You are on page 1of 28

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usahanya untuk mencapai tujuannya. Secara umum, tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin kesinambungan usaha (continue), untuk meningkatkan pertumbuhan usaha (growth), serta untuk mempertahankan kelangsungan usaha (survival). Perusahaan yang memenuhi hal di atas dapat digolongkan sebagai perusahaan yang makmur. Kemakmuran perusahaan dapat tercapai apabila kinerja perusahaan meningkat dan perusahaan menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik dan dapat bersaing secara kompetitif dalam persaingan dunia usaha seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi. Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan industri dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya menggunakan aktiva tetap selain aktiva aktiva lainnya. Aktiva tetap adalah harta berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dalam uraian di atas, dapat penulis rumuskan masalah dalam makalah ini sebagai berikut. 1. Bagaimana fungsi organisasi usaha ? 2. Bagaimana organisasi usaha ? 3. Bagaimana kegiatan dan pengembangan usaha ?

C. Tujuan Penulis Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan fungsi organisasi usaha. 2. Mendeskripsikan organisasi usaha. 3. Mendeskripsikan kegiatan dan pengembangan usaha.

D. Manfaat Penulis Penulisan makalah ini bemanfaat bagi para pelaku usaha tentang fungsi organisasai usaha, dan kegiatan pengembangan usaha. Dengan demikian, para pelaku usaha dapat mengetahui kegiatan apa saja yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha. Penulisan ini juga bermanfaat bagi para pelaku usaha yang baru berkecimpung didunia usaha sehingga dapat melakukan penajemen yang bagus dalam menjalan kan usaha. Dengan mengetahui lebih dalam fungsi oraganisasi, struktur dan pendelegasian tugas dalam menjalankan usaha dapat membantu melancarkan kegiatan dalam usaha.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN A. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian manajemen Setiap perusahaan memilki tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu atu periode tertentu. Penentuan tujuan ini penting sebagai arah atau sasaran perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Alat untuk mencapai tujuan perusahaan dikenal dengan nama manajemen. Manajemen dan organisasi merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Artinya manajemen merupakan bagian dari organisasi dan organisasi merupakan bagian dari manajemen. Manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan organisasi merupakan tempat untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi kedua bidang ini saling membutuhkan. Manajemen juga diartikan sebagai proses dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi lain dari manajemen adalah proses pengelolahan suatu kegiatan atau usaha dari awal hingga perusahaan tersebut berjalan dan bangkrut. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan dengan melalui suatu proses. Kemudian proses ini dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat dalam manajemen tersebut. Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen adalah sebagai berikut: 1. Planning (perencanaan) Merupakan proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan utnuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu rencana 2. Organizing (pengorganisasian) Merupakan proses pengelompokkan sebagai kegiatan atau pekerjaan dalam unitunit. Tujuannya supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Hasil dari pengorganisasian adlah terbentuknya sturktur organisasi

3. Actuating (penggerakkan / melaksanakan) Merupakan proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pemimpin atau manager harus

menggerakkan bawahannya untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan 4. Controlling (pengawasan) Merupakan proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas yang sesuai dengan rencana yang sebelunmya telah ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan sesuai dengan rencana yang disusun agar tujuan dapat tercapai.

2. Pengertian Organisasi Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu organon yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Pengorganisasian dijalankan untuk mempermudah dalam melaksanakan tugas, yaitu dengan cara membagi suatu kegiatan yang besar menjadi kegiatan-kegiatan kecil, sehingga pimpinan mudah dalam melakukan pengawasan. Menurut beberapa pengertian para ahli sebagai berikut. a. Organisasi Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orangorang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. b. March dan Simon Organisasai adalah sistem yang komplek yang terdiri dari unsur psikologis, sosiologis, teknologis, dan ekonomis yang ada dalam dirinya sendiri membutuhkan penyelidikan yang intensif. c. Philip Selznick Organisasi adalah suatu sistem yang dinamis yang selalu berubah dan menyusuaikan diri dengan tekanan internal dan eksternal dan selalu dalam proses evolusi yang kontinu. d. Prof. DR. Mr. S. Pradjudi Atmosudiro Organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur kata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.

Pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

3. Pengertian Usaha Usaha merupakan suatu bentuk kegiatan dalam memproduksi suatu produk baik dalam bentuk barang atau jasa. Menurut Sri Adiningsih (2008:6) usaha merupakan suatu kegiataan ekonomi yang dilakukan oleh baik oleh perseoranggan, rumah tangga atau kelompok atau suatu badan yang bertujuaan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan atau komersial dan mempunyai omset penjualaan tergantung pada jenis usaha.

Dalam praktiknya, terdapat beberapa macam bentuk badan usaha yang dapat dipilih, yaitu: A. Perusahaan perseorangan Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha hukum yang hanya dimiliki oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi. Manajeman perusahaan dikelola pemilik yang berfungsi sebagai direktur, manajer atau sekaligus pelaksana harian di perusahaan tersebut. Pemilik merupakan orang utama dalam mengambil setiap kebijakaan dan keputusan perusahaan. Dalam hal pengelolaan aktivitas perusahaan sehari-hari, termasuk melakukan hubungan dengan para pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Perusahaan perseorangan memiliki struktur yang sederhana dengan kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan yang dimiliki perusahaan. Adapun keuntungan yang diperoleh jika memilih perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut:

1. Pendirian perusahaan sangat mudah, cocok untuk usaha yang relatif kecil atau dan bidang usaha yang terbatas. 2. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga tidak mengeluarkan biaya yang berlebihan. 3. Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan baik menentukan arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. 4. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktifitasnya. 5. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak perseroan, walaupun semua pendapatan harus bayar pajak perorangan. 6. Semua keuntungan menjadi dan dimiliki oleh pemilik dan dapat digunakan secara bebas oleh pemilik.

Sementara itu keterbatasan atau kerugian perusahaan perorangan antara lain dalam hal: 1. Permodalan Lebih sulit memperoleh modal yang artinya jika perusahaan ini ingin mendapatkan tambahan modal atau investasi dari perbankan relatif sulit, terutama untuk jumlah yang besar. 2. Ikut tender Perusahaan perseorangan relatif sulit mengikuti tender karena kesulitan dalam memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia. 3. Tanggung jawab Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang perusahaan secara penuh. 4. Kelangsungan hidup Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat. Hal ini disebabkan sulitnya mencari pengganti pemilik perusahaan apabila pemilik meninggal dunia, sehingga terjadi kefakuman yang menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan berakhir.

5. Sulit berkembang Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan hukum perseorangan. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar perusahaan harus mengubah badan hukumnya terlebih dahulu. 6. Administrasi yang tidak terkelola secara baik Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan perseorangan tidak megelola administrasinya secara baik, sehingga dokumentasi dari setiap transaksi sulit untuk dicari. Bahkan terkadang setiap transaksi tidak didukung dengan dokumen yang seharusnya dibutuhkan.

B. Firma (fa) Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Dalam persekutuan firma umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban tidak terbatas terhadap utang perusahaan, sedangkan dalam persekutuan terbatas satu atau lebih pemilik mungkin memiliki kewajiban terbatas. Untuk mendirikan firma terdiri dari dua cara. Pertama melalui akta resmi dan yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta resmi, maka proses selanjutnya harus sampai di berita Negara. Namun jika memilih akta di bawah tangan proses tersebut tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat. Kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan pemilik sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin timbul, seperti masalah utang piutang. Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma dan besarnya tergantung kesepakatan dari para pihak yang terlibat. Mendirikan perusahaan bentuk firma lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan perorangan. Keuntungan dengan pendirian perusahaan dalam bentuk firma antara lain : 1. Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat kerena dalam firma perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma. 2. Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karea dapat menggunakan akta dibawah tangan (tidak formal).

3. Lebih

mudah

memperoleh

modal,

karena

pihak

perbankan

lebih

mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi dan juga tidak terlalu banyak peraturan permerintah yang mengatur. 4. Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan usaha.

Adapun kerugian jika memilih perusahaan dalam bentuk badan hukum firma adalah: 1. Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang dimilikinya. 2. Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, maka akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan. 3. Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan para pihak yang terlibat dan juga sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan usahanya. 4. Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu.

