You are on page 1of 8

Cara Menganalisis Data A.

DEFINISI DATA Pengertian data menurut Webster New World Dictionary, Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefenisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat. Beberapa macam data antara lain ; data populasi dan data sampel, data observasi, data primer, dan data sekunder. Pada dasarnya kegunaan data (setelah diolah dan dianalisis) ialah sebagai dasar yang objektif di dalam proses pembuatan keputusan keputusan/ kebijaksanaan kebijaksanaan dalam rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambil keputusan. Keputusan yang baik hanya bisa diperoleh dari pengambil keputusan yang objektif, dan didasarkan atas data yang baik. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan. B. PEMBAGIAN DATA 1. Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua : a. Data Kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah restoran atau gaya kepemimpinan, dsb b. Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dsb 2. Menurut sumber data, yang selanjutnya dibagi dua: a. Data Internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya suatu perusahaan: Jumlah karyawannya, jumlah modalnya, jumlah produksinya. b. Data Eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktorfaktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan. 3. Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua:

a. Data Primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/ suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interviu, observasi. b. Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip arsip resmi. 4. Menurut waktu pengumpulanny, dapat dibagi dua: a. Data cross section ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya : data penelitian yang menggunakan kuesioner b. Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok, penduduk

C. ANALISA DATA Analisa data adalah kegiatan mengubah data hasil penelitian atau survey menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian. Di dalam analisa data-statistika, metode yang digunakan untuk analisa data terbagimenjadi dua kategori, metode exploratory dan metode confirmatory. Metode exploratory digunakan untuk menentukan apakah data yang ada dapat disajikan melalui angka aritmetika sederhana dan mudah dimuat dengan grafis sebagai ringkasan data. Metode confirmatory memanfaatkan ide teori probabilitas sebagai upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus diluar ringkasan yang mudah diperoleh. Teori probabilitas penting saat membuat keputusan karena akan berfungsi sebagai ukuran mengukur, merasakan, menyatakan dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan. Contoh alur pengolahan data : Misalnya Riset Kesehatan Dasar oleh Departemen Kesehatan RI, dilakukan langkah langkah sebagai berikut :

Pengumpulan Data Secara garis besar data yang dikumpulkan terdiri dari blok-blok pertanyaan sebagai berikut:

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.

Pengenalan Tempat Keterangan Rumah-tangga Keterangan Pewawancara Keterangan Anggota Rumah-tangga Mortalitas Autopsi Verbal untuk Kejadian Kematian Manajemen Pelayanan Kesehatan Sanitasi Lingkungan Konsumsi Makanan Rumah-tangga Penyakit Menular, Tidak Menular, dan riwayat penyakit turunan Ketanggapan Pelayanan Kesehatan (Rawat Inap dan Rawat Jalan) Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Kesehatan Disabilitas/ ketidak mampuan Kesehatan Mental Imunisasi dan Pemantauan Pertumbuhan Balita Kesehatan bayi Pengukuran dan Pemeriksaan

Jenis data biomedis dari spesimen darah yang dikumpulkan menghasilkan data tentang: a. Penyakit menular (DHF, TB paru, malaria, rubella, HIV, demam typhoid, PMS, CMV). b. c. Penyakit tidak menular/ kronik degeneratif (DM, dislipidemia, thyroid, kardiovaskuler, thrombosis, neoplasma). Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (DPT, polio, campak, hepatitis).

d. e.

Kelainan gizi (anemia, defisiensi mikronutrien). Penyakit kelainan bawaan (thalasemia).

Semua sampah biomedis akan dikelola oleh RS yang ditunjuk untuk dimusnahkan sesuai prosedur universal precaution. Prosedur Pengambilan, Transportasi, Penyimpanan dan Pemeriksaan Spesimen Darah

Prosedur Pengambilan, Transportasi, Penyimpanan dan Pemeriksaan Spesimen Darah. Untuk pemeriksaan spesimen secara biologi molekuler dan imunologi akan dilakukan secara bertahap. Seluruh spesimen darah akan disimpan di laboratorium Badan Litbang Kesehatan, Jakarta. Sebagian hasil pemeriksaan akan disampaikan kepada responden, sebagian ke Puskesmas, sebagian ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk ditindaklanjuti. Seluruh pemeriksaan spesimen darah dilakukan sesuai prosedur baku yang dilakukan di laboratorium kesehatan.

Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data Pengembangan instrumen kuesioner dilakukan oleh Pokja Persiapan Riskesdas berdasarkan indikator yang telah disepakati di tingkat global seperti Millennium Development Goals (MDGs), Grand Strategy Kesehatan, Standar Pelayanan Minimal (SPM), maupun masukan dari Unit Utama Depkes. Instrumen dan peralatan terdiri dari: a. Kuesioner (Daftar Sampel Rumah Tangga DSRT, instrumen rumah-tangga dan Individu). Kantong plastik untuk sampel garam Peralatan medis (pengukur tekanan darah digital, alat pemeriksaan visus, alat pemeriksaan gigi)

b. c.

d.

Peralatan antropometri (alat ukur tinggi dan panjang badan (microtoise, length measuring board), timbangan berat badan digital, pita lingkar lengan atas, LILA, pita ukur lingkar perut). Pot penampung urin Peralatan pengambilan darah vena Peralatan penyimpanan spesimen darah (sebelum dikirim ke Badan Litbang Kesehatan).

e. f. g.

Prosedur pengumpulan data akan dilakukan dengan membentuk tim yang terdiri dari 4 orang yaitu: 1 orang ketua tim sekaligus sebagai koordinator lapangan 3 orang pewawancara, sekaligus melakukan pengukuran dan pemeriksaan Setiap tim bertanggung jawab pada 10 - 15 BS yang akan diselesaikan dalam waktu 4 6 minggu. Jumlah tim pengumpul data di tiap Kabupaten/ Kota bervariasi, tergantung pada jumlah BS. Pengumpulan data Riskesdas dilakukan sesudah pengumpulan data Susenas 2011 (yang dilakukan oleh BPS). Bila pengumpulan data Susenas dilakukan bulan Juli Agustus 2011, pelaksanaan pengumpulan data Riskesdas akan dilakukan segera sesudahnya yaitu bulan September - November 2011. Semua sampel Susenas (Kor) sebanyak 280 ribu rumah-tangga merupakan juga sampel Riskesdas (tidak dapat dilakukan penggantian sample). Pengukuran antropometri, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan visus dan gigi-mulut, dilakukan sesuai dengan prosedur baku (lihat lampiran). Untuk pengumpulan data biomedis (spesimen darah), dilakukan oleh tim tersendiri yang terdiri dari 2 orang petugas laboratorium yang ditunjuk. Pengumpulan data biomedis dilakukan hanya pada sub-sampel (10 persen dari BS terpilih di daerah perkotaan dan pedesaan). Untuk pengambilan spesimen, berdasarkan kelaziman di lapangan, diputuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Bayi tidak diambil darah.

2.

Anak balita (1-4 tahun) dan anak (5-14 tahun) diambil darahnya sebanyak 5 cc, separuh untuk pemeriksaan langsung di lapangan, separuh disimpan untuk selanjutnya dikirim ke pusat (Balitbangkes) untuk pemeriksaan serologis. Dewasa perempuan dan laki-laki diambil darahnya sebanyak 15 cc, 5 cc untuk pemeriksaan langsung di lapangan dan sisanya disimpan untuk selanjutnya dikirim ke pusat (Balitbangkes) untuk pemeriksaan serologis.

3.

Darah untuk pemeriksaan serologis akan dimasukkan ke dalam tabung dan secara berkala (diperkirakan setiap 3 hari atau 2 kali seminggu) dibawa oleh kurir ke laboratorium terdekat yang mempunyai fasilitas penyimpanan darah . Bahan Pengumpulan Data Bahan pengumpulan data terdiri dari instrumen pengumpulan data (kwesioner) dan peralatan. Kuesioner untuk wawancara telah diuji-coba terlebih dahulu untuk mengetahui masalah dalam tingkat kesulitan, pemahaman bahasa dan istilah kesehatan, alur pertanyaan. Kuesioner hari uji coba direvisi. Alat pengukuran akan ditera sebelumnya, untuk meningkatkan validitasnya.

