You are on page 1of 18

BAB VI PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA 6.

1 Pendahuluan Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimatkalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dan dua buah kalimat. Bahkan, sering kita temukan bahwa suatu paragraf berisi lebih dan lima buah kalimat. Walaupun paragraf itu mengandung beberapa kalirnat, tidak satu pun dan kalimat-kalimat itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah itau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu. Contoh sebuah paragraf. Sampah selarnanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminarseminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir Selama pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah. Paragraf mi terdiri atas enani kalimat. Senuia kalirnat itu membicarakan soal sarnpah. Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik masalah sampah karena pokok permasalahan dalarn paragraf itu adalah masalah sampah. Dalam tulisan-tulisan lain mungkin kita menjurnpai topik paragraf, seperti a. peranan bahasa dalam kehidupan; b. penyebab kebakaran hutan; c. perombakan kabinet; d. Tragedi Semanggi; e. kehidupan di ruang angkasa; Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pernbicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleb sebab itu, ia kadang-kadang disebut juga gagasan pokok di dalarn sebuah paragraf. Dengan demikian, apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah topik paragraf. Topik paragraf dijabarkan dalam kalimat topik atau kalimat utama.

62 SYARAT-SYARAT PARAGAF Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf. a) Kesatuan Paragraf Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimatkalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dan ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dan pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dan paragraf. Perhatikan paragraf di bawah ini. Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dan pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara Puiau Jawa, ibuu kota Provinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pemah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu. Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak menunijukkan keutuhan paragraf karena merupakan kalimat yang sumbang atau keluar dan permasalahan yang dibicarakan. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dan paragraf. b) Kepaduan Paragraf Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapanungkapan (katakata) pengait antarkalimat. Urutan yang logis akan tenlihat dalam susunan kalimatkalimat dalam paragraf itu. Pengait Paragraf Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa 1) ungkapan penghubung transisi, 2) kata ganti, atau 3) kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan). Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan penghubung/ transisi. 1) Beberapa Kata Transisi 1. Hubungan tainbahan : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian, pula, begitu juga, lagi pula. 2. Hubungan pertentang-an : akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya. 3. Hubungan perbanding-an v : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.

4. Hubungan akibat : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab itu. 5. Hubungan tujuan : untuk itu, untuk maksud itu. 6, Hubungan singkatan : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai sinipulan. 7. Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian. 8. Hubungan tempat : berdekatan dengan itu. Paragraf di bawah mi memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait antarkalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi. Beluni ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan dep to mereka. Sementara itu, bursa efek Indonesia muiai goncang dalam menampung serbiian para pemburu sahant Peniilikpeinh]ik uang berusaha meraih sebanyak-banyakflya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampurig ndnat peniilik uang yang menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101,828 persen. Dengan dipasangnya pengait antarkalimat sementara itu, oleh karena itu, akibatnya, dan bahkan dalam paragraf tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak. 2) KataGanti Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain. (1) Kata Ganti Orang Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti orang. Pemakaian kata ganti mi berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian (kata ganti orang kedua), dia, ia, beliau, mereka, dan nya (kata ganti orang ketiga). Hal mi dapat kita lihat pada contoh berikut mi. Rizal, Rustaxn, dan Cahyo adalah teinan sekolali sejak SMA hingga perguruan tinggL Kini mereka sudah menyandang gelar dokter dan sebuah universitas negeni di Jakarta. Mereka merencanakan mendirikan suatu polildinik lengkap dengan apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekeija sama, yaitu saya diminta menyediakan tempat yang letaknya strategis. Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Rizal, Rustam, dan Cahyo agar nama orang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan nama orang yang berkalikali dalam satu paragraf akan menimbuikan kebosanan serta menghflangkan keutuhan paragraf. Hal mi dapat dilihat dalam kalimat di bawah ini. Hajjah Utamiwati adalah ketua majelis taklim di desa mi. Rurnah Hajjah Utainiwati terletak dekatmasjid Nuivi Itti had.

