Professional Documents
Culture Documents
Definisi NDT
Menurut ASTM - E 1316
Pengembangan dan penerapan metode teknik untuk menguji material atau komponen dengan cara yang tidak mempengaruhi daya guna atau daya layanan lebih lanjut, dalam rangka mendeteksi, menentukan lokasi, mengukur, dan mengevaluasi diskontinuitas, defect, dan ketidaksempurnaan lainnya, untuk menilai integritas, sifat dan komposisi; dan untuk mengukur karakteristik geometri
Meyakinkan ketangguhan mesin, peralatan dan perkakas. Untuk mendapatkan ketangguhan diperlukan standard pengujian dan hasil pengujian harus memenuhi standard tsb.
Sumbu roda Kereta Api tidak boleh gagal pada kecepatan tinggi
Landing Gear pesawat terbang tidak boleh patah sewaktu mendarat
Visual (Optical) inspection Dye Penetrant Testing Magnetic Particle Testing Eddy Current Testing Radiographic Testing Ultrasonic Testing
Neutron Radiografi Acoustic Emission Thermal and Infrared Testing Microwave Techniques Leak Testing Holography dll
Visual Inspection
Prinsip Dasar
Memeriksa benda uji secara visual (penglihatan mata), dengan atau tanpa alat bantu
Alat bantu yang digunakan Borescopes (sistem lensa-cahaya), untuk menerangi dan
mengamati area tertutup atau yang sulit dijangkau Image sensor, untuk penginderaan jarak jauh atau mendapatkan rekaman permanen ---- fotografi, video, computer Magnifying system --- evaluasi bagian akhir permukaan (surface finish), bentuk permukaan Dye penetrant dan magnetic particle --- evaluasi retak permukaan
Visual Inspection
Ruang lingkup penerapan
Umumnya digunakan sebagai suplemen metoda uji tak rusak lainnya Mendeteksi dan menguji berbagai cacat permukaan yang besar pada sambungan las, segel, solder, lem Dapat diterapkan pada semua jenis material
Cacat yang dideteksi : korosi; kontaminasi; surface finish (akhir permukaan); diskontinuitas permukaan misal crack terbuka
Visual Inspection
Kelebihan dan kelemahan
Kelebihan
Metode paling murah dan sederhana Membantu metoda uji lain dalam interpretasi cacat
Kelemahan
Hanya dapat mendeteksi cacat permukaan yang relatif besar Sangat tergantung dari daya penglihatan pemeriksa
Visual Inspection
Prosedur umum
Operator harus mengetahui parameter obyek yang akan diperiksa --- warna, dimensi, bentuk geometri, dll. Penerangan memadai Perlu adaptasi visual sebelum pengujian
Sifat kapilaritas
Celah sempit diberi cairan, celah mampu menyedot cairan hingga celah akan berisi cairan
Lingkup Penerapan
Cacat terbuka pada permukaan Semua jenis material (logam dan non logam) yang permukaannya tidak berpori (non porous)
Aplikasi penetrant
Metoda aplikasi penetrant Brushing (kuas) Spraying (semprot) Dipping (celup)
Kondisi permukaan dan jenis obyek yang diuji Jenis penetran Temperatur Adanya kontaminan
= Cos
SPP = static penetration parameter = tegangan permukaan (antara cairan dgn udara) Cos = sudut kontak (antara cairan dengan udara)
KPP = Cos /
KPP = kinetik penetration parameter = viskositas (kekentalan) viskositas rendah --- laju penetrasi tinggi viskositas tinggi --- laju penetrasi rendah
Aplikasi Developer
Fungsi Menyedot cairan penetrant yang ada di dalam celah Jenis developer - Kering - Basah
Development time Waktu dari aplikasi developer sampai munculnya indikasi
Inspeksi
Inspeksi harus dilakukan segera setelah indikasi tampak agar tidak berubah bentuk akibat rembesan cairan penetran
Untuk pjenis penetrant fluorescent inspeksi harus menggunakan lampu ultraviolet (black light)
Pembersihan akhir
Membersihkan lapisan developer
Magnetic Particle
Prinsip Dasar
Uji Partikel Magnetik (Magnetic Particle Inspection) merupakan kombinasi dua metode uji tak rusak, yaitu Uji kebocoran flux magnetik (magnetic flux leakage testing)
Uji visual (visual testing)
Magnetic Particle
Prinsip Dasar
Magnet batang memiliki medan magnet baik di dalam maupun disekitarnya Tempat keluar masuknya garis gaya magnet disebut kutub magnet Setiap magnet batang memiliki 2 kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan Arah medan magnet - keluar dari kutub utara - masuk ke kutub selatan
Prinsip Dasar
Apa yang terjadi jika magnet batang patah ditengah secara keseluruhan ? Terbentuk kutub utara dan kutub selatan baru Apa yang terjadi jika magnet batang patah ditengah tetapi tidak secara keseluruhan?
