You are on page 1of 17

MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM 2 # TEORI KONSUMSI DAN TABUNGAN

Disusun oleh : Kelompok 3 ( 2KA40 ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Budi Satrio Fajar Alfiansyah Prasetyo Haryfa Pratama Lukman Hakim Rachmi Syahana Wiriyani Arfiyanti 11111553 12111625 13111258 14111146 19111317 17111448

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI ATA 2012 / 2013

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur tidak lupa Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada Kami semua sehingga Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Teori Konsumsi Dan Tabungan ini tepat pada waktunya. Tidak lupa Kami juga berterima kasih kepada : 1. Kedua orang tua Kami yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungannya berupa materi maupupun non materi. 2. Ibu Lista Kuspriatni selaku dosen mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 # yang telah memberikan ilmunya sehingga Kami dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu. 3. Rekan- rekan kelas 2KA40 yang telah memberikan semangat dan dukungannya hinnga terselesaikannya penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun dari segi pembahasan materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Akhir kata kurang lebihnya Kami mohon maaf semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Kami penyusunan khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bekasi, Maret 2013

Penyusun i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan

..i .ii .1 .1 .2 .3 .2 .3

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 2.2 2.3

Teori Konsumsi Dan Tabungan Milton Friedman ..3 Teori Konsumsi Dan Tabungan Franco Modigliani ...5 Teori Konsumsi Dan Tabungan Keynesian 6

2.3.1 Fungsi Konsumsi Dan Tabungan .7 2.3.2 Menentukan Fungsi Konsumsi Dan Tabungan .9 BAB 3 PENUTUP 3.1 3.2 REFERENSI Kesimpulan Saran ..12 ..12 ..13 ..14

ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1

Latar Belakang Harus diakui bahwa teori konsumsi ( dan juga teori tabungan )

sepanjang sejarah mulai ditemukan hingga dipelajari secara praktis maupun teoritis hingga saat ini tidak terlalu memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi para pembelajarnya karena pengetahuan yang didapat dari mempelajarinya tidak memberikan manfaat secara langsung sebagaimana halnya bila mempelajari ilmu basis data di bidang informatika dan teori struktur tanah di bidang arsitektur dan pertanian. Akan tetapi, pengakuan akademik atas penemu teori konsumsi harus diakui sangat relevan dan konsisten terhadap penghargaan atas kerja keras para ahli ekonomi misalnya saja yang dialami oleh Milton Friedman dan Modigliani yang dianugerahi hadiah NOBEL dari Bank Of Sweden, yang mana selanjutnya teori konsumsi menjadi salah satu dasar model kajian ilmu ekonomi yang sangat berpengarus dalam pengembangan ilmu ekonomi itu sendiri. Jadi, mempelajari teori konsumsi bukan saja sekedar mempelajari bagaimana perilaku konsumsi dalam perekonomian akan tetapi akan memberikan manfaat berupa pengetahuan dasar tentang bagaimana perilaku dan pola berpikir seseorang dalam perekonmian. Karena dengan mengetahui model dan gaya konsumsi seseorang akan menunjukkan derajat dan kelas social seseorang.

1.2

Rumusan Masalah Secara toeritis dalam kegiatan makroekonomi, kegiatan besar dalam

mengkonsumsi dilakukan oleh 2 sektor utama yaitu sector pemerintah ( G ) dan rumah tangga ( C ). Konsumsi pemerintah biasanya dalam bentuk belanja pegawai negeri, penyediaan sarana public dan subsidi. Konsumsi pemerintah ini tidak terlalu bermasalah dalam perekonomian karena sebagai penyelenggara administrasi Negara pemerintah memiliki hak dengan sendirinya untuk mengurangi atau menambah , memperbesar atau memperkecil daya belanjanya dengan memandang kondisi perekonomian yang ada ( indogenous ). Teori konsumsi rumah tangga yang paling banyak dibahas dalam ilmu ekonomi umumnya adalah modek Keynes, teori model Friedman, model Modiagliani dan analisis Duesenbery. Untuk itu kita harus mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat besar kecilnya konsumsi pada masyarakat . 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 # dan juga memberikan para pembaca pengetahuan tentang teori toeri konsumsi dan tabungan. 1.4 Manfaat Penulisan Manfaat yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah kita dapat mengetahui teori-teori konsumsi dan tabungan serta mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi. Faktor factor yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi adalah tingkat pendapatan dan kekayaan, tingkat suku bunga, sikap berhemat, budaya, gaya hidup dan demonstration effect serta keadaan perekonomian.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1

