You are on page 1of 34

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL MOBIL MASH THUK WONOKARTO WONOGIRI

SISTEM SUSPENSI

Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Persyaratan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sekolah Dan Ujian Akhir Nasional SMKN 2 Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011

Disusun Oleh :

Nama : EKO FAJAR UTOMO NIS : 1601 Kelas : XII MOC Program : Teknik Mekanik Otomotif

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 WONOGIRI


Jl. Raya Wonogiri Ngadirojo Km. 3 Bulusari Bulusulur, Wonogiri Tahun 2010/2011 HALAMAN PENGESAHAN Laporan prakerin ini telah disahkan oleh kepala Sekolah dan Penguji guna memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010.

Hari : Tempat :

Ketua Program

Pembimbing

HERU CAHYONO NIP: 19710731 2003121 1 004

SAPAR, S.Pd NIP:

Mengetahui Wakasek Humas dan Hubin

Drs. JOKO WIDAGDO NIP: 19650719 200502 1 001

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Setiap detik dalam hidup adalah ilmu, maka jangan pernah sia-siakan waktu.

Untuk menuai hasil yang baik tentulah butuh pengorbanan, semakin besar pengorbanan makin baik pula hasil yang didapat.

Jangan pernah mengeluh, karna Tuhan memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Anggap milik sendiri baik, dan anggap milik orang lain yang terbaik.

Sesungguhnya yang tlah diberikan pada diri kita adalah yang terbaik, namun rasa tak bersyukur dan sombong yang membuat jadi buruk.

PERSEMBAHAN : Laporan ini kami persembahkan kepada : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bapak Ir. Drs. H. Dikin selaku Kepala SMKN 2 Wonogiri. Bapak/ Ibu Guru dan staf karyawan SMKN 2 Wonogiri. Bapak Heru Cahyono, S.Pd, selaku pembimbing prakerin SMKN 2 Wonogiri. Bapak Agus Budiarto selaku pimpinan bengkel MASH THUK Orang tua saya yang saya cintai Seseorang yang selalu mendukung dan membantu saya Teman-teman dan saudara tercinta Pembaca yang budiman

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayahNya. Sehingga saya dapat menyelesaikan prakerin ini sebagai syarat untuk menempuh UAS/ UAN di kelas III serta menambah wawasan. Munngkin dalam menyusun tugas prakerin ini terdapat banyak kesalahan, saya sebagai penulis mohon saran dan kritiknya agar laporan prakerin ini agar bisa lebih baik. Untuk itu kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Bapak Ir. Drs. H. Dikin selaku Kepala Sekolah SMKN 2 Wonogiri. 2. Bapak Agus Budiartoselaku Pimpinan bengkel MASH THUK dan para montir yang memberi kesempatan kepada kami untuk mengikuti prakerin. 3. Bapak Heru Cahyono, S.Pd. Selaku pembimbing dalam neyusun laporan prakerin. 4. Bapak/ Ibu guru serta karyawan SMKN 2 Wonogiri yang telah membantu kelancaran dalam penulisan laporan ini. 5. Semua instansi yang membantu dalam penulisan laporan ini. Semoga laporan ini berguna bagi saya penulis secara khusus dan para pembaca secara umum.

Wassalamualaikum Wr, Wb.

Wonogiri, Oktober 2009 Penyusun

BAB I PENDAHULUAN
1. Tujuan praktek kerja industri Setiap sekolah kejuruan pada umumnya mewajibkan muridnya untuk melaksanakan praktek kerja industry karena hal itu merupakan salah satu program pendidikan yang telah diatur oleh Negara. Adanya praktek kerja industry dapat mempersiapkan diri siswa untukmenghadapi tantangan dunai kerja yang sangat berat. Adapun tujuan praktek kerja industry antara lain : 1. Mengembangkan dan mengantarkan sikap professional yang membentuk kemauan bekerja sebagai modal memasuki lapangan kerja 2. Memberikan kesempatan pada siswa untuk meningkatkan ketrampilan dilingkungan kerja yang sebenarnya 3. Meningkatkan pengalaman kerja pada dunia industri dan usaha 4. Agar memperoleh masukan-masukan yang baikdalam mengembangkan pendidikan yang ada disekolah Dari beberapa tujuan dilaksanakannya praktek kerja industry diatas masih banyak lagi tujuan yang dapat kita rasakan manfaatnya.