Pengulangan Hajjah Utamiwati akan menimbulkan kesan kekurangpaduan dua kalimat itu. Kesannya akan lain jika kalimat itu diubah sebagai berikut. Hajjah Utami waLl adalah ketua majelis taklim di desa ini. Rumahnya terletak dekat masjid Nurul Ithhad. Bentuk -nya dalam kalimat di atas adalah bentuk singkat kata ganti orang ketiga, yaitu HaJjah Utamiwati. Dengan demikian, kepaduan kalimatkalirnat itu dapat kita rasakan. Penggunaari kata ganti orang ketiga tunggal, beliau, dapat dilihat pada kalimat berikut ini. ibu Sud adalah pendpta lagu empat zaman yang sangat produktif Beliau telah men ciptakan tidak kurang dan dua ratus buah lagu. Semua kata ganti orang hanya dapat menggantikan nama orang dan hal-hal yang dipersonifikasikan. Kalimat berikut mi memperlihatkan hal yang dipersonifil<asikan dan subjek kalimat. Oleh sebab itu, kalimat mi masth dibenarkan. Pada tahun yang lalu India dilanda kelaparan. Ia men gha rapkan uluran tangan negara lain. Sudah dikatakan bahwa kata ganti orang hanya dipakai untuk menggantikan nama orang dan hal-hal yang dipersonifikasikan. Dalam hal mi, bentuk -nya merupakan pengecualian. Bentuk -nya tidak hanya menggantikan nama orang dan hal yang dipersonifikasikan, tetapi juga menggantikan bendabenda yang tidak bernyawa. Hal liii dapat dilihat pada kalimat berikut. Sepatu saya sudah rusak. Saya harus segera menggantinya. Kain bahan celana mi pas-pasan. Si penjahit harus pandai memotongnya. Dalam masalah pemakaian kata ganti orang ketiga, kata ganti itu harus digunakan pada tempatnya yang tepat. 1) Buku Sutan Takdir Alisjahbana banyak sekali. Beliau adalah budayawan yang sangat disegani. (Salah) la) Sutan Takdir Alisjahbana mengarang buku banyak Sekali. Beliau adalah budayawan yang sangat disegani. (Betul) 2) Hutan-hutan di Indonesia habis ditebangi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka hanya mementingkan din sendiri. (Saiah,) 2a) Orang-orang yang tidak bertanggung jawab menebangi hutan-hutan di Indonesia habis-habisan. Mereka hanya mementingkan din sendin. (Betul) 3) Di mana-mana pabnik didirikan oleh konglomerat. Dengan demikian, mereka menganggap bahwa masalah pengangguran telah teratasi. (Salalz)

3 a) Di mana-mana konglomerat mendinikan pabrik. Dengan demikian, mereka menganggap bahwa masalah pengangguran telah teratasi. (Betul) (2) Kata Ganti yang Lam Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu, mi, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagainya. Perhatikan contoh berikut. Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat satu sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sening berkunjung ke situ. (3) KataKunci Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti kata sainpah pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci mi perlu dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu sering). 6.3 PEMBAGIAN PARAGRAF MENURUT JENLSNYA Dalam sebuah karangan (komposisi) biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilthat dan segi jenisnya. 1) ParagrafPembuka Paragraf im merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka hams dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pildran pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk menanik perhatian mi ialah dengan mengutip pemyataan yang memberikan rangsangan dan para orang terkemuka atau orang yang terkenal. 2) ParagrafPengembang Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu. Paragraf mi mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf pengembang mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab itu, satu paragraf dan paragraf lain hams memperlihatkan hubungan yang serasi dan logis. Paragraf itu dapat dikembangkan dengan cara ekspositoris, dengan cara deskriptif, dengan cara naratif, atau dengan cara argumentatif yang akan dibicarakan pada halaman-halaman selanjuthya. 3) ParagrafPenutup Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup bern- pa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya. 6.4 TANDA PARAGRAF

Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam, kira-kira lima ketukan

mesin ketik atau kira-kira dua sentimeter. Dengan demikian, para pembaca mudah dapat melihat permulaan flap paragraf sebab awal paragraf ditandai oleh kalimat permulaannya yang tidak ditulis sejajar dengan garis margin atau ganis pias kin. Selain itu, penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah paragraf itu dengan memberikan jarak agak renggang dan paragraf sebelumnya. 6.5 RANGKA ATAU STRUKrLJR Siuiii PARAGRAF Rangka atau struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat pen jelas. Dengan kata lain, apabila dalam sebuah paragraf terdapat lebih dan sebuah kalimat topik, paragraf itu tidak termasuk paragraf yang baik. Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu harus saling mendukung, saling menunjang, kait-berkait satu dengan yang lainnya. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang. Pengarang meletakkan infi maksud pembicaraannya pada kalimat topik. Karena topik paragraf adalah pikiran utama dalam sebuah paragraf, kalimat topik merupakan kalimat utama dalam paragraf itu. Karena setiap paragraf hanya mempunyai sebuah topik, paragraf itu tentu hanya mempunyai satu kalimat utama. Kalimat utama bersifat umum. Ukuran keumuman sebuah kalimat terbatas pada paragraf itu saja. Adakalanya sebuah kalimat yang kita anggap u.mum akan berubah menjadi kalimat yang khusus apabila paragraf itu diperluas. Perhatikan paragraf berikut Penduduk Tegal, umpamanya, merasa tidak dapat hidup di daerahnya lagi karena bahan makanan yang akan dimakan sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan penduduk. Hal mi disebabkan oleh ledakan penduduk Tegal terlalu besar sehingga daerah pertanian yang relatif tidak bertambah hasilnya itu tidak dapat menampung

perkeinbangan penduduk. Pertumbuhan penduduk Tegal jauh lebth besar daripada perken-ibangan daerah pertanian yang ada di situ. Kalau kita lihat paragraf di atas, kalimat yang paling umum sifatnya ialah kalimat pertama, yaitu Penduduk Tega], umpamanya, merasa tidak dapathidup di daerahnya lagi karena bahan makanan yang akan dimakan sehari-hari lidak mencukupi kebutuhanpenduduk.Kaliniat-kalimat selanjutnya adalah kalimatkalimat penjelas yang fungsinya menjelaskan gagasan utama yang terletak pada kalimat pertama. Kalau kalimat dalam paragraf itu ditambah dengan sebuah kalimat lagi, sifat keumuman kalimat pertama itu berubah menjadi khusus. Kalimat yang ditambahkan itu berbunyi

Tidak dapat dimungkiri bahwa pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh pertumbuhan produksi dapat menyebabkan tingkat kemakmuran berkurang. Kalimat yang terakhir mi bersifat lebih umum daripada kalimat pertama. Kalau kalimat terakhir irui ditambahkan pada paragraf itu, kalimat tersebut akan menjadi kalimat utarna. Kalau kita melihat perkembangan paragraf yang kita perbincangkan mi, dapat dikatakan bahwa sebelum kalimat tadi ditambahkan pada paragraf, kalimat utama paragraf itu berada di awal paragraf, sedangkan setelah ditambahkan, kalimat utama (kalimat topik) terletak di akhir paragraf. 6.6 PA1G1 DauKnF DAN PARAGRAF JNDUKTIF Di bawah mi dikutipkan beberapa macam contoh paragraf. Letak kalimat topik pada paragraf-paragraf itu berbeda-beda. Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada awal paragraf disebut paragraf deduktiL sedangkan paragraf yang

rneletakkan kalimat topik di akhir paragraf disebut paragraf induktif Pengarang jenis pertama meletakkan kalimat topiknya di bagian awal paragraf yang bersangkutan. Perhatikan kalimat yang dicetak dengan huruf tebal. Arang aktif ialah sejenis arang yang dipemleli dan suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalain air Arang ml dapat diperoleh dan pembakaran zatzat tertentu, seperti ampas tebu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang in] banyak digunakan dalam beberapa industhpangan atau nonpangan. Industri yang menggunakan arang aktif adalah industrikiinia dan famiasi, sepethpekerjaan memumikan minyak, menghilangkan bau yang tidak mumi, dan menguapkan zat yang tldakperlu. Pengarang jems kedua meletakkan kalimat topiknya pada bagian akhir paragraf, seperti terlihat pada paragraf berikut. Dua anak kedil ditemukan tewas dipinggzrjalanJenderal Sudirman. Semingu kemudian seoranganak wanita hilang ketikapulangdarisekolth Sthadkemudianjzlisirnenemukan bercak-bercak darah thkircci belakangmobil John. Polisijuga menemukan potret dua orang anak yang tewas di jalan Jenderal Sudfrman di dalam kantung cthna John. Dengan demiklan, John adalah orang yang dapat dimintai pertanggurigjawaban tentang hilangnya tiga anak itu. Ada pula paragraf yang tidak memperlihatkan kalimat utamanya. Gagasan utama sebuah paragraf itu berada di seluruh paragraf. Paragraf seperti mi tidak mempunyai kalimat yang umum. Semua kalimat bersifat khusus. Biasanya paragraf seperti mi terdapat pada paragraf yang bersifat naratif.

