Professional Documents
Culture Documents
komoditas atau produk dari sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah tujuan (demand), dengan tujuan meminimumkan biaya transportasi, di mana masalah transportasi selalu ditunjukkan dengan m dan n tujuan, ai adalah suatu bilangan dari supply unit pada sumber i yang berjalan dari 1,2,3,,m dan bj merupakan suatu unit permintaan pada sumber j dan berjalan dari 1,2,3,,n. Dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah rencana transportasi sebuah barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. Data dalam model ini mencakup: 1. Tingkat penawaran di setiap sumber dan jumlah permintaan di setiap tujuan. 2. Biaya transportasi per unit barang dari setiap sumber ke setiap tujuan. Karena hanya terdapat satu barang, sebuah tujuan dapat menerima permintaannya dari sumber atau lebih. Tujuan dari model ini adalah menentukan jumlah yang harus dikirimkan dari setiap sumber ke setiap tujuan sedemikian rupa sehingga biaya transportasi total diminimumkan. Asumsi dasar dari model ini adalah bahwa biaya transportasi di sebuah rute tertentu adalah proporsional secara langsung dengan jumlah unit yang dikirimkan (Hamdy A. Taha, 1996) Ciri-ciri khusus persoalan transportasi ini adalah: 1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu; 2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu; 3. Komoditas yang dikirim atau yang diangkut dari suatu sumber ke suatu tujan, besarnya sesuai dengan permintaan atau kapasitas sumber; 4. Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya tertentu.
Metode Danzing dapat dilakukan dengan bantuan metode sudut barat laut yaitu suatu metode awal atau langkah awal dalam menyelesaikan persoalan transportasi dengan melihat bahwa jumlah supply harus sama dengan jumlah demand.
BAB II DASAR TEORI A. Metode Danzing (Multipler) Metode Danzing dikenal juga sebagai Metode MODI (Modified Distribution) /Faktor Pengali (Multiplier). Cara ini dikembangkan berdasarkan teori dualitas. Untuk setiap baris ke-i dari tabel transportasi dikenal suatu bilangan baris (multiplier Ui) dan untuk setiap kolom ke-j disebut bilangan kolom (multiplier Vj) sehingga untuk tiap variabel basis Xij diperoleh persamaan : Ui + Vj = Cij Penyelesaian awal dari metode ini adalah dengan metode sudut barat laut yaitu setiap baris i dari tabel 2 dikenal suatu multipler Ui dan untuk kolom j disebut multipler Vj, untuk setiap penyelesaian fisibel basis Xij berada dalam penyelesaian fisibel basis, maka dapat dicari Ui dan Vj (Hamdy A. Taha,1996) Dengan demikian diperoleh nilai cost mula-mula dengan persamaan: . Untuk variable X yang tidak berada dalam basis maka dipakai hubungan dengan syarat , di mana merupakan cost
yang baru dan akan dicari. Penyelesaian dari hubungan di atas akan menghasilkan suatu penyelesaian fisibel basis yang minimum. Jika kondisi optimal ini belum terpenuhi maka dilakukan penyelesaian fisibel basis yang baru di mana harga fungsi objektifnya akan lebih kecil dari harga fungsi objektif sebelumnya. Misalnya jika diperoleh Z1=40 maka Z240. Jadi dengan cara ini tidak perlu lagi membuat table simplek
biasa yang menguji optimalnya yaitu Zij=Cij, tanpa penyajian vector-vektor yang tidak berada dalam basis. Apabila penyelesaian pertama Z1 dengan masih ada yang lebih
