You are on page 1of 29

TURBIN GAS

Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas hanyalah merupaka sebagaian komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri atas tiga komponen utama yaitu: kompresor, ruang bakar dan turbin dengan susunan seperti terlihat pada ganbar 3.1. Selanjutnya gambar 3.2 s.d gambar 3.6 menunjukkan beberapa variasi p.istem turbin gas untuk berbagai tujuan yang ingin diperoleh dan penggunaan yang khas. Udara atmosfir masuk ke dalam kompresor yang berfungsi mengisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperaturnya akan naik. Kemudian udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi itu masuk ke dalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar ke dalam arus udara tersebut, sehingga terjadi proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut berlangsung pada tekanan konstan, sehingga boleh dikatakan bahwa ruang bakar hanyalah dipergunakan untuk menaikkan temperatur udara yang bersangkutan. Oleh karena itu ruang bakar dapat saja diganti dengan sebuah alat pemanas. Gas pembakaran yang bertemperatur tinggi.itu kemudian masuk ke dalam turbin gas dimana energiny'a dipergunakan untuk melakukan kerja memutar roda turbin. Sebanyak t 60 daya yang dihasilkan turbin dipergunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan sisanya baru dapat dipergunakan untuk memutar bebannya (generator listrik, pompa, kompresor, baling-baling, dan sebagainya) Jadi, di dalam sistem turbin gas proses kompresi, pembakaran dan ekspansi terjadi di dalam komponen berlainan. Maka jelaslah perbedaannya dengan yang terjadi pada motor bakar torak yang konvensional, dimana ketiga prosf-s tersebut terjadi di dalam silinder. Di samping itu, proses pembakaran pada sistem turbin gas berlangsung secara kontinu pada tekanan konstan, sedang pada motor bakar torak proses pembakarannya terjadi secara periodik. Gagasan tentang sistem turbin gas bukanlah merupakan sesuatu yang baru. Menurut Dr. J.T. Retalliata sistem turbin gas sudah dikenal pada zaman Hera of Alexandria. Disain pertama yang penting, dibuat oleh John Barber, seorang Inggris, pada tahun 1791. Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu. bara, kayu atau minyak bakar. Kompresornya digeakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi.

Pada tahun 1872 Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang mempernakan kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turrbin reaksi bertingkat ganda. Udara yang keluar dari kompresor ke-ian masuk k6 dalam alat pemanas, yaitu sebuah alat untuk menaikkan eratur udara sebelum masuk ke dalam turbin sebagai fluida pemanas dipergi~nakan gas -hasil pembakaran yang berasal dari sebuah ruang bakar khusus. Jadi, dalam hal tersebut terakhir turbin kerja dengan udara panas sebagai fluida kerjanya. Pengujian terhadap sistem turbin gas tersebut dilaksanakan dalam tahun 1900 dan 1904, tetapi tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan terutama karena pada waktu itu efisiensi kompresornya sangat rendah. .lam tahap awal pengembangan gagasan sistem turbin gas telah pula diapenggunaan proses perbakaran pada volume konstan. Sistem, tersebut untuk pertama kalinya dibuat di Hanover pada tahun 1908, sesuai dengan sepsi H. Holzworth. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbenpada banyaYnya masalah konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pemran yang berubah dengan besarnya beban, meskipun menurut teori dapat rapkan diperoleh efisiensi siklus yang lebih tinggi dari pada pengquproses pembakaran tekan an konstan. Sistem turbin gas dengan proses akaran tekanan konstan yang bekerja serupa dengan siklus sistem turgas modern dibuat oleh Societe des Turbomoteurs di Paris pada tahun Konstruksinya dibuat sesuai dengan disain Armengaud dan Lemale mempergunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran masuk turbin ada di sekitar 450 C dan tekanan kira-kira 4,5 atm. Dalam hal tersebut kompresornya digerakkan langsung oleh turbin (Curtis dua tingkat). Tetapi efisiensi totalnya hanyalah sekitar 3% saja, terutama karena efisiensi kompresor dan temperatur kerjanya terlalu rendah. Meskipun demikian, rupanya sistem turbin gas tersebut merupakan sistem, yang pertama kali dapat menghasilkan daya penggerak beban. Selanjutnya perkembangan sistem turbin gas tidak berlangsung secepat harapan orang. Hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan tentang termo-aerodinamika, material serta teknologi pembuatan. Dengan demikian efisiensi,turbin waupun kompresornya sangat.rendah sehingga efisiensi total dari sistem turbin gas hanya dapat mencapai beberapa persen saja. Boleh dikatakan baru s6kitar tahun 1935 sistem turbin gas mengalami kemajuan pesat di mana dapat diperoleh efisiensi total sebesar t 15%. Usaha untuk memperbaiki

