You are on page 1of 17

Unsure Instrinsik Dan Ekstrinsik Novel KANGEN Karya Fahri Asriza

1. Tema : Petualangan Syakira

2. Alur/plot : Novel ini menggunakan alur gabungan ( maju-mundur), karena jalinan ceritanya yang memadukan antara alur mundur yang ceritanya diawali dengan : Klimaks cerita / puncak ketegangan Perkenalan / pengantar / pendahuluan Penampilan masalah Penurunan / peleraian masalah Penyelesaian

3.

Latar / Setting Tempat : 1. Bagian 1 1. Kamar kos ( p : 1, hal : 8 ) 2. Bandung ( p : 3, hal : 8 ) 3. Surabaya ( P : 3, hal : 8 ) 4. Cibaduyut ( p : 5, hal : 9 ) 5. Dalam mobil ( p : 9, hal : 10 ) 6. Jakarta ( P : 16, hal : 11 ) 7. Diluar rumah ( pag : 19, hal : 13 ) 8. Dikelas ( p : 29, hal : 14 ) 9. Kantin sekolah ( p : 30, hal : 15 ) 10. Belakang sekolah ( p : 34, hal : 16 )

11. Koridor sekolah ( P : 48, hal : 21 ) 12. Depan kelas ( p : 49, hal : 21 ) 13. Masjid sekolah ( p : 70, hal : 28 ) 2. Bagian 2 1. Pintu gerbang kompleks ( p : 1, hal : 28 ) 2. Pangkalan ojek ( p : 1, hal : 34 ) 3. Dirumah syakila ( p : 2, hal : 35 ) 4. Warung bakso ( p : 2, hal : 35 ) 5. Kelas sebelah ( p : 18, hal : 40 ) 6. Rumah sekait ( p : 25, hal : 43 ) 3. Bagian 3 1. Ruang tamu ( p : 1, hal : 46 ) 4. Bagian 4 1. Toko faradia ( toko busana muslimah ) ( P : 4, hal : 56 ) 2. Pasar bendungan hilir ( p : 6, hal : 57 ) 3. Kontrakan ninung ( P : 8, hal : 58 ) 4. Toko buku ( p : 9, hal : 58 ) 5. Bengkel ( p : 9, hal : 59 ) 6. Di jalan menuju kompleks dirumah Syakila ( p : 18, hal : 64 ) 7. Di depan pintu kompleks ( p : 29, hal : 64 ) 8. bioskop ( p : 33, hal : 66 ) 5. Bagian 5 1. Kantor ( p : 2, hal : 71 ) 2. Dapur ( p : 7, hal : 72 ) 6. Bagian 6 1. Ruangan kepala sekolah ( p : 38, hal : 94 ) 2. kantor polisi ( p : 43, hal : 36 ) 3. wartel ( p : 57, hal : 114 )

7. Bagian 7 1. Disampung sekolah ( p : 26, hal : 114 ) 8. Bagian 8 1. Lereng gunung slamet ( p : 20, hal : 123 ) 2. Ruang tata usaha ( p : 25, hal : 124 ) 3. Tegal ( p : 19, hal : 131 ) 4. Belanda ( p : 19, hal : 132) 5. Prancis ( p : 19, hal : 132 ) 6. Bogor ( p : 19, hal : 132 ) 9. bagian 11 1. Markas ( p : 12, hal : 158 ) 10. Bagian 12 1. Dibawah sebuah pohon rindang ( p : 1, hal : 160 ) 2. Dijalan arumdani ( p : 10, hal : 162 ) 3. Gambir ( p : 14, hal : 167 ) 11. Bagian 13 1. Pondok indah mall ( p : 27, hal : 179 ) 2. Di pertigaan lebak bulus ( p : 27, hal : 179 ) 3. Jalan arteri ( p : 27, hal : 179 ) 4. Cilandak ( p : 27, hal : 179 )

