You are on page 1of 8

II. FASILITAS DAN ALAT KULTUR JARINGAN A.

Ruang Laboratorium Laboratorium kultur jaringan hendaknya memiliki luas yang memadai agar dapat berfungsi secara maksimal. Pengaturan ruangan harus dapat mengakomodasi berbagai kegiatan yang berbeda-beda seperti persiapan medium, sterilisasi, pencucian dan pengeringan alat yang sudah dicuci, transfer bahan-bahan eksplan secara aseptik, pemeliharaan kultur dalam kondisi lingkungan terkendali, penyimpanan stok media yang belum digunakan, penimbangan bahan-bahan kimia yang bebas dari turbulensi udara, dan aklimatisasi planlet ke kondisi in vivo. 1. Ruang Persiapan Adalah ruangan untuk segala aktivitas dalam rangka persiapan pelaksanaan aplikasi teknik kultur jaringan. Kegiatannya antara lain: a. Pembuatan dan penyimpanan larutan stok (hara makro, hara mikro, sumber besi, vitamin, dan zat pengatur tumbuh). b. Pembuatan media mulai dari pencampuran larutan stok, pengecekan dan penentuan pH, sterilisasi, sampai pada distribusi media ke dalam wadah-wadah kultur. c. Sterilisasi medium maupun alat-alat (peralatan gelas dan alat-alat tanam) menggunakan autoklaf atau oven. d. Sterilisasi tahap awal terhadap eksplan, misalnya pencucian dan perendaman di dalam fungisida, bakterisida, ataupun larutan hipoklorit (CaOCl dan NaOCl). e. Pencucian dan pengeringan alat-alat laboratorium. Ruang persiapan merupakan tempat mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengerjaan kultur jaringan. Karena itu ruangan ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas, seperti: a. tempat mencuci alat-alat b. kamar mandi/WC c. tempat menyimpan alat-alat (lemari, rak-rak, dan lemari pendingin) Alat-alat yang lazim ditempatkan pada ruangan ini adalah alat-alat yang biasa digunakan dalam mempersiapkan kultur, seperti a. autoklaf 1

b. pH-meter c. alat-alat pecah belah, seperti labu takar, gelas ukur, tabung erlenmeyer, cawan oetri, pipet dan botol kultur. d. tabung gas (LPG) beserta kompornya e. lemari pendingin (kulkas) f. stok akuades g. stok alkohol h. alat-alat dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan persiapan pelaksanaan teknik kultur jaringan. 2. Ruang transfer Dikenal pula sebagai ruang inokulasi. Di dalam ruangan ini dilakukan kegiatan transfer, inokulasi, atau pengkulturan, yaitu menanamkan eksplan pada medium cair ataupun padat. Di dalam ruangan ini ditempatkan suatu alat utama yang dikenal sebagai laminar air flow cabinet (LAFC) atau bentuk yang sederhana berupa ent-kas yang dikenal juga sebagai kotak pindah. Segala aktivitas penanaman dilakukan dalam LAFC atau ent-kas. Di dalam ruang transfer ditempatkan pula alat-alat, seperti: a. mikroskop stereo/mikroskop diseksi yang sering digunakan dalam kultur meristem b. lampu spiritus c. alat-alat inokulasi (pinset dan skapel) yang steril d. lampu ultraviolet e. lampu neon. 3. Ruang Kultur Adalah suatu ruangan untuk menempatkan botol-botol kultur yang sudah terdapat eksplan didalamnya. Botol-botol tersebut ditempatkan pada rak-rak kultur yang dilengkapi dengan lampu neon dengan intensitas kira-kira 50 mol m-2s-1. Dilengkapi pula dengan AC untuk mendapatkan suhu udara yang dikehendaki, yaitu 25 1 C. Terdapat pula peralatan lain seperti: a. timer pengatur fotoperiodisitas (biasanya 16 jam per hari) b. termometer udara c. higrometer 2

