You are on page 1of 10

*

SINOPSIS

Menurut Moeliono (1988) sinopsis adalah karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan Karangan asli. Dan yang menjadi dasar sinopsis itu adalah ringkasan dan abstrak. Cara untuk membuat sinopsis adalah sebagai berikut : a) Membaca naskah asli terlebih dahulu untuk mengetahui kesan umum penulis. b) Mencatat gagasan utama dengan menggarisbawahi gagasan yang penting. c) Menulis ringkasan cerdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah kedua. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli. d) Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau garis besarnya saja.
e) Synopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan karya yang asli.

Ikhtisiar

Menurut Juhara (2003) Ikhtisiar adalah penulisan pokok-pokok masalah penulisannya tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema sebuah wacana. Ikhtisiar berfungsi sebagai garis-garis besar masalah dalam sebuah wacana yang berukuran pendek atau sedang. Ikhtisiar yaitu penyajian singkat dari suatu karangan asli yang tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional.

Cara membuat ikhtisiar adalah sebagai berikut : a) Membaca naskah asli beberapa kali (setidak-tidaknya dua kali). b) Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran pokokj yang terdapat dalam naskah.
c) Menulis ihtisiar. *

Ringkasan

Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proporsional tetap di pertahankan dalam bentuknya yang singkat.Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Kata prcis berarti memotong atau memangkas. Skema langkah-langkah dalam membuat sebuah ringkasan: a) Membaca naskah asli a) Kalau perlu diulang beberapa kali untuk mengetahui kesan umum tantang karangan itu secara menyeluruh. Penulis perlu juga mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. b) Mencatat gagasan utama c) Pencatatan itu dilakukan dengan tujuan. Pertama, untuk tujuan pengamanan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan ini juga akan menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Tujuan terpenting dari pencatatan ini adalah agar tanpa ikatan teks asli, penulis mulai menulis kembali untuk menyusun kembali untuk menyusun sebuah ringkasan dengan mempergunakan pokok-pokok yang telah dicatat. d) Mengadakan reproduksi e) Hal yang harus diperhatikan bahwa dengan catatan tadi, ia harus menyusun suatu wacana yang jelas dan dapat diterima akal sehat, dan sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. f) Ketentuan tambahan

g) Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik. => A). Sebaiknya dalam menyusun ringkasan dipergunakan kalimat tunggal dari pada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal. => B). Bila mungkin ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Begitu pula rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja. => C). Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dan sebagainya dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. => D). Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang. Kadang-kadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan, atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.

Persamaan ringkasan, ikhtisiar, dan synopsis yaitu:

Pada prinsipnya synopsis, ringkasan dan ikhtisiar, sama-sama meringkas suatu cerita atau bacaan yang kita baca dengan mengambil intisari atau ide pokok dari suatu karangan yang kita baca.Samasama mempunyai langkah-langkah atau metodologi yang sama yaitu: a) Bacalah naskah dua kali b) Catatlah semua judul, semua topik. c) Cocokan catatan anda dengan naskah asli. Perbedaan ringkasan, ikhtisiar, dan synopsis yaitu: Sinopsis adalah ringkasan pendek dari suatu cerita (cerita pendek, novel, roman, dan karya-karya sastra yang lainnya) atau karangan. Ikhtisiar ialah bagian yang sangat penting setelah membuat kesimpulan dan rekomendasi. Ikhtisiar mengandung topik persoalan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut. Ringkasan sebagai suatu keterampilan memproduksi suatu buku teks atau karangan tertentu. Untuk menjadi seorang yang membuat reproduksi yang baik harus benar-benar mengetahui dan memahami ini sebuah buku atau karangan

Contoh ringkasan a) Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang yang berkumpul di kota Hiroshima, Jepang, mengheningkan cipta selama 60 detik. Hal itu mereka lakukan untuk mengenang peristiwa mengerikan ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota itu tanggal 6 Agustus 1945. d) pelepasan ratusan burung dara putih dan paduan suara anak yang menyanyikan lagu perdamaian turut menyemarakan upacara peringatan itu. e) Jepang menyerah pada Perang Dunia II, tanggal 15 Agustus 1945.

Contoh Ikhtisiar Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang berkumpul di kota Hiroshima, Jepang untuk mengenang peristiwa jatuhnya bom atom di kota itu pada tanggal 6 Agustus 1945 yang menewaskan sekitar 14.000 jiwa. Mereka bersama-sama mengheningkan cipta selama 60 detik dan melepaskan ratusan burung dara pada upacara peringatan ini. Upacara tersebut akan dilanjutkan pada hari Kamis 9 Agustus 2001 di kota Nagasaki yang 56 tahun yang lalu juga dibom oleh AS sehingga menewaskan sekitar 70.000 orang pada peringatan itu Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi meminta kepada seluruh dunia untuk menghapus senjata nuklir.

Contoh Sinopsis Synopsis Cerpen Bulan Mati. Seorang laki-laki bernama Enos dan wanita bernama Ina saling jatuh cinta. Kedua keluarga, baik dari pihak Enos maupun Ina tidak menyetujuinya dan menentang keras hubungan mereka. Masalah kehormatan dan adat istiadat membuat jarak panjang yang tak terselesaikan. Kedua ayahnya mengancam akan membunuh jika mereka masih saling mencintai. Ancaman ini bukan hanya kepada Enos dan Ina tetapi juga kepada ayah mereka masing-masing. Ketika Enos sedang berduaan dengan Ina muncullah Amalodo, ayah Ina dengan amarahnya. Ia langsung menembak Enos hingga meninggal kemudian Amalodo meladeni berduel ketengah lautan Matekato, ayah Enos. Mereka memancing bersama. Mungkin inilah bentuk berduel ala mereka. Pemenangnya yang mendapatkan ikan paling banyak, paling besar, atau yang pertama memperoleh ikan.

