You are on page 1of 16

Filsafat Umum

RINGKASAN POKOK MATERI FILSAFAT UMUM


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

FILSAFAT UMUM
Dosen Pengampu : Prof. Fauzan Saleh, PhD.

Disusun Oleh :

Fitriana Sulistiowati (932203010) Kelas A

JURUSAN TARBIYAH PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) KEDIRI 2012
1

Filsafat Umum FILSAFAT UMUM Dari Mitologi sampai Teofilosofi Buku yang berjudul FILSAFAT UMUM (Dari Mitologi sampai Teofilosofi) ini mempunyai tebal 516 halaman. Buku yang menerangkan mengenai definisi definisi tentang filsafat yang ditampilkan oleh ahli pikir dan ilmuwan ini dikarang oleh Drs. Atang Abdul Hakim, M.A. & Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si . Buku yang berjudul FILSAFAT UMUM (Dari Mitologi sampai Teofilosofi) ini diterbitkan di kota Bandung pada tahun 2008 oleh penerbit CV. Pustaka Setia

KATA PENGANTAR
2

Filsafat Umum Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini, yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul RINGKASAN POKOK MATERI FILSAFAT UMUM. Makalah ini berisikan tentang penjelasan mengenai perkembangan filsafat mulai dari mitologi hingga teofilosofi. Sehingga diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih untuk para kalangan akademisi tentang perkembangan ilmu filsafat. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Tiada Gading Yang Tak retak oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Kediri, 18 Desember 2012

FITRIANA SUISTIOWATI

FILSAFAT UMUM
3

Filsafat Umum

Dari Mitologi sampai Teofilosofi


Filsafat adalah pengetahuan tentang cara berfikir terhadap segala sesuatu atau sarwa sekalian alam artinya semua materi pembicaraan filsafat adalah segala hal menyangkut keseluruhan yang bersifat universal. Secara terminologis, filsafat diartikan sebagai suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. Filsafat juga merupakan kebebasan berfikir manusia terhadap segala sesuatu tanpa batas dengan mengacu pada hukum keraguan atau segala hal. Hal-hal yang dipikirkan oleh filsafat berkaitan dengan hal-hal berikut ini: 1. Sesuatu yang bersifat metafisik yang tidak dapat dilihat oleh mata kepala manusia 2. Alam semesta yang fisikal dan terbentuk oleh hukum perubahan 3. Segala sesuatu yang rasional dan irasional 4. Semua yang bersifat natural maupun supranatural 5. Akal, rasa, pikiran, intuisi dan persepsi 6. Hakikat yang terbatas dan yang tidak terbatas 7. Teori pengetahuan pada semua keberadaan pengetahuan manusia yang objektif maupun subjektif 8. Fungsi dan manfaat segala sesuatu yang didambakan manusia atau dihindarinya 9. Kebenaran spekulatif yang bersifat rasional tanpa batas sehingga berlaku pemahaman dialektis terhadap berbagai penemuan hasil pemikiran manusia. Tesis yang melahirkan antithesis dan terciptanya sintesis Karakteristik berfikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh. Seorang ilmuan tidak puas lagi mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya. Dia ingin mengetahui kaitan ilmu dengan moral, kaitan
4