Teori Konsumsi Dan Tabungan Dari Milton Friedman Teori konsumsi Milton Friedman terkenal dengan teori konsumsi

Hiptesis Pendapatan Permanen ( Permanent Income Hypothesis PIH ). Dalam pengertian yang lebih sederhana pendapatan permanen maksudnya adalah pendapatan jangka panjang atau pendapatan rata-rata. Jadi, konsumsi berdasarkan pendapatan permanen maksudnya adalah konsumsi yang relative tetap yang dapat dipertahankan sepanjang hidup. Sejatinya Friedman memiliki pandangan bahwa pendapatan ( Y ) adalah pendapatan permanen ( YP ) dan pendapatan transitoris ( YT ) Y = YP + YT.

Pendapatan transitoris adalah pendapatan tidak tetap dan tidak dapat dipastikan jumlahnya dimasa yang akan datang. Teori konsumsi berdasarkan pendapatan permanen ini sebenarnya sudah lama dijalankan oleh masyarakat kebanyakan yaitu dimana masyarakat selalu tidak berlebihan dalam membelanjakan pendapatannya untuk kegiatan konsumsi selama satu periode pendapatan berikutnya belum sampai, artinya konsumsi selama 1 bulan disesuaikan dengan pendapatan rata rata selama 1 bulan. Konsumsi 1 tahun didasarkan pada pendapatan rata rata selama 1 tahun. Tentu saja konsumsi tahun kedua setara dengan pendapatan rata rata tahun lalu ditambah dengan pendapatan rata rata tahun sekarang ( atau bagian pendapatan sekarang dukurangi dengan pendapatan dengan pendapatan tahun lalu ).

Dengan

demikian

rumusan

matematika

fungsi

konsumsi

dan

pendapatannya adalah sebagai berikut : C = cYP, c = MPC, YP = pendapatan permanen

APC = C / Y = cYP / Y YP = Y-1 + YP = Y-1 +


-1 )

-1

YP = Y + Y-1 Y-1 = rata-rata pendapatan tertimbang sekarang dan tahun lalu = YP Y-1 / ( Y Y-1 ) APC = c ( 0< ,c<1 Berdasarkanrumusan diatas dapat diketahui bahwa kecenderungan rata rata konsumsi sangat bergantung pada ratio antara pendapatan permanen dengan pendapatan sekarang. Bila pendapatan sekarang lebih besar dari pendapatan permanen maka kecenderungan rata rata menkonsumsi akan semakin kecil, bila terjadi sebaliknya maka kecenderungan rata rata mengkonsumsi semakin besar. Andaikan YP = Y, maka APC = c. Bila pendapatan sekarang sama dengan pendapatan tahun lalu, maka nilai c = APC. Penjelasan ini member arti bahwa tingkat kecenderungan rata rata menabung juga relative tetap. Teori ini sebenarnya ingin menjelaskan bahwa dlam jangka pendek pada dasarnya APC akan semakin rendah bila pendapatannya meningkat terutama bila naiknya pendapatan disumbang oleh naiknya pendapatan transitoris ( sementara ), akan tetapi dalam jangka panjang APC ini relative tetap sebab pendapatan sementara semua rumah tangga relative tetap juga. + (1 Y-1 / Y = c + cY-1 - c Y-1 / Y

