You are on page 1of 27

EVALUASI

ERNAWATI, Sp. KMB

PENGERTIAN
Evaluasi adalah proses penilaian secara sistematis, dan terus menerus terhadap pencapaian kriteria hasil dan keefektifan dari asuhan keperawatan (Potter et al, 2004).

Evaluasi harus dapat menilai kualitas pemberian asuhan keperawatan pada klien. Perawat dan klien bersama mengukur pencapaian tujuan/ kriteria hasil. Perawat mengidentifikasi faktor penunjang keberhasilan atau kegagalan, dan jika diperlukan melakukan modifikasi rencana asuhan keperawatan.

Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan sehingga dapat menentukan kelanjutan hubungan perawat-klien.

Kelanjutan hubungan perawat-klien yang dilakukan adalah:


Mengakhiri rencana keperawatan Melakukan modifikasi rencana asuhan keperawatan Melanjutkan rencana asuhan keperawatan

Tipe Evaluasi :
1. Evaluasi terus menerus (ongoing) : yaitu evaluasi dilakukan pada setiap saat atau segera setelah implementasi yang memungkinkan perawat langsung memodifikasi intervensi keperawatan jika diperlukan.

CONT..
2. Evaluasi intermitten : yaitu dengan jangka waktu spesifik, (contohnya seminggu sekali) untuk mengetahui perkembangan pencapaian tujuan. 3. Evaluasi akhir adalah evaluasi yang dilakukan pada saat klien pulang yang meliputi evaluasi pencapaian tujuan dan kemampuan klien dalam perawatan setelah pulang

KOMPONEN PENCAPAIAN TUJUAN Kognitif Peningkatan pengetahuan klien, ditunjukkan untuk mengetahui kemampuan klien dalam menerima, menyampaikan kembali dan menerapkan informasi yang diberikan perawat, Contoh: klien memahami cara melakukan batuk efektif

Cont
Psikomotor Penilaian perubahan prilaku klien sesuai yang diharapkan, dilakukan dengan melakukan observasi, contoh: klien dapat melakukan batuk efektif

Cont.
Afektif
Penilaian ini bersifat subjektif dan sukar dievaluasi, Dapat dilakukan dengan observasi dan wawancara contohnya dalam memberikan penilaian terhadap nilai, keyakinan, sikap, dan emosi klien (klien cemas, tampak ekspresi wajah tegang).

Cont
Perubahan fungsi tubuh dan gejala
Keadaan perubahan status kesehatan pada klien, dapat dilakukan dengan observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik. Contoh : hasil pemeriksaaan auskultasi paru tidak adanya bunyi ronchi, menunjukkan fungsi tubuh yang meningkat

KEGIATAN
Tahap Evaluasi terdiri dari 6 kegiatan (Kozier, 1998): 1. Identifikasi kriteria evaluasi yang digunakan
Kriteria evaluasi telah ditentukan sebelumnya pada tahap perencanaan. Kriteria evaluasi digunakan sebagai pedoman pengumpulan data dan standar untuk menjelaskan respon atau hasil dari rencana tindakan keperawatan.

Cont
2. Kumpulkan data
Beberapa data memerlukan interpretasi dari perawat, hati-hati dalam menginterpretasikan data dari klien. Lakukan klarifikasi sebelum membuat interpretasi, contoh: klien tampak mengernyitkan dahi seperti menahan nyeri, sebelum menyatakan klien nyeri maka perawat mengklarifikasi terlebih dahulu dengan menanyakan pada klien apa yang dirasakannya dan melakukan pemeriksaan pada daerah yang dirasakan nyeri oleh klien.

Cont
3. Bandingkan data dan kriteria evaluasi Data dibandingkan dengan criteria hasil untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan. Lalu buat keputusan tentang pencapaian klien terhadap tujuan. Terdapat 3 (tiga) kemungkinan keputusan pada tahap ini, yaitu:

Cont
Tujuan tercapai, jika klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan Tujuan tercapai sebagian, jika criteria hasil tercapai sebagian, klien masih dalam proses pencapaian hasil yang diharapkan Tujuan tidak tercapai, jika klien tidak berhasil mencapai tujuan yang ditentukan.