besar dari nol maka proses penyelesaian harus dilanjutkan karena belum ditemukan penyelesaian fisible minimum, yaitu dengan cara memilih X ij yang berkoresponden dengan diintroduksir ke dalam yang lebih besar dari nol, kemudian Xij tersebut matrik 1. baru sehingga diperoleh
BAB II PEMBAHASAN Diketahui tiga asal persediaan yaitu 4, 6 dan 10. Serta tiga tujuan permintaan yang dimulai dengan 3, 5 dan 12. Tentukan penyelesaian basis minimum jika diketahui matriks ongkosnya adalah suatu matriks demand dan supply. Tabel 1. Matriks Ongkos mula-mula ( 1 3 1 0 5 2 2 4 3 )
Tabel 2. Matriks Demand dan Supply Mula-mula * * * 3 Penyelesaian: Langkah 1 : Pertama Tabel 2 di atas diselesaikan dengan menggunakan metode sudut barat laut, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3. Matriks Ongkos, Demand dan Supply yang Baru 3 0 0 3 Z1 1 4 0 5 0 2 10 12 4 6 10 * * * 5 * * * 12 4 6 10
Dari hasil penyelesaian di atas ada lima nilai X ij yang telah diperoleh yaitu X 11, X12, X22,X23, dan X33 dan memenuhi syarat m + n 1=3+3-1=5 (degenerate) Langkah 2: Selanjutnya digunakan Tabel 1 untuk mencari matriks ongkos yang baru ( Star awal dimisalkan U1=C11=1 C11=U1+V1=1 C12=U1+V2=0 C22=U2+V2=5 C11=U1+V1 1 =1 +V1 V1= 0 C12=U1+V2 0 =1 +V2 V2= -1 C22=U2+V2 5 =U2-1 U2= 6 C23=U2+V3 4 =6+V3 V3= -2 C33=U3+V3 3 =U3-2 U3= 5 Maka diperoleh U1=1, V1=0, U2=6, V2=-1, U3=5, dan V3=-2 Langkah 3: Mencari variable X yang tidak berada dalam basis (variable non basis X13, X21, X31, dan X32 dengan menggunakan hubungan . Tabel 4. Matriks Ongkos yang Baru V1=0 U1=1 1 V2=-1 V3=-2 ) yaitu C23=U2+V3=4 C33=U3+V3=3 ).
dengan syarat
1
0
0
-1
3
5
5
4
1
4
2
3
Langkah 4: Karena nilai masih ada yang lebih besar nol, maka proses ini harus
dilanjutkan karena belum ditemukan penyelesaian feasible minimumnya. Untuk sel 31, diperoleh nilai terbesar, maka X31 harus diintrodusir ke dalam penyelesaian oleh bilangan 10 yang sangat kecil. Sehingga diperoleh: Tebel 5. Matriks Demand dan supply yang baru (kedua) 3-1 1 3 1+1 4- 1 5 2+ 1 10- 1 12 4 6 10
Untuk menjaga fleksibilitas Xij maka harga 1 terletak di 0 1 4. Jika mengambil harga 1=4, maka tabel 5 menjadi :
Langkah 5: Karena variabel basisnya 6 tidak memenuhi syarat m+n-1, maka satu sel harus dibuang. Sel yang dibuang adalah sel yang tidak memenuhi nilai ai maupun bj yang terdapat pada kolom atau baris tersebut. -1 4 3 5 0 5 6 6 12 4 6 10
Karena hanya ada satu nilai Xij yang tidak merubah nilai jika dibuang yaitu X22 sehingga diperoleh: Z2 = Z1 maks = 61- 4(4) = $45 Dari penyelesaian di atas maka diperoleh nilai Xij lima buah, yakni: X11, X12, X23, X31, dan X33 yang telah memenuhi syarat m + n 1=3+3-1=5 (degenerate). Langkah 6: Selanjutnya karena matriks ongkos yang baru (tabel 4) belum lebih besar sama dengan nol maka proses dilanjutkan kembali seperti di atas, yaitu mencari matriks ongkos yang berikutnya. Untuk start awal dimisalkan U1 = C11 = 1 C11 = U1 + V1 = 1 C12 = U1 + V2 = 0 C23 = U2 + V3 = 4 1
C31 = U3 + V1 = 1
C33 = U3 + V3 = 3
C11=U1+V1 1 =1 +V1 V1= 0 C12=U1+V2 0 =1+V2 V2= -1 C31=U3+V1 1 =U3+0 U3= 1 C33=U3+V3 3 =1+V3 V3= 2 C23=U2+V3 4 =U2+2 U2= 2 Maka diperoleh U1=1, U2=2, U3=1, V1=0, V2=-1, V3=2 Langkah 7: Nilai Ui dan Vj dapat dinyatakan kembali ke tabel 7 berikut dan mencari variable X yang tidak berada dalam basis (variable non basis X32 dengan menggunakan hubungan Untuk variable non-basis Tabel 7. Matriks ongkos yang baru (lihat nilai diluar kotak) V1=0 U1=1 1 U2=2 2 U3=1 1 1 Maka diperoleh : 0 2 3 3 3 1 1 0 5 4 V2=-1 0 3 4 V3=2 2 ) yaitu X13, X21, X22, dan .
