You are on page 1of 13

DASAR-DASAR KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT- IV ANGKATAN X 24 Juli s/d 31 Sept. 2008

Oleh : IR. Mulyono P, MMA

PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2008

TUJUAN
Tujuan Pembelajaan Umum (TPU) : Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para peserta Diklatpim IV tentang : Latar belakang dan perkembangan interaksi sosial politik antara pemerintah dengan masyarakat (Government and Society) Memberikan dasar - dasar pengertian, prinsip-prinsip dan karakteristik kepemerintahan dan kepemerintahan yang baik (good governance) Memberikan pengetahuan dan wawasan praktis tentang implikasi penerapan konsep kepemerintahan yang baik, dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia.

TUJUANPEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Diklatpim IV akan mampu memahami : Latar belakang dan perkembangan social politik antara pemerintah dengan masyarakat ; Pengertian dan prinsip-prinsip kepemerintahan sebagai wujud pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerin-tahan dari paradigma pemerintah menjadi paradigma kepemerintahan ; Pengertian dan karakteristik kepemerintahan yang baik sebagai paradigma administrasi publik yang baru dan berkembang dewasa ini ; Implikasi dan penerapan konsep kepemerintahan yang baik di Indonesia khususnya dalam sektor-sektor pemerintahan tertentu, seperti unit kerja dimana peserta Diklatpim IV berasal.

DASAR-DASAR KEPEMERINTAHAN YANG BAIK


Latar Belakang : Perkembangan lingkungan stratejik Nasional dan internasional Saat ini dan abad 21 TERSELENGGARANYA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

Perubahan paradigma

Kepemerintahan Sistem kelembagaan Peningkatan kompetensi SDM dalam: 1. Penyelenggaraan pemerintahan, 2. Pembangunan bangsa 3. Hubungan antar bangsa

Sasaran

PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL POLITIK ANTARA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT


TUGAS KEPEMERINTAHAN
Kondisi semakinsulit Kompleksitas Dinamis Aneka ragam persoalan Pengaruh global

Indonesia Internasional Pergeseran interasi sosial Paradigma lama monopoli pemerintah padahal kapasitas aparatur terbatan Paradigma baru- meningkatkan peran swasta dan LSM

Pemerintah perlu: Inovasi kebijakan Praktek admns. Publik baru Kolabaorasi swastadan masarakat

KEBIJAKAN LINGKUNGAN STRATEGI


-Internasional -Ekternal

Tantangan bagi pembangunan negara


Akibat perkembangan tekn. Informasi Semangat liberalisme

Perubahan globalisasi
1. 2. 3. 4. Ekonomi Politik Pemerintahan Sosial Budaya

DUNIA TAMPA BATAS

PERSAINGAN BEBAS

Implementasi
Negara menciptakan lingkungan dan hukum yang kundusif, dalam bentuk berbagai kebijakan publik

Sektor swasta menciptakan pekerjaan, industri, pendapatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat
Masyarakat- memfasilitasi interaksi sosial dan politik, mengerakan kelompok-kelompok dalam masyarakat

Pemerintah
Swasta

Masyarakat

Interaksi antar pelaku dalam kerangka kepemerintahan

DASAR PENYELENGGARAAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Pasal 3 tentang asas-asas umum pemerintahan yang mencakup : Asas kepastian hukum ; Asas tertib penyelenggaraan negara ; Asas kepentingan umum ; Asas keterbukaan ; Asas proporsionalitas ; Asas profesionalitas ; Asas akuntabilitas. Penyelenggaraan pemerintahan (governing) dewasa ini intinya merupakan proses-proses : koordinasi (coordinating) ; pengendalian (steering) ; pemengaruhan (influencing) ; penyeimbangan (balancing). Artinya : format pemerintahan yang baru diperlukan, untuk dapat memenuhi tuntutan perubahan pola interaksi sosial politik antara pemerintah dengan masyarakat.

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 Tahun 2000

Good Governance adalah : Kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsipprinsip : profesionalitas ; akuntabilitas ; transparansi ; pelayanan prima ; demokrasi ; efisiensi ; efektivitas ; supremasi hukum ; dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

KONSEPSI KEPERINTAHAN YANG BAIK

(GOOD GOVERNANCE)
Secara konseptual, pengertian baik atau good dalam istilah kepemerintahan yang baik mengandung 2 (dua) pengertian, yaitu : Pertama : Mengandung nilai yang menjunjung tinggi keinginan/ kehendak dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial ; Kedua : Aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut.

REFORMASI PENYELENGGARAAN NEGARA UNTUK MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE


TAP MPR Nomor VIII/MPR/1998 Bab III : Mengatasi krisis ekonomi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya guna stabilitas moneter dan usaha nasional Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara melalui peningkaan partisipasi politik ; Menegakkan hukum berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan dan HAM ; Meletakkan kerangka dasar dan agenda reformasi pembangunan, agama, sosbud, dalam mewjudkan masyarakat madani . Bintoro Tjokroamidjojo (2000) : Perubahan sistem politik demokratis, partisipatif dan egalitarian ; Reformasi dalam birokrasi militer profesional dan independen ; Reformasi bidang administrasi publik profesional, pelayanan publik ; Desentralisasi Clean government : bebas KKKN, disiplin penerimaan dan penggunaan dana rakyat, penguatan sistem pengawasan dan akuntabilitas publik aparatur negara.

POKOK-POKOK ETIKA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA (TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 Kejujuran . Kemandirian Amanah . Sikap toleransi Keteladanan . Rasa malu Sportifitas . Tanggung jawab Disiplin . Menjaga kehormatan dan Etos kerja martabat diri. RUANG LINGKUP ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA Etika sosial budaya Etika politik dan pemerintahan Etika ekonomi dan bisnis Etika penegakan hukum yang berkeadilan Etika lingkungan

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Otonomi Daerah)


Pasal 1: Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan sebagaimana dimaksud dalam UUD Republik Indonesia 1945. Pemerintah Daerah, adalah Gubernur, Bupati, atau Wali-kota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerin-tah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Pasal 20 : Penyelenggaraan Pemerintahan berpedoman pada Asas Umum Penyelenggaraan Negara yang terdiri atas : Asas kepastian hukum ; Asas tertib penyelenggaraan negara ; Asas kepentingan umum ; Asas keterbukaan ; Asas proporsionalitas ; Asas profesionalitas ; Asas akuntabilitas ; Asas efisiensi, dan Asas efektivitas.

You might also like