You are on page 1of 106

Pendahuluan

Definisi NDT
Menurut ASTM - E 1316

Pengembangan dan penerapan metode teknik untuk menguji material atau komponen dengan cara yang tidak mempengaruhi daya guna atau daya layanan lebih lanjut, dalam rangka mendeteksi, menentukan lokasi, mengukur, dan mengevaluasi diskontinuitas, defect, dan ketidaksempurnaan lainnya, untuk menilai integritas, sifat dan komposisi; dan untuk mengukur karakteristik geometri

Istilah lain dari NDT


NDE ----- Nondestructive Evaluation Nondestructive Examination
NDI ----- Nondestructive Inspection

NDC ----- Nondestructive Characterization

Filosofi Uji Tak Rusak

Meyakinkan ketangguhan mesin, peralatan dan perkakas. Untuk mendapatkan ketangguhan diperlukan standard pengujian dan hasil pengujian harus memenuhi standard tsb.

Alasan Penggunaan NDT


Menjamin integritas/ kehandalan produk Mencegah kegagalan teknis suatu produk (material, komponen, konstruksi) dan kecelakaan Menjaga keseragaman kualitas produk Mengontrol dan memonitor proses manufaktur

Alasan Penggunaan NDT


Menjamin integritas/ kehandalan produk Pengguna suatu produk, membelinya dengan harapan bahwa produk tsb. akan memberikan layanan bebas masalah dalam suatu periode penggunaan

Alasan Penggunaan NDT


Mencegah kegagalan teknis suatu produk (material, komponen, konstruksi) dan kecelakaan

Sumbu roda Kereta Api tidak boleh gagal pada kecepatan tinggi
Landing Gear pesawat terbang tidak boleh patah sewaktu mendarat

Alasan Penggunaan NDT


Untuk memantau/ menjaga kualitas Bahan baku (raw materials) yang digunakan pada konstruksi produk Setiap langkah proses fabrikasi suatu produk (in-process inspection) Produk akhir sebelum digunakan (final inspection) Produk yang sudah digunakan, apakah layak untuk digunakan lebih lanjut (in-service inspection)

Keuntungan Penggunaan NDT


Meningkatkan keselamatan dan kepercayaan produk selama operasi Menurunkan biaya produk dengan mengurangi adanya bahan tak layak pakai, buruh, dan energi Meningkatkan reputasi fabrikator sebagai penghasil barang bermutu

Jenis-jenis metode NDT


Metode Convensional
(metode yang umum digunakan)

Visual (Optical) inspection Dye Penetrant Testing Magnetic Particle Testing Eddy Current Testing Radiographic Testing Ultrasonic Testing

Jenis-jenis metode NDT


Metode Non Convensional
(digunakan untuk penerapan khusus, dan terbatas)

Neutron Radiografi Acoustic Emission Thermal and Infrared Testing Microwave Techniques Leak Testing Holography dll

Visual Inspection
Prinsip Dasar
Memeriksa benda uji secara visual (penglihatan mata), dengan atau tanpa alat bantu
Alat bantu yang digunakan Borescopes (sistem lensa-cahaya), untuk menerangi dan
mengamati area tertutup atau yang sulit dijangkau Image sensor, untuk penginderaan jarak jauh atau mendapatkan rekaman permanen ---- fotografi, video, computer Magnifying system --- evaluasi bagian akhir permukaan (surface finish), bentuk permukaan Dye penetrant dan magnetic particle --- evaluasi retak permukaan

Visual Inspection
Ruang lingkup penerapan
Umumnya digunakan sebagai suplemen metoda uji tak rusak lainnya Mendeteksi dan menguji berbagai cacat permukaan yang besar pada sambungan las, segel, solder, lem Dapat diterapkan pada semua jenis material
Cacat yang dideteksi : korosi; kontaminasi; surface finish (akhir permukaan); diskontinuitas permukaan misal crack terbuka

Visual Inspection
Kelebihan dan kelemahan
Kelebihan
Metode paling murah dan sederhana Membantu metoda uji lain dalam interpretasi cacat

