelas / gelagar Menandai Dinding dan Kolom INSP T Rebar kolom / dinding Barang itu akan tertanam seperti lengan, jangkar untuk pintu palang balok / jend ela, dll T INSP Pembentukan Dinding kolom Survei tegak lurus dalam dua arah dan Penyesuaian INSP Perkerasan dinding / kolom hingga soffit dari gelagar Tahap Selanjutnya PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 41

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 Menangguhkan Balok / Slab termasuk tembok pembatas Menandai Balok / AXIS tingkat Slab Beton dinding / kolom hingga soffit dari gelagar Persiapan pentahapan dan perancah & menyangga kerja INSP Pembuatan Betuk Balok Rebar pembuatan Rebar pengaturan & memperbaiki Barang yang akan tertanam seperti, pelat, pipa saluran lengan, jangkar, M & E dan dll Pembentukan Balok / Slab INSP Perkerasan dari Balok / Slab termasuk kantilever & bawah dinding Menandai posisi kolom / dinding pengawetan Langkah selanjutnya PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 42

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 PEKERJAAN ARSITEKTUR PEKERJAAN DINDING 1. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA 1.1. Lingkup pekerjaan Meliputi pengadaan bah an dan pemasangan dinding sisi dalam/luar bangunandan dinding pembatas ruangan, pagar atau sesuai gambar. 1.2. Bahan 1.2.1. Bahan dinding untuk bagian dalam ban gunan dan dinding luar bangunan Batu bata merah biasa yang dipakai mengalami pem bakaran sampai matang, bila direndam didalam air tetap utuh, tidak pecah atau ha ncur. Ukuran tebal batu bata dapat disesuaikan dengan tebal dinding akhir (finis h) yang disyaratkan dalam gambar. Batu bata ringan ataupun jenis lainnya dapat d igunakan untuk dinding jika disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Sebelum pekerja an dimulai, memberikan contoh bahan kepada Manajemen Konstruksi Pengawas untuk d imintakan persetujuannya. Contoh batu bata yang telah disetujui disimpan di kant or proyek. Apabila bahan yang datang tidak sesuai dengan contoh yang telah diset ujui, maka Manajemen Konstruksi /Pengawas berhak menolak bahan tersebut dan sege ra mengeluarkan bahan tersebut dari lokasi proyek dalam waktu 2 kali 24 jam. 1.2 .2. Bahan untuk campuran siar bata Bahan yang dipakai memakai pasir dan semen de ngan perbandingan 1: 3 untuk pekerjaan pasangan bata trassram dan perbandingan 1 : 5 untuk pekerjaan pasangan bata biasa. 1.3. Pelaksanaan Sebelum batu bata dip asang, batu bata tersebut direndam dalam air sampai gelembung udara tidak terlih at lagi. Batu bata yang dipasang utuh, kecuali untuk pasangan sudut dapat memaka i batu bata pecahan. mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dan sesuai gambar. Selama 1 (satu) hari pemasangan dinding bata tidak boleh lebih da ri 1 (satu) meter dan pengakhiran pemasangan pada satu hari dibuat bertangga men urun dan tidak tegak bergigi, untuk menghindari retaknya dinding dikemudian hari . Pada semua pasangan bata batu, satu sama lain dapat mengikat dengan sempurna, tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk pasangan sudut/laslasan. Pada pasangan batu bata 1 batu dan pasangan yang lebih tebal disusun sesu ai dengan petunjuk/peraturan yang seharusnya. Pada tiap pertemuan tegak lurus te rdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali di tiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai. Setiap pertemuan tegak lurus, terdapa t ikatan pemasangan yang sempurna, kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tian g-tiang beton merupakan bingkai. Bidang dinding yang luasnya lebih dari 10 m2 di tambah kolom dan balok penguat (beton praktis) dengan ukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh 10 mm, beugel (ring) 8 mm tiap jarak 15 cm. Seluruh keliling kosen-kosen p intu dan jendela, diberi kolom dan balok beton dengan ukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh 10 mm, beugel (ring) 8 mm tiap jarak 15 cm. Semua pasangan baru, dijaga ti dak terkena sinar matahari langsung dan Pihak Kami menyediakan karungkarung yang digunakan untuk menutup pasangan serta keadaannya basah, selain karung goni, ju ga dapat digunakan kajang bogor atau lainnya untuk menutup pasangan tersebut. Pe mbuatan lubang pada pasangan dinding untuk steger sama sekali tidak diperkenanka n. Bagian pasangan dinding yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom, balok, listplank beton dan lain-lain) diberi stek-stek besi beton 10 mm jarak 60 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian kolom beton d an pada bagian yang tertanam dalam pasangan batu bata sekurang-kurangnya 40 cm, kecuali ditentukan lain oleh Manajemen Konstruksi/Pengawas, pemasangan stek besi dilakukan sebelum beton dicor. Di tempat yang akan terdapat kosen pintu, kosen jendela, lubang ventilasi dan lain-lain, penempatan pasangan batu bata hendaknya disesuaikan. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 43

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012

Lubang-lubang untuk instalasi listrik, plumbing, AC atau lainlain dimana diperluk an adanya instalasi listrik, plumbing, AC dan lain-lainnya, yang ditanam pada di nding, maka dibuat pahatan secukupnya, pahatan tersebut setelah dipasang pipa di tutup dengan adukan yang sama, bila pahatannya untuk diisi lebih dari 1 (satu) p ipa, lubang pahatan tersebut dibungkus kawat nyamuk. 2. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN DINDING 2.1. Lingkup pekerjaan a) Termasuk dala m pekerjaan plesteran ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat-alat angkut yang diperlukan untuk melaksanaka n pekerjaan plesteran dinding, sehingga dapat dicapai hasil plesteran yang bermu tu baik. b) Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding, kolom -kolom beton, balok-balok beton, listplank beton, serta bagian lain yang diplest er. c) Plesteran boleh dikerjakan apabila seluruh instalasi jaringan listrik, te lepon, antenna TV, kabel data, AC, air bersih, air panas, air kotor/ bekas, air hujan, sudah selesai dipasang. 2.2. Bahan Bahan yang dipakai untuk plesteran mem akai bahan pasir dan semen dengan komposisi perbandingan 1 : 3 untuk pekerjaan d inding bata trassram dan 1 : 4 untuk pekerjaan dinding bata biasa. 2.3. Pelaksan aan a) Permukaan dinding yang akan diplester dibersihkan dari kotoran, debu, par tikel lain. b) Pencampuran menggunakan mesin mixer. c) Pencampuran air secara be rtahap dan diaduk sampai rata selama 3-4 menit. d) Pekerjaan plesteran dapat dil aksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai dipasang, kolom dan ring bal ok telah dicor, bobokan untuk instalasi listrik (pipa), AC, instalasi air bersih dan instalasi lainnya telah ditanam dalam dinding. e) Dinding pasangan bata yan g akan diplester, sebelumnya selalu disirami air sampai jenuh selama 3 hari, aga r adukan plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding. f) Plesteran halus (a cian) dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar). g) Pas angan kepala plesteran dibuat pada jarak 100 cm, dipasang tegak lurus dan menggu nakan potongan kecil kayu plywood, untuk patokan kerataan dinding, potongan plyw ood tersebut dilepas apabila kepala plesteran telah mongering. h) Ketebalan ples teran mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar. T ebal plesteran 15-20 mm. Jika ketebalan melebihi dari 2 cm diberi tambahan kawat ayam (wire mesh), untuk memperkuat daya lekat plesteran. i) Seluruh pertemuan b idang plesteran dengan keliling kosen dibuat tali air ukuran 5 x 5 mm, atau 6 x 6 mm atau sesuai permintaan, hasil pengerjaan lurus, rata, rapih, baik dan tidak bergelombang. j) Untuk permukaan yang datar, mempunyai toleransi lengkung atau cembung tidak melebihi 5mm untuk setiap jarak 200 cm. Jika melebihi, berkewajiba n memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami. k) Kelembaban plestera n dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu tiba-tiba dan mem basahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan dilindungi dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat. l) Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, at au akibat lainnya, maka plesteran tersebut dibongkar dan diperbaiki sampai dinya takan dapat diterima oleh Manajemen Konstruksi / Pengawas dengan biaya atas tang gungan Pihak Kami. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai penyedia sela lu menyiram dengan air sampai jenuh sekurangkurangnya 1 kali sehari. m) Sudut-su dut luar dinding : - Seluruh sudut vertical, dikerjakan dengan baik, tegak dan l urus. n) Pekerjaan finishing (pengecatan) dapat dilakukan apabila plesteran tela h berumur lebih dari 21 (dua puluh satu) hari, dan plesteran tersebut sudah bena r-benar dalam keadaan kering. PEKERJAAN PENUTUPAN & PELAPISAN PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 44