Misalnya: Pada tengah han itu Pak Lurah datang. Bapak Bupati datang ke tempat itu. flga jam kemudian kita melihat

orang-orang telah berkumpul di arena itu. Tidak pia ketinggalan artis-artis muda belia. Para wartawan pun telah pula memanfaatkan waktu. Suatu hal lagi yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa kalimat topik itu harus kalimat yang ideal, bukan kalimat topik yang membingungkan. Kalimat topik itu hams bersifat umum, jangan mendetail. Kalimat topik yang ideal adalah kalimat topik yang jelas maksudnya dan mudah dipahami. Pembaca tidak usah berpikir lama-lama apa yang dimaksudnya oleh penulis. Biasanya, kalimat yang mudah dipahami itu adalah kalimat yang sederhana, ringkas, dan tidak berbelit-belit. Sebaliknya, kalimat topik yang tidak ideal atau kalimat tidak jelas dan membingungkan, hams dihindari. Misalnya: Sistem pondasi cakar ayam penemuan almarhum Prof Sedyatmo yang terkenal akhir-akhirini di kaiangan internasional, terutama di negara Asean karma d4,akai untukmembangun berbagai struktur di atas tanah lembek. Seharusnya : Sislem fondasi cakarayam chpakai untuk membangun berba gal struktur di atas tanah lembek. Kalimat topik yang baik adalah kalirnat yang umum atau kalimat yang tidak mendetail. Perhatikan contoh berikut. Umum : Paanthmmedukanbethagaifaktor agarselesai dengan memuaskan. Mendetail Penelitian mi memerkikan biaya yang banyalc waktu yang cukup, dan tenaga yang terampil agar selesai dengan mnuaskan Membingungkan

Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, sebuah paragraf itu terdiri atas satu kalimat topik dan beberapa buah kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas itulah yang membuat paragraf itu benar-benar bicara kepada pembacanya. Cara menjelaskan kalimat topik itu dapat dengan mengulasnya, menyokong, menceritakan, atau memberikan definisi

secara jelas. Dengan demikian, sebuah paragraf menjadi suatu pembicaraan yang meyakinkan. Penulis yang berpengalaman tidak akan membuat kalimat penjelas yang masih bersifat umum karena kalimat penjelas yang masih umum akan menyebabkan pembaca hams merabaraba makna paragraf. la akan memberikan uraian-uraian yang terperinci untuk membuat paragraf dapat berbicara kepada pembaca. Paragraf berikut memperlihatkan kepada kita bahwa penulisnya membuat kalimatkalimat penjelas yang terperinci sehingga pembaca akan merasa yakin akan isi paragraf tersebut. Kemajuan teknologi di negara Republik Indonesia pada akhir-akhir mi sangat dirasakan oleh masyarakat sebagai suatu prestasi besar bangsa Indonesia. Hal itu ditunjang oleh beberapa faktor nyata yang sangat dibanggakan. Kehadiran Industri Pesawat Terbang PT Dirgantara Inodesia, ditambah pia dengan kehadiran Puspitek dan beberapa pembangkit tenaga listrik memberikan bukti tentang keniajuan teknologi itu. Apalagi, di sana-sini tidak pia ketinggalan beberapa industri mobil, elektronik, dan obat-obatan. 6.7 PENGEMBANGAN PARAGRAF Mengarang itu adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Dengan demikian, dalam karangan itu kita hams mengembangkan beberapa paragraf demi paragraf. Oleh karena itu, kita hams hemat menempatkan kalimat

