You are on page 1of 5

BAHAYA ROKOK TERHADAP LINGKUNGAN

1. Puntung rokok membutuhkan waktu 1,5 2,5 tahun untuk terurai dalam tanah 2. Puntung rokok dapat terurai di air tawar sekitar satu tahun dan dapat terurai di air laut/air asin sekitar lima tahun. 3. Diperkirakan 4,5 trilliun puntung rokok dibuang tidak pada tempatnya (sembarangan) setiap tahun di seluruh dunia 4. Pada tahun 2005, sekitar 24 milliar rokok terjual di Australia. Dari jumlah ini sekitar 7 milliar puntung rokok dibuang sembarangan 5. Sekitar 100.000 ton polusi udara dihembuskan oleh perokok di New South Wales, Australia setiap tahunnya 6. Di Australia, jika tertangkap membuang puntung rokok sembarangan bisa dikenai denda hingga AUD 2000 melalui putusan pengadilan 7. Menurut survei yang dilakukan oleh Tunas Hijau pada tahun 2005, 39 dari 40 perokok di Jawa Timur membuang puntungnya di sembarangan tempat. 8. Satu puntung rokok dapat tetap menyala selama tiga jam dan menyebabkan kebakaran rumput dan semak-semak 9. Lebih dari 4500 kebakaran setiap tahun terjadi dunia yang disebabkan oleh rokok dan material perokok 10. Ketika banyak orang peduli terhadap ancaman kesehatan dari aktivitas merokok, maka perlu diketahui jug a bahwa rokok juga sangat buruk dampaknya terhadap lingkungan hidup. 11. Puntung rokok mungkin terlihat kecil, tetapi dengan estimasi 4,5 trilliun puntung rokok yang dibuang sembarangan di seluruh dunia setiap tahun, maka bahan-bahan kimia berbahaya pun sangat meningkat. 12. Puntung rokok mengandung bahan kimia berbahaya seperti cadmium, arsenic dan timah yang secara parsial dilepaskan ke udara selama proses merokok yang menambah menurunkan kualitas udara sekitar. 13. Ketika puntung-puntung rokok dibuang, angin dan hujan membawanya ke saluran air. Kimia beracun yang dikandungnya kemudian dilarutkan pada ekosistem air dan mengancam kualitas air dan kehidupan air. 14. Puntung rokok menjadi salah satu isu penting dari jenis sampah yang dibuang sembarangan. Permasalahan sampah ini terus meningkat dengan adanya peraturan pemerintah yang melarang aktivitas merokok di dalam ruangan seperti restoran, perkantoran dan fasilitas umum. 15. Peraturan ini memaksa perokok melakukan aktivitasnya di luar ruangan, yang mengakibatkan semakin banyaknya puntung rokok dibuang sembarangan. 16. Dengan puntung rokok sekitar 4,5 trilliun yang dibuang sembarangan setiap tahunnya, tentunya hal ini akan mengurangi kualitas lingkungan hidup dan bahkan menjadi ancaman tersendiri. 17. Lokasi yang disitu banyak ditemukan puntung rokok biasanya menjadi kawasan kumuh karena akan menarik sampah jenis lain dibuang di tempat itu 18. Setelah dibuang, puntung rokok yang masih menyala bisa bertahan hingga 3 jam. Dengan 4000 bahan kimia beracun yang dikandungnya, maka hampir tiap detik selalu ada racun yang dilepaskan 19. Ketika puntung rokok dibuang pada rerumputan dan ilalang yang mengering, maka dengan sangat mudah kebakaran akan terjadi 20. Ketika hujan turun, maka puntung rokok akan sangat mudah terbawa air hujan masuk ke selokan, dan terus terbawa ke sungai, pelabuhan dan ke laut. Bahan kimia berbahaya yang dikandung puntung rokok ini dan puntung rokoknya akan menurunkan kualitas air dan mematikan kehidupan di laut 21. Burung dan hewan-hewan laut sering menganggap puntung rokok sebagai makanannya, yang mengakibatkan rusaknya saluran pencernaan makanan dan kematian. 22. Di seluruh dunia puntung rokok sering ditemukan di perut burung-burung yang mati muda, kura-kura dan hewan laut lainnya 23. Permasalahan serius lainnya adalah bahan beracun kadmium dan timah yang dikandung puntung rokok dapat larut semuanya setelah puntung rokok tersebut berada di air selama satu jam. Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, termasuk zat yang sering dijumpai dalam kandungan polusi udara yang berbahaya, zat yang terdapat dalam sampah berbahaya, lebih dari 50 jenis zat penyebab kanker dan lebih dari 100 bahan kimia beracun lainnya. Beberapa zat yang telah familiar dengan kita diantaranya karbonmonoksida (menurunkan kadar oksigen), nikotin (penyebab kecanduan dan bisa menurunkan kerja otot hati), dan tar (campuran beragam zat-zat beracun). Bahkan, Environmental Protection Agency Amerika menggolongkan rokok sebagai karsinogen kelas A, disejajarkan dengan asbeston, arsenik, benzene, dan radon. Banyak unsur beracun dari asap rokok yang bersifat genotoxic (misalnya: menyebabkan kerusakan pada sel DNA yang akhirnya mengakibatkan mutasi sel yang tidak terkendali atau kanker).

