You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum warahmatukkahi Wabarakatuh...... Syukur Alhamdulullah penulis ucapkan hanya atas perkenandan hidayah Allah SWT laporan ini dapat terselesaikan dan hadir di hadapan kita semua. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas bimbingan dan kerja kerasnya dalam membuka mata batin dan mata hati umat manusia di masa lalu, peradaban kemanusiaan kini dapat hadir secara sempurna di muka bumi ini. Apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan baik dari segi bahasa/tulisan dan dari segi materi, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman/rekan-rekan kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan sederhana ini. Mudah-mudahan laporan sederhana ini semua. Amin...... WassalamuAlaikum Warhmatullahi Wabarakatuh dapat bermanfaat bagi kita sekalian, maupun dari Dosen Pembimbing demi

Salam Penulis

HOME KEGIATAN BEM ARTIKEL GALERY FOTO PROFIL DOSEN DAFTAR MAHASISWA

BEM JURUSAN TADRIS BIOLOGI IAIN RADEN INTAN LAMPUNG


BEM-J Tadris Biologi merupakan salah satu BEM JURUSAN yang ada di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung Mengenai Saya
BEM TADRIS BIOLOGI Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
o o
2010 (36) Agustus (1) Juni (31) LAMPUNG GO GREEN 2010 LAMPUNG GO GREEN 2010 LAMPUNG GO GREEN 2010 LAMPUNG GO GREEN 2010 LAMPUNG GO GREEN 2010 LAMPUNG GO GREEN 2010 LAMPUNG GO GREEN 2010 LAMPUNG GO GREEN 2010 LAMPUNG GO GREEN 2010 LAMPUNG GO GREEN 2010 SISTEM REGULASI SISTEM EKSKRESI SISTEM PERNAPASAN SISTEM PENCERNAAN Fisiologi Tumbuhan : Transport Via Floem Biokimia : Metabolisme FUNGI PROTISTA ARCHAEOBACTERIA DAN EUBACTERIA VIRUS BIOLOGI BAGI KEHIDUPAN METODOLOGI PENELITIAN LABORATORIUM TADRIS BIOLOGI YUK...........! BUAT BLOG Biokimia : Biomelekul Fisiologi Tumbuhan Millatfacebook.com Situs Facebook Rasa Pakistan FISIOLOGI TUMBUHAN : DIFUSI, OSMOSIS, IMBIBISI, DA... LAMPUNG GO GREEN 2010

Puisi Ceria Ditemukan Bayi Matahari Baru di Tata Surya Kita Mei (4)

Selamat Datang Di Blog BEM Tadris Biologi IAIN Raden Intan Lampung CLOCK TV ONLINE

jadwal acara dan situs resmi TV ONEwww.tvone.co.id

Patners
o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
Amin Tabin Blog HIMATABI Fery HIMATABI Beasiswa Belajar Beasiswa Depdiknas Beasiswa Terbaru Beasiswa Unggulan Info Beasiswa Darmajaya IAIN Raden Intan Malahayati Polteknik Lampung Teknokrat UM Metro UMITRA Universitas Bandar Lampung Universitas Lampung Universitas Tulang Bawang

Info Beasiswa

PT di Lampung

READER

READER

PAGE RANK

Labels
o o o o
Artikel (3) Galery Foto (12) Karya Mahasiswa Tadris Biologi (1) Mata Kuliah Semester IV (5)

FISIOLOGI TUMBUHAN : DIFUSI, OSMOSIS, IMBIBISI, DAN PERMEABILITAS MEMBRAN


Diposkan oleh BEM TADRIS BIOLOGI | Label: Mata Kuliah Semester IV

undefined

undefined

A. Difusi Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis.

Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gulapada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menja di manis. Contohlain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jikaterbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diamdari solid atau fluida. Gambar di atas menunjuk kan perpindahankonsentrasi larutan yang lebih tinggi ke konsentrasi larutan yang lebihrendah sampai terjadi ke seimbangan dinamis. 1. Difusi sederhana Difusi sederhana berarti bahwa gerakan kinetik molekuler dari molekul ataupun ion terjadi melalui celah membran atau ruang intermolekuler tanpa perlu berikatan dengan protein pembawa pada membran.

Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara: a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid. . Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor. Difusi melalui lapisan lipid ganda Salah satu faktor paling penting yang menentukan kecepatan suatu zat melalui lapisan lipid ganda ialah kelarutan lipid dan zat terlarut. Seperti misalnya kelarutan oksigen,nitrogen, karbon dioksida dan alkohol dalam lipid sangat tinggi,sehingga semua zat ini langsung larut dalam lapisan lipid ganda dan berdifusi melalui membran sel sama seperti halnya dengan difusi yang teradi dalam cairan. Kecepatan zat-zat ini berdifusi melalui membran berbanding langsung dengan sifat kelarutan lipidnya. Difusi melalui saluran protein Air tidak dapat menembus lapisan lipid ganda,air dapat menembus membran sel dengan mudah ,molekul ini berjalan melalui saluran protein. Molekul lain yang bersifat tidak larut dalam lipid dapat berjalan melalui saluran pori protein dengan cara yang sama seperti molekul air jika ukuran molekulnya cukup kecil. Semakin besar ukurannya, kemampuan penetrasinya menurun secara cepat. Saluran protein dibedakan atas dua sifat khas : a. Saluran ini bersifat permeabel selektif terhadap zat. b. Saluran ini dapat dibuka dan ditutup oleh gerbang. Sebagian besar saluran protein bersifat sangaet selektif untuk melakukan transpor satu atau lebih ion atau molekul spesifik. Ini akibat dari ciri khas saluran itu sendiri seprti diameternya,bentuknya dan jenis muatan listrik di sepanjang permukaan dalamnya. Salah satu contoh saluran yang paling penting yaitu saluran natrium,permukaan dalam saluran ini bermutan negatif kuat. Muatan negatif ini menarik ion natrium kedalam saluran kemudian ion natrium ini berdifuisi kedalam sel. Saluran natrium ini secara spesifik bersifat selektif untuk jalannya ion-ion natrium. Sebaliknya terdapat serangkian saluran protein yang bersifat untuk transpor kalium. Saluran ini berukuran lebih kecil dari pada saluran natrium dan tidak bermuatan negatif,sehingga tidak mempunyai daya tarik kuat untuk menarik ion-ion agar masuk kedalam saluran. Karena ukurannya yang kecil hanya dapat dilalui oleh ion kalium,sehingga ion kalium dengan mudah berdifusi keluar sel. Gerbang saluran protein. Tujuan gerbang saluran protein ini untuk mengtur permeabitas saluran. Dalam hal saluran natrium, pembukaan dan penutupan ini terjadi pada bagian luar saluran dari membran sel. Sedangkan pada saluran kalium, terjadi pada bagian dalam ujung saluran. Pembukaan dan penutupan gerbang diatur dalam dua cara: 1. Voltase gerbang Pada saat terdapat muatan negatif kuat pada bagian dalam membran sel,gerbang natrium dibagian luar akan tertutup rapat, sebaliknya bila bagian dalam membran keilangan muatan negatifnya,gerbang ini akan akan terbuka secara tiba-tiba sehingga memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir masuk melalui pori-pori natrium. Pada gerbang kalium akan membuaka bila bagian dalam membran sel menjadi bermuatan positif. 2. Gerbang kimiawi

Gerbang saluran protein akan terbuka karena mengikat molekul lain dengan protein,hal ini akan menyebabkan perubahan pada molekul protein sehingga gerbang akan terbuka atau tertutup. Contohnya efek saluran asetilkolin.(di bicarakan pada sistem saraf).

2. Difusi dipermudah Disebut juga dengan difusi diperantarai pembawa,artinya pembawa akan mempermudah difusi zat ke sisi lain. Zat zat paling penting yang melintasi proses difusi yang dipermudah ialah glukose dan sebagian besar asam-asan amino. Molekul pembawa akan mentraspor glukose atau monosakarida lainya ke dalam sel. Insulin dapat meningkatkan kecepatan proses difusi ini sebesar 10 sampai 20 kali lipat. Ini adalah mekanisme dasar yang digunakan insulin untuk mengatur pemakian glukose dalam tubuh. Faktor yang mempengaruhi difusi: 1. 2. 3. 4. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat BM makin besar difusi makin lambat Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat Perbedaan Konsentrasi Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, makin besar proses difusi yang terjadi. 5. Jarak tempat berlangsungnya difusi Makin dekat jarak tempat terjadinya difusi, makin cepat proses difusi yang terjadi. 6. Area Tempat berlangsungnya Difusi Makin luas area difusi, makin cepat proses difusi. Osmosis Osmosis berasal dari kata os: lubang, movea: berpindah jadi Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
1.

Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permiabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permiabel. Jadi pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju ke larutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan atau sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah atau lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel.

Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan atau sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan atau sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air. Contoh peristiwa osmosis : Masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh pepohonan merupakan proses osmosis. Air dalam tanah memiliki kandungan solvent lebih besar (hypotonic) dibanding dalam pembuluh, sehingga air masuk menuju xylem/sel tanaman. Jika sel tanaman diletakkan dalam kondisi hypertonic (solut tinggi atau solvent rendah), maka sel akan menyusut (ter-plasmolisis) karena cairan sel keluar menuju larutan hypertonic. Ikan air tawar yang ditempatkan di air laut akan mengalami penyusutan volume tubuh. Air laut adalah hypertonic bagi sel tubuh manusia, sehingga minum air laut justru menyebabkan dehidrasi. Kentang yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami penyusutan Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul solvent (biasanya air) akan mengalir dari daerah solute rendah ke daerah solute tinggi melalui sebuah membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari solvent berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran. Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi solute tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah solute rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap solute dari satu sisi dan membiarkan pendapatan solvent murni dari sisi satunya.
Reverse osmosis dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi tinggi menjadi melebihi tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi rendah. Sehingga larutan akan mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses perpindahan larutan terjadi melalui sebuah membran yang semipermeabel dan tekanan yang diberikan adalah tekanan hidrostatik (Shun Dar Lin, 2001). Membran semipermeabel yang digunakan pada reverse osmosis disebut membran reverse osmosis (membran RO). Membran RO memiliki ukuran pori < 1 nm. Karena ukuran porinya yang sangat kecil, membran RO disebut juga membran tidak berpori. Membran RO biasanya digunakan untuk pengolahan air, seperti pengolahan air minum, desalinasi air laut, dan pengolahan limbah cair. Saat ini membran RO juga banyak digunakan pada proses pengolahan air isi ulang.