Filsafat Umum ilmu dengan agama. Dia ingin menyakini apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya. Sikap berfikir filsafat yang kedua adalah mendasar, artinya setiap ilmu yang ada tak lagi dipercaya sebagai kebenaran. Kebenarannya dipertanyakan, mengapa ilmu itu bisa benar dan apa yang dimaksud dengan kebenaran disini? Dengan modal kemungkinankemungkinan, filsafat menyatakan keraguannya terhadap segala kebenaran ilmu hingga filsafat memberikan ketegakan ilmu dan ilmu mampu mengembangkan harapan hidup manusia secara lebih real atau sebaliknya menebas harapan hidup mannusia karena penyalahgunaan ilmu pengetahuan. Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Adapun objek forma filsafat adalah pencarian terhadap yang ada dan yang mungkin ada secara kontemplatif pada permasalahan yang tidak dapat dijangkau oleh pendekatan empiris dan observatif yang biasa berada dalam sains. Mitologi berkembang pada masyarakat Yunani kuno sebelum filsafat berdiri dengan jati dirinya yang asli sebagai filsafat. Perkembangan selanjutnya disebut zaman patristik, yaitu bapak yang mengacu pada pujangga Kristen, mencari jalan menuju teologi kristiani, melalui peletakan dasar intelektual untuk agama Kristen. Yang menempatkan gereja sebagai pusat kajian berbagai bidang keilmuan. Selanjutnya zaman pertengahan, filsafat berkembang dalam bidang logika dan dan etika. Berbagai usaha menyentesiskan pemikiran filsafat dan teologi secara matang. Zaman modern dilihat dari berbagai sisi adanya perubahan mental dalam penolakan terhadap kekuasaan gereja yang merupakan ciri negative dunia modern dimulai lebih awal daripada menerima otoritas ilmu pengetahuan sebagai ciri positifnya. Berikut ini beberapa aliran aliran filsafat:

A. Hellenisme Dan Filsafat Yunani

Filsafat Umum Pola pikir filsafat hellenisme Yunani pasca aristoteles. Diantaranya : Epikorus, Stoa, dan Skeptis dari periode etik. Kemudian ada juga Neo Pythagoras, Philon dan Plotinus dari periode religi. Berikut ini penjelasanya secara ringkas. Epikuros: Ia adalah filosof yang memuja kesenangan hidup, ia menafikan dan menihilkan peran Tuhan di dunia. Menurutnya Tuhan hanya menjadi penghalang untuk menikmati kesenangan hidup di dunia. Karena itu, Epikuros adalah salah satu filosof yang beraliran atheis. Stoa: Tujuan utama dari ajaran Stoa adalah menyempurnakan moral manusia. Kriterianya tentang kebenaran relatif sama dengan Epikuros yang mengatakan bahwa pemandangan adalah kriteria setinggi-tingginya untuk mencapai kebenaran. Skeptis: Mereka adalah madzhab filsafat yang ragu-ragu terhadap ajaran-ajaran klasik. Menurut mereka, kebenaran tidak dapat diduga. Dan untuk memutuskan mana yang benar dan mana yang salah dalam pertentangan pendapat yang begitu banyak, perlulah ada suatu kriteria tentang kebenaran. Kriteria itulah yang tidak ada. Aliran Neo Phytagoras: Ajarannya berpangkal pada Pythagoras yang mendidik kebatinan dengan belajar menyucikan roh. Mereka juga meyakini bahwa jiwa ini akan hidup selama-lamanya dan pindah-pindah dari angkatan makhluk turun temurun. Kepercayaan inilah yang disebut dengan rinkarnasi. Aliran Philon Alexandreia: Ia adalah seorang pendeta Yahudi, karenanya filsafat yang dipelajarinya terpengaruh oleh pandangan agama. Yang menjadi pokok pandangan filsafatnya ialah hubungan manusia dengan Tuhan. B. Plotinus dan Neoplatonisme Plato mendasarkan ajarannya kepada yang baik yang meliputi segala-galanya, namun ajaran Plotinus berpokok pada satu. Yang satu ini adalah pangkal segalagalanya. Filsafat Plotinus berpangkal pada keyakinan bahwa segala ini, yang asal itu, adalah satu dan tidak ada pertentangan didalamnya. Berbeda dengan Neoplatonisme, berkisar pada segi metafisika pada filsafat Yunani yang boleh jadi dalam beberapa hal berlawanan dengan agama Masehi. Neoplatonisme mendasarkan pikirannya
6

