You are on page 1of 12

LAPORAN DASAR-DASAR INSTRUMEN DAN PERALATAN PERTANIAN ACARA : TUJUAN: Pengenalan Alat-Alat Logam Mengetahui Jenis dan Memahami

Alat-Alat Logam Oleh: Andy Latif Wijaya NIM 081510501196 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2010

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman pertanian sering diganggu atau dirusak oleh organisme pengganggu yang se cara ekonomis sangat merugikan petani. Organisme Pengganggu Tanaman ini dikenal sebagai hama tanaman, penyakit tanaman, dan gulma (tumbuhan pengganggu). Organis me Pengganggu Tanaman sering disingkat OPT. Untuk menghindari kerugian karena se rangan OPT, tanaman perlu dilindungi dengan cara mengendaliakan OPT tersebut. De ngan istilah mengendalikan , OPT tidak perlu diberantas habis karena memang tidak mungk in. Dengan usaha pengendalian, populasi atau tingkat kerusakan karena OPT diteka n serendah mungkin sehingga secara ekonomis tidak merugikan (Djojosumarto, 2004) . Dalam usaha untuk melakukan tindakan pengendalian OPT secara kimiawi, salah sa tu faktor yang menentukan adalah efektifitas dan efisiensi pestisida adalah alat yang digunakan untuk menyebarkan pestisida pada sasaran baik hama maupun tanama n gulma. Terdapat beberapa cara untuk mengaplikasikan pestisida yaitu: penghembu san, penyuntikan, pengabutan, fumigasi, perlakuan benih, penyebaran butiran dan juga pemasangan umpan. Macam aplikasi ini sangatlah bergantung pada jenis pestis ida yang dihunakan, bentuk formulasi dan sasaran pengendalian dari pestisida itu sendiri. Telah banyak sekali penggunaan pestisida menggunakan alat bantu sempro t. Meskipun telah ada keterangan ketentuan dosis dan konsentrasi dalam luasan te rtentu dalam tabel bungkus pestisida, kebanyakan petani tidak mematuhinya. Dalam hal ekonomi maka kegiatan tersebut tidaklah efisien karena akan banyak pestisid a yang terbuang. Dalam hal lingkungan, sengan semakin banyak yang digunakan maka residu yang akan terakumulasi dilahan akan lebih banyak dan lebih mencemari lin gkungan karena lingkungan memiliki batasan tertentu kandungan bahan kimia berada dalam keadaan mencemar (Sastroutomo, 1992). Untuk itu, perlu adanya pengetahuan dan pemahaman akan macam-macam alat semprot pertanian beserta bagian-bagiannya agar pemanfaatannya lebih efektif.

Selain itu, efektivitas penggunaan pestisida juga dapat dilakukan dengan melakuk an kalibrasi alat semprot. 1.2 Tujuan Praktikum kali ini dilaksanakan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui te ntang alat-alat pengaplikasian pestisida yang meliputi macamnya, bagian-bagianny a dan kalibrasi peralatan.

II. HASIL PRAKTIKUM 2.1 Hasil Gambar Jenis Semi otomatis Fungsi/Prinsip Kerja Keterangan Tekanan udara Merk : Solo menggunakan gunakan menyemprot menekan sementara, cairan atau di vo l : 15 liter pompa pompa pengait larutan Alat semprot semi otomatis (punggung) N ozel Serbuk Penutup Tabung Tali Pegas Tuas serta yang untuk masuk kedalam tabung sehingga mampu menyemprot. pengendang Merk : Swan Alat ini merupakan alat spreyer otomatis karena Type : SWI 14 udara yang di pompa di Vol : 12 liter kumpulkan pada suatu - Tabung tabung kh usus untuk - Selang tempat udara. - Pegas Alat semprot ini disebut pompa juga pomp a hidrolis. Alat - Penutup ini terdiri dari sebuah - Saluran tangki, pompa yang pipa output tabung digerakkan dengan tangan, ruang bertekanan dan pipa (lance) y ang dilengkapi dengan katup serta nozle. pompa Nozel larutan Tuas

