You are on page 1of 4

EKSPERIMEN FISIKA II

FISIKA ATOM DAN NUKLIR

NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE


TUJUAN 1. Mempelajari Nuclear Magnetic Resonance pada proton dan fluorin. 2. Menentukan lebar garis pada resonansi fluorin. 3. Menentukan faktor g pada proton dan fluorin. TEORI Nuclear Magnetic Resonance (NMR) ditemukan oleh Bloch dan Purcell pada tahun 1945 dan pada saat ini telah menjadi metode standar dalam bidang fisika, kimia, dan biologi. NMR di dasari oleh sifat magnetik inti (nucleus) dimana inti atom yang memiliki spin nuklir I memiliki momen magnetik n sesuai dengan hubungan:
= g n I ...............................................................................................(1)

dimana n adalah magnetik nuklir.

Gambar 1. Pemecahan energi spin inti I = dalam medan magnet B 0.

Spin nuklir suatu bahan dapat dieksitasi sehingga berpindah dari tingkat energi Ek apabila diberikan medan magnet B1 yang memiliki frekuensi tinggi yang tegak lurus dengan medan magnet statik B0. Jika frekuensi yang diberikan tepat sama dengan selisih energinya maka akan terjadi resonansi (k = 1).
E k +1 E k = h = g n B0 .......................................................................(2)

LABORATORIUM FISIKA
Pusat Laboratorium Terpadu - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

16

ALAT-ALAT 1 NMR probe unit 1 NMR supply unit 1 U-core with yoke 2 Coils, 10 A, 480 turn 1 DC power supply 16 V/ 5 A 1 Analog/Digital Osciloscope 2 BNC cables, 1 m 1 Safety connection lead, 50 cm red 1 Safety connection lead, 100 cm red 1 Safety connection lead, 100 cm blue Additional: 1 Teslameter 1 Tangential B-probe 1 Multicore cable, 6 pole, 1,5 m METODE EKSPERIMEN Eksperimen ini mempelajari tentang sinyal NMR pada inti hidrogen (proton) dan fluorin, dimana spin nuklir inti adalah I = . Untuk mengetahui transisi spin antara dua level energi sampel diletakan dalam kumparan RF yang diletakan di daerah medan magnet homogen B0. Medan magnet statis ini dimodulasi pada frekuensi tetap dengan dua buah kumparan modulator. Pada saat resonansi, terjadi proses transisi spin yang energinya berasal dari kumparan RF. Sinyal NMR sebanding dengan jumlah spin di dalam sampel. PROSEDUR EKSPERIMEN Persiapan Susunan peralatan seperti yang terlihat pada Gambar 2. Pasang kedua kumparan pada U-core. Letakan modulation coil pada pole shoes dan pasang probe NMR pada U-core. Sambungkan kedua kumparan secara seri dengan power supply DC. Sambungkan modulation coil secara seri dengan MODULATION output pada NMR supply unit. Hubungkan NMR probe dengan input PROBE pada NMR supply unit.
17

LABORATORIUM FISIKA
Pusat Laboratorium Terpadu - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hubungkan NMR SIGNAL dengan channel defleksi vertikal dan output B SIGNAL dengan channel defleksi horisontal pada osiloskop.

Gambar 2. Susunan peralatan untuk eksperimen NMR.

NMR pada sampel cair dan padat dengan proton dan fluorine Setting osiloskop pada mode XY dan pilih fast sweep lalu setting amplitudo pada nilai yang cukup besar. Setting nilai frekuensi pada nilai yang maksimum kemudian atur amplitudo HF secara perlahan hingga led merah menyala dimana frekuensi pada layar sekitar 19 MHz. Kurangi nilai frekuensi pada angka sekitar 18,5 MHz kemudian letakan tabung sampel gliserin sehingga berada di tengah-tengah kumparan. Perlahan-lahan naikan arus yang mengalir pada kumparan sehingga muncul signal NMR pada layar osiloskop.dengan variasi amplitudo HF secara perlahan. Geser sinyal NMR sehingga berada ditengah layar osiloskop dengan variasi arus magnet atau frekuensi dan atur amplitudo modulasinya. Atur phase sehingga sinyal bagian atas dan bawah sejajar dan simetris. Ulang percobaan untuk sampel yang berbeda (polystyrene dan teflon)

Menentukan faktor g Untuk pengambilan data dengan menggunakan sampel gliserin, lakukan pengukuran pada frekuensi sekitar 18 MHz.

LABORATORIUM FISIKA
Pusat Laboratorium Terpadu - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

18

Secara perlahan-lahan keluarkan sampel dari ruang sampel dan ukur medan magnet pada ruang sampel dengan menggunakan B-probe tangensial. Letakan B-probe tangensial pada posisi seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Posisi B-probe untuk mengukur medan magnet.

Lakukan pengukuran pada frekuensi yang lebih rendah dan tinggi dengan melakukan variasi arus, kemudian ukur frekuensi dan medan magnetnya.

LABORATORIUM FISIKA
Pusat Laboratorium Terpadu - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

19

You might also like