You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Definisi Shigellosis atau yang sering disebut dengan disentri basiler adalah suatu infeksi akut radang usus besar yang disebabkan oleh kuman dari genus Shigella. (1) 1.2.Etiologi Penyebab dari Shigellosis adalah kuman genus Shigella yang terdiri dari 4 spesies yaitu S.Dysentriae,S.Flexneri,S.Bondii dan S.Sonnei.(1). Kuman ini berbentuk batang,dengan ukuran 0,5-0,7 um x 2-3 um. Pada pewarnaan gram bersifat negatif gram,tidak berflagel.Tahan dalam es selama 2 bulan dan kuman ini akan mati pada suhu 55oC (2). 1.3.Patogenesis Cara infeksi secara oral melalui air,makanan,lalat yang tercemar oleh tinja ekskreta penderita.
(1)

. Shigellosis atau disentri basiler adalah infeksi usus akut yang dapat sembuh

sendiri yang disebabkan oleh Shigella. Shigellosis dapat menyebabkan 3 bentuk diare yaitu: 1. Disentri klasik dengan tinja konsistensi lembek disertai darah,mucus dan pus. 2. Water diarrhea 3. Kombinasi keduanya Masa inkubasi adalah 2-4 hari,atau bisa lebih lama sampai 1 minggu. Oleh seorang yang sehat diperlukan 200 kuman untuk menyebabkan sakit. Kuman masuk dan berada diusus halus,menuju terminal ileum dan kolon,melekat pada permukaan mukosa dan menembus lapisan epitel kemudian berkembang biak dalam lapisan mukosa. Berikutnya adalah terjadinya

reaksi peradangan yang hebat yang menyebabkan terlepasnya sel-sel dan timbulnya tukak pada permukaan mukosa usus. Jarang terjadi organisme menembus dinding usus dan menyebar kebagian tubuh yang lain. Reaksi peradangan yang hebat tersebut mungkin membatasi penyakit ini hanya pada usus, selain juga menyebabkan timbulnya gejala klinik seperti demam ,nyeri abdomen dan tenesmus ani (2). Basil ini membentuk endotoksin dan eksotoksin,menyebabkan infeksi lokal pada dinding usus terutama daerah kolon dan adanya tanda-tanda peradangan yang khas. Berbeda dengan disentri amuba yang tidak disertai dengan tanda-tanda peradangan yang khas (3).

1.4.Manifestasi Klinis Gejala yang timbul bervariasi;defekasi sedikit-sedikit dan terus menerus,sakit perut dengan rasa kolik dan mejan,muntah-muntah,sakit kepala. Tinja semula normal kemudian berangsur-angsur berubah menjadi berlendir dan berdarah,bersifat basa.secara mikroskopis didapatkan sel nanah,sel darah putih/merah. Suhu badan bervariasi dari rendah-tinggi,nadi cepat.(1) Bentuk klinis dapat bermacam-macam. Bentuk yang berat biasanya disebabkan oleh S.Dysentriae. Gejala berlangsung cepat (berak-berak),muntah-muntah,suhu badan

abnormal,cepat terjadi dehidrasi bahkan sering dikacaukan dengan kolera.(1) Sakit perut terutama didaerah kiri,didaerah anus kadang-kadang dijumpai anus luka dan nyeri. Suhu badan tidak khas biasanya lebih tinggi dari 39 oC. Perkembangan selanjutnya berupa keluhan-keluhan yang bertambah berat,keadaan umum memburuk,inkontinensia urin dan alvi serta gelisah. Kematian biasanya terjadi karena terjadinya gangguan sirkulasi perifer,anuria dan koma uremik. Angka kematian tergantung pada keadaan dan tindakan

pengobatan,(1).Penyakit ini akan bertambah buruk pada mereka yang mempunyai status gizi buruk,bahkan pernah dilaporkan terjadinya septikemia pada penderita dengan status gizi buruk
(2)

1.5.Diagnosis Ditegakkan atas gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang sangat menentukan ialah ditemukannya basil dalam pemeriksaan tinja atau diketahui dari biakan tinja
(3)

.Bahan pemeriksaan

adalah tinja segar,dalam hal ini harus diingat bahwa

Shigella tidak tahan asam,sehingga harus secepatnya diperiksa (2). Gambaran endoskopi memperlihatkan mukosa yang hemoragik dengan mukosa yang terlepas dan ulserasi.Kadang-kadang tertutup dengan eksudat,sebagian besar lesi terdapat pada distal kolon dan secara progresif berkuarang pada daerah proksimal kolon(1).