Waktu : 1. Bagian 1 1. Dua hari kemudian ( p : 5, hal : 9 ) dan ( p : 16, hal : 11 ) 2. Pada jam istirahat ( p : 30, hal : 15 ) 3. Sebulan kemudian ( p : 32, hal : 16 ) 4. Tadi pagi ( P : 26, hal : 17 ( dan ( p : 67, hal : 17 ) dan ( P : 67, hal : 27 ) 5. Kemarin ( p : 55, hal : 22 ) 6. Pulang sekolah ( p : 57, hal : 23 ) 7. Sejak tadi ( p : 57, hal : 23 ) 8. Saat bel tanda pelajaran berakhir ( p : 58, hal : 24 ) 9. Siang ( P : 72, hal : 28 ) 2. Bagian 2 1. Hampir pukul dua ( p : 1, hal : 34 ) 2. Minggu ini ( p : 2, hal : 35 ) 3. Pulang sekolah ( P : 17, : hal : 40 ) 4. Lima menit yang lalu ( p : 5, hal : 43 ) 3. Bagian 3 1. Sore ( P :2, hal : 56 ) 2. Tiga hari yang lalu ( p : 2, hal : 56 ) 3. Setahun lagi ( p : 2, hal : 56 ) 4. Sepulu menit ( p : 10, hal : 59 ) 5. Semalam ( p : 12, hal : 59 ) 6. Pukul tujuh ( p :32, hal : 56 ) 7. Dua minggu ( p : 35, hal : 66 ) 4. Bagian 5 1. Beberapa tahun lagi ( p : 3, hal : 72 ) 2. Sebulan ( p : 4, hal : 72 ) 3. Lima menit kemudian ( p : 10, hal : 74 )

5. Bagian 6 1. Hari ini ( p : 5, hal : 185 ) 2. Tadi malam (p : 2, hal : 71 ) 3. Satu jam kemudian ( p : 41, hal : 95 ) 4. Sepuluh hari ( p : 43, hal : 96 ) 5. Sebelum pukul 3 sore ( p : 45, hal : 97 ) 6. Bagian 7 1. Satu sampai dua jam ( p : 1, hal : 102 ) 2. Dua kali seminggu ( p : 1, hal : 102 ) 3. Lima menit ( p : 4, hal : 104 ) 4. Tadi pagi ( p : 16, hal : 109 ) 5. Dua hari kemudian ( p : 26, hal : 17 ) 7. Bagian 8 1. Hari ini ( p : 3, hal : 116 ) 2. Pada jam istirahat ( p : 11, hal : 119 ) 8. Bagian 10 1. Dua hari kemudian ( p : 1, hal : 138 ) 2. Malam ini ( p : 2, hal : 138 ) 3. Dua puluh menit kemudian ( p : 24, hal : 145 ) 4. Beberapa hari ini ( p : 31, hal : 148 ) 5. Pukul 3 sore ( p : 36, hal : 150 ) 9. Bagian 11 1. Tempo hari ( P : 1, hal : 160 ) 10. Bagian 12 1. Tiga puluh menit ( p : 1, hal : 160 ) 2. Satu menit kemudian ( p : 2, hal : 160 ) 3. Kurang lebih 15 menit ( p : 3, hal : 160 ) 4. Empat bulan ( p : 4, hal : 161 ) 5. Dua tahun ( p : 9, hal : 162 )

