You are on page 1of 6

Seminar Pemasaran

Judul :

Analisis SWOT, Resiko, Dan Pemasaran PT. Coca-Cola


Di Susun Oleh :

M. Wahyu Arya Putra (7103210035) Siti Aisyah (7102210023) Lisa Ardiyanti (7103210033)

MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013
BAB I PENDAHULUAN
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Coca-cola memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaanperusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produkproduk Coca-Cola di dunia. Coca Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama CocaCola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat. Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN

Analisis SWOT PT. Coca-Cola SWOT


Analisis SWOT adalah Indentifikasi berbagai faktor secara sistematis unutk merumuskan strategi perusahaan. Tujuan dari analisis SWOT itu sendiri adalah dilakukan unutk mengidentifikasi kondisi internal dan ekternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan dengan efesien dan efektif. Analisis SWOT dapat dilakukan dari dua pihak yaitu pihak Internal dan Eksternal Perusahaan. kedua faktor ini harus di pertimbangkan dalam melakukan analisis SWOT.

Strength yang dimiliki oleh Coca-Cola Company meliputi Brand Image dan Brand Loyality yang sudah melekat kuat di masyarakat dan terbukti hingga saat ini masih menjadi pemimpin di pasar atau market leader. Formula rahasia produknya juga tidak mudah ditiru oleh para pesaing yang menjadikan produk ini tetap memiliki uniquenes tersendiri. Selain itu sistem distribusinya yang telah merambah hampir keseluruh dunia tidak akan mudah untuk dikejar oleh competitor. Produk-produk baru yang terus menerus diluncurkan serta promosi yang gencar semakin memperkokoh posisi The Coca Cola Company pada pasar minuman ringan, antara lain: 1. Menguasai pangsa pasar dunia 2. Beroperasi hingga lebih dari 200 negara 3. Memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman 4. Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat 5. Perusahaan minuman terbesar sedunia 6. Sebagai inovator dalam industri soft drink 7. Melakukan bottling investment dengan beberapa investee 8. Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik

9. Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia 10. Memiliki divisi di beberapa Negara 11. Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan Nomor 1 dalam penjualan minuman teh dan kopi 12. Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif. 13. Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan 14. Memiliki social responsibilities yang sangat baik 15. Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion 16. Riset and Development yang intensif 17. Loyalitas Konsumen 18. Harga Produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih

Weakness Isu kesehatan mungkin salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh produk Coca-Cola. Masalah kandungan kalori berlebih yang diantisipasi dengan cara meluncurkan produk sugar free ternyata juga masih mendapat hambatan dari adanya isu kesehatan mengenai pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti. Selain itu produk ini juga belum mulai beralih ke produk ramah lingkungan, sementara mulai banyak minuman ringan yang memakai isu keseahatan dan lingkungan dalam kampanye produk mereka.

Selain itu PT. Coca-Cola juga memiliki kelemahan dalam hal: 1. Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar. 2. Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain.

Opportunity Pertumbuhan sebesar 7,5% yang terjadi pada pasar minuman ringan non soda dan 8,5% pada air mineral kemasan merupakan peluang yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Coca-Cola. Hal ini sudah dilakukan dengan produknya yaitu Air mineral Ades dan produk minuman Isotonik. Selain itu menurut data masih banyak

pasar di wilayah Asia Tengah dan Afrika yang tingkat konsumsi minuman ringan bersodanya masih rendah. Ini merupakan Blue Ocean bagi pemasaran Coca Cola dimasa depan.

Peluang Perusahaan : 1. Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink 2. Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan 3. Kerjasama dengan berbagai pihak contoh: mc.donal 4. Pengembangan produk baru jenis makanan 5. Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat

Threat Kompetitor baik tingkat domestic maupun level International seperti Pepsi dan Cadbury merupakan ancaman yang patut diwaspadai. Selain itu perubahan paradigma konsumen yang lebih health conscious serta meningkatnya harga gula, packaging dan material lainnya merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi sedini mungkin.

Adapun ancaman Perusahaan yang lainya yaitu seperti: 1. Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi 2. Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola 3. Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola 4. Tingginya harga bahan mentah 5. Kesulitan mengatur seluruh anak perusahaan sedunia

BAB III KESIMPULAN


Dalam analisis SWOT terlihat bahwa brand atau image suatu produk sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen, dan perusahaan dapat menciptakan image pada konsumen melalui aktivitas pemasaran seperti melalui iklan, event, community dll. Image yang bagus dari suatu produk akan mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan akan suatu produk. Untuk menjaga image baik, perusahaan juga menjalin hubungan baik dengan masyarakat melalui program CSR yang mereka miliki. Hal ini dilakukan Coca Cola Company untuk menunjukkan aksi kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan sebagai bukti bahwa perusahaan tumbuh berkembang bersama masyarakat. Di Indonesia Coca Cola Company melalui Caca Cola Bottling Indonesia ( CCBI) setiap tahunnya melaksanakan program bantuan kemasyarakatan untuk masyarakat setempat dalam bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan prasarana, serta menyalurkan bantuan dalam berbagai bentuk kepada kelompok kelompok masyarakat yang membutuhkan. Dalam setiap perusahaan pasti ada resiko dan resiko tersebut tidak dapat di hindari tetapi bagaimana perusahaan tersebut meminimalisirkan resiko tersebut.

Demikianpun PT. Coca cola yang memiliki resiko dan dapat meminimalisirkan resikonya. Sehingga tidak heran sampai saat ini PT. Coca-Cola masih terus axis dan menjadi market leader dalam produk minuman ringan di pasaran dunia.

You might also like