You are on page 1of 19

PENDUGAAN PARAMETER

INFERENSI STATISTIK Inferensi statistik mencakup semua metode yang digunakan dalam penarikan kesimpulan atau generalisasi mengenai populasi. Inferensi statistik dapat dikelompokkan dalam 2 bidang utama: Pendugaan Parameter Contoh : Seorang calon dalam suatu pemilihan ingin menduga proporsi yang sebenarnya pemilih yang akan memilihnya, dengan cara mengambil 100 orang secara acak untuk ditanyai pendapatnya. Proporsi pemilih yang menyukai calon tersebut dapat digunakan sebagai dugaan bagi proporsi populasi yang sebenarnya. Pengujian Hipotesis Contoh : Seorang peneliti masalah kedokteran diminta untuk memutuskan, berdasarkan bukti-bukti hasil percobaan, apakah suatu vaksin baru lebih baik daripada yang sekarang beredar di pasaran. Seorang insinyur ingin memutuskan, berdasarkan data contoh apakah ada perbedaan ketelitian antara dua jenis alat ukur. Metode Pendugaan Parameter suatu populasi dapat dibedakan menjadi dua : Pendugaan Metode Klasik Pendugaan dilakukan berdasarkan sepenuhnya pada informasi sampel yang diambil dari populasi. Pendugaan Bayes Pendugaan dengan menggabungkan informasi yang terkandung dalam sampel dengan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya yaitu pengetahuan subyektif mengenai distribusi probabilitas parameter.

A. Pendugaan Metode Klasik Statistik yang digunakan untuk memperoleh sebuah dugaan bagi parameter populasi disebut penduga atau fungsi keputusan. Sedangkan adalah sebuah nilai dugaan berdasarkan sampel acak berukuran n.

Misal: Fungsi keputusan S2 (yang merupakan fungsi dari sampel acak yang bersangkutan) adalah suatu penduga bagi , sedangkan nilai dugaan s2 merupakan realisasinya. Sifat-sifat yang seharusnya dimiliki oleh penduga : Tak Bias

dikatakan penduga takbias bagi parameter Statistik


Efisien

bila E ()

Diantara semua kemungkinan penduga takbias bagi parameter ,, yang ragamnya terkecil adalah penduga paling efisien bagi , . Dugaan parameter dapat dibagi menjadi : Dugaan Titik Menentukan suatu bilangan tunggal berdasarkan sampel sebagai penduga dari parameter. Dugaan Selang Menentukan suatu interval nilai yang dengan peluang tertentu, (1-) diharapkan memuat parameter yang diduga. Jika parameter populasi, dugaan selang dapat dinyatakan dengan : (untuk 0 < < 1) ) 1 Selang , yg dihitung dari sampel yg terpilih, disebut P ( 1 2 1 2 . selang kepercayaan / interval keyakinan / confidence interval 100(1-)% untuk parameter tersebut. nilai pecahan 1- disebut koefisien kepercayaan / derajat kepercayaan / tingkat keyakinan (konfidensi). B. PENDUGAAN NILAI TENGAH (MEAN) Salah satu penduga titik bagi nilai tengah populasi adalah statistik . Nilai contoh digunakan sebagai nilai dugaan titik bagi niai tengah populasi . Bila contoh yang besar akan menghasilkan nilai yang berasal dari suatu sebaran penarikan contoh dengan ragam yang kecil. Bila contoh diperoleh dari suatu sebaran normal, atau bila n cukup besar , dapat diperoleh selang kepercayaan bagi . Bahwa sebaran penarikan contoh bagi X adalah normal dengan nilai tengah x = dan simpangan baku x = melambangkan bagi nilai z
/2

. Dengan

yang luas daerah di sebelah kanan di bawah kurva

normalnya adalah /2, kita dapat melihat dari gambar diatas bahwa :

P(-z /2<z< z /2)=1-

Sedangkan dalam hal ini

Dengan demikian : P(-z /2<

< z /2) = 1-

Dengan berturut-turut menggandakan setiap suku ketaksamaan tersebut dengan / , diikuti dengan mengurangkan dari setiap suku dan terakhir menggandakan

ketaksamaan tersebut dengan -1 , memperoleh P( -z /2 <

< < + z /2) = 1-

a. Selang kepercayaan bagi ; diketahui. Bila adalah nilai tengah contoh acak berukuran n yang diambil dari suatu populasi dengan ragam 2 diketahui ,maka selang kepercayaan (1-)100 % bagi adalah -z /2 << +z /2