6. Malam minggu kemarin ( p : 11, hal : 165 ) 7. Sudah tiga hari ( p : 13, hal : 166 ) 8. Malam ini ( p : 13, hal : 166 ) 9. Pukul Sembilan ( p : 13, hal : 166 ) 10. Sudah hampir pukul delapan ( p :14, hal ; 167 ) 11. Lima belas menit ( p : 23, hal : 178 ) 11. Bagian 14 1. Lima belas menit lagi ( p : 15, hal : 185 ) 2. Pukul empat sore ( p : 16, hal : 188 ) 3. Pukul setengah Sembilan malam ( p : 27, hal : 192 ) 4. Sebulan ( p : 4, hal : 205 ) 12. Bagian 16 Sekitar pukul delapan ( p : 1, hal : 220 ) Suasana 1. Bagian 1 1. Marah ( p : 3 hal 8, P : 6 hal 9, p : 12 hal 10, p : 38 hal 17, P : 63 hal 26, dan p : 60 hal 25 ) 2. Senang ( p : 36 hal 17, P : 70 hal 27, dan p : 74 hal 30 ) 3. Kesal ( p : 8 hal 10, p : 17 hal 12, p : 19 hal 12, p : 61 hal 26, dan p : 76 hal 30 ) 4. Panik ( p : 43 hal 20 ) 5. Heran ( p : 49 hal 21 ) 6. Resah ( p : 55 hal 22 ) 7. Khawatir ( p : 57 hal 23 ) 8. Tenang ( P : 62 hal 26 ) 9. Terkejut ( p : 70 hal 27 )

2. Bagian 2 1. Kesal ( p : 8 hal 37 dan P : 15 hal 39 ) 2. Takut ( P : 13 hal 38 ) 3. Sedih ( P : 28 hal 41 ) 3. Bagian 3 1. Heran ( p : 4 hal 46, p : 6 hal 49, p : 36 hal 53 ) 4. Bagian 4 1. Heran (p : 15 hal 60 dan p : 35 hal 66 ) 5. Bagian 6 1. Resah ( p : 8 hal 85 ) 2. Tenang ( p : 8 hal 85 dan p : 42 hal 95 ) 3. Terkejut ( p : 15 hal 88 dan p : 38 hal 94 ) 4. Panik ( p : 22 hal 89 ) 5. Tegang ( p : 25 hal 89 ) 6. Sedih ( p : 32 hal 92 ) 7. Heran ( p : 40 hal 95 ) 6. Bagian 7 1. Tenang ( p : 1 hal 102 ) 2. Takut ( p : 1 hal 102 ) 3. Gembira ( p : 2 hal 103 ) 4. Heran ( p : 14 hal 108 ) 5. Gelisah ( p : 16 hal 109 ) 6. Gugup ( p : 26 hal 114 ) 7. Bagian 8 1. Resah ( p : 2 hal 116 ) 2. Terkejut ( p : 11 hal 119 ) 8. Bagian 9 1. Heran ( p : 10 hal 128, p : 13 hal 129, dan p : 21 hal 133 ) 2. Kesal ( p : 17 hal 131 dan p : 21 hal 134 )

3. Marah ( p : 17 hal 131 ) 4. Bingung ( p : 21 hal 134 ) 5. Tegang ( p : 21 hal 134 ) 9 Bagian 10 1. Gembira ( p : 4 hal 138 ) 2. Heran ( p : 18 hal 143 ) 3. Tegang ( p : 23 hal 144 ) 4. Gelisah ( p : 24 hal 144 dan p : 34 hal 150 ) 5. Takut ( p : 29 hal 147 ) 6. Khawatir ( p : 31 hal 148 ) 10. Bagian 11 1. Kecewa ( p : 7 hal 157 ) 2. Takut ( p : 2 hal 158 ) 3. Terkejut ( p : 12 hal 158 ) 11. Bagian 12 1. Resah ( p : 4 hal 161 dan p : 10 hal 163 ) 2. Bingung ( p : 10 hal 162 dan p : 13 hal 166 ) 3. Heran ( p : 10 hal 163 dan p : 13 hal 166 ) 12. Bagian 13 1. Menyesal ( p : 1 hal 170 ) 2. Gembira ( p : 3 hal 174 ) 3. Terkejut ( p : 22 hal 172 ) 4. Gelisah ( p : 24 hal 178 ) 5. Tegang ( p : 33 hal 180 ) 6. Takut ( p : 34 hal 180 ) 13. Bagian 14 1. Resah dan gelisah ( p : 1 hal 184, p : 8 hal 186, dan p : 56 hal 201 ) 2. Heran ( p : 2 hal 184 dan p : 1 hal 189 )