dengan syarat
Langkah 8: Karena nilai masih ada yang lebih besar dari nol, maka proses ini harus
dilanjutkan. Untuk sel 13, diperoleh nilai terbesar, maka X13 harus diintrodusir ke dalam penyelesaian oleh bilangan 2 0. Selanjutnya Tabel 6 berubah dengan penambahan nilai 2 seperti pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Matriks demand dan Supply yang Baru (ketiga) -1-2 4+2 3 5 2 6 6-2 12 4 6 10
Untuk menjaga fleksibilitas harga 2 terletak di 0 2 . Jika mengambil 2 = 1 Maka Tabelnya menjadi : Tabel 9. Matriks Demand dan Supply (ketiga) -2 5 3 Langkah 9: Oleh karena variabel basisnya 6 tidak memenuhi syarat m + n 1, maka satu sel harus dibuang. Sel yang dibuang adalah sel yang tidak merubah nilai ai maupun bj yang terdapat pada kolom atau baris tersebut. -2 5 1 4 5 1 6 5 12 4 6 10
5 3
6 5 12
6 10
Karena hanya ada satu nilai Xij yang tidak merubah nilai jika dibuang yaitu X 33, maka X33 harus dibuang. Sehingga diperoleh : Z3 = Z2 maks = 45 1(1) = $ 44 Dari penyelesaian di atas maka diperoleh nilai Xij yaitu lima buah, yakni: X11, X12, X13, X23, X31 2
Langkah 10: Selanjutnya kembali dicari nilai matriks ongkos yang baru (ketiga) dengan mencari nilai Ui dan Vj Untuk start awal dimisalkan U1 = C11 = 1 C11 = U1 + V1 = 1 C23 = U2 + V3 = 4 C12 = U1 + V2 = 0 C31 = U3 + V1 = 1 C13 = U1 + V3 = 2
C11=U1+V1 1 = 1 + V1 V1 = 0 C12=U1+V2 0 = 1 + V2 V2 = -1 C13=U1+V3 2 = 1 + V3 V3 = 1 C23=U2+V3 4 = U2 + 1 U2 = 3 C31=U3+V1 1 = U3 + 1 U3 = 0 Maka diperoleh U1 = 1, U2 = 3,U3 = 1, V1 = 0, V2 = -1, dan V3 = 1 Tabel 10. Matriks Ongkos yang Baru (lihat nilai di luar kotak)
V1 = 0 U1 = 1 1 U2 = 3 3 U3 = 1 1
V2 = -1
V3 = 1
1
0
0
2
3
2
5
4
1
0
2
2
Maka diperoleh:
Contoh Soal: Diketahui tiga asal persediaan yaitu 150, 210 dan 90. Serta tiga tujuan permintaan yang dimulai dengan 120, 170 dan 160. Tentukan penyelesaian basis minimum jika diketahui matriks ongkosnya adalah suatu matriks demand dan supply. Tabel 1. Matriks Ongkos mula-mula ( 50 200 100 100 300 200 100 200 300 )
Tabel 2. Matriks Demand dan Supply Mula-mula * * * 12 0 Penyelesaian: Langkah 1 : Pertama Tabel 2 di atas diselesaikan dengan menggunakan metode sudut barat laut, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3. Matriks Ongkos, Demand dan Supply yang Baru 12 0 0 0 12 0 30 14 0 0 17 0 0 70 90 160 150 210 90 * * * 17 0 * * * 160 150 210 90
Z1
= 120(50) + 30(100) + 140(300) + 70(200) + 90(300) = 6000+3000 + 42000 + 14000 + 27000 = $ 92000
Dari hasil penyelesaian di atas ada lima nilai X ij yang telah diperoleh yaitu X 11, X12, X22,X23, dan X33 dan memenuhi syarat m + n 1=3+3-1=5 (degenerate) Langkah 2: Selanjutnya digunakan Tabel 1 untuk mencari matriks ongkos yang baru ( Star awal dimisalkan U1=C11=50 C11=U1+V1=50 C12=U1+V2=100 C22=U2+V2=300 C23=U2+V3=200 C33=U3+V3=300 ).