Terbentuk kutub baru dibagian yang patah Medan magnet menyebar keluar dari kutub utara menuju kutub selatan, jika ada rongga pada tempat yang patah Dikatakan mengalami kebocoran flux magnet
Prinsip Dasar
Apa yang terjadi jika partikelpartikel besi ditaburkan diatas magnet batang yang retak ?
Partikel besi tertarik menuju kutub-kutub magnet maupun kutub-kutub retakan membentuk gerombolan (cluster). Keberadaan gerombolan partikel tampak lebih jelas daripada retakan aslinya.
Ini merupakan prinsip uji magnetik partikel !
Prinsip Dasar
Apakah prinsip bocoran magnet pada magnet batang dapat diterapkan pada material yang tidak mempunyai sifat magnet ?
Dapat, dengan terlebih dahulu membuat material tersebut menjadi bersifat magnet.
Proses merubah material tidak memiliki sifat magnet menjadi bersifat magnet disebut magnetisasi.
Bahan Magnetik
Bahan apa yang bisa dimagnetisasi ?
Berdasarkan kuatnya reaksi terhadap medan magnet, bahan dibagi atas 3 kelompok Diamagnetik --- menolak medan magnet, contoh : tembaga, kuningan, emas, bismut, seng Paramagnetik --- sedikit terpengaruh medan magnet contoh : aluminium, titanium, platinum Ferromagnetik -- sangat dipengaruhi oleh medan magnet contoh : besi (baja), cobalt, nikel, gadolinium
Metode magnetisasi
Proses merubah material tidak memiliki sifat magnet menjadi bersifat magnet disebut magnetisasi. Dikelompokkan berdasarkan hasil magnetisasi
Magnetisasi longitudinal
menghasilkan medan magnet memanjang
Magnetisasi sirkular
menghasilkan medan magnet melingkar
Teknik Magnetisasi
Magnet permanen Elektromagnetik
Magnetisasi menggunakan arus listrik AC atau DC (AC yang disearahkan)
Magnetisasi DC, penembusan medan magnet pada benda uji lebih dalam daripada AC
Head Shot
Mengalirkan listrik secara langsung pada material, menghasilkan medan magnet yang melingkar pada benda uji
Prod
Central Conductor
Arus listruk dialirkan ke sebuah konduktor di pusat pipa menghasilkan medan magnet yang melingkar pada pipa
Coil shot
Magnetic Yoke
Prosedur Pengujian Persiapan pengujian Magnetisasi Penerapan partikel magnetik Interpretasi dan pencatatan indikasi Demagnetisasi Pembersihan setelah inspeksi
Persiapan pengujian
Membersihkan permukaan yang diuji agar memberikan warna yang kontras dengan partikel magnet Melapiskan zat pengontras warna Menghilangkan sisa magnet yang mungkin ada
Magnetisasi
Metode magnetisasi dipilih sedemikian hingga menghasilkan sensitivitas penampakan cacat tertinggi Sensitivitas penampakan cacat terbesar bila orientasi cacat tegak lurus terhadap arah medan magnet (garis gaya magnet)
Magnetisasi (lanjutan)
- Dipilih teknik magnetisasi sesuai dengan bentuk benda uji dan orientasi cacat
Coil shot --- benda uji batang, cacat tegak lurus sumbu benda uji cincin, cacat transversal Head shot --- benda uji batang, cacat sejajar sumbu benda uji cincin, cacat transversal Central conductor --- benda uji pipa, cacat sejajar sumbu --- benda caincin, cacat transversal Magnetik Yoke --- benda uji pelat, posisi cacat sembarang Prod --- benda uji pelat, posisi cacat sembarang
---- kering, baik untuk benda uji kasar ---- basah, baik untuk permukaan halus
Demagnetisasi
Proses penghilangan magnet sisa
Dilakukan sebelum pengujian dan setelah pengujian
Cara demagnetisasi - Masukkan ke dalam coil yang dialiri arus AC, arus perlahanlahan diturunkan atau coil dan bahan dijauhkan perlahan-lahan - Masukkan ke dalam coil yang dialiri arus searah yang dibalik dan diturunkan pelan-pelan - Memanasi material melampaui curie point
Adanya magnet dapat diukur dengan magnetic field indicator
Demagnetisasi
Prosedur Pengujian
Pembersihan setelah inspeksi Semua partikel magnetik yangdigunakan, dihilangkan dari permukaan benda uji setelah inspeksi
Keterbatasan
Hanya dapat digunakan pada bahan ferromagnetik Terbatas pada cacat permukaan dan dekat permukaan Pemberian medan magnet harus diperhitungkan agar arahnya memotong sumbu utama cacat, sehingga seringkali diperlukan beberapa kali magnetisasi Diperlukan demagnetisasi dan pembersihan partikel magnetik Untuk bentuk khusus sulit memberi medan magnet dengan arah yang benar Harus hati-hati, untuk menghindari pemanasan lokal pada titik kontak listrik Perlu pengalaman dan keterampilan dalam interpretasi indikasi
Ultrasonic Testing
Prinsip Dasar
Gelombang ultrasonik ?