14. Bagian 15 1. Bingung ( p : 2 hal 204 ) 2. Takut ( p : 8 hal 209 ) 3. Terkejut ( p : 24 hal 215 ) 15. Bagian 16 1. Marah ( p : 31 hal 229 ) 16. Bagian 17 1. Kecewa ( p : 1 hal 234 ) 2. Heran ( p : 10 hal 236 ) 3. Kesal ( p : 12 hal 237 dan P : 16 hal 239 ) 4. Sedih ( p : 16 hal 239 )

4. Tokoh / Penokohan 1. Syakila : Baik, penyayang, pemberani, pantang menyerah, tomboy ( Protagonist ) ( p : 17 hal 11 ) 2. Soraya 3. Ninung 4. Jarnawi 5. Damar : Baik ( Protagonist ) ( p : 23 hal 13 ) : Baik, penyabar ( Protagonist ) ( p : 23 hal 13 ) : Baik, lucu ( protagonist ) ( p : 23 hal 13 ) : Baik, sopan, dan ramah ( protagonist ) ( p : 29 hal 14 ) 6. Mella : Baik, tapi manja dan egois ( protagonist ) ( p : 30 hal 15 ) 7. Delia 8. Tuan besar / Pak Kodrat 9. Mas Jay : Baik dan suka menolong ( protagonist ) (p : 57 hal 24 ) 10. Ayah Syakila / Pak Zaid : baik, penyayang, tegas ( Protagonist ) ( p : 1 hal 34 ) : Baik tapi egois ( protagonist ) ( p : 30 hal 15 ) : Jahat dan egois ( Antagonis ) ( p : 17 hal 12 )

11. Damsihar 12. Faldi 13. Yanto 14. Pak Romihin 15. Rida 16. Eddo 17. Greggy 18. Sopir Delia 19. Seorang lai-laki Penjual sepatu 20. Pak Guru 21. Gufron 22. Kepala sekolah 23. Kakak perempuan Damar 24. Suami kakak Perempuan Damar 25. Orang tua Damar

: Jahat, egois ( Antagonist ) ( p : 2 hal 204 ) : Baik, tegas ( Protagonist ) ( P : 45 hal 20 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 53 hal 22 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 58 hal 24 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 62 hal 26 ) : Baik ( Protagonist ) : Baik, pendiam ( Protagonist ) ( p : 18 hal 140 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 32 hal 16 ) : ( Protagonist ) ( p : 3 hal 8 )

: Baik ( Protagonist )( p : 56 hal 23 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 1 hal 36 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 76 hal 31 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 65 hal 26 )

: Baik ( Protagonist ) ( p : 65 hal 27 )

: Baik, dermawan ( Protagonist ) ( p : 65 hal 27 )

26. Pak Marwan 27. Bu Sisi 28. Bu Titik 29. Ayah Greggy 30. Ibu Syakila 31. Rida 32. Heri Mulyono 33. Farhan 34. Zeba 35. Dian

: Baik ( Protagonist ) ( p : 20 hal 21 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 25 hal 43 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 25 hal 43 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 27 hal 44 ) : Baik, penyayang ( Protagonist ) ( p : 1 hal 46 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 35 hal 66 ) : Baik, tegas ( Protagonist ) ( p : 7 hal 73 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 24 hal 79 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 24 hal 79 ) : baik ( Protagonist ) ( p : 24 hal 79 )

36. Bu Yuary 37. Polisi 38. Om Seno 39. Pak Kandar 40. Dewi 41. Dinda 42. Mat Roji 43. Mas Jalak 44. Zeba 45. Ayah Soraya 46. Ibu Soraya 47. Amila 48. Kakek Mela 49. Suryana