Organisasi Pengumpulan Data Organisasi pengumpulan data Riskesdas adalah sebagai berikut: 1. Di tingkat pusat dibentuk Tim Penasehat, Tim Pengarah, Tim Pakar, Tim Teknis, Tim Manajemen dan Tim Pelaksana Pusat: - Tim Penasehat terdiri dari Menkes dan Kepala BPS, Kepala BKKBN dan Pejabat eselon I Depkes. - Tim Pengarah terdiri dari Kabadan, Pejabat eselon I, eselon II Depkes dan sektor terkait. - Tim Pakar terdiri dari para ahli di bidangnya masing-masing. - Tim Teknis terdiri dari Pejabat eselon II di lingkungan Balitbangkes dan BPS - Tim Manajemen terdiri dari Pejabat eselon II, eselon III Balitbangkes - Tim Pelaksana Pusat membentuk Koordinator Wilayah (korwil), setiap korwil mengkoordinir beberapa provinsi.

2.

Di tingkat provinsi dibentuk Tim Pelaksana Riskesdas Provinsi: - Tim Pelaksana di tingkat provinsi diketuai oleh Kadinkes Provinsi, Kasubdin Bina Program, Peneliti Balitbangkes, dan Kasie Litbang/ Kasie Puldata Dinkes Provinsi.

3.

Di tingkat kabupaten/kota dibentuk Tim Pelaksana Riskesdas Kabupaten/Kota : - Tim Pelaksana di tingkat kabupaten/ kota diketuai oleh Kadinkes Kabupaten, Kasubdin Bina Program tingkat kabupaten, Peneliti Balitbangkes, Politeknik Kesehatan (Poltekes), dan Kasie Litbangda.

Di tingkat Kabupaten/ Kota dibentuk Tim Pengumpul Data. Banyaknya tim pengumpul data tergantung kepada jumlah Blok Sensus (BS) di Kabupaten/ Kota tersebut. Setiap tim pengumpul data mencakup 10 - 15 BS. Tiap tim pengumpul data terdiri dari 4 orang yang diketuai oleh Ketua Tim (Katim). Kriteria tim pengumpul data (termasuk Katim) adalah minimal D3 bidang kesehatan terutama keperawatan, dapat bekerja penuh selama pengumpulan data Riskesdas yang diperkirakan selama 1 bulan di lapangan. Tenaga pengumpul data akan direkrut dari tenaga Poltekkes, tenaga Stikes. Kekurangan tenaga pengumpul data dapat menggunakan staf Dinas Kesehatan kabupaten dengan persetujuan kepala bidang masing-masing untuk dibebaskan dari tugas rutin. Tenaga pengumpul darah adalah tenaga laboratorium yang telah disepakati. Manajemen dan Analisis Data Data hasil pengukuran dan wawancara tiap tim dikumpulkan di Tim Pelaksana tingkat Kabupaten. Kelengkapan data tersebut telah diverifikasi oleh Ketua Tim. Manajemen data dilakukan oleh Korwil masing-masing. Manajemen data di korwil meliputi penomoran, editing, pemrosesan data (data entry, dan cleaning). Program komputer untuk manajemen data tersebut disiapkan oleh Badan Litbang Kesehatan. Untuk data autopsi verbal (sebab kematian), setelah diberi nomor/dibukukan, dikirim ke tingkat pusat (Balitbangkes) untuk dianalisis dan ditegakkan diagnosis penyebab kematian, sesuai International Classification of Diseases, tenth revision (edisi 2006). Setelah masing-masing korwil menyelesaikan manajemen data, data dikirim ke pusat (Balitbangkes) untuk disatukan, dilakukan verifikasi akhir dan pembobotan. Analisis awal tingkat nasional akan dilakukan di tingkat pusat. Data yang telah bersih, akan dikembalikan ke masing-masing korwil guna dilakukan analisis. Analisis data di tingkat Kabupaten/Kota berupa frekuensi distribusi dan tabulasi silang terhadap berbagai variabel. Untuk data yang representatif pada tingkat provinsi, akan dianalisis di

tingkat provinsi. Dinas Kesehatan Povinsi melakukan analisis data untuk membandingkan indikator kesehatan antar kabupaten dan profil kesehatan tingkat provinsi. Balitbangkes melakukan analisis di tingkat pusat untuk membandingkan indikator kesehatan antar provinsi, profil kesehatan nasional dan membuat analisis kecenderungan, membandingkan dengan hasil survei sejenis yang sudah dilakukan pada periode sebelumnya dan membandingkan hasil survei serupa dengan negara lain.

Sumber : http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/metodologi.htm

You might also like