Kelemahan
Hanya dapat mendeteksi cacat permukaan yang relatif besar Sangat tergantung dari daya penglihatan pemeriksa

Visual Inspection
Prosedur umum
Operator harus mengetahui parameter obyek yang akan diperiksa --- warna, dimensi, bentuk geometri, dll. Penerangan memadai Perlu adaptasi visual sebelum pengujian

Dye Penetrant Testing


Prinsip Dasar

Sifat kapilaritas
Celah sempit diberi cairan, celah mampu menyedot cairan hingga celah akan berisi cairan

Lingkup Penerapan
Cacat terbuka pada permukaan Semua jenis material (logam dan non logam) yang permukaannya tidak berpori (non porous)

Urutan aplikasi uji penetrant


Pembersihan awal (pre-cleaning) Aplikasi penetrant Pembersihan sisa penetrant (removal penetrant) Aplikasi developer Inspeksi Pembersihan akhir (post-cleaning)

Pembersihan awal (pre-cleaning)


Membersihkan kotoran dari permukaan agar tidak menghalangi masuknya cairan penetrant Cara pembersihan Mekanik Kimia Solven

Aplikasi penetrant
Metoda aplikasi penetrant Brushing (kuas) Spraying (semprot) Dipping (celup)

Aplikasi penetrant (lanjutan)


Waktu yang diperlukan cairan penetrant masuk ke dalam celah
Dwell time dipengaruhi oleh Jenis material, bentuk produk, jenis cacat, jenis penetrant Umumnya antara 5 - 30 menit, bahkan ada sampai 60 menit Contoh Bahan steel, bentuk las, cacat crack, jenis penetrant water washabel, dwell time 30 menit

Aplikasi penetrant (lanjutan)


Kemampuan cairan penetran untuk masuk ke dalam cacat dipengaruhi:

Kondisi permukaan dan jenis obyek yang diuji Jenis penetran Temperatur Adanya kontaminan

Aplikasi penetrant (lanjutan)


Daya penetrasi
Daya penetrasi (kemampuan cairan penetrant masuk) ke dalam celah cacat dikendalikan oleh
Tegangan permukaan Sudut kontak SPP

= Cos

SPP = static penetration parameter = tegangan permukaan (antara cairan dgn udara) Cos = sudut kontak (antara cairan dengan udara)

Aplikasi penetrant (lanjutan)


Daya penetrasi (lanjutan)
Tegangan permukaan Rendah ---- daya penetrasi dan penyebaran baik Tinggi ---- daya larutnya terhadap zat warna baik Sudut kontak Rendah ---- mampu basahnya baik ----- daya penetrasi baik Tinggi ---- daya penetrasi kurang

Aplikasi penetrant (lanjutan)


Laju penetrasi
Sudut kontak tinggi -- mampu basah rendah -- daya penetrasi rendah

Aplikasi penetrant (lanjutan)


Laju penetrasi
Sudut kontak Rendah ---- mampu basahnya baik ----- daya penatrasi baik

Aplikasi penetrant (lanjutan)


Laju penetrasi
Laju penetrasi (kecepatan masuk ke dalam celah cacat) dikendalikan oleh
Tegangan permukaan Sudut kontak Viskositas

KPP = Cos /

KPP = kinetik penetration parameter = viskositas (kekentalan) viskositas rendah --- laju penetrasi tinggi viskositas tinggi --- laju penetrasi rendah

Aplikasi penetrant (lanjutan)


Jenis-jenis penetrant Cara inspeksi Fluorescent Non fluorescent Cara pembersihan Water washable Post emmulsified Solvent removable

Pembersihan sisa penetrant


Membersihkan sisa penetrant pada permukaan Cara pembersihan
Water washable --- air Post emulsified --- diberi emulsi dibersihkan air Solvent removable --- solvent

Aplikasi Developer
Fungsi Menyedot cairan penetrant yang ada di dalam celah Jenis developer - Kering - Basah
Development time Waktu dari aplikasi developer sampai munculnya indikasi

Inspeksi
Inspeksi harus dilakukan segera setelah indikasi tampak agar tidak berubah bentuk akibat rembesan cairan penetran