: Baik ( Protagonist ) ( p : 1 hal 84 ) : Baik, tegas ( Protagonist ) ( p : 3 hal 34 ) : Baik ( Protagonist ) ) p : 4 hal 84 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 7 hal 85 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 27 hal 90 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 27 hal 90 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 41 hal 95 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 18 hal 122 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 3 hal 126 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 19 hal 131 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 19 hal 132 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 2 hal 138 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 16 hal 189 ) : Baik ( Protagonist ) ( p : 10 hal 237 )

5. Sudut Pandang 6. Diksi dan Majas Diksi : -

: Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. :

Sengit ( p : 17 hal 13 ) Interogasi ( p : 48 hal98 ) Bergidik ( 38 hal 94 ) Atraktif ( p : 32 hal 16 ) Terhenyak ( p : 16 hal 88 ) Nelangsa ( p : 33 hal 92 ) Berang ( p : 11 hal 188 ) Cekatan ( p : 12 hal 107 ) Bergumam ( p : 18 hal 110 )

Sinyalir ( p : 6 hal 155 ) Bergemuruh ( p : 18 hal 161 ) Mencecar ( p : 12 hal 165 ) Gamang ( p : 15 hal 167 ) Gerutu ( p : 24 hal 191 ) Membludak ( p : 56 hal 201 ) Mendelik ( p : 13 hal 212 ) Menelikung ( p : 19 hal 213 ) Bersungut-sungut ( p : 12 hal 238 ) Cembokur ( p : 38 hal 67 )

Majas : 1. Bagian 1 Paragraph 7 hal 9, majas Ironi Nyalinya sudah menjadi tempe . Paradraf 10 hal 10, Oksimoron Wajahnya si anak muda yang tampan, bening dan tenang, tiba-tiba beringan menjadi hiu yang mencium bau darah . Paragraph 28 hal 44, majas Hiperbola Kesedihan yang mendalam, yang menyengat seluruh tubuhnya. Paragraph 22 hal 13, majas Oksimoron Raut wajahnya yang menyimpan kekerasan di balik kelembutan. Paragraph 42 hal 18, majas Oksimoron Damar tak kuasa menghadapi kedua wanita yang berubah menjadi singa . 2. Bagian 2 Paragraph 8 hal 37, majas asosiasi Tatapannya seperti polisi yang sedang menuding maling .

Paragraph 9 hal 37, majas Asosiasi Kata-kata itu sebenarnya di ucapkan dengan pelan tetapi di telinganya Syakila seperti petir yang menyambar.

3. Bagian 3 Paragraph 11 hal 50, majas Metafora Tawa yang pelan tetapi mampu meluapkan lahar di dada Mella. Paragraph 26 hal 54 Sepasang mata itu pelan-pelan berubah dingin, cahayanya setengah memudar karena di baluri amarah sedalam lautan. 4. Bagian 4 Paragraph 10 hal 59, majas Hiperbola Rasanya sudah hamper 10 menit, dan rasanya sudah berjam-jam menunggu di sini. 5. Bagian 6 Paragraph 3 hal 84, majas HIperbola Kehadiran laki-laki berseragam polisi itu mengundang banyak Tanya di penjuru kelas itu, yang langsung mengeluarkan suara seperti dengungan ribuan lebah. Paragraph 37 hal 94, majas Asosiasi Sorot matanya yang selalu mengundang pesona, tiba-tiba meradang seperti harimau lapar. Paragraph 20 hal 11, majas Asosiasi Damar mendesah panjang seperti membuang kegetiran yang tiba-tiba merayapinya.

7. Pesan / Amanat Memberikan kita untuk tidak sombong dengan apa yang telah Allah titipkan kepada kita, serta mengajarkan kepada kita untuk tidak di butakan oleh yang namanya cinta dan uang.

