You are on page 1of 5

Cara Membuat Program Microcontroller

Jika sudah mempelajari tentang seluk-beluk pemrograman bahasa C langkah selanjutnya adalah mulailah mencoba atau saatnya beraksi. Permasalahan klasiknya adalah dari mana dulu??. Nah lo.. dari mana?. apa dulu yang di kerjakan?.. nulis apa dulu?. oke.. oke.. gak usah bingung. Mari kita bahas satu-persatu. Membuat program / code pada dasarnya adalah untuk memecahkan masalah. Panjang pendeknya program dan bentuk program tidak dipermasalahkan yang terpenting adalah program tersebut dapat menyelesaikan masalah yang ada. Lalu masalahnya apa?. Contoh : Membuat led menyala berjalan: masalahnya adalah bagaimana membuat beberapa buah lampu led agar seolah-olah menyala berjalan !!!. setelah mengetahui masalahnya selanjutnya kita identifikasi masalah tersebut, kita harus membuat/ mengetahui/membayangkan skematik hardwarenya. Misal:

Dari skema diatas dapat di identifikasi 8 buah led terhubung di PORTC.0 sampai PORTC.7 led akan menyala jika output PORT berlogika 1. ditambah ada 3 saklar di PORTB.0, PORTB.1 dan PORTB.2 (tambahan saja). PORT yang ke tombol akan berlogika 0 jika tombol ditekan. Hardware dah tau.. terus?. Langkah selanjutnya adalah membuat/membayangkan/memikirkan/melamunkan logika berfikir cara kerjanya. Kita harus berfikir sistematis bagaimana 8 led tersebut agar nampak menyala berjalan. misal Logikanya adalah seperti ini: pertama matikan semua led kemudian tunda beberapa saat. Selanjutnya nyalakan led di PORTC.0 kemudian tunda dulu beberapa saat. Setelah itu matikan led di PORTC.0 dan nyalakan Led di PORTC.1 kemudian tunda lagi beberapa saat.. lanjut matikan led di PORTC.1 dan nyalakan led di PORTC.2 tunda lagi beberapa saat.. dan seterusnya sampai led di PORTC.7 menyala kemudian tunda, selanjutnya ulangi lagi dari langkah pertama.. begitu seterusnya selamanya..

Buka software codevisionAVR. Buatlah new project. Setelah disimpan, hapus saja semua tetapi sisakan header dan void main() nya saja. contoh programnya sesuai logika berfikir di postingan sebelumnya:
#include <mega16.h> // ini library untuk chip ATmega 16. #include <delay.h> // ini untuk perintah tundaan. // delay_ms(100); tunda selama 100 millisecond // delay_us(100); tunda selama 100 microsecond void main(void) { //pertama kita membuat inisialisasi port DDRC=0xff; // DDRC=0xff; = DDRC=0b11111111; /* | | |_ _ _ PORTC.0 = output | |_ _ _ _ PORTC.1 sampai PORTC.6 = output |_ _ _ PORTC.7 = output