2. Tujuan Penulisan Laporan Praktek Kerja Indutri Setelah menyelesaikan praktek kerja indutri para siswa diwajibkanuntukmenyusun laporan praktek kerja industry, yaitu laporan tentang kegiatan apa saja yang telah dilakukan pada waktu praktek kerja industry. Dalam penulisan laporan ini memiliki tujuan, diantaranya : 1. Sebagai bukti siswa telah menjalankan praktek kerja undustri

2. 3. 4.

Agar siswa mampu mengerti ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama prakerin. Agar siswa mampu menerapkan ilmudan pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan prakerin Laporan tersebut disusun sebagai dokumentasi praktek kerja industry

BAB II
URAIAN UMUM 2.1 Sejarah Berdirinya Bengkel Sejarah berdirinya bengkel MASH THUK yaitu pada tahun 1989, didirikan oleh bapak Agus Budiarto selaku pimpinan bengkel. Pada awal mulanya bapak Agus Budiarto seorang lulusan mahasiswa di bidang hukum, namun beliau malah memilih bidang lain yang tidak sesuai dengan yang dipelajari waktu kuliah. Sebelum mendirikan bengkel beliau pernah bekerja bersama orang luar di Bali, beliau bekerja dibidang otomotif. Setelah beberapa tahun bekerja di Bali akhirnya beliau kembali ke Wonogiri. Bermodalkan pengalaman kerja waktu di Bali, beliau mendirikan bengkel mobil yang diberi nama MASH THUK. Bengkel ini menerima Tune up, perbaikan, perawatan dan pemeliharaan mobil, selain itu juga menerima perbaikan body kendaraan dan pengecetan. Kebanyakan mobil yang datang ke bengkel ini yaitu mobil jenis kijang, VW, CIVIC, dsb. Selain sebagai tempat perbaikan kendaraan, bengkel MASH THUK iuga melakukan bisnis jual beli mobil. Jumlah kaaryawan dalam bengkel saat ini ada 4 orang, yaitu : Pak Parmin, Pak Pardi, Mas Dony dan Mas Bado.

2.2 Denah Lokasi Bengkel 2.3 Struktur Organisasi 2.4 Disiplin Kerja

2.5 Pemeliharaan Alat dan Tempat Kerntuk menampunja 1. Sebelum melakukan pekerjaan terlebih dahulu membersihkan bengkel 2. Alat ditata dan diletakkan ditempat alat 3. Sampah yang tidak berguna dibuang ditempat sampah 4. Kaleng-kaleng bekas oli, cat dan dempul digunakan /dimanfaatkan kembali, missal digunakan untuk menampung air, sebagai wadah mur yang sudah tidak digunakan, dll. 5. Setelah selesai melakukan pekerjaan mengembalikan alat-alat pada tempatnya dan di tata rapi 6. Setelah semua selesai, membersihkan kotoran dan debu yang ada di bengkel

2.6 Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup 1. Saat praktek diharap memakai seragam kerja/wearpack 2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya untuk memperkecil kemungkinan terjadi kerusakan 3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sete;ah selesai praktek 4. Oli bekas ditaruh diwadah/tempat yang sudah disediakan 5. Untuk menjaga kebersihan bengkel setiap hari sebelum dan sesudah bekerja bekerja membersihkan bengkel terlebih dahulu

BAB II KAJIAN TEORI

A.PENGERTIAN SUSPENSI Sistem suspensi adalah salah satu bagian chasis yang berungsi untuk memberikan kenyamanan bagi pengendara atau penumpang. Sistem suspensi terletak antara body kendaraan dan rodaroda, dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang bergelombang sehingga menambah kenyamanan berkendara dan memperbaiki kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan. Suspensi terdiri atas pegas, shock absorber (peredam kejut, stabilizer dan sebagainya). Adapaun fungsi suspensi sebagai berikut :

1. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran, eskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang. 2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. 3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. B.Prinsip kerja Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.