C11=U1+V1 50=50+V1 C12=U1+V2 100=50 +V2 C22=U2+V2 300 =U2+50 C33=U3+V3 300 =U3-50
Langkah 3: Mencari variable X yang tidak berada dalam basis (variable non basis X13, X21, X31, dan X32 dengan menggunakan hubungan . Tabel 4. Matriks Ongkos yang Baru V1=0 U1=50 50 100 U2=250 250 U3=350 350 V2=50 V3=-50 ) yaitu
dengan syarat
50
100
100
200
300
300
200
200
100
400
200
300
300
Maka diperoleh : 50- 50 = 0 100-100 = 0 0-100 = -100 250-200 = 50 300-300 = 0 200-200 = 0 350-100 = 250 400-200 = 200 300-300 = 0
Langkah 4: Karena nilai masih ada yang lebih besar nol, maka proses ini harus
dilanjutkan karena belum ditemukan penyelesaian feasible minimumnya. Untuk sel 31, diperoleh nilai terbesar, maka X31 harus diintrodusir ke dalam penyelesaian oleh bilangan 10 yang sangat kecil. Sehingga diperoleh: Tebel 5. Matriks Demand dan supply yang baru (kedua) 120-1 1 120 30+1 140- 1 170 70+ 1 90- 1 160 150 210 90
Untuk menjaga fleksibilitas Xij maka harga 1 terletak di 0 1 250. Jika mengambil harga 1=250, maka tabel 5 menjadi : Tabel 6. Matriks demand dan supply yang baru (kedua) -130 250 120 Langkah 5: Karena variabel basisnya 6 tidak memenuhi syarat m+n-1, maka satu sel harus dibuang. Sel yang dibuang adalah sel yang tidak memenuhi nilai ai maupun bj yang terdapat pada kolom atau baris tersebut. -130 320 250 -160 120 170 160 Karena hanya ada satu nilai Xij yang tidak merubah nilai jika dibuang yaitu X22 sehingga diperoleh: Z2 = Z1 maks = 92000- 250(250) 1 280 -110 150 210 90 280 -110 170 320 -160 160 150 210 90
= $29500 Dari penyelesaian di atas maka diperoleh nilai Xij lima buah, yakni: X11, X12, X23, X31, dan X33 yang telah memenuhi syarat m + n 1=3+3-1=5 (degenerate). Langkah 6: Selanjutnya karena matriks ongkos yang baru (tabel 4) belum lebih besar sama dengan nol maka proses dilanjutkan kembali seperti di atas, yaitu mencari matriks ongkos yang berikutnya. Untuk start awal dimisalkan U1 = C11 = 50 C11=U1+V1=50 C12=U1+V2=100 C31=U3+V1=100 C11=U1+V1 50=50+V1 C12=U1+V2 100=50 +V2 C31=U3+V2 100 =U2+50 V1= 0 V2= 50 U3= 100 C23=U2+V3=200 C33=U3+V3=300
C23=U2+V3 200 =U2+200 U2= 0 C33=U3+V3 300 =100+V3 V3= 200 Maka diperoleh U1=50, V1=0, U2=0, V2=50, U3=100, dan V3=200
Langkah 7: Nilai Ui dan Vj dapat dinyatakan kembali ke tabel 7 berikut dan mencari variable X yang tidak berada dalam basis (variable non basis X32 dengan menggunakan hubungan Untuk variable non-basis Tabel 7. Matriks ongkos yang baru (lihat nilai diluar kotak) V1=0 U1=50 50 U2=0 0 U3=100 100 100 Maka diperoleh : 150 200 300 300 200 50 50 100 300 200 V2=50 100 250 200 V3=200 100 ) yaitu X13, X21, X22, dan .