Filsafat Umum kepada seleksi dan perpaduan antara unsur-unsur. Neoplatonisme merupakan aliran intelektual yang dominan di hampir seluruh wilayah Hellestik, sehingga seakan-akan Neoplatonisme bersaing dengan pandangan dunia yang berdasarkan agama Kristen. C. FILSAFAT PATRISTIK ABAD PERTENGAHAN EROPA Abad ini ditandai dengan keruntuhan budaya Romawi dan upaya untuk kembali membangun peradaban berdasarkan ajaran filsafat Yunani dan ajaran agama Kristen. Perkembangan ilmu dan filsafat berlangsung di gereja-gereja pada awalnya, untuk kemudian mengalami perpecahan dikarenakan domininasi kuat agama terhadap berbagai aspek kehidupan. Justinus Martir mengambil kesimpulan bahwa agam Kristen lebih bermutu dibanding dengan filsafat Yunani. Clement, berpendapat bahwa Tuhan itu diluar kategori ruang dan waktu. Clement mengajarkan bahwa kemampuan tentang Tuhan haruslah dicapai melalui logos, bukan dengan akal rasional. Selanjutnya ia menyatakan bahwa hubungan manusia dengan Tuhan dicapai melalui logos. Origen, menurutnya Tuhan itu adalah transendens, suatu konsep yang menjelaskan bahwa Tuhan berada diluar alam, tidak dapat dijangkau oleh akal rasional. Menurut Origen alam semesta ini abadi. Adapun pendapat Origen mengenai etika bahwa dunia merupakan pertarungan antara kekuatan baik dan kekuatan jahat. Tertullianus ia adalah pembela Kristen yang fanatik. Ia menolak kehadiran filsafat Yunani, karena filsafat dianggap sesuatu yang tidak perlu. Dia berpendapat bahwa wahyu Tuhan sudahlah cukup, dan tidak ada hubungan antara teologi dan filsafat, tidak ada hubungan antara gereja dan akademi, serta Kristen dan penemuan baru. Tokoh selanjutnya adalah Agustinus ia berpandangan tentang Tuhan bahwa terpisah dari Tuhan tidak ada realitas, karena esensi hanyalah milik Tuhan. Ajaran Agustinus dapat dikatakan berpusat pada dua pool: Tuhan dan manusia. Akan tetapi dapat juga dikatakan bahwa seluruh ajaran Agustinus berpusat pada Tuhan. Filsafatnya tentang sejarah berpengaruh pada gerakan-gerakan agama dan pada pemikiran sekuler. Perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat berlangsung dengan lambat
7

tetapi pasti sejalan dengan kontak budaya dengan budaya Islam dan semangat untuk

Filsafat Umum kembali pada kejayaan peradaban Yunani. Masa ini berakhir dengan pemisahan kekuasaan dan pemikiran antara ajaran agama yang bertahan di gereja dan perkembangan keilmuan yang mendapat tempat di lembaga sekolah. D. FISAFAT KLASIK SEJAK THALES SAMPAI GEORGIAS 1. Thales (624-546 SM) : Aristoteles memberikan gelar kepada Thales sebagai filosof pertama. Thales adalah orang pertama yang memikirkan tentang asal muasal terjadinya alam semesta. Menurutnya, asal mula alam ini adalah air. Air adalah pusat dari sumber segala yang ada atau pokok dari segala sesuatu. Segala sesuatu berasal dari air dan kembali kepada air. 2. Anaximandros (610-547 SM) : ia adalah murid dari Thales. Menurutnya segala sesuatu itu berasal dari to apeiron, yaitu yang tak terbatas, tak terhingga. Bersifat ilahi,abadi, tidak terubahkan (mantap) dan meliputi segala-galanya. 3. Anaximenes (585-524) : menurutnya, yang asal itu mestilah satu dari yang ada dan yang Nampak. Barang yang asal itu ialah udara. 4. Pythagoras : dia berpendapat bahwa manusia itu asalnya dari Tuhan. Jiwa itu adalah penjelmaan dari Tuhan yang jatuh kedunia karena berdosa. Ia akan kembali kelangit ke dalam lingkungan Tuhan bermula. Pythagoras dikenal seorang ahli dalam dunia mistik, filosof dan ahli dalam ilmu matematik dan ilmu hitung. 5. Herakleitos (540-480) : tidak ada satupun di ala mini yang bersifat tetap. Ia berucap, pan tarhei kai uden menei, semuanya mengalir dan tidak ada satupun yang tinggal tetap. Engkau tidak bias turun dua kali ke dalam sungai yang sama. 6. Perminedes : menurutnya, yang realitas dalam ala mini adalah satu, tidak bergerak, tidak berubah dasar pemikirannya, yang ada itu ada, mustahil tidak ada. 7. Leukippos : seorang ahli pikir pertama mengajarkan tentang atom. Menurutnya, tiap benda terdiri dari atom. Kecilnya atom itu tidak kelihatan, tetapi tetap ada, tidak hilang dan tidak berubah-ubah. Ia bergerak terus tidak henti-hentinya.