C. Perseroan komanditer (CV) Komanditer atau Commanditaire Vennootshcap (CV) merupakan persekutuan yang didirikan berdasarkan kepercayaan. CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV. Dalam perseroan komanditer terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak sebagai pemberi modal. Tanggung jawab setuku komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Jadi, sekutu yang terdapat dalam CV ada 2 yaitu sekutu komanditer (sekutu pasif) dan sekutu komplementer (sekutu aktif). Perusahaan perseroan Komanditer dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggung jawab atas segala resiko atau kewajiban pihak ketiga. Tanggung jawab

ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi. Adapun sekutu pasif hanya menyetorkan sejumlah dana, namun tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan. Karateristik badan usaha CV: 1. CV didirikan minimal 2 orang, dimana salah satu pihak bertindak sebagai Persero Komplementer (Persero Aktif) yaitu persero pengurus yang menjabat sebagai direktur, sedangkan yang lainnya bertindak sebagai Persero Komanditer (Persero Pasif). 2. Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan pengurusan atas perseroan. Dengan demikian, apabila terjadi kerugian maka persero aktif yang bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh harta pribadinya untuk menggantikan kerugian. 3. Adapun untuk persero komanditer, karena dia hanya bisa bertindak selaku sleeping patner, maka dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya ke dalam perseroan.

Keuntungan dalam mendirikan perseroan Komanditer adalah: 1. Untuk mendirikan CV untuk saat ini relative lebih sulit, karena memerlukan syarat yang cukup banyak dibandingkan dengan firma. Pendirian CV harus melalui akta notaris dan didaftarkan di Departemen Kehakiman. 2. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan menegah, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan. 3. CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya. 4. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya. 5. CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada sekutu Komanditer sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas hanya sekutu komplementer. 6. Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja. Pembagian keuntungan atau laba yang diberikan kepada sekutu Komanditer tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.

Adapun kerugian jika memilih perusahaan dalam pentuk CV antara lain: 1. Maka tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab pribadi apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif. 2. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek besar.

Sementara itu untuk mendirikan CV tidak diperlukan syarat yang berat. Adapun persyarata pendirian CV adalah sebagai berikut: 1. Pendirian CV disyaratkan oleh dua orang, dengan menggunakan akta notaris dan menggunakan bahasa Indonesia. 2. Pada pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum datang ke notaris adalah adanya persiapan mengenai: nama CV yang akan digunakan, tempat kedudukan CV, siapa saja yang bertindak sebagai persero aktif, dan persero diam, maksud dan tujuan pendirian CV serta dokumen persyaratan yang lain. 3. CV tersebut didaftarkan pada pengadilan negeri setempat serta membawa perlengkapan berupa: SKPD (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) dan NPWP atas nama CV yang bersangkutan, guna memperkuat kedudukan CV.

D. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan hukum seperti ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya badan usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetorkan. Berikut ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas, yaitu: 1. Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang disetorkannya. Artinya, jika perusahaan menanggung utang, maka kewajiban pemilik hanya terbatas kepada modal yang disetorkan. Oleh karena itu harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar kewajiban tersebut.

10

2. Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang memegang saham perusahaan tersebut kemudian ingin menjualnya dengan berbagai sebab, maka dengan mudah dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain. 3. Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas memiliki usia yang tidak terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia dapat dilanjutkan oleh pemilik saham lainnya. 4. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar, artinya jika perusahaan ingin memperoleh modal dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah pihak kreditor untuk mempercayainya. 5. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis, baik jenis atau bidang usaha maupun wilayah operasinya lebih luas dan beragam.

Macam-macam perseroan terbatas yang dilihat dari berbagai sudut pandang, yakni: 1. Dilihat dari segi kepemilikan a. Perseroan Terbatas Biasa Merupakan PT dimana para pendirinya, pemegang saham dan pengurusnya adalah warga Negara Indonesia dan badan hukum Indonesia. b. Perseroan Terbatas Terbuka Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal yang dimungkinkan warga negara asing atau badan hukum asing menjadi pendiri, pemegang saham, dan pengurusnya. c. Perseroan Terbatas PERSERO Merupakan PT milik pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perseroan terbatas jenis ini sebagian besar pengaturannya tunduk pada ketentuan tentang Badan Usaha Milik Negara. Biasanya perusahaan jenis ini. Kata perseroan ditulis di belakang nama perseroan terbatas tersebut. Contoh: PT Telkom (Persero).