Sedangkan adalah nilai z yang luas daerah disebelah kanan dibawah kurva normal baku adalah /2 . Untuk contoh kecil yang diambil dari populasi yang tidak normal, kita tidak dapat

mengharapkan bahwa derajat kepercayaan bagi selang tersebut akan akurat.Tetapi bila ukuran contohnya n 30 , bagaimanapun bentuk populasinya ,teori penarikan contoh menjamin akan diperolehnya hasil yang memuaskan. Jelaslah bahwa nilai-nilai peubah acak dan yang didefinisikan dalam pasal 9.2, adalah kedua batas kepercayaan :

dan

Contoh yang berbeda akan menghasilkan nilai x yang berbeda pula, sehingga selang kepercayaan bagi paremeter diperoleh. Noktah yang terletak dipusat setiap selang menunjukkan posisi x yang merupakan nilai dugaaan titik bagi contoh yang bersangkutan.Sebagian besar selang terlihat mencakup ,tetapi tidak

semuanya.Perhatikan bahwa semua selang itu mempunyai selang panjang yang sama, karena panjang selang hanya bergantung kepada nilai Z semakin besar nilai z /2 yang kita pilih, semakin panjang selang tersebut, dan semakin yakinlah kita bahwa contoh yang terpilih itu akan menghasilkan selang yang mencakup parameter yang tidak diketahui. Untuk menghitung selang kepercayaan (1)100% bagi , kita telah mengasumsikan bahwa diketahui.Karena asumsi ini biasanya tidak berlaku, kita akan mengganti dengan simpangan baku contoh s, asalkan n 30.

Contoh Suatu contoh acak 36 mahasiswa tingkat akhir menghasilkan nilai tengah dan simpang baku nilai mutu rata rata sebesar, berturut turut 2,6 dan 0,3. Buat selang kepercayaan 95% dan 99% bagi nilai tengah mutu rata rata seluruh mahasiswa tingkat akhir. Jawab: Nilai dugaan titikbagi adalah x = 2,6. Karena ukuran contohnya besar,

simpangan baku dapat diduga dengan s = 0,3. Nilai z yang luas daerah di sebelah kanannya 0,025. Yang berarti pula luas daerah di sebelah kirinya 0,975adalah Z0,025 = 1,96 . Dengan demikian selang kepercayaan 95 % bagi adalah

)(

)(

Yang setelah disederhanakan menghasilkan : 2,50 < < 2,70 Untuk memperoleh selang kepercayaan 99%, ditentukan dahulu nilai z yang luas daerah di sebelah kanannya 0,005 dan di sebelah kirinya 0,995. Dengan demikian, diperoleh Z 0,005 = 2,575 dan selang kepercayaan 99% bagi adalah ( )( ) ( )( )

Disederhanakan menjadi : 2,47 < < 2,73 Selang kepercayaan ( 1 ) 100% memberikan ukuran sejauh mana ketelitian atau akurasi nilai dugaan titiknya. Bila memang pusat selang itu, maka x menduga tanpa galat. Tetapi, kecil sekali kemungkinannya x tepat sama dengan ., sehingga nilai dugaan itu mempunyai galat. Besarnya galat ini sama dengan nilai mutlak selisih atau beda 7 antara dan x, dan kita yakin (1 ) 100% bahwa selisih tersebut tidak akan melibihi

Dalam contoh soal, kita percaya bahwa 95% b perbedaan niai tengah ontoh x = 2,6 dengan dari nilai tengah yang sesungguhnya tidak lebih daripada 0,1; dan kita percaya 99% bahwa beda itu tidak lebih daripada 0,13. Seringkali, kita ingin mengetahui berapa besar sebuah contoh harus diambil aga galat dalam menduga tidak melebihi suatu nilai tertentu e. Ini berarti kita harus menentukan n sehingga

Bila x digunakan untuk menduga , kita boleh percaya (1 ) 100% bahwa galatnya tidak akan melebihi suatu nilai tertentu e bila ukuran contohnya diambil sebesar:

Bila menyelesaikan persamaan itu untuk ukuran contoh n, semua pecahan harus dibulatkan ke bilangan bulat berikutnya yang lebih besar. Dengan selalu mematuhi aturan ini, kita boleh yakin bahwa derajat kepercayaanya tidak pernah jatuh di bawah (1 ) 100% Sesungguhnya rumus tersebut boleh digunakan hanya bila mengetahui ragam dari suatu populasi yang akan diambil contohnya. Bila tidak memiliki informasi ini, suatu contoh awal berukuran n-30 dapat diambil untuk memberikan nilai dugaan bagi , kemudian dengan menggunakan rumus tersebut, dapat ditentukan berapa banyak pengamatan yang diperlukan untuk memperoleh derajat ketelitian yang dikehendaki. contoh Seberapa besar contoh harus diambil dalam soal 1 bila kita ingin percaya 95% bahwa nilai dugaan kita tidak menyimpang dari lebih daripada 0,05? Jawab : simpangan baku contoh s = 0,3 yang diperoleh dari contoh awal berukuran 36 akan digunakan sebagai ; maka : *
( )( )

+ = 138,3

Jadi, kita percaya 95% bahwa suatu contoh acak berukuran 139 akan menghasilkan nilai dugaan x yang selisihnya dari tidak akan melebihi 0,05. Sering kali, kita harus menduga nilai tengah populasi yang ragam tidak diketahui dan kita tidak mungkin mengambil contoh yang berukuran n 30. Biaya sangat sering merupakan faktor pembatas bagi ukuran contoh kita. Asalkan populasinya kira-kira berbentuk genta, selang kepercayaannya masih dapat diperoleh meskipun 2 tidak diketahui dan ukuran contohnya kecil, yaitu dengan memanfaatkan sebaran penarikan contoh bagi T, yang dalam hal ini :

Prosedurnya sama seperti pada contoh besar, kecuali bahwa kita menggunakan sebaran t sebagai pengganti sebaran normal baku. Dengan melihat ke gambar dapat mengatakan bahwa : (

Sedangkan adalah nilai t dengan n 1 derajat bebas yang di sebelah kanannya terdapat daerah seluas /2. Karena sifatnya yang setangkup, daerah seluas /2 juga terdapat di sebelah kiri -. Dengan mensubstitusikan bagi T, diperoleh :

Dengan berturut-turut menggandakan setiap suku ketaksamaan tersebut dengan, kemudian mengurangkan X dari setiap suku, dan terakhir menggandakan ketaksamaan tersebut dangan 1, diperoleh : (

Bila sebuah contoh acak berukuran n telah diambil dan simpangan bakunya s dapat dihitung, maka nilai tengah x dan simpangan bakunya s dapat dihitung, sehingga selang kepercayaan ( 1 ) 100% bagi dapat diperoleh :

b. Selang kepercayaan bagi

untuk sampel berukuran kecil;

tidak diketahui

Bila x1 dan s adalah nilai tengah dari simpang baku sama dan s adalah nilai tengah dari simpang baku sampel ukuran n <30, yang diambil dari suatu populasi berbentuk genta yang ragamnya tidak diktahui, maka selang kepercayaan (1-) 100% bagi diberikan rumus

Contoh: Isi 7 kaleng asam sulfat adalah 9.8, 10.2, 10.4, 9.8, 10.0, 10.2, 10.4, dan 9.6 liter. Tentukan selang kepercayaan 95% bagi nilai tengah isi semua kaleng demikian ini bila isi kaleng itu menyebar normal ! Jawab :

Nilai tengah dan simpang baku data tersebut adalah :

X= 10,0 dan X= 0,283 Dengan menggunakan tabel, diperoleh T0,25 = 2,447 untuk v= 6 derajat bebas. Dengan demikian selang kepercayaan 95% bagi adalah : 10- (2,447(0,283 / < < 10+ (2,447(0,283 / Yang telah disederhanakan menjadi 9,74 < < 10,26