1.6.Diagnosa Banding Diagnosa banding disentri basiler adalah radang kolon yang disebabkan oleh kuman enterohemoragik dan enteroinvasif seperti E.coli,Compilobacter jejuni,Salmonellla

enteridis,Yersinia enterocolica dan protozoa E.Histolytica (1).

1.7. Komplikasi. Beberapa komplikasi ekstraintestinal terjadi pada pasien yang berada didaerah berkembang. Komplikasi yang sering terjadi adalah artritis,peritonitis,otitis media,ensefalitis
(1,3)

..

1.8.Pengobatan Prinsip dalam melakukan tindakan pengobatan adalah istirahat,mencegah atau

memperbaiki dehidrasi,dan pada kasus yang berat diberikan antibiotik.(1) Cairan dan elektrolit Penyebab utama kematian adalah dehidrasi.Pemberian cairan dan elektrolit intravena sangat penting sesuai dengan tatalaksana gastroenteritis. Jumlah cairan diberikan berdasarkan beratnya dehidrasi yag dinilai dari kedaan umum pasien,sistem skor daldiyono,dan menentukan BJ Palsma (1) Diet Diberikan makanan lunak sampai berak-berak kurang dari diberikan makanan ringan bila ada kemajuan (1). Pengobatan Spesifik Penggunaan antibiotik untuk menguragi beratnya penyakit maupun angka kematian ,walaupun banyak penderita yang merasa tidak perlu untuk pergi kedokter karena penyakit ini dapat sembuh spontan (2). Antibiotik ampisilin,tetrasiklin,trimetoprim-sulfametolsasol (kotrimoksazole) banyak digunakan dalam pengobatan disentri basiler,tetapi dengan semakain banyaknya strain Shigella yang resisten,maka sebaiknya dikakukan tes kepekaan kuman terhadap antibiotik sebelum melakukan pengobatan. Gambaran resistensi kuman terhadap obat yang dapat berubah dari tahun-ketahub dapat diguakan memilih antibakteri yang tepat (1,2). Antibakteri pilihan dalam pengobatan disentri basiler adalah trimetoprim5 kali/hari.kemudian

sulfametoksazole dengan disis 2X2 teblet selama 5 hari. Atau dapat diberikan siprofloksasin dengan dosis 2x750 mg. Du Pont dalam penelitian tentang disentri basiler mendapatkan angka

penyembuhan 72 jam sebesar 100% apabila dengan menggunakan kotrimoksazole,dan angka penyembuhan sebesar 89%. Pemberian siprofloksasin merupakan suatu kontraindikasi terhadap-anak-anak dan wanita hamil. Amoksisilin tidak dianjurkan dalam pengobatan disentri basiler
(1)

1.9.Prognosis Pada bentuk yang berat angka kematian tinggi kecuali bila mendapatkan penanganan yang dini.Sedangkan untuk disentri yang ringan sampai sedang prognosanya baik (1).

1.10 Epidemiologi Sekurangnya 140 juta kasus dan hanya 600.000 kematian terjadi akibat seluruh disentri basiler pad anak-nak dibawah umur 5 tahun. Kuman penyakit disentri basiler didapatkan di seluruh dunia,tetapi kebanyakan ditemukan di negara-negara berkembang,yang tingkat kesehatan lingkungannya masih kurang (1). Di Amerika Serikat insiden penyakit ini rendah. Setiap tahunnya kurang dari 150.0000 kasus yang dilaporkan.Dibagian penyakit dalam RSUP Palembang selama 3 tahun (19901992) tercatat menurut catatan medis,dari 748 ksus yang dirawat karena diare ada 16 kasus disebabkan disentri basilaer (1).