11

2. Dilihat dari segi status perseroan terbatas terbagi dalam: a. Perseroan Tertutup Perseroan tertutup merupakan Perseroan Terbatas yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan perseroan yang tidak melakukan penawaran umum. b. Perseroan Terbuka Perseroan Terbuka maksudnya adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu dan perseroan yang melakukan penawaran umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Persyaratan mendirikan perseroan terbatas sesuai dengan undang-undang PT, yakni: 1. Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia. 2. Setiap pendirian Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan. 3. Pada saat peleburan, tidak berlaku ketentuan yang tertera pada ayat (2). 4. Perseroan memperoleh badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan. 5. Setelah perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham kurang dari dua orang, dalam jangka waktu paling lama enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain. 6. Apabila telah melampaui waktu enam bulan, pemegang saham tetap kurang dari dua orang, maka pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian perseroan, dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan perseroan tersebut. 7. Ketentuan yang tertera pada ayat (1), (5), dan (6) tidak berlaku bagi: a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.

12

b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.

Dalam praktiknya modal perseroan terbatas terdiri dari: 1. Modal Dasar (Authorized Capital) Modal dasar terdiri dari atas seluruh nilai nominal saham dan merupakan modal pertama kali dan tertera dalam akta notaris pada saat perseroan terbatas tersebut didirikan. 2. Modal ditempatkan atau dikeluarkan (Issued Capital) Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan oleh pemegang saham. Besarnya modal ditempatkan minimal 25% dari modal dasar. 3. Modal Sektor (Paid-Up Capital) Merupakan modal yang harus disetor oleh pemegang saham yang jumlahnya paling sedikit 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan disetorkan penuh. Modal ditempatkan dan disetorkan penuh dengan dibuktikan dengan penyetoran yang sah.

E. Koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang bertujuan mensejahterakan para anggotanya, walaupun dalam praktiknya koperasi juga melayani kepentingan umum. Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kemudian koperasi juga ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Fungsi dan peran koperasi di dalam masyarakat dan pemerintah sesuai dengan Undang-Undang Koperasi, yaitu:

13

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai saka guru. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Persyaratan untuk mendirikan koperasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta atas dasar asas kekeluargaan adalah sebagai berikut: 1. Koperasi primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang. 2. Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi. 3. Pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar sekurang-kurangnya: a. Daftar Nama Pendiri b. Nama dan Tempat Kedudukan c. Maksud dan Tujuan serta Bidang Usaha d. Ketentuan Mengenai Keanggotaan e. Ketentuan Mengenai Rapat Anggota f. Ketentuan Mengenai Pengelolaan g. Ketentuan Mengenai Permodalan h. Ketentuan Mengenai Jangka Waktu Berdirinya i. Ketentuan Mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha j. Ketentuan Mengenai Sanksi 4. Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah. a. Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri mengajukan permintaan tertulis disertai akta pendirian koperasi

14

b. Pengesahan akta diberikan paling lama tiga bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan c. Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Jenis koperasi berdasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Secara umum koperasi dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orangseorang. 2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.

Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, atau hibah. Modal pinjaman berasal dari anggota koperasi lainnya dan anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, atau melalui penerbitan obligasi serta surat utang lainnya. Tujuan koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dam masyarakat pada umunya. Dalam menjalankan aktivitasnya, koperasi memiliki bidang usaha yang cukup luas dan hampir semua bidang usaha dapat dijalankan koperasi. Berikut ini lapangan usaha koperasi yang dapat dijalankan koperasi adalah: 1. Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. 2. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi. 3. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala bidang kehidupan ekonomi rakyat. 4. Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk: a. Anggota koperasi yang bersangkutan. b. Koperasi lain atau anggotanya. 5. Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau satusatunya kegiatan koperasi.

15

6. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Jenis-Jenis Izin usaha Dalam menjalankan usaha, disamping terdapat bahan usaha yang sah juga diperlukan dokumen dan izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan. Artinya setiap jenis badan usaha memerlukan sejumlah dokumen atau izin yang berbeda, misalnya untuk mendirikan pabrik berbeda dengan mendirikan rumah sakit atau hotel. Namun, ada dokumen atau persyaratan yang harus dimiliki semua perusahaan, seperti badan usaha, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Dalam praktiknya dokumen-dokumen yang diperlukan oleh suatu usaha adalah: 1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 3. Bukti diri Disamping dokumen izin-izin perusahaan lainnya harus segera diurus sesuai dengan bidang usahanya. Izin-izin yang dimaksud antara lainnya: 1. Surat Izin Usaha Perdangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen Perdagangan 2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindrustrian 3. Izin domosili, dimana perusahaan atau lokasi proyek berbeda, diperoleh melalui kelurahan setempat 4. Izin gangguan diperoleh melalui kelurahan setempat dimana perusahaan berdomisili 5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah setempat 6. Izin dari departemen teknis sesuai dengan bidang usaha, seperti: a. izin usaha tambang diperoleh melalui Departemen Pertambangan b. izin usaha perhotelan dan pariwisata diperoleh melalui Departemen Pariwisata c. izin usaha farmasi dan rumah sakit diperoleh melalui Departemen Kesehatan d. izin usaha pertanian diperoleh melalui Departemen Pertanian e. izin usaha peternakan diperoleh melalui Departemen Peternakan f. izin usaha pendidikan diperoleh melalui Departemen Pendidikan Nasioanal

