You are on page 1of 9

ARTIKEL KASUS PELANGGARAN ETIKA PROFESI AKUNTANSI DAN PEMBAHASANNYA WEDNESDAY, NOVEMBER 09, 2011 BENNIANTONI 5 COMMENTS KOMPAS,

RABU, 14 SEPTEMBER 2011 Artikel : Jangan Sandera KPK DPR Diminta Tak Persoalkan Hasil Panitia Seleksi JAKARTA, KOMPAS Dewan Perwakilan Rakyat seharusnya tidak mempersoalkan hasil Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang mengajukan delapan nama untuk di uji kelayakan dan kepatutan. DPR seharusnya memilih calon pimpinan KPK berdasarkan ranking susunan Pansel. Hal itu untuk menghindari pimpinan KPK pada masa mendatang tersandera oleh persoalan politik. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah La Ode Ida di Jakarta, Selasa (13/9), mengungkapkan, pimpinan KPK saat ini selain sangat lemah kepemimpinannya juga tersandera oleh perilaku mereka sendiri. Saya kira KPK sedang tersandera. Dua faktor yang seharusnya dimiliki KPK menjadi samar -samar atau bahkan tidak ada, karena kepemimpinannya lemah, figurnya lemah dan orang-orangnya tersandera oelh perilaku mereka sendiri. Orang tidak banyak tahu ternyata mereka terlibat dalam berbagai gerakan konspirasi dengan para politikus,kata La Ode. Untuk menghindari agar pimpinan KPK tak lagi tersandera secara politik, DPR yang akan memilih mereka, jangan melakukan intervensi terhadap hasil Pansel KPK. DPR jangan terlalu banyak melakukan intervensi terhadap hasil seleksi tim Pansel Pimpinan KPK karena dari delapan orang yang diajukan misalkan enggak usah dipersoalkan minta sepuluh orang lagi. Tetapi pilih saja berdasarkan urutan yang diusulkan Pansel karena itu pasti lebih obyektif ketimbang dipilih secara politik,katanya. Menurut La Ode, jika deal politik antara calon pimpinan KPK dengan DPR dan penguasa tak terhindarkan lagi, yang terjadi bakal seperti KPK jilid kedua, bahwa pimpinannya bermasalah. Harus menghindari deal politik memang dengan pihak DPR dan kekuasaan. Kalau sudah dimulai dengan deal politik, apa yang terjadi seperti yang sekarang ini, ternyata baru diketahui Chandra Hamzah pernah melakukan pertemuan juga dengan politikus yang menentukan di parlemen. Dicurigai juga meski belum ada kesaksian dan pembuktian hingga sekarang, Busyro Muqoddas juga seperti itu, katanya. Secara terpisah, Koordinator Devisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch Abdullah Dahlan mengatakan, politikus di DPR terjebak pada kepentingan dan agenda yang pragmatis, yakni perilaku koruptif mereka jangan sampai terungkap penegak hukum seperti KPK. Kondisi itu bisa berakibat pada pemilihan pimpanan KPK bahwa hasil terbaik tak bisa diharapkan keluar dari DPR. La Ode mengatakan, jika pimpinan KPK tersandera oleh kepentingan politik DPR dan penguasa, KPK tak bisa diharapkan bisa memberantas korupsidi negeri ini yang makin menggurita. Ini adalah sebetulnya perilaku -perlaku yang menjadikan mereka tersandera dan kita enggak bisa berharap banyak dari KPK lagi,katanya. Secara terpisah, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar meyatakan siap jika diminta Komisi III DPR untuk menjelaskan delapan calon unsur pimpinan KPK yang dikirimkan pemer intah. Kalau kami diminta memberi penjelasan, tentu kami siap,kata Patrialis, Selasa di Istana Negara. Tugas Pemerintah sebenarnya sudah selesai dengan mengirim delapan calon. Kami menerjemahkannya sudah jelas, yang dibutuhkan cuma empat orang sehingga calon yang dikirim dua kali lipat, katanya. Alasan sebagian anggota Komisi III DPR menolak delapan calon unsu pimpinan KPK, kata pengamat hukum tata negara Refly Harun, mengada-ada. Alasan bertentangan dengan asas retroaktif dinilai tidak tepat karena sebagian anggota DPR pun sebenarnya produk putusan MK yang diberlakukan retroaktif. (BIL/WHY/ANA) Pembahasan

3.

4.

5.