B. PENDUGAAN BEDA DUA NILAI TENGAH (MEAN) POPULASI Bila kita mempunyai dua populasi saling bebas dengan mean 1 dan 2 dan ragam 12 dan 22 maka penduga titik bagi selisih antara 1 dan 2 diberikan oleh statistik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan nilai dugaan titik bagi 1 - 2, kita mengambil dua contoh acak bebas, satu dari masing-masing populasi, yang berukuran n1 dan n2 dan kemudian menghitung selisih kedua nilai tengah. Contohnya x1 x2. Bila kedua contoh itu diambil dari populasi normal, atau bila n1 dan n2 keduanya lebih besar pada 30, maka kita dapat memperoleh selang kepercayaan bagi 1 - 2 dengan mendasarkan pada sebaran penarikan contoh bagi x1-x2. Dapat diharapkan bahwa sebaran penarikan contoh bagi x1-x2, kira-kira akan menyebar

normal ( )

dengan

nilai

tengah

(1)

dan

simpangan

baku

sebesar

( ) dengan demikian kita dapat menyatakan dengan peluang

1 bahwa peubah acak normal baku ( ) ( )

( ) Akan jatuh antara (4). Dapat diperoleh (

( )

Dengan mengsubtitusikan z kita mendapatkan banyak ekivalennya

( )

( )

Yang membawa pada selang kepercayaan (1) 100% bagi 1-2 berikut ini: a. Selang kepercayaan bagi 1-2 dan 22, diketahui bila x1 dan x2 masing-masing adalah nilai tengah sampel acak bebas berukuran n1 dan n2 yang diambil dari populasi dalam ragam 12 dan 22, yang diketahui maka selang kepercayaan (1-) 100% bagi 1-2 adalah : ( )

Sedangkan dalam hal ini z/2 adalah nilai peubah normal baku z yang luas daerah di sebelah kanannya sebesar 1-. Bila kedua contohnya diambil dari populasi normal maka derajat kepercayaan yang dinyatakan tersebut tepat. Untuk populasi tak normal, kita masih mendapatkan selang kepercayaan hampiran yang sangat baik bila n1 dan n2 lebih besar daripada 30. Seperti juga sebelumnya, bila
1 2 2

dan

tidak diketahui tetapi ukuran kedua contoh cukup


1 2

besar, maka kita dapat mengganti

dan

dengan s12 dan s22, tanpa memberikan

pengaruh yang berarti pada selang kepercayaan.

Contoh. Suatu ujian kimia diberikan pada 50 siswa perempuan dan 75 siswa laki-laki. Siswa-siswa perempuan mencapai rata-rata 76 dengan simpangan baku 6, sedangkan siswa-siswa laki-laki memperoleh rata-rata 82 dengan simpangan baku 8. Tentukan selang kepercayaan 96% bagi beda 1-2, dalam hal ini, 1 adalah nilai tengah skors semua siswa laki-laki, dan 2 adalah nilai tengah skors semua siswa perempuan yang mungkin mengambil ujian ini. Jawab : Nilai dugaan titik bagi 1-2 adalah x1-x2 = 82-76 = 6. Karena ni dan n2 keduanya cukup besar, maka kita dapat mengganti 1 dengan s1=8 dan 2 dengan s2=6. Dengan mengambil =0,064, kita memperoleh dari tabel bahwa z0,02=2,05. Dengan demikian subtitusi ke dalam rumus :

Menghasilkan selang kepercayaan 96% nya ( ) Atau ( ) ( )

Prosedur pendugaan selisih dua nilai tengah populasi yang baru dibicarakan hanya berlaku bila 12 dan 22 diketahui atau dapat diduga dari contoh yang berukuran besar. Bila ukuran contohnya kecil, kita harus menyandarkan pada sebaran t untuk mendapatkan selang kepercayaannya, asalkan kedua populasinya kira-kira menyebar normal. Bila dimisalkan 12 dan 22 tidak diketahui dan n1 dan n2 kecil (<30). Bila 21=22=2, kita mendapatkan peubah normal dalam bentuk ( ) ( ) ( ) ( )

sedangkan 2 harus diduga dengan cara menggabungkan kedua ragam sampel. Penduga gabungan sp2 diperoleh melalui rumus ( ) ( )

sp2 adalah n1+n2-2, kita mendapatkan statistic ( ) ( ) ( ) ( )

Yang menyebar menurut sebaran t dengan v=n1+n2-2 derajat bebas. ( )

