You are on page 1of 9

SISTEM PEMERINTAHAN

Standar Kompetensi 2. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan. Kompetensi Dasar 2.1 Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara 2.2 menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan negara indonesia 2.3 Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia dengan negara lain.

1. PENGERTIAN PEMERINTAHAN
Dalam arti luas: pemerintahan memerintah yang dilakukan oleh badan legislatif, yudikatif, dan eksekutif di suatu negara dalam rangka mencapai rangka tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti sempit: perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajrannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan.

2. BENTUK PEMERINTAHAN
a. Bentuk pemerintahan klasik Ajaran Plato: aristokrasi, timokrasi, oligarki, demokrasi, tirani Ajaran Aristoteles: monarki, tirani, aristokrasi, oligarki, politeia, demokrasi Ajaran polybios: monarki, tirani, aristokrasi, oligarki, demokrasi, okhlokrasi Monarki absolut: dikepalai oleh seorang (raja, ratu, syah, atau kaisar) yang kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Monarki konstitusional: dikepalai oleh raja yang kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang. Monarki parlementer: dikepalai oleh raja dengan menempatkan parlemen sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. c. Bentuk pemerintahan republic Republik absolut: pemerintahan bersifat diktator tanpa ada pembatasan kekuasaan. Republik konstitusional: presiden memegang kekuasaan kepala negara dan kepala pemerintahan. Republik parlementer: presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara.

b. Bentuk pemerintahan Monarki

Sistem Pemerintahan

Page 1

3. SISTEM PEMERINTAHAN
a. Sistem pemerintahan parlementer: Sebuah sistem pemerintahan ini dimana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer: Raja/ratu atau presiden adalah kepala negara. Kepala ini tak bertanggung jawab atas segala kebijakan yang diambil oleh kabinet. Kepala negara tidak sekaligus sebagai pemerintahan. Kepala pemerintahan adalah perdana mentri. Kepala negara tak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebagai simbol kedaulatan dan keutuhan negara. Parlemen memiliki kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif. Dan yang disebut sebagai legislatif di sini adalah kabinet. Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk debagai pembentuk kabinet dan sekaligus sebagai perdana mentri adalah ketua partai politik yang memenangkan pemilu. Parpol yang kalah akan berlaku sebagai oposisi. Dalam sistem banyak partai, formatur kabinet harus membentuk kabinet secara koalisi, karena kabinet harus mendapat dukungan kepercayaan dari parlemen. Apabila terjadi perselisihan antara kabinet dan parlemen dan kepala negara beranggapan kabinet berada dalam pihak yang benar, maka kepala negara membubarkan parlemen. b. Sistem pemerintahan presidensial: Kedudukan eksekutif tak tergantung pada badan perwakilan rakyat. Adapun dasar hukum dari kekuasaan eksekutif dikembalikan kepada pemilihan rakyat. Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial: Penyelenggaraan negara berada di tangan presiden. Kabinet dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung jawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen/legislatif. Presiden tak bertanggung jawab kepada parlemen karena ia tidak dipilih oleh parlemen. Presiden tak dapat membubarkan parlemen seperti dalam parlementer. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat sebagai lembaga perwakilan. Anggotanya oun dipilih oleh rakyat. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.

c. Sistem pemerintahan referundum Bentuk-bentuk pemerintahan referundum: Referundum obligatoir: referundum yang harus terlebih dahulu mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undang-undang tertentu diberlakukan. Referundum fakultatif: referundum yang dilaksanakan apabila waktu tertentu sesudah suatu undang-undang diumumkan dan dilaksanakan. Referundum konsultatif: referundum yang menyangkut soal-soal teknis. Keuntungan sistem referundum adalah bahwa pada setiap masalah negara, rakyat langsung ikut serta menanggulanginya.

Sistem Pemerintahan

Page 2

d. Sistem oarlemen satu kamar dan dua kamar: 1. Sistem parlemen satu kamar: didasarkan pada pemikiran bahwa apabila majelis tingginya demokratis, hal itu semata-mata mencerminkan majelis rendah juga demokratis karenanya hanya merupakan duplikasi saja. 2. Sistem parlemen dua kamar: Praktik pemerintahan yang menggunakan dua kamar legislatif atau parlemen. Jadi parlemen dua kamar(bikameral) adalah parlemen atau lembaga legislatif yang terdiri atas dua kamar.