Pada harian kompas, rabu, 14 September 2011 di halaman 3 terdapat artikel Jangan Sandera KPK, DPR Diminta Tak Persoalkan Hasil Panitia Seleksi menjelaskan terjadinya beberapa pelanggaran prinsip etika profesi akuntansi. Berikut adalah penjelasannya : 1. Prinsip pertama mengenai Tanggung Jawab Profesi Sebagi profesional, seharusnya anggota mempunyai peran penting dimana harus selalu bertanggung jawab untuk bekerjasama dengan sesama anggota dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri, di mana usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi. Tetapi justru di sini Dewan Perwakilan Rakyat malah mempersoalkan hasil Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengajukan delapan nama untuk diuji kelayakan dan kepatutan. Padahal seharusnya tugas DPR hanya memilih calon pimpinan KPK berdasarkan ranking susunan Pansel saja tidak perlu ikut campur dalam bagaimana prosesnya dan menapa diajukan demikian. 2. Prinsip Kedua mengenai Kepentingan Publik Dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya, anggota mungkin menghadapi tekanan yang saling berbenturan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Di sini Pimpinan KPK tersandera oleh kepentingan politik DPR dan penguasa, karena sikap kepemimpinan yang lemah, figurnya juga demikian tepandang lemah dan orang-orangnya tersandera oleh perilaku mereka sendiri. Di mana KPK tak bisa diharapkan untuk bisa memberantas korupsi di negeri ini yang semakin hari semakin merajalela. Padahal seharusnya KPK menunjukan komitmen atas profesionalismenya dimana tidak terlibat dalam berbagai gerakan konspirasi dengan para politikus. Demikian pula seharusnya mencerminkan penerimaan tanggung jawab kepada publik yang didedikasikan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. 3. Prinsip Ketiga mengenai Integritas Adanya deal politik antara calon pimpinan KPK dengan DPR dan penguasa yang tak terhindarkan lagi, maka akan tercipta pimpinan yang bermasalah. Di sini terjadi pelanggaran prinsip Integritas yang seharusnya tidak dapat menerima kecurangan tetapi malah melakukan kerjasama yang mengutamakan kepentingan pihak tertentu. Padahal seharusnya integritas sebagai patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya dan merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik. 4. Prinsip Keempat mengenai Obyektivitas Obyektifitas merupakan suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota dimana diharuskan untuk bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain. Untuk menghindari agar pimpinan KPK tak lagi tersandera secara politik, maka DPR yang akan memilih mereka, tetapi jangan melakukan intervensi terhadap hasil Pansel KPK, dengan cara pilih saja berdasarkan urutan yang diusulkan Pansel karena itu pasti lebih obyektif ketimbang dipilih secara politik. 5. Prinsip Kelima mengenai Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Dalam semua penugasan dan tanggung jawabnya, setiap anggota harus melakukan upaya untuk mencapai tingkatan kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi tingkatan profesionalisme tinggi seperti yang disyaratkan oleh prinsip etika. Tetapi di sini dikatakan bahwa sebagian anggota Komisi III DPR memiliki alasan untuk menolak delapan calon unsur pimpinan KPK, yang dianggap mengada-ada oleh pengamat hukum tata negara. Alasan tersebut jelas bertentangan dengan asas retroaktif yang dinilai tidak tepat, karena sebenarnya sebagian anggota DPR pun merupakan hasil putusan MK yang diberlakukan retroaktif. Mengapa angota DPR bersikap demikian padahal anggota seharusnya menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa professional yang konsisten dengan standar nasional dan internasional. ARTIKEL PELANGGARAN NILAI-NILAI PANCASILA Posted: 13 Oktober 2011 in Uncategorized

1 PELANGGARAN NILAI-NILAI PANCASILA

1.

Pelanggaran terhadap sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.

Bukti pelanggaran dari sila pertama Pancasila Konflik Poso

Serangkaian kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah yang melibatkan kelompok Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini dibagi menjadi tiga bagian . Kerusuhan Poso I (25 29 Desember 1998), Poso II ( 17-21 April 2000), dan Poso III (16 Mei 15 Juni 2000). Pada 20 Desember 2001 Keputusan Malino ditandatangani antara kedua belah pihak yang bertikai dan diinisiasi oleh Jusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono.

2.

Pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

Bukti dari pelanggaran sila kedua Pancasila 1) Tragedi kemanusiaan Trisakti

Mari kita kembali saja reformasi. Dua belas tahun lalu atau 12 Mei 1998, situasi Indonesia khususnya Ibu Kota Jakarta sedang genting. Demonstrasi mahasiswa untuk menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto kian membesar tiap hari. Dan kita tahu, aksi itu akhirnya melibatkan rakyat dari berbagai lapisan.

Salah satu momentum penting yang menjadi titik balik perjuangan mahasiswa adalah peristiwa yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti, Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendrawan Sie

Mereka ditembak aparat keamanan saat melakukan aksi damai dan mimbar bebas di kampus A Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa Grogol, Jakarta Barat. Aksi yang diikuti sekira 6.000 mahasiswa, dosen, dan civitas akademika lainnya itu berlangsung sejak pukul 10.30 WIB.