2.2

Teori Konsumsi Dan Tabungan Dari Franco Modigliani Teori konsumsi dari Modigliani pada dasarnya dikembangkan oleh 3

orang yaitu Alberto ando, Richard Brumberg dan franco Modigliani, akan tetapi yang mendapatkan penghargaan Nobel hanyalah Modigliani karena salah satu teori konsumsinya yang terkenal atau dikenal dengan nama Hipotesis Daur Hidup ( Life Cycle Hypothesis ) yang menyatakan bahwa konsumsi seseorang selain dari pendapatannya, juga bergantung pada kekayaanya, hal mana kekayaan ini di dapat dari penyisihan pendapatan yang tidak dikonsumsi, yaitu tabungan dan atau dari kekayaan warisan / turun menurun. Tabungan ini bisa saja menjadi investasi sehingga menghasilkan aktiva misalkan tabungan memndapatkan bunga dan

pengambilan tabungan untuk investasi. Berbeda dengan Friedman, Modigliani menganggap bahwa konsumsi tidak harus yang berasal dari pendapatan, karena menurutnya pendapatan bervariasi selam kehidupan seseorang dan tabungan dapat menggerakan pendapatan dari masa hidupnya ketika pendapatannya tinggi ke masa hidup ketika pendapatannya rendah atau sama sekali tidak ada ( terutama bila system pembayaran pension menggunakan system lump sum dimuka ). Beberapa variable dan indicator yang menjadi pertimbangan untuk membentuk fungsi konsumsi LCH ini adalah : Kekayaan awal = W ( wealth ), Tafsiran lama hidup = TL ( time of life ), Masa bekerja untuk memperoleh pendapatan = WL ( wages of life ), Pendapatan = Y ( income ). Konsumsi = C . Berdasarkan indicator ini maka dapat dirumuskan ; Pendapatan seumur hidup ( masa kerja ) = Y x WL ( income of life ) Konsumsi seumur hidup = C x TL Dengan demikian : C x TL = Y x WL ( dibayar

Dengan demikian fungsi konsumsi berdasarkan pendpatan adalah : C = Y x WL / TL C = WL / TL x Y Ini adalah merupakan proporsi konsumsi atas pendapatan tiap tahunnya. 2.3 Teori Konsumsi Dan Tabungan Keynesian Teori konsumsi Keynes terkenal dengan teori konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Absolut ( Absolute Income Hypothesis ) yang pada intinya menjelaskan bahwa konsumsi seseorang dan atau masyarakat secara absolute ditentukan oleh tingkat pendapatan, kalaupun ada faktor lain yang juga menentukan, maka menurut Keynes ke semuanya itu tidak berarti apa apa dan sangat tidak menentukan. Teori Konsumsi Keynes didasarkan pada 3 postulat yaitu ; a. Menurut hukum psikologis fundamental 9 katakanlah ia sebagai hukum Keynes ), bahwa konsumsi akan meningkat apabila

pendapatan meningkat, akan tetapi besarnya peningkatan konsumsi tidak akan sebesar peningkatan pendapatan, oleh karena itu adanya batasan dari Keynes sendiri yaitu bahwa kecenderungan mengkonsumsi marginal = MPC = C / Y ( Marginal Propensity to Consume ) adalah antara nol dan satu, dan pula besarnya perubahan konsumsi selalu diatas 50% dari besarnya perubahan pendapatan. Artinya perubahan konsumsi diatas 50% akan tetapi tetap tidak sampai 100% ( 0,5 > MPC < 1 ). b. Rata rata kecenderungan mengkonsumsi = APC = C / Y ( Average Propensity to Consume ) akan turun apabila pendapatan naik, alasannya sederhana saja, karena peningkatan pendapatan selalu lebih besar dari peningkatan konsumsi, sehingga pada setiap naiknya pendapatan pastilah akan memperbesar tabungan. Dengan demikian