topik. Satu paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik. Contoh di bawah mi memperlihatkan perbedaan paragraf yang tidak hemat dan paragraf yang hemat akan kalimat topik. Paragraf yang tidak hemat mi mengandung tiga buah kalimat topik. Penggemar seruling buatan Frederick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal memperoleh sebuah seruling buatan Morgan. Pertengahan bulan Juli Morgan menghentikan pemesananseruling karena terlalu banyak pthak yang memesan seruling buatannya. Memang dewasa mi Morgan tergolong ahli pembuat instrumen tiup kelas dunia. Perhatikan paragraf berikut yang merupakan hasil pengembangan kalimat-kalimat di atas. Penggemar seruling buatan Frederick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal memperoleh sebuah seruling buatan Morgan. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh beberapa penggemar seruling Eropa. Hal mi teijadi setelah Morgan mengumumkan bahwa pemesanan serulingnya ditutup. Path pertengahan bulan Juli Morgan xnenhentikan pemesanan seruling karena terlalu banyak pihak yang memesan seruling buatannya. Jika seruling dibuat terusmenerus,

Morgan harus bekerja selama 14 tahun guna memenuhi pesanan tersebut. Seruling buatan Morgan sangat berperan path niusik di dunia Eropa sejak tahun 1950. Dewasa mi Morgan tergolong ahli pembuat instrumen tiup kelas dunia. Beberapa abE Iainnya adalah Hans Caolsma (IJtrecht), Mortin Skovroneck (Bremen), Fredrick van Huene (Amerika Serikat), Klaus Scheele Jerman), serta Shigchoru Yamaoka dan Kuito Kinoshito (Jepang).

Kalau kita amati1 temyata paragraf-paragraf yang terakhir lebih berbicara daripada paragraf sebelumnya, yang mengandung tiga buah kalimat topilc Paragraf terakhir hemat akan kalimat topilc tetapi kreatif dengan kalimat-kalimat penjelas. 6.8 TEnc PENGEMBANGAN PARAGRAF Teknik pengembangan paragraf itu1 secara garis besarnya, ada dua macam. Pertama, dengan menggunakan ilustrasi. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar dengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis. Kedua, dengan analisis. Apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logis sebingga pemyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakirikan. Di dalam praktik, kedua teknik di atas dapat diperinci lagi menjadi beberapa cara yang lebih praktis, di antaranya (a) dengan memberikan contoh, (b) dengan menampilkan fakta-fakta, (c) dengan memberikan alasan-alasan, dan (d) dengan bercerita Perhatikan contoh-contoh di bawah mi. a. L nMembeiikan Contoh/Fakia Biasanya, pembaca senang menibaca paragraf-paragraf yang dikembangkan dengan cara mi. Perbatikan paragraf berikut. Kegiatan KUD di desa-desa yang belum dewasa sering dicampuri oleh tengkulaktengkulak, seperti di Desa Kioro. Semua kegialan KUD selalu dipanlau oleh tengkulaktengkulak. Kadang-kadang bukan memantau lagi namanya, tetapi Iangsung Ikut serta menentukan harga gabah penduduk yang akan dijual ke koperasi. Tengkubik itulah yang mengatur pembagian uang yang ditangani oleh ketua koperasi, mengatur pembelian padi, dan sebagainya. Denilkian pula halnya ilalam menjual kembali ke masyarakat. Harga padi selalu

ditentUkan oleh tengkulak itu. Dan hasil penjualan mi

tengkulak merninta upah yang cukup besar dan ketua koperasi. Dalam menggunakan cara mi, penulis hendaknya pandai memflih contoh-contoh yang umum, contoh yang representatif, yang dapat mewakii keadaan yang sebenamya, dan bukan contoh yang terlalu dicari-cari. b. Dengan Memberikan Aiasan-Alasan Dalam cara mi, apa yang dinyatakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan logika, dibuktikan dengan uraianuraian yang logis dengan menjelaskan sebab-sebab mengapa demikian. Perhatikan paragraf berikut. Membiasakan din berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang pegawal. Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk beijam-jam di belakang meja kantor. Kalau tidak demikian, pegawai itu akan mendenita beberapa penyakit karena tidak ada keseimbangan keija otak dan keija fisik. Kalau pegawai itu menderita sakit, berarti dia membengkalaikan pekerjaan kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan negara. c. Dengan Bercerita Biasanya, pengarang mengungkapkan kembali peristiwaperistiwa yang sedang atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara mi. Dengan paragraf itu, pengarang berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali. Perhatikan paragraf berikut. Kota Wonosobo telah mereka laluL Kim jalan lebih inenanjak dan sempit berliku-liku. Bus meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di samping kanan jurang menganga, tetapi pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus menyelimuti punggung bukit dan bekasbekas kawah yang memutih. Pemandangan itu melalaikan guncangan bus yang tak henti-hentinya berkelak-kelok Sesekali atap rumah berderet kelihatan di kejauhan. 6.9 PEMBAGIAN PARAGRAF MENURUT Tm PEMAPARANNYA Sejalan dengan uraian pada subbab 6.8 tadi, paragraf menurut teknik pemapararmya dapat dibagi dalam empat macam, yaitu deskriptif, ekspositoris, argumentatif, dan naratif. a. Deskriptif Paragraf deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Paragraf mi melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, paragraf mi bersifat tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dan atas ke bawah atau dan kin ke kanan. Dengan kata lain, deskniptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindera. Contoh sebuah paragraf deskriptif:

Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempuma. Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar terdapat wanungwaning kecil penjual sayur dan balian dapur. Di samping kin ada pula beijerus-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang kita dapat menemukan benpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat lantai satu, dua, dan tiga. b. Ekspositoris Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf mi menampilkan suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan perkembangan analisis kronologis atau keruangan. Contoh paragraf ekspositoris:

Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain dasat Setiap han rata-rata terjual tiga ratus meter tmtuk setiap kios. Dan data un dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI dan Pasar Tanah Abang. c. AzirnenLatif Paragraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris. Paragraf argumentatif disebut juga persuasi. Paragraf mi lebih bersifat membujuk atau meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf mi men gunakan perkembangan analisis. Contoh paragraf argumentatif: Dua tahun terakhii, terhitung sejak Boeing B-737 milk maskapai penerbangan Aloha Airlines celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. mi bisa dimalclunii sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dan 19 tahum Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia, yang mengagetkan, lebth dan 60% pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman, lalu bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehingga ia tetap nyaman dinaiki? d. Nazatif Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat. Contoh paragraf naratif Malam itu ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang bertcman dengan Syairul. Bahkan ayah mengatakan bahwa aku akan diantar dan dijemput

ke sekolah. Itu semua gara-gara Slamet yang telah memperkenalkan aku dengan Siti. (Sikumbang, 1981: 1--42 dan Parera, 1983: 3--24). LATIHAN 12 1. Alihkan paragraf yang induktif di bawah mi menjadi paragraf yang deduktif. Bahasa Muna belum tentu dapat dipakai dengan balk oleh seorang turtinan Inggris yang lahir di Raha (Muna) yang bidup dan kecil, dewasa, sampai tua di tempat itu. Hal mi sangat berbeda dengan bahasa Buton dan bahasabahasa lain di Makasar. Bahasa-bahasa yang disebut terakhir mi dapat dipahami dengan mudah oleh pendatang dan daerah lain serta dapat mereka pergunakan dengan baik dalam berbahasa sehari-hari. Hal mi menunjukkan bahwa bahasa Muna agak sukar dipelajari oleh penutur asing. 2. Kalimat mana yang membuat paragraf mi sumbang. Garis bawahilah! Pimpinan Wisma Kartika memperhitungkan berapa buah rumah yang dapat dibarigunnya dengan 300 ton pasir yang tertumpuk di Jalan H. Asnawi. Dan pasir itu ia dapat membangun sebuah kompleks rumah murah yang terdiri atas 125 buah rumah. Tidak demikian halnya dengan PT Beling Jaya. Pimpinan Beling Jaya akan memperhitungkan jumlah keuntungan yang diperolehnya dan pasir itu kalau pasir itu dibuat kaca. Lain lagi pandangan seorang pekeija kapal keruk. Pekeija kapal keruk memandang pasir itu sebagai penghalang yang perlu disingkirkan karena pasir merupakan musuh besarnya ketika mengeruk sebuah dasar sungai. Kapal keruk itu mondar-mandir di sekitar Sungai Batanghari. Jadi, jelaslah bahwa setiap orang akan memandang suatu objek dengan makna yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