Sedangkan t/2 adalah nilai t dengan n1+ n2-2 derajat bebas yang luas daerah dibawah kurva disebelah kanannya adalah /2. Dengan mensubtitusikan T ke dalam ketaksamaan tersebut, kita mendapatkan

) ( )

( )

setelah mengerjakan perhitungan yang diperlukan, selisih kedua nilai tengah sampel x1x2 dan ragam gabungannya ( ) ( )

Dapat dihitung dan kita memperoleh selang keepercayaan (1-) 100% bagi 1 - 2 sebagai berikut : b. Selang kepercayaan bagi 1-2 untuk contoh berukuran kecil; 12=22 tetapi nilainya tidak diketahui. Bila x1 dan x2 mawing masing adalah nilai tengah mpel acak bebas berkuran kecil n1 dan n2 yang diambil dari dua populasi yang hamper normal dengan ragam sama tetapi tidak diketahuio nilainya, maka selang kepercayaan (1-) 100% bagi 1 dan 2 diberikan oleh rumus ( )

( )

( )

Sedangkan dalam hal ini Sp adalah nilai dugaan gabungan bagi simpangan baku populasi dan t/2 adalah nlai t dengan v= ni-n2+2 derajat bebas yang luas daerah disebelah kanannya sebesar /2.

Contoh: suatu pelajaran matematika diberikan pada 12 siswa dengan metode pengjaran yanh biasa. Pelajaran yang sama diberikan pula pada 10 siswa tetapi dengan metode pengajan yang menggunakan bahanyang telah diprogramkan. Pada akhir semester setiap kelas dib erikan ujian yang sama. Kelas yang pertama mencappai nilai rata-rata 85 dengan simpangan baku 4, sedangkan kelas kedua mencapai nilai rata-rata dengan simpangan baku 5. Tentukan selang kepercayaan 90% bagi selisih antara kedua nilai tengah populasi bi;a fiasumsikan kedua populasi menyebar menghampiri normal dengan ragam yang sama.

Jawab: Misalkan 1dan 2 melambangkan rata-rata nilai semua siswea yang mungkin memeperoleh pelajaran ini dengan metode pengajaran biasa dan yang menggunakan bahan terprogramkan. Kita ingin membuat selang kepercayaan 90% bagi 1- 2. Nilai dugaan titik bagi 1- 2 adlah x1-x2= 85-81= 4. Nilai dugaan gbungan = St2 bagi ragam 2 dalam hal ini adalah ( )( Dengan mengakarkan diperoleh Sp = 4,478. Dengan menggunakan =0,1, bahwa t0.05 =1,725 untuk v= ni+n2-2= 20 derajat bebas. Oleh karena itu selang kepercayaan 90% bagi 1-2 adalah ( ) ( ( ) ( ) ( ) ( ( ) ) ( ) ) ( ) ( ( ) ) ( ) ( ) ( ) ) ( )

Yang disederhanakan menjadi 0.69< 1-2<7,31 Jadi kita percaya 90% selang dari 0,69 samapai 7,31 mencakup selisih sesungguhnya nila rata-rata pelajaran matematika untuk kedua metode pengajaran tersebut. Kenyataan bahwa kedua ujung selang itu positif menunjukan metode pengajaran biasa untuk pengajaran matematika ini lebih unggul dari pada metode pengajaran dengan menggunakan bahan terprogrogramkan. Prosedur pembuatan selang kepercayan bagi 1-2 dari contoh berukuran kecil mengasumsikan bahwa kedua populasinya normal dan kdua ragamnya sama. Penyimpangan kecil dari kedua asmsi itu tidak akan banyak berppengaruh pada derajat kepercayaan bagi selang tersebut. Bila perbedaan kedua ragam populasi itu cukup besar, kita masih mendapatkan hasil yang baik asalkan kedua populasi itu normal dan n1=n2. Itulah sebabnya, dalam setiap percobaan terencana kita harus mengusahakan agar kedua contoh yang diambil berukuran sama. Untuk mendapatkan suatu dugaan selang kepercayaan bagi 1-2 contohnya, bila kedua

ragam populasi yang tidak diketahui tesebut kcil sekali kemungkinanya untuk sama, dan kita tidak mungkin mengambil contoh yang berukuran sama. Statistic yang digunakan dalam kasus demikian adalah ( ) ( )