* NARASI Narasi adalah suatu karangan yang menceritakan sebuah kejadian secara berurutan berdasarkan waktu kejadian (bisa juga tidak berurutan tapi alurnya kesana-kemari).Menurut Keraf (2000:136). ciri karangan narasi yaitu: a) Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. b) Dirangkai dalam urutan waktu. c) Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi? d) Ada konfiks Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut: a) Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis. b) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. c) Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. d) Memiliki nilai estetika. e) Menekankan susunan secara kronologis. Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu: 1.) Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan. 2.) Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.

Langkah-langkah menulis karangan narasi 1.) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan. 2.) Tetapkan sasaran pembaca kita. 3.) Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur. 4.) Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita. 5.) Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita. 6.) Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

Jenis-jenis Karangan Narasi a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis) Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

b. Narasi Sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. * Deskripsi Deskripsi adalah jenis karangan yang menjelaskan, menggambarkan sebuah suasana atau kejadian dengan sangat jelas latarnya (baik latar waktu, tempat, dll)
CIRI-CIRI KARANGAN DESKRIPSI
a) b) c)

Menggambarkan atau melukiskan sesuatu. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

Pola pengembangan paragraf deskripsi: Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.

Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
Langkah menyusun deskripsi:

1.Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan. 2.Tentukan tujuan. 3.Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan. 4.Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan). 5.Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan. * Karangan Ilmiah Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu : a) mengenali dan merumuskan masalah, b) menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis, c) merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara, d) menguji hipotesis, e) menarik kesimpulan. Ciri Karya Ilmiah 1. Objektif. 2. Netral. 3. Sistematis 4. Logis. 5. Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan). 6. Tidak Pleonastis 7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

* KARYA NON ILMIAH Karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah) adalah karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer. Karya tulis ilmiah dapat dibedakan dengan karya tulis non ilmiah, dimana karya tulis non ilmiah sangat bersifat subjektif. Sifat karya non ilmiah :
1. Emotif, lebih merupakan refleksi dari sebuah perasaan yang terkadang melampaui kebenaran. 2. Persuasif, yaitu bersifat mempengaruhi pikiran pembaca. 3. Deskriptif subjektif, dalam arti tidak didukung oleh data dan fakta. 4. Terkadang over claiming. Karya-karya non ilmiah ini terutama dapat dilihat dalam bentuk karya-karya seni, seperti cerpen, novel, puisi, komik, dan lain-lain yang sejenisnya.

Macam-macam karya non ilmiah :


1. Cerpen. Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang. 2. Dongeng. Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral. 3. Roman. Sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya menggambarkan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. 4. Novel. Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. 5. Drama. Suatu bentuk karya sastra yang memilki bagian untuk diperankan oleh aktor.

* KARANGAN SEMI ILMIAH Karangan semi ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi. Jenis karangan semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal

dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah. Karangan semi ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum tetapi tidak seperti metode ilmiah yang sintesis analitis karena sering dimasukkan karangan non ilmiah. * Karangan Fiksi Karangan Fiksi yaitu karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk novel, dan cerita pendek (cerpen). Fiksi ilmiah fiksi ilmu pengetahuan adalah fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah. Karangan fiksi berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Itulah sebabnya, tulisan ini lebih dipengaruhi oleh subjektifitas pengarangnya. Bahasa tulisan fiksi selain bermakna denoktatif juga konotatif, dan asosiatif yaitu makna tidak sebenarnya. Selain itu juga bermakna ekspresif yaitu membanyangkan suasana pribadi pengarang. Bahasa tulisan fiksi juga sugestif yaitu bersifat mempengaruhi pembaca dan plastis yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca. * Karangan Non fiksi Karangan nonfiktif yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benarbenar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya. Karangan nonfiktif berusaha mencapai taraf objektifitas yang tinggi, berusaha menarik, dan menggugah nalar (pikiran) pembaca. Bahasa karangan nonfiktif bersifat denotative dan menunjukan pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda. * Eksposisi Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menerangkan suatu pokok masalah/pikiran yang dapat memperluas pengetahuan seseorang/pembaca. Untuk mempertegas masalah yang disampaikan biasanya dilengkapi dengan dat-data kesaksia, seperti gambar, grafik, statistic, dan sebagainya. Jika dalam deskripsi kesan subjektif pengarang tampak lebih menonjol, dalam eksposisi tidak.

* Argumentasi Argumentasi adalah jenis karangan yang berisi ide/gagasan yang dilengkapi bukti-bukti kesaksian yang dijalin menurut proses penalar yang kritis dan logis, dengan tujuan mempengaruhi atau menyakinkan pembaca untuk menyatakan persetujuannya. Jika dalam eksposisi penutup karangan berupa penegas, dalam argumentasi penutup karangan berupa simpulan. * Persuasi Persuasi adalah karangan yang disampaikan dengan cara-cara tertentu, bersifat ringkas,menarik dan mempengaruhi secara kuat kepada pembaca sehingga si pembaca terhanyut oleh siratan isinya.

SELESAI

You might also like