3. Kalirnat-kalimat mi membentuk sebuah paragraf. Silakan Anda susun urutannya. a) Sejak itulah energi nuklir dan pengaruh radiasi nuklir masalah barn bagi manusia. b) Akibat radiasi nuklir itu sangat merugikan kehidupan manusia. c) Pada tahun 1945 meledaklah born atom yang pertama untuk rnengakhiri Perang Dunia II. 4. Kalirnat-kalirnat berikut berasal dan sebuah paragraf yang baik. Silakan Anda susun kembali kalimat tersebut sehingga penalarannya runtut.

a) Bank tersebut menempati urutan terakhir dalarn kelompok sejenis di Asean. b) Hal itu terungkap dan hasil penelitian IBCA (International Banking Credit Analysis), sebuah lembaga rating keuangan terbesar di Eropa, yang berkedudukan di London. c) Jepitan kredit macet membuat bank pernerintah kian terpuruk. d) Selain itu, kineija keuangannya juga telah jauh terlampaui oleh bank swasta nasional. 5. Susunlah sebuah paragraf deduktif yang sesuai dengan bidang Anda (ekonorni, teknik, pertanian, desain, dan sebagainya) yang terdiri atas sekurang-kurangnya enam kalimat. Gunakan tiga jenis pengait paragraf (kata penghubung transisi, kata ganti, dan kata kunci). Kuis KETIGA Anda perhatikan baik-baik paragraf berikut mi. Angka dalam kurung adalah nomor kalimat. (1) Pada jalan-jalan utarna di dalam Kelurahan Tajur harus diperbaiki dengan segera. (2) Perbaikan tersebut berhubungan dengan peningkatan mutu jalan. (3) Pening

katan mutu jalan tersebut dengan lapisan aspal Buton setebal 4 cm dapat menaikkan ketahanannya 5-40 tahun. (4) Apalagi, perumahan Bunii Serpong Damai terus di menjadi bangun. (5) Pertimbangan untuk langkah itu ialah mengingat

akan sifatnya sebagai jalan ekonomi. (6) Juga menghindari kerusakan setiap tahun sebagai akibat frekwensi maupun bobot kendaraan yang melewatinya yang makin meningkat. (7) Hal mi dilakukan karena old construction tidak sesuai lagi dengan beban yang ada sekarang. (8) Kehadiran jalan yang bermutu tinggi sangat memberikan rnanfaat bagi masyarakat luas. (9) Masyarakat menengah yang hidup di Kelurahan Tajur, itu lebih banyak menggunakan Sepeda untuk bepergian ke pasar atau ke kota. (10) Tenth saja jalan tersebut berguna sekali bagi mereka. I Anda lingkarilah a, b, c, atau d jika jawaban yang ada di belakang huruf-huruf itu Anda anggap benaL 1. Paragraf di atas adalah paragraf a. deduktif karena kalimat topik terletak di awal paragraf. b. deduktif karena kalimat topik terletak di akhir paragraf. c. induktif karena kalimat topik terletak di awal paragraf. d. induktif karena kalimat topik terletak di akhir paragraf. 2. Pemakaian tanda koma yang benar terdapat pada kalimat yang dicetak miring a. bans keenam c. bans sepuluh b. bans kelima d. bans kedua belas 3. Dalam paragraf di atas ada kalimat yang tidak bersubjek karena subjeknya didahului kata depan. Kalimat tersebut adalah a. kalimat satu c. kalimat tiga b. kalimat dua d. kalimat empat 4. Kalimat yang menyimpang dalam paragraf di atas adalah

a. kalimat empat c. kalimat delapan kalimat enam d. kalimat sembilan 5. Kata yang penulisannya tidak baku adalah kata a. manfaat pada kalimat delapan b. frekwensi pada kalimat enam c. bobot pada kalimat enam sifatnya pada kalimat lima 6. Pemakaian huruf besar yang kurang tepat terdapat pada a. bans pertama c. bans kelima b. bans keempat d. bans keenam Kalimat enam merupakan kalimat yang tidak baku. Ketidakbakuan kalimat itu disebabkan oleh a. ketiadaan subjek c. ketiadaan objek b. ketiadaan predikat d. ketiadaan keterangan 8. Subjek kalimat tiga adalah a. peningkatan mutu jalan b. setebal 4 cm c. lapisan aspal Buton d. ketahanannya 5-10 tahun II Anda jawab SOal b(ikUt. 9. Urutkanlah kalimat-kalimat berikut menjadi paragraf yang baik! (a) Ia dituntut memiliki kemampuan kecendekiaan yang memadai dan berakhlak mulia. (b) Dengan melihat berbagai tuntutan itu, sungguh dahsyat persyaratan yang harus dipenuhi seorang guru. (c) Ia juga dituntut mampu mengantar anak didik me-