Filsafat Umum 8. Demokritos (460- 360) : Democritus was a universal mind who embraced the whole of the philosophical knowledge of this time, and in this respect can be compared only with Aristotle. 9. Zeno (490 SM) : Ia menyatakan guru filsafatnya, Permenides

10. Georgias (427 SM ) : tidak ada yang ada, maksudnya realitas itu sebenarnya tidak ada. Kita harus mengatakan bahwa realitas itu tunggal dan banyak, terbatas dan tak terbatas, dicipta dan tak dicipta. E. FILSAFAT KLASIK Socrates, Plato, dan Aristoteles adalah para filosuf yang bangkit pada masa Yunani klasik. Dalam membenarkan kebenaran yang objetif, sokrates menggunakan metode tertentu yang dikenal dengan metode dialektika. Plato mempunyai pemikiran filsafat bahwa dunia lahir adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah dan berwarna-warni. Semua itu adalah bayangan dari dunia ide. Kemudian Aristoteles menganggap Tuhan itu berhubungan dengan dirinya sendiri. Ia tidak berhubungan dengan alam ini. Dalam mencintai Tuhan, kita tidak usah mengharapkan Dia mencintai kita. Ia adalah kesempurnaan tertinggi, dan kita mencontohnya untuk perbuatan dan pikiran-pikiran kita. Filsafatnya adalah etika, negara, logika, metafisika, dll. Aristoteles adalah Bapak Logika. F. FILSAFAT PRAMATERIALISTIK Rasionalisme Descrates mengemukakan metode baru yaitu metode keragu-raguan. Jika orang ragu-ragu terhadap segala sesuatu dalam keragu-raguanan itu, jelas ia sedang berfikir, sebab yang sedang berfikir itu tentu ada dan jelas terang benderang. Cogito Ergo Sum (Saya berfikir maka saya ada). Rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang pada kebenaran. Yang benar hanyalah tindakan akal yang terang benderang yang disebutnya ideas claires el distinctes (pikiran yang terang benderang dan terpilah-pilah). Idea terang benderang ini pemberian Tuhan sebelum orang
9

Filsafat Umum dilahirkan (idea innatae = ide bawaan). Sebagai pemberian Tuhan, maka tak mungkin tak benar. Idealism adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan jiwa dan roh. Istilah idealism diambil dari kata idea yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Pandangan ini telah dimiliki oleh Plato dan pada filsafat modern dipelopori oleh J.G Fichte, Schelling, dan Hegel. Empirisme adalah salah satu aliran dalam filosof yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuannya itu sendiri dan mengecilkan peranan akal. Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Sebagai suatu doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. G. KRITISME IMMANUEL KANT Immanuel Kant (1724 1804 M) berusaha mengadakan penyelesaian atas pertikaian itu dengan filsafatnya yang dinamakan Kritisme (aliran yang kritis). Untuk itulah, ia menulis tiga bukunya berjudul : Kritik Der Reinen Vernunft (Kritik atas rasio murni), Kritik Der Urteilskraft (Kritik atas daya pertimbangan). Menurut Kant, dalam pengenalan indrawi terdapat dua bentuk apriori yaitu ruang dan waktu. Kedua-duanya berakar dalam struktur subjek sendiri. Memang, ada suatu realitas terlepas dari subjek yang menginderakan tetapi realitas (das ding an sich benda dalam dirinya) tidak pernah dikenalinya. H. POSITIVISME AUGUSTE COMTE Positivism diperkenalkan oleh Auguste Comte (1798 1857) yang tertuang dalam karya utama Auguste Comte adalah Course de philosophic Positive, yaitu kursus tentang filsafat positif (1830 1842) yang diterbitkan dalam enam jilid. Selain itu, karyanya yang pantas disebutkan disini adalah Discour Lesprit Positive (1844) yang artinya pembicaraan tentang jiwa positif. Menurut positivisme, pengetahuan kita tidak oleh fakta-fakta. Dengan demikian, ilmu pengetahuan empiris menjadi contoh istimewa dalam bidang
10

Filsafat Umum pengetahuan. Kemudian, filsafat pun harus meneladani contoh itu. Oleh karena itu pulalah, positivisme menolak cabang filsafat metafisika.

