Professional Documents
Culture Documents
BESARAN THERMODINAMIKA
K = OC + 273,15
BESARAN THERMODINAMIKA
Macam Satuan Temperatur dan konversinya: Derajat Fahrenheit: Derajat Celsius: Kelvin Derajat Rankine:
o
BESARAN THERMODINAMIKA
2.
Termokopel Prinsip kerja : sifat ggl (emf) dari dua metal yang berbeda.
Gambar Termokopel
3. RTD (Resistance Temperature Detector). Prinsip kerja : sifat tahanan metal.
BESARAN THERMODINAMIKA
BESARAN THERMODINAMIKA
Walaupun tekanan udara luar tergantung pada cuaca dan ketinggian, umumnya dianggap 1.01325 bar a (1 atm) tekanan udara luar atmosfer pada permukaan laut dengan temperatur 25 OC.
1.2.5
Barometer: alat pengukur tekanan absolut udara Manometer: alat pengukur perbedaan tekanan Bourdon tube gage: alat pengukur tekanan secara mekanik, dapat mengukur tekanan gage maupun absolut (umumnya gage)
Barometer
Manometer
BESARAN THERMODINAMIKA
dimana: m V vg
kg/m3, untuk SI dan lbm/ft3, untuk satuan Inggris kg, untuk SI dan lbm, untuk satuan Inggris m3 untuk SI dan ft3, untuk satuan Inggris m3/kg untuk SI dan ft3/lbm, untuk satuan Inggris
Satuan lain yang digunakan adalah berat jenis (specific gravity), yaitu perbandingan densiti bahan tersebut s dengan densiti air murni w pada temperatur dan tekanan standar (STP). Kondisi acuan ini ditetapkan dengan tekanan udara luar dan temperatur 0 OC. Kadang-kadang digunakan temperatur 20 OC atau 25 OC dan jika menggunakan acuan ini disebut acuan temperatur tekanan normal (NTP). Densiti bahan tersebut s Berat jenis suatu bahan = Densiti air murni w
Densiti air murni pada NTP dianggap 1000 kg/m3. Karena berat jenis adalah perbandingan dua densiti, maka berat jenis adalah tanpa dimensi ukuran dan satuan. Berat jenis disebut juga densiti relatif suatu bahan.
BESARAN THERMODINAMIKA
Jumlah kerja mekanik yang dilakukan dapat ditentukan dengan persamaan turunan dari mekanika Newtonian: Kerja w = gaya F x jarak tempuh s Dapat juga dijelaskan sebagai hasil kali dari tekanan yang diberikan dengan perubahan voluma. Kerja w = tekanan p x perubahan voluma dV Contoh: Suatu tekanan yang diberikan p = 1 Pa, telah merubah voluma sebesar dV = 1 m3. Berapa kerja yang dilakukan? Kerja yang dilakukan w = p x dV = 1 N/m2 x 1 m3 = 1 Nm = 1 joule = 1 J Penelitian yang dilakukan oleh JP Joule menunjukkan adanya kesetaraan antara energi mekanik (kerja/work) dengan panas (heat). Ditemukan bahwa jumlah energi yang sama dibutuhkan untuk menghasilkan kenaikan temperatur yang sama pada masa air tertentu, tidak peduli apakah energi diberikan sebagai panas q atau kerja w. Energi total pada suatu sistem terdiri dari : 1. Energi Dalam 2. Energi Potensial dan 3. Energi Kinetik. Temperatur bahan berhubungan langsung dengan energi dalam ug (internal energy). Energi dalam berhubungan dengan gerak, interaksi dan ikatan molekul dalam bahan. Energi luar (external energy) suatu bahan berhubungan dengan kecepatan (energi kinetik) dan lokasinya (energi potensial). Satuan SI untuk daya adalah Watt atau Joule per detik (1 J/s). Sedangkan satuan Inggrisnya adalah BTU (British Thermal Unit), jumlah panas untuk menaikkan temperatur 1 lb air murni sebesar 1 OF atau terkadang digunakan kalori (calorie), jumlah panas untuk menaikkan temperatur 1 g air murni sebesar 1 OC. Pengkonversiannya dapat dilakukan dengan program konversi satuan.
BESARAN THERMODINAMIKA
Gambaran Entalpi Satuan dasar ukurannya adalah joule (J). Karena ukuran satu joule terlalu kecil, biasanya digunakan ukuran kilojoule kJ (1 kJ 1000 J). Entalpi jenis (h) adalah suatu ukuran energi total dari satu satuan massa, dan satuan ukurannya biasanya adalah kJ/kg.