( )

( )

Yang sebarannya menghampiri sebaran t dengan v derajat bebas, sdangkan dalam hal ini ( ) ( ) ( [ ( ) ( ) ( ] [

) ]

Karena v menurut rumus diatas jarang sekali berupa bilangan bulat, maka kita harus membulatkannya ke bilangan bulat terdekat. Dengan menggunakan statistic T, kita dapat menuliskan (

Sedangkan t/2 adalah nilai t dengan derajat bebas yang diseblah kananya terdapat daerah dibawah kurva seluas /2 dengan mensubtitusikan T kedalam ketaksamaan tersebut dan dilanjutkan dengan manipulasi aljabar sperlunya, kita mempeoleh hasil berikut ini. Selang kepercayaan bagi 1-2 untuk contoh berukuran kecil;
1 2 2 2

dan nilainya tidak

diketahui x1 dan S12, dan x2 dan S22 masing-masing adalah nilai tengah dan ragam contoh bebas berukuran kecil n1 dan n2 yang diambil dari dua populasi yang mendekati normal dengan ragam tidak sama dan tidak diketahui nilainya, maka selang kepercayaan (1-) 100% bagi 1-2 yang merupakan hampiran, diberikan oleh ( )

Sedangkan dalam hal ini t/2 adalah nilai t dengan derajat bebas

( ) ( ) ( [

( ) ( ) (

) ] [

) ]

Yang disebelah kananya terdapat daerah seluas .

Contoh: Catatan selama 15 tahun terkhir menunjukan bahwa curah hujan rata-rata disuatu daerah selama bulan mei adalah 4,93 cm, dengan simpangan baku 1,14 cm. didaerah lain, catatan serupa selama 10 yahun terakhir menunjukan bahwa curah hujan rata-rata dibulai mei adalah 2,64 cm dengan simpangan baku 00,66 cm. tentukan selang kepercayaan 955 bagi selisih curah hujan rata-rata yang sebenarnya selama bylai mei dikedua daerah tersebut bila diasumsikan bahwa pengamatan-pengamatan itu beasal dari 2 populasi normal dengan ragam yang berbeda. Jawab: Untuk daerah pertama kita mempunyai x1= 4,93, S1 = 1,14 dan, n1= 15; sedangkan untuk daerah yang kedua x2 = 2,64, S2= 0,66 dan n2 = 10. Kita ingin meendapatkan selang kepercayaan 95% bagi 1-2. Karena kedua ragam populasi dan ukuran contohnya tidak sama, mka kita hanya dapat memperoleh hampian bagi selang keprcayaan 95% yang didasarkan pada sebaran t dengan ( ) ( )

) (

( )+ [

) ( ) ]

Derajat bebas Nilai dugaan. Bagi 1-2 adalah x1-x2 = 4,93 2,64 = 2,29. Dngan mengambil = 0,05, bahwa t0,025 = 2.069 untuk v = 23 derajat bebas. Denagn demikian selang kepercayaan 95% bagi 1-2

disederhanakan menjadi

Dengan demikian kita percaya 95% selisih curah hujan rata-rata yang sebenarnya selama bulai mei dikedua daerah tersebut berada dalam selang dari 1,54-3,04cm. Prosedur pendugaan bagi selisih dua nilai tengah bila contohnya tidak bebas dan ragam kedua populasi tidsk dapat dianggap sama. Hal ini terjadi, bila pengamatan dalam kedua contoh saling berpasang-pasangan sehingga kedua pengamatan itu berhubungan. Misalnya, ingin menguji keefektifan suatu digit baru menggunkan 15 inddividu dengan mengamati bobot badan sebelum dan sesudah percobaan. Pengamatan dalam kedua contoh yang diambil dari individu yang sama tentu saja berhubungan dan oleh kerena itu membentuk suatu pasangan. Untuk mengetahui apakah digit itu efektif, harus memperhtikan selisih d1, masing-masing pasangan pengamatan tersebut. Selisih-selisih tersebut dipandang sebagai nilai-nilai suatu contoh acak d1, d1.... d2, dari suatu populasi normal dengan nilai tengah D tetapi ragamnya tidak diketahui. Duga dengan ,

