You are on page 1of 8

8.

Proposal PERENCANAAN PULANG (DISCHARGE PLANNING)

PENDAHULUAN Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah hubungan yang terintegrasi, yaitu antara perawat yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Perawatan di rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkkan dengan perawatan di rumah. Namun sampai saat ini, perencanaan pilang bagi pasien yang dirawat pasien di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran perawat terbatas pada kegiatan rutinitas saja, yaitu hanya berupa informasi kontrol ulang. Pasien yang memerlukan perawatan kesehatan di rumah, konseling kesehatan atau penyuluhan dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor, dan sering kali diterima kembali dalam waktu 24 jam sampai 58 jam dan kemudian pulang kembali.

Discharge planning keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan rentang keperawatan. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan perawatan berkelanjutan yang artinya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien dimana pun pasien berada. Kegagalan untuk memeberikan dan mendokumentasikan perencanaan pulang akan berisiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang baik terarah sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dan berguna untuk proses perawatan di rumah.

TUJUAN Setelah dilaksanakan discharge planning diharapkan pasien mampu mengetahui mengenai perawatan yang bisa dilakukan dirumah.

TUJUAN KHUSUS a. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan b. Mengidentifikasi masalah pasien tentang panyakitnya

c. Memprioritaskan masalah pasien yang utama d. Membuat perencanaan pasien pulang yaitu mengajarkan pada pasien yang harus dilakukan dan dihindari selama di rumah. e. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan f. Mendokumentasikan

MANFAAT 1. Bagi pasien a. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di rumah. b. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien. c. Membantu pasien memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien. 2. Bagi perawat a. Terjadi pertukaran informasi antara perawat dengan pasien sebagai penerimaan pelayanan. b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien. c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan perawatan di rumah.

PENGORGANISASIAN Kepala Ruangan PP 1 PA 1 PP 2 PA 2 :::::-

Supervisor /Pembimbing : -

MEKANISME KEGIATAN Topik Sasaran Hari/Tanggal Waktu : Discharge planning pada Tn. B dengan diagnosa DM type 2 : Tn. B : Selasa, 2 April 2013 : Pk 10.00 WITA

Materi

a. Asuhan Keperawatan pada klien dengan DM type 2 b. Masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan DM type 2 c. Perencanaan pulang pada klien dengan DM type 2

METODE Diskusi Tanya jawab

MEDIA Status Klien Sarana dan Prasarana perawatan Leaflet

Pelaksanaan kegiatan Tahap Persiapan Kegiatan 1. PP 1 sudah siap dengan status klien dan format discharge planning. 2. Menyebutkan masalah klien. 3. Menyebutkan hal-hal yang perlu Waktu 10 menit Tempat Ners station Pelaksana PP 1

diajarkan pada klien dan keluarga. 4. Kepala ruangan memeriksa kelengkapan administrasi. Pelaksanaan 1. PP 1 menyampaikan pendidikan 30 menit Bed Pasien PP 1 Karu

kesehatan, melakukan demonstrasi dan redemonstrasi: Diet Aktivitas dan istirahat Minum obat teratur Perawatan diri 2. PP 1 menanyakan kembali pada pasien

tentang materi yang telah disampaikan. 3. PP 1 mengucapkan terima kasih 4. Pendokumentasian

EVALUASI a. Struktur Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik Penyusunan proposal Menetapka kasus b. Proses Kelancaran kegiatan Peran serta perawat yang bertugas c. Hasil Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga.

FORMAT DISCHARGE PLANNING

DISCHARGE PLANNING Tanggal MRS : Bagian :

No.Reg

Tanggal KRS : Bagian :

Dipulangkan dari Rumah Sakit wangaya dengan keadaan: Sembuh Meneruskan dengan obat jalan Pindah ke RS lain A. Kontrol a. Waktu : b. Tempat : B. Lanjutan perawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan, dan lain-lain) Pulang paksa Lari Meninggal

C. Aturan diet/nutrisi

D. Obat-obat yang masih diminum dan jumlahnya :

E. Aktivitas dan Istirahat :

Yang dibawa pulang (Hasil lab, Foto, ECG, obat, dan lain-lainnya) :

Lain-lain :

Denpasar 02 april 2013, Pasien/Keluarga Perawat

ALUR DISCHARGE PLANNING

Dokter dan Tim Kesehatan

PP dibantu PA

Keadaan pasien : 1. Klinis dan pemeriksaan penunjang lain. 2. Tingkat ketergantungan pasien

Perencanaan Pulang

Penyelesaian administrasi PROGRAM HE Kontrol dan obat / perawatan Gizi Aktivitas dan istirahat Perawatan diri

lain-lain

Monitor (sebagai program service safety) oleh: keluaraga dan petugas

Perencanaaan: Hasil yang diharapkan Menurut Luverne & Barbara, 1988, perencanaan pemulangan pasien membutuhkan identifikasi kebutuhan spesifik klien. Kelompok perawat berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik untuk persiapan pulang klien, yang disingkat dengan METHOD, yaitu: Medication (obat) Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah pulang. pasien diberikan informasi mengenai obat yang dilanjutkan misalnya seperti penggunaan insulin, kapan boleh di berikan insulin, dan cara menyuntikkan insulin. Environment (Lingkungan) Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman. Pasien juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk kontinuitas perawatannya. Treatrment (pengobatan) Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah klien pulang, yang dilakukan oleh klien atau anggota keluarga. Jika hal ini tidak memungkinkan, perencanaan harus dibuat sehingga perawat dapat berkunjung ke rumah untuk memberikan keterampilan perawatan. Health Teaching (Pengajaran Kesehatan) Klien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana mempertahankan kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan pearwatan kesehatan tambahan. Outpatient referral Klien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen komunitas lain yang dapat meningkatan perawatan yang kontinu. Diet Klien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Ia sebaiknya mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya.

DAFTAR PUSTAKA Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

You might also like