d. shaker (meja penggojok) untuk kultur yang diinokulasi pada medium cair. Ruang kultur harus selalu dibersihkan untuk menghindari terjadinya kontaminasi terhadap kultur, bila perlu dalam ruangan ini ditaburi dengan tablet-tablet formalin. 4. Ruang stok Adalah ruangan tenpat menyimpan stok medium. Stok medium perlu diinkubasikan dahulu sekitar satu minggu sebelum digunakan. Tujuannya untuk memberikan kesempatan spora jamur atau bakteri yang tidak mati saat sterilisasi dapat berkembang lalu medium yang nyata terkontaminasi dapat dibuang. Sehingga kerugian biaya, waktu dan tenaga akibat pemakaian medium yang terkontaminasi dapat dihindari. Ruang stok dilengkapi dengan rak-rak untuk menempatkan stok medium dan lampu neon yang dihidupkan bila ada kegiatan, misal saat penyimpanan dan pengambilan medium. Ruang stok juga perlu dijaga kebersihannya. 5. Ruang timbang Adalah suatu ruangan tempat berlangsungnya aktivitas penimbangan bahan-bahan kimia maupun eksplan. Di ruangan ini ditenpatkan alat timbang berupa neraca analitik untuk menimbang bahan dengan bobot kecil dan neraca digital utnuk menimbang bahan dengan bobot yang lebih besar. Dilengkapi pula dengan rak-rak tempat botol-botol atau kaleng-kaleng bahan kimia yang tidak mudah rusak pada suhu kamar, sedangkan bahanbahan yang peka terhadap suhu tinggi misalnya zat pengatur tumbuh, maka disimpan dalam lemari pedingin (kulkas). 6. Ruang aklimatisasi Adalah ruangan untuk menempatkan tanaman-tanaman mini (planlet) hasil perbanyakan melalui kultur jaringan sebelum dipindah ke lapangan. Di dalam ruang atau area aklimatisasi ini, tanaman mini tersebut mengalami masa-masa penyesuaian diri dengan keadaan in vivo, terutama terhadap suhu dan kelembaban yang jauh berbeda dari keadaan in vitro. Oleh karena itu suhu diusahakan lebih rendah dari keadaan lapangan, namun lebih tinggi dari keadaan in vitro, sedangkan kelembaban udara diatur antara 80 90%. Agar keadaan ini bisa diperoleh maka dalam ruang aklimatisasi perlu dibuat ruangan dari plastik sehingga intensitas cahaya yang masuk tidak terlampau tinggi dan suhu cukup rendah. Karena itu di ruangan ini ditempatkan termometer udara dan higrometer. Selain 3

itu untuk mengendalikan kelembaban ruangan dapat dilengkapi dengan bak-bak air atau pipa-pipa sprinkler. B. Peralatan 1. Peralatan Gelas NO JENIS ALAT 1 Labu ukur SPESIFIKASI 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 2000 ml. Panjang Pendek FUNGSI Untuk mengencerkan larutan sampai pada volume tertentu Sebuah wadah untuk sterilisasi Sebagai media kultur Sebagai media alkohol 90%dan wadah aquades Menampung bahan kimia berupa padatan dan larutan, pasta ataupun tepung Melarutkan bahan Memanaskan bahan Mengukur volume larutan secara kasar. Mengukur volume Larutan pada berbagai skala/ukuran dengan ketelitian relative tinggi Untuk mengambil larutan dalam bentuk larutan dalam bentuk larutan Mengambil/memindahkan larutan tetes demi tetes Digunakan untuk menambahkan cairan /larutan dalam proses pengenceran Memindahkan bahan dan menyaringlarutan dengan pompa vakum Untuk menyimpn bahan kimia yang peka terhadapsinar matahari Menaruh larutan bahan kimia Menaruh larutan yang 4

Botol kultur

Gelas beker (beaker glass)

Ukuran 50 ml, 10 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, 2000 ml.

Pipet ukur

1 ml, 5 ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml,

Pipet tetes (dropper disposebble pipet)

Corong buchner (buchner fulner) Botol jass

Ukuran mikroburet

8 9

Botol reagen (reagen bottle) Buret(burrete)

10

11

12

13 14

15 2.

digunakan untuk proses titrasi Mengukur volume larutan dengan ketelitian tinggi Tabung reaksi . Tempat mereaksikan dua larutan/bahan kimia atau lebih Tempat pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumblah bakteri Gelas arloji Ukuran : kecil, sedang, Menaruhbahan yang akan (Watch glass) besar. ditimbang terutama untuk bahan padat atau pasta Gelas ukur(plain 100 ml, 500 ml, 1000 untuk menyimpan dan chilinder ml. melarutkan bahan kimia graduated Mengukur volume larutan/ cylinder) cairan tepung pada berbagai skala ukuran dengan ketelitian sedang Jarum oce Pengambilan sample Corong gelas Membantu memindahkan untuk tepung tepung dari wadah yang satu ke ( powder funnel ) wadah yang lain Cawan martil Menghaluskan bahan Peralatan Bukan Gelas ( Non Gelass Equipment ) Pendukung Peralatan bukan gelas diperlukan untuk mendukung penggunaan peralatan lain seperti peralatan gelas, peralatan untuk Pemanas dan peralatan untuk menimbang misalnya penjepit digunakan untuk menjepit tabung reaksi. Table 2 . Berbagai Jenis Peralatan Bukan Gelas