1.

Imbibisi

Imbibisi berasal dari bahasa latin, imbibire, yang berarti minum. Dalam hubungannya dengan pengambilan zat oleh tumbuhan imbibisi berarti kemampuan dinding sel dan plasma sel untuk menyerap air dari luar sel. Air yang terserap disebut air imbibisi. Pada peristiwa tersebut, molekul-molekul air terikat di antara molekul-molekul dinding sel atau plasma sel. Akibatnya plasma sel mengembang. Benda yang dapat mengadakan imbibisi dibedakan menjadi dua golongan berikut.
a. b. Benda yang pada waktu imibibisi mengembang dengan terbatas, artinya setelah mencapai volume tertentu tidak dapat memembang lagi. Misalnya, kacang tanah yang direndam air akan mengembang sampai volume tertentu. Benda yang pada waktu imbibisi mengembang dengan tidak terbatas, artinya bagian-bagian yang menyusunnya akhirnya terlepas dan bercampur air menjadi koloid dalam fase sol. Misalnya roti yang direndam air akan mengembang dan akhirnya hancur dan larut dalam air tersebut

Contoh: Penyerapan air oleh benih Proses awal perkecambahan, benih akan membesar, kulit benih pecah, pekecambahan ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih.

Syarat imbibisi : 1. Perbedaan antara benih dengan larutan, di mana benih < larutan. 2. Ada tarik menarik yang spesifik antara air dengan benih. 3. Benih memiliki partikel koloid yang merupakan matriks, bersifat hidrofil berupa protein, pati, selulose. 4. Benih kering memiliki sangat rendah. D. Permeabilitas Membran Sel Sel tumbuhan dibatasi oleh dua lapis pembatas yang sangat berbeda komposisi dan strukturnya. Lapisan terluar adalah dinding sel yang tersusun atas selulosa, lignin, dan polisakarida lain. Dinding sel memberikan kekakuan dan memberi bentuk sel tumbuhan. Pada beberapa bagian, dinding sel tumbuhan terdapat lubang yang berfungsi sebagai saluran antara satu sel dengan sel lainnya. Lubang ini disebut plasmodesmata, berdiameter sekitar 60 nm, sehingga dapat dilalui oleh molekul dengan berat molekul sekitar 1000 Dalton. Lapisan dalam sel tumbuhan adalah membran sel Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat hidrofobik (non polar), kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi kedalam, sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke lingkungan yang berair. Komponen protein terletak pada membran dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa protein terletak periferal, sedangkan yang lain tertanam integral dalam lapis ganda fosfolipid. Membran seperti ini juga terdapat pada berbagai organel di dalam sel, seperti vakuola, mitokondria, dan kloroplas Komposisi lipid dan protein penyusun membran bervariasi, bergantung pada jenis dan fungsi membran itu sendiri. Namun demikian membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat selektif permeabel terhadap molekul-molekul. Air, gas, dan molekul kecil hidrofobik secara bebas dapat melewati membran secara difusi sederhana. Ion dan molekul polar yang tidak bermuatan harus dibantu oleh protein permease spesifik untuk dapat diangkut melalui membran dengan proses yang disebut difusi terbantu (fasilitated diffusion). Kedua cara pengangkutan ini disebut transpor pasif. Untuk mengangkut ion dan molekul dalam arah yang melawan gradien konsentrasi, suatu proses transpor aktif harus diterapkan. Dalam hal ini protein aktifnya memerlukan energi berupa ATP, ataupun juga digunakan cara couple lewat proses antiport dan symport. Permeabilitas

membran tergantung pada fluiditas inti hidrofobik membran dan aktivitas protein pengangkutnya. Oleh karena itu, keadaan lingkungan yang dapat mengganggu keduanya akan mempengaruhi permeabilitas membran terhadap suatu solut.

Diposkan oleh BEM TADRIS BIOLOGI

0 K O M E N TA R : P O S K A N K O M E N TA R LINK KE POSTING INI

Buat sebuah Link


Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Copyright 2010 BEM JURUSAN TADRIS BIOLOGI IAIN RADEN INTAN LAMPUNG. Designed by :EZwpthemes. Blogger Template Brought to you by Anshul

You might also like