masuki masa depan yang penuh ketidakpastian dandapat membekali anak didiknya kemampuan mengan b. tisipasi kemungkinan baik dan buruk. (d) Seorang guru haruslah mumpuni (sempuma). (e) Guru kerap dikeratabasakan digugu (dipercaya) dan ditiru. 10. Bacalah paragraf berikut! Pendekatan awal pada ekologi manusia hanya terba d. tas pada bagaimana mengaplikasikan secara sistematik dasar-dasar teori ekologi tumbuhan dan hewan ke dalam pengkajian komumtas manusia, tanpa memikirkan bagai mana bentuk dan rupa kajian sosial dan komttmtas manusia tersebut terhadap lingkungannya. Hal itu ber 7. arti bahwa ekologi manusia pada perkembangan awalnya berusaha untuk mengaplikasikan kaidah-kaidah ekologi yang ada, yaitu kaidah dan ilmu biologi ke dalam hu bungan manusia den gan alam. Akibatnya, ekologi manusia pada awal perkembangannya sebagai suatu disiplin ilmu barn lebih mengarah kepada penekanan alamiah hubungan manusia dengan lingkungannya. Pikiran utama paragraf di atas terletak pada kalimat a. pertama C. ketiga b. kedua d. terakhir 11. Susurilah kembali kalimat berikut sehingga menjadi paragraf yang runtut.

(a) Selain itu, munculnya pendekatan itu disebabkan oleh semakin berkembangnya general system theory sebagai dasar struktur dan fungsi pembentukan ilmu. (b) Pendekatan the system model of human ecology muncul akibat terlihatnya beberapa k, emahan dan pendekatan ekologi manusia dalam membahas interaksi atau hubungan manusia dengan alamnya. (c) Tentu saja dengan adanya dua hal itu para ahli ekologi manusia, khususnya yang berlatar ilmu sosial, akan berusaha mencari pendekatan ekologi tercocok

untuk membahas bagaimana hubungan antara manusia dan alam. 12. Susun kembali paragraf berikut mi supaya menjadi paragraf yang apik (sebutkan urutan hurufnya saja). (a) Pencampuradukan wilayah etika dan moral dengan wilayah hukum seringkali menyebabkan orang Indonesia tidak dapat membedakan mana perbuatan yang tidak sejalan dengan kaidah-kaidah etika dan moral dan mana perbuatan yang benar-benar melanggar hukum atau kriminal. (b) Sebaliknya wilayah hukum adalah wilayah benar dan salah yang harus dipertanggungjawabkan di depan pengadilan. (c) Wilayah etika dan moral adalah sebuah wilayah pertanggungjawaban pribadi. (d) Suatu misal perbuatan korupsi janganlah dilihat dan wilayah etika dan moral, tetapi diihat dan wilayah hukum Sehingga hams dibawa ke pengadilan. (e) Dalam penegakan hukum terdapat dua wilayah yang harus dibedakan, yaitu wilayah etika dan moral di satu sisi dan wilayah hukum di sisi lain. 13. Susunlah kalimat-kalimat berikut menjadi paragraf yang runtut atau apik dengan menuliskan hurufnya saja. a. Komputer juga dapat mengerjakan berm acam-macam pekerjaan yang jika dikerjakan dengan tenaga manusia akan makan waktu lama. b. Komputer adalah alat bantu manusia yang dapat mengerjakan bermacam-macam pekerjaan. c. Berbagai data dan fakta dapat disimpan di dalam komputer dan dapat dicari kembali apabila diperlukan. d. Di bagian komputer yang terkecil, yang disebut mikrokomputer, terdapat keping silikon yang disebut mikroprosesor yang berukuran tidak lebih besar danipada jan kelingking manusia. e. Sebenamya mikroprosesor mi adalah komputer yang dapat diolah menjadi berbagai Jems mesin.

You might also like