You are on page 1of 4

3.INDUSTRI Saat ini adalah masa-masa sulit bagi bangsa kita untuk melepaskan dari keterpurukan ekonomi.

Globalisasi semakin membuka kebebasan negara asing dalam memperluas jangkauan ekonominya di Indonesia, sehingga bila bangsa kita tidak tanggap dan merespon positif, maka justru akan memperparah situasi ekonomi dan industri dalam negeri. Sejauh ini pengembangan sektor industri makin marak, itu sebenarnya tuntutan globalisasi itu sendiri. Di Indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan menghasilkan barang-barang produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri pula di Indonesia yang sebagian sahamnya adalah ahasil investasi asing, bahkan ada juga perusahaan dan industri yang secara mutlak berdiri dan beroperasi di Indonesia. Mereka (investor), hanya akan menuai keuntungan dari modal yang ditanamkan. Sehingga, disini dijelaskan bahwa yang menjalankan dan pengelolaan industri itu ditangani pihak pribumi, mengapa bisa demikian? Karena bila melihat dari sudut pandang terhadap keuangan negara atau swasta dalam negeri lemah, yaitu dalam arti kekurangan biaya pengembangan untuk industri (defisit). Sebagai contoh saja, industri otomotif sepertai Astra, Indomobil, New Armada. Pada dasarnya perusahaan-perusahaan itu hanya merakit dan kemudian menjualnya ke masyarakat. Berarti hal itu dapat dikatakan bukan hasil karya anak negeri, melainkan modal asing yang ada di Indonesia. Untuk itulah, seharusnya bangsa ini lebih dalam untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Dengan demikian dapat disimpulkan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah sarana dalam mengembangkan SDM termasuk menumbuhkembangkan industrialisasi dan menjalankan perekonomian bangsa dengan baik. Sektor indusri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah , bahan baku, bahan setengah jadi , dan/atau barang jadi menjadi barang nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, teremasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Jadi sektor industri memegang peranan yang menentukan dan oleh karenanya perlu lebih dikembangkan secara seimbang dan terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif serta mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya alam, manusia, dan dana yang tersedia.

Di Indonesia berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah dalam upayanya mendorong laju perkembangan perindustrian di Indonesia. Bab 3 mencoba menjawab pertanyaan di mana (where) lokasi dan konsentrasi industri di Indonesia berada. Dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis dan data industri hingga tingkat kabupaten dan kecamatan, lokasi industri yang utama di Indonesia dapat diidentifikasi secara visual dan statistik. Selama dua dasawarsa terakhir, diketemukan bahwa pembangunan industri Indonesia amat terkonsentrasi di pulau Jawa dan Sumatra, dengan pangsa sekitar 90-95%. Di pulau Jawa pun, ternyata penyebaran industri secara geografis amat timpang, serta mengikuti pola dua kutub (bipolar) dan sejalan dengan perkembangan daerah metropolitan Karakteristiknya masih tergantung aperusahaan asing Masalahnya tidak pu nya biaya SDM pribumu tidak memadai Konsentrasi masih di jawa dan sumatra dengan 2 kutub bipolar http://website.mudrajad.com/content/analisisspasial-dan-regional 5.EKONOMI Saat ini adalah masa-masa sulit bagi bangsa kita untuk melepaskan dari keterpurukan ekonomi. Globalisasi semakin membuka kebebasan negara asing dalam memperluas jangkauan ekonominya di Indonesia, sehingga bila bangsa kita tidak tanggap dan merespon positif, maka justru akan memperparah situasi ekonomi dan industri dalam negeri. Sejauh ini pengembangan sektor industri makin marak, itu sebenarnya tuntutan globalisasi itu sendiri. Di Indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan menghasilkan barang-barang produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri pula di Indonesia yang sebagian sahamnya adalah ahasil investasi asing, bahkan ada juga perusahaan dan industri yang secara mutlak berdiri dan beroperasi di Indonesia. Mereka (investor), hanya akan menuai keuntungan dari modal yang ditanamkan. Sehingga, disini dijelaskan bahwa yang menjalankan dan pengelolaan industri itu ditangani pihak pribumi, mengapa bisa demikian? Karena bila melihat dari sudut pandang terhadap keuangan negara atau swasta dalam negeri lemah, yaitu dalam arti kekurangan biaya pengembangan untuk industri (defisit). Sebagai contoh saja, industri otomotif sepertai Astra, Indomobil, New Armada. Pada dasarnya