C.klasifikasi

Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Suspensi Rigid Pada suspensi rigid antara roda kanan dan kiri dihubungkan dengan satu buah poros. Sehingga pada sustu saat roda sebelah (kanan atau kiri) terangkat karena terkena permukaan jalan yang tidak rata, maka kondisi atau kedudukan kendaraan pun akan ikut berubah menjadi miring. Pada umumnya suspensi rigid dipasang pada kendaraan beban berat, misalnya pada container, truk, bus dan lain-lain. Dikarenakan suspensi rigid digunakan pada kendaraan berat maka biasanya menggunakan pegas daun yang dianggap lebih kokoh dan kuat dipanding pegas coil. Tidak jarang terdapat suspensi rigid yang memakai pegas coil. Namun tentu belum terlihat kokoh apabila hanya dipaang pegas coil saja. Maka untuk menambah kekuatannya, perlu ditambah dengan komponen lain, seperti lengan control batang stabilizer dan batang menyilang.

Gambar 1.1 Suspensi Rigid

Adapun jenis suspensi rigid diantaranya sebagai berikut : 1. Suspensi Rigid Axle Pada suspensi rigid axle antara roda kanan dan kiri dihubungkan oleh axle tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (baik pegas daun maupun pegas coil). Biasanya suspensi rigid axle digunakan pada roda belakang mobil penumpang, karena konstruksinya kuat dan sederhana.

Gambar 1.2. Suspensi Rigid Axle

2. Tipe Trailing Arm dengan Twist Beam Suspensi ini biasanya digunakan pada roda belakang mobil kecil denga penggerak roda depan. Pada jenis ini bagian belakang suspension arm dihubungkan dengan jalan dilas pada axle beam. Saat roda-roda bergerak denagn arah yang berlawanan (satu arah ke atas dan yang satu ke bawah),

gerakan puntiran dari ujung suspension arm diterukan kedalam gerakan puntiran axle beam belakang. Puntiran dari axle beam belakang dan stabilizer menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan puntiran suspension arm, penempatan pegas coil menyempurnakan roda rigid dengan mengurangi body rolling, sehingga menghasilkan kering yang stabil.

Gambar 1.3. Tipe Trailing Arm dengan Twist Beam

3. Tipe 4 Link Biasanya tipe ini menghasilkan kenyamanan kendaraan yang lebih baik diantara suspensi rigid lainnya, dikarenakan posisi axle dan beban suspensi dilakukan secara terpisah. Biasanya tipe ini menggunakan pgas coil. Tipe 4-link ini dilengkapi dengan 2 buah lower control arm, dua buah upper control arm dan satu buah lateral control road. Dan pegas coil digunakan sebagai penompang beban dan peredam kejut.

Gambar 1.4. Tipe 4 - Link

4. Tipe Pegas daun Tipe ini biasanya banyak digunakan pada suspensi belakang kendaraan umum. Tipe axle yang biasa digunakan pada suspensi dengan pegas daun parallel disebut live axle, yaitu : suatu unit yang terdiri dari differensial, axle shaft dan what hub. Live axle dihubungkan ke poros propeller dan dapat bergerak naik turun bersamaan dengan pegas. Tipe ini tahan terhadap beban berat.

Gambar 1.5. Suspensi Pegas Daun

2. Suspension Model bebas

Pada suspensi model bebas antara roda kanan dengan roda kiri tidak berhubungan secara langsung pada axle tunggal. Biasanya suspensi model ini digunakan pada truk kecil dan mobil penumpang. Pemakaian model bebas pada roda depan dikarenakan kinerja roda depan dan belakang berbeda, yakni dapat membelok. Ketika kendaraan melewati jalan yang bergelombang, roda-roda menerima gaya dari permukaan jalan. Gaya ini akan digunakan untuk mencegah roda-roda untuk bergoyang, bergerak secara berlebihan ataupun mengubah kemiringan roda.

Gambar 2.1. Suspensi Model Bebas

Jenis-jenis dari suspensi model bebas antara lain : 1. Jenia Mac Pjerson Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam kejutan dan pivot kemudi. Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain : 1. Mac Phersop Strut Suspensi jenis ini biasanya digunakan pada endaraan roda depan untuk kendaraan kecil. Komponen-komponen sistem suspensi ini antara lain :

Pegas Coil : dipasang pada rakitan strut dan shock absorber dditempatkan pada rakitan strut. Bagian atas dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing.