4. SISTEM PEMERINTAHAN DI BEBERAPA NEGARA


Amerika serikat Sistem pemerintahan Bentuk negara Bentuk pemerintahan China Sistem pemerintahan Bentuk negara Bentuk pemerintahan Inggris Sistem pemerintahan Bentuk negara Bentuk pemerintahan : parlementer : kesatuan : kerajaan(monarki) : parlementer : republik : kerajaan : presidensial : federal : republik

5. Struktur Kenegaraan
Amandemen terhadap UUD 1945 dilakukan sebanyak 4 kali : 19 Okt 1999; 18 Agust 2000; 9 Nov 2001; dan 10 Agust 2002.

Bagan 1 : Struktur Kenegaraan sebelum Amandemen

Sistem Pemerintahan

Page 3

Bagan 2 : Struktur Kenegaraan setelah Amandemen

6. Sistem Pemerintahan Indonesia Sebelum dan Sesudah Reformasi


1. Sistem pemerintahan pada awal kemerdekaan (18 Agust 1945 27 Des 1949) Presidensial Presiden dibantu Komite Nasional sistem pemerintahan parlementer 2. Sistem pemerintahan masa berlakunya Konstitusi RIS (27 Des 49 17 Agust 1950) Sistem pemerintahan nya : sistem pemerintahan parlementer Dasar hukumnya : Pasal 69 ayat 1 KRIS, prediden ialah kepala negara Pasal 118 ayat 1 KRIS ,presiden tidak dapat diganggu gugat Pasal 118 ayat 2 KRIS ,menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijakan pemerintahan baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri 3. Sistem pemerintahan masa berlakunya UUDS 1950 (17 Agust 1950 5 Juli 1959) Sistem pemerintahannya : sistem pemerintahan parlementer Dasar hukumnya : Pasal 45 ayat 1UUDS 1950 ,presiden ialah kepala negara Pasal 83 ayat 1 UUDS 1950 ,presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat Pasal 83 ayat 2 UUDS 1950 , menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijakan pemerintahan baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri Pasal 45 ayat 1 UUDS 1950 ,presiden berhak membubarkan DPR, keputusan presiden yang menyatakan pembubaran itu memerintahkan pula untuk mengadakan pemilihan DPR dalam 30 hari Tanggal 14 Nopember 1945 dikeluarkanlah Maklumat pemerintah tentang perubahan sistem pemerintahan presidensial menjadi Tugas MPR, DPR dan DPA dilaksanakan oleh Sistem pemerintahan yang dianut : Sistem

Sistem Pemerintahan

Page 4

4. Sistem pemerintahan masa Demokrasi Terpimpin (5 Juli 1959 11 Maret 1966) Sistem pemerintahannya : sistem pemerinthan presidensial Mengalami penyimpangan antara lain : Pimpinan MPR, DPR, BPK dan MA dibawah Presiden Presiden membubarkan DPR setelah menolak menyetujui RAPBN yang diusulkan pemerintah Presiden memperluaskan kekuasaannya melalui UU no. 19/1964 antara lain demi kepentingan revolusi presiden berhak mencapuri proses peradilan. 5. Sistem pemerintahan masa orde baru (11 Maret 1966 21 Mei 1998) Sistem pemerintahannya : sistem pemerinthan presidensial Sistem pemerintahan masa orde baru memiliki kemiripan pada masa Demokrasi terpimpin Pembatasan hak politk rakyat (hanya boleh 3 parpol) Merebaknya KKN 6. Sistem pemerintahan masa reformasi Sistem pemerintahannya : sistem pemerintahan presidensial Sistem pemerintahan presidensial tidak lagi murni karena ada unsur-unsur parlementer yaitu pertanggungjawaban kabinet terhadap badan legislatif Terdapat mekanisme chek and balance (pengendalian dan perimbangan), maksudnya antar lembaga negara legislatif, eksekutif dan yudikatif memiliki kekuasaan yang saling berimbang dan mengawasi satu sama lain Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR. Dalam mengangkat pejabat negara maupun pengeluaran kebijakan, Presiden perlu pertimbangan dan/atau persetujuan DPR. Parlemen diberi kekuasaan lebih besar untuk membentuk undang-undang dan hak budget (anggaran).

7. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia


Menurut UUD 1945, Indonesia menganut sistem pembagian kekuasaan ( distributife of power), dikatakan demikian karena UUD 1945: 1. Tidak membatasi secara tajam tugas masing-masing organisasi/badan tertentu dalam melaksanakan tugasnya. 2. Tidak membatasi kekuasaan dibagi dan dilakukan oleh 3 badan negara saja. 3. Tidak membagi kekuasaan rakyat yang dilakukan MPR kepada lembaga lainnya.