Untuk pjenis penetrant fluorescent inspeksi harus menggunakan lampu ultraviolet (black light)

Pembersihan akhir
Membersihkan lapisan developer

Cara pembersihan disemprot dengan solvent dilap, dikuas dengan air

Magnetic Particle
Prinsip Dasar
Uji Partikel Magnetik (Magnetic Particle Inspection) merupakan kombinasi dua metode uji tak rusak, yaitu Uji kebocoran flux magnetik (magnetic flux leakage testing)
Uji visual (visual testing)

Magnetic Particle
Prinsip Dasar
Magnet batang memiliki medan magnet baik di dalam maupun disekitarnya Tempat keluar masuknya garis gaya magnet disebut kutub magnet Setiap magnet batang memiliki 2 kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan Arah medan magnet - keluar dari kutub utara - masuk ke kutub selatan

Prinsip Dasar
Apa yang terjadi jika magnet batang patah ditengah secara keseluruhan ? Terbentuk kutub utara dan kutub selatan baru Apa yang terjadi jika magnet batang patah ditengah tetapi tidak secara keseluruhan?

Terbentuk kutub baru dibagian yang patah Medan magnet menyebar keluar dari kutub utara menuju kutub selatan, jika ada rongga pada tempat yang patah Dikatakan mengalami kebocoran flux magnet

Prinsip Dasar
Apa yang terjadi jika partikelpartikel besi ditaburkan diatas magnet batang yang retak ?

Partikel besi tertarik menuju kutub-kutub magnet maupun kutub-kutub retakan membentuk gerombolan (cluster). Keberadaan gerombolan partikel tampak lebih jelas daripada retakan aslinya.
Ini merupakan prinsip uji magnetik partikel !

Prinsip Dasar
Apakah prinsip bocoran magnet pada magnet batang dapat diterapkan pada material yang tidak mempunyai sifat magnet ?
Dapat, dengan terlebih dahulu membuat material tersebut menjadi bersifat magnet.

Proses merubah material tidak memiliki sifat magnet menjadi bersifat magnet disebut magnetisasi.

Prinsip Dasar (lanjutan)


Apa yang terjadi jika pada material yang dimagnetisasi terdapat cacat ?
Cacat pada material memiliki pengaruh yang sama dengan magnet batang yang patah, yaitu menyebarkan (membelokkan) medan magnet Jika cacat ada di dalam, pembelokan medan magnet tidak sampai keluar Jika cacat ada di dekat permukaan, pembelokan medan magnet sampai di luar sehingga dapat menarik partikel-partikel besi.

Bahan Magnetik
Bahan apa yang bisa dimagnetisasi ?
Berdasarkan kuatnya reaksi terhadap medan magnet, bahan dibagi atas 3 kelompok Diamagnetik --- menolak medan magnet, contoh : tembaga, kuningan, emas, bismut, seng Paramagnetik --- sedikit terpengaruh medan magnet contoh : aluminium, titanium, platinum Ferromagnetik -- sangat dipengaruhi oleh medan magnet contoh : besi (baja), cobalt, nikel, gadolinium

Metode magnetisasi
Proses merubah material tidak memiliki sifat magnet menjadi bersifat magnet disebut magnetisasi. Dikelompokkan berdasarkan hasil magnetisasi

Magnetisasi longitudinal
menghasilkan medan magnet memanjang

Magnetisasi sirkular
menghasilkan medan magnet melingkar

Teknik Magnetisasi
Magnet permanen Elektromagnetik
Magnetisasi menggunakan arus listrik AC atau DC (AC yang disearahkan)
Magnetisasi DC, penembusan medan magnet pada benda uji lebih dalam daripada AC

Teknik Magnetisasi Elektromagnetik Teori dasar


Disekitar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet

Teknik Magnetisasi Elektromagnetik (lanjutan)


Magnetisasi Circular Langsung --- Head shot --- Prod Tidak langsung --- Central conductor Magnetisasi longitudinal

--- Coil shot --- Magnetic Yoke

Head Shot
Mengalirkan listrik secara langsung pada material, menghasilkan medan magnet yang melingkar pada benda uji