perusahaan-perusahaan itu hanya merakit dan kemudian menjualnya ke masyarakat. Berarti hal itu dapat dikatakan bukan hasil karya anak negeri, melainkan modal asing yang ada di Indonesia. Untuk itulah, seharusnya bangsa ini lebih dalam untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Dengan demikian dapat disimpulkan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah sarana dalam mengembangkan SDM termasuk menumbuhkembangkan industrialisasi dan menjalankan perekonomian bangsa dengan baik. - Menurut data lembaga yang berbasis di Swiss itu,
peningkatan daya saing ekonomi Indonesia cukup spektakuler dengan memperoleh nilai 55,47. Sedangkan peringkat pertama ditempati Amerika Serikat (AS) dengan skor 100. Dalam laporan IMD, Indonesia berada dalam kelompok negara pasar sedang berkembang lain seperti Brazil. Peringkat Indonesia juga lebih lebih baik dari Filipina, Meksiko, Afrika Selatan, dan Rusia IMD merupakan lembaga pendidikan bisnis berskala global yang berbasis di Lausanne, Swiss. Lembaga tersebut memeringkat potensi daya saing di 57 negara. Peringkat tersebut mengacu hasil daya saing ekonomi masing-masing negara berdasarkan data 2008. IMD menyatakan, peringkat tersebut memperlihatkan bagaimana negara dan bisnis dikelola untuk meraih kemakmuran yang lebih besar. Indonesia juga dinilai relatif tahan dalam menahan gejolak krisis ekonomi dunia. Hasil stress test yang dilakukan IMD menunjukkan Indonesia berada di peringkat 33. Indikator yang dinilai adalah faktor pemerintahan (peringkat 26), proyeksi ekonomi (33), bisnis (36), dan peran masyarakat di peringkat 33. Membaiknya citra bisnis Indonesia juga terlihat dari Laporan Tinjauan Moneter Juni 2009 yang dirilis Bank Indonesia pekan lalu. Hingga akhir Mei 2009, BI menyimpulkan Indonesia tetap mencatat sebagai tempat investasi portofolio paling menguntungkan di kawasan regional. Penurunan BI Rate yang intensif sejak akhir tahun lalu tidak signifikan mengurangi daya tarik instrumen investasi di dalam negeri.

menginginkan Indonesia memiliki kemandirian di bidang pangan. Saran untuk meningkatkan Sektor Pertanian di Indonesia, diantaranya : Negara perlu merumuskan politik dan kebijakan paertanian yang jelas. Meminimalisir dan menghentikan praktek konversi lahan pertanian produktif dan dilakukan reforma agraria. Meningkatkan luas lahan pertanian oleh petani. Mengoptimalkan lahn tidur yang di kuasai oleh negara untuk kegiatan pertanian produktif. Meningkatkan nilai tukar petani Membangun Agro-Industri berbasis masyarakat di tngkat perdesaan. Membuat regulasi mengenai upah buruh tani. Peningkatkan teknologi pertanian tepat guna.

1.Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penurunan Produksi Pertanian : . Dampak perubahan iklim global adalah terjadinya gangguan terhadap siklus hidrologi dalam bentuk perubahan pola dan intensitas curah hujan, kenaikan permukaan laut, peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam yang dapat menyebabkan terjadinya banjir dan kekeringan 2.terbatasnya infrasturktur,saran prasarana,lahan dan air pertanian : Salah satu prasarana pertanian yang saat ini keberadaanya sangat memprihatinkanadalah jaringan irigasi. Kurangnya pembangunan waduk dan jaringan irigasi yangbaru serta rusaknya jaringan irigasi yang ada mengakibatkan daya dukung irigasibagi pertanian sangat menurun 3.lemah nya status dan kecilnya luas penguasaan lahan serta tekanan degradasi dan alih fungsi lahan : Kondisi tersebutantara lain disebabkan oleh meningkatnya konversi lahan pertanian untuk keperluanpemukiman dan fasilitas umum serta terjadinya fragmentasi lahan karena prosespewarisan, khususnya untuk lahan beragroekosistem sawah dan lahan keringtanaman pangan. 4.sistem perbenihan dan perbibitan nasional belum berjalan optimal : Berdasarkan penelitian dan praktek di lapangan, penggunaan benih/bibit ungguldiakui telah menjadi satu faktor kunci keberhasilan peningkatan produksi.Swasembada beras, jagung dan tebu yang telah dicapai selama ini, utamanya dikarenakan penggunaan benih unggul 5.terbatasnya akses petani terhadap sumber permodalan : Hingga saat ini kondisi masyarakat petani dihadapkan pada kecilnya skalapenguasaan dan pengusahaan