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 1. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN 1.1 Bahan a) Bahan rangka atap memakai bahan baja ringan Zincalume berkekuatan G 550 yang merupakan baja yang dilapisi campuran dengan komposisi 50 % Aluminium, 43,5 % Zinc dan 1,5 % Silicon. Dengan persetujuan Manajemen Konstruksi bahan ra ngka atap dapat memakai bahan baja ringan yang dilapisi Zinc dengan proses Hot D ip . b) Batang untuk rangka dalam keadaan lurus, tidak melengkung ataupun bengko k. c) Tidak ada perubahan bentuk pada penampang profil. d) Panjang material yang digunakan mencukupi serta tidak boleh terdapat sambungan pada badan. e) Ukuran profil seragam dari ujung satu ke ujung yang lainnya. 1.2. Pekerjaan Kontruksi K uda-kuda a) Kuda-kuda dibentuk dengan menyatukan batang-batang profil berketebal an paling tidak 1 mm dengan di skrup dengan menggunakan bor listrik dan hexagona l socket. b) Kuda-kuda inti dirakit terlebih dahulu dan selanjutnya dilakukan pe rakitan kuda-kuda pendukung ataupun penahan. Sistim interlock antara kuda-kuda d apat menjamin kestabilan kuda-kuda terhadap semua beban yang bekerja pada rangka atap tersebut. c) Jarak antara satu kuda-kuda ke kuda-kuda lainnya tidak lebih dari 150 cm. Pengurangan jarak kuda-kuda dilakukan sesuai dengan pemilihan bahan penutup atap yang digunakan. d) Sekrup yang digunakan adalah tipe 12 14 x 20 mm HWFS yang dilapisi anti karat 2. PEKERJAAN GENTENG PENUTUP ATAP 2.1. Bahan a) P enutup atap berupa genteng metal bergelombang dengan bahan dasar metal berlapis Galvalume atau aluminum stucco embossed. Bentuk profil gelombang yang menyerupai genteng tanah liat yang akan dipasang mendapatkan persetujuan terlebih dahulu d ari Manajemen Konstruksi. b) Nok genteng, genteng nok 3 arah dan genteng nok uju ng menggunakan bahan yang sama seperti genteng metal. Insulation memakai all foi l single side beserta roof mesh. c) Warna penutup atap adalah biru. Warna biru y ang akan dipasang mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Manajemen Konstru ksi. d) Reng ZincAlume yang digunakan pada kuda-kuda mempunyai ketebalan paling tidak 0,6 mm. 2.2. Pelaksanaan Penempatan reng dan penutup atap lembaran metal b ergelombang dipasang sedemikian rupa untuk menjamin tidak terjadinya ketidakrata an permukaan atap, kebocoran atap dan lendutan pada atap. 3. PEKERJAAN LISTPLANK ATAP DAN BETON Listplank atap menggunakan bahan kayu Kamper Singkil. Sedangkan pelaksanaan pengerjaan listplank beton mengikuti ketentuan spesifikasi spesifika si struktur. 4. PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA KAYU SERTA KACA 4.1. Umum Mat erial kosen, pintu, jendela adalah material yang berkaitan erat dengan arsitektu rnya dan termasuk material halus, finishing yang perlu diperhatikan prosedurnya baik mulai dari pemasangan sampai pemeliharaannya. Untuk menghindari resiko sala h pemasangan, ukuran dan material kosen maupun accesoriesnya, untuk itu penyedia memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a) mengadakan pemeriksaan pengukuran di lapangan, agar ukuran kosen yang dipasang telah disesuaikan dengan ukuran di la pangan dan membuat shop drawings, lalu diajukan kepada Manajemen Konstruksi dan Perencana untuk dimintakan persetujuannya. b) mengajukan contoh-contoh bahan yan g digunakan pada proyek ini. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 45

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 c) Bahan yang cacat dan bernoda tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang sesua i dengan contoh bahan yang sudah disetujui Perencana/Manajemen Konstruksi. d) Pe kerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pengerjaan, pemasangan alat-alat bantu, a lat-alat angkut dari gudang ke lokasi proyek dan peralatan lainnya. e) Sebelum k osen dibuat/dipesan, diwajibkan membuat mock-up kosen, pintu, jendela dengan ska la 1 : 1, lengkap dengan kunci, engsel, kaca dan finishing melamik di proyek unt uk diperiksa dan di ACC terlebih dahulu oleh Manajemen Konstruksi dan Perencana Arsitektur. f) Pemasangan kosen dilakukan paling akhir setelah dinding diplester dan diaci, naad/pertemuan kosen dengan dinding diberi sealent. 4.2. Bahan / Mat erial Bahan yang dipakai menggunakan kayu Kamper Samarinda, dan tidak terdapat c acat kayu, ukuran minimal 6 cm x 15 cm dengan double skonengan. Jalusi memakai b ahan yang sama, tebal jadi 1,5 cm. Persiapan a. Ukuran-ukuran kosen dicek dahulu berdasarkan gambar dan kondisi di lapangan, bila perlu ada penyesuaian-penyesua ian / koreksikoreksi pada gambar. Bila kondisi lapangan dan gambar kerja tidak s esuai, harus dilaporkan kepada Manajemen Konstruksi /Perencana untuk diperiksa. b. Untuk ukuran kosen pintu dan daun pintu yang berhubungan dengan areal luar se perti teras, selasar, balkon, kamar mandi / wc dan sebagainya, atau yang berhubu ngan dengan perbedaan peil lantai, perlu ada penambahan ketinggian kosen dan dau n pintu agar tidak ada celah, pada teras, selasar dan balkon setinggi 2 cm, seda ng pada KM/WC/Toilet tingginya ditambah 5 cm atau sesuai ketinggian perbedaan pe il lantai pada tiap pintu kosennya, demikian juga untuk daun pintunya perlu dita mbah. Penambahan ketinggian kosen/pintu tidak berarti kayunya yang disambung, te tapi ukuran tinggi kosen/pintu ditambah pada saat pembuatan kosen dan pintunya, sehingga tidak terjadi tambatan pada kosen atau pintu. Bila terjadi tambalan, ma ka kosen dan daun pintu tersebut dibongkar dan diganti dengan yang baru, biaya p enggantiannya ditanggung oleh Pihak Kami. Pemasangan a) Kosen hanya diperkenanka n dipasang bila kondisi di lapangan sudah memadai, pekerjaan-pekerjaan kasar sep erti : pengecoran struktur, pemasangan dinding bata, floor/ rabat beton lantai d asar, pengerjaan struktur lantai atas, kuda-kuda dan atap sudah selesai dipasang dan pekerjaan menuju tahap finishing (lebih baik bila dinding dan lantai sudah di finish). b) Kosen-kosen tidak diperkenankan dipasang bila masih dalam pekerja anpekerjaan struktur/persiapan, untuk menghindari kesalahan ukuran dan terjadi k erusakan-kerusakan akibat benturan. c) Kosen-kosen yang sudah dipasang dilindung i dari kerusakan-kerusakan akibat tabrakan/benturan dengan ditutup lembaran plyw ood 9 mm atau papan, penutupan papan/plywood dipasang/ditempatkan pada lubang-lu bang skonengan, sehingga tidak merusak permukaan kayu kosen akibat paku, pemakua n untuk lembaran plywood pelindung dengan menggunakan paku kecil. d) Kosen-kosen pintu, jendela, bovenlight yang terletak di antara 2 kolom/ dinding, dipasang r apat/presisi, tidak boleh ada plesteran tambahan atau belah, yang ada hanya bole h untuk tali air selebar 5 mm. e) Tali air dipasang pada seluruh keliling kosen pintu dan jendela dengan lebar 5 mm tidak difinish cat, pengecatan dinding hatihati, agar tali air/naad tersebut tidak terkena lapisan cat f) Dalam pemasangan / penyetelan kosen, penggunaan paku yang dapat merusak permukaan kayu kosen dihi ndari, pemakuan pada tempat yang ada terdapat engsel, atau accessories pintu ata u jendela, sehingga lubang-lubang bekas paku tidak terlihat. g) Pada saat melaku kan plesteran/acian, adukan yang menempel pada kosen segera dibersihkan/dicuci s ebelum adukan mengering. Finishing Akhir a. Finishing akhir untuk seluruh kosen, daun pintu kayu dan daun jendela di finish Melamix; material finishing sudah da pat persetujuan terlebih dahulu oleh Perencana/Manajemen Konstruksi (lihat spesi fikasi pekerjaan pengecatan). b. Accessories seperti engsel pintu, handle, letak engsel pintu, kunci pintu, engsel jendela jungkit dan pengunci jendela dan seba gainya, dan cara pemasangannya dibuat mock-up terlebih dahulu dan dimintakan per setujuan dari Arsitek/Manajemen konstruksi. PT. Flamboyant Huma Arta