Cont
Setelah mengidentifikasi pencapaian tujuan, perawat membuat pernyataan evaluasi yang terdiri dari dua bagian yaitu: 1). keputusan pencapaian tujuan (tujuan tercapai, tujuan tercapai sebagian, dan tujuan tidak tercapai) 2). Data data yang menunjang. Contoh: Data penunjang: Intake oral 3000ml, turgor kulit elastis, membrane mukosa lembab, Tujuan tercapai

Cont
4.Kaitkan intervensi dengan criteria Kaitkan apakah intervensi yang dilakukan tepat dan efektif dalam pencapaian tujuan dan criteria hasil.

Cont
5. Buat kesimpulan kesimpulan untuk menentukan apakah rencana asuhan keperawatan telah efektif dalam memperbaiki, mengurangi atau mencegah masalah klien dan menentukan tindakan selanjutnya.

Kesimpulan yang dibuat adalah:


Pada saat tujuan tercapai, kesimpulan : asuhan keperawatan dihentikan Pada saat tujuan tercapai sebagian atau tujuan tidak tercapai, kesimpulan: dapat dilakukan revisi dari asuhan keperawatan sebelumnya dengan meriview kembali setiap tahap proses keperawatan dari pengkajian, perencanaan, dan pelaksanaan atau tetap mempertahankan dan melanjutkan asuhan keperawatan pada klien (menambah waktu perawatan).

Cont
6.Modifikasi rencana asuhan keperawatan Setelah membuat kesimpulan, perawat dapat melakukan tindakan memodifikasi rencana asuhan keperawatan seperti:membuat perencanaan ulang, melanjutkan perencanaan yang ada atau mengakhiri asuhan keperawatan.

EVALUASI KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN Tiga komponen untuk mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan yaitu : 1).Evaluasi structural 2). Evaluasi proses (formatif) 3). Evaluasi hasil (sumatif)

Cont.
Struktural
Fokus evaluasi adalah pada system organisasi perawatan klien, institusi pelayanan kesehatan, prosedur administrative dan keuangan, staf, manajemen, tersedianya fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan. Kualitas perawatan tidak dapat diberikan tanpa ketersediaan staf dan sumber fasilitas yang memadai.

Cont.
Proses (formatif) Fokus pada evaluasi ini adalah pada aktifitas proses keperawatan dan hasil dari asuhan keperawatan. Evaluasi ini dilakukan terus menerus selama asuhan keperawatan diberikan pada klien.

Cont.
Hasil (sumatif)
Evaluasi ini melihat adanya perubahan status kesehatan klien pada akhir tindakan keperawatan.
Hal ini memungkinkan perawat dan tim kesehatan lain mengetahui sejauhmana kualitas pelayanan kesehatan diberikan

DOKUMENTASI EVALUASI
Hal yang perlu diperhatikan pada pendokumentasian evaluasi :
Tulis secara singkat respon prilaku aktual yg terjadi pada klien, Tuliskan pernyataan klien apa adanya sebagai data subjektif, Analisa pencapaian tujuan dan lakukan perencanaan selanjutnya Berikan keterangan waktu dan ditandatangani oleh perawat yang bersangkutan pada setiap evaluasi yang dibuatnya.

MASALAH PADA EVALUASI


Pengkajian Data dasar tidak akurat, lengkap dan factual, tidak menggambarkan kondisi klien, data hanya superfisial Diagnosa Keperawatan Tidak up to date, penetapan diagnosa tidak sesuai data dari kondisi klien

CONT
Perencanaan Rencana tidak tertulis, tujuan/ kriteria hasil tidak sesuai, rencana intervensi keperawatan tidak operasional Pelaksanaan Pelaksaan rencana tindakan tidak berdasarkan prioritas, dokumentasi tidak dilakukan

CONT
Evaluasi Evaluasi tidak dilakukan baik secara keseluruhan atau pada tiap tahap proses keperawatan.

You might also like