8. Nilai-nilai Kehidupan Paragraph 12 hal 107, Nilai religious apapun yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan Allah. Paragraph 55 hal 22, Nilai relegius Islam melarang kita berpacaran, karena di samping akan menimbulkan nafsu syahwat yang jelas-jelas mendekati zina. Paragraph 8 hal 141, Nilai social Alangkah baiknya jika uang untuk biaya ulang tahun yang mewah seperti ini di serahkan kepada panti asuhan, panti social atau ke mesjid-mesjid. Paragraph 6 hal 140, NIlai social tidak menghambur-hambur uang untuk keperluan yang tidak penting. Paragraph 30 hal 132, Nilai moral Belajar sopan santun itu lebih baik dari pada grasa-grusu. Paragraph 89 hal 132, Nilai moral Narkoba memang barang laknat yang harus di musnahkan.

Hasil Resensi Novel


Syakila Sigagah Jelita
Judul Novel Penulis Penerbit Tahun Terbit Tebal Ukuran Buku No. ISBN : KANGEN : Fahri Asiza : Dari Mizah : 2003 : 224 Halaman :: 979-3391-64-2

Novel dengan judul KANGEN ini adalah salah satu karya sastra dari Fahri Asiza yang lahir di Jakarta 6 September 1968, dengan nama Mohammad Fahri. KANGEN adalah novel fiksi remaja Islam yang simple, ringan dan dikemas dengan bahasa yang sangat meremaja. Novel ini penuh dengan suasana menegangkan, gadis tomboy dan sahabatsahabatnya yang banyak mengalami halangan dan rintangan dalam menghadapi ancaman seseorang yang ingin mencelakainya. Di dalam novel ini tidak hanya diramaikan oleh tokoh Pratagonis, tetapi juga memunculkan tokoh-tokoh Antagonis. Karena itulah cerita dalam novel ini penuh dengan konflik walaupun belum mencapai puncak cerita. Latar yang di ambil bermacam-macam mulai dari sekolah, rumah, bengkel, bioskop, bahkan kantor polisi. Novel ini mengajak kit auntuk tidak di butakan dengan yang namanya cinta dan uang. Tidak hanya itu, novel yang penuh dengan pesan agama ini juga mengajarkan kita untuk tidak sombong dengan apa yang kita miliki karena semua itu

adalah titipan Allah SWT. Alur ceritanya pun begitu menarik. Si pengarang mengajak kita untuk menebak-nebak dan berfikir dalam setiap detail ceritanya. Dia membuat kita menerka-nerka kisah selanjutnya dan siapa tokoh Antagonis yang meneror Syakila. Bahkan puncaknya di akhir cerita pembaca di buat terkejut dengan akhir yang tidak terduga. Novel ini juga tidak membuat kita bosan karena di lembar-lembar halamannya di beri ilustrasi-ilustrasi beberapa kejadian yang menambah dramatisasi kisah-kisah dalam novel tersebut. Tetapi, tidak ada sesuatupun yang sempurna, maka novel ini pun memiliki kelemahan yaitu sampul dan judulnya tidak mencerminkan isi cerita. Di dalam bab dua belas halaman 167 Damar bermonolog bahwa ia sangat rindu kepada Syakila. Itupun hanya di tuliskan dalam dua kalimat dan selebihnya tidak pernah lagi di singgung dalam cerita. Sehingga si pembacapun tidak mengerti maksud judul novel ini. Walau begitu Fahri Asiza yang juga seseorang dosen ini telah berhasil menciptakan novel penuh inspirasi dan layak di baca para remaja sekalipun. Karena kejadian-kejadian di atas dapat di contoh para remaja lain yang harus punya jiwa seperti Syakila dan para sahabatnya. Pemberani, tidak menyerah dan selalu berjuang berdasarkan keyakinan yang di miliki. Novel ini tidak layak untuk di baca anak-anak, karena banyak mengeluarkan katakata kasar seperti keparat, ( bab 4 hal 64 ), brengsek ( bab 4 hal 59 ), dan sialan ( bab 4 hal 64 ). Dan itu akan mengkhawatirkan anak-anak untuk meniru bahasa tersebut.

You might also like