konstruksi dan efisiensinya berjalan terus, terutama menjelang berakhirnya perang dunia ke II. Pada waktu tersebut penelitian yang dilakukan ditekankan pada kemungkinan penggunaan sistem turbin gas sebagai mesin penggerak pesawat terbang pancar gas. Pesawat terbang pancar gas yang pertama diselesaikan pada awal tahun 1937, oleh British Thomson Houston Co. untuk Power Jets LTD. (Inggris), sesuai dengan konsepsi Frank Whittle.(th 1930). Pengetahuan dan teknologiyang diperoleh dari usaha tersebut di atas diterapkan untuk mengembangkan sistem turbin gas, untuk berbagai tujuan pepggunaan; misalnya: sebagai mesin pengqerak generator listrik dan mesin industri lainnya, kendaraan darat, kapal laut dan pesawat terbang, dan sebagainya. Pada waktu ini sistem turbin g.s dibuat untuk menghasilkan daya rendah sampai sebesar 100.000 kW. Sedangkan sebagai bahan bakarnya dapat dipergunakan bahan bakar gas sarnpai dengan minyak berat. Serbuk batubara pun dapat dipergunakan, tetapi masih dalam taraf percobaan. Efisiensi kompresor dan turbin sudah mencapai bilangan 80-95% dan temperatur kerjanya dapat mencapai 1.100"C. Efisiensi totalnya dapat mencapai 25-35%. Sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat dan biaya investasinya relatif rendah, jika dibandingkan dengan instalasi turbin uap dan motor Diesel untuk pusat tenaga listrik. Di samping itu dapat distart dari keadaan dingin sampai dapat dibebani penuh, dalam waktu yang sangat singkat (dalam dua menit atau lebih sedikit). Hal tersebtit terakhir membuat mesin ini begitu ideal untuk mengatasi keadaan darurat dan melayani beben puncak. 3.2. Siklus Brayton Siklus brayton adalah siklus ideal dari sistem turbin gas sederhana. Sistem turbin gas sederhana dengan sistem terbuka menggunakan ruang bakar, sedangkan sistem turbin gas sederhana dengen sistem tertutup menggunakan alat-alat penukar kalor seperti terlihat pada gambar 3.7 Siklus Brayton dapat digambarkan pada diagram P-v dan h-s sepertipada gambar 3.8.

Siklus Brayton terdiri dari proses: 1 2 proses kompresi isentropik di dalam kompresor 2 3 proses pemasukan kalor pada tekanan konstan di dalam ruang bakar, atau alat pemindah kalor (pemanas) 3-4 proses ekspansi isentropik di dalam turbin 4-1 proses pembuangan kalor tekanan konstan dalam alat pemindah kalor (pendingin)

Disamping itu fluida kerja dianggap gas ideal dengan kalor spesifik Cp yang dianggap konstan. Maka dari hukumpertama termodinamika: Q = AU + W Sehingga kerja yang dihasilkan oleh sistem oleh turbin gas selama satu siklus adalah ..................................................................................(3-1) atau W = Qm Qk....................................................................................... atau w = qm - q k = cp (T3-T2) - Cp (T4 T1) Maka,efisiensi siklus Brayton adalah
=
qm qk w/ J qk = =1 qm qm qm

(3-2)

(3-3)

= 1 Tetapi,

T1 (T4 T1 1) = (T3 T2 ) T2 (T3 / T2 1) (T4 T3 )

..............................................................(3-4)

P2 P3 P P = atau 3 = 4 P P4 P2 P 1 1

Dan oleh karena 1-2 dan 3-4 adalah isentropik, maka


k

P2 T =( 2 ) ( k 1) P T1 1

Dan
P T ( 3 ) =( 3 ) ( k 1) P4 T4
k

Oleh karena
P2 P3 T T = maka 2 = 3 P P4 T1 T4 1 atau

T T2 = 3 , sehingga persamaan (3.4) menjadi T1 T4

T1 1 =1 ....................................................................... (3.5) ( k 1) / k T3 ( P3 / P 1) Jadi,.efisiensi siklus Brayton akan naik apabila dapat dipergunakan perbandingan tekanan

