You are on page 1of 32

HIKAYAT

Alfin Ardilla 04 XI Akselerasi

Kompetensi Dasar 7.1Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat Indikator - Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama -Menemukan unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat -Menemukan unsur-unsur ekstrinsik - Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri

PENGERTIAN HIKAYAT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hikayat adalah karya sastra berisi cerita, baik sejarah maupun cerita roman fiktif, yang dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar meramaikan pesta. Hikayat adalah kesusastraan lama yang berbentuk prosa, yang menceritakan kehidupan raja, agama, dan biografi.

HIKAYAT DIBAGI ATAS


Hikayat Melayu asli Hikayat Hang Tuah, Hikayat Musang Berjanggut, Hikayat Indera Bangsawan, dan sebagainya. 2. Hikayat Pengaruh Jawa Hikayat Panji Semirang, Hikayat Gambuh Warga Asmara, dan sebagainya. 3. Hikayat Pengaruh India Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Sang Boma, dan sebagainya. 4. Hikayat Arab-Persia Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Iskandar Zulkarnaen, Hikayat Nabi Sulaiman, dan sebagainya.
1.

CIRI CIRI HIKAYAT


1.

2.

3. 4.

5.

Biasanya berisi kisah-kisah kehidupan lingkungan istana (istana sentris) Satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu Berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama Pada umumnya, cerita hikayat dimulai/diawali dengan kata-kata maka, sebermula, arkian,

Banyaknya menggunakan kosakata yang kini tidak lazim digunakan dalam komunikasi sehari-hari 7. Sulit memahami jalan ceritanya 8. Sering bersifat anonim (tidak dikenal nama pengarangnya) 9. Sebagian besar berupa sastra lisan (disampaikan dari mulut ke mulut) 10. Komunal (hasil sastra yang dianggap milik bersama) 11. Bersifat Pralogis (tidak masuk akal yang mempunyai logika tersendiri dan fantastis)
6.

UNSUR INTRINSIK HIKAYAT


Unsur Intrinsik Hikayat adalah unsur yang membangun hikayat dari dalam. Unsur Intrinsik hikayat : 1. Tema 2. Alur 3. Penokohan 4. Sudut pandang 5. Latar 6. Amanat

TEMA

Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita

ALUR
Alur adalah rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur pada hikayat ada 2 alur : - Alur maju (alur kronologis/alur lurus/alur progresif) - Alur Mundur (alur kilas balik/alur tak kronologis/regresif/ flash-back)

- Alur maju (kronologis, alur lurus atau alur progresif) Yaitu alur cerita yang bergerak urut dari awal hingga akhir tulisan. Setiap bagian dari tulisan tertata dengan baik, sehingga pembaca tulisan pun takkan kehilangan setiap momen. Runtutan peristiwanya dibangun seperti mendaki gunung kemudian menuruninya kembali. Perkenalan, pemunculan masalah, konflik, klimaks, antiklimaks, penyelesaian adalah fase dalam alur yang disusun secara urut dan tidak berloncatan.

- Alur Mundur (alur kilas balik/alur tak kronologis/regresif/ flash-back) yaitu peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dari tahap akhir atau tengah dan baru kemudian tahap awalnya. Dan perkenalan sebagai urutan fase terbalik yang sudah barang tentu akan membuat tulisan menjadi berbeda karena tuturan cerita akan terbalik dengan ditampilkannya amanat ataupun kesimpulan cerita terlebih dahulu, baru kemudian mengetahui masalah yang diakhiri dengan keterangan pelaku masalah tersebut.

PENOKOHAN
Penokohan adalah penggambaran pelaku/ tokoh yang berkaitan dengan sifatsifat yang dimiliki pelaku/tokoh. Jenis-jenis tokoh : - Tokoh protagonis - Tokoh Antagonis - Tokoh tritagonis - Tokoh pern pembantu

Tokoh protagonis : peran utama, yang merupakan pusat cerita. Tokoh antagonis : peran lawan, tokoh penyebab konflik Tokoh tritagonis : peran penengah, pendamai antara tokoh protagonis dan tritagonis Tokoh peran pembantu : peran yang secara tidak langsung terlibat dalam konflik yang terjadi, tetapi ia diperlukan untuk membantu menyelesaikan cerita.

SUDUT PANDANG

Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri dalam cerita, terbagi atas : -Sudut pandang orang pertama : penulis menjadi peserta dalam cerita, dengan menggunakan kata aku atau saya -Sudut pandang orang ketiga: pengarang seolah-olah berada di luar cerita di antara tokoh-tokoh dalam ceritanya. Menggunakan kata ia, dia, atau nama orang.