1.4.2 Kapasitas panas jenis (specific heat capacity) Kapasitas panas adalah banyaknya kalor yang diserap oleh materi (cair, padat, dan gas)
untuk menaikan temperaturnya. Kapasitas panas tekanan tetap cp, adalah suatu ukuran perubahan entalpi pada temperatur tertentu. Energi dalam suatu fluida ditentukan oleh volume tetap. Untuk benda padat dan cair: temperatur dan volume jenis. Kapasitas panas
volume tetap cv adalah suatu ukuran perubahan energi dalam pada temperatur tertentu dengan
cp
dan cair yang tak dapat dimampatkan (incompressible), sehingga volumenya hanyalah fungsi
BESARAN THERMODINAMIKA
temperatur. Hal ini menyatakan secara tdk langsung bahwa untuk fluida incompressible, entalpi dan kapasitas panasnya hanyalah fungsi temperatur. Panas jenis menyatakan jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 kg benda sebesar 1 OC, dan dapat dianggap sebagai kemampuan benda untuk menyerap panas. Satuan kapasitas panas jenis dalam SI adalah kJ/kg.K (kJ/kg.OC). Air memiliki kapasitas panas jenis yang besar dibanding cairan lain, yaitu 4,19 kJ/kg.OC (1 kkal/kg.OC), sehingga air dan uap dianggap sebagai pembawa panas yang baik. Jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur suatu substansi dapat ditentukan dengan persamaan berikut: Q = m. cp.T dimana: Q = jumlah energi panas (kJ) m = masa substansi (kg)
1.4.3 Entropi, S
Entropi, S adalah ukuran tingkat ketidak-teraturan dalam suatu sistem. Semakin besar tingkat ketidak-teraturan, semakin tinggi entropi. Satuan Si entropi adalah kJ/kg.K (kJ/kg.OC).
BESARAN THERMODINAMIKA
Dalam benda padat, molekul benda tersusun dengan struktur yang teratur. Ketika benda berubah dari padat menjadi cair, atau dari cair menjadi gas, susunan molekul menjadi lebih tidak teratur, karena akan bergerak lebih bebas. Untuk setiap benda, entropinya pada fasa gas akan lebih besar dari pada fasa cair, dan entropinya pada fasa cair akan lebih besar dari pada fasa padat.
Gambaran Entropi dari Suatu Materi Satu sifat proses spontan atau alami adalah bahwa proses akan terus berlangsung menuju keseimbangan. Hal ini dapat dilihat pada hukum kedua termodinamika yang menyatakan bahwa energi panas tidak dapat mengalir dari temperatur rendah ke temperatur yang lebih tinggi. Perubahan entropi suatu sistem disebabkan oleh perubahan kandungan panasnya, dimana perubahan entropi adalah sama perubahan panasnya dibagi dengan temperatur mutlak (absolute) rata-ratanya, sesuai persamaan berikut. Perubahan entalpi (H) Perubahan entropi (S) = Temperatur mutlak rata-rata (T)
Ketika melakukan hitungan satuan masa, simbol untuk entropi dan entalpi ditulis dengan huruf kecil, sebagai berikut: Perubahan entalpi jenis (h) Perubahan entropi jenis (s) = Temperatur mutlak rata-rata (T)
10
BESARAN THERMODINAMIKA
Untuk memahami lebih rinci, perhatikan contoh berikut. Contoh: Suatu proses menaikkan temperatur 1 kg air dari 0 hingga 100 OC (dari 273 K ke 373 K) ada kondisi udara luar. Entalpi jenis pada 0 OC (hf) = 0 kJ/kg (dari tabel uap) O Entalpi jenis pada 100 C (hf) = 419 kJ/kg (dari tabel uap) Hitunglah perubahan entropi jenisnya. Karena hal ini adalah perubahan entropi jenis air, simbol s menjadi sf Perubahan entalpi jenis (h) Perubahan entropi jenis (sf) = Temperatur mutlak rata-rata (T)
Contoh Suatu proses mengubah 1 kg air temperatur 100 OC (373 K) menjadi uap jenuh 100 OC (373 K) pada kondisi udara luar. Hitung perubahan entropi jenis evaporasi. Karena ini merupakan perubahan keadaan, simbol s menjadi sfg. Entalpi jenis evaporasi hfg uap pada 100 OC (373 K) = 2.258 kJ/kg (dari tabel uap) Entalpi jenis evaporasi hfg air pada 100 OC (373 K) = 0 kJ/kg (dari tabel uap)
Perubahan entalpi jenis (h) Perubahan pada entropi jenis (sfg) = Temperatur mutlak rata-rata (T)
11
BESARAN THERMODINAMIKA
Sehingga:
Perubahan total entropi jenis dari air 0OC menjadi uap jenuh 100OC adalah jumlah perubahan entropi jenis air dan perubahan entropi jenis untuk uap, dengan simbol g menyebabkan perubahan entropi totalnya sg. Sehingga: Perubahan entropi jenis (sg) = sf + sfg
Contoh Suatu proses pemanasan lanjut 1 kg uap jenuh bertekanan udara luar menjadi 150 OC (423 K); tentuken perubahan entropinya. Entalpi total jenis uap jenuh hg bertekanan udara luar dan bertemperatur 100 OC (373 K) adalah:
h = 102 kJ/kg
Temperatur mutlak rata-rata T = (373 + 423)/2 = 398 K
12
BESARAN THERMODINAMIKA
Perubahan entropi jenis s = h /T = (102/398) kJ/kg.K = 0,256 kJ/kg.K Perubahan total entropi jenis s = sg + entropi tambahan karena pemanasan lanjut s
13