Tewasnya keempat mahasiwa tersebut tidak mematikan semangat rekan-rekan mereka. Justru sebaliknya, kejadian itu menimbulkan aksi solidaritas di seluruh kampus di Indonesia. Apalagi, pemakaman mereka disiarkan secara dramatis oleh televisi. Keempat mahasiswa itu menjadi martir dan diberi gelar pahlawan reformasi. Puncak dari perjuangan itu adalah ketika Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden pada Kamis, 21 Mei 2008.

2)

Tragedi Kemanusiaan etnis Tionghoa (13-15 Mei 1998 )

Sebelas tahun sudah tragedi (13-15) Mei 1998 berlalu. Tragedi kemanusiaan ini menyisakan banyak keprihatinan dan tanya bagi banyak orang, khususnya bagi para keluarga korban yang harus kehilangan keluarga dengan cara paksa, perempuan yang menjadi korban pemerkosaan dan etnis Tionghoa yang dijadikan korban kekejaman para pihak yang tidak bertanggungjawab.

Ratusan manusia menjadi korban, dengan amat mengenaskan mereka terpanggang kobaran api di dalam Yogya Plaza, Kleder, Jakarta Timur. Tragedi ini tidak hanya terjadi di Jakarta, namun terjadi juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Tragedi ini merupakan rentetan kejadian yang memilukan, dimana sehari sebelumnya (12 Mei 1998) empat mahasiswa Universitas Trisakti menjadi korban penembakan oleh aparat TNI pada saat menggelar aksi menuntut Reformasi. Kejadian 11 tahun silam tersebut adalah sejarah kelam bangsa ini. Namun sampai dengan saat

ini tak juga ada pertanggungjawaban pemerintah atas terjadinya tragedi Mei 1998. 3. Pelanggaran terhadap sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia

Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..

Bukti pelanggaran sila ketiga Pancasila 1) Gerakan Aceh Merdeka

GAM pertama kali di deklarasi pada 4 Desember 1976. Gerakan ini mengusung nasionalisme Aceh secara jelas. Nasionalisme yang dibangun sebagai pembeda dengan nasionalisme Indonesia yang sebelumnya telah ada

2)

Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan nasionalis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya.

OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negaranegara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain.

3)

Lepasnya Timor Timur dari NKRI

Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosae), yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat.

Sebagai sebuah negara sempalan Indonesia, Timor Leste secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis Timor Leste sebagai nama resmi negara mereka.

4.

Pelanggaran terhadap sila keempat Pancasila yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat

Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan.

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembagalembaga perwakilan.

Bukti adanya pelanggaran terhadap sila keempat pancasila

Ulah memalukan para wakil rakyat kita yang harusnya berjuang untuk rakyat

Sering kali para wakil rakyat mempertontonkan perilaku yg mencemaskan rakyat ketika menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan rakyat,perang mulut sampai adu jotos itu diperagakan di depan kamera,itulah yang di sebut kedewasaan di dalam demokrasi,kebebasan ber expresi dan berpendapat benar-benar di terapkan oleh anggotra DPR,karena memang DPR itu adalah sebagai Wakil rakyat. itu jelas-jelas menyimpang dari amanat rakyat.sama halnya dengan anggota DPR dan MPR yang rapat di senayan dalam pembentukan undang-undang ataupun rapat tahunan selalu banyak yang tidur.

5.

Pelanggaran terhadap sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atapun batiniah. Bukti pelanggaran terhadap sila kelima Pancasila 1) Kemiskinan

Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin.

2)

Ketimpangan dalam pendidikan

Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya, mereka harus bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan.

3)

Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan

Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat miskin Indonesia Artikel Tentang Pelanggaran HAM Pelanggaran HAM Sebelum kita membahas ke pokok persoalan tentang pelanggaran HAM, mari kita terlebih dahulu membahas tentang apa itu HAM dan ruang lingkup HAM. A. Pengertian HAM HAM (Hak Asasi Manusia) adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia yang diberikan langsung oleh tuhan yang maha pencipta sebagai hak yang kodrati dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setap orang, demi kehormatan serta perlindungan. Dan tanpa hak-hak itu manusia tidak akan dapat hidup layak sebagai manusia. Pada hakekatnya Hak asasi manusia adalah merupakan suatu upaya untuk menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dan kepentingan bersama. Dan merupakan suatu upaya untuk menjaga, melindungi, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Dan uapay tersebut merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah, dan negara. Dari penjelasan diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa hak asai manusia itu tidak perlu diberikan dan tidak perlu dibeli, karena hak asai manusia itu dari awal sudah melekat pada diri manusia secara otomatis dan dimiliki oleh setiap manusia tanpa memandang apapun, baik ras, agama, latar belakang sosial, politik, jenis kelamin, dan bangsa. B. Ruang lingkup HAM

1. 2. 3. 4.

