You are on page 1of 18

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan dan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, perlu disusun organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, maka pengaturannya perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa. Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah. 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 );

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GROBOGAN dan BUPATI GROBOGAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Grobogan. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. 3. Bupati adalah Bupati Grobogan. 4. Camat adalah Kepala Kecamatan di Daerah. 5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di Daerah. 6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adatistiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang berada di Daerah. 7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa di Daerah. 8. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa di Daerah. 2

9. Peraturan Desa adalah peraturan perundangundangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 Pemerintah Desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintahan Desa dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa meliputi : a. urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa; b. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada desa; c. tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Daerah; d. urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa. Pasal 3 Pemerintah Desa mempunyai tugas pokok dan fungsi mengatur dan

menyelenggarakan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama dengan BPD. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pemerintahan Desa Pasal 4 (1) (2) Pemerintahan Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan BPD. Pengaturan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Daerah tersendiri. Pasal 5 (1) (2) Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.

(3)

Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas : a. Sekretariat Desa, yaitu terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) Kepala Urusan dan paling banyak 5 (lima) Kepala Urusan; b. Pelaksana Teknis Lapangan, diantaranya adalah Modin, Ulu-Ulu, Jaga baya dan lainnya sesuai kebutuhan Desa; dan c. Unsur Kewilayahan.

(4)

Jumlah Perangkat Desa dari unsur Sekretariat Desa jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat serta memperhatikan jumlah penduduk, kekayaan desa dan luas wilayah. Pasal 6

(1)

Susunan organisasi Pemerintah Desa ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Desa.

(2)

Bagan Organisasi Pemerintahan Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Kepala Desa Pasal 7

(1) (2)

Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa mempunyai wewenang : a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD; b. mengajukan rancangan peraturan desa; c. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD; d. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD; e. membina kehidupan masyarakat desa; f. membina perekonomian desa; g. mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif; h. mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundangundangan; dan i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundangundangan.

Pasal 8 (1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Kepala Desa mempunyai kewajiban : a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UndangUndang Indonesia; b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat; c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; d. melaksanakan kehidupan demokrasi; e. melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; f. menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa; g. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan; h. menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik; i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa; j. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; k. mendamaikan perselisihan masyarakat di desa; l. mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa; m. membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat; n. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dan o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup. (2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa mempunyai pemerintahan kewajiban desa untuk memberikan BPD, serta laporan penyelenggaraan keterangan laporan kepada kepada Bupati, memberikan laporan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

pertanggungjawaban (3)

menginformasikan

penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat. Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Bupati melalui Camat 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. (4) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dalam musyawarah BPD. (5) Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komunitas atau media lainnya.

(6)

(7)

Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut. Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada Bupati melalui Camat dan kepada BPD. Bagian Ketiga Perangkat Desa Pasal 9

(1) (2)

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa. Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada : a. Kepala Desa bagi Sekretaris Desa, Kepala Dusun dan Unsur Pelaksana Teknis.

b. Sekretaris Desa bagi Kepala Urusan. (3) Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Desa bertanggungjawab secara teknis administratif kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Paragraf 1
Sekretariat Desa Pasal 10 (1) Sekretariat Desa berkedudukan sebagai unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya serta dipimpin Sekretaris Desa. (2) Sekretaris Desa mempunyai tugas menjalankan fungsi administrasi

pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. (3) Sekretaris Desa melaksanakan : a. urusan pemerintahan; b. urusan pembangunan dan perekonomian; c. urusan kesejahteraan rakyat; d. urusan keuangan; dan e. urusan umum. (4) Dalam melaksanakan tugas Sekretaris Desa dibantu oleh paling sedikit 3 (tiga) Kepala Urusan dan paling banyak 5 (lima) Kepala Urusan. (5) Kepala urusan pola minimal terdiri dari : a. Kepala Urusan Pemerintahan dan Keuangan; b. Kepala Urusan Pembangunan dan Perekonomian; dan c. Kepala Urusan Umum dan Kesejahteraan Rakyat.

(6)

Kepala urusan pola maksimal terdiri dari : a. Kepala Urusan Pemerintahan; b. Kepala Urusan Keuangan; c. Kepala Urusan Pembangunan dan Perekonomian; d. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat; dan e. Kepala Urusan Umum. Pasal 11