DDR = data direction, untuk mengatur port sebagai input atau dijadikan output */ // setelah inisialisasi selanjutnya kita realisasikan logika berfikirnya while (1){ PORTC=0b00000000; delay_ms(500); PORTC=0b00000001; delay_ms(500); PORTC=0b00000010; delay_ms(500); PORTC=0b00000100; delay_ms(500); PORTC=0b00001000; delay_ms(500); PORTC=0b00010000; delay_ms(500); PORTC=0b00100000; delay_ms(500); PORTC=0b01000000; delay_ms(500); PORTC=0b10000000; delay_ms(500); }; };// <------end void main. /* Catatan: dalam bahasa pemrograman C setiap menulis pernyataan harus diakhiri dengan tanda ; . DDR adalah register untuk mengatur i/o sebagai input atau output. Cara penulisan : DDR<NAMAPORT> atau DDR<NAMA PORT>.<NOMOR PORT> CONTOH: DDRA=0x0f; - artinya (PORTD.0 s/d PORTD.3 = sebagai output. dan PORTD.4 s/d PORTD.7 = sebagai input). jika ada yang sebagai input, kita tambahkan perintah PORT di bawahnya yang nilainya kebalikan dari DDR, untuk mengaktifkan resistor pull-up internal. CONTOH: DDRA=0x0f; CONTOH LAGI: DDRA.1=0; lagi : DDRC=0b01001001; PORTA=0xf0; PORTA.1=1; PORTC=0b10110110; Perintah PORTC digunakan untuk akses keseluruhan (8 bit PORTC). Jika satu port saja cara penulisan: PORT<NAMA PORT>.<NOMOR PORT> CONTOH : PORTA.1=0; - Artinya keluarkan logika 0 di PORTA.1 saja. PORTD=0xf0; - artinya keluarkan Ob11110000 di PORTD. (PORTD.0 s/d PORTD.3 = 0 dan PORTD.4 s/d PORTD.7 = 1). Untuk input : PIN < NAMA PORT > atau PIN < NAMA PORT >.< NOMOR PORT > CONTOH: data=PIND; - Artinya variabel data bernilai dari semua PORTD. data=PIND.0; - artinya variable data bernilai PIND.0 saja. */ // <-------- perulangan tiada henti. // matikan semua led // tunda 0.5 detik // nyalakan led di PORC.0 // tunda 0.5 detik // matikan led di PORC.0 nyalakan led di PORC.1 // tunda 0.5 detik // matikan led di PORC.1 nyalakan led di PORC.2 // tunda 0.5 detik // matikan led di PORC.2 nyalakan led di PORC.3 // tunda 0.5 detik // matikan led di PORC.3 nyalakan led di PORC.4 // tunda 0.5 detik // matikan led di PORC.4 nyalakan led di PORC.5 // tunda 0.5 detik // matikan led di PORC.5 nyalakan led di PORC.6 // tunda 0.5 detik // matikan led di PORC.6 nyalakan led di PORC.7 // tunda 0.5 detik // <------sampai disini program diulangi lg dari while (1)

Build program diatas, kemudian di coba / disimulasikan. Bagai mana mengubah arah nyalanya led? Misal ini menyala kekanan bagaimana supaya menyala kekiri?.. nah lo.. bingung?.

Program disini tertulis lebih dari 10 baris ( tanpa komentar ), semakin panjang dan banyak program yang ditulis maka memori yang digunakan juga semakin besar. Memori mikrokontroller terbatas misal di Atmega16 hanya 16Kilobyte saja. Atmega 8535 hanya 8kilobyte. Sehingga optimasi code sangat diperlukan agar memori yang digunakan bisa digunakan semaksimal mungkin. Misal kita ubah menjadi:
#include <mega16.h> #include <delay.h> int i; // ini variable i dgn type data integer.

void main(void) { // komentar lama sudah di hapus,gak usah nanya lagi. DDRC=0xff; while (1){ PORTC=0x00; // matikan semua led delay_ms(500); // tunda 0.5 s for(i=0;i<8;i++){ // program di dalam for ini akan di jalankan 8 kali, // dimuali dari i=0 sampai i=7. PORTC=0b00000001<<i; // PORTC = 0b00000001 digeser kekiri sejauh i. delay_ms(500); } // tunda 0.5 s

// kembali ke for lagi sampai i=7.