16

g. izin tenaga kerja asing diperoleh melalui Departemen Tenaga Kerja

Prosedur Dan Legalitas Pendirian Usaha Untuk membangun atau membentuk sebuah badan usaha, kita harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: 1. modal yang di miliki 2. dokumen perizinan 3. para pemegang saham 4. tujuan usaha 5. jenis usaha Salah satu yang paling penting dalam pembentukan sebuah badan usaha adalah perizinan usaha. Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha. Tujuannya untuk memberikan pembinaan, arahan, serta pengawasan sehingga usaha bisa tertib dan menciptakan pemerataan kesempatan berusaha/kerja dan demi terwujudnya keindahan, pembayaran pajak, menciptakan keseimbangan perekonomian dan perdagangan. Surat izin usaha yang diperlukan dalam pendirian usaha di antaranya: 1. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 4. Nomor Register Perusahaan (NRP) 5. Nomor Rekening Bank (NRB) 6. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 7. Surat izin lainnya yang terkait dengan pendirian usaha, sepertii izin prinsip, izin penggunaan tanah, izin mendirikan bangunan (IMB), dan izin gangguan.

Contoh draft kontrak kerja

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA SERVICE DAN PERAWATAN KOMPUTER


Yang bertanda tangan dibawah ini : NAMA : ..

17

JABATAN

: :

PERUSAHAAN : .. ALAMAT Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama , selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. : .. : . : .

NAMA JABATAN

PERUSAHAAN : . ALAMAT Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama , selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Bahwa Pihak Kedua adalah seorang Teknisi Freelance yang bergerak dalam bidang usaha jasa dan perdagangan informasi tekhnologi.

Bahwa antara Kedua belah pihak telah mufakat untuk mengadakan perjanjian kontrak service pemeliharaan dan perbaikan komputer pada kantor Pihak Pertama dengan biaya sebesar

Rp. .. / Bulan

Dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 Bentuk Kontrak Kerja

1. Bentuk kontrak kerja adalah pelaksanaan kegiatan Maintenance Support and Services (Jasa Perbaikan Komputer (CPU, Monitor dan Printer), Networking Maintenence and Installation (Instalasi dan perawatan Jaringan), Hardware and Software Computer Procurement (Pengadaan Hardware dan Software Komputer) 2. Daftar, jumlah dan klasifikasi komputer (CPU, Monitor, Printer) yang menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sebagaimana terlampir. Pasal 2 Ruang Lingkup Kerja

Ruang lingkup kerja jasa perbaikan komputer adalah sebagai berikut :

1. Seluruh CPU (Central Processing Unit), daftar dan spesifikasinya sesuai dengan pasal 1 ayat 2 sebagaimana terlampir. Khusus untuk pelaksanaan service printer

18

dan monitor dilakukan dengan kesepakatan baru diluar perjanjian yang telah disepakati ini 2. Install software dan perbaikan installasi jaringan (LAN), tidak termasuk konfigurasi ulang kabel dan instalasi kabel jaringan baru Pasal 3 Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan kontrak kerja jasa service komputer ini berlangsung selama 2 Bulan, dan kontrak kerja ini dapat diperpanjang untuk masa kerja Bulan berikutnya dengan ketentuan yang sama dan atau ada beberapa perubahan yang disepakati bersama. Pasal 4 Sistem Kerja

