You are on page 1of 10

SISTEM SARAF PERIFER

Disusun Oleh Kelompok III :

M. Syarifuddin MZ Muhammad Ridho Nurul Fabila Ni Ketut Sukartike Ni Made Yuliana Prandiki Sapril Toha Rio Puji Laksono Rizki Ibranoga Rolen Amero Sasra Andika Suhartanto

SEKOLAH TINGG ILMU KESEHATAN (STIKES) PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANDAR LAMPUNG 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun. Shalawat serta salam tercurahkan selalu kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW, karena beliau yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman modern yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita. Penyusunan makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah bahasa Indonesia. Penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif, sehingga dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat.

Bandar Lampung, 12 Maret 2013

Penyusun

ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1 C. Tujuan ................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN A. Sistem Syaraf Perifer ........................................................................................................ 2 B. Tabel fungsi Syaraf Otonom ............................................................................................ 5

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 6 B. Saran .................................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Sistem saraf merupakan hal yang sangat penting dalam diri manusia, seperti misalnya

neuron yang merupakan unit dasar dari sitem saraf. Terdapat berjuta-juta neuron dalam system saraf. Setiap neuron twersebut terdiri dari sel saraf dan seratnya. Dan sel saraf tersebut ukuran dan bentuknyha bervariasi berdasarkan fungsi yang berbeda-beda. Setiap sel memiliki nucleus dan sejumlah granula dan fibril dalam sitoplasmanya. Dendrit merupkan serat pendek seperti sikat yang melekat pada bagian sel luar, dan melalui dendrite ini impuls memasuki sel dari sel lain. Adapun bagian dari system saraf adalah system saraf pusat (otak dan medulla spinalis), system saraf perifer( saraf somatic dan otonom).

B.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah system system saraf perifer itu?

C.

Tujuan

1. 2. 3.

Untuk mengetahui konsep dari system saraf perifer Secara akademik untuk mencapai kelulusan pada mata kuliah ini Sebagai bahan inforamasi bagi mahasiswa/i yang lain

BAB II PEMBAHASAN

A.

Sistem Syaraf Perifer Sistem Saraf perifer (Sistem saraf Tepi)i adalah lanjutan dari neuron yang bertugas

membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Komponen utama dari Sistem saraf perifer adalah serabut saraf, ganglia, dan ujung saraf. Serat saraf pada SSP dan SST memiliki perbedaan pada selubung pembungkusnya. Kebanyakan akson pada jaringan saraf dewasa dibungkus oleh satu atau banyak lipatan sel penyelubung.

Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer tidak dilindungi tulang. Sistem saraf periferdisusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.

a.

Saraf sensoris (saraf aferen) disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa

rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) b. Saraf motoris (saraf eferen) berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari pusat saraf ke

otot atau kelenjar berupa respon. Saraf Volunter/Somatik (disadari) Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari) Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan keringat.

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik mempunyai efek yang berlawanan (antagonis). System saraf parasimpatetik : memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Sementara system saraf simpatetik kebalikannya.

Pada serat saraf tepi sel penyelubung itu adalah sel schwan, sedangkan pada serat saraf pusat adalah oligodendrosit. Serat saraf tanpa myelin umumnya aksonnya bergaris tengah kecil. Sedangkan serat dengan myelin aksonnya lebih tebal dan dibungkus oleh makin banyak lapisan pembungkus kosentris yang membentuk selubung myelin.

Susunan saraf perifer terdiri dari : 1. Susunan saraf somatic Susunan saraf somatic adalah susuna saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat melintang.

2.

Susunan saraf otonom Susunan saraf otonom adalah susunan saraf yang mempunyai peranan penting

memengaruhi pekerjaaan otot involunter ( otot polos) seperti jantung, hati, pangkreas, jalan pencernaan, kelenjar dan lain-lain, system saraf otonom sifat kerjanya tidak di sadari.

Berdasarkan

sifat

kerjanya

saraf

tak

sadar

dibedakan

menjadi

dua

yaitu:

a. saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,

terdiri dari : -pusat pengontrol pada korteks, hipotalamus, dan medulla oblongata. - Sel-sel kormu lateralis substansia grisea medulla spinalis, sel-sel yang berhubungan dengannya. - Rantai serat ganglia yang berjalan dari ganglia membentuk kompleks pleksus pada arteri dan organ lain. - Serat yang berjalan dari ganglia membentuk kompleks pleksus pada arteri dan organ lain.

b. Saraf Parasimpatis mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. Sistem para simpatis terdiri dari : - Pars kranialis yang berhubungan dengan korteks serebri dan hipotalamus dan asal serat-serat yang didistribusikan bersama dengan nervus ( okulomotorius, fasialis, glosofaringeus, vagus, dan asesorius) dari semuanya vagus adalah yang terpenting. - Pars saclaris, asal dari saraf yang berjalan menuju organ dalam pelvis.

B.

Tabel Fungsi Saraf Otonom

Parasimpatik fungsinya:>> mengecilkan pupil menstimulasi aliran ludah memperlambat denyut jantung membesarkan bronkus menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan mengerutkan kantung kemih

Simpatik fungsinya :>> memperbesar pupil menghambat aliran ludah mempercepat denyut jantung mengecilkan bronkus menghambat sekresi kelenjar pencernaan menghambat kontraksi kandung kemih

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Jadi, dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa system saraf pusat dan system syaraf perifer terdiri dari bagian-bagian yang berbeda. System saraf perifer terdiri dari susuna saraf somatic dan susunan saraf otonom. Dan saraf otonom terdiri dari susunan saraf simpatis dan susunan saraf parasimpatis yang cara kerjanya berbeda pula.

B.

SARAN Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini demikian pula makalah yang kami buat.

Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah yang kami buat. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari para pembaca untuk kemajuan dan sempurnanya makalah kami. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca terutama para mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA 1.Drs.H. Syaifuddin, AMK. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. 2006. EGC.Jakarta 2.John Gibson. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. 2002. EGC.Jakarta 3. Drs. H. Syaifuddin, B. Ac. Struktur dan Komponen Tubuh Manusia. 2002. Widya Medika. Jakarta

You might also like