dengan syarat
Langkah 8: Karena nilai masih ada yang lebih besar dari nol, maka proses ini harus
dilanjutkan. Untuk sel 13, diperoleh nilai terbesar, maka X13 harus diintrodusir ke dalam penyelesaian oleh bilangan 2 0. Selanjutnya Tabel 6 berubah dengan penambahan nilai 2 seperti pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Matriks demand dan Supply yang Baru (ketiga)
170
150 210 90
170
Untuk menjaga fleksibilitas harga 2 terletak di 0 2 . Jika mengambil 2 = 150 Maka Tabelnya menjadi : Tabel 9. Matriks Demand dan Supply (ketiga) -170 290 120 Langkah 9: Oleh karena variabel basisnya 6 tidak memenuhi syarat m + n 1, maka satu sel harus dibuang. Sel yang dibuang adalah sel yang tidak merubah nilai ai maupun bj yang terdapat pada kolom atau baris tersebut. -170 290 120 170 150 210 -200 160 150 210 90 170 150 210 -200 160 150 210 90
170
170
Karena hanya ada satu nilai Xij yang tidak merubah nilai jika dibuang yaitu X 33, maka X33 harus dibuang. Sehingga diperoleh : Z3 = Z2 maks = 29500 150(150) = $ 7000 Dari penyelesaian di atas maka diperoleh nilai Xij yaitu lima buah, yakni: X11, X12, X13, X23, X31 Langkah 10: Selanjutnya kembali dicari nilai matriks ongkos yang baru (ketiga) dengan mencari nilai Ui dan Vj Untuk start awal dimisalkan U1 = C11 = 50 C11 = U1 + V1 = 50 C23 = U2 + V3 = 200 C11=U1+V1 50=50+V1 C12=U1+V2 100=50 +V2 C13=U1+V3 100 =50+V3 C23=U2+V3 200 =U2+50 C31=U3+V1 100 =U3+0 C12 = U1 + V2 = 100 C31 = U3 + V1 = 100 V1= 0 V2= 50 V3= 50 U2= 150 U3= 100 C13 = U1 + V3 = 100 2
Tabel 10. Matriks Ongkos yang Baru (lihat nilai di luar kotak) V1=0 U1=50 50 U2=150 150 U3=100 100 100 Maka diperoleh: 150 200 150 300 200 200 50 100 300 200 V2=50 100 100 200 V3=50 100
Karena sudah terpeuhi syarat fleksibel minimum yaitu Z3 = 7000 dengan X11 = -20 X12 = 170 X13 = 150 X23 = 210
X31 = 290
BAB IV KESIMPULAN Metode Danzing (penggandaan) merupakan metode transportasi yang digunakan untuk menghasilkan suatu penyelesaian feasibel basis yang minimum, dimana penyelesaian ini telah dicapai jika telah memenuhi syarat . Jika
kondisi optimalisasi belum terpenuhi maka dilakukan penyelesaian feasibel yang baru, yang mana harga fungsi objektifnya akan lebih kecil dari harga fungsi objektif sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA Hamdy A. Taha. 1996. Riset Operasi Suatu Pengantar. Edisi kelima. Jilid 1. Binarupa. Jakarta. Liebermen, Gerald J, dan Hiller, Frederick S. 1994. Pengantar Riset Operasi. Edisi kelima. Erlangga. Jakarta.