Cakran arm : dipasang pada suspensinya melalui bushing karet, selain itu ujung lainnya dipasang pada steering krikl arm lewat balgaint. Stabilizer bar : dipasang lower arm melalui bushing arm Start bar : dipasang pada lower arn dan ujung lainnya diikat pada cross member melalui bantalan karet.

Gambar 2.2. Suspensi Mac Pherson Strut

2. Tipe Mac Pherson Strut dengan lower arm berbentuk L Tipe ini biasa dgunakan pada mobil yang mesinnya didepan dan penggerak roda depan. Lower arm berbentuk L ini diikat ke body pada dua tempat melalui blushing dan ujung lainnya menuju steering knock melalui baljoint. Keuntungan tipe ini adalah dapat menahan gaya dari arah samping maupun dari depan dan belakang dan tidak lagi memakai strut bar.

Gambar 2.3. Mac Pherson Strut dengan Lower Arm berbentuk L

2. Tipe Wishbone Pada suspensi ini roda-roda tidak disambung melalui poros-poros sehingga roda kanan dan kiri bergerak sendiri-sendiri. Suspensi tipe wishbone dibagi menjadi 2 bagian yaiotu wishbone bagian atas dan wishbone bagian bawah. Suspensi ini biasanya digunakan pegas coil.

Gambar 2.4. JenisWishbone

3. Jenis Semi Trailing Arm Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda belakang dan mobil penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan bawah.

Gambar 2.5. Jenis Semi Trailing - Arm

4. Jenis Strut Dua Link Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan. Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut rod di tiap rodanya.

Gambar 2.6. jenis Strut Dua Link

BAGIAN-BAGIAN UTAMA SISTEM SUSPENSI DAN FUNGSINYA Dari berbagai macam suspensi yang telah disebutkan tadi, memiliki bagian-bagian yang menyusunnya dan tiap-tiap bagian memiliki fungsi dan kegunaan sendiri-sendiri. Adapun bagian-bagian dari sistem suspensi beserta fungsi-fungsinya antara lain :

1. Pegas Pegas dalam sistem suspensi memiliki 3 jenis yaitu : 1. Pegas daun Pegas daun terbuat dari baja campuran dengan perlakuan panas (treatmentheat). Pegas daun memegang sumber roda dengan baut U. pada umumnya pegas daun digunakan paad truk dan kendaraan komersial, karena kostruksinya yang sederhana namun menopang beban yang cukup berat.

Gambar 1.1. Pegas Daun

Selain konstruksi pegas daun seperti di atas, masih ada lagi konstruksi lain yakni pegas dun ganda. Konstruksinya selain pegas utama yang letaknya di bawah, diatasnya ditambah lagi dengan pegas daun. Biasanya model ini dipakai pada kendaraan berbeban sangat berat.

Gambar 1.2. Pegas Daun Bertingkat

Pegas daun biasanya disusun menjadi bentuk elips untuk mempertinggi elastisitasnya. Susunannya dimulai dari yang terpendej ke bawah, makin ke atas makin panjang platnya. Biasnya pegas daun terdiri atas 3 sampai 10 lembar plat baja yang tebalnya antara 3 sampai 6 mm. adapun fungsi pegas daun antara lain :

Meneruskan gerakan an beban kendaraan dari rangka ke rumah axle roda.

Menahan gaya tekan yang berubah-ubah dan mengakibatkan daya perlawanan yang berubah-ubah pula (gaya pemasangan).

2. Pegas koil Pegas coil dibuat dari baja campuran dengan perlakuan panas. Kemudian dibentuk menjadi bentuk gabungan. Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang untuk memberi kenyamanan dalam perjalanan.

Gambar 1.3. Pegas Koil

Fungsi pegas koil :


Meredam penugasan dengan arah tegak lurus. Menyerap getaran yang diterima roda.

3. Pegas batang torsi Pegas batang torsi berbentuk seperti pipa pegas yang panjang yang dibuat dari batang baja yang elastis. Ujung pegas dipandang pada lengan suspensi atas. Dan ujung pegas yang lain dipasang pada rangka kendaraan. Saat roda menerima benturan maka lengan suspensi akan memuntirkan batang torsi. Karena gaya ini batang torsi akan beraksi melawan puntiran sehingga terjadilah peredaman.