= 1

kompresi (P 2/pl) yang lebih tinggi. Persamaan (3-5) dapat pula diturunkan dengan terlebih dahulu menghitung kerja untuk kompresi di dalam kompresor dan kerja yang dihasilkan Siklus ideal dari sistem turbin gas sederhana adalah siklus Brayton. Sistem turbin gas sederhana dengan siklus terbuka mempergunakan ruang bakar sedangkan sistem turbin gas sederhana dengan siklus tertutup mempergunakan alat-alat pemindah kalor, seperti terlukis pada Gb. 3.7. Siklus Brayton dapat digambarkan pada diagram P-v dan h-s seperti terlukis pada Gb. 3.8. Siklus Brayton terdiri dari proses: 1 2 proses kompresi isentropik di dalam kompresor 2 3 proses pemasukan kalor pada tekanan konstan di dalam ruang bakar, atau alat pemindah kalor (pemanas) 3-4 proses ekspansi isentropik di dalam turbin 4-1 proses pembuangan kalor tekanan konstan dalam alat pemindah kalor (pendingin) atau w Qk atau w y = qm - q k = CP (T3T2) - Cp (T4 - T, Maka,efisiensi siklus Brayton adalah w/j qla - q k qk (3-3) Qm (3-2)

rl = - = -- = 1 q. qm qm

(T4

TO -1

Ti

(T4/Tl 1) (3-4)

(T 3 Tetapi, p2 p1

T 2 (T3/T2

1)

P3 P4

p3 p2

P4 pI

dan oleh karena proses 1 2 dan 3 4 adalah isentropik, maka k p2 P dan k /T (k - 1) P3 p 4 Oleh karena T2 T, 3 = (;i-) 4 2 (k 1) TI

maka .- - = -

10

(P-L) (:Pl 1 atau T4.) G T 4

T 1

T 4

(;i2), sehingga persamaan (3-4) menjadi 2 T

TI

T 2

k. p (')2

(3-5) (k-1)

Jadi,.efisiensi siklus Brayton akan naik apabila dapat dipergunakan perbandingan tekanan kompresi (P 2/pl) yang lebih tinggi. Persamaan (3-5) dapat pula diturunkan dengan terlebih dahulu menghitung kerja untuk kompresi di dalam kompresor dan kerja yang dihasilkan turbin. Pada sistem yang dihasilkan sebagian kerja yang dihasilkan turbin digunakan untuk melakukan kerja kompresi di dalam kompresornya sendiri. Maka kerja yang dihasilkan oleh sistem turbin gas (siklus Brayton) persatuan berat fluida kerja adalah w = wT-wK .........................................................................(3-6)

3.3 Penyimpangan dari Siklus Ideal


masuk kompresor dapat diabaikan dan untuk proses isentropik (As-0), maka kerja yang diperlukan untuk proses kompresi adalah w (h (3-10)

k. ~ -W 1-29 ~ J

T2s - h TI)

Di dalam kompresor yang sebenarnya terdapat kerugian energi.karena gesekan, perpindahan kalor, kejutan, dan lain-lain. Jadi, proses kompresi dalam keadaan sebenarnya tidaklah isentropik. oleh karena itu,

11

untuk memperoleh tekanan kompresi yang sama diperlukan kenaikkan entalpi yang lebih besar yaitu Ah (3-11)

Tk = (h T2 - h Tj

Maka efisiensi kompresor di definisikan sebagai Ah


k Tks

(h T2s Ah Tk

h (h

TI T2

TI)

w
ks k

(3-12)

di mana, w
k

= J (h

T2 - h TI)

= kerja kompresi yang sebenarnya diperlukan oleh kompresor. Besarnya n


(p2/p.) k

tergantung dar~pada jenis kompresor, perbandingan takanan udara beberapa yang dipindahkan. kompresor, kompresor kapal. Sistem antara turbin lain atau dapat gas dapat jenis kompresor kompresor mencapai

dan

jumlah

mempergunakan pemindahan pada unit

positip stasioner

(Lysholm), dan untuk

sentrifugal ini

aksial. Kompresor pemindahan positip Lysholm kebanyakan dipergunakan Kompresor kapasitas 3,500 m 3/menit dengan perbandingan tekanan 2.5 dan efisiensi sekitar 86%. Yompresor sentrifugal dan kompresor aksial banyak dipakal baik pada unit stasioner, kendaraan darat, kapal laut, maupun pesawat terbang. efisiensi Turbin gas 39 Kompresor sentrifugal bertingkat tunggal dapat mencapai

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

You might also like