LATAR
Latar adalah keterangan, petunjuk yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan situasi terjadinnya peristiwa dalam cerita. Latar ada 3 yaitu : -Latar tempat -Latar waktu -Latar suasana

AMANAT
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dapat disampaikan secara : -implisit : memberikan amanat dalam bentuk tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir. -eksplisit : dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan yang berhubungan dengan cerita tersebut.

UNSUR EKSTRINSIK HIKAYAT


Unsur ekstrinsik hikayat adalah unsur yang membangun hikayat dari luar. Unsur ekstrinsik hikayat : 1. Nilai moral 2. Nilai sosial masyarakat 3. Nilai keagamaan 4. Nilai pendidikan

NILAI MORAL

Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti, baik buruknya tingkah laku

NILAI SOSIAL MASYARAKAT

Nilai sosial masyarakat adalah nilai yang berkaitan dengan norma yang ada dalam masyarakat

NILAI KEAGAMAAN

Nilai keagamaan adalah nilai yang berkaitan dengan tuturan agama

NILAI PENDIDIKAN

Nilai Pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan penghubungan tingkah laku dari buruk ke baik melalui pengajaran.

CONTOH HIKAYAT

CONTOH MENCERITAKAN KEMBALI HIKAYAT DENGAN BAHASA SENDIRI

Malim Dewa Alkisah, Malim Dewa adalah seorang putra raja di sebuah kerajaan. Ia menggantikan ayahnya sewaktu ayahnya pergi menunaikan ibadah haji. Ia bertunangan dengan tiga orang putri, hasil pencarian seekor burung nuri. Mereka adalah Nilam Cahaya, Gondan Gentasari, dan Andam Dewi. Andam Dewi dipinang juga oleh seorang raja lain. Karena pinangan itu tidak dikabulkan, raja merusak Negara Andam Dewi dengan ilmunya, terpaksa Andam Dewi dan ibunya terpaksa menyembunyikan diri. Malim Dewa mencari Andam Dewi dan mengawininya, tetapi akibat dari perkawinan itu ia

Malim Dewa dihidupkan kembali oleh Nilam Cahaya. Kemudian, Malim Dewa mengawini Gondan Gentasari dan berkat kemenangannya dalam peperangan, Malim Dewa juga mengawini dua putri yang lain. Perkawinan yang terakhir ialah dengan putri Nilam Cahaya, yang dilakukan di dalam kahyangan.

UNSUR INTRINSIK YANG TERDAPAT PADA HIKAYAT MALIM DEWA


Tema : Malim Dewa Bukti : Karena pada hikayat tersebut menceritakan Malim Dewa Alur : Maju Bukti : Karena urutan hikayat tersebut adalah Perkenalan, pemunculan masalah, konflik, klimaks, antiklimaks, penyelesaian Penokohan : Malim Dewa, pemberani Bukti : Malim Dewa mencari Andam Dewi dan mengawininya, Andam Dewi, Bukti :

Raja yang ditolak Andam Dewi, jahat Bukti : Karena pinangan itu tidak dikabulkan, raja merusak Negara Andam Dewi dengan ilmunya, Nilam Cahaya, baik hati Bukti : Malim Dewa dihidupkan kembali oleh Nilam Cahaya. Sudut Pandang : orang ketiga serba tahu Bukti : karena pengarang berada di luar cerita, dan pengarang tahu jalan ceritanya dari awal hingga akhir Latar Latar waktu : Pada zaman dahulu Bukti : Alkisah, Malim Dewa adalah seorang putra raja di sebuah kerajaan Latar tempat : Kerajaan Bukti : Alkisah, Malim Dewa adalah seorang putra raja di sebuah kerajaan

Latar suasana : Menegangkan Bukti : Karena pinangan itu tidak dikabulkan, raja merusak Negara Andam Dewi dengan ilmunya, terpaksa Andam Dewi dan ibunya terpaksa menyembunyikan diri. Mengharukan Bukti : Malim Dewa dihidupkan kembali oleh Nilam Cahaya. Menggembirakan Bukti : Perkawinan yang terakhir ialah dengan putri Nilam Cahaya, yang dilakukan di dalam kahyangan.

Amanat : Kita tidak boleh cemburu pada orang lain hingga melukainya Bukti : Malim Dewa mencari Andam Dewi dan mengawininya, tetapi akibat dari perkawinan itu ia dibunuh oleh raja yang telah ditolak Andam Dewi.

UNSUR EKSTRINSIK YANG TERDAPAT PADA HIKAYAT MALIM DEWA


Nilai Moral : Bukti : tetapi akibat dari perkawinan itu ia dibunuh oleh raja yang telah ditolak Andam Dewi. Nilai Sosial Masyarakat : Bukti :

Nilai Keagamaan : Umat Muslim melaksanakan ibadah haji Bukti : Ia menggantikan ayahnya sewaktu ayahnya pergi menunaikan ibadah haji Nilai Pendidikan : Bukti :

SEKIAN ... dan TERIMA KASIH ...

You might also like