I. PRAGMATISME Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa criteria kebenaran sesuatu ialah apakah sesuatu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Pragmatisme berpandangan bahwa substansi kebenaran adalah jika segala sesuatu memiliki fungsi dan manfaat bagi kehidupan. J. FENOMENOLOGISME Seorang ahli berpendapat bahwa fenomenologisme hanya suatu gaya berpikir, bukan suatu mahzab filsafat. Sementara itu, anggapan para ahli tertentu lebih mengartikan fenomenologi sebagai suatu metode dalam mengamati, memahami, mengartikan, dan memaknakan sesuatu sebagai pendirian atau suatu aliran filasafat. K. EKSISTENSIALISME Eksistensialisme adalah cara wujud manusia telah dijadikan tema sentral pembahasan filsafat, tetapi belum pernah ada eksistensi yang secara begitu radikal menghadapkan manusia kepada dirinya seperti pada eksistensialisme. Tokohnya adalah Martin Heidegger, J.P.Sartre, dan Gabriel Marcel. L. RENAISSANCE DAN HUMANISME Orang yang pertama menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Prancis terkenal). Menurutnya, Renaissance adalah periode penemuan manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Pada zaman humanism muncul aliran yang menetapkan kebenaran berpusat pada manusia, disebut humanism. Aliran ini lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikkan berbagai penemuan manusia, bahkan dengan kekuasaanya, gereja telah meredam para filosof dan ilmuwan yang
11

Filsafat Umum dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah mengingkari kitab suci yang selama ini diaacu oleh kaum kristiani. Ada 4 aliran yang mengklaim sebagai bagian dari humanism, yaitu: 1. Liberalism Barat 2. Marxisme; 3. Eksistensialisme; dan 4. Agama

M. MATERIALISME DAN KARL MARX Naturalisme memandang bahwa alam merupakan keseluruhan realitas. Istilah natura telah dipakai dalam filsafat dengan bermacam-macam arti, dari dunia fisika yang dapat dilihat oleh manusia, sampai pada sistem total dari fenomena-fenomena ruang dan waktu. Natura adalah dunia yang diungkapkan oleh sains dan alam. Istilah naturalisme merupakan kebalikan dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistic terhadap alam dengan adanya kekuatan atau ada (wujud) di atas atau di luar alam. N. FILSAFAT HIDUP HENRI BRAGSON Menurut Bragson, hidup adalah suatu tenaga explosive yang telah ada sejak awal dunia, yang berkembang dengan melawan penahanan atau penentangan materi (yaitu segala sesuatu yang lamban yang menentang gerak, dan dipandang oleh akal sebagai materi/benda). Bragson membagi agama menjadi dua macam: 1. Agama statis ialah agama yang timbul karena hasil karya perkembangan. Dalam perkembangan ini, alam telah memberikan kepada manusia kecakapan untuk menciptakan dongeng-dongeng untuk mengikat manusia. 2. Agama dinamis adalah agama yang diberikan oleh intuisi. Manusi dapat berhubungan dengan asas yang lebih tinggi yang lebih berkuasa bagi dirinya. O. FENOMENOLOGI