Gelombang ultrasonik sama dengan gelombang suara, yakni keduanya adalah gelombang mekanik.
Perbedaannya, Ultrasonik memiliki frekwensi lebih dari 20 kHz Suara memiliki frekwensi kurang dari 20 kHz
Gelombang transversal
Arah rambat gelombang tegak lurus arah gerakan atom yang digetarkan
Ultrasonic Testing
Teknik Transmisi
Digunakan 2 probe - transmiter - receiver Yang dideteksi adalah gelombang transmisi Adanya cacat diketahui dari turunnya/ hilangnya amplitudo gelombang
Teknik gema
Probe berfungsi sebagai transmiter dan receiver Yang dideteksi adalah gelombang pantulan Tebal bahan, lokasi dan besarnya cacat dapat diketahui dari waktu rambat dan amplitudo gelombang yang diterima oleh probe T/R
T/R
T/R
Teknik resonansi
Digunakan transmiter yang dapat diatur frekwensinya Frekwensi diatur untuk membuat kondisi resonansi pada tebal pelat yang diuji --- resonansi dikenali dengan meningkatnya amplitudo pulsa Dengan mengetahui frekwensi resonansi, maka tebal bahan dapat diketahui t = v/2f meter
Load sensor
tuner
Probe (transduser)
Probe adalah alat yang berfungsi sebagai pemancar (transmiter) dan penerima (receiver) gelombang ultrasonik Probe terbuat dari bahan yang bersifat piezoelektrik
--- bahan yang dapat merubah gelombang listrik menjadi gelombang mekanik, dan sebaliknya dapat merubah gelombang mekanik menjadi gelombang listrik --- barium titanat, kuarsa, dll.
Probe sudut,
Pemancar gelombang transversal
Kuplan
Fungsi kuplan ---- memudahkan perambatan gelombang
ultrasonik ke dalam benda uji, karena jika antara probe dengan benda uji terdapat udara maka hampir 100% gelombang akan dipantulkan kembali ke dalam probe
Bahan kuplan
Oli, gliserin, emulsi plastik dalam air, grease, dll.
Balok Kalibrasi
Untuk kalibrasi pesawat ultrasonik, meliputi - Linearitas skala horisontal, vertikal, dan tombol gain - Probe normal dan probe sudut Balok kalibrasi yang tersedia - Balok kalibrasi V1 - Balok kalibrasi V2 - Step wedge
Aplikasi
Mendeteksi cacat di dalam material Mengukur kedalaman dan dimensi cacat di dalam material Mengukur ketebalan material Penentuan struktur bahan
Eddy Current
Prinsip Dasar
Hukum Farraday (induksi elektromagnetik) Rangkaian tertutup yang berada disekitar medan magnet akan mengalirkan arus listrik jika terjadi perubahan medan magnet di dalam rangkaian tersebut
Eddy Current
Prinsip Dasar
Hukum Farrady Perubahan garis gaya dapat dilakukan dengan menggerakkan batang magnet
Prinsip Dasar
Perubahan garis gaya dapat dilakukan dengan memutus arus searah
Prinsip Dasar
Perubahan garis gaya dapat dilakukan dengan menggunakan arus bolak-balik
Coil inspeksi
Detektor
Arus pusar
Prosedur Uji
Instrumentasi
Prosedur Uji
Instrumentasi Berdasarkan tampilannya, instrumentasi eddy current dibedakan atas Analog Digital
Tampilan analog :
Perubahan impedansi oleh adanya cacat pada benda uji ditunjukkan dengan adanya gerakan meter pada alat
Prosedur Uji
Instrumentasi Sistem digital Eddy current ditampilkan pada oscilloscop
Absis (sumbu X) --- Resistansi (R) Ordinat (sumbu Y) --- Reaktansi ( XL(L) Phasor ---- Z (impedansi)
Encircling coil
untuk menguji benda uji silinder
Tampilan Osciloscope
Mode Absolut
- Tanpa konduktor titik phasor berada pada Zo - Ketika ada konduktor titik phasor bergeser ke Z1 - Jika ada cacat, titik phasor akan bergeser lagi
Tampilan Osciloscope
Mode Perbandingan (differential)
Bentuk sinyal pada tiga posisi coil
Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial
Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial
Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial
Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial
Pengaruh konduktivitas
Konduktor yang baik (misal, tembaga) memiliki impedansi pada C
Konduktor kurang baik (bronze) memiliki impedansi pada B
Pengaruh frekwensi
Penerapan
Uji eddy current dapat digunakan untuk menguji : Crack pada tube dengan diameter sampai 1 in. dan ketebalan dibawah 3 mm Inklusi pada tubing dan batang dengan diameter kecil dan dinding tipis Lack of penetration pada las pipa dan tube nonferous Porosity pada las pipa dan tube berdinding tipis Tebal coating dan lembaran logam Konduktivitas listrik Metal sorting Kondisi permukaan seperti korosi, kerusakan akibat panas, kekerasan.
Cacat yang terdeteksi adalah cacat yang tegak lurus dengan eddy curent