(0.01 ml) dan buret(0.1 ml)

NO JENIS ALAT 1 Spatula

SPESIFIKASI

2 3 4

Pinset Krus dan penutupnya Penjepit krus

FUNGSI Untuk mengambil media(sample) Memindahkan bahan berupa padatan Membantu memindahkan padatan padatan pada penimbungan Untuk menjepit/ mengambil bahan Untuk menahan eksplan Tempat sample dalam proses pengabuan Untuk mernjepit botol timbang dan gelass arloji saat menimbang dalam neraca analitik Menimbang botol timbang dan gelass 5

5 6 7

Rak tabung reaksi Sikat pembersih tabung Penjepit tabung reaksi Masker Sarung tangan Kaca mata pengamanan Karet penutup tabung

8 9 10 11

12 13 14 15 16 17 18 19 20

Gunting Timer Magnetic stirer Kerttas lakmus Kulkas PH meter Botol semprot Teko plastik Karet piler

arloji dari open kedesikator atau sebaliknya Untuk menaruh tabung reaksi misalnya dalam proses analisis kualitatif Untuk membersihkan tabung reaksi, gelass ukur, labu volume dan lain - lain Untuk menjepit tabung reaksi untuk melakukan pemanasan atau penggojokan dalam proses reaksi kimia Penutup mulut dan hidung agar tidak mengisap dan atau menelan bahan kimia Melindungi tangan agar tidak terjadi iritasi oleh bahan kimia Melindungi mata dari bahan yang dapat menimbulkan iritasi Menutup botol / tabung secara rapat Menutup botol/ tabung yang berhubungan dengan botol / tabung yang lainnya Untuk memotong eksplan ( modifikasi ) Untuk mengatur waktu Untuk mengaduk bahansendin ( secara otomatis ) Untuk mengatur Ph Untuk megkondisikan stok agar tetap stabil Untuk mengukur drajat keasaman Untuk membilas/ menambah tetesan Untuk tempat menuangkan bahan media kedalam botol kultur Untuk mengambil larutan Untuk membuang gas Untuk menghisap Untuk menguragi gas

3. Peralatan Pemanas ( Hetting Equipment ) Pemanas digunakan untuk kegiatan di dalam laboratorium seperti pemanas dan pendidihan solven membantu melarutkan bahan kimia Table 3. Jenis Alat Peralatan Pemanas 6

NO 1

JENIS ALAT Hoot plate

SPESIFIKASI

Bun ssen bunner

oven

Lampu spirtus

Tanur pengabuan ( muffle )

FUNGSI Memanaskan soplan dalam prose analisa air dan lemak Memanaskan aquades atau pelarutan lainnya dalam pembuat Memanaskan aquades atau peralatan lainnya dalam pembuatan larutan, analisa air dan lemak Membantu mengkondisikan steril pada proses inokualasi Mengeringkan peralatan sebelum digunakan Sterilisasi alat Mengeringkan bahan pada proses penentuan kadar air Memanaskan aquades atau pelarutan lainnya dalam pembuatan larutan dan lemak Membantu mengkondisikan steril pada proses inokualasi Pemanasan dalam menggunakan suhu tinggi sampai dengan 1000 0c untuk analisasi kadar abu Pengabuan sebagai dasr atau analisasi mineral

4. Neraca Untuk Menimbang Secara gais besar timbang yang digunakan dibedakan menjadi timbang kasar, sedang dan halus. Timbang kasar dengan ketelitian kurang atau sama dengan 0,1 gr timbang sedang ketelitian antara 0,01 gr 0,001 dan timbangan halus dengan ketelitian lebih besar atau sama dengan 0,0001 gr contoh peralatan untuk menimbang yang digunakan dilaboratorium.

Table 4. Contoh peralatan untuk menimbang yang digunakan dilaboratorium NO 1 JENIS ALAT Neraca kaca ( trvel beam ) SPESIFIKASI FUNGSI Menimbang bahan dengan ketelitian rendah ( 0,1 g) 7

2 Neraca sedang

( Neraca analitik ( sartotius

Menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan untuk uji kulitatip Menimbang bahan dengan ketelitian rendah ( 0,01 0,001 g ) Menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan namun bukan yang digunakan untuk standarisasi Menimbang bahan dengan ketelitian hingga 0, 001 g Menimbang bahan kimia dan proses pembuatan larutan untuk uji kuantitatip proses standarisasi Menimbang sample / bahan dalam analisis kuantitatip

You might also like