Sparayer otomatis plastik Sparayer otomatis dengan Merk : Deltagia tekanan udara menembus langsung kedalam t angki semprot dan menekan pompa pompa karet Nozel Kutup Selang Tangki cairan unt uk meyemprot. Volume : 5 liter Tangki Unit Hand sprayer Alat ini digunakan pada Merk : Kp ukuran skala kecil seperti Vol : 1,5 liter didal am dari ruangan Alat dan pompa pompa pengait larutan Nozel Penutup Tabung Tali P egas ini Tuas rumah kaca serta terbuat plastic. terdiri dari tangki kecil, pompa dan tangkainya, selang & nozle.. Alat semprot otomatis logam Prinsip alat Merk : Maspion ini pengumpulan udara Type : Mut 12 yang dapat bercampur Vol : 14 liter lansung dengan cairan yang tabung udara Slang karet - Nozel Merk: SIDIK SYNIYANTS INCO T ekanan: 0,14 MPA. ada di dalam Tabung Pompa Tabung Autoklaf Untuk mensterilkan alat-alat gelas. Mempunyai 6 kunci pengaman. Pada tutupnya terdapat pengatur tekanan.

Hasil perhitungan kalibrasi No 1 2 Kecepatan curah (A) 0,54 L/menit 0,86 L/menit Lebar gawang (B) Kecepatan jalan (C) 0,56 m 0.68 m 22,56 m/menit 32,25 m/menit Volume (D) 427 L/ha 392,15 L/ha 2.2 Pembahasan Alat semprot merupakan alat yang digunakan dalam bidang pertanian . Alat semprot yang digunakan banyak macamnya, seperti alat semprot otomatis dan alat semprot semi-otomatis. Alat semprot otomatis merupakan alat semprot yang m emiliki tekanan udara tinggi, menghasilkan droplet yang halus dan baik digunakan untuk mengendalikan jamur, serangga dan penyakit. Sedangkan alat semprot semi-o tomatis merupakan alat semprot yang memiliki tekanan udara yang rendah, menghasi lkan droplet kasar dan baik digunakan untuk mengendalikan gulma. Prinsip kerja d ari alat semprot atau sprayer secara umum, adalah sebagai berikut : a. Untuk mem ecah cairan menjadi tetesan-tetesan dengan ukuran efektif mendistribusikan secar a merata di atas permukaan daun. b. Mengatur banyaknya larutan racun untuk mengh indarkan pemakaian yang berlebihan yang mungkin terbukti bersifat merusak atau b ahkan pemborosan bahan. Berikut ini adalah cara menyemprot yang benar, yaitu seb agai berikut : 1. Ukuran droplet harus tepat untuk berbagai jenis penyemprotan y ang berbeda. 2. Permukaan target tertutup oleh droplet dalam jumlah yang memenuh i syarat. 3. Volume aplikasi yang tepat. 4. Pestisida yang menempel pada target harus sebanyak mungkin. Penyebaran droplet semprotan pada permukaan bidang sasar an harus merata. Nozel merupakan bagian dari alat semprot yang berfungsi memecah cairan dan menyebarkannya dalam bentuk partikel yang luas. Nozel memiliki kerag aman dalam laju keluarnya cairan, sudut penyemprotan dan pola