Hal. 46

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 c. d. e. f. Lebar engsel pintu lebih kecil minimal 5 mm dari lebar daun pintu/jendela, agar engsel tertanam dengan baik. Letak posisi engsel pintu, engsel jendela, handle, kunci di ACC terlebih dahulu oleh Arsitek. Posisi engsel jungkit untuk daun jend ela tertanam dengan baik, dan tidak boleh terlihat pada waktu jendela dalam kead aan tertutup, baik dari dalam, maupun dari luar. Semua kosen, pintu, jendela yan g sudah difinish, dilindungi/dibungkus dengan plastik. 4. 4. Pekerjaan Daun Pintu Panel a. Daun pintu panel ini terbuat dari kayu Kampe r Samarinda, rangka vertical, horizontal tengah dan atas setelah diserut halus ( ukuran jadi) dengan ukuran yang sesuai dengan gambar. b. Sebelum pekerjaan dimul ai, membuat shop-drawing, tentang bentuk pintu panel beserta ukuranukuran dengan skala 1:10, juga digambarkan letak-letak engsel, handle, kunci disertai dengan ukuranukurannya, lalu diajukan kepada Manajemen Konstruksi & Arsitek/Perencana u ntuk disetujui. c. Daun pintu panel ini dibuat di workshop, untuk itu agar Pihak Kami mengajukan sub pekerjaan pintu/jendela kepada Arsitek Perencana/Manajemen Konstruksi untuk disetujui. d. Pemasangan daun pintu ini dipasang oleh tenaga ya ng ahli dalam pemasangan daun pintu, agar hasil pemasangannya benar-benar rapih dan halus. 4. 5. Pekerjaan Daun Pintu Kaca dan Daun Jendela Kaca - Daun pintu ka ca a) Rangka/frame daun pintu kaca terbuat dari kayu Kamper Samarinda, ukuran ja di untuk rangka vertical dan horizontal disesuaikan dengan gambar. b) Sebelum pe kerjaan dimulai mengajukan gambar kerja kepada Perencana/Manajemen Konstruksi un tuk disetujui. c) Pembuatan daun pintu, dilakukan di workshop. d) Pemasangan dau n pintu dikerjakan oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan daun pintu. - Daun jen dela a) Rangka/frame daun jendela kaca memakai kayu Kamper Samarinda, ukuran dis esuaikan dengan gambar. b) Pembuatan daun jendela dilakukan di workshop. c) Pema sangan daun jendela dikerjakan oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan daun jende la. d) Pemasangan engsel jungkit mengikuti petunjuk spesifikasi teknisnya, sehin gga dapat menghasilkan pemasangan yang rapih dan baik, lancar dibuka dan ditutup . 5. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG / ENGSEL - Bahan a) Semua kunci yang dipaka i untuk daun pintu kayu untuk ruang-ruang maupun daun pintu kamar mandi memakai merk Solid atau yang setara dengan merk solid. b) Engsel untuk daun pintu menggu nakan engsel Solid atau setara Solid dengan tipe disesuaikan ukuran berat daun p intu. c) Engsel daun jendela jungkit memakai engsel Solid atau setara Solid deng an ukuran disesuaikan dengan berat daun jendela dan sesuai dengan spesifikasi te knisnya. d) Pengunci untuk daun jendela memakai merk Solid atau setara Solid. e) Engsel encasement menggunakan Dekson atau setara Dekson; sedangkan seperti yang sudah disebut handle, kunci, engsel pintu, engsel jendela, handle jendela, hak angina, grendel, grendel tanam dan lainnya memakai merk Solid atau setara Solid. 1. Untuk seluruh daun pintu ayun/swing, dilengkapi dengan door stop merk Solid atau setara Solid, sebelum dipesan/dibeli, door stop tersebut dimintakan persetu juan / di ACC dahulu oleh Arsitek/Perencana. - Pelaksanaan a) Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh bahan beserta brosurnya, dan diajukan kepada Arsitek/P erencana untuk disetujui. b) Accessories seperti engsel pintu, handle/kunci, eng sel daun jendela jungkit, pengunci daun jendela, tarikan daun jendela dan sebaga inya, dan cara pemasangannya dibuatkan mock-up terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan/ACC Arsitek. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 47