1. Pihak Kedua akan melakukan kunjungan service wajib sebanyak dua kali dalam sebulan 2. Pihak Kedua akan melakukan kunjungan service wajib ke tempat Pihak Pertama minggu pertama dan minggu ketiga tiap bulannya. 3. Diluar kunjungan service Pihak Kedua wajib memenuhi setiap panggilan Pihak Pertama apabila ada perangkat komputer/jaringan yang rusak selambatlambatnya 2 x 24 Jam Pihak Kedua sudah harus memperbaiki perangkat komputer tersebut Pasal 5 Anggaran Biaya 1. Pihak Pertama setuju untuk membayar jasa perbaikan bulanan komputer kepada Pihak Kedua sesuai dengan kontrak yang telah disepakati 2. Khususnya untuk Monitor dan Printer pembayaran dilakukan diluar kontrak service dengan kesepakatan baru sesuai perjanjian kedua belah pihak 3. Jasa perbaikan service komputer dan jaringan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) belum termasuk biaya untuk penggantian spare part 4. Penyesuaian biaya jasa perbaikan computer akan dilakukan setiap 3 bulan sekali atau dengan kesepakatan bersama. Pasal 6 Pembayaran Jasa Service

19

Pembayaran jasa service komputer dilakukan oleh Pejabat Bagian Keuangan yang ditunjuk oleh Pihak Pertama setelah mendapatkan surat tagihan yang disampaikan oleh Pihak Kedua paling lambat tanggal 20 (dua puluh) setiap bulannya. Pasal 7 Hak dan Kewajiban

Kewajiban Pihak Pertama

1. Menyediakan ruangan dan fasilitas kerja bagi Pihak Kedua untuk melakukan kegiatan, terutama untuk kegiatan-kegiatan sevice besar 2. Membayarkan jasa service kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal 20 setiap bulannya 3. Membayar penggantian pembelian komponen (spare part) yang dilakukan oleh Pihak Kedua atas persetujuan dari Pihak Pertama 4. Semua Spare Part yang dibeli mendapatkan garansi dari Pihak Kedua disesuaikan dengan jenis barang yang dibeli

Hak Pihak Pertama

1. Memberikan peringatan (teguran) baik secara lisan atau tertulis jika Pihak Kedua tidak menjalankan tugas dan kewajibannya 2. Memotong biaya jasa service dan atau menunda pembayaran dalam jangka waktu tertentu jika Pihak Kedua tidak menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak 3. Pihak pertama berhak mendapatkan jaminan kepada Pihak Kedua bahwa semua perlengkapan (komputer) yang ada di Lab / Kantor dalam keadaan baik (dapat beroperasi dengan baik), dan semua komponen (spare part) yang diganti mendapatkan garansi (garansi spare part tidak termasuk jika terbakar atas kesalahan petugas (user) di kantor dan atau atas bencana alam) 4. Berhak mendapatkan perlindungan data dan jaminan kerahasiaan data dari Pihak Kedua.

Kewajiban Pihak Kedua

1. Melakukan kegiatan service dan memperbaiki semua perlengkapan komputer yang ada di tempat Pihak Pertama dari kerusakan dan keausan

20

2. Membuat rencana kerja/service bulanan. 3. Memberikan ide-ide dan saran yang dikira perlu kepada Pihak Pertama demi keamanan penggunaan Komputer 4. Memberikan jaminan atas kerahasiaan data Pihak Pertama tanpa terkecuali

Hak Pihak kedua

1. Mendapatkan pembayaran jasa service komputer setiap bulan 2. Meminta penggantian uang atas pembelian spare part yang diganti sesuai dengan bukti pembelian spare part 3. Memberikan masukan dan pertimbangan khusus kepada Pihak Pertama atas kegiatan yang dilakukan oleh pegawai dan petugas kantor (perangkat komputer rusak akibat kelalian user/pengguna) Pasal 8 Silang Sengketa

Jika kemudian hari terjadi silang sengketa antara kedua belah pihak dalam suatu hal maka akan diselesaikan melalui jalan musyawarah, dan jika tidak tercapai kesepakatan maka perjanjian ini dapat dibatalkan oleh kedua belah pihak

Sebelum Perjanjian Kontrak kerja ini dibatalkan, seluruh pihak yang terikat dalam perjanjian kerjsama ini harus terlebih dahulu melaksanakan dan mematuhi semua akad-akad perjanjian sesuai hak dan kewajibannya pada saat kontrak ini dibatalkan

Dan atau pada saat pembatalan kontrak kerja ini, Pihak Pertama harus melunasi semua pembayaran yang tertunda dan Pihak Kedua harus memperbaiki dan melengkapi semua perangkat Lab/Kantor (komputer) dan melaporkannya kepada Pihak Pertama Pasal 9 Lain-Lain