Prod

Central Conductor
Arus listruk dialirkan ke sebuah konduktor di pusat pipa menghasilkan medan magnet yang melingkar pada pipa

Coil shot

Magnetic Yoke

Prosedur Pengujian Persiapan pengujian Magnetisasi Penerapan partikel magnetik Interpretasi dan pencatatan indikasi Demagnetisasi Pembersihan setelah inspeksi

Persiapan pengujian
Membersihkan permukaan yang diuji agar memberikan warna yang kontras dengan partikel magnet Melapiskan zat pengontras warna Menghilangkan sisa magnet yang mungkin ada

Magnetisasi
Metode magnetisasi dipilih sedemikian hingga menghasilkan sensitivitas penampakan cacat tertinggi Sensitivitas penampakan cacat terbesar bila orientasi cacat tegak lurus terhadap arah medan magnet (garis gaya magnet)

Magnetisasi (lanjutan)
- Dipilih teknik magnetisasi sesuai dengan bentuk benda uji dan orientasi cacat
Coil shot --- benda uji batang, cacat tegak lurus sumbu benda uji cincin, cacat transversal Head shot --- benda uji batang, cacat sejajar sumbu benda uji cincin, cacat transversal Central conductor --- benda uji pipa, cacat sejajar sumbu --- benda caincin, cacat transversal Magnetik Yoke --- benda uji pelat, posisi cacat sembarang Prod --- benda uji pelat, posisi cacat sembarang

Aplikasi serbuk (partikel) magnetik


- Bahan partikel magnet ---- ferromagnetik - Warna ---- bermacam warna (dan fluorescent) ---- untuk memberikan kontras yang tinggi terhadap - Jenis
benda uji ---- basah dan kering

---- kering, baik untuk benda uji kasar ---- basah, baik untuk permukaan halus

Interpretasi dan rekaman


Perlu ketrampilan dan pengalaman untuk interpretasi Ada 3 cara rekaman
- Menandai pada komponen secara permanen - Rekaman dengan fotografi - Transfer, menggunakan plastik adeshif yang dilekatkan

Demagnetisasi
Proses penghilangan magnet sisa
Dilakukan sebelum pengujian dan setelah pengujian

Cara demagnetisasi - Masukkan ke dalam coil yang dialiri arus AC, arus perlahanlahan diturunkan atau coil dan bahan dijauhkan perlahan-lahan - Masukkan ke dalam coil yang dialiri arus searah yang dibalik dan diturunkan pelan-pelan - Memanasi material melampaui curie point
Adanya magnet dapat diukur dengan magnetic field indicator

Demagnetisasi

Prosedur Pengujian
Pembersihan setelah inspeksi Semua partikel magnetik yangdigunakan, dihilangkan dari permukaan benda uji setelah inspeksi

Keterbatasan
Hanya dapat digunakan pada bahan ferromagnetik Terbatas pada cacat permukaan dan dekat permukaan Pemberian medan magnet harus diperhitungkan agar arahnya memotong sumbu utama cacat, sehingga seringkali diperlukan beberapa kali magnetisasi Diperlukan demagnetisasi dan pembersihan partikel magnetik Untuk bentuk khusus sulit memberi medan magnet dengan arah yang benar Harus hati-hati, untuk menghindari pemanasan lokal pada titik kontak listrik Perlu pengalaman dan keterampilan dalam interpretasi indikasi

Ultrasonic Testing
Prinsip Dasar
Gelombang ultrasonik ?
Gelombang ultrasonik sama dengan gelombang suara, yakni keduanya adalah gelombang mekanik.
Perbedaannya, Ultrasonik memiliki frekwensi lebih dari 20 kHz Suara memiliki frekwensi kurang dari 20 kHz

Prinsip Dasar (lanjutan)


Apa yang dimaksud gelombang mekanik?
Gelombang yang merambat karena getaran partikel-partikel dalam material Gelombang ultrasonik dapat digambarkan sebagai getaran partikel-partikel yang dihubungkan dengan pegas elastis. Setiap partikel dipengaruhi oleh gerakan partikel didekatnya