Gambar 1.4. Pegas batang torsi

2. Lengan Suspensi Lengan suspensi terdiri dari : 1. Lengan pengontrol Terdiri dari lengan pengontrol atas dan bawah. Berguna untuk menahan engsel kemudian agar tak berayun kedepan atau ke belakang pada saat roda menerima benturan-benturan. Lengan pengontrol terbuat dari baja token. 2. Batang penopang Terbuat dari batang baja atau pipa laju yang digunakan lengan suspensi bawah. 3. Engsel kemudi dan unit poros roda

Gambar 2.1. Lengan suspensi

3. Pivot Suspensi Pivot artinya sumber kecil untuk engsel, yang dipakai pada suspensi yang berbeda : 1. Bushing karat dipakai pada elngan suspensi depan dan belakang dengan lengan pengontrol dan tidak memerlukan pelumasan. 2. Baljoint dipakai pada ujung luar lengan pengontrol suspensi depan yang meungkinkan roda depan dikemudikan. Baljoint terbuat dari baja dengan bantakan dibuat dll. 3. Bus-bus logam dipakai pada mobil penumpang kendaraan komersial, dapat diperluas bajanya/dipelukan panas. Juga terdapat bus-bus kuningan. Bus-bus logam memerlukan pelumasan.

Gambar 3.1. Pivot suspensi

4. Shock Absorber Pada dasarnya shock absorber hanya sebauah piston yang bergerak didalam suatu tabung yang berdinding rangkap yang berisi minyak atau fluida. Supaya dapat bersirkulasi didalam tabung, minyak dibuat jalan atau celah kecil pada piston dan diberi katub pada tiap celah untuk mengatur sirkulasi. Karena minyk dipaksa mengalir lewat lubang-lubang kecil, maka sirkulasi minyak dan gerak piston jadi terhambat. Hal ini mampu meredam kejutan atau goncanan yang diterima roda.

Gambar 4.1. Shock Absorber

5. Batang Stabilizer

Batang stabilizer berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan pada saat kendaraan berbelok dan juga dapat menambah kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan yang dapat membuat kendaraan menjadi tetap stabil. Stabilizer dipasang pada lengan suspensi bawah melalui bushing karat dan ring dan ujung-ujung lain pada body melalui blushing karat. Batang stabilizer terbuat dari baja.

Gambar 5.1. Batang stabilizer

6. Bump Stop (Tonjolan Penghenti) Bup stop dipasang untuk mencegah kerusakan pada pegas jika gaya dipaksakan pada suspensi. Pada mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan, bump stop biasanya terbuat dari karet dan berbentuk blok sehingga rumah porsa atau lengan pengontrol tidak cepat rusak jika bersntuhan dengannya. Ketika roda menerima benturan cukup keras dari jalan yang tidak rata, gaya yang akan diterima akan diteruskan ke poros roda dan pegas daun membentuk satu garis lurus. Untuk mengantisipasinya terjadi benturan antara poros roda dengan rangka maka dibuat bump stop (tonjolan penghenti). Bump stop biasanya dipasang pada rangka/chasis kendaraan.

7. Bushing Karet Bushing karet termasuk komponen peredam getaran. Bushing karet dipasang dantara poros shakle dengan mata pegas. Bushing karet berfungsi untuk menyerap atau meredam getaran dan mencegah supaya getaran yang terjadi tidak diteruskan ke body. Selain berfungsi sebagai peredam bushing karet juga berfungsi uhntuk membuat mata

pegas dapat bergerak maju mundur ketika pegas melengkung karena pembebanan atau benturan.

Gambar 7.1. Bushing karet pada pegas daun

Selain itu bushing karet juga terdapat pada pegas koil dengan fungsi yang sama yakni mencegah dan menyerap getaran agar tidak diteruskan menuju body, tetapi bearing yang menyebabkan kerusakan pada komponen maupun rasa tidak nyaman pada saat berkendara yang menyebabkan kerusakan komponen maupun rasa tidak nyaman pada saat berkendara.