Hal-hal yang belum diatur dalam surat perjanjian kerjasama ini akan dibicarakan kemudian hari dan akan dicatatkan pada lampiran tambahan surat kesepakatan kontrak kerja service komputer ini. Pasal 10 Penutup

1. Surat perjanjian kerjasama ini dibuat tanpa ada tekanan dan paksaan sedikitpun.

21

2. Surat perjanjian kontrak kerja service komputer ini dibuat rangkap 2 (dua) diatas kertas bermatrai cukup dengan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Palembang, 2010 PIHAK PERTAMA .. PIHAK KEDUA ..

F. Pengertian Organisasi Usaha Organisasi usaha adalah suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang yang mempunyai tujuan sama dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. tujuan dan sasaran usaha adalah: a. Tujuannya adalah menyatukan pendapat dan langkah kerja dalam bekerja agar efektif dan efisien dalam mencapai sasaran usaha. b. Sasaran usaha ialah mendapatkan keuntungan/laba baik sendiri maupun bersamasama.

B. PEMBAHASAN 1. Fungsi Organisasi Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi pada umumnya kemudian digambarkan dalam suatu bagan yang disebut bagan organisasi. Bagan organisasi adalah suatu gambar struktur organisasi yang formal, dimana dalam gambar tersebut ada garis-garis (instruksi dan koordinasi) yang menunjukkan kewenangan dan hubungan komunikasi formal,yang tersusun secara hierarki. Macam-macam organisasi berdasarkan pihak yang memakai manfaat. : 1. Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi 2. Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank, asuransi 3. Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha,seperti perusahaan-perusahaan.

22

4. Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas, dan lain-lain.

Namun organisasi juga dapat tercipta pada kalangan umum yang memiliki usaha, seperti kafetaria, restoran dll. Contohnya pembuatan usaha seperti cafetaria, membutuhkan suatu organisasi untuk menjalankanya, agar dapat mencapai tujuan atau hasil semaksimal mungkin. Dengan adanya suatu organisasi, hal tersebut dapat mempermudah tim kerja dalam menjalankan usahanya. Disamping itu organisasi juga memerlukan sistem manajemen untuk menjalankan usahanya. Suatu usaha yang telah dipilih oleh wirausahawan tidak serta merta akan memberikan jaminan bahwa usaha yang dipilihnya tersebut akan mendatangkan keuntungan jika usaha tersebut tidak dikelola secara professional. Pengelolaan usaha yang baik dapat anda lakukan dengan mengacu pada manajemen bisnis, langkah ini merupakan salah satu jalan menuju keberhasilan usaha. Seorang wirausahawan harus mempunyai rencana yang matang mengenai perencanaannya. Memulai sesuatu untuk menjalankan usaha tantangan-tantangan yang harus dihadapi. tidaklah mudah karena banyak

2. Organisasi Usaha Organisasi usaha merupakan suatu komponen terpenting dalam melaksanakan dan menjalankan usaha. Organisasi dalam usaha dibutuhkan untuk mempermudah dalam menjalankan aktivitas roda produksi dalam dunia usaha. Dalam sebuah organisasi terdapat komponen mendasar yang harus dipahami bagi para pelaku industri atau usaha, komponen yang harus dipahami dalam organisai suatu perusahaan diantaranya, pembagian tugas, penenmpatan posisi dalam struktur organisasi. Ada bebebrapa aspek yang harus dipahami para pelaku usaha. aspek sedrehana yang perlu dipahami bagi para pelaku bisnis yaitu tujuan usaha dan sasaran usaha, visi dan misi usaha yang dijalankan. Sebuah struktur organisasi mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan serta hubungan antar setiap posisi yang ada dalam struktur