Prinsip Dasar (lanjutan)


Jenis gelombang ultrasonik ?
Gelombang longitudinal
Arah rambat gelombang sejajar dengan arah gerakan atom yang digetarkan

Gelombang transversal
Arah rambat gelombang tegak lurus arah gerakan atom yang digetarkan

Prinsip Dasar (lanjutan)


Sifat gelombang ultrasonik ?
Antara lain : Dipantulkan dan dibiaskan ketika menjumpai media lain Frekwensi gelombang tetap dalam merambat pada berbagai bahan, sedang kecepatan rambat tergantung pada media yang dilalui

Prinsip Dasar (lanjutan)


Prinsip uji ultrasonik
Gelombang ultrasonik dilewatkan pada benda uji Gelombang akan terpantul ketika menemui cacat Amplitudo gelombang pantulan/ terusan dideteksi
Untuk memancarkan dan menangkap gelombang ultrasonik digunakan alat yang disebut Probe Intensitas gelombang yang ditangkap ditampilkan pada Osciloscope

Teknik uji ultrasonik Teknik Transmisi

Teknik gema (pulse echo)


Teknik resonansi

Ultrasonic Testing
Teknik Transmisi
Digunakan 2 probe - transmiter - receiver Yang dideteksi adalah gelombang transmisi Adanya cacat diketahui dari turunnya/ hilangnya amplitudo gelombang

Teknik gema
Probe berfungsi sebagai transmiter dan receiver Yang dideteksi adalah gelombang pantulan Tebal bahan, lokasi dan besarnya cacat dapat diketahui dari waktu rambat dan amplitudo gelombang yang diterima oleh probe T/R

T/R

T/R

Teknik resonansi
Digunakan transmiter yang dapat diatur frekwensinya Frekwensi diatur untuk membuat kondisi resonansi pada tebal pelat yang diuji --- resonansi dikenali dengan meningkatnya amplitudo pulsa Dengan mengetahui frekwensi resonansi, maka tebal bahan dapat diketahui t = v/2f meter
Load sensor

tuner

Variable frequency oscilator

probe kuplan benda uji

Peralatan Uji Ultrasonic


Generator sinyal Listrik Tranducer/probe Couplant Indikator sinyal listrik Blok Standar

Peralatan Uji Ultrasonic (lanjutan)

Probe (transduser)
Probe adalah alat yang berfungsi sebagai pemancar (transmiter) dan penerima (receiver) gelombang ultrasonik Probe terbuat dari bahan yang bersifat piezoelektrik
--- bahan yang dapat merubah gelombang listrik menjadi gelombang mekanik, dan sebaliknya dapat merubah gelombang mekanik menjadi gelombang listrik --- barium titanat, kuarsa, dll.

Probe (transduser) --- lanjutan


Probe normal,
Pemancar gelombang longitudinal

Probe sudut,
Pemancar gelombang transversal

Probe (transduser) --- lanjutan


Penggunaan probe normal memiliki keterbatasan tidak mampu mendeteksi cacat di dekat permukaan, mengapa ?
Berkas ultrasonik yang dipancarkan dari probe dibagi atas dua daerah Medan dekat - gelombang merambat secara silindris (tidak menyebar) - arah dan intensitas tidak teratur - pengukuran tidak dapat dilakukan secara teliti Medan jauh - gelombang menyebar secara konis, - arah dan intensitas teratur - pengukuran dapat dilakukan secara teliti

Probe (transduser) --- lanjutan


Penyebaran gelombang ultrasonik

Kuplan
Fungsi kuplan ---- memudahkan perambatan gelombang
ultrasonik ke dalam benda uji, karena jika antara probe dengan benda uji terdapat udara maka hampir 100% gelombang akan dipantulkan kembali ke dalam probe

Bahan kuplan
Oli, gliserin, emulsi plastik dalam air, grease, dll.

