You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN ISPA PADA ANAK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9 TANTOWI BAGUS P. RESTY SEPTIYANA M. DEWINTA CAHYANTI 11011000 1101100029 1101100068

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D3 KEPERAWATAN MALANG 2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik Pokok Bahasan Sasaran Waktu Tempat Hari/Tanggal : ISPA : ISPA pada Anak-anak : Keluarga Pasien Ruang Anggrek : 15 menit : Ruang Anggrek RSUD Ngudi Waluyo Wlingi :

A. IDENTIFIKASI MASALAH ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA merupakan infeksi yang berawal dari saluran pernafasan hidung, tenggorokan, laring, trakea, bronchi dan alveoli. Maka pengertian ISPA dapat dikatakan sebagai penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Untuk mendapatkan pengertian ISPA secara menyeluruh dapat dilakukan dengan mengaitkan hal penting dari penyakit ini, yaitu infeksi akut dan saluran pernafasan. Infeksi akut yang selama ini kita kenal adalah suatu serangan vektor penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur, dll) selama 14 hari lebih dan jika dibiarkan dapat menjadi kronis, sedangkan saluran pernafasan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya adalah organ-organ yang terlibat dalam pernafasan. Penyakit ISPA sangat erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh seseorang. Pada sebagian besar kasus ISPA, mereka yang terinfeksi adalah anak-anak dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang mereka punya menurun atau memang masih rendah dibandingkan orang dewasa, itulah yang menyebabkan angka prevalensi dan gejala ISPA sangat tinggi bagi anak-anak dan balita. Serangan di saluran pernafasan pada masih bayi dan anak bisa menimbulkan kecacatan hingga dewasa. Kematian dari penyakit ISPA yang dapat ditimbulkan cukup tinggi (20-30%), dan perlu dicatat bahwa penyakit ISPA merupakan masalah kesehatan tidak boleh diabaikan karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang tinggi dengan rasio 1 diantara 4 bayi. Jadi kita dapat memperkirakan kejadian ISPA dapat terjadi 3-6 kasus kematian setiap tahun. Angka tersebut dibuktikan pada kunjungan pasien ke puskesmas yang cukup tinggi untuk penyakit ISPA yaitu rata-rata lebih dari 25% terutama pada usia balita. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara pernafasan yang mengandung kuman yang dihirup orang sehat lewat saluran pernafasan. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernafasannya. Infeksi saluran pernafasan bagian

atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin. ISPA yang tidak ditangani secara lanjut apalagi dianggap sepele dapat berkembang menjadi pneumonia (khususnya menyerang anak kecil dan balita apabila terdapat zat gizi yang kurang dan ditambah dengan keadaan lingkungan yang tidak bersih). B. TUJUAN 1. Tujuan Intruksional Umum Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 15 menit diharapkan keluarga pasien mengerti tentang ISPA pada anak-anak. 2. Tujuan Intruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit pasien dan keluarga mampu: a. Menjelaskan kembali pengertian ISPA. b. Menjelaskan kembali penyebab dan cara penularan ISPA. c. Menyebut kembali gejala ISPA. d. Mampu menjelaskan penanganan ISPA pada anak-anak. C. MATERI 1. Pengertian ISPA. 2. Etiologi/penyebab dan cara penularan ISPA. 3. Gejala ISPA. 4. Penanganan ISPA. D. METODE 1. Ceramah. 2. Tanya Jawab. E. MEDIA 1. Leaflet. 2. Poster. F. KEGIATAN PENYULUHAN No Waktu Kegiatan Penyuluhan Pembukaan: 1. Memberi salam. 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan Audiens 1. Menjawab salam. 2. Mendengarkan dan memperhatikan.

1.

2 menit

2.

7 menit

Pelaksanaan: Menjelaksan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi: 1. Pengertian ISPA. 2. Etiologi & cara penularan ISPA. 3. Gejala ISPA. 4. Penanganan ISPA. Evaluasi: Meminta keluarga untuk menjelaskan kembali atau menyebutkan: 1. Pengertian ISPA. 2. Tanda bahaya ISPA. Penutup: Mengucapkann terima kasih dan mengucapkan salam

Menyimak dan mendengarkan

3.

4 menit

Bertanya dan menjawab pertanyaan

4.

2 menit

Menjawab salam

G. EVALUASI Pasien dan mengerti tantang: 1. Apa yang dimaksud dengan ISPA? 2. Sebutkan gejala ISPA?

MATERI
A. DEFINISI ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut: Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract). Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun riitsia tanpa atau disertai radang parenkim paru. (Vietha, 2009) ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disertai radang dan parenkim. (Whaley dan Wong, 2000) B. ETIOLOGI Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebabnya antara lain genus Streptoccus, Stafilococcus, Hemafilus, Bordetella, Hokinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus, dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA adalah virus influenza yang ada di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak dibawah usia 2 tahun yang ketahanan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menimbulkan resiko serangan ISPA. Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan. (Vietha, 2009)

C. GEJALA Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak: Demam. Batuk. Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin. Nyeri tenggorokan/nyeri menelan. Suara serak. Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi. Lesu, lemas. Sesak nafas. Frekuensi nafas cepat. - Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk. - Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam, dan dingin. D. PENANGANAN ISPA Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum: 1. Sediakan istirahat yang cukup. 2. Atasi demam: untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun demam diatasi dengan memberikan paracetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Paracetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus atau diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es). Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. 3. Atasi batuk: dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh, diberikan tiga kali sehari. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda mngenai manfaat dan resiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda. 4. Mengawasi makanan: hindari makanan yang dapat merangsang rasa sakit pada tenggorokan, misalnya makanan atau minuman yang mengandung bahan pewarna, pengawet dan makanan yang terlalu manis. Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.

5. Beri minuman (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membatu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita. Selain itu juga harus meninggalkan minuman dingin atau es. 6. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau menular. 7. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh dan setelah 2 hari anak dibawa kembali ke petugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang. 8. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. 9. Kenali tanda-tanda gawat darurat. Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila: Sesak nafas atau frekuensi nafas menjadi lebih cepat. Nafas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih. Dinding dada/sela-sela iga tampak tertarik ke dalam bila anak bernafas. Bibir berwarna kebiru-biruan. Leher anak kaku. Kesulitan menelan. Muntah terus-menerus. Anak tampak sangat lemah.

DAFTAR PUSTAKA Pusat Pedidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI.1993.Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga cetakan III.Jakarta. RSUD Dr. Soetomo.1994.Kumpulan Makalah pada Penataran asuhan Keperawatan Bidang Ilmu Kesehatan Anak.Surabaya.

You might also like