Ruang lingkup HAM meliputi; Hak milik pribadi Hak pribadi Hak yang berhubungan dengan masalah perekonomian dan sosial Hak sipil dan politik untuk ikut serta dalam masalah pemerintahan Dan macam-macam hak asasi manusia yang pasti dimiliki oleh setiap manusia adalah sebagai berikut;

1. Hak untuk hidup 2. Hak untuk mendapat pekerjaan 3. Hak kemerdekaan dan keamanan 4. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum 5. Hak untuk masuk atau keluar wilayah suatu negara 6. Hak untuk memiliki suatu benda 7. Hak untuk mengeluarkan pendapat 8. Hak bebas dalam memeluk agama 9. Hak untuk berdagang 10. Hak untuk mendapat pendidikan 11. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat Dan masih banyak lagi. Kasus pelanggaran HAM Mengenai kasus pelanggaran HAM, saya akan membahas tentang pelanggaran HAM di daerah Maluku beberapa waktu lalu. Konflik dan kekerasan yang terjadi di kepulauan maluku beberapa waktu lalu sangat dinilai dalam bentuk pelanggaran hak asasi manusia, 80 % relatif aman untuk maluku utara, 100% relatif aman dan stabil untuk maluku tenggara, sementara untuk bagian maluku tengah sampai saat ini belum aman, dan untuk Ambon sangat sulit diprediksikan. Beberapa waktu lalu sempat tenang, tetapi satu bulan kemudian aksi tersebut muncul lagi dengan modus ala ninja atau penyusup yang melakukan operasinya di daerah-daerah perbatasan kawasan Islam dan Kristen. Penyusup masuk ke wilayah melakukan pembunuhan dan pembakaran beberapa rumah. Dan dalam konflik ini berakibat 800 orang tewas, 4000 orang luka-luka, dan ribuan rumah,perkantoran serta pasar hancur ludes karena terbakar. Tak lupa juga ratusan sekolah hancur. Masyarakat saat ini telah melakukan sistem keamanan dan membuat aturan-aturan untuk menangkas kejadian tersebut. Namun, suasana kota tetap saja dalam keadaan tegang dan terdengar suara tembakan dimana-mana. Banyak orang yang sudah putus asa, bingung dan tramua dengan permasalahan ini dan ditambah dengan ketidakjelasan proses penyelesaian konflik. Komunikasi sosial masyarakat akhirnya tidak berjalan dengan baik, sehingga perasaan saling curiga antar kawasan terus ada dan bisa dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang menginginkan situasi konflik ini berjalan terus. Perkembangan situasi dan kondisi yang terakhir tidak ada pihak yang menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang terjadi sehingga masyarakat mencari-cari jawaban sendiri dan membuat antisipasi sendiri. Konflik ini juga mengakibatkan pendidikan sulit untuk diakses oleh anak-anak korban. Dan akhirnya Maluku melaksanakan program pendidikan alternatif yang awalnya diharapkan untuk membantu proses perbaikan mental anak. Tetapi kenyataannya malah tidak berhasil, bahkan menimbulkan masalah baru di tingkat anak selain itu masyarakat juga membuat penilaian negatif terhadap aktifitas NGO (PAM dilakukan oleh NGO).

Masyarakat maluku juga sangat sulit dalam mengakses pelayanan kesehatan, dokter dan obat-obatan tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dan harus diperoleh dengan harga yang mahal, dan puskesmaspuskesmas pun banyak yang tidak berfungsi. Dalam kasus tersebut itu sangat-sangat tidak bermoral, karena penyusup-penyusup yang melakukan pembunuhan, pembakaran rumah-rumah dan lain-lain itu sangat melanggar hak asasi yang dimiliki oleh masyarakat maluku tengah, mereka telah merampas hak mereka untuk hidup, mendapatkan tempat tinggal,dan hak untuk mendapatkan pendidikan bagi anak-anak korban serta juga hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pesan saya untuk para pembaca artikel ini, bahwa Hak asasi manusia adalah hah-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia, dan mari kita jaga, mempertahankan dan memperjuangkan hak yang kita miliki, jangan sampai hak kita juga dirampas dan diinjak-injak orang lain. Dan satu lagi, kita sebagai makhluk sosial juga harus menghormati hak-hak orang lain agar tercipta suatu kedamaian di negara ini. MARI KITA TEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA ! !

You might also like