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 c) d) e) f) g) h) . 6. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Lebar engsel pintu lebih kecil, minimal 5 mm dari lebar daun pintu/daun jendela, agar engsel tertanam dengan baik. Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle/kunci, tarikan daun jendela di ACC dahulu oleh Arsitek. Posisi engsel jun gkit untuk daun jendela tertanam baik, dan tidak boleh terlihat pada saat daun j endela dalam keadaan tertutup, baik dari dalam maupun dari luar. Pemasangan dila kukan oleh pekerja yang benar-benar ahli dalam pemasangan daun pintu/jendela/acc esoriesnya, sehingga hasil pekerjaannya benar-benar rapih, baik dan halus. Bila menurut pengamatan Manajemen Konstruksi /Arsitek, hasil pemasangannya tidak baik dan rapih, maka daun pintu / daun jendela yang sudah dipasang diganti dengan ya ng baru, dan pekerjaannya harus diganti dengan pekerja yang benar-benar terampil dan ahli. Setelah daun pintu / daun jendela beserta accesoriesnya sudah selesai dipasang, maka daun pintu dan daun jendela tersebut dilindungi, agar tidak rusa k/cacat akibat benturan 6.1. Ketentuan Umum a) Pekerjaan langit-langit ini (plafond) baru boleh dilakuka n setelah seluruh pekerjaan instalasi seperti kabelkabel, pipa-pipa dan peralata n lainnya yang berada didalam plafond sudah selesai dipasang dan telah diuji cob a (ditest). b) Bahan yang dipasang baru, baik, tidak cacat dan telah mendapatkan persetujuan dari Perencana. c) Seluruh pekerjaan langit-langit sudah termasuk p embuatan lubang lampu (armature), grille exhaust dan lubang-lubang lainnya yang berada pada plafond. Biaya pembuatan lubang tersebut dimasukkan pada harga peker jaan langit-langit (plafond). d) Lokasi Man Hole pada langit-langit (plafond) me ndapat persetujuan terlebih dahulu dari Manajemen konstruksi. 6.2. Lingkup Peker jaan a) Meliputi penyediaan bahan dan pemasangan langit-langit (plafond), alat-a lat Bantu, rangka dan penggantung, list sudut, koef plafond dan pekerjaan lainny a yang berkaitan dengan pekerjaan langit-langit. b) Membuat gambar kerja (shop d rawing) untuk disetujui perencana. c) Menyediakan contoh-contoh bahan dan diajuk an kepada Manajemen Konstruksi/ Pengawas/ Perencana untuk disetujui / di ACC. d) Membuat mock-up untuk disetujui / di ACC Manajemen Konstruksi/ Pengawas/ Perenc ana. 6.3. Pekerjaan Plafond Gypsum Board 6.3.1. Bahan 1. Rangka Rangka plafond m emakai rangka hollow 40 mm : 40 mm, tebal 0,45 mm tiap jarak 60 x 60 cm. Penggan tung dipasang tiap jarak 120 x 120 cm memakai rangka hollow 40 x 40 mm, tebal 0, 45 mm, digantung sampai rangka atap. 2. Penutup langit-langit Penutup langit-lan git memakai panel gypsum board merk Jaya Board dengan tebal 12 mm. 6.3.2. Pelaks anaan 1. Sebelum rangka dipasang kami akan mengajukan contoh bahan kepada Manaje men Konstruksi/Pengawas untuk disetujui. 2. Seluruh instalasi M&E yang berada di atas plafond telah terpasang dan telah di test. 3. Setelah seluruh rangka plafo nd terpasang, bidang permukaan harus rata, waterpass dan tidak bergelombang. 4. Penggantung untuk rangka plafond tiap jarak 120 x 120 cm atau sesuai gambar. 5. Bahan penutup langit-langit memakai gypsumboard, naad mati / tanpa naad, sambung ansambungan panel ditutup dengan compound dan dilapisi kain kassa kualitas baik. 6. Lembaran gypsum direkatkan pada rangka plafond dengan menggunakan sekerup ti ap jarak 20 cm atau sesuai gambar, ditanam sedalam 12 mm dari permukaan panel gyp sum, agar dapat terisi oleh compound. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 48

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 7. Seluruh pertemuan sudut antara plafond dengan dinding diberi list profil alum inium ukuran 10 mm x 10 mm atau sesuai gambar. 8. Dalam pengerjaan plafond ini, sudah termasuk pembuatan lubang armature, biayanya dimasukan ke dalam harga satu an plafond. 6.4. Pekerjaan Plafond Kalsiboard 6.4.1. Bahan 1. Rangka Rangka plaf ond memakai rangka hollow 40 mm x 40 mm, tebal 0,45 mm tiap jarak 60 x 60 cm ata u sesuai gambar. Penggantung tiap jarak 120 x 120 cm memakai rangka hollow 40 x 40 mm, tebal 0,45 mm atau sesuai gambar. 2. Penutup langit-langit Penutup langit -langit memakai calsiboard tebal 6 mm merk Jaya Board. Penutup langit-langit Kal siboard dipasang pada seluruh plafond KM/WC, plafond luar bangunan/overstek, yan g berhubungan dengan udara luar. 6.4.1.1. Pelaksanaan 1. Seluruh instalasi M&E y ang berada di atas plafond telah terpasang dan telah di test. 2. Setelah seluruh rangka plafond terpasang, bidang permukaan harus rata, waterpass dan tidak berg elombang. 3. Bahan penutup langit-langit memakai panel Kalsiboard, naad mati/ ta npa naad, sambungansambungan panel ditutup dengan compound + lapisan kain kassa kualitas baik. 4. Lembaran Kalsiboard direkatkan pada rangka plafond dengan meng gunakan skrup tiap jarak 15 cm, pembuatan lubang untuk skrup dibor, dengan ukura n sesuai diameter skurp, ditanam sedalam 1-2 mm dari permukaan panel, agar dapat terisi oleh compound. 5. Seluruh pertemuan sudut antara plafond dengan dinding diberi list aluminium ukuran 10 mm x 10 mm atau sesuai gambar. 6. Dalam pengerja an plafond ini, sudah termasuk pembuatan lubang armature, biayanya dimasukan ke dalam harga satuan plafond. 7. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING 7.1. Umum Se belum pekerjaan pelapis lantai diakukan maka : 1. akan diadakan penelitian terha dap peil lantai agar sesuai dengan gambar rencana. 2. Lapisan waterproofing untu k daerah basah, KM/WC, toilet, balkon dan ruang-ruang lainnya yang berhubungan d engan air dan telah diadakan pengetesan dengan hasil tidak bocor disaksikan oleh Manajemen Konstruksi dengan berita acara hasil pengecekan bersama 3. Pekerjaan plafond telah selesai dipasang. 4. Membuat gambar kerja (shop drawings) 5. 5. Me ngajukan contoh bahan kepada Manajemen Konstruksi/Pengawas untuk disetujui jenis bahannya, lalu membuat mock-up/contoh pemasangan di proyek untuk disetujui bahw a hasil pemasangan memang benarbenar rapih, bila tidak rapih, maka dibongkar dan diganti dengan pekerja yang ahli dalam pemasangan batu paras yogya. 6. Pemasang an pelapis lantai dan dinding dikerjakan tahap akhir, untuk menghindari kerusaka n akibat pekerjaan yang belum selesai. 7. Lebar naad untuk lantai 3-4 mm, dan na ad untuk dinding maksimal 2 mm. 7.2. Lingkup Pekerjaan Meliputi penyediaan bahan , pemasangan, penyediaan alat-alat bantu dan pembersihan. 7.2.1. Pekerjaan lanta i keramik homogeneous tile 7.2.1.1. bahan PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 49

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 - Jenis : Keramik homogenous kwalitas B - Ukuran : 40 x 40 cm atau sesuai gambar - Merk : Roman - Warna : Sesuai rencana - Plint : Memakai Plint Roman tinggi 10 cm - Naad : Di isi memakai AM Grout 50 atau setara 7.2.1.2. Pemasangan Pemasang an mengacu pada : a. Gambar kerja telah disetujui Manajemen Konstruksi / Pengawa s / Perencana. 2. Bahan keramik yang akan dipasang diajukan kepada Manajemen Kon struksi/Pengawas/Perencana untuk mendapatkan persetujuan lalu dibuatkan mock-up di proyek, ukuran 120x120 cm, untuk mengetahui pola pemasangan, lebar naad dan w arna grouting. 3. Peil lantai telah diteliti kebenarannya dan telah dilaporkan k epada Manajemen Konstruksi/Pengawas. 4. Peil lantai yang akan dipasang telah ber sih dari berbagai macam kotoran. 5. Pemasangan memakai perekat keramik merk/jeni s Drymix Tile. 6. Sebelum pemasangan keramik dimulai, seluruh permukaan lantai b eton diratakan / di screed memakai Drymix Screed tebal + 3,5 cm. 7. Siar-siar (n aad) dibuat sekecil mungkin, rata dan sama besar. 8. Pemasangan dikerjakan oleh pekerja yang ahli dan terampil dalam pemasangan. 9. Setiap jarak 420 cm dibuat d ilatasi diisi sealent yang sewarna dengan warna grouting, memakai sealent merk D owncorning. 10. Seluruh pertemuan lantai dengan dinding diberi plint Roman tingg i 10 cm dan di finish cat plint, ini Pihak Kami dikerjakan walaupun tidak dijela skan dalam gambar. 11. Adukan yang menempel pada permukaan lantai harus segera d ibersihkan sebelum mengering. 12. Pengisian naad/grouting setelah pemasangan lan tai selesai dipasang dan telah mengering. 13. Setelah selesai dipasang dan digro uting, maka lantai tersebut dijaga kebersihannya sampai penyerahan pertama. 14. Bahan-bahan yang dapat merusak lantai keramik harus segera dijauhkan dan tidak d iperkenankan disimpan pada ruang-ruang yang telah selesai dipasang keramik. 7.2. 2. Pekerjaan Lantai dan Dinding Lapis Keramik 7.2.2.1. Bahan - Jenis - Warna - U kuran - Produksi - Pengisi naad : : : : : Keramik kualitas B Sesuai rencana 40 x 40 cm atau sesuai gambar Roman Naad diisi Grouting AM 7.2.2.2. Pemasangan 1. Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan instalasi air bers ih/ air kotor yang berada pada dinding telah selesai dikerjakan dan telah ditest . 2. Permukaan dinding telah diplester kasar memakai adukan 1 PC :2 Pasir. 3. Pe masangan keramik menggunakan Drymix Tile. 4. Siar-siar / naad rata dan sama besa r, lebar naad dibuat sekecil mungkin dan setiap perpotongan siar membentuk 2 (du a) garis lurus yang saling tegak lurus. 5. Pemotongan unit keramik menggunakan m esin potong. 6. Adukan yang menempel segera dibersihkan sebelum mengering. 7. Se belum pengisian naad dilakukan, permukaan dinding keramik bersih dari berbagai m acam kotoran, bila sudah bersih naad-naad keramik diisi ibagrout, setelah diisi lalu dibersihkan dengan lap yang bersih. 8. Kerusakan-kerusakan selama proyek be rlangsung yang diakibatkan oleh pekerjaan lainnya, maka perbaikan dinding kerami k tersebut menjadi tanggung jawab penyedia sepenuhnya. 9. Untuk itu penyedia Pih ak Kami menjaga keramik yang telah terpasang sampai penyerahan I (Pertama). 7.2. 3. Pekerjaan Dinding Lapis Keramik PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 50