Kepala Urusan Pemerintahan dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5) huruf a mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang pemerintahan dan keuangan; b. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan masyarakat; c. melakukan pelayanan administrasi kepada masyarakat, di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban; d. membantu tugas-tugas di bidang pemungutan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain; e. membantu pelaksanaan tugas-tugas di bidang keagrariaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang baru; f. membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi perlindungan masyarakat; g. melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban; h. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban; i. melakukan administrasi pemerintahan dan keuangan; j. melakukan administrasi Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa;dan k. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 12 Kepala Urusan Pembangunan dan Perekonomian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5) huruf b mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang pembangunan dan perekonomian; b. melakukan bimbingan di bidang perkoperasian pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat; c. melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang perekonomian dan pembangunan;

d. melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi masyarakat; e. melakukan administrasi perekonomian dan pembangunan di desa; f. membantu koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik di lingkungan desa; g. melakukan kegiatan dalam rangka pelaksanaan musbangdus dan musbangdes; dan h. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 13 Kepala Urusan Umum dan Kesejahteraan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5) huruf c mempunyai tugas : a. melakukan urusan perlengkapan dan inventaris desa; b. melakukan urusan rumah tangga Pemerintah Desa; c. melakukan pengaturan pelaksanaan rapat-rapat dinas dan upacara; d. melakukan urusan tata usaha desa; e. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan Pemerintah Desa; f. melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesejahteraan rakyat; g. membantu mengumpulkan dan menyalurkan bantuan korban bencana; h. membantu pelaksanaan bimbingan kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Pramuka dan organisasi kemasyarakatan lainnya; i. membina kegiatan keagamaan yang ada; j. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang kesejahteran rakyat; dan k. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 14 Kepala Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) huruf a mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang pemerintahan; b. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan masyarakat; c. melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban; d. membantu tugas-tugas di bidang pemungutan pajak, retribusi dan pendapatan lainnya; e. membantu pelaksanaan tugas di bidang keagrariaan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku; f. membantu tugas-tugas di bidang administrasi kependudukan dan catatan sipil; g. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang pemerintahan; h. melakukan administrasi Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa; i. membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi Pertahanan Sipil; j. melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban;

k. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban; dan l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 15 Kepala Urusan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) huruf b mempunyai tugas : a. menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang Desa; b. mengurus pembukuan keuangan Desa; c. mengurus dikeluarkan; d. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang keuangan; dan e. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 16 Kepala Urusan Pembangunan dan Perekonomian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) huruf c mempunyai tugas : a. melaksanakan musbangdus, mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang pembangunan dan perekonomian; b. melakukan bimbingan di bidang perkoperasian pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat; c. melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang perekonomian dan pembangunan; d. melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi masyarakat; e. melakukan administrasi perekonomian dan pembangunan di desa; f. membantu koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik di lingkungan desa; g. melakukan kegiatan dalam rangka pelaksanaan musbangdus dan musbangdes; dan h. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 17 Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) huruf d mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang kesejahteraan rakyat; b. melakukan bimbingan di bidang keagamaan, kesehatan, keluarga berencana dan pendidikan masyarakat; c. melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesejahteraan rakyat; d. membantu mengumpulkan dan menyalurkan bantuan terhadap korban bencana; 9 pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan yang telah

e. membantu pelaksanaan bimbingan kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Pramuka dan organisasi kemasyarakatan lainnya; f. membina kegiatan keagamaan yang ada; g. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang kesejahteraan rakyat; dan h. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 18 Kepala Urusan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) huruf e mempunyai tugas : a. melakukan urusan perlengkapan dan inventaris desa; b. melakukan administrasi kepegawaian; c. melakukan urusan rumah tangga Pemerintah Desa; d. melakukan pengaturan pelaksanaan rapat-rapat dinas dan upacara; e. malakukan urusan tata usaha desa; f. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan Pemerintah Desa; dan g. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Paragraf 2 Pelaksana Teknis Lapangan Pasal 19 Pelaksana Teknis Lapangan adalah perangkat desa yang diangkat oleh Kepala Desa berdasarkan kebutuhan dan kemampuan Desa, diantaranya adalah : a. Modin; b. Ulu-ulu; c. Jagabaya; d. dan sebagainya sesuai kebutuhan desa. Pasal 20 Modin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a mempunyai tugas : a. melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan dan urusan kematian; b. membantu melaksanakan dan atau mengkoordinasikan kegiatan administrasi nikah, talak, cerai dan rujuk; c. membantu memfasilitasi dalam rangka pembinaan kerukunan antar umat beragama, kesehatan, sosial budaya dan keagamaan; dan d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

10

Pasal 21 Ulu-ulu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf b mempunyai tugas : a. memfasilitasi organisasi petani pemakai air dalam hal : - membantu tersedianya kebutuhan air bagi petani; - pemeliharaan saluran air dan sebagainya; - memfasilitasi keperluan di bidang pertanian; dan - membantu penyusunan kegiatan dalam rangka penerapan teknologi tepat guna. b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 22 Jagabaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c mempunyai tugas : a. membina dan menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban; b. mengambil langkah-langkah baik preventif maupun represif dalam rangka menciptakan keadaan desanya yang aman, tentram dan tertib; dan c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Paragraf 3 Unsur Kewilayahan Pasal 23 (1) Unsur kewilayahan adalah Perangkat Desa yang diangkat oleh Kepala Desa yang disebut Kepala Dusun. (2) Kepala Dusun mempunyai tugas : a. membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa; b. melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, serta ketentraman dan ketertiban; c. melaksanakan keputusan dan kebijakan Kepala Desa; d. membantu Kepala Desa dalam kegiatan pembinaan dan kerukunan warga; e. membina dan meningkatkan swadaya gotong-royong; f. melakukan penyuluhan program Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah; dan g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

11

BAB IV TATA KERJA Pasal 24 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Pemerintah Desa menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
(2) Hubungan

Pemerintah Desa dengan BPD bersifat mitra kerja dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa.


