You are on page 1of 40

Kestabilan Koloid & Kimia Permukaan

Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikelpartikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain.

Ukuran Partikel Koloid


Secara umum, ukuran partikel koloid berada di antara ukuran partikel dalam suspensi kasar dan larutan:

a. Suspensi kasar: diameter partikel > 10-7 m. b. Koloid: diameter partikel antara 10-7 dan 10-9 c. Larutan: diameter molekul atau ion kurang dari 10-9 m

Gerak Brown dan Efek Tyndall


Gerak Brown merupakan gerak acak partikel koloid berupa gerak lurus patahpatah, akibat tumbukan antar partikel koloid.

Gerak Brown dan Efek Tyndall


Efek Tyndall merupakan efek yang terjadi akibat hamburan cahaya oleh partikel koloid. Efek ini teramati dalam bentuk terlihatnya jalur cahaya ketika koloid disinari.

Jenis jenis koloid


1. Sol (fase terdispersi padat) a. Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam b. Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat c. Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas Contoh: debu di udara, asap pembakaran

Jenis jenis koloid


2. Emulsi (fase terdispersi cair)

a. Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair Contoh: susu, mayones, krim tangan c. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas Contoh: hairspray dan obat nyamuk

Jenis jenis koloid


3. BUIH (fase terdispersi gas)
a.

Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun

b.

Penggolongan Koloid
a.

Berdasarkan Interaksi Zat Terdispersi dan Medium Pendispersi, koloid dibagi atas:

Sol liofil (atau hidrofil jika pendispersinya air): interaksi antara zat terdispersi dan medium pendispersi kuat Contoh: agar, susu, santan Sol liofob (atau hidrofob jika pendispersinya air): interaksi antara zat terdispersi dan medium pendispersi lemah Contoh: sol belerang, sol emas

Penggolongan Koloid
b. Berdasarkan Ion Teradsorpsi pada Partikel Koloid,

koloid dibagi atas:

Koloid positif: partikel koloid mengadsorpsi ion positif Koloid negatif: partikel koloid mengadsorpsi ion negatif

Kestabilan Koloid
Partikel-partikel koloid ialah bermuatan sejenis. Maka terjadi gaya tolak-menolak yang mencegah partikel-partikel koloid bergabung dan mengendap akibat gaya gravitasi. Oleh karena itu, selain gerak Brown, muatan koloid juga berperan besar dalam menjaga kestabilan koloid.

Faktor-faktor yang membuat suatu koloid stabil:


- Ion teradsorpsi - Interaksi partikel koloid dengan zat pendispersi (faktor kepolaran) - Konsentrasi dan ukuran partikel - Penambahan zat pengemulsi (emulsifier) (khusus untuk emulsi)

Pembuatan Koloid

a.
b. c.

Metode Dispersi
Cara mekanik Cara peptisasi Cara busur Bredig

Metode kondensasi

Metode Dispersi
a. Cara mekanik adalah penghalusan partikelpartikel kasar zat padat dengan penggilingan untuk membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Alat yang digunakan disebut penggilingan koloid.

Metode Dispersi
b. Cara peptisasi adalah proses dispersinya endapan menjadi system koloid dengan penambahan zat pemecah. Zat pemecah yang dimaksud adalah elektrolit, terutama yang mengandung ion sejenis, atau pelarut tertentu.

Metode Dispersi
c. Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam seperti Ag, Au, dan Pt.

Pemurnian Koloid Sol


a. b. c.

Dialisis Elektroforesis Ultrafiltrasi

Dialisis
Pemisahan koloid dari ionion terlarut, dengan cara melewatkan pelarut pada sistem koloid melalui membran semipermeabel, sehingga ion-ion atau molekul terlarut akan mengikuti pelarut, sedangkan partikel koloid tidak.

Elektrodialisis
Campuran koloid positif dan negatif dipisahkan dengan memberikan beda potensial.

Ultrafiltrasi
Penyaringan dengan pori yang halus. Untuk memperkecil pori, kertas penyaring dicelupkan ke dalam kollodion.

SIFAT ELEKTRIK KOLOID


Sifat elektrik disebut juga sifat listrik. Butir-butir koloid mempunyai sifat listrik, karena menyerap ion atau molekul medium dari larutan. Adanya muatan listrik pada butir-butir koloid menyebabkan terjadinya beda potensial antara permukaan zat padat dan larutan.

Karena butir-butir koloid mempunyai muatan listrik, butir-butir koloid dapat bergerak dalam medan listrik.
Gerakan butir-butir koloid oleh pengaruh medan listrik disebut elektroforesis. Elektroforesis meliputi pergerakan suatu partikel yang bermuatan melalui suatu cairan di bawah pengaruh suatu perbedaan potensial yang digunakan.

