You are on page 1of 2

ASIDOSIS RESPIRATORI Asidosis respiratori terjadi sekunder terhadap hipoventilasi alveolar dan mengakibatkan tegangan karbon dioksida darah

arteri (PaCO2 ) > 40 mm Hg ( Hiperkapnia )dan pH <7.40. kekacauan PaCO2 adalah gambaran langsung dari derajat disfungsi ventilasi. Normalnya, ekskresi karbon dioksida ( CO2 ) sebanding dengan pembentukkan CO2. Bila terdapat kelebihan jumlah CO2, maka paru gagal membuang sejumlah tertntu untuk mempertahanklan PaCO2 pada 40mm Hg. Derajat dimana peningkatan PaCO2 mengubah pH tergantung baik pada kecepatan awitan dan kemampuan tubuh unuk mengkompensasi melalui buffer darah dan system ginjal. Meskipun melalui buffer darah beraksi dengan cepat; namun aksi ini biasanya tidak cukup untuk mempertahankan pH normal pada adanya peningkatan PaCO2. Terdapat kelambatan ( beberaopa jam-beberapa hari ) sebelum efek kompensasi ginjal dapat diperhatikan, sehingga asidosis respiratorik dapat mempunyai dampak besar pada pH. Diagnosa Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan hipoventilasi alveolar sekunder terhadap proses penyakit yang mendasari. Perubahan sensori-persepsi yang berhubungan dengan gangguan pengaturan asam basa. Perubahan membrane mukosa oral yang berhubungan dengan pola nafas abnormal Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan pengobatan dan proses tidur yang sering Koping keluarga tak efektif yang berhubungan dengan reaksi stres sekunder terhadap penyakit berbahaya dari anggota keluarga Respiratorik kronis. Kelainan ini terjadi pada penyakit pulmoner ( misalnya emvisema kronis dan bronchitis ). Dimana ventilasi alveolar yang afektif menurun dan terjadi ketidak cocokan ventilasi-perfusi. Hiperkapnia kronis juga dapat terjadi pada obesitas. Pada pasien dengan penyakit paru kronis, pH hamper normal terlihat bila fungsi ginjal normal, bahkan hilang PaCO2 setinggi 60 mm Hg. Terjadi alkalosis metaholik kompensasi kronis (HCNO3- ) serum lebih besar dari 26 mEq/L dan memepertahankan lungkungan asam basa yang dapat diterima yang mengakibatkan asidosis respiratorik terkompensasi dan pH mendekati normal atau normal. Pasien dengan penyakit paru kronis dapat mengalami peningkatan PaCO2 akut sekunder terhadap status penyakit yang memperberat seperti pneumonia. Bila terjadi mekanisme kompensasi kronis( misalnya kenaikan HCO3- ) tak adekuat untuk memenuhi peningkatan PaCO2 yang tiba-tiba akan dapat terjadi dekompensasi dengan akibat penurunan pada pH. Diagnosa Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan terjebaknya CO2 sekunder terhadap restruksi jaringan pulmuner (tepat untuk pasien PPON ) Bersihan jalan nafas tak efektif yang berhubungan dengan sekresi kental dan kelelahan

Asidosis Metabolik akut Asidosis metabolic disebabkan oleh suatu penurunan primer dan bikarbonat plasma, seperti yang ditunjukkan oleh bikarbonat serum < 22 mEq/L dengan pH < 7.40. penurunan bikarbonat serum disebabkan mekanisme berikut : 1. Peningkatan konsentrasi ion hydrogen dalam bentuk asa yang tidak mudah menguap ( misalnya oto asidosis yang berkaitan dengan diabetes dan kecanduan alcohol; asam laktat ) 2. Kehilangan alkali misalnya diare berat malabsorbs usus 3. Penurunan ekskresi asam oleh ginjal (misalnya gagal ginjal akut dan kronik ). Penurunan pH merangsang perfasan. Usaha untuk mengkonmpensasi terjadi dengan cepat, yang ditunjukkan dengan penurunan tekanan karbon dioksida darah arteri (PaCO2 ), dan diturunkan sampai 10-15 mm Hg. Mekanisme yang paling penting untuk menghilangkan kelebihan ion hydrogen ( H= ) tubuh adalah dengan meningkatkan ekskresi asam oleh ginjal. Bagaimanapun juga, asam yang tidak mudah menguap dapat terakumulasi lebih cepat dari yang dapat dinetralkan oleh buffer tubuh, dikompensasi oleh system pernafasan, atau diekskresikan oleh ginjal. Asidosis metabolic kronis Sering sekali, kondisis ini tampak pada gagal ginjal kronik dimana kemampuan ginjal untuk mengekskresikan asam (endokrin dan eksogen ) terlampaui oleh pembentukan dan masukan asam. Asidosis biasanya ringan dalam tahap awal, dengan HCNO3- 18-22 mEq/L dan pH mendekati 7,35. Pengobatan diindikasikan apabila kadar bikarbonat serum mencapai 15 mEq/L. kompensasi pernapasan terjadi tetapi pada tingkat yang terbatas. Sedikit penurunan pada PaCO2 akan terlihat pada nilai-nilai AGD. Diagnosa Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan sekunder terhadap keletihan, pembatasan diet, dan rasa metalik dalam mulut karena keadaan (uremik ).

You might also like