BAB II SIMULASI KASUS

2.1 Kasus Seorang ibu hamil 5 bulan Ny.Wati 935 tahun) mengeluh brak-berak sudah sehari ini sebanyak 3 kali,perut terasa sangat mulas,tidak disertai dengan darah dan buih.Pada kultur tinja ditemukan adanya shigella spp Diagnosa Shigellosis 2.2.Tujuan Terapi Pengobatan Kausatif : Untuk membunuh bakteri penyebab infeksi Pengobatan Simptomatik : Mencegah dan mengatasi gangguan elektrolit dan cairan (dehidrasi) 2.3.Kelompok dan Golongan obat Golongan Obat Antibiotik Nama Obat 1. Kotrimoxazole 2. Ampisilin Siprofloksasin 2.4. Perbandingan kelompok obat meurut khasit,kemanan dan kecocokan

No Jenis Obat 1

Khasiat

Keamanan (efek samping Kontraindikasi Penderita dengan hati

Keterangan

obat) Kotrimoxazole Antibiotik Ruam Spektrum luas

kulit,leukopenia,neutropeni kerusakan a dan trombositopeni.mual yang jelas. dan muntah.

Penderita dengan gagal ginjal. Diskrasia darah Sensistif terhadap

Ampisilin

kotrimoxazole Antibiotik Lebih sering menyebabkan Hipersensitifitas Spektrum luias gangguan gaggguan terhadap dapat penisilin

Absorbsi dihambat oleh makanan sehingga pemberian dilakuakan sebelum makan.

lambung,usus,juga menyebabkan reakasi alergi

terjadinya

Siprofloksasin

Antibiotik Mual,diare,muntah,diaspep Spektrum luias sia,sakit perut,meteorismus,ganggu an SSP,dan

Penderita

yang

sensistif tehadap ciprofloksasin. hamil

gangguan Wanita

hematologi.

dan menyusui. Anak-anak dan

remaja, sebelum akhir masa

pertumbuhan.lllll llllllllllllllllllllll

2.5 Pilihan Obat dan Alternatif Obat yang digunakan sebagai Antibiotik Uraian Nama Obat BSO Obat pilihan Kotrimoxazole Generik : Kotrimoxazole BSO dan Kekuatan: Paten: BSO dan Kekuatan: BSO yang diberikan Dosis Referensi Dosis untuk kasus dan Obat Alternatif Siprofloksasin Generik: Siprofloksasin BSO dan Kekuatan: Paten: BSO dan Kekuatan:

alasannya Frekuensi pemberian dan alasanya Cara pemberian alasanya Saat pemberian alasanya Lama pemberian alasanya dan dan dan

2.8.Farmakokinetik dan Farmakodinamik Obat a.Kotrimoxazole

b. Ampisilin

PEMERINTAH PROPINSI DAERAN TINGKAT I KALIMANTAN SELATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN Jl.A.Yanui Km.1,5 Banjarmasin Nama Dokter : Dr.Aris Budianto Sp.PD UPF/Bagian : Penyakit Dalam Banjarmasin,29 April 2005 Penulihan Resep Pilihan Kotrimoxazole Kaplet 500 mg No XV t.d.d kaplet.I p.c Tanda Tangan

Pro Umur Alamat

: Ny. : :

PEMERINTAH PROPINSI DAERAN TINGKAT I KALIMANTAN SELATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN Jl.A.Yanui Km.1,5 Banjarmasin Nama Dokter : Dr.Aris Budianto Sp.PD UPF/Bagian : Penyakit Dalam Banjarmasin,29 April 2005 Kotrimoxazole Kaplet 500 mg No XV t.d.d kaplet.I p.c Tanda Tangan

Pro Umur Alamat

: Ny. : :

DAFTAR PUSTAKA

You might also like