Gambar 7.2. Bushng karet pada pegas koil

8. Komponen-Komponen Lain

1. Batang melintang Dipasang pada rumah poros roda dan ujung yang lain dipasang pada rangka kendaraan. Berfungsi untuk menjaga agar poros pada posisinya walau kendaraan berbelok/mendapatkan beban dari samping. 2. Batang memanjang Batang memanjang terbuat dari baja yang terpasang pada axle dan ujung yang lain diikat pada bracket strut bar yang terpasang pada chasis melaui bantalan karet. Strut bar berfungsi untuk menahan axle tetap pada posisinya atau tidak bergerak kedepan dan ke belakang pada saat terjadi benturan dari jalan dan pada saat terjadi proses pengeriman. 3. Batang penahan momen Termasuk dalam jenis strut bar, namun konstruksinya lebih kecil dan letaknya di bagian atas axle. Berfungsi untuk menahan momen yang terjadi akibat benturan atau gaya pengeriman, sehingga axle tetap pada kedudukannya atau tak bergeser. 4. Batang stabilizer pada poros rigid Batang jenis ini juga terbuat dari baja. Konstruksinya terletak pada rumah poros belakang dan kedua ujung yang lain terpasang pada chasis kendaraan. Dengan batang stabilizer kemungkinan pada saat berbelok tidak akan terlalu berlebihan dan roda-roda akan tetap menapak pada jalan.

Gambar 8.1. Konstruksi batang melintang, batang memanjang, penahan momen dan batang stabilizer

BAB IV PEMBAHASAN
1. Permasalahan Sistem Suspensi 1. Kendaraan miring ke satu arah (kanan/kiri) Penyebab : 1. Kendaraan dibebani sepihak 2. Pegas suspensi sudah mlemah atau patah 3. Umur pegas terlalu tua 4. Penggantian suspensi tidak tepat 5. Tekanan ban pengisian tidak sama 2. Pantulan kendaraan terlalu lama Penyebab : 1. Shock absorber sudah tua atau lemah suspensinya 2. Tekanan ban terlalu tinggi

2. Pembahasan Masalah Sistem Suspensi 1. Kendaraan miring ke satu arah (kanan/kiri) 1. Kendaraan dibebani sepihak

Agar kendaraan tidak miring ke satu arah maka kita harus mengatur posisi duduk kita. Untuk kendaraan umum, seperti minibus dapat dilakukan dengan cara

Gambar 1.2 1. Minibus dengan penumpang berdiri yang tak aman 2. . Minibus dengan penumpang berdiri yang aman

2. Pegas suspensi sudah melemah atau patah Pembahasan : Pada kondisi ini, pegas suspensi harus diganti karena demi keamanan. Penggantian harus dilakukan secara keseluruhan dan secara bersama-sama. 3. Umur pegas terlalu tua Pembahasan : Biasanya pegas yang umurnya sudah tua akan mudah rapuh, apalagi menerima benturan yang keras, biasanya pegas akan berubah bentuk dan membengkok, dalam hal ini pegas harus diganti.

4. Penggantian suspensi tidak tepat Pembahasan : Kita harus mengganti pegas yang benar yaitu secara keseluruhan dan bersamasama. 5. Tekanan ban pengisian tidak sama Pembahasan :

Lakukan pengecekan tekanan ban di setiap sisi kendaraan. Dengan alat pengukur tekanan ban, periksa ukuran ban 32 psi. Jika melebihi/kurang dari 32 psi perlu penambahan/pengurangan tekanan. Jika semua tekanan ban sama, pastikan kondisi fisik ban dalam keadaan baik tidak ada kerusakan seperti robek dan tergores.

2. Pantulan kendaraan terlalu lama Pembahasan : 1. Memeriksa shock absorber o Tekan shock absorber dengan kuat lalu tarik kembali dengan kuat juga. o Jika saat ditarik jalannya tersendat-sendat, tidak lancer atau lambat, maka kemungkinan besar dalam hidroliknya terdapat udara masuk, maka ita harus membongkar shock absorber untuk membuang udara. 2. Tekanan ban terlalu tinggi
o o o

Ukur tekanan ban Jika terlalu tinggi/kurang, kurangi/tambahkan tekanan ban hingga 32 psi. Patikan semua ban bertekanan sama.

3. Persiapan Alat, Bahan dan Keselamatan kerja Sebelum melakukan servis/perbaikan pada system suspensi, maka kita harus melakukan persiapan alat. Adapun alat-alat yang dipersiapkan sebagai berikut :

Alat 1. 2. 3. 4.