http://beritaterkini.infogue.com/daya_saing_ekonomi_ind onesia_meningkat_ke_posisi_42_
4.PERTANIAN Kondisi yang terjadi di Indonesia , saat ini yaitu : Kemampuan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri, relatif telah dan sedang menurun dengan sangat besar. Pada waktu ini Indonesia berada dalam keadaan "Rawan Pangan" bukan karena tidak adanya pangan, tetapi karena pangan untuk rakyat Indonesia sudah tergantung dari Supply Luar Negeri, dan ketergantungannya semakin besar. Pasar pangan amat besar yang kita miliki diincar oleh produsen pangan luar negri yang tidak

lahan petani yang mengakibatkan terbatasnyakemampuan petani untuk melakukan pemupukan modal melalui tabungan dan investasi. 6. lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyul uh: Kondisi organisasi petani saat ini lebih bersifat budaya dan sebagian besarberorientasi hanya untuk mendapatkan fasilitas pemerintah, belum sepenuhnyadiarahkan untuk memanfaatkan peluang ekonomi melalui pemanfaatan aksesibilitasterhadap berbagai informasi teknologi, permodalan dan pasar yang diperlukan bagipengembangan usahatani dan usaha pertanian. 7. masih rawannya ketahanan pangan dan ketahanan energi : Tercapainya swasembada komoditas pangan utama seperti padi dan jagung padakenyataannya belum menjamin kemampuan individu di tingkat rumah tangga untukdapat memperoleh bahan pangan dengan jumlah yang cukup. 8. rendahnya nilai tukar petani : Petani Indonesia pada umumnya tidak memiliki modal besar. Dengan usahataniberskala kecil dan subsisten, akses petani terhadap sumber permodalan menjaditerbatas 9. minat pemuda terhadap pertanian semakin menurun : Rendahnya kualitas sumberdaya manusia merupakan kendala yang serius dalam pembangunan pertanian, karena mereka yang berpendidikan rendah pada umumnya adalah petani yang tinggal di daerah pedesaan.

http://www.scribd.com/alfulaila/d/52682605/1 7-Boks-1-1-Permasalahan-Mendasar-SektorPertanian
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim. Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian

dalam usaha pertanian. Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasardasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan. Sisi yang berseberangan dengan pertanian industrial adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Pertanian berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian organik atau permakultur, memasukkan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian industrial. Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua kutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif (pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dan tradisional akan berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya. Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.

http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/03/mak alah-sektor-pertanian-di-indonesia.html http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/02/mak alah-sistem-perekonomian-indonesia.html http://cynthiaprimadita.blogspot.com/2011/03/mak alah-industrialisasi-di-indonesia.html

2. Karakteristik Sumber daya tambang di Indonesia

Penyebaran tambang di Indonesia tidak merata sesuai kondisi geologi di sepanjang bentang kepulauan nusantara. Perkembangan ilmu geologi telah memberikan gambaran tentang cara terjadinya tambang dan berbagai faktor yang mengendalikannya. Dengan mengetahui faktor faktor geologi, penyebaran tambang itu dapat diperkirakan. Karena itu diperlukan pengetahuan tentang kondisi geologi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Potensi SD tambang di indonesia Tambang yang dipakai sehari hari dalam kehidupan umat manusia tidak semuanya terdapat di Indonesia. Diperkirakan hanya 30% atau 30 Macam tambang utama terdapat di Indonesia. Tambang tersebut adalah emas, perak, tembaga, nikel, timah putih, timah hitam, alumunium, besi, mangan, chromit, minyak bumi, gas bumi, batubara, yodium, berbagai garam, berbagai tambang industri (asbes, bentonit, zeolit, belerang, fosfat, batu gamping dll), batu mulia, termasuk intan, dan bahan bangunan. Tambang langka masih belum diketahui di Indonesia, demikian juga uranium, hingga saat ini belum tersedia data yang rinci mengenainya. http://antoniuspatianom.wordpress.com/200 9/07/19/sumberdaya-mineral-di-indonesiakarakteristik-dan-potensinya/

You might also like