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 7.2.3.1. Bahan - Jenis - Warna - Ukuran - Produksi - Pengisi naad : : : : : Keramik kualitas B Sesuai rencana 20 x 25 cm atau sesuai gambar Roman Naad diisi Grouting AM 7.2.3.2. Pemasangan 1. Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan instalasi air bers ih/air kotor yang berada pada dinding telah selesai dikerjakan dan telah ditest. 2. Permukaan dinding telah diplester kasar memakai adukan 1pc: 2psr. 3. Pemasan gan keramik menggunakan Drymix Tile. 4. Siar-siar / naad rata dan sama besar, le bar naad dibuat sekecil mungkin dan setiap perpotongan siar membentuk 2 (dua) ga ris lurus yang saling tegak lurus. 5. Pemotongan unit keramik menggunakan mesin potong. 6. Adukan yang menempel segera dibersihkan sebelum mengering. 7. Sebelum pengisian naad dilakukan, permukaan dinding keramik bersih dari berbagai macam kotoran, bila sudah bersih naad-naad keramik diisi ibagrout, setelah diisi lalu dibersihkan dengan lap yang bersih. 8. Kerusakan-kerusakan selama proyek berlang sung yang diakibatkan oleh pekerjaan lainnya, maka perbaikan dinding keramik ter sebut menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya. 9. Untuk itu Pihak Kami menj aga keramik yang telah terpasang sampai penyerahan I (Pertama). 7.2.4. Pekerjaan Lapis Marmer 7.2.4.1. Bahan - Jenis - Warna - Ukuran - Produksi - Pengisi naad : : : : : Marmer Keramik kualitas B Sesuai rencana sesuai gambar Ujung Pandang N aad diisi afagrout / ibagrout / afafik 7.2.4.2. Pemasangan 1. Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan instalasi air bers ih/air kotor yang berada pada dinding telah selesai dikerjakan dan telah ditest. 2. Permukaan dinding telah diplester kasar memakai adukan 1pc: 2psr. 3. Siar-si ar / naad rata dan sama besar, lebar naad dibuat sekecil mungkin dan setiap perp otongan siar membentuk 2 (dua) garis lurus yang saling tegak lurus. 4. Pemotonga n unit keramik menggunakan mesin potong. 5. Adukan yang menempel segera dibersih kan sebelum mengering. 6. Sebelum pengisian naad dilakukan, permukaan dinding ke ramik bersih dari berbagai macam kotoran, bila sudah bersih naad-naad keramik di isi ibagrout, setelah diisi lalu dibersihkan dengan lap yang bersih. 7. Kerusaka n-kerusakan selama proyek berlangsung yang diakibatkan oleh pekerjaan lainnya, m aka perbaikan dinding keramik tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya. 8. Unt uk itu Pihak Kami menjaga keramik yang telah terpasang sampai penyerahan I (Pert ama) 8. PEKERJAAN PENGECATAN 8.1. Lingkup Pekerjaan 1. Meliputi penyediaan bahan-bahan, alat-alat bantu dan p enyediaan tenaga kerja. 2. Seluruh permukaan dinding telah difinish, plafond tel ah selesai dikerjakan, kosen-kosen/pintu/jendela telah selesai dipasang. 3. Meng ajukan brosur-brosur cat dinding/cat plafond/politur melamik dan bahan-bahan lai nnya yang diperlukan. 4. Membuat mock-up pada dinding/plafond untuk dipilih dan disetujui warnanya. 8.2. Pekerjaan Cat Dinding / Tembok Untuk Interior PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 51

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 8.2.1. Bahan - Jenis Cat dasar Cat akhir - Produksi - Warna : : : : Dulux/Mowile x Dulux/Mowilex Dulux/Mowilex Sesuai rencana 8.2.2. Pengecatan Dinding yang akan dicat sudah diplester dan diaci dengan baik, dan telah mengering dengan sempurna. Warna cat telah disetujui Manajemen Konstr uksi/Pengawas/Perencana. Permukaan dinding diamplas sampai halus, abu-abu yang m elekat dibersihkan. Setelah dibersihkan, lalu diberi lapisan cat Dasar Dulux seb anyak 1 lapis sampai benar-benar rata. Setelah lapisan alkali resisting primer m engering, lalu diamplas halus. Setelah seluruh permukaan dinding diamplas halus, lalu diberi lapisan cat Dulux sampai benar-benar rata warnanya dan hasilnya dap at diterima oleh Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas/Perencana. - Cara pengecat an mengikuti technical data dari Dulux. Pengecatan halus menggunakan roller, sed angkan kwas hanya pada tempat-tempat tertentu saja. - Cara-cara pengecatan mengi kuti petunjuk/spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik cat. - Aplikasi pengecata n, dilakukan oleh tenaga yang telah berpengalaman dan telah mendapatkan rekomend asi dari Manajemen Konstruksi/Pengawas atau dari produksi cat. memberikan surat jaminan yang dikeluarkan oleh pabrik cat, bahwa cat yang dipakai, mulai dari cat dasar dan cat akhir adalah benar dari produksi yang sama. 8.3. Pekerjaan Cat Di nding / Tembok Untuk Exterior 8.3.1. Bahan - Jenis Cat dasar Cat akhir - Produks i - Warna : : : : Dulux Weathershield Dulux Weathershield Dulux Sesuai rencana 8.3.2. Pengecatan Dinding yang akan dicat sudah diplester dan diaci dengan baik, dan telah mengering dengan sempurna. Warna cat telah disetujui Manajemen Konstr uksi /Pengawas/Perencana. Permukaan dinding diamplas sampai halus, abu-abu yang melekat dibersihkan. Setelah dibersihkan, lalu diberi lapisan cat Dasar Dulux We athershield sebanyak 1 lapis sampai benar-benar rata. Setelah lapisan alkali res isting primer mengering, lalu diamplas halus. Setelah seluruh permukaan dinding diamplas halus, lalu diberi lapisan cat Duluxweathershield sampai benar-benar ra ta warnanya dan hasilnya dapat diterima oleh Manajemen Konstruksi/Pemberi Tugas/ Perencana. - Cara pengecatan dan pengecatan cat mengikuti technical data dari Du lux. Pengecatan halus menggunakan roller, sedangkan kwas hanya pada tempat-tempa t tertentu saja. - Cara-cara pengecatan mengikuti petunjuk/spesifikasi yang dike luarkan oleh pabrik cat. - Aplikasi pengecatan dilakukan oleh tenaga yang telah berpengalaman dan telah mendapatkan rekomendasi dari MK/Pengawas atau dari produ ksi cat. memberikan surat jaminan yang dikeluarkan oleh pabrik cat, bahwa cat ya ng dipakai, mulai dari cat dasar dan cat akhir adalah benar dari produksi yang s ama. 8.4. Pekerjaan Cat Langit-langit (Plafond) 8.4.1. Bahan PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 52