Bahaya lain 1. Ilmuwan mengungkapkan laki-laki yang merokok akan mengalami penurunan fungsi otak lebih cepat dibanding dengan lakilaki yang tidak merokok. Penurunan kognitif ini terjadi 10 tahun lebih cepat. 2. Dampak buruk dari rokok diketahui menyebabkan kanker paru-paru, penyakit pernapasan, serta menjadi faktor risiko utama untuk penyakit jantung yang merupakan pembunuh nomor 1 di dunia. 3. Dalam analisis data yang dipimpin oleh Nayu Ikeda dari University of Tokyo, Jepang ditemukan rokok tembakau telah menyumbang kematian sebesar 129.000 dan tekanan darah tinggi sebesar 104.000 pada orang berusia 30 tahun atau lebih. 4. Perokok cenderung akan lebih cepat 10 tahun terkena serangan jantung dibandingkan dengan yang bukan perokok. Seseorang yang merokok lebih mungkin untuk menderita serangan jantung. Dan serangan jantung akan dialami kurang lebih satu dekade atau sebelumnya kata Dr. Gregg Fonarow seorang ahli jantung dari School of Medicine at the University of California, Los Angeles. 5. Perokok cenderung memiliki masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan risiko jantung, termasuk kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain itu para peneliti juga menemukan seorang perokok memungkinkan untuk meninggal dalam 6 bulan setelah serangan jantung dibandingkan dengan seseorang yang tidak merokok. 6. Merokok meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat memblokir aliran darah ke jantung dan berkontribusi menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah arteri. Sekitar 46.000 orang bukan perokok yang tinggal dengan perokok meninggal karena penyakit jantung setiap tahunnya karena asap rokok. 7. Perempuan hamil yang terpapar asap rokok baik dari rekan kerja, lingkungan atau anggota keluarganya bisa menimbulkan risiko tertentu. Kondisi ibu hamil yang kena asap rokok tanpa disadari sebenarnya berpengaruh terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya. Senyawa kimia yang terdapat di dalam rokok bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang dikandungnya FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SESEORANG UNTUK MEROKOK Menurut Istiqomah, (2003) sebagai berikut : 1). Faktor Lingkungan Pergaulan Ejekan juga bisa membuat seseorang yang tadinya tidak merokok menjadi merokok. Yang jelas berdasarkan emosional jiwa ditunjang pengaruh lingkungan pergaulan, akan timbul perubahan-perubahan sosial. 2). Faktor Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga memiliki paranan penting dalam membentuk kepribadiann anak karena didalam keluargalah anak pertama mengenal dunia ini. Di dalam keluarga yang orang tuanya merokok punya pengaruh terhadap anaknya. Mungkin pengaruhnya negatif, sehingga anak meniru orang tuanya, atau mungkin orang tua tak sanggup melarang karena dirinya jiga merokok. 3). Faktor Citra Rokok Kesamaan dan kekompakan membuat mereka merasa satu dan kuat. Sedangkan jika tak sama dengan teman mereka takut dikucilkan. Itulah yang membuatnya merasa percaya diri dihadapan taman-teman sepergaulannya yang juga sama-sama merokok. 4). Pengaruh Idola dan Sponsor Perilaku sang idola akan merupakan cermin yang mudah ditiru, tidak heran kalau iklan yang dibawakan oleh artis atau bintang film yang sedang naik daun dengan harapan produknya laris terjual. 5). Faktor Lingkungan Sekolah Salah satu media yang ikut andil membantu pendidikan remaja adalah sekolah. Di sini peran sekolah menjadi tumpuan harapan bangsa sebab melalui sekolah remaja dididik menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur, mandiri dan berguna. Kualitas sekolah yang sangat ditentukan oleh kualitas para gurunya serta terpenuhinya sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Dari satu sisi orang tua ingin mengawasi remajanya, disisi lain remajanya tak suka diawasi dan ingin bebas bergaul bersama teman-temanya. Atau, disatu sisi ramajanya masih membutuhkan pengawasan dan perhatian dari oarang tua, namun disisi lain orang tua sibuk tidak punya waktu. 6). Faktor Agama Pendidikan agama dapat menjadi pedoman seseorang dalam berperilaku. Dari wawancara di lapangan, kebanyakan remaja mengatakan bahwa rokok hukumnya makruh, beberapa ramaja mengaku tidak tahu, dan hanya satu oarang yang mengatakan haram. Jadi, salah satu faktor yang membuat remaja tidak mencegah dirinya mencoba merokok adalah karena pengetahuan mereka terhadap hukum rokok adalah tidak haram. PERILAKU MEROKOK 1). Pengertian Perilaku Merokok

Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respons orang tersebut terhadap rangsangan dari luar yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok dan dapat diamati secara langsung. Sedangkan menurut Istiqomah Merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temparatur sebatang rokok yang tengah dibakar adalah 90 derajat Celcius untuk ujung rokok yang dibakar, dan 30 derajat Celcius untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir perokok (Istiqomah, 2003). 2). Tipe Perokok Perokok sangat berat, dia mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat, merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit. Perokok sedang, menghabiskan rokok 11-21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bagun pagi. Perokok ringan, menghabiskan rokok sekitar10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi. 3). Menurut Tomkins dalam Sarafino,(1994) ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut adalah: Pengaruh Positif, individu mau merokok karena merokok memberi perasaan positif baginya. Dia menjadi senang dan tenang saat merokok. Pengaruh Negatif, merokok dapat meredakan emosi-emosi negatif dalam hidupnya. Ketergantungan Fisiologis, perilaku merokok yang sudah jadi kebiasaan. Secara fisik individu sudah merasa ketagihan untuk merokok dan dia tidak dapat menghindar atau menolak permintaan yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Ketergantungan Psikologis, kondisi ketika individu merasakan, memikirkan dan memutuskan untuk merokok terus menerus. Dalam keadaan apa saja dan dimana saja ia selalu cenderung ingin merokok. ( Dariyo, 2004 ). 4). Tempat merokok juga mecerminkan pola perilaku perokok. Berdasarkan tempat-tempat dimana seseorang menghisap rokok, maka dapat digolongkan atas: a). Merokok di tempat-tempat umum atau ruang publik: Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di smoking area. Kelompok yang heterogen (merokok ditengah orang-orang lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dll). Mereka yang berani merokok di tempat tersebut, tergolong sebagai orang yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata karma. Bertindak kurang terpuji dan kurang sopan, dan secara tersamar mereka tega menyebar racun kepda orang lain yang tidak bersalah. b). Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi: Di kantor atau di kamar tidur pribadi. Mereka yang memilih tempat-tempat seperti ini sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah dan mencekam. Di toilet, perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi. c). Bahaya Merokok Terpapar asap rokok selama 8 jam sebanding dengan merokok langsung sebanyak 20 batang perhari. Konsekuensi dari merokok antara lain meningkatnya kejadian infeksi saluran nafas bagian atas, batuk, asma, sinusitis, penyakit kardiovaskular, kanker, mengganggu fertilitas, lahir kurang bulan, kematian maupun absen dari kerja atau sekolah. Anak atau kaum muda yang merokok, pertumbuha dan perkembangan parunya segera akan terpengaruh oleh asap rokok tersebut. Efek dari rokok atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan kepada rokok tidak begitu dianggap gawat (Roan,1979 ). Sedangkan menurut ( Dariyo,2004 ) individu yang mempunyai kebiasaan merokok darahnya telah terkontaminasi dengan zat nikotin. Zat tersebut bisa membuat darah menjadi makin kental, sehingga dapat menghambat proses pemompaan darah yang dilakukan jantung. Akibatnya bisa gagal jantung karena fungsi jantung tidak bekarja dengan maksimal.