Dongkrak Balok kayu Jack stand Tool box

5. Palu karet 6. Kunci roda 7. Obeng (+/-) Bahan Kendaraan yang akan diservis

Keselamatan Kerja Kelematan kerja harus diperhatikan oleh setiap mekanik, jangan sampai kita melupakan keselamatan kerja, apalagi yang dikerjakan adalah alat-alat berat dan keras yang memerlukan kekuatan besar. Apabila terjadi keteledoran maka akan berbahaya pada diri kita dan mekanik lain, misalnya dalam penggunaan kunci, harus menggunakan kunci yang tepat, ketika mengencangkan baut maka kita harus menarik, tidak boleh mendorong, karena dapat melukai anggota badan. Selain itu kita harus meletakkan mobil dalam keadaan yang rata dan jack stand harus diposisikan yang tepat, apabila tidak tepat maka kendaraan dapat meleset dan menimpa mekanik. Maka dari itu, kita harus menggunakan prosedur keselamatan kerja dalam praktek/kerja.

4. Langkah Kerja dan gambar kerja 1. Kendaraan miring ke satu arah dan pantulan terlalu lama o Pembongkaran 1. Lepas baut pada shock breker (pemegang schoc breker) 2. Lepas baut pada U-bolt 3. lepas baut pada shackle, kemudian lepas shackle 4. Lepas baut pada penggantung pegas daun, setelah pegas daun terlepas 5. Lepas baut pengikat pegas daun (lepas retainer, pad, dan spring seat) 6. Lepas semua lempengan pegas daun. o Pemeriksaaan 1. Periksa shock breker o Kita periksa pemegang shock breker ke chasis o Kita periksa tongkat piston o Apabila minyak hidrolis berkurang, maka kita harus menambah isi minyak hidrolis o Priksa pemegang shock breker ke axle, apabila shock rusak maka harus kita ganti. o Periksa klep tekan ke ruang bawah o Tekan shock breker dengan kuat lalu tarik kembali.

2. Periksa keadaan pegas koil o Apabila pegas sudah retak/patah segera ganti dengan yang baru.

3. Periksa pegas daun o Kita periksa rubber bushing dan bantalan karet Apabila bantalan telah aus atau rusak, maka kita harus mengganti. o Periksa U-bolt dan shackle

Apabila U-bolt telah retak bahkan patah, kita harus ganti dengan yang baru.

Periksa keaf spring


Periksa ketebalan plat baja antara 3 5 mm Apabila salah satu plat baja patah kita harus gain dengan yang baru atau dapat dengan dilas. Pemasangan

1. Pasang plat baja pegas daun secara urut o Kencangkan baut penguat 2. Pasangkan pada kendaraan

o o o o o o

Letakkan ppegas pada chasis Pasang kembali bantalan, dan shackle Kencangkan baut pada pengikat Setelah terpasang Pasang pegas koil Pasang shock breker, kemudian kencangkan baut pada pemegang shock.

BAB IV PENUTUP

1. SARAN 1. Saran untuk sekolah. 1. Dalam kegiatan Prakerin kepada Guru pembimbing agar selalu memantau kegiatan Prakerin anak didiknya. 2. Waktu Prakerin hendaknya ditambah agar siswa dapat mendalami pengalaman kerja lapangan tersebut 2. Saran untuk pihak bengkel.

1. Hendaknya system kerja di Bengkel dapat lebih terorganisir dengan baik. 2. Sebaiknya siswa-siswa Prakerin dapat melaksanakan tugas dengan tanggung jawab yang tinggi, sehingga kegiatan pembelajaran dalam bengkel dapat diperoleh oleh siswa dan didukung oleh pihak bengkel.

2. KESIMPULAN 1. Kegiatan Prakerin berguna sebagai tempat untuk mewujudkan keahlian yang di percaya oleh sekolah untuk di praktekkan di dunia kerja. 2. Kegiatan Prakerin membantu untuk lebih mengenal dunia kerja sehingga siswa tidak canggung memasuki dunia kerja nyata. 3. Penulisan laporan Prakerin berguna bagi siswa untuk lebih mendalami apa yang dikerjakan selama Prakerin.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Teknik pemeliharaan mobil, pemeriksaan dan perbaikan Jakarta: PT. Bumi Aksara Boenarto, Cara pemeriksaan , Penyelesaian dan Chasis Mobil. Yogyakarta: Andi

You might also like