(3) Hubungan kerja antara Pemerintah Desa dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa

bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 25 Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Pemerintah Desa

melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk teknis bagi pelaksaaan tugas dan kewajiban masing-masing. Pasal 26 Pemerintah Kabupaten dan Camat wajib membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan. Pasal 27 Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 meliputi : a. menetapkan pengaturan kewenangan kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada desa; b. memberikan pedoman pelaksanaan tugas pembantuan dari kabupaten ke desa; c. memberikan pedoman penyusunan peraturan desa dan peraturan kepala desa; d. memberikan pedoman teknis pelaksanaan dan pengembangan lembaga kemasyarakatan; e. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; f. melakukan penelitian tentang penyelenggaraan pemerintahan desa; g. melakukan evaluasi dan pengawasan peraturan desa; h. menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk desa; i. mengawasi pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan aset desa; j. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan; k. memfasilitasi keberadaan kesatuan masyarakat hukum adat, nilai adat istiadat, lembaga adat beserta hak-hak tradisionalnya dalam pelaksanaan pemerintahan desa;

12

l. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan; m. menetapkan pakaian dan atribut lainnya bagi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD sesuai dengan kondisi dan sosial budaya masyarakat setempat; n. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan; o. memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh kepala desa sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan; dan p. melakukan upaya-upaya percepatan atau akselerasi pembangunan perdesaan. Pasal 28 Pembinaan dan pengawasan Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 meliputi : a. memfasilitasi penyusunan peraturan desa dan peraturan kepala desa; b. memfasilitasi administrasi tata pemerintahan desa; c. memfasilitasi pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan aset desa; d. memfasilitasi pelaksanaan urusan otonomi daerah Kabupaten yang diserahkan kepada desa; e. memfasilitasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; f. memfasilitasi pelaksanaan tugas kepala desa dan perangkat desa; g. memfasilitasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; h. memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga kemasyarakatan; i. memfasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; j. memfasilitasi kerjasama antar desa dan kerjasama desa dengan pihak ketiga; k. memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa.; l. memfasilitasi kerjasama antar lembaga kemasyarakatan dan kerjasama lembaga kemasyarakatan dengan pihak ketiga; m. memfasilitasi bantuan teknis dan pendampingan kepada lembaga

kemasyarakatan; dan n. memfasilitasi koordinasi unit kerja pemerintahan dalam pengembangan lembaga kemasyarakatan. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 Peraturan Desa yang mengatur mengenai Susunan Organisasi Pemerintah Desa yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini, diganti atau diubah paling lama 1 (satu) tahun sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini.

13

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 11 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Kabupaten Grobogan (Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2000 Nomor 8 Seri D) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 31 Pelaksanaan Peraturan Daerah ini diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 32 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan.

Ditetapkan di Purwodadi pada tanggal ........ BUPATI GROBOGAN,

BAMBANG PUDJIONO

Diundangkan di Purwodadi pada tanggal . SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN,

SUTOMO HERU PRIANTO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2006 NOMOR . SERI .

14

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2006

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

I. PENJELASAN UMUM

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang merupakan pengganti UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dan dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 11 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Kabupaten Grobogan perlu diganti dan disesuaikan. Dalam kedudukannya sebagai unsur pelaksana Pemerintahan Desa, Pemerintah Desa menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa meliputi urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang diserahkan pengaturannya kepada desa, tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten, dan urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa. Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. Adapun Perangkat Desa yang memiliki tugas membantu Kepala Desa, terdiri atas Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yang terdiri dari unsur sekretariat desa, unsur pelaksana teknis lapangan dan unsur kewilayahan. Kepala Desa dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya memiliki kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan kepada Bupati, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas.

15

Pasal 2 Cukup jelas

Pasal 3 Cukup jelas

Pasal 4 Cukup jelas

Pasal 5 Cukup jelas

Pasal 6 Cukup jelas

Pasal 7 Cukup jelas

Pasal 8 Cukup jelas

Pasal 9 Cukup jelas

Pasal 10 Cukup jelas

Pasal 11 Cukup jelas

Pasal 12 Cukup jelas

Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Cukup jelas

16

Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26 Cukup jelas

Pasal 27 Cukup jelas

Pasal 28 Cukup jelas

17

Pasal 29 Cukup jelas

Pasal 30 Cukup jelas

Pasal 31 Cukup jelas

Pasal 32 Cukup jelas

18

You might also like