dapat dibuatkan satu pernyataan lagi bahwa setiap terjadi peningkatan pendapatan maka pastilah rata rata kecenderungan menabung akan semakin tinggi. c. Bahwa pendapatan adalah merupakan determinan ( faktor penentu utama ) dari konsumsi. Faktor faktor lain dianggap tidak berarti. 2.3.1 Fungsi Konsumsi Dan Tabungan Analisa teori konsumsi Keynes bila disimak dari fungsinya memiliki 2 macam sumber konsumsi yaitu konsumsi subsidi ( konsumsi otonom, manakala tingkat pendapatan = 0 ) dan konsumsi fungsional yaitu konsumsi yang berhubungan dengan tingkat pendapatan nasional. Berdasarkan ilustrasi kulitatif ini dapat dibuat model fungsi konsumsi Keynes yaitu : C = Co + cY Dimana : Co = konsumsi otonom atau konsumsi subsidi untuk pendapatan nasional = 0, konsumsi otonom ini bisa saja berasal dari pemerintah, berasal dari tabungan, kekayaan masa lalu dan lain sebagainya. cY = MPCY = C / Y x Y = konsumsi berdasarkan pendapatkan nasional dengan parameter MPC jadi bila misalkan diketahui fungsi konsumsi suatu Negara adalah : C = 40 + 0,75Y, artinya konsumsi subsidi sebesar 40 apabila pendapatan masyarakat = 0, dan untuk terjadinya perubahan pendapatan akan merubah konsumsi sebanyak 75% ( atau 75% perubahan pendapatan digunakan untuk konsumsi ) bila misalkan fungsi konsumsi itu dibagi dengan pendapatan nasionalnya, maka akan didapatkan rata rata pendapatan sebagai berikut : APC = C / Y = Co / Y + Y / Y x MPC APC = Co / Y + MPC

Berdasarkan informasi ini bila dimisalkan MPC tetap, maka untuk setiap kenaikan pendapatan maka APC akan semakin menurun, mengapa ? Karena hasil bagi Co terhadap Y akan semakin kecil. Misalkan C = 40 + 0,75Y, untuk Y = 100, maka APC = 115 / 100 = 1,15. Bila misalkan Y menjadi 200, maka APC = 190 / 200 = 0,95. Bagaimana dengan tabungan ? Oleh karena komponen dari pendapatan nasional dipandang dari sisi rumah tangga ( dari sisi pengeluaran ) hanyalah berupa konsumsi dan tabungan, maka jelaslah tabungan adalah merupakan selisih dari pendapatan dikurangi konsumsi yaitu : S=YC S = Y ( Co + cY ) S = Y Co cY Y cY Co S = ( 1- c ) Y- Co S = - Co + ( 1- c ) Y = MPS = S / Y S = - Co + sY - Co + MPC x Y APS = S / Y = - Co / Y + MPS Untuk contoh diatas, bila fungsi konsumsinya, C = 40 + 0,75Y, maka fungsi tabungannya pastilah : S = -40 + ( 1 0,75 ) Y = S = -40 + 0,25Y Bila APC semakin kecil manakala pendapatan meningkat, maka sebaliknya APS akan semakin besar bila pendapatan meningkat dengan catatan MPS atau MPC tetap.

2.3.2 Menentukan Fungsi Konsumsi dan Tabungan Bila kita memiliki data bulanan atau tahunan yang berisikan besarnya pendapatan dan konsumsi, maka sebenarnya kita dapat mengetahui dan menyusun suatu fungsi konsumsi, baik dengan cara ekonometrika, atau dengan menggunakan model matematika sederhana. Untuk mencari persamaan garis dapat dituliskan rumusnya sebagai berikut (untuk fungsi C = f(Y)) : C= (Y-Y1) + C1 C = MPC (Y-Y1) + C1

Fungsi tabungannya adalah : S= Contoh : Diketahui pendapatan nasional suatu Negara pada tahun 2010 adalah (Y-Y1) + S1 S = MPS (Y-Y1) + C1

sebesar Rp 40 Milyar dan konsumsi sebesar 30 Milyar, kemudian tahun 2011 pendapatan nya naik sebesar Rp 55 Milyar dan konsumsi sebesar 40 Milyar. Tentukan fungsi konsumsi dan tabungannya! Jawab : Y2010 = Y1 = Rp 40M, Y2011 = Y2 = Rp 55M C2010 = C1 = Rp 30M, C2011 = C2 = Rp 40M Y = Y2 Y1 = 55M 40M = 15M C = C2 C1 = 40M 30M = 10M MPC = = = 0.67