12

Filsafat Umum Kata ini berasal dari kata yunani fenomenon, yaitu sesuatu yang tampak. Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai gejala. Jadi fenomenologi adalah suatu aliran yang membicarakan fenomenon atau segala sesuatu yang menampakkan diri. Took fenomenologi adalah Edmund Husserl(1859-1938). Ia berpendapat bahwa ada kebenaran untuk semua orang, dan manusia dapat mencapainya. Untuk menemukan pemikiran yang benar seseorang harus kembali pada benda-benda sendiri. Dengan istilah zu den sactien (to the things). Ada 3 reduksi yang ditempuh untuk mencapai realitas fenomen dalam pendekatan fenomenologi, yaitu; 1. Reduksi fenomenologis= segala sesuatu yang menampakkan diri; 2. Reduksi eidatis= penempatan; 3. Reduksi fenomenotogi- transcendental= penempatan didalam kurung segala hal yang bukan eidetic, realitas fenomen. P. SEKULARISME Walaupun agama Kristen pada mulanya lahir di timur, warna kristiani amat tebal menyelimuti kehidupan dunia barat. Sesuai dengan warna baru tersebut yang telah melenyapkan warna kristiani secara bertahap oleh para ahli biasa disebut sekularisasi (secularization). Dalam perjalanan sejarahnya yang panjang itu, sekularisasi pernah mengkristal dalam bentuk suatu aliran di bidang etika dan filsafat yang disebut sekularisme (secularism) yang pertama kali dirumuskan oleh George Jacub Holyoke (1817 1906). Sekularisasi dan sekularisme sama-sama berasal dari kata secular (Inggris : secular). Dalam bahasa Inggris kata secular berarti yang bersifat duniawi, fana, temporal; yang tidak bersifat spiritual, abadi dan sacral; kehidupan di luar biara dan sebagainya. Q. FILSAFAT HEGEL TENTANG MORALITAS DAN STRUKTUR SOSIAL Hegel menempatkan diri atas paham moralitas otonom yang dikembangkan Kant. Dengan menempatkan moralitas manusia kedalam kerangka filsafat sejarah yang lebih luas, Hegel mampu mengatasi keabstrakan Kant dan sekaligus menempatkan legitimasi struktur-struktur sosial kedalam tingkat yang lebih tinggi.manusia tidak lagi bekerja hanya untuk menjamin kebutuhannya yang nyata dan selebihnya untuk mengembangkan diri melainkan keterpaksaan untuk semakin banyak memilih benda-benda konsumsi (konsumzwuang) memaksa dia untuk selalu
13

Filsafat Umum mencari uang lebih banyak lagi. Menurut Hegel apa yang rasional itu nyata dan apa yang nyata itu rasional. R. FILSAFAT ISLAM Filsafat islam dikembangkan oleh orang-orang muslim : 1. Al-Kindi ; merupakan orang yang pertama memberikan filsafat dan lapangannya meliputi ilmu fisika, matematika, dan ketuhanan. Al-kindi meninjau filsafat secara internal dan external. Secara internal, ia bermaksud mengikuti pendapat filosoffilosof besar tentang arti kata filsafat, dan dalam risalahnya ia mengatakan ilmu tentang hakikat kebenaran segala sesuatu menurut kesanggupan manusia, yang mencakup ilmu ketuhanan, ilmu keesaan, ilmu keutamaan, ilmu tentang semua cara meraih maslahat dan menghindar dari mudharat. Dalam keterangan al-Kindi terdapat unsure-unsur pikiran dari Aristoteles dan Plato. Unsur Aristotelesnya adalah pembagian filsafat kepada teori praktis. Unsure Platonya adalah definisinya, karena sebelum al-kindi, Plato telah mengatakan bahwa filosof ialah orang yang menghasi dirinya dengan mencintai kebenaran serta menyelidikinya, dan lebih mengutamakan jalan keyakinan daripada jalan dugaan (zhan). 2. Al-Farabi: menurtnya tujuan filsafat dan agama sama, yaitu mengetahui semua wujud. Ia membagi dua objek filsafat yaitu al-falsafah an-nadhariyyah/ filsafat teori, al-falsafah al-amaliyyah/filsafat amalan. 3. Ikhwanushafa: baginya filsafat itu bertingkat-tingkat. Cinta kepada ilmu, kemudian mengetahui hakikat wujud-wujud menurut kesanggupan manusia dan yang terakhir adalah berkata dan berbuat sesuai dengan ilmu. 4. Ibnu Sina: ia merupakan ahli fisika. Ia membagi filsafat teori dan filsafat amalan. Ia mengatakan bahwa Tiap-tiap gerak terdapat pada perkara yang bias bertambah atau berkurang, sedangkan jauhar(benda-benda kecil/atom-atom) tidak demikian keadaannya (tidak mengenal gerak).

