You are on page 1of 2

Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Drainase Daerah Aliran Sungai atau DAS merupakan suatu Topografi Devide

(Pemisah Topografi) yang mengalirkan air kedalam dua atau lebih drainase. Pengertian lain DAS adalah sebagai suatu kesatuan wilayah tata air yang juga merupakan ekosistem, dimana keadaan, tindakan dan pengaruh yang berlaku pada salah satu unsur atau bagian didalamnya akan mempengaruhi kumpulan unsur atau wilayah secara keseluruhan. Pesatnya pembangunan Kota Balikpapan yang kurang memperhatikan fungsi suatu ekosistem, maka banyak pula permasalahan lingkungan yang timbul, diantaranya adalah dari segi tata lingkungan maupun pegendalian banjir, serta sistem drainase lingkungan. Seperti adanya perubahan fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, sering mengakibatkan banjir di sepnajang Sungai Ampal / Sungai Klandasan Besar. Untuk lebih jelasnya Panjang sungai besar yang ada di Kota Balikpapan adalah sebagai berikut : 1. Sungai Ampal / Sungai Klandasan Besar, panjangnya 55.680,7 m. 2. Sungai Wain, panjangnya 18.300 m. 3. Sungai Manggar Baru, panjangnya 15.000 m. 4. Sungai Manggar Kecil, panjangnya 9.500 m. 5. Sungai Sepinggan, panjangnya 4.900 m. 6. Sungai Dam, panjangnya 4.500 m. 7. Sungai Klandasan kecil, panjangnya 2.100 m. Bardasarkan hasil penelitian DAS Sungai Ampal / Sungai Klandasan Besar, keadaan topografi di DAS Sungai Ampal / Sungai Klandasan Besar beragam, yang paling tinggi mencapai kontur 100 meter diatas permukaan laut, berupa bukit-bukit yang berupa hutan haterogen, berupa hutan lindung, perumahan dan kebun rakyat, dengan kondisi yang berbukit-bukit itu dan sebagian lembah-lembah berupa cekungan dan hanya sedikit daerah yang datar. Maka saat hujan lebat air permukaan cenderung mengalir kearah lembah-lembah yang berupa tandon, yang pada akhirnya sebagai daerah tampungan air hujan yang semakin luas berupa rawa-rawa karena alur sungai yang berfungsi untuk mengalirkan air tidak bisa menampung air lagi. Mengingat pada DAS tersebut prasarana yang ada saat ini belum tertata dengan baik dan sebagian telah berubah menjadi lahan perumahan sehingga mengakibatkan terjadinya banjir / genangan pada daerah Karang Rejo dan sekitarnya sampai ke kampung Damai, kondisi drainase di sepanjang DAS Sungai Ampal pada saat ini sebagian masih merupakan drainase alam yang tidak beraturan dan bermender. Secara keseluruhan , DAS Ampal terdiri atas saluran-saluran dan beberapa sub daerah aliran sungai yang menyertainya , yakni : N0 1 2 3 4 5 ASAK il ASAK i2 ASAT g ASAK al SA Hilir DAS Ampal Nama SUb DAS Luas ( Km ) 2.219 3.478 7.707 7.053 6.075 26.533 Panjang Sungai ( M ) 1.785 5.410 16.156,8 22.205 10.123,5 55.680,3

Dan pada masing-masing Sub Das, terdapat : 1. Drainase Mayor : Yaitu batang induk Sungai Ampal dan Klandasan yang melintasi Kelurahan-Kelurahan Gunung Sari Ilir, Karang Rejo, Gunung Samarinda, dan Batu Ampar. Keseluruhan Drainase Mayor ini bermuara dilaut Makassar. 2. Drainase Primer : Umumnya juga merupakan alamiah berupa sungai kecil oulet drainase primer menuju drainase mayor.

o o

Drainase Sekunder : Umumnya merupakan saluran dan sebagian saluran almiah dan bermuara disaluran primer. 4. Drainase Tersier : Outlet drainase ini pada saluran sekunder. 5. Drainase Lingkungan : Outlet drainase ini pada saluran sekunder. Drainase Kota. Pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan secara menyeluruh dimulai dari tahap perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat. Peningkatan pemahaman mengenai drainase kepada pihak yang terlibat baik pelaksana maupun yang perlu dilakukan secara kesinambungan agar penanganan drainase dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan klasifikasi drainase dan tingkat kejenuhan tanah yang dihubungkan dengan kecepatan meresapnya (infiltrasi) air permukaan tanah, maka daerah Balikpapan dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Daerah yang tidak pernah tergenang seluas 32.875 Ha atau sekitar 65 % dari luas wilayah Balikpapan. 2. Daerah yang tergenang periodik seluas 83 HA atau 0,16 % dari luas wilayah, disamping itu terdapat pula daerah yang selalu tergenang apabila musim penghujan yaitu pada daerah sekitar sungai dan dataran rendah lainnya. 3. Berdasarkan status pengalirannya maka drainase Kotamadya Balikpapan terdiri atas : Drainase Primer adalah drainase utama dimana ia berfungsi sebagai daerah tumpahan air dari drainase sekunder dan drainase tersier sebelum ke laut. Drainase Primer juga merupakan aliran-aliran sungai utama yang ada di Balikpapan. Drainase Primer yang ada di Kota Balikpapan adalah Sungai Klandasan Besar, Sungai Klandasan Kecil, Sungai Manggar Besar, Sungai Manggar Kecil, Sungai Batakan, Sungai Sepinggan, Sungai Pandan Sari, Sungai Somber dan Sungai Wain. Drainase Sekunder adalah wadah pengaliran dari drainase tersier sebelum ke drainase Primer. Drainase sekunder tersebut dapat berupa anak-anak sungai dari drainase primer. Drainase Tersier adalah drainase yang merupakan wadah pengaliran yang umumnya merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang berada di lingkungan pemukiman maupun perkotaan. Tabel 5 : Panjang Drainase Kota Balikpapan. N0 Saluran 1 3 Primer Tersier Tercatat ( m) 14.543 30.316 20.690 Berdasarkan Peta ( m) 32.319 35.841 453.765 Program Yang Di Laksanakan ( m) 9.935 10.485 18.505 Kekurangan ( m ) 4.96 16.171 2.188

3.

2 Sekunder

You might also like