Dimasukkan kedalam modelnya, hasilnya sebagai berikut : C = 0.67 (Y - 40M) + 30M = 0.67Y 26.8 + 30M = 3.2 + 0.67Y Berdasarkan data di atas dapat diketahui fungsi saving adalah sebagai berikut : S = (1 0.67)Y 3.2 = 0.33Y 3.2 Sedangkan dengan cara ekonometrika kita bisa menggunakan rumus regresi sederhana dengan model formulasi nya adalah sebagai berikut : C = C0 + cY C = n.C0 + cY CY = Y.C0 + cY2 c= dan C0 = C cY

15.4.3 Tentang MPC dengan MPS dan APC dengan APS Dalam kasus dimana perekonomian hanya terdiri atas 2 pelaku ekonomi saja atau terdapat pemerintah di dalamnya tetapi tidak melakukan kebijakan fiskal, maka hubungan antara MPC dan MPS saling melengkapi untuk berjumlah 1, begitu juga dengan APC dan APS.

Y=C+S

1=

Bila pendapatan berubah, maka konsumsi dan tabungan berubah : Y= Y=C+ C+S+ S Y = (C + C) + (S + S) Y Y= C+ S 1= + MPC = 1 MPS, MPS = 1 MPC

1 = MPC + MPS

Studi baru menyarankan bahwa : Konsumsi = (Ysekarang, Kekayaan, Ymasa depan yang diharapkan, Tingkat bunga)

BAB 3 PENUTUP

3.1

Kesimpulan Bahwa besar kecilnya konsumsi dipengaruhi oleh beberapa hal

diantaranya sebagai berikut : a. Tingkat pendapatan dan kekayaan b. Tingkat suku bunga dan spekulasi c. Sikap berhemat d. Budaya, gaya hidup ( pamer, gengsi dan ikut arus ) dan demonstration effect e. Keadaan perekonomian Ada 3 toeri konsumsi rumah tangga yang paling banyak dibahas dalam ilmu ekonomi yaitu teori konsumsi dan tabungan dari Milton Friedman , teori konsumsi dan tabungan dari Franco Modigliani dan teori konsumsi dan tabungan Keynesian. a. Teori konsumsi dan tabungan dari Milton Friedman Teori konsumsi Milton Friedman terkenal dengan teori konsumsi Hiptesis Pendapatan Permanen ( Permanent Income Hypothesis PIH ). Dalam pengertian yang lebih sederhana pendapatan permanen maksudnya adalah pendapatan jangka panjang atau pendapatan ratarata. Jadi, konsumsi berdasarkan pendapatan permanen maksudnya adalah konsumsi yang relative tetap yang dapat dipertahankan sepanjang hidup. Sejatinya Friedman memiliki pandangan bahwa pendapatan ( Y ) adalah pendapatan permanen ( YP ) dan pendapatan transitoris ( YT ) Y = YP + YT. Pendapatan transitoris adalah

pendapatan tidak tetap dan tidak dapat dipastikan jumlahnya dimasa yang akan datang.

b. Teori konsumsi dan tabungan dari Franco Modigliani Teori konsumsinya yang terkenal atau dikenal dengan nama Hipotesis Daur Hidup ( Life Cycle Hypothesis ) yang menyatakan bahwa konsumsi seseorang selain dari pendapatannya, juga

bergantung pada kekayaanya, hal mana kekayaan ini di dapat dari penyisihan pendapatan yang tidak dikonsumsi, yaitu tabungan dan atau dari kekayaan warisan / turun menurun. Tabungan ini bisa saja menjadi investasi sehingga menghasilkan aktiva misalkan tabungan memndapatkan bunga dan pengambilan tabungan untuk investasi. c. Teori konsumsi dan tabungan dari Keynesian Teori konsumsi Keynes terkenal dengan teori konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Absolut ( Absolute Income Hypothesis ) yang pada intinya menjelaskan bahwa konsumsi seseorang dan atau masyarakat secara absolute ditentukan oleh tingkat pendapatan, kalaupun ada faktor lain yang juga menentukan, maka menurut Keynes ke semuanya itu tidak berarti apa apa dan sangat tidak menentukan.

3.2

Saran Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh

dari kesempurnaan baik dari segi penyusunan maupun dari segi materinya. Saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Referensi : Putong, Iskandar. 2010. Economics Pengantar Mikro Dan Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media

You might also like