Laju perpindahan partikel diamati dengan suatu ultramikroskop dan merupakan fungsi muatan pada partikel tersebut. Potensial yang menentukan laju perpindahan partikel adalah potensial zeta. Potensial zeta dalam suatu sistem koloid bisa ditentukan, dengan persamaan :

= V x 4 x (9 x 104)
E
Ket : = potensial zeta (volt) V = kecepatan perpindahan sol (cm/ dtk) = viskositas medium (poise atau dyne/ cm2) = konstanta dieletrikum dari medium E = perubahan potensial (volt/ cm)

Persamaan untuk suatu sistem koloid pada 20oC dimana medium dispersinya air :

= 150 v
E

Contoh Soal :

Kerapatan perpindahan suatu sol besi II hidroksida dalam air, ditentukan pada 20oC diperoleh sebesar 16,5 x 10-4 cm/dtk. Jarak antara elektroda dalam sel tersebut 20 cm, dan emf yang digunakan 110 volt. Berapakah potensial zeta dari sol tersebut ?

Dik : V = 16,5 x 10-4 cm/ dtk E = 110 volt = 5,5 volt/ cm 20 cm

Jawab :

= 150 v
E

v = 16,5 x 10-4 cm/ dtk = 3 x 10-4 cm2volt-1dtk-1

5,5 volt/ cm

= 150 x (3 x 10-4) = 0,045 volt

I. Pengertian Adsorpsi

Adsorpsi merupakan fenomena yang berkaitan erat dengan permukaan di mana terlibat interaksi antara molekul yang bergerak (cairan atau gas) dengan molekul yang relatif diam yang mempunyai permukaan atau antar permukaan.

II. Jenis adsorpsi ada 2 macam:


a. Adsorpsi fisik atau Van der Waals - Panas adsorpsi rendah (~ 10.000 kal/mole) - Kesetimbangan adsorpsi reversibel dan cepat Misal: Adsorpsi gas pada charcoal

b. Adsorpsi kimia atau adsorpsi aktivasi


- Panas adsorpsi tinggi (20.000 100.000 kal.mole) Adsorpsi di sini terjadi dengan pembentukan senyawa kimia, hingga ikatannya lebih kuat. Misal : Adsorpsi CO pada W O2 pada Ag, Au, Pt,C H2 pada Ni

c. Bentuk bentuk campuran

Hubungan antara jumlah zat diadsorpsi dan tekanan kesetimbangan atau konsentrasi kesetimbangan pada temperatur tertentu, disebut adsorpsi isoterm.

Persamaan Adsorpsi Isoterm (gas padatan)


1.

ISOTERM LANGMUIR adalah monolayer, sekali teradsorpsi,H Adsorpsi tidak bergantung luas permukaan

Rumus: P = P + 1 v Vm aVm

2. ISOTERM FREUNDLICH - gas yang bertekanan rendah

- V = k p 1/n n > 1 V = gas yang teradsorpsi


- Vm tidak akan tercapai walaupun tekanan gas terus dinaikkan

3. ISOTERM BET (Brunauer, Emmett, Teller)


- adsorpsi multimolekuler Rumus : p = 1 + (c 1) p v (po p) Vm c Vm c po Ket: po = tekanan uap jenuh Vm = kapasitas volume monolayer c = Konstanta

Hasil percobaan adsorpsi asam asetat pada arang aktif sebagai berikut : Tunjukkan proses tersebut memenuhi isoterm Freundlich, hitung nilai k dan hitung C

Asam Asetat teradsorpsi pada arang aktif x/m (g/g) Asam Asetat Kesetimbangan C (mol /L)

0,154

0,208

0,232

0,289

0,370 0,457

0,0020

0,0031

0,0062 0,0081 0,0112

Adsorpsi Pada Permukaan Larutan


Contoh:Penambahan pentanol ke dalam air, dan penambahan sabun ke dalam emulsi airminyak.

Sabun mempunyai daya menurunkan tegangan muka air

Besarnya konsentrasi lapisan hasil adsorpsi yang terdapat pada permukaan, sesuai dengan persamaan Gibbs: T2 = d dc2 c2 RT

Ket : T2 = Kelebihan konsentrasi zat ketiga pada permukaan c2 = Konsentrasi zat ketiga yang terdapat dalam larutan R = Tetapan gas T = Suhu absolut

Contoh Soal
Data di bawah ini diperoleh dari hasil pengukuran lapisan protein pada permukaan air-udara dengan menggunakan neraca Langmuir (suhu 19c).Dari data ini buatlah grafik dan hitungan berat molekul protein tersebut. A (m2 mg-1) : 0.482 0.518 0.600 0.767 1.375 (mN m-1) : 0.280 0.222 0.160 0.090 0.040 Jawab : A (mN m mg-1) : 0.135 0.115 0.096 0.069 0.055
Mencari nilai RT BM

0.15 A
(Mn

0.10 0 0.10 0.20 0.30


RT = 0.04125 M

mg-1)

(mN m-1)

Dari grafik diperoleh: RT = 0.04125 BM 0 T = (19 + 273) K = 292 K R = 8.314 J K-1 mol-1 = 8.314 N m K-1 mol-1 Jadi: BM = (8.314 N m K-1 mol-1) (292 K) 0.04125 N m g-1 = 58.850 g mol-1

You might also like