23

organisasi, sehingga apa yang ingin dicapai atau yang menjadi target sebuah perusahaan dalam usaha tercapai dengan maksimal. Setiap perusahaan hendaknya memiliki rencana strategis yang

mengidentifikasikan arah bisnis di masa yang akan datang. Tanggungjawab para manager harus diatur agar dapat mencapai rencana strategis. Setiap perusahaan membentuk struktur organisasi atau struktur didalam perusahaan yang

mengidentifikasikan tanggungjawab untuk setiap posisi pekerjaan dan hubungan antara posisi-posisi itu. Struktur organisasi juga mengidentifikasikan bagaimana semua tanggungjawab pekerjaan saling melengkapi. Struktur organisasi berdampak pada efisiensi dimana suatu perusahaan menghasilkan produknya dan oleh karena itu berdampak pada nilai perusahaan. Setiap organisasi membutuhkan suatu misi yang menjawab dan merumuskan maksud dan alasan untuk berada didalam bisnis ini dan juga harus mempunyai komponenkomponen pernyataan misi seperti : a. Pasar pelanggan b. Produk dan jasa c. Wilayah geografis d. Teknologi e. Perhatian terhadap kelangsungan hidup f. Falsafah g. Konsep diri h. Perhatian terhadap kesan masyarakat Untuk menemukan pemecahan masalah dalam berwirausaha atau

bisnis,diperlukan kemampuan penggunaan teori organisasi sebagai alat analisis setiap fenomena organisasi. Selain itu akan lebih baik lagi dengan menggunakan pendekatan empirik dari model-model studi tentang keorganisasian bisnis. Dalam suatu proses pembelajaran tingkat doktoral,misalnya, setiap khalayak belajar dituntut menguasai kemampuan yang tinggi dalam hal teori, analisis dan pemodelan pemecahan masalah organisasi. Setiap organisasi bisnis tidak mungkin menghindari setiap perubahan bisnis global dan faktor-faktor eksternal seperti perekonomian, teknologi, politik pemerintahan, sosial budaya yang terjadi. Sehubungan dengan itu

24

pembelajaran tentang teori organisasi khususnya tentang organisasi bisnis ditujukan agar khalayak bisa meningkatkan kemampuan dalam: a. penguasaan teori dan dimensi-dimensi struktur organisasi b. menganalisis beragam determinan penyebab perubahan struktur organisasi c. merancang organisasi dalam memilih struktur organisasi yang optimum d. menerapkan pendekatan-pendekatan masalah kontemporer organisasi seperti masalah lingkungan, konflik organisasi, budaya organisasi dan evolusi organisasi.

Dengan kemampuan teori organisasi sebagai alat analisis maka belajar akan lebih mudah dalam merancang suatu penelitiannya. Mereka akan mampu untuk memformulasi masalah riset organisasi, kerangka pemikiran konseptual dan operasional, dan metodologi risetnya. Bentuk-bentuk organisasi dalam badan usaha dapat dibedakan menjadi beberapa, antara lain: a. Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki satu individu,misalnya perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk menjalankannya. b. Perusahaan Perkongsian mempunyai ciri utama yaitu ukuran perusahaan kecil dan relatif dapat dijalankan oleh para pemiliknya c. Perusahaan Perseroan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai suatu instansi badan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui aktanotaris, dimana suatu dokumen pada dasarnya mencantumkan tujuan pendirian, saham yang dikeluarkan, dan nama-nama pimpinan yang akan menjalankan usaha.

3. Kegiatan dan Pengembangan Usaha Kecil a. Definisi Usaha Kecil Badan Pusat Statistik mendefiniskan Usaha Mikro sebagai usaha yang memiliki tenaga kerja lebih dari 4 orang. Sedangkan Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No.9 Tahun 1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua

25

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp.500.000.000,(lima ratus juta rupiah). Namun

pengertian terbaru mengenai Usaha Kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.

Definisi Usaha Menengah Pengertian Usaha Menengah menurut Badan Pusat Statistik adalah usaha yang memiliki tenaga kerja antara 20 orang hingga 99 orang. Sedangkan Usaha Menengah menurut Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar dari Simposium Nasional 2010: Menuju Purworejo Dinamis dan Kreatif - 84Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak sebesar Rp.10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) s/d

Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah). Sedangkan pengertian Usaha Menengah menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

26

BAB III PENUTUP

A. Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya, berikut dapat disimpulkan sehubungan dengan kerusakan pangan dan kesehatan. 1. B. Saran Hasil pembahasan dapat memberikan saran kepada berbagai pihak, yaitu sebagai berikut.

27

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S. P.. 2001. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers. Kusuma, Hendra. 2001. Manajemen Produksi Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Koler, Philip, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Rachim, E. A abd. 2008. Manajemen Produksi. Jakarta: Nobel Edumedia. http://webmantab.blogspot.com/2012/11/pendirian-usaha.html. Diakses pada tanggal 17 Maret 20013.

28

You might also like