8. Pokok-pokok Sistem Pemerintahan RI


a. Bentuk negara adalah kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas dengan 35 provinsi termasuk daerah istimewa.

Sistem Pemerintahan

Page 5

b. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem presidensial. c. Pemegang kekuasaan eksekutif adalah presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. d. Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan serta bertanggungjawab kepada presiden. e. Parlemen pemegang kekuasaan Eksekutif yang terdiri dari 2 kamar yaitu DPR dan DPD yang merupakan sekaligus anggota MPR. Anggota DPR dipilih rakyat melalui pemilu dengan sitem proporsional terbuka, DPD dipilih rakyat secara langsung melalui pemilu yang berasal dari masing-masing provinsi sejumlah 4 orang setiap provinsi dengan sistem pemilihan distrik perwakilan banyak. f. Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan peradilan di bawahnya.

9. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia


Kelebihan: Pernyataan bahwa Indonesia adalah negara hukum. MPR yang terdiri atas DPR dan anggotanya berwenang mengubah UUD dan memberhentikan Presiden/Wapres. Jabatan Presiden tidak dapat dijatuhkan oleh DPR. Pemerintahan berjalan lebih stabil karena program-program relatif lancar dan tidak terjadi krisis kabinet. Kelemahan: Produk hukum belum sepenuhnya memihak pada rakyat. MPR yang terdiri atas DPR dan anggotanya sarat akan muatan politis sehingga keputusannya sangat bergantung pada konstelasi politik rezim yang berkuasa pada saat itu. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh sehingga ada kecenderungan badan eksekutif lebih dominan. Pemerintahan akan berjalan buruk jika aparatur negara bersikap tidak jujur, tidak adil, dan tidak bersih.

10. Perbandingan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara Lain


Perancis (bukan Parlementer Resmi) Presiden kuat karena dipilih langsung oleh rakyat. Kepala negara adalah presiden dengan masa jabatan 7 tahun. Presiden dapat bertindak dimasa darurat untuk menyelesaikan krisis.

Sistem Pemerintahan

Page 6

Bila terjadi pertentangan antara kabinet dengan legislatif maka presiden membubarkan legislatif. Jika suatu UU telah disetujui legislatif tapi tidak disetujui presiden maka diajukan kepada rakyat melalui referendum atau persetujuan mahkamah konstitusional. Mosi dan interpelasi dipersulit karena harus disetujui oleh 10 % dari anggota legislatif. Kepala negara adalah raja, ratu sifatnya simbolis tidak dapat diganggu gugat. UU dalam penyekenggaraan negara berrsifat konvensi. Kekuasaan pemerintah ada di tangan Perdana Menteri. Kabinet yang tidak memperoleh kepercayaan dari badan legislatif harus meletakkan jabatannya. Perdana Menteri sewaktu-waktu dapat mengadakan pemilu. Hanya ada 2partai besar yaitu konservatif dan partai buruh. Badan eksekutif adalah presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri yang dipimpin oleh Perdana Menteri. Presiden dipolih oleh lembaga legislatif baik dipusat maupoun didaerah. Pemerintah dapat menyatakan keadaan darurat dan pembatasan kegiatan bagi para pelaku politik agar tidak mengganggu usaha pembangunan.

Inggris (Parlementer)

India (Parlementer)

Amerika Serikat (Presidensial) Badan eksekutif adalah presiden bersama para menteri. Masa jabatan presiden 4 tahun dan maksimal 2 periode. Presiden terpisah dari legislatif atau kongres. Presiden tidak dapat membubarkan kongres begitu juga kongres tidak dapat memberhentikan presiden. Mayoritas UU disiapkan pemerintah dan diajukan ke kongres. Presiden punya wewenang untuk membatalkan atau memveto rancangan UU. Veto presiden batal bila ditentang leh 2/3 anggota kongres. Check and balances, presiden boleh memilih menterinya, tetapi dalam hal penetapan hakim agung dan duta besar dan untuk mengadakan perjanjian internasional harus disetujui senat. Pakistan (Parlementer Kabinet) Badan eksekutif adalah presiden dan menterinya yang beragama islam. Perdana menteri adalah pembantunya tidak boleh merangkap anggota legislatif. Presiden punya wewenang memveto RUU, veto gagal bila UU diterima 2/3 anggota legislatif. Presiden berwenang membubarkan badan legislatif dan presiden harus mengundurkan diri dalam jangka waktu 4 bulan dan mengadakan pemilu baru. Dalam keadaan darurat reiden dapat mengeluarkan ketetapan yang diajukan ke legislatif paling lama 6 bulan.