Balok Kalibrasi
Untuk kalibrasi pesawat ultrasonik, meliputi - Linearitas skala horisontal, vertikal, dan tombol gain - Probe normal dan probe sudut Balok kalibrasi yang tersedia - Balok kalibrasi V1 - Balok kalibrasi V2 - Step wedge

Aplikasi
Mendeteksi cacat di dalam material Mengukur kedalaman dan dimensi cacat di dalam material Mengukur ketebalan material Penentuan struktur bahan

Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan Menguji semua jenis material baik logam maupun non logam Indikasi dapat langsung dilihat (instantaneous) Kelemahan Diskontinuitas yang dapat terdeteksi adalah yang orientasinya tegak lurus arah rambat gelombang Permukaan benda uji harus datar Menggunakan kuplan

Eddy Current
Prinsip Dasar
Hukum Farraday (induksi elektromagnetik) Rangkaian tertutup yang berada disekitar medan magnet akan mengalirkan arus listrik jika terjadi perubahan medan magnet di dalam rangkaian tersebut

Arus listrik hasil imbas disebut arus induksi

Eddy Current
Prinsip Dasar
Hukum Farrady Perubahan garis gaya dapat dilakukan dengan menggerakkan batang magnet

Prinsip Dasar (lanjutan)


Magnet batang dapat diganti dengan sebuah kumparan yang dialiri arus listrik (searah atau bolak-balik)
Arah garis gaya dari kutup selatan ke utara (di dalam kumparan)
Arah garis gaya dari kutub utara ke selatan (di luar kumparan)

Prinsip Dasar
Perubahan garis gaya dapat dilakukan dengan memutus arus searah

Prinsip Dasar
Perubahan garis gaya dapat dilakukan dengan menggunakan arus bolak-balik

Prinsip Dasar (lanjutan)


Apa yang terjadi jika didekat coil magnet yang memiliki flux magnet berubah-ubah terdapat konduktor yang besar ? Pada konduktor tersebut akan terdapat arus induksi yang memusar, disebut eddy current atau arus Foucault.

Prinsip Dasar (lanjutan)


Hukum Lenz : Arah arus induksi di dalam suatu penghantar selalu sedemikian hingga menghasilkan medan magnet yang melawan sebabsebab yang menimbulkannya Arah medan
magnet eksitasi

Adanya medan magnet induksi, meningkatkan impedansi rangkaian listrik.

Arah medan magnet induksi

Prinsip Dasar (lanjutan)


Apa yang terjadi, jika pada benda uji terdapat cacat ?
Adanya cacat akan mengurangi medan magnet induksi, akibatnya impedansi rangkaian menurun, terjadi peningkatan arus Perubahan impedansi atau perubahan arus dapat diamati pada layar monitor

Coil inspeksi
Detektor

Arus pusar

Arah medan magnet cacat

Prosedur Uji
Instrumentasi

Sistem instrumentasi dasar eddy current terdiri atas


Sumber arus bolak-balik Coil inspeksi (probe) Voltmeter/ ammeter

Prosedur Uji
Instrumentasi Berdasarkan tampilannya, instrumentasi eddy current dibedakan atas Analog Digital
Tampilan analog :
Perubahan impedansi oleh adanya cacat pada benda uji ditunjukkan dengan adanya gerakan meter pada alat

Prosedur Uji
Instrumentasi Sistem digital Eddy current ditampilkan pada oscilloscop
Absis (sumbu X) --- Resistansi (R) Ordinat (sumbu Y) --- Reaktansi ( XL(L) Phasor ---- Z (impedansi)

Prosedur Uji Jenis-jenis coil inspeksi berdasarkan konfigurasinya


Externa coil (surface coil)
untuk menguji permukaan datar

Encircling coil
untuk menguji benda uji silinder

Internal coil (bobbin coil)


untuk menguji bagian dalam tube

Jenis-jenis coil inspeksi berdasarkan mode pengujian


Probe absolut Probe differensial

Jenis-jenis coil inspeksi berdasarkan mode pengujian


Mode absolut
Menggunakan coil tunggal Dapat juga menggunakan coil ganda, tetapi diatur sedemikian rupa jika tidak ada benda uji tegangan kerja sama dan berlawanan Ketika probe ditempatkan didekat material konduktor, medan magnet coil menghasilkan eddy current pada material Eddy current menghasilkan medan magnet yang berlawanan dengan medan magnet coil Perubahan absolut impedansi diamati pada layar CRT