penyemprotan. Nozel memiliki standart lebar bidang semprot yang berbeda-beda ses uai warna nozel. Sehingga berbeda jenis nozel maka berbeda pula lebar bidang sem prot dan hasil yang diperoleh. Faktor utama yang dapat menyebabkan aplikasi pest isida kurang tepat dalam aplikasi pestisida adalah kalibrasi. Namun sebelum mela kukan kalibrasi alat, hal yang penting yang harus dilakukan adalah menghitung ju mlah insektisida yang diperlukan pada areal tertentu yang dikenal dengan volume semprot. Volume semprot adalah banyaknya cairan yang dibutuhkan untuk mengaplika sikan insektisida secara merata (Anita, 2009). Takaran pestisida sangat perlu di ketahui dengan tepat karena pestisida merupakan bahan beracun yang berbahaya ter hadap organisme non-target termasuk manusia dan juga lingkungan. Hal-hal yang pe rlu diketahui dan ditentukan sebelum melakukan kalibrasi alat adalah sebagai ber ikut : 1. 2. 3. 4. Kecepatan curah (A = l/menit). Lebar bidang semprot (B = mete r). Kecepatan jalan (C = meter/menit). Volume (D = l/ha). Dengan rumus perhitungannya yaitu D = Dari praktikum yang telah dilakukan, dibag i dua kelompok dalam melakukan percobaan perhitungan kalibrasi. Hasil perhitunga n kalibrasi kelompok pertama, didapatkan 427 L/ha dan kelompok ke-2 didapat hasi l perhitungannya sebesar 392,15 L/ha. Data perhitungan diatas dapat memberikan k etentuan dalam melakukan proses pemupukan yang sesuai dengan anjuran dan tidak a kan merusak lingkungan, sehingga kalibrasi haruslah dilakukan dalam setiap kegia tan pemupukan. Alat semprot punggung otomatis Alat semprot punggung otomatis mem iliki tangki yang terbuat dari logam atau plastic untuk yang telah mengalami mod ifikasi. Saat digunakan, tangki tidak boleh terisi larutan hingga penuh karena t angki disini berfungsi sebagai ruangan bertekanan sehingga perlu adanya ruangan untukm udara agar diperoleh tekanan yang tinggi. Umumnya, larutan yang dimasukka n kurang lebih 2/3 dari kapasitas

tangki. Selain itu, masih ada alat semprot tangan atau sprayer yang memilik fung si sama namun memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga memiliki sistem kerja se dikit berbeda. Alat aplikasi lain yang dapat digunakan adalah alat aplikasi debu (dashter) yaitu alat semprot yang digunakan untuk menyemprot OPT bila pestisida yang digunakan berbentuk tepung atau powder. Dasar dari sistem kerja alat ini a dalah aliran udara yang dihasilkan dengan pompa piston, kantung embus atau kipas yang dapat diputar secara manual atau menggunakan mesin. Kalibrasi merupakan ku nci untuk menyeragamkan setiap perlakuan penggunaan pestisida. Jika dosis rekome ndasi tidak diaplikasikan secara merata, karena cara aplikasi yang tidak benar, maka akan terjadi dua hal yang tidak diinginkan, yaitu: sasaran tidak akan mampu dikendalikan di areal yang teralikasi pestisida dengan dosis yang lebih sedikit dari dosis rekomendasi atau sasaran dan tanaman budidaya akan mati di areal yan g teraplikasi pestisida dengan dosis lebih tinggi dari dosis rekomendasi. Untuk menghindari kesalahan tersebut serta untuk menjamin teknik aplikasi yang akurat, terlebih dahulu harus ditentukan areal penyemprotan yang aktual dengan memperha tikan jumlah herbisida yang diperlukan untuk areal perlakuan dan bagaimana larut an herbisida tersebut dapat diaplikasikan secara seragam pada areal perlakuan. H al ini melibatkan pekerjaan kalibrasi dari alat semprot (sparayer) yang akan dip ergunakan dan orang yang akan melakukan aplikasi (apliakator). Ada tiga faktor y ang menentukan keberhasilan kalibrasi, yaitu ukuran lubang nozel (nozel curah), tekanan dalam tangki alat semprot, dan kecepatan berjalan ( ke depan) aplikator. Ketiga faktor tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu vo lume larutan herbisida tertentu yang dapat dilepaskan melalui lubang nozel pada setiap waktu yang dikehendaki. Prinsip Kerja Handsprayer (Alat Penyemprot) Prins ip kerja alat penyemprot handsprayer adalah memecah cairan menjadi butiran parti kel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pe makaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk t anaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan pr oses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan

(hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit da ri alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sang at halus. Autoklaf Autoclave digunakan untuk mensterilkan alat-alat biotek seper ti tip, etube, mortar pestle, dan lain-lain. Selain itu alat ini juga digunakan untuk mensterilkan media, baik media agar atau pun media cair. Juga dapat diguna kan untuk sterilisasi tanah atau kompos yang akan digunakan untuk media tanaman. Prinsip kerja alat ini sama dengan prinsip kerja kukusan (alat sederhana untuk menanak nasi) hanya saja memiliki tekanan sehingga menghasilkan panas yang lebih tinggi. Hal ini bertujuan untuk lebih menyempurnakan proses sterilisasi. Tahap sterilisasi sebenarnya cukup singkat yaitu dengan suhu 121 derajat celsius selam a 15 menit. Namun waktu keseluruhan mulai dari pemanasan awal (kenaikan suhu) sa mpai pendinginan (penurunan suhu) bisa mencapai kurang lebih 2 jam-an. Yang perl u diperhatikan selama mengoperasikan alat ini adalah: tulis siapa pengguna (nama , waktu dan lab.) sebelum start, selalu memakai sarung tangan tahan panas, isila h air sesuai ukuran yang ditentukan sebelum start, jangan membuka autoclave sebe lum suhu dingin (dibawah 60 derajat celcius).

III. KESIMPULAN Dari praktikum yanh telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa : 1 . Tipe alat semprot terbagi menjadi beberapa macam antara lain tipe semi automat ic dan tipe automatic, tipe ini dibedakan berdasarkan fungsi kegunaan dari masin g masing alat semprot. 2. Alat semprot terdiri dari bagian bagian tertentu antara lain: Tangki, Unit pompa, Tangkai pompa, Saluran penyemprot, Manometer, Sabuk penggendong, Selang karet, Piston pompa, Katup pengatur aliran cairan keluar dar i tangki, Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang kar et, Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke nosel dan Nosel. 3. Droplet yang dihasilkan alat semprot tergantug pada jenis dan bentuk nozelnya 4. Pemanfaatan alat semprot akan lebih efektif bila dilakukan kalibrasi alat terlebih dahulu agar jumlah pemakaian pestisida dapat ditentukan sesuai rekomend asi yang seharusnya. 5. Penggunaan nozle yang berbeda serta tekanan yang berbeda maka akan diperoleh hasil yang berbeda, demikian juga setiap alat memiliki kemu ngkinan memberi hasil penyemprotan yang berbeda. 6. Perhitungan kalibrasi dapat dilakukan bila telah diperoleh data mengenai leba r gawang, kecepatan curah dan kecepatan jalan.

DAFTAR PUSTAKA Bpplentengsumenep. 2010. Pengenalan Formulasi dan Alat Aplikasi. http://bpplente ngsumenep.blogspot.com/2010/12/pengenalan-formulasidan-alat-aplikasi.html. Diaks es tanggal 3 April 2011 Djojosumarto, P., 2000, Teknik Aplikasi Pestisida Pertan ian, Kanisius, Yogyakarta. Djojosumarto, Panut. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Harahap, M. 2009. Cara Menghitung Kalibrasi Ala t Semprot. http://haruting. blogspot.com/2009/01/cara-mengitung-kalibrasi-alat-s emprot.html. Diakses pada Senin, 3 April 2011. Junaidi, W. 2009. Kalibrasi Alat Semprot Pestisida. http://wawan-junaidi. blogspot.com/2009/08/kalibrasi-alat-sem prot-pestisida.html. Diakses pada Senin, 3 April 2011. Sastroutomo Soetikno S., 1992, Pestisida Dasar-Dasar Dan Dampak Penggunaanya, Gramedia, Jakarta.

You might also like