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 - Jenis Cat dasar Cat akhir - Produksi - Warna : : : : Dulux Weathershield Dulux Weathershield Dulux Sesuai rencana 8.4.2. Pengecatan - Pengecatan langit-langit meliputi : a. Plafond beton b. Plaf ond gypsum, plafond calsiboard c. Dan plafond lainnya sesuai gambar Setelah baha n langit-langit terpasang, permukaan langit-langit (plafond) dibersihkan dari be rbagai macam kotoran, lubanglubang paku/skrup telah diisi dan diratakan dan tela h diamplas sampai halus, lalu diberi lapisan cat dasar Dulux sebanyak 1 lapis sa mpai benar-benar rata. Setelah lapisan alkali resisting primer dan telah mengeri ng lalu diamplas halus. Setelah seluruh permukaan plafond diamplas halus, lalu d iberi lapisan cat Dulux sampai benar-benar rata warnanya dan hasilnya dapat dite rima oleh Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas / Perencana. Cara pengecatan dan pengecatan cat mengikuti technical data dari Dulux. Pengecatan halus menggunakan roiler, sedangkan kwas hanya pada tempat-tempat tertentu saja. Cara-cara pengec atan mengikuti petunjuk/spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik cat. Aplikasi p engecatan, dilakukan oleh tenaga yang telah berpengalaman dan telah mendapatkan rekomendasi/ pengawasan dari produksi cat. - memberikan surat jaminan yang dikel uarkan oleh pabrik cat, bahwa cat yang dipakai, mulai dari meni / cat dasar / ca t akhir adalah benar dari produksi Dulux. 8.5. Pekerjaan Cat Finishing Melamik 8 .5.1. Bahan Bahan untuk finishing kosen, pintu dan jendela bagian dalam memakai finishing melamik ex. Propan raya atau setara. Bahan untuk finishing bagian luar memakai finishing melamik Polyurethane agar tahan air dan tahan sinar ultra vio let. 8.5.2. Pengerjaan 1. Pekerjaan melamik ini untuk finishing : - Kosen, daun pintu , dan daun jendela. - Lapisan lantai papan kayu dan papan tangga - Railing kayu - Dinding lambrisering kayu - Plafond lambris kayu - Dan pekerjaan lainnya sesua i gambar dan perincian biaya pekerjaan. 2. Sebelum pekerjaan dimulai, mengajukan contoh warna melamik kepada Manajemen Konstruksi /Pengawas/Perencana untuk dise tujui dan membuat mock-up di proyek. 3. Pekerjaan finishing melamik dikerjakan o leh Sub Pihak Kami yang ahli dalam pengerjaan melamik. 4. Hasil pengerjaan rapih , rata dan sama warnanya. 8.6. Pekerjaan Cat Listplank Atap 8.6.1. Bahan - Bahan untuk finishing listplank atap memakai finishing cat minyak ex. Glotek / setara . 8.6.2. Pengerjaan PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 53

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 a. Sebelum pekerjaan dimulai, mengajukan contoh warna kepada Manajemen Konstruks i/Pengawas/Perencana untuk disetujui dan membuat mock-up di proyek. b. Pekerjaan finishing listplank atap dikerjakan oleh Sub yang ahli dalam pengerjaan melamik . c. Hasil pengerjaan rapih, rata dan sama warnanya. 9. PEKERJAAN WATERPROOFING Sebelum pekerjaan lapisan waterproofing dilakukan, harus mengajukan contoh bahan dan brosur. Lantai atau dinding yang akan diberi lapisan waterproofing tidak ak an dibobok akibat adanya pekerjaan lain terutama pekerjaan M & E. 9.1. Lingkup P ekerjaan Pekerjaan waterproofing ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan, peny ediaan alat-alat bantu dan pembersihan. Waterproofing dipasang pada : Lantai KM/ WC lantai tingkat Plat dan atap beton dan bak bunga Atap konsol/kantilever Balko n (jika ada) Roof garden (jika ada) Ground reservoir/ground watertank (jika diij inkan oleh DireksiPekerjaan) Dan daerah basah lainnya 9.2. Bahan 1. Bahan untuk lantai KM/WC lantai tingkat, memakai coating ex Sika. 2. Untuk balkon, plat dak atap memakai jenis membrane ex Bithutene tebal 1,5 mm. 9.3. Pelaksanaan 1. Permu kaan beton yang akan dilapis waterproofing dibersihkan dari kotoran puing-puing dan sampah lainnya. 2. Pekerjaan waterproofing dilakukan oleh pekerja yang ditun juk oleh pabrik pembuatnya. 3. Sparing-sparing pipa air kotor, roof drain/floor drain di grouting memakai bahan yang sama. 4. Pertemuan dengan dinding dinaikkan setinggi 20 cm dan lantai untuk di KM/WC dan plat dak atap dinaikkan setinggi 4 0 cm. 5. Setelah waterproofing dikerjakan, lalu diadakan pengetesan dimana permu kaan plat beton yang telah dilapis waterproofing direndam air selama 14 hari set inggi 5 10 cm. 6. Bila ternyata hasil test rendam menunjukkan tidak ada kebocora n, maka membuat Berita Acara Pemeriksaan dengan Manajemen Konstruksi , bahwa pem asangan waterproofing tersebut telah di test dan telah dilaksanakan dengan baik tanpa ada kebocoran. 7. Melakukan proteksi/perlindungan dengan lapisan plesteran (discreed) memakai adukan 1pc:3pasir + lapisan kawat ayam dan dihaluskan, kecua li untuk lantai KM/WC, balkon, selesai diplester kasar. Kemiringan screed dibuat kearah roof drain/floor drain. 8. Pihak Kami melakukan perlindungan terhadap pe kerjaan waterproofing yang telah dikerjakan terhadap kerusakan-kerusakan yang di timbulkan oleh pekerjaan yang dilakukan oleh lainnya. 9.4. Jaminan Memberikan ja minan kedap air secara cuma-cuma selama 5 tahun terhadap kebocoran, dengan serti fikat jaminan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. Sertifikat jaminan terseb ut diserahkan kepada Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi pada saat penyerahan per tama. Sebelum pekerjaan lapisan waterproofing dilakukan, harus mengajukan contoh bahan dan brosur. Lanta1 atau d1nd1ng yang akan diberi lapisan waterproofing ti dak akan dibobok akibat adanya pekerjaan lain, terutama pekerjaan M&E. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. PEKERJAAN PENYELESAIAN TANGGA DAN RAILING 1.1. Lingkup Pekerjaan PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 54