Probe perbandingan (diferensial)


Memiliki 2 coil Salah satu coil ditempatkan pada material standar yang bebas cacat, coil lainnya ditempatkan pada benda uji. Jika kedua bagian benda uji kondisinya sama, tidak ada perubahan impedansi Jika salah satu mengandung diskontinyuitas menghasilkan perubahan impedansi yang dapat diamati pada layar CRT

Mode diferensial (perbandingan) auto


Menggunakan 2 coil, satu coil berada pada bagian tertentu benda uji Coil lainnya ditempatkan pada bagian lain benda uji yang sama Jika kedua bagian benda uji kondisinya sama, tidak ada perubahan impedansi Jika salah satu mengandung diskontinyuitas menghasilkan perubahan impedansi yang dapat diamati pada layar CRT

Tampilan Osciloscope
Mode Absolut

- Tanpa konduktor titik phasor berada pada Zo - Ketika ada konduktor titik phasor bergeser ke Z1 - Jika ada cacat, titik phasor akan bergeser lagi

Tampilan Osciloscope
Mode Perbandingan (differential)
Bentuk sinyal pada tiga posisi coil

Prosedur Uji Tampilan Osciloscope


Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial

Probe belum digerakkan

Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial

Probe bergerak melintasi takikan luar

Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial

Probe bergerak melintasi takikan dalam

Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial

Probe bergerak melintasi lubang tembus

Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial

Probe bergerak melintasi pelat penyangga

Faktor yang mempengaruhi uji eddy current


Faktor benda uji Kondisi pengujian Faktor benda uji - Konduktivitas listrik - Diskontinyuitas pada benda uji - Permeabilitas magnetik (bahan ferromagnetik) - Dimensi dan bentuk benda uji - Kondisi logam (paduan, kekerasan, homogenitas, ukuran butir) Kondisi pengujian - Lift-of (jarak coil dengan benda uji) - Frekwensi arus bolak-balik, ukuran coil, jumlah lilitan

Pengaruh konduktivitas
Konduktor yang baik (misal, tembaga) memiliki impedansi pada C
Konduktor kurang baik (bronze) memiliki impedansi pada B

Pengaruh frekwensi

Penerapan
Uji eddy current dapat digunakan untuk menguji : Crack pada tube dengan diameter sampai 1 in. dan ketebalan dibawah 3 mm Inklusi pada tubing dan batang dengan diameter kecil dan dinding tipis Lack of penetration pada las pipa dan tube nonferous Porosity pada las pipa dan tube berdinding tipis Tebal coating dan lembaran logam Konduktivitas listrik Metal sorting Kondisi permukaan seperti korosi, kerusakan akibat panas, kekerasan.

Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan: Dapat dilakukan pada semua jenis material yang menghantarkan arus listrik, baik ferromagnetik maupun non-ferromagnetik Tidak perlu kontak angtara coil inspeksi dengan benda uji Tidak perlu kuplan Probe (coil inspeksi) dapat dibuat sekecil-kecilnya sehingga dapat mendeteksi cacat yang kecil Sensitivitas probe dapat ditingkatkan dengan menyisipkan bahan ferrit Kawat, pipa-pia, besi batangan yang panjang dapat diuji dengan memasukkan ke dalam kumparan dengan kecepatan konstan

Kelebihan dan kekurangan


Kekurangan Skin effek berakibat terbatas untuk mendeteksi cacat permukaan dan sub permukaan, kira-kira 1 cm dari permukaan Skin effek berakibat terbatas pada material yang tipis Terbatas pada material yang daya hantar listriknya baik Perlu pelatihan, kualifikasi, dan pengalaman bagi operator Sensitif terhadap berbagai parameter

Kelebihan dan kekurangan


Skin effect Kecenderungan edy current mengalir di permukaan material
Akibatnya, kedalaman eddy current terbatas

Lift-off Jarak antara coil inspeksi dengan material

Cacat yang terdeteksi adalah cacat yang tegak lurus dengan eddy curent

You might also like