Pembahasan menurut 7 bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat : Administrasi Kebijakan Kesehatan Pemerintah telah memberlakukan peraturan tentang kawasan bebas rokok dan kawasan terbatas merokok. Kawasan-kawasan tersebut terdapat di tempat umum, misalnya area bebas rokok di Rumah sakit, lembaga pndidikan dan lembaga pemerintahan. Lalu kawasan terbatas merokok seperti di terminal, stasiun, taman kota, dll. Di sana telah disediakan tempat khusus untuk merokok. Akan tetapi peraturan-peraturan yang telah dibuat tersebut telah gagal, dengan arti telah banyak yang melanggar dengan ketidak jelasan ketentuan hukum. Upaya untuk menegakkan peraturan tersebut juga sangat kurang, bisa dilihat dari sisi sosialisasi yang tidak merata, ketegasan, keteladanan dan evaluasi tidak pernah dilakukan. Pemerintah seakan mencoba

mengurangi dampak buruk kesehatan akibat rokok akan tetapi pemerintah juga akan tetap melindungi perusahaan-perusahaan rokok. Dalam pembuatan kebijakan untuk menanggulangi permasalahan kesehatan, harusnya pemerintah dengan bijak dan tegas dalam pelaksanaan kebijakan yang telah dibuatnya tersebut. Mulai pengontrolan hingga sanksi harus tetap dilaksanakan secara tegas. Untuk sanksi denda harus jelas mekanismenya. Kesehatan Lingkungan : Rokok terutama asapnya juga berdampak pada kesehatan lingkungan. Asap rokok mengandung partikel-partikel gas beracun, salah satunya adalah karbon monoksida CO. selain dapat menyebabkan polusi udara, karbon monoksida ini juga dapat meningkatkan pemanasan global karena zat ini dapat berikatan membentuk efek rumah kaca pada atmosfir bumi. Dan dampak dalam hal ini adalah terhalangnya sinar matahari yang terpantul di bumi sehingga meningkatkan suhu bumi. Epidemiologi Asap rokok jelas berpengaruh terhadap tubuh manusia, utamanya adalah organ paru. Banyak diantara para perokok yang pada akhirnya menderita penyakit saluran pernapasan yang meliputi jantung koroner, asma, bronchitis, stroke, terganggunya pertumbuhan janin bagi ibu yang sedang hamil hingga akhirnya bayi lahir prematur. Hal tersebut dikarenakan asap rokok yang banyak mengandung partikel racun yang kemudian dihirup melalui pernapasan. Hal tersebut diperparah dengan pola kesehatan masyarakat dalam hal rokok serta factor-faktor terkait maraknya peningkatan konsumsi rokok masyarakat khusnya Indonesia. Biostatistik dan Kependudukan Perlu adanya data-data yang akurat mengenai perkembangan fenomena rokok di Indonesia. Data-data tersebut meliputi seberapa banyak masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi rokok, data usia perokok di Indonesia, kecenderungan latar belakang pendidikan perokok, perkembangan produksi rokok Indonesia, hingga kerugian serta keuntungan Negara dengan adanya produksi rokok. Kesemua data tersebut dapat digunakan sebagai alat dalam pengevaluasian serta pengambilan kebijakan terkait hal rokok. Hal ini juga penting dalam mengetahui fenomena rokok di Indonesia dari tahunke tahun. Data-data yang di dapat hendaknya bersifat akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga dalam beberapa langkah keputusan juga tepat. Promosi Kesehatan dan Ilmu perilaku Kegagalan dalam pelaksanaan perda rokok mengenai kawasan bebas rokok serta kawasan terbatas merokok salah satunya adalah kurangnya sosialisasi akan peraturan tersebut. Hal yang paling penting mengenai bidang ini adalah promosi kesehatan terkait masalah rokok untuk masyarakat. Permasalahannya adalah kurangnya promosi kesehatan yang mengena di masyarakat. Peringatan bahaya merokok yang terdapat di kemasan rokok tak dihiraukan masyarakat. Perilaku masyarakat yang telah sangat erat hubungannya dengan rokok akan semakin sulit diselesaikan. Gizi Kesehatan Dalam permasalahan merokok terdapat hubungan antara kecukupan gizi dengan penurunan kualitas kesehatan akibat merokok. Merokok adalah kegiatan yang mempengaruhi hemoglobin darah. Disamping itu orang yang merokok kadar oksigen dalam darahnya 15% lebih rendah dari oksigen normal . Uji statistik menunjukkan Terdapat hubungan bermakna antara kecukupan konsumsi gizi (energi, vitamin C dan zat besi dengan kadar Hb). Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam hal safety, merokok juga dapat mengganggu kinerja pekerja, khususnya karena kesehatannya. Kecelakaan kerja karena bahaya merokok di tempat kerja dapat terjadi, misalnya merokok di tempat kerja pengeboran minyak dan gas alam. Sistem keamanan terkait rokok tetap harus ditegakkan dengan peringatan dilarang merokok ketika bekerja atau dilarang merokok di tempat kerja serta dilarang membuang puntung serta rokok yang masih menyala sembarangan. Dalam bidang ini juga terkait masalah kesehatan bagi pekerja. Merokok dapat menurunkan kinerja pekerja karena pekerja akan lebih cepat lelah dan lesu karena pemendekan tarikan nafas di paru-paru akibat daya ikat Hb terhadap oksigen menurun. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Berbagai penyakit berdasarkan organ tubuh yang terkena, adalah sebagai berikut. 1. Penyakit pada organ sitem pernapasan a. Kanker paru-paru b. Kanker tenggorokan

c. Asma dan berbagai bentuk alergi d. Radang rongga tenggorokan akut e. Terhambatnya perkembangan pau-paru f. Radang pita suara 2. Penyakit pada organ sistem pencernaan a. Radang mulut, bibir, lidah, gigi, gusi, dan pecahnya email gigi b. Kanker mulut, gigi, gusi, dan rahang c. Kanker pankreas d. Radang dan luka pada lambung dan usus 3. Penyakit pada organ sistem sirkulasi dan hati a.Arterosklerosis / penyempitan pembuluh darah b. Pembekuan pada darah otak c. Radang pada hati 4. Penyakit pada organ sistem perkemihan a. Kanker vesica urinarius (kandung kemih) b. Kanker ginjal 5. Penyakit pada organ sistem genetalia Produksi sperma tidak berkualitas, produksi sperma yang berkualitas dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu kekentalan cement, serta jumlah sperma yang dihasilkan. Pada perokok, terutama perokok berat, produksi sperma bisa sedikit, dan dengan cementyang cair. Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan kemandulan. 6. Penyakit pada kelompok khusus, seperti ibu hamil dan menyusui Selain berpotensi mengidap penyakit-penyakit di atas, pada kelompok khusus ini juga akan menambah risiko terkena penyakitpenyakit seperti : a. Kanker leher rahim b. Abortus (keguguran) spontan c. BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah) d. Apabila lahir, perkembangan fisik dan mental bayi akan terganggu, seperti terjadi retardasi mental dan gangguan pertumbuhan Tahapan seseorang menjadi perokok tetap menurut Laventhal & Cleary (1980), Flay (1993) dalam Pitaloka (2006) antara lain: 1) Persiapan. Sebelum seseorang mencoba rokok, melibatkan perkembangan perilaku dan intensi tentang merokok dan bayangan tentang apa rokok itu. 2) Inisiasi (initiation). Reaksi tubuh saat seseorang mencoba rokok pertama kali berupa batuk, berkeringat. Hal ini sebagian besar diabaikan dan semakin mendorong perilaku adaptasi terhadap rokok. 3) Menjadi perokok. Melibatkan suatu proses concept formation, seseorang belajar kapan dan bagaimana merokok dan memasukkan aturan-aturan perokok ke dalam konsep dirinya. 4) Perokok tetap. Terjadi saat faktor psikologi dan mekanisme biologis bergabung yang semakin mendorong perilaku merokok. a) Faktor Psikologis (Oskamp & Schultz, 1998 dalam Pitaloka, 2006) 1) Kebiasaan (terlepas dari motif positif atau negatif) 2) Untuk menghasilkan reaksi emosi positif (kenikmatan) 3) Untuk mengurangi reaksi emosi negatif (cemas, tegang) 4) Alasan sosial (penerimaan kelompok) 5) Ketergantungan (memenuhi keinginan/ kebutuhan dari dalam diri) b) Proses Biologis

You might also like