} // kembali ke while };

Kok sedikit sekali ya.. beda sama sebelumnya.. ???. Tapi hasilnya sama kan?. Program pertama (yang banyak itu) kita ubah pakai array. Dengan array ini kita bisa mengatur nyala led sesuka kita, hanya dengan mengubah nilai di dalam array itu, tanpa mengubah kode utamanya. Contoh:
#include <mega16.h> #include <delay.h> int i; // ini variable i dengan type data integer.

unsigned char nyala[9]= {0b00000000,0b00000001, 0b00000010,0b00000100, 0b00001000,0b00010000, 0b00100000,0b01000000,0b10000000}; /* array diatas mempunyai nama " nyala" dengan jumlah indek 9 (dari 0-8) dengan type data unsigned char.

nyala[0]= nyala ke 0 diberi nilai 0b00000000 nyala[1]= nyala ke 1 diberi nilai 0b00000001 .... dst nyala[8]= nyala ke 8 diberi nilai 0b10000000 */ void main(void) { // komentar lama sudah di hapus,tidak usah tanya lagi. DDRC=0xff; while (1){ for(i=0;i<9;i++){ // ulangi i=0 sd i-8 PORTC=nyala[i]; // PORTC = data "nyala" ke "i" delay_ms(500); }; }; };

Sama juga kan hasilnya???..

Tiap orang logika berfikirnya pasti berbeda - beda, sesuai kreatifitas masing-masing, jadi kalo programnya tidak sama dengan yang lain, ya.. itu bukan masalah. Yang penting masalah terselesaikan.. Lanjut.. Mari kita belajar penggunaan prosedur. Contoh:
#include <mega16.h> #include <delay.h>

int i; // ini variable i dgn type data integer. unsigned char nyala[9]= {0b00000000,0b00000001, 0b00000010,0b00000100, 0b00001000,0b00010000, 0b00100000,0b01000000,0b10000000}; void led_jalan(){ for(i=0;i<9;i++){ // ulangi i=0 sd i-8 PORTC=nyala[i]; // PORTC = data "nyala" ke "i" delay_ms(500); }; }; void main(void) { // komentar lama sudah di hapus,tidak usah tanya lagi. DDRC=0xff; while (1){ led_jalan(); } }

Hayo.. apanya yang berubah???.. silahkan di pahami. Terakhir kita modifikasi supaya bisa berubah arah nyala lednya jika tombol di pencet. Kita gunakan tombol yang ada di PINB.0 dan PINB.1 . Tombol terhubung dengan ground, artinya jika tombol PINB.0 di tekan makan

PINB.0 berlogika 0. Jika tidak di tekan PINB.0 tidak berlogika apa-apa (mengambang). Supaya ketika tidak di tekan berlogika 1. Maka kita perlu mengaktifkan resistor pull-up internal. Contoh:

#include <mega16.h> #include <delay.h> int i,jalan; // variable i dan jalan dgn type data integer.

unsigned char nyala[9]= {0b00000000,0b00000001, 0b00000010,0b00000100, 0b00001000,0b00010000, 0b00100000,0b01000000,0b10000000}; void led_jalan(unsigned char arah){ for(i=0;i<9;i++){ // ulangi i=0 sd i-8 if (arah == 0){ // jika nilai arah =0; PORTC=nyala[i]; // PORTC = data "nyala" ke "i" }else{ // jika nilai bukan =0; PORTC=nyala[8-i]; // PORTC = data "nyala" ke "8 dikurangi i" } delay_ms(500); if (PINB.0==0 || PINB.1==0){ // jika tombol di PINB.0 atau PINB.1 ditekan break; // keluar dari for. } } };

void main(void) { DDRC=0xff; DDRB=0b11111000; // PORTB.0 - PORTB.3 sbg input PORTB=0b00000111; // aktifkan resistor pull-up internal jalan=0; // variable jalan awalnya bernilai 0

while (1){ if (PINB.0==0){ // jika tombol di PINB.0 ditekan jalan=0; // variable jalan diberi nilai 0 } if (PINB.1==0){ // jika tombol PINB.1 ditekan jalan=1; // variable jalan diberi nilai 1 } if (jalan==0){ // jika variable jalan = 0 led_jalan(0); // panggil prosedur led_jalan(nilai arah = 0); }else if(jalan==1){ led_jalan(1); // panggil prosedur led_jalan(nilai arah = 1); }; }; };

You might also like