Analisa Kristis
14

Filsafat Umum Menurut saya buku ini sangat penting sekali untuk mengembangkan keilmuan filsafat umum, karena sebagai mata kuliah dasar buku ini sangat membantu sekali. Setiap bab nya buku ini menjelaskan secara rinci satu per satu. Agar pembaca lebih bisa memahami setiap detail pembahasan. Buku ini ditulis untuk kalangan mahasiswa. Banyak orang menggap filsafat itu sukar. Buku-bukunya pun sukar dibaca, dan lebih sukar lagi untuk dimengerti. Apalagi jika mereka membacanya karena diwajibkan. Misalnya karena filsafat merupakan mata kuliah wajib bukan karena minat. Benarkah buku-buku filsafat itu sukar dimengerti? Namun, ditangan Drs. Atang Abdul Hakim, M.A. & Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si filsafat umum menjadi bisa dimengerti. Ternyata masalah yang dianggap rumit itu bisa dibongkar dengan bahas yang mudah dimengerti, dan kalimat-kaliamat pendek. Jelas buku ini berbeda dengan buku filsafat lain. Dengan demikian, cocok benar bila buku ini ditujukan kepada pemula. Meski berisi pertarungan antara golongan akal dan suara hati. Tentu saja dilengakap dengan sederetan tokohnya yang sejak orang yang dianggap sebagai tokoh filsafat pertama. Buku yang berjudul Filsafat Umum ini memberikan pandangan luas mengenai makna pengetahuan. Pembaca dapat memahami tentang perkembangan filsafat mulai dari Mitologi sampai Teofilosofi. Lebih menariknya lagi, buku ini memuat uraian mengenai banyak aliran aliran filsafat yang sebelumnya tidak dijelaskan dalam buku lain. Seperti dalam buku yang berjudul Filsafat karangan Neil Tumbull, disitu hanya memberikan penjelasan penjelasan singkat yang membuat pembaca kurang paham dan mengerti. Karena yang dibahas hanya sebagaian saja. Dari setiap keunikan dan kelebihan sebuah buku, pastilah ada rumput yang tidak selalu hijau, karena menurut pepatah, rumput tetangga lebih hijau dari rumput pekarangan sendiri, jelasnya tidak ada gading yang tidak retak. Jilidan buku yang kurang kuat membuat pembaca perlu berhati-hati dalam membuka tiap lembaranlembarannya karena bukunya juga terlalu tebal. Namun, secara umum, dengan b buku ini sangat membantu dalam memahami tentang pengetahuan dasar dari filsafat umum.

KESIMPULAN
15

Filsafat Umum Filsafat adalah pengetahuan tentang cara berfikir terhadap segala sesuatu atau sarwa sekalian alam artinya semua materi pembicaraan filsafat adalah segala hal menyangkut keseluruhan yang bersifat universal. Secara terminologis, filsafat diartikan sebagai suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. Filsafat juga merupakan kebebasan berfikir manusia terhadap segala sesuatu tanpa batas dengan mengacu pada hukum keraguan atau segala hal. Ada beberapa penjelasan mengenai aliran aliran filsafat. Ada banyak sekali aliran aliran filsafat seperti aliran rasionalisme,idealisme, Empirisme, Kritisme Imanuel Kant, Positivisme Auguste Comte, pragmatisme, sekulerisme, dan masih banyak lagi. Dengan membaca buku ini kita menjadi mengertibetapa pentingnya membaca itu. Karena semakin kita banyak membaca, maka pengetahuan yang akan kita dapat juga semakin banyak. Dari berbagai buku kita juga akan banyak menemukan berbagai perbedaan penjelasan mengenai filsafat umum ini. Sehingga dari perbedaan itulah kita akan menjadi semakin paham dan mengerti mengenai filsafat umum.

16

You might also like