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 a) Meliputi penyediaan bahan, pengerjaan/pemasangan, alat-alat bantu dan perleng kapan lainnya yang diperlukan. b) Membuat gambar kerja/shop drawings. c) Mengaju kan contoh bahan kepada Manajemen Konstruksi/Pengawas/Pemberi Tugas/ Perencana d an membuat mock up. 1.2. Bahan - Bahan untuk anak tangga dan bordes Bahan untuk anak tangga dan bordes tangga dilapis keramik ukuran 40 cm x 40 cm serta plint t angga ukuran 10 cm x 30 cm ex. Roman Golongan B; sedangkan step nossing berukura n 10 cm x 30 cm - Bahan untuk railing Railing tangga dengan tiang memakai stainl ess steel diameter 5 dan 3 . 1.3. Pelaksanaan a) Bahan yang dipasang adalah bahan yang telah disetujui oleh Manajemen Konstruksi/Pengawas. b) Gambar kerja/shop dr awings telah disetujui Manajemen Konstruksi /Pengawas. c) Pemasangan lapisan ana k tangga dilakukan oleh pekerja yang telah berpengalaman. d) Permukaan anak tang ga dan bordes diplester halus menggunakan adukan 1 PC : 3 Pasir, sedangkan untuk papan kayu menggunakan klos + skrup. e) Untuk railing stainless steel pengerjaa nnya dilakukan di workshop, sedangkan di proyek hanya pemasangan/penyetelan. 2. PEKERJAAN SANITAIR DAN PERLENGKAPANNYA a. Umum Pekerjaan pemasangan sanitair dap at dilakukan apabila seluruh instalasi air bersih, instalasi air kotor telah sel esai dikerjakan dan telah dilakukan pengetesan, serta pekerjaan finishing pada r uang KM/WC telah selesai dikerjakan. b. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan, pemasangan, alat-alat bantu lainnya yang dip erlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini, sehingga tercapai pekerjaan yang bermu tu dan sempurna. Pengadaan dan pemasangan sanitair beserta peralatannya sesuai d engan ketentuan yang telah ditetapkan dalam gambar dan perincian pekerjaan. Kami akan membuat gambar kerja (shop drawings) dan mengecek semua ukuran-ukuran. Men gajukan brosur beserta contoh warna dan mengajukan contoh peralatan sanitair ses uai dengan type-type yang tertera dalam gambar/perincian biaya pekerjaan. c. Bah an Bahan-bahan sanitair memakai merk dengan type/model dan accessoriesnya sepert i yang diuraikan dalam bill of item (perincian biaya pekerjaan). Seluruh sanitai r dan perlengkapan yang dipasang dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapa nnya, sesuai dengan type-type sanitair serta komplit dengan fitting yang dikelua rkan oleh Pabrik Surya Toto Indonesia. d. Pemasangan Semua bahan yang dipasang s esuai dengan contoh yang telah disetujui oleh Manajemen Konstruksi / Pengawas/ P emberi Tugas/ Perencana. Bahan-bahan dan peralatan sanitair dapat dipasang apabi la telah mendapat ijin dari Manajemen konstruksi/Pengawas/Perencana. Bahan-bahan dan peralatan sanitair dichek ulang sebelum dipasang. Bila terdapat cacat/rusak , dikeluarkan dari proyek dan diganti dengan yang baru. Pemasangan sanitair bese rta perlengkapannya dilakukan oleh pekerja yang ahli di bidangnya. Perletakan pe rlengkapan sanitair terletak diantara persimpangan atau pertemuan naad-naad pela pis dinding. Sanitair yang telah dipasang diadakan pengujian/pemeriksaan untuk k esempurnaan hasil pemasangan. Pihak Kami memperbaiki dan mengganti bila ada keru sakan atas bahanbahan/peralatan sanitair yang terjadi selama masa pemeliharaan d an biayanya menjadi tanggung jawab Pihak Kami. Seluruh brosur sanitair dan perle ngkapannya diserahkan kepada pemberi tugas selepas masa pemeliharaan. 3. PEKERJA AN KACA DAN CERMIN Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan material kaca dan cermin. PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 55

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 - Bahan Produksi : Asahimas atau setara Jenis : Float glass Warna : Sesuai renca na Tebal : 5 mm atau sesuai dengan gambar rencana & BQ. - Spesifikasi bahan Kaca tidak bergelombang, retak dan baur. Memiliki bidang yang licin, sejajar, tidak bergelombang, tidak menunjukkan effek lensa. Untuk cermin mempunyai lapisan pera k cukup tebal dan mempunyai lapisan penahan kelembaban. Tidak menunjukkan ada ca cat, gelembung dan sebagainya. Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melebihi toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik. Kesikuan kaca lembaran yang berbe ntuk segi empat mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleran si kesikuan maximum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah dipasang harus mendapatkan persetujuan Perencana / Manajemen Konstruksi. kaca yang nampak maupun yang tidak nampak akibat pemoto ngan, harus dihaluskan sampai membentuk Sisi permukaan kaca yang halus. - Pelaks anaan Semua pekerjaan pemasangan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk dari pab rik pembuat kaca. Semua bahan yang akan dipasang melalui persetujuan Manajemen K onstruksi. Pemotongan kaca rapih dan lurus, diharuskan menggunakan alat pemotong kaca. Pemotongan ukuran kaca disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk ke dalam alur kaca pada kosen. Pembersihan akhir untuk membersihkan permukaan kaca menggunakan kain katun yang lunak dengan cairan khusus pembersih kaca. Kaca-kaca yang telah dipasang dilindungi dari kerusakan dan benturan serta diberi tanda a gar dapat terlihat bahwa pada area tersebut telah dipasang kaca. - Kaca cermin K eliling kaca cermin dibuat bevel 3 cm Pemasangan kaca menggunakan skrup stainless steel Tebal kaca minimal 5 mm atau sesuai gambar Kaca yang sudah terpasang dibers ihkan dengan pembersih kaca. 4. PEKERJAAN DINDING PARTISI DAN FOLDING GATE a. Li ngkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan, pemasa ngan, alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini, sehingga tercapai pekerjaan yang bermutu dan sempurna. Pengadaan dan pemasangan Dinding Partisi PVC dan Folding gate beserta peralatannya sesuai dengan ketentua n yang telah ditetapkan dalam gambar dan perincian pekerjaan. kami akan membuat gambar kerja (shop drawings) dan mengecek semua ukuran-ukuran. Mengajukan brosur beserta contoh warna dan mengajukan contoh sesuai dengan type-type yang tertera dalam gambar/perincian biaya pekerjaan. c. Bahan Folding gate mengunakan bahan : - UNP 2 tebal 2 mm, daun/slate engsel penuh 115 x 0.8 mm dan pelat strip 5 mm dan dicoating. Untuk bingkai Profil CNP, Rail atas pipa hitam bulat,Rail bawah p lat siku dan besi bulat menggunakan bearing yang tertutup. Kunci bentuk silinder dan handle stainless steel serta seluruh bahan menggunakan cat warna anti karat . Dinding Partisi PVC 85x200 di tempatkan di daerah Toilet atau sesuai gambar. d . Pemasangan Semua bahan yang dipasang sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh Manajemen Konstruksi / Pengawas/ Pemberi Tugas/ Perencana. Bahan-bahan dan peralatan Dinding Partisi dan Folding gate dapat dipasang apabila telah mendapa t ijin dari Manajemen Konstruksi /Pengawas/Perencana. Bahan-bahan dan peralatan tersebut dichek ulang sebelum dipasang. Bila terdapat cacat/rusak, dikeluarkan d ari proyek dan PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 56