yaitu ragam selisih-selisih tersebut. Dengan demikian s2 merupakan sebuah nilai bagi statistic yang berfluktuasi dari contoh suatu contoh lainnya. Nilai dugaan titik bagi 1 - 2 = D diberikan oleh . Karena ragam bagi untuk pengamatan berpasangan lebih kecil daripada ragam bagi untuk dua contoh acak bebas, maka setiap inferensia statistic mengenai 1 2, yang didasarkan pada akan lebih sensitive. Karena alas an inilah sering mengusahakan agar dalam suatu percobaan pengamatan berpasang-pasangan. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan pengukuran pada individu yang sama. Jadi

peubah acaknya mungkin bobot badan masing-masing individu sebelum dan sesudah suatu percobaan digit yang terkontrol. Selang kepercayaan (1-) 100% bagi D dapat diperoleh dengan menyatakan (

Sedangan dalam hal ni Dan

, seperti yang terdahulu, adalah nilai sebaran t dengan n-1 derajat bebas.

Tentunya sekarang sudah menjadi prosedur yang rutin untuk mengganti T dalam ketaksamaan diatas, dan melakukan menipulasi aljabar yang diperlukan sampai menghasilkan selang kepercayaan (1-) 100% bagi 1 - 2 = D.

c. Selang kepercayaan bagi 1 - 2 = D untuk pengamatan berpasangan. Bila dan sd adalah nilai tengah dan simpangan baku selisih n pengamatan berpasangan, maka selang kepercayaan (1-) 100% bagi 1 - 2 = D, adalah Sedangkan dalam hal ini

adalah nilai t dengan v= n-1 derajat bebas yang luas

daerah di sebelah kanannya /2.

Contoh : Dua puluh mahasiswa tingkat satu dibagi kedalam 10 pasang, setiap pasangan kira-kira mempunyai IQ yang sama. Salah seorang dari setiap pasangan diambil secara acak dan dimasukkan kedalam kelas yang hanya menggunakan bahan terpogramkan. Anggota pasangan yang lain dimasukkan kedalam kelas biasa. Pada akhir semester kedua grup itu diberikan ujian yang sama dan hasilnya adalah sebagai berikut. Pasangan 1 2 3 4 5 6 Bahan Terprogram 76 60 85 58 91 75 Kelas Biasa 81 52 87 70 86 77 D -5 8 -2 -12 5 -2

7 8 9 10

82 64 79 88

90 63 85 83

-8 1 -6 5

Tentukan selang kepercayaan 98% bagi selisih sesungguhnya dalam kedua metode pengajaran tersebut. Jawab: Kita ingin mendapatkan selang kepercayaan 98% bagi 1 - 2 sedangkan 1 dan 2 adalah nilai rata-rta semua siswa yang mungkin mengikuti kuliah dengan bahan terpogramkan dan kuliah biasa. Karena pengamatannya berpasangan 1 - 2 = D dan nilai dugaan titik bagi D diberikan oleh = 1,6. Ragam selisih-selisih tersebut adalah ( ( ) ) ( ) ( ( ) )

Dengan mengakarkannya diperoleh sd = 6,38. Untuk = 0,02, dari tabel diperoleh bahwa t0,01 = 2,821 untuk v = n-1 = 9 derajat bebas. Dengan demikian selang kepercayaan 98% bagi D adalah Yang setelah disederhanakan menjadi

Dengan demikian percaya 98% bahwa selang dari -7,29 sampai 4,09 mencakup selisih nilai rata-rata yang sebenarnya bagi kedua metode pengajaran tersebut. Karena selang ini memungkinkan D sama dengan nol, maka tidak dapat menyimpulkan bahwa metode pengajaran yang satu lebih baik daripada metode pengajaran lainnya, meskipun untuk contoh yang diperoleh ini metode pengajaran biasa menunjukkan hasil yang lebih baik.

PENDUGAAN PARAMETER
Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Statistik

Kelompok 1 Putri Utami (109096000001) Lutfi Arqam Dalili(109096000002) Annisa Rizky Utami(109096000003) Dhonny Fadliansyah Wahyu (109096000004) Ayu Suciati (109096000005)

PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 2011 M 1433 H

You might also like