Sistem Pemerintahan

Page 7

11.Pengaruh Sistem Pemerintahan yang Dianut Suatu Negara terhadap Negara Lain
Dapat dijadikan suatu tolak ukur bagi negara lain dalam melaksanakan sistem pemerintahannya. Dapat memacu dalam perkembangan sistem pemerintahan yang lebih baik dari sebelumnya. Suatu negara dapat mengadopsi sistem pemerintahan negara lain bagi negaranya sendiri jika sistem tersebut dianggap baik.

12.Faktor-faktor yang memengaruhi Sistem Pemerintahan di Suatu Negara


1. Faktor Sejarah Revolusi, Intervensi, dan penaklukan dapat menjadi penyebab timbulnya suatu negara-negara baru. a. Cessie (penyerahan) atau mandat, terbentuk negara setelah adanya suatu wilayah yang diserahkan kepada salah satu negara lain yang kalah dalam PD 1 berdasarkan suatu perjanjian tertentu. b. Anexatie/kolonial (penguasaan), suatu negara terjadi saat berada di suatu wilayah yang dikuasai negara lain tanpa reaksi yang berarti. c. Separatise (pemisahan), terjadi suatu negara setelah negara tersebut memisah dari negara sebelumnya yang menguasai. 2. Faktor Ideologi Fungsinya adalah sebagai kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. a. Fasisme (fascio yang berati kelompok), tujuannya adalah menyatukan seluruh bangsa di dunia menjadi satu tenaga dan kekuatan bersama. b. individualisme/liberalisme, tujuannya adalah menjaga keamanan dan ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam memperjuangkan hidupnya. c. Komunisme/sosialisme, yaitu ideologi yang menganggap sebagai perjuangan antar kelas/golongan.

13.Sikap Warga Negara terhadap Pelaksanaan Sistem Pemerintahan RI


1. Berpartisipasi aktif pada proses demokratisasi yang dijalankan pemerintah 2. Memberitan kritik, saran, dan masukan yang bersifat konstruktif terhadap kebijakan pemerintah. 3. Berupaya untuk menjadi warga negara yang baik dan menaati semua aturan yang ada 4. Mendukung setiap kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat 5. Melakukan kontrol sosial terhadap setiap kebijakan dan program pemerintah yang berorientasi pada pembangunan nasional.

Sistem Pemerintahan

Page 8

14.Sistem Pemerintahan, Bentuk Negara, dan Bentuk Pemerintahan Negara-negara Anggota ASEAN
1.Indonesia Sistem pemerintahan :presidensial Bentuk negara 2. Laos Sistem pemerintahan : presidensial Bentuk negara 3.Malaysia Sistem pemerintahan : parlementer Bentuk negara 4. Filipina Sistem pemerintahan : presidensial Bentuk negara 5. Myanmar Sistem pemerintahan : presidensial Bentuk negara : republik Bentuk pemerintahan : republik : republik Bentuk pemerintahan : republik : kerajaan Bentuk pemerintahan : kerajaan : republik Bentuk pemerintahan : republik :kesatuan Bentuk pemerintahan : republic 6.Vietnam Sistem pemerintahan Bentuk negara Bentuk pemerintahan 7.Brunei Darussalam Sistem pemerintahan Bentuk negara Bentuk pemerintahan 8.Thailand Sistem pemerintahan Bentuk negara Bentuk pemerintahan 9.Kamboja Sistem pemerintahan Bentuk negara Bentuk pemerintahan 10.Singapura Sistem pemerintahan Bentuk negara Bentuk pemerintahan : parlementer : kesatuan : republik : parlementer : monarki : kerajaan : parlementer : monarki : kerajaan : parlementer :Kesultanan :monarki absolut : presidensial : republik : republik

Biografi Penulis Nama TTL Jurusan NIM Angkatan Universitas : Amri Khoirul Fath : Pasuruan, 27 Juni 1994 : S1 Teknik Telekomunikasi : 111122270 : 2012 : Institut Teknologi Telkom (ITT)

Dilarang menyalin tanpa se-izin penulis makalah. semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya

Sistem Pemerintahan

Page 9

You might also like