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 diganti dengan yang baru. Pemasangan Dinding Partisi maupun Folding gate beserta perlengkapannya dilakukan oleh pekerja yang ahli di bidangnya. Folding gate yan g telah dipasang diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pemasan gan. kami akan memperbaiki dan mengganti bila ada kerusakan atas bahanbahan/ per alatan yang terjadi selama masa pemeliharaan dan biayanya menjadi tanggung jawab Pihak Kami. Seluruh brosur dan perlengkapan Folding gate diserahkan kepada pemb eri tugas selepas masa pemeliharaan. 5. PEKERJAAN PEMBERSIHAN Kami akan melakuka n pembersihan setiap hari terhadap seluruh kotoran/sampah/potongan kayu/adukan b ekas dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai dari lokasi proyek. Untuk itu men empatkan tenaga kerja sebanyak yang diperlukan untuk melakukan pembersihan, sehi ngga lokasi proyek dan lokasi kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapih. Kotor an tersebut dikeluarkan dari proyek dan tidak boleh ditimbun didalam lokasi proy ek. Pekerjaan pembersihan dilakukan sampai penyerahan pertama. Sebelum dilakukan penyerahan pertama, seluruh kaca, pelapis lantai dan dinding, halaman dan peker jaan lainnya dalam keadaan bersih, puingpuing/sampah dan bahan-bahan bangunan ya ng sudah tidak terpakai, dikeluarkan dari proyek.Manajemen Konstruksi yang. 6. P EKERJAAN ELECTRICAL 6.1 UMUM 6.1.1 Lingkup kerja Menyiapkan seluruh buruh, mater ial, peralatan dan pengangkutan juga instalasi dan test yang musti dilakukan unt uk kelengkapan dan pengoperasian system kelistrikan secara lengkap sesuai persya ratan dari gambar atau Spesifikasi. a. Layanan kelistrikan secara lengkap termas uk system penyambungan ke PLN. b. System kabel listrik (Power wiring system) dan system grounding nya. c. Lampu penerangan dan panel board, distribution board, unit sekering saklar, Termasuk juga fixture lampu, stop kontak, conduit, junctio n box. Dll. d. Harus disediakan pembungkus kabel (conduit) dalam dinding bata, p asangan batu, batako,dll. guna penginstalasian yang semestinya sesuai dengan per syaratan di gambar dan spesifikasi. e. Sediakan juga penginstalasian kabel listr ik lainnya yang dibutuhkan untuk perkakas mesin, alat elektronik secara lengkap sesuai dengan f. yang ada di gambar atau sesuai spesifikasi. g. Apabila pekerjaa n kelistrikan berhubungan dengan pekerjaan penyedia lain atau dengan pihak UnMuh a maka berkoordinasi guna mendapatkan informasi yang diperlukan, gambar kelistri kan pihak lain, dimensi dan lain sebagainya yang diperlukan untuk pekerjaan ini. 6.1.2. Bahan-bahan Sebelum instalasi, mengajukan contoh bahan (MAR = Material A pproval Request) ke MK untuk persetujuan pemakaian . Seluruh bahan-bahan dan per alatan yang baru dan sesuai dengan standard yang berlaku seperti : PUIL 2000 (SN I 04-0225-2000) atau standard yang berlaku secara umum di Indonesia. Apabila jen is bahan sudah ditentukan dalam spesifikasi maka bahan tersebut digunakan atau d apat digunakan bahan yang setara dengan itu. Untuk bahan MCB minimal yang dipaka i adalah merk : SCHNEIDER atau yang setara dan kabel merk SUPREME atau yang seta ra dengan itu, untuk saklar dan stop kontak digunakan merk LEGRAND atau PANASONI C atau yang setara. 6.1.3. Pelaksanaan kerja Tata laksana kerja dan tampilan yan g baik dari penginstalasian agar sama pentingnya dengan efisiensi secara elektri kal dan mekanis, seluruh instalasi secara umum mempunyai kualitas yang setara da n tampak rapi. mengecek secara keseluruhan dari gambar jumlah kuantitas kelistri kan. Material yang kurang atau rusak selama penginstalasian harus diperbaiki ata u diganti oleh dengan biaya sendiri. Seluruh pekerjaan pemotongan, pengeboran, p enyambungan yang diperlukan untuk instalasi dilakukan sedemikian rupa dan disetu jui oleh MK. Setiap kerusakan atas finishing dinding, pelat baja, kayu, pasangan batu, pasangan bata. Yang diakibatkan dari pelaksanaan instalasi diganti atau d iperbaiki PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 57

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 dengan biaya sendiri dari Pihak Kami. Selama pelaksanaan Pihak Kami memperbaharu i data rinci penginstalasian untuk informasi kepada MK apabila diminta dan sebag ai penyiapan gambar terlaksana. 6.1.4. Pengetesan dan Jaminan Seluruh peralatan dan instalasi secara keseluruhan dijamin atas kerusakan material dan tampak inst alasi (ketatalaksanaan kerja) selama kurun waktu 12 bulan dari saat serah terima awal (PHO) sampai serah terima akhir (FHO). Selama kurun waktu masa pemeliharaa n ini seluruh kerusakan dan cara instalasi yang tidak bagus diperbaiki oleh atas tanggungan biaya sendiri. 6.1.5 Pentanahan (Grounding) Menginstalasi grounding utama keseluruh titik listrik dengan menggunakan ukuran kawat tembaga sesuai den gan yang disyaratkan 6.2. KABEL Seluruh kabel diinstalasi didalam pembungkus yan g standard apabila kabel masuk kedalam beton atau dinding bata, panel kayu, kolo m dll. Ukuran minimum kabel NYM 2 dan 3 x2.5 mm pembungkus kabel jenis PVC ukura n 1.25 cm. Apabila tidak ditentukan lain, maka seluruh saklar dan stop kontak di pasang dengan ketinggian dari permukaan lantai seperti berikut : - Saklar di din ding ---------------------------- 1.40m - Stop kontak --------------------------- 0.40m 6.3. PELENGKAP PENERANGAN Pihak Kami menyiapkan dan meng instalasi pele ngkap penerangan secara lengkap untuk setiap saklar lampu dan stop kontak dengan jenis, kualitas dan ukuran yang sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau BOQ. 6.4. LAMPU-LAMPU TL Jenis dan bentuk lampu penerangan ini berikut pelengkapnya y ang dipasang di beberapa lokasi sesuai dengan yang ada dalam gambar. Pelengkap p enerangan (rumah lampu), condenser, ballast, tabung dan starter sesuai dengan pe rsyaratan spesifikasi teknis. Ketinggian pemasangan lampu TL seragam. Merk lampu yang dipakai PHILIPS atau yang setara dengan itu. 6.5. SPOT DOWN LIGHT Pihak Ka mi menyediakan dan memasang Spot down light lengkap, selain bola lampu termasuk juga rumah lampunya. Seluruh spot down light ketinggiannya sama satu dengan lain nya. Jenis spot down light yang berkualitas baik . 6.6. LAMPU BARET Pihak Kami m enyediakan dan memasang Lampu baret lengkap, selain bola lampu termasuk juga fit iing lampunya. Seluruh lampu baret ketinggiannya sama satu dengan lainnya. Jenis lampu baret yang berkualitas baik Merk lampu yang dipakai adalah PHILIPS atau y ang setara dengan itu. 6.7. AIR CONDITIONING Pemasangan AC lengkap selain kabel juga dipasang bracket untuk penyangga AC. Merk AC yang dipakai adalah merk Panas onic 1.5 PK atau yang setara dengan itu 6.8. EXHAUST FANS Meliputii Peneyediaan dan Penempatan Exhaust fan dalam ruangan kamar mandi/WC dan system kelistrikan E xhaust dapat digabung ke titik lampu. Exhaust fan berkualitas baik. 7. PEKERJAAN ORNAMEN ACEH DAN LAMBANG UNIVERSITAS 7.1 Umum dan Bahan PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 58

Pembangunan Ruang Kuliah, Perpustakaan dan Laboratorium Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh 2012 Bahan baku adalah batu paras yogya dengan ukuran lebar 65 cm dan panjang 99 m ke liling lisplank beton gedung Laboratorium, ketebalan disesuaikan. Motif dan bent uk tulisan dibuat timbul keluar. Finishing menggunakan coating agar terlihat kea slian batu parasnya 7.2 Pelaksanaan Untuk proses pembuatan dilakukan dengan cara diukir. Pemasangan dilakukan dengan memasang angkur besi (dynabolt) atau dengan cara lainnya dan sambungan diperhalus dengan material adukan berwarna yang sesu ai dengan warna batu alamnya. III. PENUTUP. Demikian metode pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan untuk pekerjaan tersebut diatas, saran yang p ositif sangat diharapkan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan jika kami meme nangkan tender ini. Banda Aceh, 27 Maret 2012 PT. FLAMBOYANT HUMA ARTA ALWIN ABDULLAH Direktur Utama PT. Flamboyant Huma Arta Hal. 59

You might also like